Anda di halaman 1dari 38

LAPORAN HASIL PRAKTIKUM ALAT

TANGKAP PURSE SEINE DI PELABUHAN PERIKANAN SENDANG BIRU,


MALANG

Disusun Oleh :

Nama : Abdul Manik D.W


NIM : 165080200111037

PROGRAM STUDI PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG
DAFTAR ISI

Contents
DAFTAR ISI .............................................................................................................. 1

Daftar Tabel ............................................................... Error! Bookmark not defined.

Daftar Gambar ........................................................... Error! Bookmark not defined.

1. Pendahuluan ..................................................................................................... 2

1.1 Latar Belakang ........................................................................................... 2

1.2 Metodelogy ................................................................................................. 2

1.3 Tujuan ........................................................................................................ 3

1.4 Manfaat ...................................................................................................... 3

2. Data Referensi................................................................................................... 4

3. Data Lapang ....................................................... Error! Bookmark not defined.

4. Proses Perhitungan ......................................................................................... 17

5. Hasil dan Pembahasan ....................................... Error! Bookmark not defined.

6. Kesimpulan dan Saran ....................................... Error! Bookmark not defined.

Daftar Pustaka ........................................................... Error! Bookmark not defined.

Lampiran ................................................................... Error! Bookmark not defined.

1
BAB I

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Pukat Cincin (Purse Seine) merupakan alat tangkap ikan yang


tergolong berukuran besar, sehingga membutuhkan ABK dan Nelayan
berjumlah banyak. Persiapan Purse Seine dengan kelengkapannya (desain,
konstruksi dan alat bantu penangkapan ikan), kemampuan mendeteksi
gerombolan ikan secara tepat dan keterampilan untuk mengoperasikannya
merupakan faktor penting untuk terhindar dari resiko kegagalan dalam setiap
operasi penangkapan ikan dengan Purse Seine; mengingat pengoperasian
Purse Seine harus aktif mencari, mengejar dan mengurung ikan pelagis yang
bergerombol dan bergerak cepat dalam jumlah besar; atau melalui alat
pengumpul ikan (rumpon atau lampu) Daya apung yang lebih besar
dibutuhkan pada bagian kantong/ bunt yang memliki benang lebih berat, dan
sepanjang bagian tengah Purse Seine (yang mendapat gaya tarik lebih besar
selama pengerucutan/ pengoperasian). Dalam istilah praktis, daya apung dari
pelampung kira-kira mencapai sama dengan1,5 – 2 kali jumlah pemberat yang
dipasang pada tali ris bagian bawah pada purse seine (Zarochman dan
Wahono, 2005 dalam Setyasmoko et al. 2016).
Purse Seine merupakan jaring lingkar yang pada tepi bagian atas
terapung di permukaan perairan dengan bantuan sejumlah pelampung dan
pada bagian bawah terdapat pemberat serta tali yang terpasang pada lubang-
lubang cincin. Alat tangkap jenis Purse Seine memiliki kelebihan dibanding alat
tangkap yang lain dalam masalah produktivitas hasil, sedangkan
kelemahannya adalah jumlah tenaga operasionalnya. Stabilitas adalah
persyaratan utama desain setiap alat apung, tetapi untuk kapal ikan lebih
penting dari yang lain karena sebuah kapal ikan harus selalu bekerja dengan
beban stabilitas yang berat. Stabilitas kapal dapat diartikan sebagai
kemampuan sebuah kapal untuk dapat kembali ke posisi semula (tegak)

2
setelah menjadi miring akibat bekerjanya gaya dari luar maupun gaya dari
dalam kapal tersebut atau setelah mengalami momen temporal
(Henantyo et al. 2016).

1.2 Metodelogy

Metode yang dilakukan pada saat praktikum adalah sebagai berikut :

1. Berapa besar nilai gaya apung yang bekerja pada alat tangka purse seine?
2. Berapa besar nilai gaya pemberat yang bekerja pada alat tangkap purse
seine?
3. Berapa nilai persentase besaran gaya-gaya lain yang bekerja pada alat
tangka purse seine?

1.3 Tujuan

1. Ingin mengetahui besar gaya apung yang bekerja pada alat tangkap purse seine

2. Ingin mengetahui berapa gaya pemberat yang bekerja pada alat tangkap
purse seine
3. ingin mengetahui persentase gaya yang bekerja pada alat tagkap purse seine

1.4 Manfaat

Penulisan Makalah ini bermanfaat untuk untuk :

1. Pengembangan metode dalam upaya meningkatkan akurasi penangkapan

sehingga dapat memberikan kontribusi dalam pengelolaan perikanan pukat

cincin secara berkelanjutan.

2. Sebagai bahan informasi tentang gaya hidrostatis alat tangkap pukat cincin

3
BAB II

2.1 Data Referensi

Alat tangkap purse seine bagian atas terdiri dari tali ris atas dan tali pelampung
(floatline), terbuat dari bahan PE dengan panjang 750-1.100 m dan diameter tali
sebesar 12 mm. Jumlah pelampung adalah 2.000–3.000 buah dan jarak antar
pelampung sekitar 30-40 cm. Pelampung berbentuk elips dengan panjang 18 cm dan
diameter tengah 12 cm yang terbuat dari bahan sintetisrubber. Bagian bawah purse
seine terdiri dari tali ris bawah dan tali pemberat,terbuat dari bahan PE dengan
diameter tali sebesar 12 mm dengan panjang 750-1.100 m. Pemberat pada purse
seine mempunyai panjang 5 cm, berjumlah 3.000-4.500 buah dengan berat 200
gr/buah dan mempunyai diameter tengah 2,8 cm.Pemberat terbuat dari bahan timah
hitam dengan jarak antar pemberat berkisar 20-25 cm. Tali cincin terbuat dari bahan
PE berdiameter 10 mm dan panjang 1 m. Jumlah cincin pada purse seine dalam satu
unit rata-rata terdiri dari 70-110 buah. Cincin memiliki diameter luar 12 cm dan
diameter dalam 9,6 cm. Cincin terbuat dari bahan kuningan dengan jarak antar cincin
berkisar 8-11 m. Tali kerut (purse line) terbuat dari bahan PE dengan diameter tali 28-
30 mm yang memiliki panjang 800-1.200 m (Putra,2011)

Pelampung merupakan alat untuk mengapungkan seluruh jaring ditambah


dengan kelebihan daya apung (extra buoyancy), sehingga alat ini tetap mampu
mengapung walaupun di dalamnya ada ikan hasil tangkapan. Banyaknya float dan
sinker haruslah ditentukan dengan perbandingan yang sesuai, sehingga total daya
apung dari float lebih besar dari total berat jaring dalam air. Jadi harus ada extra
bouyancy yang berguna untuk mencegah jaring supaya tidak tenggelam sewaktu
dilakukan pursing (Sudirman dan Mallawa, 2012).

Menurut Subani dan Barus (1989), konstruksi purse seine terdiri dari bagian-
bagian sebagai berikut:

 Jaring yang terbagi menjadi tiga bagian, yaitu; jaring utama, jaring sayap
dan jaring kantong.

4
 Selvedge; berfungsi untuk memperkuat jaring pada saat dioperasikan
terutama pada saat penarikan jaring.
 Tali ris; terbagi menjadi dua bagian, yaitu: tali ris atas yang berfungsi
menghubungkan antar pelampung dan tali ris bawah yang befungsi
menghubungkan antar pemberat.
 Tali kerut; berfungsi untuk mengerutkan bagian bawah jaring.
 Tali selambar; berfungsi untuk menarik jaring saat setting.
 Pelampung dan pemberat; berfungsi untuk memberikan gaya apung dan
gaya tenggelam pada alat tangkap.
 Cincin; berfungsi untuk penempatan tali kerut. Bahan yang biasanya
digunakan adalah kuningan, baja putih dan besi yang digalvanisir.

2.2 Referensi Rumus

a) Berat Jaring

Menurut Friedman (1988), Untuk menentukan berat jaring bisa menggunakan


rumus

WN = Ey . Lo . MN . (R-tex/m1) . 10-6

Keterangan :
Wn = berat jaring (kg)
Ey = faktor koreksi (2,4)
Lo = panjang jaring (m)
MN = kedalaman jaring (m)
M1 = ukuran mata jaring (m)
R-tex = kepadatan linier pada benang
Untuk menentukan R-tex benang dapat menggunakan tabel konversi tex (tabel
2) dengan rumus :

R-tex = tex . D + 10%

5
Dimana
R-tex = resultan tex
Tex = Nilai konversi dari denier benang (tabel 2)
D = Denier benang

tabel 1. Tabel konversi

System textile PA PP PE PES PVA

Denier 210 190 400 250 267

Tex 23 21 44 23 30

b) Tali-temali

Tali-temali yang digunakan pada purse seine terdiri dari tali ris atas, tali
pelampung, tali penguat atas, tali ris bawah, tali pemberat, penguat bawah, tali kerut
dan tali ring. Pengukuran dilakukan pada setiap tali-temali yang digunakan pada alat
tangkap. Adapun pengukuran pada bagian-bagian tersebut sebagai berikut :
panjang : diukur menggunakan meteran.
Diameter : diukur menggunakan jangka sorong.
Bahan : menentukan bahan yang digunakan
Menurut Friedman (1988), Untuk menentukan gaya apung dan gaya tenggelam
pada tali temali dapat dihitung dengan rumus berikut:

Ø𝟐
W=Lx 𝟒
𝒙 𝝅𝒙γ

Keterangan :

W = berat benda diudara (kgf)


L = panjang tali (m)
Ø = diameter tali (m)
𝜋 = 3,14
γ = berat jenis (kgf/m3)

6
c) Gaya Apung dan Tenggelam

Menurut Friedman (1988), Untuk menentukan gaya apung dan gaya tenggelam
jika massa jenis benda diketahui dapat dihitung dengan rumus :

Q = Eγ.W
𝛄𝒘
Eγ = 1 – 𝛄

Dimana :
Q = berat terapung atau tenggelam benda didalam air (kgf)
Eγ = koefisien gaya apung atau tenggelam
W = berat benda homogen diudara (kgf)
γw = berat jenis air laut (kgf/m3)
γ = berat jenis benda (kgf/m3)
jika massa jenis tidak diketahui untuk mengetahui bouyancy benda bisa
menggunakan rumus sebagai berikut :

Q=W–B

W=γ.v

B = γw . v

Dimana :
Q = berat terapung atau tenggelam benda didalam air (kgf)
W = berat benda (kg)
B = gaya apung
v = volume benda
γ = berat jenis benda (kgf/m3)
γw = berat jenis air laut (1025kgf/m3)

7
d) Extra Bouyancy atau Sinker

Menurut Friedman (1988), Extra bouyancy merupakan selisih antara jumlah


keseluruhan gaya apung total dengan total gaya berat. Extra bouyancy dapat dihitung
menggunakan rumus :

𝑻𝑩−𝑺
EB (%) = x 100 %
𝑻𝑩

Keterangan :
EB = Extra bouyancy
TB = Total Bouyancy (-)
S = Total Singking Force (+)

8
BAB III DATA PRIMER

3.1 Foto Lapang

Gambar 1 Cincin Purse Seine

Gambar 2 Pelampung Purse Seine

Gambar 3 Pemberat Purse Seine

9
Gambar 4. Pengukuran Tali Pemberat

Gambar 5. Cincin,Pemberat dan Talinya

Gambar 6. Tali Kolor dalam cincin

10
Gambar 7. Pengukuran Tali Kolor

Gambar 8. Pelampung Tanda

Gambar 9. Pengukuran Meshsize Jaring

11
FORMULIR PRAKTIKUM LAPANG

3.2 Hasil Pengukuran Lapang

1. DATA PENGUKURAN JARING UTAMA

No Panel Keterangan Hasil

Bahan Nylon / PA

Nomor benang D24

Ukuran mata jaring (m) 0,019


1 Kantong
Panjang (m) 212,5

Kedalaman (m) 93,5

Warna jaring Hijau

Bahan

Nomor benang

Ukuran mata jaring (inchi)


2 Badan
Panjang (m)

Kedalaman (m)

Warna jaring

Bahan Nylon / PA

Nomor benang D15

3 Sayap Ukuran mata jaring (m) 0,019

Panjang (m) 212,5

Kedalaman (m) 93,5

12
Warna jaring Hijau

2. DATA PENGUKURAN JARING PENGUAT (SELVEDGE)

No Bagian Jaring Keterangan Hasil

Bahan Nylon / PA

Nomor benang D24

Ukuran mata jaring (m) 0,025


1 Atas
Panjang (m) 425

Kedalaman (m) 0,4

Warna jaring Hitam

Bahan Nylon / PA

Nomor benang D12

Ukuran mata jaring (m) 0,025


2 Bawah
Panjang (m) 442

Kedalaman (m) 0,4

Warna jaring Hijau

13
3. DATA PENGUKURAN TALI-TEMALI

Hasil
No Keterangan
Panjang (m) Diameter (m) Bahan

1 Tali ris atas 425 0,011 PE

2 Tali ris bawah 442 0,011 PE

3 Tali penguat atas 425 0,006 PE

4 Tali penguat bawah 425 0,006 PE

5 Tali pemberat 442 0,011 PE

6 Tali pelampung 425 0,026 PE

7 Tali kolor 550 0,028 PE

8 Tali cincin 1 0,011 PE

4. DATA PENGUKURAN PELAMPUNG

No Keterangan Hasil

1 Jumlah (buah) 1.118

2 Bahan Foam

3 Bentuk Tabung

4 Diameter (m) 0,095

6 Panjang (m) 0,135

7 Berat (kg) 0,083

8 Jarak antar pelampung (m) 0,38

9 Warna Putih

14
10 Diameter 2 (m) 0.026

5. DATA PENGUKURAN PEMBERAT

No Keterangan Hasil

1 Jumlah (buah) 2.602

2 Bahan Timah

3 Bentuk Tabung

4 Diameter 1 (m) 0,03

6 Panjang (m) 0,06

7 Berat (kg) 0,269

8 Diameter 2 (m) 0.011

9 Jarak antar pemberat (m) 0,05

6. DATA PENGUKURAN CINCIN

No Keterangan Hasil

1 Jumlah (buah) 91

2 Bahan Copper aloy

3 Bentuk Silinder

4 Diameter (m) 0,0154

15
6 Panjang (m) 0,33

7 Berat (kg) 0,414

8 Jarak antar pemberat (m) 6

16
BAB IV.

Proses Perhitungan

1. MENENTUKAN BERAT & GAYA TENGGELAM JARING UTAMA

Diketahui : M1 = 0,019 m; L0 = 212,5 m; Mn = 93,5; Type benang =PA/ D24 &


D15; Ƴbenda = 0,1 (kgf/m3); Ƴair laut = 0,1025 (kgf/m3)

Ditanya : Q Jaring Utama

Jawab :

a. Bagian kantong
R-tex = tex.D + %
= 23.24 +10%
= 552 + (552 x 10%)
= 607,2 tex
Ey = 1-(γw )/γ )
= 1-(0,1025/0,1)
= 1 - 1,025
= -0,025 kgf
Wn tali = M1 X L0 x Mn (R-tex/M1)X 10^-6
= 0,019 x 212,5 x 93,5 (607,5/0,019) x 10^-6
= 0,019 x 212,5 x 2.998.063,15 x 10^-6
= 12.064 kg

17
Q = Ey x Wn
= -0,025 x 12.064

= -0.301608 kgf
b. Bagian kantong
R-tex = tex.D + %
= 23.15 +10%
= 345 + (345 x 10%)
= 379,5 tex
Ey = 1-(γw )/γ )
= 1-(0,1025/0,1)
= 1 - 1,025
= -0,025 kgf
Wn tali = M1 X L0 x Mn (R-tex/M1)X 10^-6
= 0,019 x 212,5 x 93,5 (379,5/0,019) x 10^-6
= 0,019 x 212,5 x 1.867.539,47 x 10^-6
= 7,54 kg
Q = Ey x Wn
= -0,025 x 7,54
= - 0.188505 kgf

Jumlah Q

Q = Q1+Q2

= -0.301608 + (- 0.188505)

= -0.490112 kgf

2
2.MENENTUKAN BERAT & GAYA APUNG JARING PENGUAT (SELVEDGE)

Diketahui : M1 = 0,025 m; L0 = 425 m; Mn = 0,4; Type benang = PA / D24 &


D12; Ƴbenda = 0,08 (kgf/m3); Ƴair laut = 0,1025 (kgf/m3)

Ditanya : Q Jaring Utama

Jawab :

2
a. Bagian Atas
R-tex = tex.D + %
= 23.24 +10%
= 552 + (552 x 10%)
= 607,2 tex
Ey = 1-(γw )/γ )
= 1-(0,1025/0,08)
= 1 – 1,28125
= -0,28125 kgf
Wn tali = M1 X L0 x Mn (R-tex/M1)X 10^-6
= 0,025 x 425 x 0,4 (607,2/0,025) x 10^-6
= 0,025 x 425 x 9.715,2 x 10^-6
= 0.103224 kg
Q = Ey x Wn
= -0,28125 x 0.103224

= -0.02903175 kgf

b. Bagian Bawah
R-tex = tex.D + %
= 23.12 +10%
= 276 + (276 x 10%)
= 303,6 tex
Ey = 1-(γw )/γ )
= 1-(0,1025/0,08)
= 1 – 1,28125
= -0,28125 kgf
Wn tali = M1 X L0 x Mn (R-tex/M1)X 10^-6
= 0,025 x 425 x 0,4 (303,6/0,025) x 10^-6
= 0,025 x 425 x 4.857,6 x 10^-6
= 0.05367648kg

1
Q = Ey x Wn
= -0,28125 x 0.05367648

= -0.01509651 kgf
Jumlah Q
Q = Q1+Q2

= -0.02903175 + (-0.01509651)

= -0.04412826 kgf

3.MENENTUKAN BERAT & GAYA APUNG TALI-TEMALI

Diketahui; L= T.ris atas : 425m; T.ris Bawah: 442m; T. Penguat atas: 425m; T.penguat bawah : 425m;
T. pemberat : 442m; T. pelampung: 425m; T. kolor: 550m; T. cincin: 1m; ø = T.ris
atas : 0,011m; T.ris Bawah: 0,011m; T. Penguat atas: 0,006m; T.penguat bawah : 0,006m; T.
pemberat : 0,011m; T. pelampung: 0,026m; T. kolor: 0,028m; T. cincin: 0,011m; Ƴbenda =
0,08 (kgf/m3); Ƴair laut = 0,1025 (kgf/m3)

Ditanya : Q =?

Jawab :

a. Tali Ris Atas


E = 1-(γw )/γ )
= 1-(0,1025/0,08)
= 1 – 1,28125
= -0,28125 kgf

2
Ø𝟐
W=Lx 𝒙𝝅𝒙𝛄
𝟒
= 425 x (0,0112/4) x 3,14 x 0,08
= 425 x 0.00003025 x 3,14 x 0,08
= 0.00322949 kg
Q =ExW
= -0,28125 x 0.00322949
= -0.000908294 kgf
b. Tali Ris Bawah
E = 1-(γw )/γ )
= 1-(0,1025/0,08)
= 1 – 1,28125
= -0,28125 kgf
Ø𝟐
W=Lx 𝒙𝝅𝒙𝛄
𝟒
= 442 x (0,0112/4) x 3,14 x 0,08
= 442 x 0.00003025 x 3,14 x 0,08
= 0.00335867 kg

Q =ExW
= -0,28125 x 0.00322949
= -0.000944626 kgf
c. Tali Penguat Atas
E = 1-(γw )/γ )
= 1-(0,1025/0,08)
= 1 – 1,28125
= -0,28125 kgf
Ø𝟐
W=Lx 𝟒
𝒙𝝅𝒙𝛄
= 425 x (0,0062/4) x 3,14 x 0,08
= 425 x 0.000009 x 3,14 x 0,08
= 0.00096084 kg
Q =ExW
= -0,28125 x 0.00096084

3
= -0.000270236 kgf
d. Tali Penguat Bawah
E = 1-(γw )/γ )
= 1-(0,1025/0,08)
= 1 – 1,28125
= -0,28125 kgf
Ø𝟐
W=Lx 𝟒
𝒙𝝅𝒙𝛄
= 425 x (0,0062/4) x 3,14 x 0,08
= 425 x 0.000009 x 3,14 x 0,08
= 0.00096084 kg
Q =ExW
= -0,28125 x 0.00096084
= -0.000270236 kgf
e. Tali Pemberat
E = 1-(γw )/γ )
= 1-(0,1025/0,08)
= 1 – 1,28125
= -0,28125 kgf

Ø𝟐
W=Lx 𝟒
𝒙𝝅𝒙𝛄
= 442 x (0,0112/4) x 3,14 x 0,08
= 442 x 0.00003025 x 3,14 x 0,08
= 0.00335867 kg
Q =ExW
= -0,28125 x 0.00335867
= -0.000944626 kgf
f. Tali Pelampung
E = 1-(γw )/γ )
= 1-(0,1025/0,08)
= 1 – 1,28125
= -0,28125 kgf
Ø𝟐
W=Lx 𝟒
𝒙𝝅𝒙𝛄

4
= 425 x (0,0262/4) x 3,14 x 0,08
= 425 x 0.000169 x 3,14 x 0,08
=0.01804244 kg
Q =ExW
= -0,28125 x 0.01804244
= -0.005074436 kgf
g. Tali Kolor
E = 1-(γw )/γ )
= 1-(0,1025/0,08)
= 1 – 1,28125
= -0,28125 kgf
Ø𝟐
W=Lx 𝟒
𝒙𝝅𝒙𝛄
= 550 x (0,0282/4) x 3,14 x 0,08
= 550 x 0.000196 x 3,14 x 0,08
= 0.02707936 kg
Q =ExW
= -0,28125 x 0.02707936
= -0.00761607 kgf
h. Tali Cincin
E = 1-(γw )/γ )
= 1-(0,1025/0,08)
= 1 – 1,28125
= -0,28125 kgf
Ø𝟐
W=Lx 𝟒
𝒙𝝅𝒙𝛄
= 1 x (0,0112/4) x 3,14 x 0,08
= 1 x 0.00003025 x 3,14 x 0,08
= 7.5988E-06 kg
Q =ExW
= -0,28125 x 7.5988E-06
= -2.13716E-06 kgf

5
i. Jumlah Q

Q = Q1 + Q2 + Q3 + Q4 + Q5 + Q6 + Q7 +Q8

= (-0.000908294) +( -0.000944626) + (-0.000270236) + (-0.000270236) +( -0.000944626) +


(-0.005074436) + (-0.00761607) +( -2.13716E-06)
= -0.016030662 kgf
4.MENENTUKAN BERAT & GAYA APUNG PELAMPUNG

Diketahui : jumlah pelampung = 1118; D luar = 0,095m; D dalam = 0,026; t = 0,135


m; Ƴbenda = - 4,5 (kgf/m3); Ƴair laut = 0,1025 (kgf/m3)

Ditanya Q = ?

Jawab :

V = ∏.r^2 . T
= 3,14 x 0,04752 x 0,135
= 0.0003045 m3

V1 = ∏.r^2 . T
= 3,14 x 0,0132 x 0,135
= 0.0000228 m3

Vtotal = V – V1

= 0.0003045 - 0.0000228

= 0.0002817 m3
W= γ (kgf/mᶟ) X (V-v1 )

= -4,5 x 0.0002817

= 0.1025 kg
B = γw (kgf/mᶟ) X (V-v1 )

6
= 0,1025 x 0.0002817
= 2.88743E-05 kgf
Q = (W-B) x n
= (0.1025 - 2.88743E-05 ) 1118
= -1.449514112 kgf
1. MENENTUKAN BERAT & GAYA APUNG PEMBERAT

Diketahui : n = 2602; D1 = 0,03 m; D2 = 0,011m; t = 0,06m Ƴbenda = 0,91 (kgf/m3); Ƴair laut
= 0,1025 (kgf/m3)

Ditanya Q = ?

Jawab

V = ∏.r^2 . T
= 3,14 x 0,0152 x 0,0,06
= 0.0000135 m3
V1 = ∏.r^2 . T
= 3,14 x 0,00552 x 0,135
= 0.00000181 m3

Vtotal = V – V1

= 0.0000135 - 0.00000181

= 0.00001169 m3
W= γ (kgf/mᶟ) X (V-v1 )

= 0,91 x 0.00001169

= 1.06379E-05 kg
B = γw (kgf/mᶟ) X (V-v1 )

7
= 0,1025 x 0.00001169
= 1.19823E-06 kgf
Q = (W-B) x n
= (1.06379E-05 - 1.19823E-06) 2602
= 0.024562034 kgf

2. MENENTUKAN BERAT & GAYA TENGGELAM CINCIN

Diketahui : n = 91; Ƴbenda = 0,88 (kgf/m3); Ƴair laut = 0,1025 (kgf/m3); W = 0,414 kg

Ditanya : Q = ?

Jawab

Ey = 1-(γw )/γ )
= 1-(0,1025/0,88)
= 0.883522727 kgf
Q = (Ey x W ) x n
= (0.883522727 x 0,414) x 91

= 33.28583523 kgf
7.MENENTUKAN EKSTRA BOUYANCY

Diketahui : S = 0.02345944; TB= -1.999785424


Ditanya : EB = ?

8
Jawab :
EB = ((TB-S)/TB) x 100%
= ((-1.999785424 - 0.02345944) / -1.999785424) x 100%
= 1.011730978 x 100%
= 101,17%

9
BAB V PEMBAHASAN

Data Referensi :

1) Banyaknya float dan sinker haruslah ditentukan dengan perbandingan yang sesuai,
sehingga total daya apung dari float lebih besar dari total berat jaring dalam air. Jadi
harus ada extra bouyancy yang berguna untuk mencegah jaring supaya tidak
tenggelam sewaktu dilakukan pursing (Sudirman dan Mallawa, 2012).
2) Alat tangkap purse seine bagian atas terdiri dari tali ris atas dan tali pelampung
(floatline), terbuat dari bahan PE dengan panjang 750-1.100 m dan diameter tali
sebesar 12 mm. Jumlah pelampung adalah 2.000–3.000 buah dan jarak antar
pelampung sekitar 30-40 cm. Pelampung berbentuk elips dengan panjang 18 cm
dan diameter tengah 12 cm yang terbuat dari bahan sintetisrubber. Bagian bawah
purse seine terdiri dari tali ris bawah dan tali pemberat,terbuat dari bahan PE dengan
diameter tali sebesar 12 mm dengan panjang 750-1.100 m. Pemberat pada purse
seine mempunyai panjang 5 cm, berjumlah 3.000-4.500 buah dengan berat 200
gr/buah dan mempunyai diameter tengah 2,8 cm.Pemberat terbuat dari bahan timah
hitam dengan jarak antar pemberat berkisar 20-25 cm. Tali cincin terbuat dari bahan
PE berdiameter 10 mm dan panjang 1 m. Jumlah cincin pada purse seine dalam
satu unit rata-rata terdiri dari 70-110 buah. Cincin memiliki diameter luar 12 cm dan
diameter dalam 9,6 cm. Cincin terbuat dari bahan kuningan dengan jarak antar cincin
berkisar 8-11 m. Tali kerut (purse line) terbuat dari bahan PE dengan diameter tali
28-30 mm yang memiliki panjang 800-1.200 m (Putra,2011)
Menurut Subani dan Barus (1989), konstruksi purse seine terdiri dari
bagian-bagian sebagai berikut:

 Jaring yang terbagi menjadi tiga bagian, yaitu; jaring utama, jaring sayap dan
jaring kantong.
 Selvedge; berfungsi untuk memperkuat jaring pada saat dioperasikan terutama
pada saat penarikan jaring.

1
 Tali ris; terbagi menjadi dua bagian, yaitu: tali ris atas yang berfungsi
menghubungkan antar pelampung dan tali ris bawah yang befungsi
menghubungkan antar pemberat.
 Tali kerut; berfungsi untuk mengerutkan bagian bawah jaring.
 Tali selambar; berfungsi untuk menarik jaring saat setting.
 Pelampung dan pemberat; berfungsi untuk memberikan gaya apung dan gaya
tenggelam pada alat tangkap.
 Cincin; berfungsi untuk penempatan tali kerut. Bahan yang biasanya digunakan
adalah kuningan, baja putih dan besi yang digalvanisir.

2
Data Primer :

1)

∑ Gaya ∑ Gaya Ekstra Bouyancy


No Komponen Gaya Apung Gaya Tenggelam
Apung Tenggelam (%)
1 jaring utama -0,49011239
2 jaring penguat -0,04412826
pengukuran tali
3
temali -0,016029056
4 pelampung -1,56683368
5 pemberat 9,43968E-06
6 cincin 0,02345
Total 1,011080914

TB : -0,49011239 + -0,04412826 + -0,016029056 + -1,56683368


: -2,1171
TS : 9,43968E-06 + 0,02345
: 0,023459
EB : TB – S x 100 % = 1,011080914
TB

1
2) Total Pelampung Purse Seine : 1118 Unit
Jarak antar pelampung (m) : 0,38
Bahan Pelampung : Foam

Total Pemberat Purse Seine : 2602 Unit


Jarak antar pemberat (m) : 0,05
Bahan Pemberat : Timah

3. DATA PENGUKURAN TALI-TEMALI

Komponen Purse Seine


No
Sendang Biru

1 Tali ris atas

2 Tali ris bawah

3 Tali penguat atas

4 Tali penguat bawah

5 Tali pemberat

6 Tali pelampung

7 Tali kolor

8 Tali cincin

9 Cincin

2
BAB VI ANALISIS

1. Banyaknya float dan sinker haruslah ditentukan dengan perbandingan yang sesuai,
sehingga total daya apung dari float lebih besar dari total berat jaring dalam air. Jadi
harus ada extra bouyancy yang berguna untuk mencegah jaring supaya tidak
tenggelam sewaktu dilakukan pursing (Sudirman dan Mallawa, 2012).

TB : -0,49011239 + -0,04412826 + -0,016029056 + -1,56683368

: -2,1171

TS : 9,43968E-06 + 0,02345

: 0,023459

EB : TB – S x 100 % = 1,011080914 %

TB

Dari hasil perhitungan Lapang jika dibandingkan dengan literatur maka hasilnya tidak
sesuai

2. Total Pelampung Purse Seine : 1118 Unit


Jarak antar pelampung (m) : 0,38
Bahan Pelampung : Foam

Total Pemberat Purse Seine : 2602 Unit


Jarak antar pemberat (m) : 0,05
Bahan Pemberat : Timah

Jumlah pelampung adalah 2.000–3.000 buah dan jarak antar pelampung


sekitar 30-40 cm. Pemberat pada purse seine mempunyai panjang 5 cm,
berjumlah 3.000-4.500 buah dengan berat 200 gr/buah dan mempunyai diameter
tengah 2,8 cm.Pemberat terbuat dari bahan timah hitam dengan jarak antar
pemberat berkisar 20-25 cm (Putra,2011)
Jadi jika dibandingkan dari data lapang dengan literatur tidak sesuai

1
3. KOMPONEN PURSE SEINE SENDANG BIRU

Komponen Purse Seine


No
Sendang Biru

1 Tali ris atas

2 Tali ris bawah

3 Tali penguat atas

4 Tali penguat bawah

5 Tali pemberat

6 Tali pelampung

7 Tali kolor

8 Tali cincin

9 Cincin

Menurut Subani dan Barus (1989), konstruksi purse seine terdiri dari
bagian-bagian sebagai berikut:

 Jaring yang terbagi menjadi tiga bagian, yaitu; jaring utama, jaring sayap dan
jaring kantong.
 Selvedge; berfungsi untuk memperkuat jaring pada saat dioperasikan terutama
pada saat penarikan jaring.
 Tali ris; terbagi menjadi dua bagian, yaitu: tali ris atas yang berfungsi
menghubungkan antar pelampung dan tali ris bawah yang befungsi
menghubungkan antar pemberat.
 Tali kerut; berfungsi untuk mengerutkan bagian bawah jaring.
 Tali selambar; berfungsi untuk menarik jaring saat setting.
 Pelampung dan pemberat; berfungsi untuk memberikan gaya apung dan gaya
tenggelam pada alat tangkap.
 Cincin; berfungsi untuk penempatan tali kerut. Bahan yang biasanya digunakan
adalah kuningan, baja putih dan besi yang digalvanisir.

2
Jadi jika dibandingkan data dari lapang dengan literatur adalah sesuai
BAB VII
KESIMPULAN DAN SARAN

Besar gaya apung yang bekerja pada alat tangkap purse seine adalah :

TB : (-0,49011239) + (-0,04412826) + (-0,016029056) + (-1,56683368)

: -2,1171

Gaya pemberat yang bekerja pada alat tangkap purse seine :

TS : (9,43968E-06) + (0,02345)

: 0,023459

Persentase gaya yang bekerja pada alat tagkap purse seine

EB : TB – S x 100 % = 1,011080914 %

TB

Diharapkan untuk pembuatan makalah ini dapat dimanfaatkan oleh mahasiswa


sebagai pelajaran untuk perhitungan gaya hidrostatis yang bekerja pada alat tangkap purse
seine

3
DAFTAR PUSTAKA

Fridman,A.1988.PERHITUNGAN DALAM MERANCANG ALAT PENANGKAPAN


IKAN.Semarang : PJG Carrothers
Henyanto,K dan Syari, I A. 2016. Pemanfaatan Pelepah Sawit Sebagai Rumpon Di
PerairanTuing Kabupaten Bangka. Fakultas Pertanian, Perikanan dan Biologi. Universitas
Bangka Belitung
Putra,A.2011.Repository Institut Pertanian Bogor. IPB
Setyasmoko, T. Fitri, A. Gautama, S. 2016. Kesesuaian Teknis Rasio Gaya Apung
(Buoyance Force) Dan Gaya Tenggelam (Sinking Force) Pada Purse Seine Tipe Waring Di
TPI Sendang Sikucing, Kabupaten Kendal. Journal of Fisheries Resources Utilization
Management and Technology. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas
Diponegoro. Volume 5, Nomor 1, Tahun 2016, Hlm 118-127.
Sudirman.,dan A. Mallawa. 2012. Teknik Penangkapan Ikan. Edisi Revisi 2012.
Penerbit Rineka Cipta, Jakarta. 211

4
1

Anda mungkin juga menyukai