INDONESIA
Oleh :
Bakti Tondo Prasetyo (021)*, Firda Nuradawiyah Yonesa (028), Hasya Fatharani Ya Sifa (031),
Program Studi Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas
Padjadjaran
ABSTRAK
Jaring angkat (Lift net) merupakan salah satu alat tangkap yang biasa disebut bagan, jaring
angkat (Lift net) memiliki dua tipe jaring angkat tetap dan jaring angkat perahu, paper ini
menjelaskan konstruksi, armada penangkapan, daerah penangkapan, alat bantu penangkapan,
metode pengoperasian, komparasi unit penangkapan berdasarkan Keputusan Menteri Kelautan
dan Perikanan, dan hasil tangkapan pada alat tangkap jaring apung. Paper ini bertujuan untuk
memberikan informasi kepada pembaca terkait alat tangkap jaring angkat (Lift net). Metode pada
penyusunan paper ini adalah mengutip dari jurnal-jurnal referensi, yaitu jurnal internasional dan
jurnal yang terakreditasi Science and Technology Index. Jaring angkat (Lift net) ada 2 jenis,
jaring angkat tetap dan jaring angkat perahu, membahas konstruksi, metode pengoperasian,
armada penangkapan, daerah penangkapan, alat bantu penangkapan, komparasi unit penangkapan
berdasarkan Keputusan Menteri Kelautan Perikanan, dan hasil penangkapan jaring angkat (Lift
net).
Kata Kunci: Penangkapan Ikan, Alat Tangkap, Jaring Angkat.
ABSTRACT
Lift net is one of the fishing gear which is commonly called bagan, lift net has two types of fixed
lift net and boat lift net, this paper describes the construction, fishing fleet, fishing area, fishing
aids, operating methods , comparison of fishing units based on the Decree of the Minister of
Marine Affairs and Fisheries, and catches on floating net fishing gear. This paper aims to provide
information to readers regarding lifting nets. The method in preparing this paper is to quote from
reference journals, namely international journals and journals accredited by the Science and
Technology Index. There are 2 types of lift nets, fixed lift nets and boat lift nets, discussing
construction, operating methods, fishing fleets, fishing areas, fishing aids, comparison of fishing
units based on the Decree of the Minister of Marine and Fisheries, and the results of lifting nets
(Lift net). Keywords: Fishing, Fishing Equipment, Lifting Nets.
1
1. PENDAHULUAN
Di Indonesia alat tangkap ikan banyak macamnya, salah satunya jaring angkat (Lift net)
Jaring angkat laut yang secara lokal dikenal sebagai 'bagan' terdiri dari dua tipe dasar. Jaring
angkat tetap (bagan tancap) dan bagan perahu. Dari kedua tipe jaring angkat (lift net) sangat
penting dalam pemahamannya, terutama bagi para nelayan yang bekerja dalam menangkap ikan,
maupun hanya sekedar pengetahuan umum bagi khalayak.
Dengan memahami keragaan alat tangkap jaring angkat (Lift net) kita dapat mengetahui
salah satu cara teknik menangkap ikan yang ada, selain itu dapat mengetahui penerapan keragaan
alat tangkap jaring angkat (Lift net) ini. makalah ini dapat menjadi referensi bagi para nelayan,
maupun masyarakat umum untuk mengenal jaring angkat (Lift net) yang ada di Indonesia.
Menurut Rahayu (2021) Jaring angkat adalah alat penangkapan yang penggunaanya
dengan cara menenggelamkan jaring dan mengangkat jaring secara vertikal, terbuat dari nilon
yang mirip kelambu, mata jaring berukuran 0,5 cm. bentuknya segi empat dalam penerapannya
bisa menggunakan lampu maupun umpan untuk menarik ikan.
Berdasarkan Direktorat Jenderal Perikanan (1975) dalam Dudley dan Tampubolon (1986)
Menyatakan bahwa jaring angkat laut deskripsi alat tangkap. Jaring angkat laut yang secara lokal
dikenal sebagai 'bagan' terdiri dari dua tipe dasar. Jaring angkat tetap ('bagan tancap') Jenis bagan
lainnya, bagan perahu menggunakan prinsip yang sama tetapi merupakan platform terapung yang
dibangun di atas satu atau dua lambung kapal (Dudley; Tampubolon 1986).
3
2.3 Konstruksi Jaring Angkat (Lift Net) Perahu (Bagan Perahu)
Jaring angkat (Lift net) perahu (bagan perahu) terbagi menjadi 3 yaitu;
a. Bagan Perahu
Berdasarkan Hapsari et al (2018) Pembangunan jaring angkat kapal di perairan
Morodemak Kabupaten Demak terdiri dari rangka kayu, jaring, perahu bermotor sebagai alat
transportasi di laut, serta alat untuk memudahkan pengoperasian jaring angkat kapal ini yaitu
sekop, lampu dan roller yang berfungsi untuk menurunkan atau mengangkat jaring. Perahu yang
digunakan pada perahu angkat jaring ini hanya menggunakan satu perahu saja.
Posisi perahu berada di tengah-tengah konstruksi rangka jaring angkat, bahan rangka
pada jaring angkat perahu terbuat dari bambu. Panjang geladak pada jaring angkat perahu (P x L)
adalah 22,5 m x 22,5 m. Jumlah material pada konstruksi jaring angkat perahu adalah 200 batang
bambu. Di tengah jaring angkat perahu terdapat sebuah rumah dengan ukuran (P x L x T) yaitu 6
mx 2,2 m x 2,4 m yang berfungsi sebagai tempat istirahat, tempat generator listrik, bahan bakar
dan peralatan memancing lainnya. Bahan jaring pada jaring angkat perahu terbuat dari polietilen.
Ukuran jaring (P x L) adalah 45 m x 45 m. Jaring berbentuk bujur sangkar dengan ukuran mata
jaring 0,6 - 1 cm. Jaring tersebut dirangkai satu per satu hingga membentuk bujur sangkar besar.
Panjang tali penarik adalah 60 m untuk satu bagian, dengan diameter 1,8 cm terbuat dari
polietilen. Rotatornya terbuat dari kayu dengan panjang 1 cm. Kedalaman jaring bervariasi dari
18 – 30 meter.
Jenis lampu yang digunakan adalah lampu merkuri dengan daya 400 watt dan mereknya
adalah Philips. Jumlah lampu yang digunakan berkisar antara 40 hingga 70 buah. Selain lampu,
jaring angkat perahu menggunakan rip and roller untuk mengambil hasil tangkapan (Hapsari et al
2018).
b. Bagan Apung
Menurut Baskoro (2011) dalam Notanubun et al (2021) Bagan apung (Lift net) adalah
alat penangkap ikan Menggunakan jaring angkat yang sederhana dan pada malam hari dengan
lampu sebagai pegangan untuk menarik perhatian ikan. Ukuran bagan apung rata-rata rentangnya
dari 14,8 x 13,6 m dan tingginya 1,5 m. Notanubun et al (2021).
4
Gambar 6. Bagian-bagian Konstruksi Bagan Rakit Keterangan: (a) pelampung; (b)
rumah bagan; (c) tiang penyangga; (d) roller waring; (e) roller jangkar. Sumber:
data primer diolah, 2020 dalam Notanubun et al (2021).
c. Bouke Ami
Menurut Riyanto et al (2020) Bouke ami adalah jaring angkat perahu dengan
mengoperasikan dan menarik jaring dari salah satu sisi perahu dan dapat dipindah-pindahkan
menggunakan perahu yang dilengkapi dengan alat bantu penangkapan ikan berupa lampu
pengumpul ikan. Terdiri dari rangka kayu, bambu, paralon, waring atau jaring (terbuat dari
polietilen). Ada satu atau lebih rol pada bagan untuk menurunkan atau menaikkan jaring. Dimensi
alat bouke ami bervariasi dari panjang = 15 m; lebar = 2,5 m; tinggi = 1,2 m hingga panjang = 29
m; lebar = 29 m; tinggi = 17 m. Mata jaring pola bajak umumnya 0,5 cm. Ukuran mata jaring erat
kaitannya dengan target utama ikan yang ditangkap, yaitu ikan teri kecil. Jika mata jaring terlalu
besar, ikan tidak akan tertangkap (Riyanto et al 2020).
5
3. METODE PENGOPERASIAN ALAT TANGKAP
c. Bouke Ami
Menurut Riyanto et al (2020) Prinsip pengoperasian bouke ami tidak beda jauh seperti
bagan perahu, perbedaanya hanya pada bouke ami hanya menggunakan salah satu sisi kapal yang
memiliki jaring angkatnya.
Tabel 1. Dimensi ukuran panjang, lebar dan dalam armada Bouke ami yang mendarat di
Muara Angke. 2017. Sumber: Kantor Pengawasan Kapal Ikan (WASKI) Muara Angke.
Operasi penangkapan lift net dilakukan di perairan Jepara dan sekitarnya. Jumlah
penawaran jaring rata-rata 2-4 kali setting/hari. Pengoperasian dilakukan di perairan dasar
berlumpur atau campuran lumpur di kedalaman antara 20 -25 meter. Pada umumnya penangkapan
7
jaring angkat di lakukan di daerah yang tenang (daerah teluk), arus tidak begitu kuat dan tidak
banyak dipengaruhi oleh gelombang besar dan angin kencang.
2. Serok Selain lampu, bagan congkel menggunakan serok terbuat dari waring berbentuk
kerucut dan bertangkai, untuk mengambil hasil tangkapan dari kantong jaring ke atas deck, di atas
deck biasanya sudah disediakan penampungan dari waring, untuk mentuntaskan air yang masuk
ke deck kapal.
3. Alat Bantu Penangkapan Ikan (ABPI) Kapstan Penarik Tali Kolor (Pada Bagan Perahu
dan Bouke Ami)
- Daya Motor : 23 HP
- Rasio Gearbox: 4,89 ; 1 (@2 buah)
- Dimensi Kelos : Ø 23 cm , Panjang 35 cm (stainless steel)
4. Umpan Mati (Pada anco)
8
7. KOMPARASI UNIT PENANGKAPAN JARING ANGKAT BERDASARKAN
KEPMEN KP
8. HASIL TANGKAPAN
8.2 Hasil Tangkapan Jaring Angkat (Lift Net) Tetap (Bagan Tancap)
Menurut penelitian Sembiring (2020) Menyatakan bahwa Komposisi tangkapan set lift
net terdiri dari beberapa jenis ikan dengan ukuran yang berbeda-beda. Data jenis ikan dan
rata-rata volume tangkapan trip pada tabel berikut;
Tabel 3. Hasil Tangkapan Nelayan Alat Tangkap Jaring Angkat (Lift Net) Tetap (Bagan
Tancap) Pangandaran Per Trip, Sumber Sembiring (2020).
Berdasarkan data yang diperoleh dari pengamatan proses penangkapan ikan dengan
jaring angkat dan dari pengukuran hasil tangkapan dapat disimpulkan bahwa komoditas yang
paling banyak ditangkap adalah Acetes indicus dari total hasil tangkapan yang diperoleh dengan
set lift net dalam satu kali trip penangkapan. Komoditas kedua adalah Trichiurus lepturus dari
total tangkapan, diikuti oleh loligo sp., Sepiadariidae, Leiognathus equulus, Caranx ignobilis,
10
Caranx melampygus, Decapterus Sp., dan Penaeus semisulcatus, sedangkan komoditas tangkapan
terendah adalah Fenneropenaeus merguiensis (Sembiring 2020).
8.3 Hasil Tangkapan Jaring Angkat (Lift Net) Perahu (Bagan Perahu)
a. Bagan Perahu
Hasil tangkapan bagan perahu yang didapatkan di Perairan Polewali Mandar terdapat
beberapa jenis ikan seperti teri, peperek dan lainnya. Berdasarkan hasil penelitian ada beberapa
perbedaan jenis ikan yang didapatkan kapal 1 dan kapal 2. Tabel 4, Jenis hasil tangkapan kapal 1
dan hasil tangkapan kapal 2 Tabel 5.
Tabel 4. Jenis hasil tangkapan kapal 1 Tabel 5. Jenis hasil tangkapan kapal 2
b. Bagan Apung
c. Bouke Ami
b. Bagan Apung
Menurut Apriliani et al (2018) Dari hasil penangkapan yang didapatkan selama penelitian
yaitu ikan demersal dan pelagis. Ikan demersal yaitu Layur (Trichiurus sp), Pepetek (Leiognathus
sp). Ikan pelagis yang tertangkap yaitu Tongkol Lisong (Auxis rochei), Tembang (Sardinella
fimbriata), Layang (Decapterus russelli), Udang Rebon (Mysis) dan jenis molusca yang
tertangkap adalah Cumi-Cumi (Loligo sp).
c. Bouke Ami
Menurut Riyanto et al (2020) Selama 1 malam dari jam 18:00 sampai jam 05:00
mengikuti kegiatan penangkapan, dilakukan penangkapan ikan / penurunan jaring sebanyak 12
kali dengan jarak interval 30 – 60 menit. Perolehan hasil tangkapan total sebanyak 1.534 kg,
karena saat itu sedang musim teri. Rincian hasil tangkapan pada tabel sebagai berikut :
11
Menurut penelitian Kurniawan et al. (2017) menyatakan bahwa Jenis Ikan Hasil
Tangkapan Utama Nelayan pada Pulau Bangka Berdasarkan hasil penelitian yang telah
dilakukan terdapat 38 famili jenis ikan di Pulau Bangka. Hasil identifikasi jenis ikan laut
hasil tangkapan utama nelayan Pulau Bangka seperti golongan ikan pelagis kecil (ikan
kembung, ikan teri, ikan belanak, dll) golongan ikan pelagis besar (ikan tenggiri, tongkol,
dll) golongan ikan demersal (ikan kakap merah, ikan bawal, ikan pepetek, ikan kerapu,
ikan layur, dll) golongan moluska (cumi-cumi, sotong) golongan crustacea (udang
krosok, udang kipas, rajungan, dll).
9. SIMPULAN
Jaring angkat adalah alat penangkapan yang penggunaanya dengan cara
menenggelamkan jaring dan mengangkat jaring secara vertikal. Berdasarkan hasil penelitian
jaring angkat laut dikenal dengan ‘bagan’ terdiri dari dua tipe yaitu jaring angkat tetap (bagan
tancap) dan jaring angkat perahu (bagan perahu).
Alat tangkap jaring angkat atau anco adalah alat tangkap berupa jaring yang biasa
digunakan di muara sungai. Jaring angkat (Lift net) perahu (bagan perahu) terbagi menjadi 3
yaitu bagan perahu, bagan apung dan bouke ami. Pengoperasian jaring angkat yaitu persiapan
setting alat tangkap.
Armada penangkapan ikan adalah sebuah faktor yang dapat dioperasikan melalui
penangkapan. Armada penangkapan ikan yang digunakan berupa kapal perikanan atau perahu.
Pengoperasian jaring angkat (Lift net) dilakukan di perairan dasar berlumpur atau campuran
lumpur di kedalaman antara 20-25 meter. Pada umumnya penangkapan jaring angkat di lakukan
di daerah yang tenang (daerah teluk), arus tidak begitu kuat dan tidak banyak dipengaruhi oleh
gelombang besar dan angin kencang. Alat bantu penangkapan ikan jaring angkat (Lift net) yaitu,
Alat Bantu Pengumpul Ikan (Lampu), Serok, (ABPI) Kapstan Penarik Tali Kolor (Pada Bagan
Perahu dan Bouke Ami). Hasil tangkapan pada alat tangkap jaring angkat (Lift net) yaitu secara
umum berupa ikan demersal, ikan pelagis, dan cumi-cumi.
12
10. DAFTAR PUSTAKA
Apriliani, I. M., Riyantini, I., Rochima, E., dan Ikmal, M. F. (2018). Laju Tangkap dan Hasil
Tangkapan Bagan Apung pada Jarak Penempatan Berbeda di Perairan Teluk
Palabuhanratu, Sukabumi, Indonesia (Catch Rate and Fish Catch of Boat Lift Net on
Different Position in Palabuhanratu Bay Water, Sukabumi, Indonesia). Jurnal Perikanan
dan Kelautan p–ISSN, 2089, 3469.
Azakhrah, N. W., Kurnia, M., Fahrul, M., & Hajar, M. A. (2022). Perbedaan Hasil Tangkapan
berdasarkan Penggunaan Warna Lampu Pengumpul yang Berbeda pada Bagan Perahu di
Kabupaten Polewali Mandar, Provinsi Sulawesi Barat. Journal of fisheries and marine
science (JFmarsci), 5(2), 1-11.
Dalzell, P. J. (1993). Small pelagic fishes. A. Wright, & L. Hill, Nearshore marine resources of the
South Pacific, 97œ133.
Dudley, R. G., Tampubolon, G. (1986). The artisanal seine‐and lift‐net fisheries of the north
coast of Java. Aquaculture Research, 17(3), 167-184.
Hapsari, T. D., Jayanto, B. B., Fitri, A. D., & Triarso, I. (2018, February). Business profile of boat
lift net and stationary lift net fishing gear in Morodemak Waters Central Java. In IOP
Conference Series: Earth and Environmental Science (Vol. 116, No. 1, p. 012022). IOP
Publishing.
Imron, M., Nurkayah, R., & Purwangka, F. (2017). Pengetahuan dan keterampilan nelayan
tentang keselamatan kerja di ppp muncar banyuwangi. Albacore, Alumni Program
Sarjana Departemen PSP FPIK IPB, 1(1), 1-11.
Kirana, E. N., Boesono, H., & Fitri, A. D. P. (2015). Analisis Hasil Tangkapan Pada Alat Tangkap
Anco (Lift Net) Berdasarkan Perbedaan Waktu Pengoperasian Siang Dan Malam Di
Waduk Kedungombo Boyolali. Journal of Fisheries Resources Utilization Management
and Technology, 4(4), 125-134.
Kurniawan, Asmarita, & supratman, O. (2017). Identifikasi jenis ikan (penamaan lokal, nasional
dan ilmiah) hasil tangkapan utama (HTU) nelayan dan klasifikasi alat penangkap ikan di
pulau bangka provinsi kepulauan bangka belitung. Jurnal catching tool, main catch
species local name fish, PSR, bangka island, 13(1), 1-10.
Notanubun, C. A., Talakua, W., dan Siahainenia, S. M. (2021). Analisis Aspek Teknis dan
Finansial Usaha Perikanan Bagan Apung (Lift Net) di Ohoi Selayar Kabupaten Maluku
Tenggara. PAPALELE: Jurnal Penelitian Sosial Ekonomi Perikanan dan Kelautan, 5(1),
1-12.
Rahayu, S. (2021). PENGARUH EDUKASI PENGGUNAAN ALAT PENDETEKSI IKAN
PORTABLE UNTUK MENINGKATKAN KEPUASAN NELAYAN DALAM
PRODUKSI IKAN DI KELURAHAN BAGAN DELI KECAMATAN MEDAN
BELAWAN. JUMANT, 13(1), 123-131.
Rudin, M. J., Irnawati, R., & Rahmawati, A. (2017). Perbedaan Hasil Tangkapan Bagan Tancap
dengan Menggunakan Lampu CFL dan LED Dalam Air (Leda) di Perairan Teluk Banten.
Jurnal Perikanan dan Kelautan, 7(2), 167 – 180.
Riyanto, A., Santoso, A. E., dan Kurniawan, W. (2020). Updating Alat Tangkap
Boukeami/Bagan Cungkil di Lampung. Buletin Teknik Litkayasa Sumber Daya dan
Penangkapan, 17(2), 93-98.
Sa'id, S. D., Waluyo, B. S., Sarwoko, S., dan Khristyson, S. F. (2019, October). Compression test
of Bamboo Laminated (Dendrocalamus asper and Gigantochloa apus) in accordance with
13
longitudinal for the best Pliability material at Gligen Section (Part of Anco). In
International Conference on Maritime and Archipelago (ICoMA 2018) (pp. 334-336).
Atlantis Press.
Sembiring, K. (2020). General overview of the financial aspects of lift net fisheries operations in
Pangandaran, West Java, Indonesia. AACL Bioflux, 13(3).
Susanto, A., Irnawati, R., Syabana, M. A. (2017). Fishing efficiency of LED lamps for fixed
lift net fisheries in Banten Bay Indonesia. Turkish Journal of Fisheries and Aquatic
Sciences, 17(2), 283-291.
Suwarso, Zamroni, A., & Fauzi, M. (2019). Distribusi - Kelimpahan dan hasil tangkapan
cumi-cumi sunda bagian selatan : berbasis pada perikanan jaring cumi yang mendarat di
muara angke dan kejawanan. Jurnal penelitian perikanan indonesia, 25(4), 1-15.
Thenu, I. M., Puspito, G., & Martasuganda, S. (2013). Penggunaan light emitting diode pada
lampu celup bagan. Marine Fisheries, 4(2), 1-11.
Winarno, S., Murtadho, & Zaky, A. (2019). Penangkapan ikan dengan jaring angkat (lift nets) di
pantai utara jawa. Buletin teknik litkayasa, 17(1). 1-6.
14