DISUSUN OLEH :
NAMA : VERONIKA DEVITA AYU TIRA PUTRI
NIM : 185080407111028
KELAS : AO2 GENAP
PRODI : AGROBISNIS PERIKANAN
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas segala rahmat dan
hidayah-Nya makalah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang dimiliki
sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca dan teman –
teman untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………..
DAFTAR ISI……………………………………………………………………
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………….
1.1 Latar Belakang……………………………………………………
1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………..
1.3 Tujuan………………………………………………………………
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………..
2.1 Pengertian Bubu……………………………………………………
2.2 Klasifikasi Bubu……………………………………………………
2.3 Konstruksi Bubu……………………………………………………
2.4 Cara Pembuatan Bubu………………………………………………
2.5 Operasi Penangkapan dengan Bubu………………………………..
2.6 Hasil Tangkapan……………………………………………………
2.7 Alat Bantu Penangkapan……………………………………………
BAB III PENUTUP…………………………………………………………….
3.1 Kesimpulan………………………………………………………….
3.2 Saran………………………………………………………………...
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Penulisan makalah ini bertujuan untuk mengetahui konstruksi alat tangkap bubu,
metode pengoperasiannya termasuk alat bantu penangkapan bubu dan ikan yang
berhasil ditangkap dengan menggunakan alat tangkap bubu.
BAB II
PEMBAHASAN
a. Bubu Dasar
(Ground Fish Pots)
Untuk bubu dasar, ukuran bubu dasar bervariasi, menurut besar kecilnya yang
dibuat menurut kebutuhan. Untuk bubu kecil, umumnya berukuran panjang 1 m,
lebar 50-75 cm, tinggi 25-30 cm. untuk bubu besar dapat mencapai ukuran panjang
3,5 m, lebar 2 m, tinggi 75-100 cm.
Tipe bubu apung berbeda dengan bubu dasar. Bentuk bubu apung ini bisa silindris,
bisa juga menyerupai kurung-kurung atau kantong yang disebut sero gantung.
Bubu apung dilengkapi dengan pelampung dari bambu atau rakit bambu yang
penggunaannya ada yang diletakkan tepat di bagian atasnya.
Bubu hanyut atau “ pakaja “ termasuk bubu ukuran kecil, berbentuk silindris,
panjang 0,75 m, diameter 0,4-0,5 m.
d. Bubu Jermal
Ukuran bubu jermal, panjang 10 m, diameter mulut 6 m, besar mata pada bagian
badan 3 cm dan kantong 2 cm.
e. Bubu Ambai
f. Bubu Apolo
Bahan jaring dibuat dari benang nilon halus yang terdiri dari bagian-bagian mulut,
badan, kaki dan kantung. Panjang jaring keseluruhan mencapai 11 m. Mulut jaring
berbentuk empat persegi dengan lekukan bagian kiri dan kanan. Panjang badan
3,75 m, kaki 7,25 m dan lebar 0,60 m. pada ujubg kaki terdapat mestak yang
selanjutnya diikuti oleh adanya dua kantung yang panjangnya 1,60 m dan lebar
0,60 m.
a. Umpan
Umpan diletakkan di dalam bubu yang akan dioperasikan. Umpan yang
dibuat disesuaikan dengan jenis ikan ataupun udang yg menjadi tujuan
penangkapan.
b. Rumpon
Pemasangan rumpon berguna dalam pengumpulan ikan.
c. Pelampung
Penggunaan pelampung membantu dalam pemasangan bubu, dengan tujuan
agar memudahkan mengetahui tempat-tempat dimana bubu dipasang.
d. Perahu
Perahu digunakan sebagai alat transportasi dari darat ke laut (daerah tempat
pemasangan bubu).
e. Katrol
Membantu dalam pengangkatan bubu. Biasanya penggunaan katrol pada
pengoperasian bubu jermal.
BAB III
PENUTUP
3.3 Kesimpulan
Bubu adalah alat tangkap yang umum dikenal dikalangan nelayan, yang berupa
jebakan, dan bersifat pasif. Konstruksi alat tangkap bubu terdiri dari badan (body),
mulut (funnel) atau ijeb, pintu, tali, penanda, dan umpan. Aplikasi bubu terhadap hasil
tangkapan ikan yaitu memiliki produktivitas tangkapan yang cukup tinggi dan
merupakan alat tangkap ramah lingkungan yang digunakan untuk keberlanjutan usaha
perikanan.
3.4 Saran
Perlu dikembangkan dan disosialisasikan kembali alat tangkap ramah lingkungan
misalnya bubu. hal ini dikarenakan dengan menggunakan alat tangkap ramah
lingkungan maka suatu usaha perikanan dapat berkelanjutan dan lestari. Selain itu,
dikarenakan sudah terjadi kerusakan lingkungan perairan akibat alat tangkap yang
berbahaya dan merusak lingkungan. Apabila alat tangkap ramah lingkungan dapat
berkembang dan dimodifikasi lebih maju diharapkan menjadi alat tangkap yang efektif
dan efisien dalam kegiatan penangkapan ikan.
DAFTAR PUSTAKA
Von Brandt, A. 1984. Fish Catching Methods of The World. Fishing News Books. Ltd,
London. 190 hal
Subani, W. dan H.R. Barus. 1989. Alat Penangkapan Ikan dan Udang Laut Indonesia. Balai
penelitian Perikanan laut. Departemen Pertanian. Jakarta. 248 hal.
Martasuganda S. 2005. Bubu (Trasps). Bogor. Program Studi Pemanfaatan Sumberdaya
Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor.
http://www.fao.org/docrep/010/ah827o/ah827id04.htm. Diakses pada tanggal 14 Oktober
2018
http://robiblogaddes.blogspot.com/2016/12/makalah-teknik-penangkapan-ikan-bubu.html.
Diakses pada tanggal 14 Oktober 2018
http://makaira-indica.blogspot.com/2011/11/v-bubu.html. Diakses pada tanggal 14 Oktober
2018
https://pasberita.com/bubu-alat-tangkap-ikan-tradisional-asli-indonesia/. Diakses pada
tanggal 14 Oktober 2018
http://perikanan38.blogspot.com/2018/02/cara-membuat-bubu-ikan-dari-kawat.html. Diakses
pada tanggal 14 Oktober 2018
https://damnloveit.blogspot.com/2016/02/alat-tangkap-bubu.html. Diakses pada tanggal 14
Oktober 2018