Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah CSR dan Community
Development Mengenai Pemahaman CSR Berdasarkan Jenis dan Aktifitasnya.
Disusun Oleh :
UNIVERSITAS GARUT
2023
BAB I
PENDAHULUAN
4
Istilah CSR mulai digunakan sejak tahun 1970an dan semakin populer terutama setelah kehadiran buku
Cannibals With Forks: The Triple Bottom Line in 21st Century Business (1998), karya John Elkington.
lingkungan. Kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) pada awalnya merupakan
kegiatan suka rela dan bukan paksaan. Tetapi, kini kegiatan CSR merupakan salah satu
kewajiban yang harus dilaksanakan oleh perusahaan terhadap lingkungan dan masyarakat.
Seperti yang sudah diatur oleh pemerintah bahwa PT Pegadaian merupakan BUMN di
Indonesia yang menjalankan kegiatan CSR melalui Peraturan Menteri Negara Badan
Usaha Milik Negara Nomor Per-03/MBU/12/2016 tanggal 16 Desember 2016 yaitu
melaksanakna tugas dan tanggung jawab sosial perusahaan berupa Program Kemitraan
dan Bina Lingkungan (PKBL). Program CSR dalam PT Pegadaian meliputi program
kemitraan yang mana meliputi pemberian modal usaha dan program bina lingkungan
yang mana meliputi bantuan pada korban bencana alam, bantuan Pendidikan, perbaikan
pembangunan rumah dan lainnya.
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka permasalahan dalam penelitian ini dapat
dirumuskan sebagai berikut:
BAB II
PEMBAHASAN
Tanggung jawab merupakan suatu prinsip yang dinamis yang berhubungan dengan
keseluruhan perilaku manusia dalam hubungannya dengan masyarakat maupun istitusi.
Suatu tanggung jawab bahkan mempunyai kekuatan dinamis untuk mempertahankan
kualitas keseimbangan dalam masyarakat, sehingga menjadikan kesinambuangan antara
yang satu dengan yang lainnya. Tanggung jawab sosial perusahaan atau corporate social
responsibility adalah suatu konsep bahwa organisasi, khususnya perusahaan adalah
memiliki suatu tanggung jawab terhadap konsumen, karyawan, pemegang saham,
komunitas dan lingkungan dalam segala aspek operasional perusahaan. Isu tanggung
jawab sosial (social corporate responsibility) adalah suatu topik yang berkenaan dengan
etika bisnis. Disini terdapat tanggung jawab moral perusahaan baik terhadap karyawan
perusahaan dan masyarakat disekitar Perusahaan.6
CSR secara umum merupakan kontribusi menyeluruh dari dunia usaha terhadap
pembangunan berkelanjutan dengan mempertimbangkan dampak ekonomi, social, dan
lingkungan dari kegiatannya. Substansi CSR adalah dalam rangka kemampuan
perusahaan untuk beradaptasi dengan lingkungan, komunitas dan stakeholder yang terkait
dengannya baik local, nasional maupun global. Oleh karena itu perusahaan memiliki
tugas moral untuk berlaku jujur, mematuhi hukum, menjunjung integritas, dan tidak
5
Budi Gautama Siregar, Penerapan Corporate Social Responsibility (CSR)..., hlm. 141.
6
Nur Hidayah Setyani, Implementasi Kebijakan ―Corporate Social Responsibility‖ pada PT. Bank Muamalah
Indonesia Kota Semarang, (Semarang: IAIN Walisongo Semarang, 2012), hlm 22.
korup. CSR menekankan bahwa perusahaan mesti mengembangkan praktek bisnis yang
etis dan sustainable secara ekonomi, social, dan lingkungan.7
PT. Pegadaian merupakan salah satu perusahaan BUMN yang menjalankan program
PKBL (Program Kemitraan Dan Bina Lingkungan). Program ini sebagai salah satu
program yang melaksanakan tugas dan tanggung jawab sosial perusahaan. Seperti yang
sudah diatur oleh pemerintah bahwa PT Pegadaian merupakan BUMN di Indonesia yang
menjalankan kegiatan CSR melalui Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara
Nomor Per-03/MBU/12/2016 tanggal 16 Desember 2016 yaitu melaksanakna tugas dan
tanggung jawab sosial perusahaan berupa Program Kemitraan dan Bina Lingkungan
(PKBL). Program CSR dalam PT. Pegadaian Tarogong meliiputi program kemitraan yang
mana meliputi pemberian modal usaha dan program bina lingkungan yang mana meliputi
bantuan pada korban bencana alam, bantuan Pendidikan, perbaikan pembangunan rumah
dan lainnya.
PT. Pegadaian Tarogong menciptakan beberapa bentuk program CSR, yaitu untuk
pembangunan sarana ibadah, sarana Pendidikan, panti jompo, anak yatim. Kebutuhan
masyarakat seperti air bersih (salah satu sumur bor terbesar itu dari pegadaian) dan baru
ini membuka 3 titik baru sumur bor untuk masyarakat dan sarana air bersih. Dalam hal
ini, pelaksanaannya menggunakan anggaran dana khusus. Untuk anggaran dana khusus
berupa uang denda yang di arahkan untuk melakukan CSR (ke dana sosial).
Program ini juga dilaksanakan tergantung dari bentuk programnya. Terkadang jika
ada program dari pusat melaksanakan program Jum’at berkah, santunan. Ada juga
pengajuan permohonan dari masyarakat seperti mengajukan proposal pembangunan
masjid. Kegaiatan CSR di pegadaian ini bukan berfokus hanya di 1 cabang saja. Untuk
program yang paling diunggulkan adalah pembangunan sarana ibadah dan hal ini juga
tergangung masyarakat yang mengajukan seperti renovasi masjid atau pesantren yang
nantinya akan ada dana anggaran dari pegadaian yang menambahkan, kemudian jika ada
panti jompo yang rumahnya kurang layak huni itu juga nantinya akan diberikan bantuan
secara langsung.
7
Elvino Ardianto dan Dindin M. Machfudz, Efek Kedermawanan Pebisnis dan CSR, Jakarta, PT. Gramedia, 2011,
hlm. 35.
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Tidak hanya memberikan nilai positif bagi masyarakat sekitar melainkan menjaga
citra baik perusahaan. Citra baik merupakan salah satu asset strategis bagi sebuah
perusahaan karena terkait dengan penilaian ekstensi perusahaan di lingkungan masyarakat
luas. Citra perusahaan tidak terbentuk dengan sendirinya melainkan dibentuk melalui
serangkaian aktivitas dalam suatu proses komunikasi dengan strategi yang tepat dan
cermat. Citra positif perusahan merupakan dasar bagi terbentukna kepercayaan,
penghormatan, perasaan yang positif dan penilaian keseluruhan dari masyarakatnya
terhadap perusahaan yang bersangkutan.
DAFTAR PUSTAKA
Nur Hidayati Setyani, Implementasi Kebijakan “Corporate Social Responsibility”
pada PT. Bank Muamalat Indonesia Kota Semarang, Semarang: IAIN Walisongo Semarang,
2012, hlm
Y. Sri Susilo dan Sigit Triabadi dan A Totok Budi Santoso, Bank dan Lembaga
Keuangan Lainnya, Cet ke-1, (Jakarta: PT. Salemba Empat, 2000), hlm. 1
Kasmir, Management Perbankan, Cet ke-2, (Depok: Raja Grafindo Persada, 2004),
hlm. 71.
Istilah CSR mulai digunakan sejak tahun 1970an dan semakin populer terutama
setelah kehadiran buku Cannibals With Forks: The Triple Bottom Line in 21st Century
Business (1998), karya John Elkington.
Budi Gautama Siregar, Penerapan Corporate Social Responsibility (CSR)..., hlm. 141.
Nur Hidayah Setyani, Implementasi Kebijakan ―Corporate Social Responsibility‖
pada PT. Bank Muamalah Indonesia Kota Semarang, (Semarang: IAIN Walisongo Semarang,
2012), hlm 22.
Elvino Ardianto dan Dindin M. Machfudz, Efek Kedermawanan Pebisnis dan CSR,
Jakarta, PT. Gramedia, 2011, hlm. 35.