Disusun Oleh :
TAHUN 2022/2023
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Allah SWT, karena atas berkat rahmat-Nya lah
makalah dapat kami selesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini dibuat untuk
memenuhi tugas mata kuliah Auditing yang berisi tentang “Perbedaan Struktur
Laporan Auditing Independen Antara 2013 dan 2022 ". Sholawat serta salam kita
haturkan kepada baginda Rasulullah SAW, yang telah membawa kita dari zaman
jahiliyah menuju zaman terang benderang ini.
Selain itu, kami juga berharap agar pembaca mendapatkan sudut pandang
baru setelah membaca makalah ini. Kami menyadari dalam penulisan makalah ini
tidak luput dari kesalahan dan kekurangan. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan
kemampuan yang kami miliki. Oleh karena itu kami mengharap kritik dan saran
yang membangun untuk perbaikan dan penyempurnaan makalah selanjutnya.
Demikianlah makalah ini kami susun, semoga dapat bermanfaat bagi kita semua.
Aamiin.
Tim Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................2
C. Tujuan Penulisan...........................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3
A. Kesimpulan.................................................................................................16
B. Saran............................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................18
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
rekomendasi, konsultasi dan informasi sehubungan dengan aktivitas yang
diperiksanya.
Seiring perkembangan perusahaan diseluruh sektor baik itu sektor
pemerintah maupun sektor swasta yang mulai kompleks menyebabkan
keterbatasan kemampuan manajemen untuk melakukan pengendalian dan
pengawasan perusahaan sehingga menjadikan audit internal sebuah fungsi yang
semakin penting. Badan Usaha Milik Swasta Nasional (BUMS Nasional) adalah
salah satu badan usaha yang didirikan oleh swasta dengan tujuan mencari
keuntungan sebesar-besarnya dan tidak bertentangan dengan UUD 1945. Badan
usaha ini terdiri dari beberapa jenis, salah satunya adalah Perseroan Terbatas (PT).
Perseraoan Terbatas (PT) adalah persekutuan untuk menjalankan usaha yang
memiliki modal terdiri dari saham-saham, yang pemiliknya memiliki bagian
sebanyak saham yang dimilikinya. Setiap pemilik saham mempunyai tanggung
jawab yang terbatas, yaitu sebanyak saham yang dimiliki. Modal dari Perseroan
Terbatas selain berasal dari saham juga berasal dari obligasi. Pemegang saham
disuatu Perseroan Terbatas adalah minimal dua pemegang saham dan aturan-
aturan lain mengenai Perseroan Terbatas ini diatur dalam UU RI nomor 40 tahun
2007.
B. Rumusan Masalah
` Dari latar belakang masalah diatas dapat diambil rumusan masalah
bagaimana perbedaan struktur laporan auditing independen antara 2013 dan 2022
C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini yaitu untuk mengetahui perbedaan struktur
laporan auditing independen antara 2013 dan 2022
2
BAB II
PEMBAHASAN
Tanggal Efektif
5. SA ini berlaku efektif untuk audit atas laporan keuangan untuk periode yang
dimulai pada atau setelah: (1) tanggal 1 Januari 2013 (untuk Emtem), atau
3
(8) tanggal 1 Januari 2014 (untuk entitas selain Emiten, penerapan dini
dianjurkan).
Tujuan
Definisi
4
Istilah kerangka kepatuhan digunakan untuk merujuk pada suatu
kerangka pelaporan keuangan yang mengharuskan kepatuhan terhadap
ketentuan dalam kerangka tersebut, tetapi tidak mengandung
pengakuan dalam butir (1) atau (2) tersebut di atas.
Ketentuan
10. Auditor harus merumuskan suatu opini tentang apakah laporan keuangan
disusun, dalam semua hal yang material, sesuai dengan kerangka pelaporan
keuangan yang berlaku.
11. Untuk merumuskan opini tersebut, auditor harus menyimpulkan apakah
auditor telah memperoleh keyakinan memadai tentang apakah laporan
5
keuangan secara keseluruhan bebas dari kesalahan penyajian material, baik
yang disebabkan oleh kecurangan maupun kesalahan. Kesimpulan tersebut
harus memperhitungkan:
a) Kesimpulan auditor, berdasarkan SA 330, apakah bukti audit yang
cukup dan tepat telah diperoleh:
b) Kesimpulan auditor, berdasarkan SA 450, apakah kesalahan penyajian
yang tidak dikoreksi adalah material, baik secara invidual maupun
secara kolektif dan
c) Evaluasi yang diharuskan oleh paragraf 12-15.
12. Auditor harus mengevaluasi apakah laporan keuangan disusun, dalam
semua hal yang material, sesuai dengan ketentuan dalam kerangka
pelaporan keuangan yang berlaku. Pengevaluasian tersebut harus mencakup
pertimbangan atas aspek kualitatif praktik akuntansi entitas, termasuk
indikator kemungkinan penyimpangan dalam pertimbangan manajemen.
(Ref: Para. A1-A3)
13. Secara khusus, auditor harus mengevaluasi apakah dari sudut pandang
ketentuan kerangka pelaporan keuangan yang berlaku :
a) Laporan keuangan mengungkapkan kebijakan akuntansi signifikan
yang dipilih dan diterapkan secara memadai:
b) Kebijakan akuntansi yang dipilih dan diterapkan konsisten dengan
kerangka pelaporan keuangan yang berlaku dan sudah tepat;
c) Estimasi akuntansi yang dibuat oleh manajemen adalah wajar,
d) nformasi yang disajikan dalam laporan keuangan adalah relevan, dapat
diandalkan, dapat diperbandingkan, dan dapat dipahami
e) Laporan keuangan menyediakan pengungkapan yang memadai untuk
memungkinkan pengguna laporan keuangan yang dituju memahami
pengaruh transaksi dan peristiwa material terhadap Informasi yang
disampaikan dalam laporan keuangan: dan (Ref: Para. A4)
f) Terminologi yang digunakan dalam laporan keuangan, termasuk judul
setiap Japoran keuangan, sudah tepat.
6
14. Ketika laporan keuangan disusun berdasarkan suatu kerangka penyajian
wajar, pengevaluasian yang dinanuskan oleh paragraf 12-13 juga harus
mencakup apakah laporan keuangan mencapai penyajian wajar.
Pengevaluasian auditor tentang apakah laporan keuangan mencapai
penyajian wajar harus mencakup pertimbangan pertimbangan sebagai
berikut:
a. Penyajian, struktur, dag is laporan keuangan secara keseluruhan; dan
b. Apakah laporan keuangan, termasuk catatan atas laporan keuangan
terkait, mencerminkan transaksi dan peristiwa yang mendasarinya
dengan suatu cara yang mencapai penyajian wajar.
15. Auditor harus mengevaluasi apakah laporan keuangan merujuk secara
memadal pada, atau menjelaskan, kerangka pelaporan keuangan yang
berlaku. (Ref: Para. A5-A10)
7
B. Struktur SPAP lama Versus Struktur SPAP Baru
8
1. SPAP 2011 didasarkan US Professional Standards tahun 1998 dan
tidak diupdate secara kontinyu dengan perubahan di US Professional
Standards → masih banyak terdapat gaps.
2. SPAP 2013 didasarkan pada Handbook of International Quality
Control, Auditing, Review, Other Assurance, and Related Services
Pronouncement tahun 2010.
9
7. Konsep going concern yang lebih tegas sebagai tanggung jawab
manajemen. Dampak pada opini yang berbeda.
8. Sangat concern kepada fair value accounting, related party transaction,
dan management estimation.
9. Format dan struktur opini yang lebih jelas dan tegas. Prosedur evaluasi
salah saji dan kecukupan disclosure laporan yang lebih sistematis.
10. Diskusi tim perikatan: strategi dan audit plan, termasuk risiko fraud.
11. Quality control yang semakin ketat, perlunya EQCR yang independen
dari tim perikatan untuk klien tertentu. Peran dan tanggung jawab rekan
perikatan yang lebih jelas dan tegas.
12. Struktur SA yang lebih sistematis:
Pendahuluan
Tujuan (dicapai melalui pelaksanaan serangkaian prosedur)
Ketentuan (umumnya merupakan serangkaian prosedur yang harus
dilakukan auditor)
Materi penjelasan (penjelasan atas ketentuan)
13. SA concern kepada aspek komunikasi dua arah auditor dengan TCWG.
14. Sangat jelas membuat beda antara assurans dengan non assurans.
Dalam SPAP baru terdapat kerangka Perikatan Asurans yang tidak ada
pada SPAP lama.
10
akuntansi keuangan entitas
tanpa akuntabilitas publik”
11
Laporan auditor atas laporan
508 keuangan auditan
12
data
laporan keuangan
13
Perikatan audit tahun Laporan khusus
pertama-saldo awal
323 623
14
Pihak yang memiliki SA Audit kepatuhan
334 hubungan istimewa 800
15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Konsistensi dalam laporan auditor, ketika audit telah dilaksanakan
berdasarkan SA, mendukung kredibilitas dalam pasar global dengan membuat
audit tersebut (yang telah dilaksanakan berdasarkan standar yang diakui secara
global) lebih siap dapat teridentifikasi. SA in juga membantu peningkatan
pemahaman pengguna laporan keuangan dan pengidentifikasian kondisi kondisi
yang tidak biasa ketika terjadi.
16
B. Saran
Demikian makalah yang dapat kami sajikan, penulis sadar bahwa makalah ini
masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu kritik dan saran yang membangun kami
harapkan demi kesempurnaan. Untuk itu kami harapkan demi kesempurnaan
makalah ini kami selanjutnya. Semoga makalah ini dapat menjadikan manfaat
bagi kita semua.
17
DAFTAR PUSTAKA
18