Anda di halaman 1dari 10

Analisis Laporan Keuangan Perusahaan

PT Indofarma (Persero) Tbk

Disusun oleh :

Afrida Nuzul Syifani (014201905009)

Program Study Financial Management

Fakultas Management

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Subhanahu wa ta’ala yang telah memberikan kita berbagai macam nikmat,

sehingga aktivitas hidup ini banyak diberikan keberkahan. Dengan kemurahan yang telah diberikan oleh Allah

Yang Maha Esa sehingga saya bisa menyelesaikan tugas yang berjudul “Analisis Laporan Keuangan

Perusahaan Manufaktur (Analisis pada PT. Indofarma Tbk)” ini dengan baik.

Oleh karena itu saya mohon maaf atas ketidaksempurnaanya dan juga memohon kritik dan saran untuk saya

agar bisa lebih baik lagi dalam membuat makalah ini. Harapan saya mudah-mudahan apa yang saya susun ini

bisa memberikan manfaat untuk diri saya sendiri,teman-teman, serta orang lain.
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada umumnya keberhasilan suatu perusahaan dapat diukur berdasarkan kinerja


keuangan perusahaan tersebut. Baik dan buruknya kinerja keuangan perusahaan dapat dinilai
melalui laporan keuangan perusahaan yang disajikan secara teratur. Bagi pihak-pihak yang
memiliki kepentingan terhadap perkembangan suatu perusahaan sangatlah perlu untuk
mengetahui kondisi kinerja keuangan suatu perusahaan yang tercermin dalam laporan keuangan.
Kinerja perusahaan apat dinilai melalui laporan keuangan yang disajikan pada setiap periode.
Laporan keuangan merupakan hasil dari proses akuntansi yang digunakan sebagai alat untuk
berkomunikasi dengan pihak-pihak yang berkepetingan dengan data keuangann perusahaan

Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan adalah berupa neraca, laporan laba
rugi, laporan perubahan modal, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan. Informasi
tersebut melaporkan posisi keuangan dan operasi perusahaan selama periode tertentu. Nilai yang
terdapat didalamnya merupakan nilai riil dari laporan keuangan yang menunjukkan bahwa
informasi tersebut dapat digunakan untukmembantu memprediksi laba di masa yang akan
datang, dengan menggunakan beberapa teknik perhitungan.

Penilaian kinerja keuangan perusahaan lebih sering menggunakan teknik “analisis rasio
keuangan”. Analisis terhadap laporan keuangan suatu perusahaan pada dasarnya karena ingin
mengetahui tingkat keuntungan dan tingkat risiko suatu perusahaan. Dengan menggunakan
analisis rasio keuangan, akan dapat diketahui berapa tingkat likuiditas, solvabilitas, aktivitas, dan
profiablitias yang dimiliki oleh suatu perusahaan. Disisi lain, analisis laporan keuangan juga
digunakan untuk memprediksi kesulitan keuangan perushaan, hasil operasi, kondisi keuangan
perusahaan saat ini dan pada masa mendatang, serta sebagai pedoman bagi investor mengenai
kinerja masa lalu dan masa yang akan mendatang.

1.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengukuran laporan keuangan
2. Untuk menganallisis rasio keuangan sebagai dasar dalam menilai kinerja jeuangan suatu
perusahaan
3. Untuk membandingkan rasio keuangan pada PT Indofarma Tbk antar tahun 2017 dan 2018

1.3 Rumusan Masalah


1. Bagaimana cara untuk menghitung rasio keuangan PT Indofarma Tbk?
2. Bagaimana menganalisis rasio keuangan PT Indofarma Tbk?
1. PROFIL PERUSAHAAN

PT Indonesia Farma Tbk, disingkat dengan PT Indofarma (Persero) Tbk dan selanjutnya disebut
“Perseroan” didirikan berdasarkan akta No. 1 tanggal 2 Januari 1996 dan diubah dengan akta No. 134
tanggal 26 Januari 1996 keduanya dari Notaris Sutjipto, SH. Akta pendirian ini telah disahkan dengan
Surat Keputusan Menteri Kehakiman Republik Indonesia No. C2-2122.HT.01.01.TH.96 tanggal 13
Februari 1996 dan diumumkan dalam berita negara No. 43 tanggal 28 Mei 1996, Tambahan No. 4886.
Anggaran dsar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta No. 44 tanggal 24
April 2017 dari Notaris Mochamad Nova Faisal, SH, M.Kn. untuk disesuaikan dengan Undang-Undang No.
40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Akta perubahan ini telah mendapat persetujuan dari Menteri
Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU0—
56209.AH.01.11tahun 2017 tanggal 2 Mei 2017.

Pada awalnya, Perseroan merupakan sebuah pabrik obat yang didirikan pada tahun 1918 dengan
nama pabrik Obat Manggarai. Pada tahun 1950, Pabrik Obat Manggarai ini diambil alih oleh Pemerintah
Republik Indonesia dan dikelola oleh Departemen Kesehatan pada tahun 1979, nama pabrik obat ini diubah
menjadi Pusat Produksi Farmasi Departemen Kesehatan. Kemudian, berdasarkan Peraturan Pemerintah
Republik Indinesia (PP) No. 20 tahun 1981, Pemerintah menetapkan Pusat Produksi Farmasi Departemen
Kesehatan menjadi Perusahaan Umum Indonesia Farma (Perum Indofarma). Selanjutnya, pada tahun 1996,
status badan hukumPerum Indofarma diubah menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) berdasarkan PP No.
34 tahun 1995. Pada tahun 2001, perseroan menjadi perusahaan terbuka sebagaimana dalam poin “lb”.

Indonesia Farma (Persero) Tbk disingkat menjadi Indofarma (Persero) Tbk (INAF) didirikan pada
tanggal 02 Januari 1996 dan memulai kegiaan usaha komersialnya pada tahun 1983. Kantor pusat dan
pabrik INAF terletak di Jalan Indofarma No. 1, Cibitung, Bekasi 17530 – Indonesia.

Pemegang saham pengendali Indofarma (Persero) Tbk adalah Pemerintah Republik Indonesia,
dengan memiliki 1 Saham Preferen (Saham Seri A Dwiwarna) dan 80,66% di saham Seri B.

Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan INAF adalah melaksanakan dan
menunjang kebijakan serta program Pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional pada
umumnya, khususnya di bidang farmasi, diagnostik, alat kesehatan, serta industri produk makanan. Saat ini,
Indofarma telah memproduksi sebanyak hampir 200 jenis obat yang terdiri dari beberapa kategori produk,
yaitu Obat Generik Berlogo (OGB), Over The Counter (OTC), obat generik bermerek, dan lain-lain.

Pada tanggal 30 Maret 2001, INAF memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk
melakukan Penawaran Umum Perdana Saham INAF (IPO) kepada masyarakat sebanyak 596.875.000
Saham Seri B dengan nilai nominal Rp100,- per saham dengan harga penawaran Rp250,- per saham.
Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 17 April 2001.

INAF telah melaksanakan Kuasi-reorganisasi pada tanggal 30 September 2011 sesuai dengan
peraturan yang berlaku dan PSAK No.51 (Revisi 2003) “Akuntansi Kuasi-Reorganisasi” yang
menghasilkan penghapusan defisit sebesar Rp57.661.903.925 dan kenaikan penilaian kembali nilai wajar
aset bersih sebesar Rp 260.955.748.932 yang terdiri dari aset tetap sebesar Rp252.089.087.407 dan aset
tidak lancar yang akan ditinggalkan sebesar Rp8.866.661.523.
Sejarah Pencatatan Saham

Tgl
Jenis Pecatatan Saham
Pencatatan

Negara RI (Seri A) 1 17-Apr-2001

Saham Perdana @ Rp250,- 596.875.000 17-Apr-2001

Pencatatan Saham Pendiri (Company


2.499.999.999 17-Apr-2001
Listing)

Opsi Konversi Karyawan 2.392.500 26-Ags-2002

Pemegang Saham Seri A mempunyai hak istimewa tertentu sebagai tambahan atas hak yang
diperoleh Pemegang Saham Seri B. Hak istimewa tersebut mencakup hak khusus untuk mencalonkan
anggota direksi dan komisaris dan untuk memberikan persetujuan atas: peningkatan modal, perubahan
anggaran dasar, penggabungan, peleburan, dan pengambilalihan, pembubaran dan likuidasi,
pengangkatan dan pemberhentian anggota direksi dan komisaris.
2. STRUKTUR ORGANISASI

Dewan Komisaris dan Direksi

Nama Jabatan

Akmal Taher Komisaris Utama

Rina Moreta Komisaris

Teddy Wibisana Komisaris Independen

Arief Budiman Direktur Utama

Muhammad Umar Direktur

Syamsul Hadi Direktur

Anak usaha INAF (Indofarma (Persero) Tbk)


Aset
Mulai Sebelum
Nama Anak
Bidang Usaha Lokasi Operasi % Eliminasi
Usaha
Komersial (Jutaan)
31/12/2015

PT
Indofarma Laboratorium
Bio Avability & Jakarta 2000 99,99 919.613
Global
Bio Equivalent
Medika

Kepemilikan tidak langsung

PT Laboratorium
Farmalab Bio Avability & Jakarta 2014 99,90 5.369
Indoutama * Bio Equivalent
BAB II

ANALISIS RASIO KEUANGAN

1. Rasio Likuiditas

Rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kemampuan finansialnya


dalam jangka pendek.

Ada beberapa jenis rasio likuiditas antara lain :

a. Current Ratio , rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban
finansial jangka pendek dengan mengunakan aktiva lancar.

Rumus menghitung Current Ratio:

Current Ratio = Aktiva Lancar / Hutang Lancar X 100%

b. Quick Ratio atau Acid Test Ratio , rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam
membayar kewajiban finansial jangka pendek dengan mengunakan aktiva lancar yang lebih likuid
(Liquid Assets).

Rumus menghitung Quick Ratio:

Quick Ratio = Kas + Efek + Piutang / Hutang Lancar X 100%

2. Assets Management Ratios

Rasio manajemen aset mengukur seberapa efektif suatu perusahaan mengelola asetnya.

2.1 Evaluating total assets turnover ratio

Total assets turnover ratio = sales / total assets

2.2 evaluating fixed assets : the fixed assets turnover ratio

Quick ratio = current assets – inventories / current liabilities

2.3 evaluating receivable : the days sales outstanding

DSO = receivable / average sales per day – receivable / annual sales / 365

2.4 evaluating inventories turnover ratio

Quick ratio = current assets – inventories / currents liabilities


3. Debt management ratios

3.1 how the firm is financed: leverage ratio

Debt to assets ratio = total debt / total common equity

Debt to equity ratio = total debt / total common equity

Market debt ratio = total debt / total debt + market value of equity

Liabilities to assets ratio = total liabilities / total assets

3.2 ability to pay interest times-interest earned ratio

TIE = EBIT / interest expense

3.3 ability to service debt EBTIDA coverage ratio

EBITDA COVERAGE RATIO – EBITDA = lease payment / interest = principal payments + lease
payment

4. Profitability ratio

Kemampuan perusahaan untuk mendapatkan laba dari pendapatan

4.1 net profit margin

Net profit margin = net income available to common stockholders / sales

4.2 basic earning power ratio

BEP = EBIT / total assets

4.3 return on total assets

ROA = net income available to common stockholders / common equity

4.4 returm on common equity

ROE = net income available to common stockholders / common equity


5. Market values ratio

Rasio yang berhubungan dengan harga saham

5.1 price/earning ratio

(P/E) ratio= price per share / earning per share

5.2 price/cash flow ratio

Price/cash flow ratio + price per share / cash flow pershare

5.3 market/book ratio

Book value per share = total common equity / share outstanding

Market / book ratio = M/B = market per share / book value per share
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kami membawa perhatian pada Catatan 43 dalam laporan keuangan konsolidasian, pada tanggal
30 November 2018 sesuai dengan Akta No. 7 dari notaris Wahdini Syafrina S.Tala, S.H., M.Kn tentang
pemasukan dalam perusahaan dimana PT Indofarma Global Medika (IGM) (entitas anak) mengalihkan
aset bersih kerjasama Operasi (KSO) Patologi Laboratorium di 12 (dua belas) rumah sakit, sebesar
Rp57.600.000.000 dengan mendapatkan kepemilikan sebesar 98,29% di PT krdo Genesis Medika
dengan cara inbreng. Nilai aset bersih yang dialihkan oleh PT IGM (entitas anak) berdasarkan pada
angka 30 Juni 2018. Selanjutnya pada tanggal 27 Desember 2018, sesuai dengan Akta No. 7 dari notaris
Wahdini Syafrina S.Tala, S.H., M.Kn, PT IGM (entitas anak) melakukan penjualan saham yang ada
pada PT Indo Genesis Medika sebanyak setara 517.400 lembar saham dengan nilai buku
Rp51.740.000.000 atav setara dengan 88,290 kepemilikan dengan nilai jual sebesar Rp99.000.000.000
milyar kepada PT Kreasi Puha Nusantara. Sisa kepemilikan saham saat ini PT IGM (entitas anak) pada
PT Indo Genesis Medika setelah penjualan tersisa sebanyak 58.600 lembar saham atau sebesar
Rp5.860.000.000 atau setara dengan l0% kepemilikan. Transaksi tersebut mengakibatkan keuntungan,
pengakuan atas keuntungan diakui pada akun pendapatan lain-lain sebagaimana tercatat pada laporan
laba-rugi dan penghasilan komprehensif lain sebesar P.p. 4l .260.000.000.

3.2 Referensi

https://www.idx.co.id/Portals/0/StaticData/ListedCompanies/Corporate_Actions/New_Info_JSX/Jenis_I
nformasi/01_Laporan_Keuangan/02_Soft_Copy_Laporan_Keuangan//Laporan%20Keuangan%20Tahun%202018
/Audit/INAF/Final%20Report%20Indofarma.pdf

Anda mungkin juga menyukai