Pt. Enseval 1 N
Pt. Enseval 1 N
d.
e.
Visi :
Menjadi perusahaan jasa distribusi dan logistik yang terintegrasi di bidang kesehatan
melalui penyediaan layanan yang prima, sumber daya manusia yang kompeten, dan
penggunaan teknologi.
Misi :
Berkontribusi di dalam meningkatkan kualitas kesehatan.
B. Tujuan Analisis:
Tujuan Analisis ini adalah :
1.
Mengetahui peforma dari PT. Enseval Putera Megatrading Tbk selama tahun
2.
2013-2014.
Melakukan reformulasi terhadap laporan keuangan PT. Enseval Putera
Megatrading Tbk sebagai alat untuk mengevaluasi kinerja perusahaan.
Evaluasi itu sendiri digunakan untuk masa kini dan masa depan
BAB II
ISI DAN INTERPRESTASI
A. Reformulasi Laporan Keuangan
1. Financial Statement
Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu
periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan
tersebut. Laporan keuangan adalah bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan
keuangan yang lengkap biasanya meliputi : Neraca, Laporan laba rugi, Laporan
perubahan ekuitas, Laporan perubahan posisi keuangan yang dapat disajikan berupa
laporan arus kas atau laporan arus dana dan, Catatan dan laporan lain serta materi
penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan
Unsur yang berkaitan secara langsung dengan pengukuran posisi keuangan adalah
aset,kewajiban,dan ekuitas. Sedangkan unsur yang berkaitan dengan pengukuran
kinereja dalam laporan laba rugi adalah penghasilan dan beban. Laporan posisi
keuangan biasanya mencerminkan berbagai unsur laporan laba rugi dan perubahan
dalam berbagai unsur neraca.
Pelaporan Keuangan sangatlah penting dilakukan di dalam suatu perusahaan
terlebih bagi perusahaan terbuka seperti PT. Enseval Medika Prima sebagai wujud
pertanggungjawaban manajemenatas sumber daya yang dipercayakan kepadanya dan
juga sebagai alat untuk memenuhi kebutuhan bersama sebagian besar pemakai
Laporan Keuangan. Lapora keuangan digunakan Pemakai sebgai alat utuk melihat apa
yang telah dilakukan atau pertanggungjawaban manajemen berbuat demikian agar
mereka dapat membuat keputusan ekonomi. Keputusan ini mencakup, misalnya,
keputusan untuk menahan atau menjual investasi mereka dalam perusahaan atau
keputusan untuk mengangkat kembali atau mengganti manajemen.Pemakai laporan
keuanga berasal dari berbagai elemen seperti investor, manajemen, orang awam,
auditor dan lainnya sehingga dalam penyusunan laporan keuangan perlu di
reformulasi kembali.
Pada laporan keuangan reformulasi, terdapat aktivitas utama perusahaan
(operating activities) yakni aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan sehingga dengan
tujuan aktivitas inilah perusahaan didirikan, sedangkan aktivitas keuangan (financial
activities) yakni aktivitas perusahaan karena perusahaan itu memiliki aset-aset
keuangan sehingga aset-aset keuangan tersebut dapat berbunga atau mengalami
kenaikan nilainya.
2. Reformulasi Neraca
Reformulasi neraca perusahaan dilakukan dengan tujuan mengetahui dan
memisahkan sumber profitability yang berasal dari operating activities dan financing
activities. Profitability yang menghasilkan nilai bagi perusahaan adalah yang berasal
dari operating activity, sehingga dengan mereformulasi neraca, perusahaan dapat
merencanakan
strategi
dan
meningkatkan
kemampuan
perusahaan
dalam
menghasilkan nilai karena pengambilan keputusan yang tepat dari sudut pandang
laporan keuangan yang direformulasi..
Neraca
Assets
Operating Asset OA
Financial assets
FA
Total asset
Total claims
OA+FA
OL+FO+CSE
Neraca Refomulasi
Operating Assets
Operating asset OA
Operating liabilities
(OL)
Net operating asset
NOA
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa jumlah aset operasi bersih (NOA) adalah
selisih dari aset operasi dan hutang operasi. Sedangkan aset keuangan bersih (NFA)
merupakan selisih dari aset keuangan dan kewajiban keuangan. Jika NFA adalah
negatif, maka sama dengan kewajiban keuangan bersih atau NFO. Modal pemegang
saham terlihat lebih sebagai suatu investasi pada aset operasi dan aset keuangan, dan
investasi pada aset keuangan (NFA) dapat berubah menjadi negatif.
2014
Operating Assets
Working Cash
Piutang Usaha
85.032.068.613
Pihak Ketiga
1.995.137.214.59
9
2013
146.775.557.496
2012
7.854.122.538
1.802.060.325. 1.566.833.790.
994 629
49.040.794.63
68.993.216.368
7
Pihak Berelasi
Piutang Lain-lain
140.315.582.391
Pihak Ketiga
Pihak Berelasi
103.566.585.450
2.084.376.787
1.966.542.444.83
9
110.526.656.66
8
11.037.438.090
2.016.743.300.
010
35.987.350.128
2.298.373.343
30.853.712.928
2.164.204.963
95.268.421.228
86.051.570.347
39.456.444.071
953.995.679.687
34.007.558.676
820.922.223.70
6
10.034.070.146
13.259.007.216
70.140.188.008
5.499.858.799.29
0
96.788.549.592
5.240.183.322.
054
110.081.552.8
32
1.554.014.692
1.614.614.119.
598
23.941.065.62
7
3.870.897.844
18.549.444.00
1
28.340.527.88
9
631.786.219.5
54
11.531.341.47
6
66.119.263.40
3
4.134.117.154.
720
113.743.346.312
120.462.075.10
0
87.709.158.44
2
1.540.346.311.
592
537.512.450.52
7
1.621.294.770.
723
453.640.109.0
07
137.471.305.902
47.724.858.064
132.147.055.28
2
17.243.534.702
1.151.234.895
15.441.371.074
1.528.080.935
48.427.707.966
2.581.810.454.37
7
2.918.048.344.
38.321.630.437
2.433.483.833.
011
2.806.699.48
6.353.119.606
74.432.396.77
9
24.557.121.98
9
1.640.396.001
53.880.566.14
8
2.323.507.638.
695
1.810.609.51
Persediaan, Neto
1.769.175.498.00
5
468.114.469.034
Utang Lain-Lain
Pihak Berelasi
Pihak Ketiga
Beban Akrual
Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Pendek
Hutang Pajak
Total
NOA
26.483.357.561
Financial Assets
Setara Kas
Aset keuangan lancar
lainnya
Total
913
9.043
6.025
632.065.000.000
258.406.828.607
817.750.327.660
58.693.807.643
690.758.807.643
Financial Liabilities
Liabilitas Pajak Tangguhan
Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Panjang
Total
NFA
518.113.951
670.655.292
58.406.685.580
55.061.345.794
58.924.799.531
55.732.001.086
232.152.374.89
0
398.894.784
48.111.423.32
5
48.510.318.10
9
769.240.009.5
51
276.480.262.616
135.432.000.00
0
276.480.262.61
6
1.354.320.000.
000
276.480.262.6
16
32.356.079.946
3.104.428.313.57
5
593.807.643
3.549.290.463.78
0
4.181.124.471.89
2
27.712.927.325
2.598.462.083.
138
227.547.369
3.038.314.820.
448
3.270.467.195.
338
23.685.393.42
1
2.143.591.634.
929
480.324.610
3.798.557.615.
576
4.567.797.625.
127
631.834.008.112
135.432.000.000
Saldo laba
Telah ditentukan
penggunaannya
Belum ditentukan
penggunaanya
Pendapatan komprehensif lainnya
Total
NFA + CSE
=
=
17.011.549.906.297
15.081.772.392.758
1.929.777.513.539
(1.094.276.001.959)
(188.918.541.107)
(16.094.573.621)
48.340.760.790
2013
15.623.239.533.384
13.859.943.386.095
1.763.296.147.289
2012
13.373.032.803.5
11.936.614.846.7
1.436.417.956.7
(964.929.814.955)
(772.020.946.6
(173.833.910.449)
(31.817.835.762)
26.051.667.239
(149.563.090.5
(17.543.147.63
31.889.991.0
(1.250.948.355.897)
(1.144.529.893.927)
678.829.157.642
176.508.977.039
618.766.253.362
158.410.663.090
529.180.762.925
137.250.472.0
502.320.180.603
460.355.590.272
391.930.290.912
366.260.274
502.686.440.877
227.547.369
460.583.137.641
391.930.290.912
(15.425.289.890)
(13.278.250.331)
(9.331.051.72
23.769.338.105
8.344.048.215
511.030.489.092
17.294.641.047
4.016.390.716
464.599.528.357
20.172.366.8
10.841.315.156
402.771.606.068
(907.237.193.8
Analisis ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar investasi pada Net
Operating Aset (NOA) yang dihasilkan
Growth Ratios
Growth in sales = Change In Sales / Prior Period Sales
Growth In Operating Income = Change in Oiat / Prior Period Oi
Growth In Noa = Change in NOA / Beginning NOA
8,89%
9,12%
3,97%
16,82%
Profitablitas
a. Level 1
Analisis profitabilitas PT. Enseval Mega Trading ini dilihat dari tahun 2012
sampai dengan 2014. Berdasarkan pada tabel perhitungan analisis profitabilitas PT.
Enseval Mega Trading di level 1, diketahui nilai ROCE mengalami peningkatan sebesar
2% dari 18% tahun 2013 menjadi 20% pada tahun 2014. Hasil ini menunjukkan bahwa
terjadi peningkatan ekuitas yang didapat oleh para pemegang saham berdasarkan
kegiatan perusahaan. Namun jika dianalisis melalui kegiatan tahun 2014 PT. Enseval
Mega Trading lebih banyak didominasi oleh return yang berasal dari pendanaan
dibandingkan dengan kegiatan operasi. Hal ini ditunujukkan dengan nilai RNOA lebih
besar dibandingkan dengan hasil FLEV.
Selain itu berdasarakan hasil perhitungan diketahui RNOA perusahaan PT.
Enseval Mega Trading mengalami penurunan sebesar 8%, yaitu pada tahun 2013 RNOA
sebesar 94% dan 86% pada tahun 2014. Operating income terjadi peningkatan sebesar
42.103.303.236 dibandingakan pada tahun 2013 sebesar 460.583.137.641 dan tahun
2014 sebesar 502.686.440.877.Selain itu juga pada NOA terjadi peningkatan sebesar
111.348.855.870karena NOA tahun 2014 sebesar 2.918.048.344.913 dan pada tahun
2013 sebesar 2.806.699.489.043. Pada sisi lain, hasil penghitungan terhadap financial
leverage diketahui menglami kenaikan sebesar 8%. Ini menandakan bahwa biaya yang
dinvestasikan dari pinjaman atau investor untuk membiayai kegiatan operasi mengalami
peningkatan.
b. Level 2
Setelah melakukan analisis profitability level 1, maka masuk di analisis
profitability tingkatan ke dua. Di dalam analisis ini terdapat tambahan yaitu analisis
profit margin dan aset turn over di PT. Enseval Mega Trading tahun 2013 dan 2014.Dari
analisis profit margin PT. Enseval Mega Trading terlihat perusahaan tidak mengalami
perusahaan sebesar 3%. Hal ini disebabkan oleh dua faktor yang pertama adalah
operating income dan sales yang meningkat pada tahun 2013 ke 2014, ini menunjukkan
kemampuan perusahaan dalam melakukan kegiatan operasi (penjualan) untuk
menghasilkan laba meningkat. Terlihat Operating Income yang meningkat dari tahun
2013 ke 2014, selain itu juga sales yang dimiliki meningkat menjadi 1.388.310.372.913.
Analisis ATO perusahaan menunjukkan perputaran aset juga mengalami
peningkatan sebesar 26,3%. Ini menandakan bahwa kemampuan perusahaan untuk
memutar dana yang tertanam dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan revenue
meningkat dan membaik dari tahun 2013 ke 2014.
c. Level 3
Pada level 3 analisis profitability ditambahkan dengan gross margin ratio,
expense ratio, sales ratio, individual asset and liability turnovers, dan borrowing cost
drivers. Penilaian pada level 3 ditujukan untuk memperkuat data perolehan ROCE,
walaupun pada dasarnya level 3 tidak dapat mempengaruhi secara langsung ROCE yang
dihitung. Expanses ratio yang dimiliki sebesar 6,17 dengan sales ratio 0,19dan ATO Lev
3 sebesar 0,17. ATO digunakan untuk mengetahui perputaran asset yang terdapat di
dalam perusahaan.Net borrowing cost driver seharusnya digunakan untuk penghitungan
NFO, besarnya persentase yang ditunjukan pada NBC ini tidak dapat menunjukan beban
bungan yang dimiliki. NBC dihitung dengan menegatifkan NFA sehingga NBC bernilai
1612% pada tahun 2014 dan tahun 2013 759%.
5. Trend Analysis
Merupakan suatu metode analisis statistika yang ditujukan untuk melakukan
suatu estimasi atau peramalan kondisi keuangan pada masa yang akan datang. Untuk
melakukan peramalan dengan baik maka dibutuhkan berbagai macam informasi (data)
yang cukup banyak dan diamati dalam periode waktu tertentu, sehingga hasil analisis
tersebut dapat mengetahui sampai berapa besar fluktuasi yang terjadi dan faktor-faktor
apa saja yang memengaruhi terhadap perubahan tersebut serta dapat mencoba melihat
kecenderungan yang akan muncul di masa akan datang.
Trend Analysis L/R
1. Sales tahun 2013 mengalami pertumbuhan sebesar 27% sedangkan tahun 2014
sebesar 37%.
2. Cost of sales tahun 2013 mengalami pertumbuhan 26% dan tahun 2014 sebesar
36%.
3. Gross Margin tahun 2013 mengalami pertumbuhan sebesar 33% sedangkan tahun
2014 pertumbuhannya menurun sebesar 44%.
4. Operating expenses tahun 2013 mengalami pertumbuhan sebesar 236%
sedangkan tahun 2014 sebesar 248%.
5. Operating income from sales ( before tax ) tahun 2013 mengalami pertumbuhan
sebesar 27% sedangkan tahun 2014 pertumbuhannyan menurun sebesar 38%.
6. Operating income from sales ( after tax ) tahun 2013 mengalami pertumbuhan
sebesar 27% dan 2014 mengalami pertumbuhan sebesar 38%.
7. Operating income (after tax) tahun 2013 sebesar 28% dan 2014 mengalami
pertumbuhan sebesar 38%.
8. Comprehensive income tahun 2013 sebesar 25% dan 2014 mengalami
pertumbuhan sebesar 37%.
Referensi:
https://id.wikipedia.org/wiki/Analisis_tren
http://www.tipepedia.com/2015/07/analisis-trend-menurut-para-ahli.html
Operating revenues
Cost of sales
Gross margin
Operating expense
Operating income from sales (before tax)
Operating income from sales (after tax)
Operating income after tax
Comprehensive income
2014
37%
36%
44%
248%
38%
38%
38%
37%
2013
27%
26%
33%
236%
27%
27%
28%
25%
Base in 2012
13.373.032.803.518
11.936.614.846.788
1.436.417.956.730
(907.237.193.805)
529.180.762.925
391.930.290.912
391.930.290.912
402.771.606.068
Kalbe
%
Rp
Operating revenue
Cost of sales
Gross margin
Net operating expense
Operating income from sales
(before tax)
Tax
Operating income from sales
(after tax)
Net other operating
income
Operating income after tax
Net finance income
Comprehensive income
17,011,549,906,297
100%
17,368,532,547,558
100%
15,081,772,392,758
88.66%
8,892,737,389,731
51.20%
1,929,777,513,539
11.34%
8,475,795,157,827
48.80%
1,250,948,355,897
7.35%
5,812,112,815,326
33.46%
678,829,157,642
3.99%
2,663,682,342,501
15.34%
176,508,977,039
1.04%
642,609,966,418
502,320,180,603
2.95%
2,021,072,376,083
0.00%
92,217,506,867
0.53%
2.95%
2,113,289,882,950
12.17%
8,344,048,215
0.05%
15,925,567,132
0.09%
511,030,489,092
3.00%
2,129,215,450,082
12.26%
366,260,274
502,686,440,877
3.70%
11.64%
BAB III
KESIMPULAN
a) Kesimpulan
Hasil analisis untuk balance sheet ratio,
o Analisis komposisi: Komposisi operating aset perusahaan yang terbesar ada
pada persediaan, sedangkan pada komposisi operating liability yang terbesar
ada pada utang usaha pihak berelasi.
o OLLEV: Pada Operating Liability Leverage, presentasi terbesar ada pada
utang usaha pihak berelasi, yang berarti pada komponen operating liability,
utang usaha pihak berelasi merupakan kontribusi terbesar dalam pembiayaan
NOA.
o FLEV
1. Capitalization ratio, Menunjukan kemampuan CSE dalam membiayai
NOA yaitu sebesar 82,21%
2. FLEV, Menunjukan kemampuan CSE dalam membiayai NFI yaitu sebesar
17,80%
Hasil analisis income statement menunjukkan profit margin ratio terjadi kenaikan
dari tahun 2013 ke tahun 2014, ini diakibatkan karena meningkatnya sales ditahun
2014 sebesar 8,89%.
Hasil analisis growth menunjukkan adanya kenaikan dari tahun 2013 ke 2014,
kenaikan paling tinggi pada growth in CSE.
Hasil analisis profitabilitas nilai ROCE mengalami peningkatan sebesar 2% dari
18% tahun 2013 menjadi 20% pada tahun 2014. Hasil ini menunjukkan bahwa
terjadi peningkatan ekuitas yang didapat oleh para pemegang saham berdasarkan
kegiatan perusahaan. Namun jika dianalisis melalui kegiatan tahun 2014 PT.
Enseval Mega Trading lebih banyak didominasi oleh return yang berasal dari
pendanaan dibandingkan dengan kegiatan operasi. Hal ini ditunujukkan dengan
nilai RNOA lebih besar dibandingkan dengan hasil FLEV.
Hasil analisis profit margin tahun 2013 dan 2014 menunjukkan kenaikan walau
tidak signifikan. Ini karena perusahaan mampu menaikkan penjualan pada tahun
2014.
Hasil analisis aset turn over 2013 dan 2014 menunjukkan bahwa perputaran dana
yang tertanam di dalam aktiva atau persediaan PT Enseval Putra Megatrading
mengalami kenaikan. Ini terjadi karena peningkatan nilai asset yang digunakan
untuk operasi mampu ditutupi dengan penjualan yang ada.
b) Keterbatasan
Pada laporan keuangan perusahaan (neraca), ada beberapa akun yang dihapus, jadi tahun
20113 akunnya ada namun di 2014 tidak ditemukan
LAMPIRAN:
2014
17.011.549.906.297
15.081.772.392.758
1.929.777.513.539
(1.094.276.001.959)
(188.918.541.107)
(16.094.573.621)
48.340.760.790
(1.250.948.355.897)
678.829.157.642
176.508.977.039
502.320.180.603
366.260.274
502.686.440.877
(15.425.289.890)
23.769.338.105
8.344.048.215
511.030.489.092
2013
15.623.239.533.384
13.859.943.386.095
1.763.296.147.289
(964.929.814.955)
(173.833.910.449)
(31.817.835.762)
26.051.667.239
(1.144.529.893.927)
618.766.253.362
158.410.663.090
460.355.590.272
227.547.369
460.583.137.641
(13.278.250.331)
17.294.641.047
4.016.390.716
464.599.528.357
2014
17.011.549.906.297
15.081.772.392.758
1.929.777.513.539
(1.094.276.001.959)
(188.918.541.107)
(16.094.573.621)
48.340.760.790
(1.250.948.355.897)
2013
15.623.239.533.384
13.859.943.386.095
1.763.296.147.289
(964.929.814.955)
(173.833.910.449)
(31.817.835.762)
26.051.667.239
(1.144.529.893.927)
678.829.157.642
176.508.977.039
502.320.180.603
366.260.274
502.686.440.877
(15.425.289.890)
23.769.338.105
8.344.048.215
511.030.489.092
618.766.253.362
158.410.663.090
460.355.590.272
227.547.369
460.583.137.641
(13.278.250.331)
17.294.641.047
4.016.390.716
464.599.528.357
2014
17.011.549.906.297
15.081.772.392.758
1.929.777.513.539
(1.094.276.001.959)
(188.918.541.107)
(16.094.573.621)
48.340.760.790
(1.250.948.355.897)
2013
15.623.239.533.384
13.859.943.386.095
1.763.296.147.289
(964.929.814.955)
(173.833.910.449)
(31.817.835.762)
26.051.667.239
(1.144.529.893.927)
678.829.157.642
176.508.977.039
502.320.180.603
366.260.274
502.686.440.877
(15.425.289.890)
-
618.766.253.362
158.410.663.090
460.355.590.272
227.547.369
460.583.137.641
(13.278.250.331)
-
Pendapatan keuangan
NFI
Total Komprehensif Income
23.769.338.105
8.344.048.215
511.030.489.092
17.294.641.047
4.016.390.716
464.599.528.357