Anda di halaman 1dari 26

UNIVERSITAS GADJAH MADA

FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS


Dio Agung Herubawa
15-MPA-XXXIA/0
Candra Puspita Dewi
15-MPA-XXXIB/06
Helena Dwinda Kirana
15-MPA-XXXIA/
Mohammad Alhadra
15-MPA-XXXIA/13
Syahir Fadli
15-MPA-XXXIA/16

TUGAS AKHIR ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

PT. ENSEVAL MEDIKA PRIMA

PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI


2015
PT. ENSEVAL PUTERA MEGATRADING TBK
BAB I
PENDAHULUAN
A. Profil Perusahaan:
PT. Enseval Putera Megatrading Tbk adalah perusahaan yang bergerak dibidang
distribusi alat-alat kesehatan dan obat-obatan . PT. Enseval Putera Megatrading Tbk
memulai bisnisnya sejak tahun 1990an yang memiliki satu divisi dengan PT. Enseval
Putera Megatrading Tbk. Kemudian pada tahun 2009 PT. Enseval Putera Megatrading
Tbk fokus dalam hal penjualan dan pemasaran untuk alat-alat kesehatan. Sedangkan
distributor utamanya adalah PT. Enseval Putra Megatrading.
Pada 1 Agustus 1994, Perseroan tercatat di Bursa EfekJakarta sebagai PT Enseval
Putera Megatrading Tbk. Kegiatan Perseroan difokuskan pada jasa distribusi dan
perdagangan, yang terdiri dari 4 divisi, yaitu:
Divisi penjualan dan distribusi produk farmasi;
Divisi penjualan dan distribusi produk barang konsumsi, obat bebas dan nutrisi;
Divisi pemasaran dan distribusi produk peralatan dan perlengkapan kesehatan;
Divisi pemasaran dan penjualan produk kimia bahan baku industri farmasi, kosmetik,
makanan dan kesehatan hewan.
Hingga kini, Perseroan dan Entitas Anak telah memiliki 70 cabang di seluruh
Indonesia yang tersebar dari Banda Aceh sampai ke Jayapura. Perseroan juga memiliki
infrastruktur yang sangat memadai guna menunjang kelancaran operasional logistik.
Fasilitas ini berupa 2 pusat distribusi regional berupa gudang besar yang berada di Jakarta
dan Surabaya. Masing-masing cabang memiliki gudang dan armada pengiriman serta
personil lengkap guna menunjang kegiatan operasional dan keperluan pihak prinsipal serta
pelanggan.
Sampai dengan tahun 2014, Perseroan memiliki lima (5) Entitas Anak yaitu:
a.
b.
c.

PT Tri Sapta Jaya


PT Millenia Dharma Insani
PT Enseval Medika Prima

STRUKTUR GROUP PERUSAHAAN


PT. ENSEVAL MEDIKA PRIMA
TATA KELOLA PERUSAHAAN
PT. ENSEVAL MEDIKA PRIMA

d.
e.

PT Global Chemindo Megatrading


PT Renalmed Tiara Utama
Berikut ini merupakan bagan Struktur Perusahaan PT. Enseval Putera Megatrading
Tbk.:

Visi :
Menjadi perusahaan jasa distribusi dan logistik yang terintegrasi di bidang kesehatan
melalui penyediaan layanan yang prima, sumber daya manusia yang kompeten, dan
penggunaan teknologi.
Misi :
Berkontribusi di dalam meningkatkan kualitas kesehatan.

penunjang kesuksesan Obat


PT. Enseval
Produk kesehatan Sebagai
:
resep : Medika Prima memiliki beberapa partner
di bidang usahanya, sebagai berikut:

B. Tujuan Analisis:
Tujuan Analisis ini adalah :
1.

Mengetahui peforma dari PT. Enseval Putera Megatrading Tbk selama tahun

2.

2013-2014.
Melakukan reformulasi terhadap laporan keuangan PT. Enseval Putera
Megatrading Tbk sebagai alat untuk mengevaluasi kinerja perusahaan.
Evaluasi itu sendiri digunakan untuk masa kini dan masa depan

C. Ruang Lingkup Analisis:


Analisis terhadap PT. Enseval Putera Megatrading Tbk dibatasi hanya pada laporan
keuangan perusahaan tahun 2013 dan 2014 yang telah direformulasikan, yakni laporan
neraca dan laporan laba rugi. Beberapa analisis yang dilakukan adalah comprative
analysis yang terdiri dari trend analysis serta analisis rasio yang terdiri dari income
statement ratio, balanace sheet rasio dan growth ratio.
D. Data yang Digunakan:
Sumber data pada analisis laporan keuangan ini, diambil dari laporan keuangan
tahunan PT. Enseval Putera Megatrading Tbk pada tahun 2013-2014.

BAB II
ISI DAN INTERPRESTASI
A. Reformulasi Laporan Keuangan
1. Financial Statement
Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu
periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan
tersebut. Laporan keuangan adalah bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan
keuangan yang lengkap biasanya meliputi : Neraca, Laporan laba rugi, Laporan
perubahan ekuitas, Laporan perubahan posisi keuangan yang dapat disajikan berupa
laporan arus kas atau laporan arus dana dan, Catatan dan laporan lain serta materi
penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan
Unsur yang berkaitan secara langsung dengan pengukuran posisi keuangan adalah
aset,kewajiban,dan ekuitas. Sedangkan unsur yang berkaitan dengan pengukuran
kinereja dalam laporan laba rugi adalah penghasilan dan beban. Laporan posisi
keuangan biasanya mencerminkan berbagai unsur laporan laba rugi dan perubahan
dalam berbagai unsur neraca.
Pelaporan Keuangan sangatlah penting dilakukan di dalam suatu perusahaan
terlebih bagi perusahaan terbuka seperti PT. Enseval Medika Prima sebagai wujud
pertanggungjawaban manajemenatas sumber daya yang dipercayakan kepadanya dan
juga sebagai alat untuk memenuhi kebutuhan bersama sebagian besar pemakai
Laporan Keuangan. Lapora keuangan digunakan Pemakai sebgai alat utuk melihat apa
yang telah dilakukan atau pertanggungjawaban manajemen berbuat demikian agar
mereka dapat membuat keputusan ekonomi. Keputusan ini mencakup, misalnya,
keputusan untuk menahan atau menjual investasi mereka dalam perusahaan atau
keputusan untuk mengangkat kembali atau mengganti manajemen.Pemakai laporan
keuanga berasal dari berbagai elemen seperti investor, manajemen, orang awam,
auditor dan lainnya sehingga dalam penyusunan laporan keuangan perlu di
reformulasi kembali.
Pada laporan keuangan reformulasi, terdapat aktivitas utama perusahaan
(operating activities) yakni aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan sehingga dengan
tujuan aktivitas inilah perusahaan didirikan, sedangkan aktivitas keuangan (financial
activities) yakni aktivitas perusahaan karena perusahaan itu memiliki aset-aset
keuangan sehingga aset-aset keuangan tersebut dapat berbunga atau mengalami
kenaikan nilainya.

2. Reformulasi Neraca
Reformulasi neraca perusahaan dilakukan dengan tujuan mengetahui dan
memisahkan sumber profitability yang berasal dari operating activities dan financing
activities. Profitability yang menghasilkan nilai bagi perusahaan adalah yang berasal
dari operating activity, sehingga dengan mereformulasi neraca, perusahaan dapat
merencanakan

strategi

dan

meningkatkan

kemampuan

perusahaan

dalam

menghasilkan nilai karena pengambilan keputusan yang tepat dari sudut pandang
laporan keuangan yang direformulasi..
Neraca
Assets
Operating Asset OA
Financial assets
FA

Liabilities and Equity


Operating liability
OL
Financial obligation
FO
Common stake holder
CSE

Total asset

Total claims

OA+FA

OL+FO+CSE

Neraca Refomulasi
Operating Assets
Operating asset OA
Operating liabilities
(OL)
Net operating asset

NOA

Financial Obligations & Owners Equity


Financial obligation
FO
Financial asset
(FA)
Net financial obligation NFO
Common stokholder equity
CSE
Net financial liabilities NFO+CSE

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa jumlah aset operasi bersih (NOA) adalah
selisih dari aset operasi dan hutang operasi. Sedangkan aset keuangan bersih (NFA)
merupakan selisih dari aset keuangan dan kewajiban keuangan. Jika NFA adalah
negatif, maka sama dengan kewajiban keuangan bersih atau NFO. Modal pemegang
saham terlihat lebih sebagai suatu investasi pada aset operasi dan aset keuangan, dan
investasi pada aset keuangan (NFA) dapat berubah menjadi negatif.

PT. ENSEVAL MEDIKA PRIMA


Reformulasi Neraca

2014
Operating Assets
Working Cash
Piutang Usaha

85.032.068.613

Pihak Ketiga

1.995.137.214.59
9

2013
146.775.557.496

2012

7.854.122.538

1.802.060.325. 1.566.833.790.
994 629
49.040.794.63
68.993.216.368
7

Pihak Berelasi
Piutang Lain-lain

140.315.582.391

Pihak Ketiga
Pihak Berelasi

103.566.585.450
2.084.376.787
1.966.542.444.83
9

110.526.656.66
8
11.037.438.090
2.016.743.300.
010

Beban Dibayar Dimuka


Pajak Dibayar Dimuka
As
et
Pajak Dibayar Dimuka

35.987.350.128
2.298.373.343

30.853.712.928
2.164.204.963

95.268.421.228

86.051.570.347

Aset Pajak Tangguhan

39.456.444.071
953.995.679.687

34.007.558.676
820.922.223.70
6

10.034.070.146

13.259.007.216

70.140.188.008
5.499.858.799.29
0

96.788.549.592
5.240.183.322.
054

110.081.552.8
32
1.554.014.692
1.614.614.119.
598
23.941.065.62
7
3.870.897.844
18.549.444.00
1
28.340.527.88
9
631.786.219.5
54
11.531.341.47
6
66.119.263.40
3
4.134.117.154.
720

113.743.346.312

120.462.075.10
0

87.709.158.44
2

1.540.346.311.
592
537.512.450.52
7

1.621.294.770.
723
453.640.109.0
07

137.471.305.902

47.724.858.064
132.147.055.28
2

17.243.534.702
1.151.234.895

15.441.371.074
1.528.080.935

48.427.707.966
2.581.810.454.37
7
2.918.048.344.

38.321.630.437
2.433.483.833.
011
2.806.699.48

6.353.119.606
74.432.396.77
9
24.557.121.98
9
1.640.396.001
53.880.566.14
8
2.323.507.638.
695
1.810.609.51

Persediaan, Neto

Aset Tetap, Neto


Aset Tak Berwujud
Aset Tidak Lancar Lainnya
Total
Operating Liabilities
Utang Bank
Utang Usaha
Pihak Berelasi
Pihak Ketiga

1.769.175.498.00
5
468.114.469.034

Utang Lain-Lain
Pihak Berelasi
Pihak Ketiga
Beban Akrual
Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Pendek
Hutang Pajak
Total
NOA

26.483.357.561

Financial Assets
Setara Kas
Aset keuangan lancar
lainnya
Total

913

9.043

6.025

632.065.000.000

258.406.828.607

817.750.327.660

58.693.807.643
690.758.807.643

Financial Liabilities
Liabilitas Pajak Tangguhan
Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Panjang
Total
NFA

29.477.547.369 287.884.375.97 817.750.327.6


6
60

518.113.951

670.655.292

58.406.685.580

55.061.345.794

58.924.799.531

55.732.001.086
232.152.374.89
0

398.894.784
48.111.423.32
5
48.510.318.10
9
769.240.009.5
51

276.480.262.616

135.432.000.00
0
276.480.262.61
6

1.354.320.000.
000
276.480.262.6
16

32.356.079.946
3.104.428.313.57
5
593.807.643
3.549.290.463.78
0
4.181.124.471.89
2

27.712.927.325
2.598.462.083.
138
227.547.369
3.038.314.820.
448
3.270.467.195.
338

23.685.393.42
1
2.143.591.634.
929
480.324.610
3.798.557.615.
576
4.567.797.625.
127

631.834.008.112

Common Shareholder Equity


Modal Saham Biasa
Tambahan modal disetor

135.432.000.000

Saldo laba
Telah ditentukan
penggunaannya
Belum ditentukan
penggunaanya
Pendapatan komprehensif lainnya
Total
NFA + CSE

3. Reformulasi Laba / Rugi


Laporan laba rugi merupakan bagian dari suatu laporan keuangan perusahaan yang
dihasilkan dalam suatu periode buku atau periode akutansi yang menyajikan seluruh
unsur pendapatan serta beban perusahaan yang pada akhirnya akan menghasilkan
kondisi laba bersih atau rugi bersih. Laporan laba rugi (profit and lost statement) yang
disusun oleh perusahaan memiliki struktur yang terdiri atas pendapatan pada periode
berjalan dan seluruh beban perusahaan, baik itu beban usaha ataupun beban diluar
usaha perusahaan pada periode berjalan.

Laporan laba rugi refomulasi


Pendapatan operasi setelah dikurangi pendapatan bunga
Beban operasi
Bagian laba dari anak perusahaan
Operasi yang tidak dilanjutkan
Cummulative effect akibat perubahan metode akuntansi
Keuntungan dan kerugian abnormal dalam operasi
Surplus tertentu dari hasil operasi
Pendapatan operasi sebelum pajak

=
=

Pajak atas pendapatan operasi :


+ Pajak yang diaporkan
+ Keuntungan pajak dari biaya bunga bersih
Pendpatan operasi setelah pajak

Beban keuangan bersih setelah pajak


+ Biaya bunga
Pendapatan bunga
= Beban bunga bersih sebelum pajak
Keuntungan pajak dari beban pajak bersih
= Beban bunga bersih setelah pajak

Keuntungan/kerugian akibat penghentian hutang

Keuntungan/kerugian realisasi berkaitan dengan aset keuangan


Surplus tertentu berkaitan dengan kegiatan keuangan
Minority interest
=
COMPERHENSIVE INCOME

PT. ENSEVAL MEDIKA PRIMA


Reformulasi Laba Rugi
2014
Operating Revenue
Penjualan Neto
Beban Pokok Penjualan
Laba Bruto
Operating Expense
Beban penjualan
Beban umum dan administrasi
Beban operasi lainnya
Pendapatan operasi lainnya

17.011.549.906.297
15.081.772.392.758
1.929.777.513.539

(1.094.276.001.959)
(188.918.541.107)
(16.094.573.621)
48.340.760.790

2013
15.623.239.533.384
13.859.943.386.095
1.763.296.147.289

2012

13.373.032.803.5
11.936.614.846.7
1.436.417.956.7

(964.929.814.955)

(772.020.946.6

(173.833.910.449)
(31.817.835.762)
26.051.667.239

(149.563.090.5
(17.543.147.63
31.889.991.0

Total Operating Expense


Operating Income From Sales (Before
Tax)
BEBAN PAJAK PENGHASILAN, Neto
Operating Income From Sales (After
Tax)
Other Operating Income:
Pendapatan Komprehensif Lainnya
Operating Income After Tax
Financial Expence
Beban keuangan
Financial Income
Pendapatan keuangan
NFI
Total Komprehensif Income

(1.250.948.355.897)

(1.144.529.893.927)

678.829.157.642
176.508.977.039

618.766.253.362
158.410.663.090

529.180.762.925
137.250.472.0

502.320.180.603

460.355.590.272

391.930.290.912

366.260.274
502.686.440.877

227.547.369
460.583.137.641

391.930.290.912

(15.425.289.890)

(13.278.250.331)

(9.331.051.72

23.769.338.105
8.344.048.215
511.030.489.092

17.294.641.047
4.016.390.716
464.599.528.357

20.172.366.8
10.841.315.156
402.771.606.068

B. Analisis Laporan Keuangan


1. Balance Sheet
Analsis ini terdiri atas:
Composition Ratios
- Operating Asset Composition Ratio = item operating asset/ total operating asset.
Analisis ini bertujuan untuk mengetahui besarnya kontribusi masing-masing item
pada operating asset terhadap total operating asset.
Pada PT. Enseval Putera Megatrading Tbk, seperti yang terlihat pada tabel, di
tahun 2014 persediaan memiliki komposisi terbesar dari operating asset yaitu
sebesar 35,76%, namun mengalami penurunan sebesar 2,73% dari tahun
sebelumnya dari 38,49% menjadi 35,76%. Hal ini terjadi karena adanya kenaikan
-

aset tetap pada tahun 2014.


Operating Liability Composition Ratio = Operating Liability/ total operating
liabilities. Analisis ini bertujuan untuk mengetahui besarnya kontribusi masingmasing item pada operating liability terhadap total operating liability.
Pada PT. Enseval Putera Megatrading Tbk, seperti yang terlihat pada tabel, di
Tahun 2014, utang usaha-pihak berelasi merupakan kontribusi terbesar dari
operating liability yaitu sebesar 68,52% pada tahun 2014 yang naik sebesar 5,23%
dari tahun sebelumnya yang sebesar 63,30%. Hal ini dikarenakan adanya adanya
penamabahan hutang operasi.

(907.237.193.8

Operating Liability Leverage (OLLEV)

Analisis ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar investasi pada Net
Operating Aset (NOA) yang dihasilkan

dari operating liabilities dengan cara

membandingkan Operating Liabilities dengan Net Operating Asset.


Pada PT. Enseval Putera Megatrading Tbk, di tahun 2014, utang usaha pihak
berelasi memiliki OLLEV paling tinggi yaitu sebesar 60,63% dan mengalami
kenaikan sebesar 5,75% dari tahun sebelumnya sebesar 54,88%.

Financial Leverage (FLEV)


Analisis ini digunakan untuk mengetahui tingkatan besarnya Net Operating
Assets dan Net Financial Asset terhadap Common Shareholder Equity, yang mana
hasil penambahan kedua rasio di atas adalah 1,0 (capitalization ratios + Financial
Leverage Ratio= 1,0) bertujuan untuk mengetahui besarnya net operating asset dan
net financing obligations yang dibiayai oleh owners equity
Capitalization ratios = NOA / CSE
Financial Leverage Ratios (FLEV) = NFO/CSE.
Pada PT. Enseval Putera Megatrading Tbk, besarnya capitalization ratio pada
tahun 2014 adalah 82,21% turun 10,16% dari tahun sebelumnya sebesar 92,38%.
Sedangkan besarnya Financial Leverage Ratio pada tahun 2014 sebesar 17,80% yang
naik 10,16% dari tahun sebeblumnya sebesar 7,64%.

2. Income Statement Ratio


Analisi ini terdiri atas:
a. Profit Margin Ratios, yaitu analisis yang digunakan untuk mengetahui presentase
dari penjualan yang menghasilkan laba. Profit margin terdiri dari:
- Sales profit margin = OI ( after tax ) from sales / sales
Digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan OI (after
tax ) from sales dari sales yang telah dilakukan.
- Net (comprehensive) income profit margin = comprehensive income / sales
Digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan
comprehensive income dari sales yang telah dilakukan.
- Operating profit margin = OI (after tax ) / sales
Digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan OI (after
tax ) dari sales yang telah dilakukan.
- Other income profit margin = OI ( after tax ) from other items / sales
Digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan OI (after
tax ) from other items dari sales yang telah dilakukan.
b. Expense Ratios terdiri dari:
- Expense Ratio = Expense / sales

Digunakan untuk menghitung persentase dari pendapatan penjualan yang diserap


oleh beban
- 1 sales profit margin = sum of expense ratios
Rasio ini dihitung untuk setiap item beban dalam OI dari penjualan
Berdasarkan tabel profit margin ratios yang ada di lampiran bahwa :
1. Tahun 2013 Sales profit margin perusahan sebesar 9,7% dan tahun 2014 sebesar
6,5% sehingga perusahaan mengalami penurunan sebesar 3,2%.
2. Tahun 2013 Net (comprehensive) income profit margin perusahan sebesar 9,9 %
dan tahun 2014 sebesar 6,0% sehingga perusahaan mengalami penurunan sebesar
3,9%.
3. Tahun 2013 operating profit margin perusahan sebesar 10,3 % dan tahun 2014
sebesar 6,9% sehingga perusahaan mengalami penurunan sebesar 3,4%.
4. Tahun 2013 other items profit margin perusahan sebesar 0,6 % dan tahun 2014
sebesar 0,4% sehingga perusahaan mengalami penurunan sebesar 0,2%.
Berdasarkan hasil perhitungan 4 rasio dari profit margin ratios semua mengalami
penurunan, hal ini disebabkan oleh peningkatan penjualan pada tahun 2014 dan tidak
diikuti peningkatan OI (after tax) from sales, comprehensive income, OI (after tax ),
OI (after tax) from other items sehingga meningkatnkan expense ratios sebesar 3,2%.
Berdasarkan tabel pada expense ratios bahwa tahun 2013 expense ratios perusahan
sebesar 90,3% dan tahun 2014 sebesar 93,5% sehingga perusahaan mengalami
kenaikan sebesar 3,2% hal ini dikarenakan adanya peningkatan beban pokok
penjualan pada tahun 2014 sebesar 5,9%.
3. Growth Ratios
Analisi ini digunakan untuk mengetahui besarnya pertumbuhan sales, operating
income, NOA, dan CSE di perusahaan yang terdiri atas:
- Growth rate in sales = Change in sales / Prior periods sales
- Growth rate in operating income = chang in operating income (after tax)/ priors
-

periods Operating income


Growth in NOA = Change in Net Operating Assets/ Beginning NOA.
Growth in CSE = Changing CSE/ beginning CSE

Growth Ratios
Growth in sales = Change In Sales / Prior Period Sales
Growth In Operating Income = Change in Oiat / Prior Period Oi
Growth In Noa = Change in NOA / Beginning NOA

8,89%
9,12%
3,97%

Growth in CSE = Change in CSE / Beginning CSE

16,82%

Berdasarkan growth ratios bahwa :


1. Pertumbuhan pada sales sebesar 8,89% karena adanya kenaikan sales tahun 2014.
2. Pada operating income mengalami pertumbuhan sebesar 9,82% diakibatan karena
naiknya penjualan pada tahun 2014 PT Enseval Putra Megatrading ditambah
faktor kecil yaitu penurunan beban operasi lainnya sehingga operating income
tahun 2014 mengalami kenaikan.
3. Pertumbuhan pada NOA sebesar 3,97% dikarenakan walaupun OL meningkat tapi
diikuti pula peningkatan pada OA sehingga terjadi peningkatan pada NOA pada
tahun 2014
4. Pertumbuhan pada CSE sebesar 16,82% dikarenakan terjadi peningkatan pada
CSE tahun 2014 yang diakibatkan oleh meningkatnya saldo laba dan pendapatan
komprehensif lainnya.
4.

Profitablitas
a. Level 1
Analisis profitabilitas PT. Enseval Mega Trading ini dilihat dari tahun 2012
sampai dengan 2014. Berdasarkan pada tabel perhitungan analisis profitabilitas PT.
Enseval Mega Trading di level 1, diketahui nilai ROCE mengalami peningkatan sebesar
2% dari 18% tahun 2013 menjadi 20% pada tahun 2014. Hasil ini menunjukkan bahwa
terjadi peningkatan ekuitas yang didapat oleh para pemegang saham berdasarkan
kegiatan perusahaan. Namun jika dianalisis melalui kegiatan tahun 2014 PT. Enseval
Mega Trading lebih banyak didominasi oleh return yang berasal dari pendanaan
dibandingkan dengan kegiatan operasi. Hal ini ditunujukkan dengan nilai RNOA lebih
besar dibandingkan dengan hasil FLEV.
Selain itu berdasarakan hasil perhitungan diketahui RNOA perusahaan PT.
Enseval Mega Trading mengalami penurunan sebesar 8%, yaitu pada tahun 2013 RNOA
sebesar 94% dan 86% pada tahun 2014. Operating income terjadi peningkatan sebesar
42.103.303.236 dibandingakan pada tahun 2013 sebesar 460.583.137.641 dan tahun
2014 sebesar 502.686.440.877.Selain itu juga pada NOA terjadi peningkatan sebesar
111.348.855.870karena NOA tahun 2014 sebesar 2.918.048.344.913 dan pada tahun
2013 sebesar 2.806.699.489.043. Pada sisi lain, hasil penghitungan terhadap financial
leverage diketahui menglami kenaikan sebesar 8%. Ini menandakan bahwa biaya yang

dinvestasikan dari pinjaman atau investor untuk membiayai kegiatan operasi mengalami
peningkatan.

b. Level 2
Setelah melakukan analisis profitability level 1, maka masuk di analisis
profitability tingkatan ke dua. Di dalam analisis ini terdapat tambahan yaitu analisis
profit margin dan aset turn over di PT. Enseval Mega Trading tahun 2013 dan 2014.Dari
analisis profit margin PT. Enseval Mega Trading terlihat perusahaan tidak mengalami
perusahaan sebesar 3%. Hal ini disebabkan oleh dua faktor yang pertama adalah
operating income dan sales yang meningkat pada tahun 2013 ke 2014, ini menunjukkan
kemampuan perusahaan dalam melakukan kegiatan operasi (penjualan) untuk
menghasilkan laba meningkat. Terlihat Operating Income yang meningkat dari tahun
2013 ke 2014, selain itu juga sales yang dimiliki meningkat menjadi 1.388.310.372.913.
Analisis ATO perusahaan menunjukkan perputaran aset juga mengalami
peningkatan sebesar 26,3%. Ini menandakan bahwa kemampuan perusahaan untuk
memutar dana yang tertanam dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan revenue
meningkat dan membaik dari tahun 2013 ke 2014.
c. Level 3
Pada level 3 analisis profitability ditambahkan dengan gross margin ratio,
expense ratio, sales ratio, individual asset and liability turnovers, dan borrowing cost
drivers. Penilaian pada level 3 ditujukan untuk memperkuat data perolehan ROCE,
walaupun pada dasarnya level 3 tidak dapat mempengaruhi secara langsung ROCE yang
dihitung. Expanses ratio yang dimiliki sebesar 6,17 dengan sales ratio 0,19dan ATO Lev
3 sebesar 0,17. ATO digunakan untuk mengetahui perputaran asset yang terdapat di
dalam perusahaan.Net borrowing cost driver seharusnya digunakan untuk penghitungan
NFO, besarnya persentase yang ditunjukan pada NBC ini tidak dapat menunjukan beban
bungan yang dimiliki. NBC dihitung dengan menegatifkan NFA sehingga NBC bernilai
1612% pada tahun 2014 dan tahun 2013 759%.
5. Trend Analysis
Merupakan suatu metode analisis statistika yang ditujukan untuk melakukan
suatu estimasi atau peramalan kondisi keuangan pada masa yang akan datang. Untuk

melakukan peramalan dengan baik maka dibutuhkan berbagai macam informasi (data)
yang cukup banyak dan diamati dalam periode waktu tertentu, sehingga hasil analisis
tersebut dapat mengetahui sampai berapa besar fluktuasi yang terjadi dan faktor-faktor
apa saja yang memengaruhi terhadap perubahan tersebut serta dapat mencoba melihat
kecenderungan yang akan muncul di masa akan datang.
Trend Analysis L/R
1. Sales tahun 2013 mengalami pertumbuhan sebesar 27% sedangkan tahun 2014
sebesar 37%.
2. Cost of sales tahun 2013 mengalami pertumbuhan 26% dan tahun 2014 sebesar
36%.
3. Gross Margin tahun 2013 mengalami pertumbuhan sebesar 33% sedangkan tahun
2014 pertumbuhannya menurun sebesar 44%.
4. Operating expenses tahun 2013 mengalami pertumbuhan sebesar 236%
sedangkan tahun 2014 sebesar 248%.
5. Operating income from sales ( before tax ) tahun 2013 mengalami pertumbuhan
sebesar 27% sedangkan tahun 2014 pertumbuhannyan menurun sebesar 38%.
6. Operating income from sales ( after tax ) tahun 2013 mengalami pertumbuhan
sebesar 27% dan 2014 mengalami pertumbuhan sebesar 38%.
7. Operating income (after tax) tahun 2013 sebesar 28% dan 2014 mengalami
pertumbuhan sebesar 38%.
8. Comprehensive income tahun 2013 sebesar 25% dan 2014 mengalami
pertumbuhan sebesar 37%.
Referensi:
https://id.wikipedia.org/wiki/Analisis_tren
http://www.tipepedia.com/2015/07/analisis-trend-menurut-para-ahli.html

Operating revenues
Cost of sales
Gross margin
Operating expense
Operating income from sales (before tax)
Operating income from sales (after tax)
Operating income after tax
Comprehensive income

2014
37%
36%
44%
248%
38%
38%
38%
37%

2013
27%
26%
33%
236%
27%
27%
28%
25%

Base in 2012
13.373.032.803.518
11.936.614.846.788
1.436.417.956.730
(907.237.193.805)
529.180.762.925
391.930.290.912
391.930.290.912
402.771.606.068

6. Common Size Analysis


Analisis common-size adalah teknik analisis yang dilakukan dengan cara membuat
perbandingan antara suatu elemen (laporan keuangan) tertentu sebagai komponen dari elemen
yang lain pada laporan keuangan yang sama.

Laporan keuangan dalam persentase per-komponen (Common-size statement)


menyatakan masing-masing posnya dalam satuan persen atas dasar total kelompoknya, cara
penyusunan laporan keuangan ini disebut teknik analisis common-size.
Penyajian dlam bentuk common size akan mempermudah pembaca menganalisis
laporan keuangan dengan memperhatikan perubahan perubahan yang terjadi dalam neraca
dan laporan laba rugi. Tujuan analisis common-size adalah untuk memperoleh gambaran
tentang :
1. Komposisi dan proporsi investasi pada setiap jenis aktiva.
2. Struktur modal dan pendanaan.
3. Distribusi hasil penjualan pada biaya dan laba.

Analisis Common-Size Income Statement


Common size untuk income statement pada tahun 2013 dan 2014 dimana pendapatan
dan beban, net comprehensive income dituangkan sebagai presentase pendapatan,
dapat dilihat pada lampiran XXXX.
1. Cost of sales yang dimiliki PT Enseval Mega Trading sebesar 88,66% lebih besar
dibandingkan dengan PT Kalbe Farma yang hanya sekitar 51,20% sehingga ini
mengakibatkan Gross Margin PT Enseval Mega Trading lebih rendah daripada PT.
Kalbe Farma.
2. Net operating expense yang dimiliki oleh PT Enseval Mega Trading sebesar 7,35%
lebih rendah dibandingkan PT Kalbe Farma yang besanya mencapai 33,4 6%
dengan diikuti Tax yang lebih besar dibandingkan PT Enseval Mega Trading
sehingga PT Enseval Mega Trading pendapatan operasi setelah pajaknya pun lebih
rendah dibandingkan PT. Kalbe Farma.
3. Net comprehensive income yang dimiliki oleh PT Enseval Mega Trading lebih
rendah dibandingkan dengan PT. Kalbe Farma dikarenakan PT. Enseval Mega
Trading memiliki beban yang rendah.
Referensi
http://triwulaningsih2.blogspot.co.id/2014/04/analisis-common-size.html
Enseval
Rp

Kalbe
%

Rp

Operating revenue
Cost of sales
Gross margin
Net operating expense
Operating income from sales
(before tax)
Tax
Operating income from sales
(after tax)
Net other operating
income
Operating income after tax
Net finance income
Comprehensive income

17,011,549,906,297

100%

17,368,532,547,558

100%

15,081,772,392,758

88.66%

8,892,737,389,731

51.20%

1,929,777,513,539

11.34%

8,475,795,157,827

48.80%

1,250,948,355,897

7.35%

5,812,112,815,326

33.46%

678,829,157,642

3.99%

2,663,682,342,501

15.34%

176,508,977,039

1.04%

642,609,966,418

502,320,180,603

2.95%

2,021,072,376,083

0.00%

92,217,506,867

0.53%

2.95%

2,113,289,882,950

12.17%

8,344,048,215

0.05%

15,925,567,132

0.09%

511,030,489,092

3.00%

2,129,215,450,082

12.26%

366,260,274
502,686,440,877

3.70%
11.64%

BAB III
KESIMPULAN
a) Kesimpulan
Hasil analisis untuk balance sheet ratio,
o Analisis komposisi: Komposisi operating aset perusahaan yang terbesar ada
pada persediaan, sedangkan pada komposisi operating liability yang terbesar
ada pada utang usaha pihak berelasi.
o OLLEV: Pada Operating Liability Leverage, presentasi terbesar ada pada
utang usaha pihak berelasi, yang berarti pada komponen operating liability,
utang usaha pihak berelasi merupakan kontribusi terbesar dalam pembiayaan
NOA.
o FLEV
1. Capitalization ratio, Menunjukan kemampuan CSE dalam membiayai
NOA yaitu sebesar 82,21%
2. FLEV, Menunjukan kemampuan CSE dalam membiayai NFI yaitu sebesar
17,80%

Hasil analisis income statement menunjukkan profit margin ratio terjadi kenaikan
dari tahun 2013 ke tahun 2014, ini diakibatkan karena meningkatnya sales ditahun
2014 sebesar 8,89%.
Hasil analisis growth menunjukkan adanya kenaikan dari tahun 2013 ke 2014,
kenaikan paling tinggi pada growth in CSE.
Hasil analisis profitabilitas nilai ROCE mengalami peningkatan sebesar 2% dari
18% tahun 2013 menjadi 20% pada tahun 2014. Hasil ini menunjukkan bahwa
terjadi peningkatan ekuitas yang didapat oleh para pemegang saham berdasarkan
kegiatan perusahaan. Namun jika dianalisis melalui kegiatan tahun 2014 PT.
Enseval Mega Trading lebih banyak didominasi oleh return yang berasal dari
pendanaan dibandingkan dengan kegiatan operasi. Hal ini ditunujukkan dengan
nilai RNOA lebih besar dibandingkan dengan hasil FLEV.
Hasil analisis profit margin tahun 2013 dan 2014 menunjukkan kenaikan walau
tidak signifikan. Ini karena perusahaan mampu menaikkan penjualan pada tahun
2014.
Hasil analisis aset turn over 2013 dan 2014 menunjukkan bahwa perputaran dana
yang tertanam di dalam aktiva atau persediaan PT Enseval Putra Megatrading
mengalami kenaikan. Ini terjadi karena peningkatan nilai asset yang digunakan
untuk operasi mampu ditutupi dengan penjualan yang ada.
b) Keterbatasan
Pada laporan keuangan perusahaan (neraca), ada beberapa akun yang dihapus, jadi tahun
20113 akunnya ada namun di 2014 tidak ditemukan

LAMPIRAN:

PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA


PERHITUNGAN ANALISIS PERTUMBUHAN MELALUI PROFITABILITAS
UNTUK PERIODE 2013 dan 2014
Keterangan
Penjualan Bersih Inti
Beban Pokok Penjualan Inti
Laba Bruto Inti
Core gross margin
Beban penjualan
Beban umum dan administrasi
Beban operasi lainnya
Pendapatan operasi lainnya
Total Operating Expense
Core operating income from sales before tax
BEBAN PAJAK PENGHASILAN, Neto
Core operating income from sales after tax
Other Operating Income:
Pendapatan Komprehensif Lainnya
Core operating income from sales after tax
Financial Expence
Beban keuangan
Financial Income
Pendapatan keuangan
NFI
Total Komprehensif Income

2014
17.011.549.906.297
15.081.772.392.758
1.929.777.513.539
(1.094.276.001.959)
(188.918.541.107)
(16.094.573.621)
48.340.760.790
(1.250.948.355.897)
678.829.157.642
176.508.977.039
502.320.180.603
366.260.274
502.686.440.877
(15.425.289.890)
23.769.338.105
8.344.048.215
511.030.489.092

2013
15.623.239.533.384
13.859.943.386.095
1.763.296.147.289
(964.929.814.955)
(173.833.910.449)
(31.817.835.762)
26.051.667.239
(1.144.529.893.927)
618.766.253.362
158.410.663.090
460.355.590.272
227.547.369
460.583.137.641
(13.278.250.331)
17.294.641.047
4.016.390.716
464.599.528.357

PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA


PERHITUNGAN ANALISIS PERTUMBUHAN MELALUI PROFITABILITAS
UNTUK PERIODE 2013 dan 2014
Keterangan
Penjualan Bersih Inti
Beban Pokok Penjualan Inti
Laba Bruto Inti
Core gross margin
Beban penjualan
Beban umum dan administrasi
Beban operasi lainnya
Pendapatan operasi lainnya
Total Operating Expense

2014
17.011.549.906.297
15.081.772.392.758
1.929.777.513.539
(1.094.276.001.959)
(188.918.541.107)
(16.094.573.621)
48.340.760.790
(1.250.948.355.897)

2013
15.623.239.533.384
13.859.943.386.095
1.763.296.147.289
(964.929.814.955)
(173.833.910.449)
(31.817.835.762)
26.051.667.239
(1.144.529.893.927)

Core operating income from sales before tax


BEBAN PAJAK PENGHASILAN, Neto
Core operating income from sales after tax
Other Operating Income:
Pendapatan Komprehensif Lainnya
Core operating income from sales after tax
Financial Expence
Beban keuangan
Financial Income
Pendapatan keuangan
NFI
Total Komprehensif Income

678.829.157.642
176.508.977.039
502.320.180.603
366.260.274
502.686.440.877
(15.425.289.890)
23.769.338.105
8.344.048.215
511.030.489.092

618.766.253.362
158.410.663.090
460.355.590.272
227.547.369
460.583.137.641
(13.278.250.331)
17.294.641.047
4.016.390.716
464.599.528.357

PT ENSEVAL PUTERA MEGATRADING Tbk


PERHITUNGAN ANALISIS PERTUMBUHAN MELALUI PROFITABILITAS
UNTUK PERIODE 2013 dan 2014
Penjualan Bersih Inti
Beban Pokok Penjualan Inti
Laba Bruto Inti
Core gross margin
Beban penjualan
Beban umum dan administrasi
Beban operasi lainnya
Pendapatan operasi lainnya
Total Operating Expense
Core operating income from sales before
tax
BEBAN PAJAK PENGHASILAN, Neto
Core operating income from sales after tax
Other Operating Income:
Pendapatan Komprehensif Lainnya
Core operating income from sales after tax
Financial Expence
Beban keuangan
Financial Income

2014
17.011.549.906.297
15.081.772.392.758
1.929.777.513.539
(1.094.276.001.959)
(188.918.541.107)
(16.094.573.621)
48.340.760.790
(1.250.948.355.897)

2013
15.623.239.533.384
13.859.943.386.095
1.763.296.147.289
(964.929.814.955)
(173.833.910.449)
(31.817.835.762)
26.051.667.239
(1.144.529.893.927)

678.829.157.642
176.508.977.039
502.320.180.603
366.260.274
502.686.440.877
(15.425.289.890)
-

618.766.253.362
158.410.663.090
460.355.590.272
227.547.369
460.583.137.641
(13.278.250.331)
-

Pendapatan keuangan
NFI
Total Komprehensif Income

23.769.338.105
8.344.048.215
511.030.489.092

17.294.641.047
4.016.390.716
464.599.528.357

Anda mungkin juga menyukai