Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH STRATEGI KORPORASI

ANALISIS PORTOFOLIO BISNIS DAN INSTRUMEN


ANALISIS TAHAP INPUT
Dosen : Dr. Indarto, SE, MSi

Disusun Oleh :
1. Endro Kustono B.131.19.0024
2. Masruroh Fitri Cahyawati B.131.19.0182
3. Helmi Hanan Setiabudi B.141.20.0025

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEMARANG
2022
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendekatan yang sangat mendasar dalam melakukan analisis yang bersifat stratejik ialah
pendekatan portfolio bisnis dalam mana perusahaan bergerak artinya, pendekatan tersebut
menekankan hal-hal apa yang harus dilakukan dalam mengelola berbagai kegiatan bisnis agar
sasaran perusahaan sebagai keseluruhan tercapai. Strategi pada tingkat korporasi harus
mendorong satuan-satuan usaha dalam lingkungan perusahaan untuk memanfaatkan faktor-
faktor kekuatan yang dimiliki oleh perusahaan tersebut. Dengan demikian dapat dikatakan
bahwa strategi pada tingkat korporasi berperan untuk menyediakan dan mengalokasikan dana
dan daya yang dimiliki oleh perusahaan. Berbagai kegiatan bisnis yang diselenggarakan
berperan ganda, yaitu sebagai penghasil dana dan daya di satu pihak dan pengguna dana dan
daya di lain pihak. Pendekatan portofolio secara sederhana dan visual berfungsi untuk
mengidentifikasikan dan mengevaluasi berbagai alternatif strategi untuk menghasilkan dan
mengalokasikan dana dan dana perusahaan yang bersangkutan.

1.2 Rumusan Masalah


 Apa saja instrumen yang digunakan perusahaan dalam menganalisis suatu strategi
pada tingkat korporasi ?

1.3 Manfaat
Menyajikan bukti empiris mengenai perumusan strategi produk sehingga dapat memperkaya
ilmu di bidang pemasaran, serta memberikan masukan pada pihak yang terkait mengenai
pentingnya perhatian terhadap matriks BCG.

BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Portofolio Bisnis

Portofolio bisnis adalah kumpulan bisnis dan produk yang membentuk perusahaan.
Analisis portofolio bisnis adalah proses yang digunakan oleh manajemen dalam
mengevaluasi produk dan bisnis yang membentuk perusahaan.

Dalam istilah portofolio bisnis yang digunakan dalam sejumlah kegiatan yang masing
masing memiliki arti yang berbeda. Pengertian analisis portofolio bisnis dan instrument
analisis adalah kumpulan dokumen seseorang, kelompok, lembaga, organisasi, perusahaan
atau sejenisnya yang bertujuan untuk mendokumentasikan perkembangan suatu proses dalam
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam dunia keuangan, “portofolio” digunakan untuk
menyebutkan kumpulan investasi yang dimiliki portofolio, suatu bagian dari investasi dan
menajemen risiko yang disebut sebut. Dengan memiliki beberapa asset, risiko tertentu dapat
dikurangi. Ada pula portofolio yang ditujukan untuk mengambil suatu risiko tinggi yang
disebut portofolio konsentrasi.

Dalam manajemen strategi dan pemasaran, istilah portofolio yang digunakan untuk
menunjukkan produk, proyek, layanan, atau merk yang ditawarkan untuk dijual oleh suatu
perusahaan. Kebanyakan optimasi portofolio adalah berdasarkan teori portofolio modern atau
juga disebut MPT- Modern Portofolio Theory, dan yang paling sering digunakan adalah
metode optimasi perbedaan makna dimana alokasi portofolio adalah bertuan memaksimalkan
keuntungan dengan cara menekan risiko.

2.2 Model Menentukan Portofolio Optimal

Sebelum menentukan portofolio optimal hal pertama yang harus dilakukan adalah
membentuk portofolio yang efisien (suprihatin dan Budiyanto, 2014). Portofolio efisien
adalah portofolio dengan pengembalian yang diharapkan terbesar diantara portofolio yang
berisiko sama atau portofolio berisiko rendah diantara portofolio yang menawarkan
pengembalian yang sama (skarica and Zrinka, 2012).

Portofolio optimal merupakan portofolio yang dipilih investor dari sekian banyak
pilihan yang ada pada kumpulan portofolio efisien. Portofolo optimal adalah portofolio
dengan kombinasi return ekspektasi dan risiko terbaik (Tandelilin, 2010;157; Hartono,
2017 : 387).
Penentuan portofolio optimal dapat dilakukan dengan beberapa cara, salah satunya
dengan model Markowitz. Model Markowitz mengansumsi investor memilih dua
pertimbangan ketika membangun portofolio investasi, yaitu pengembalian yang diharapakan
dan risiko sebagai imbalannya (kamil et al., 2006) dan (sirucek and Lukas, 2015).

Teori dasar pemilihan portofolio dicetuskan pertama kali oleh Markowitz (1952) yang
menjelaskan konsep mean-variance (MV) dalam mengalokasikan asset dan managemen
portofolio aktif. Vektor mean dan matriks variansi-kovariansi harus diketahui sebagai
masukan dalam prosedur pembentukan portofolio optimal model MV sehingga perlu
diestimasi. Estimasi parameter dapat dilakukan dengan berbagai pilihan teknik estimasi, yang
pasti akan mengandung kesalahan estimasi (estimation error). Sebagai input yang sangat
penting dalam pembentukan portofolio model mean-variance, kesalahan estimasi akan
mempengaruhi hasil dari pembentukan portofolio optimal.

Beberapa peneliti telah membangun suatu portofolio robust, yaitu portofolio yang
dapat mengurangi kesalahan estimasi vektor mean dan matriks variansi-kovariansi pada
portofolio model MV. Terdapat dua pendekatan standar dalam pembentukan portofolio
robust optimal yaitu:

1. Pembentukan portofolio optimal melalui pendekatan estimasi robust ini dilakukan


dengan dua tahap.
1) tahap estimasi vektor mean dan matriks variansi-kovariansi melalui penduga
robust.
2) setelah diperoleh penduga robust kemudian inputkan ke dalam model
portofolio model MV, sehingga diperoleh portofolio estimasi robust model
MV.
2. Pemikiran dasar dari optimasi robust adalah untuk mengurangi sensitivitas portofolio
optimal akibat adanya ketidakpastian dalam mengestimasi vektor mean dan matriks
variansi-kovariansi. Dalam optimasi portofolio robust, parameter inputnya dianggap
tidak pasti, dalam hal ini terletak dalam sebuah himpunan ketidak pastian.
Selanjutnya, solusi optimal pada model ini diselesaikan pada kasus terburuk terjadi
yaitu pada saat expected return minimum dan risiko maksimum. Di dalam optimasi
robust, himpunan ketidak pastian bagi parameter menentukan peran yang sangat
penting. Sampai saat ini belum ada ketentuan yang jelas bagaimana menentukan
himpunan ketidak pastian dengan tepat.
2.3 Jenis-jenis Pendekatan Portofolio
Adapun pendekatan yang digunakan dalam analisis portofolio adalah antara lain:
1) Matriks BCG (boston consulting Group Matrix) menunjukkan hubungan
antara tingkat pertumbuhan industry dimana perusahaan bersaing, dengan
pangsa pasar relatifnya.

Berdasarkan martiks tersebut setiap produk dipetakan ke dalam empat kategori antara lain:
a) Tanda Tanya (Question Marks)
Tanda Tanya merupakan produk baru dengan potensi untuk sukses, tapi masih
membutuhkan sejumlah pengeluaran kas untuk berkembang. Jika produk tersebut
menghasilkan pangsa pasar yang cukup, dapat menjadi pemimpin pasar dan
selanjutnya menjadi bintang.
b) Bintang (stars)
Bintang merupakan tingkat produk pemimpin pasar pada puncak
siklushidupnyadan sanggup menghasilkan kas yang cukup untuk menjaga pangsa
pasarnya yang tinggi serta memberikan kontribusi kepada laba perusahaan.
c) Sapi perah (cash cows)
Pada tahap penurunan pada siklus ini, produk diperah untuk menghasilkan kas
yang akan diinvestasikan pada produk question marks yang baru. Biaya iklan dan
R&D dikurangi agar tidak membebani.
d) Anjing (Dogs)
Produk ini merupakan pangsa pasar yang rendah dan tidak mempunyai potensi
untuk menghasilkan kas karena berada pada industry yang tidak menarik. Menurut
matriks BCG dogs harus dijual atau sejumlah kecil kas yang mereka dapat dihasilkan
harus dikelola secara hati hati.
Yang mendasari matriks BCG ini adalah konsep kurva pengalaman. Kunci
kesuksesan adalah pangsa pasar. Perusahaan dengan pangsa pasar tertinggi akan
cenderung memiliki posisi kepemimpinan biaya berdasarkan skala ekonomis, diantara
hal hal lain.

2) Matriks GE (General Electic) matriks ini terdiri atas sembilan sel yang
ditetapkan berdasarkan daya tarik industry jangka panjang dan posisi kekutan
bisnis dalam persaingan.
3) Matriks Internal Eksternal (Matriks IE) tujuan penggunaan matriks ini adalah
untuk memperoleh strategi bisnis ditingkat korporasi yang lebih detail.
2.4 Langkah-Langkah Menyusun Matriks BCG
1) Pilih unit yang akan dianalisis. Matriks BCG dapat digunakan untuk
menganalisis unit bisnis strategis, merek terpisah. Produk atau perusahaan
sebagai unit itu sendiri. Unit yang akan dipilih akan berdampak pada
keseluruhan analisis. Oleh kerena itu sangat penting untuk menentukan unit
yang akan dipilih untuk dianalisis.
2) Tentukan pasar secara tepat. Menentukan pasar merupakan salah satu hal yang
paling penting dilakukan dalam analaisis ini, karena salah menentukan pasar
dapat menyebabkan penempatkan posisi yang buruk.
3) Hitunglah pangsa pasar relatife. Pangsa pasar relatife dapat dihitung dari segi
pendapatan atau pangsa pasar. Perhitungan ini dilakukan dengan membagi
pangsa pasar unit anda sendiri dengan pangsa pasar pesaing besar dalam
industry yang sama.
4) Cari tahu tingkat pertumbuhan pasar. Tingkat pertumbuhan pasar/industry
dapat ditemukan dalam laporan industry, yang biasanya tersedia gratis secara
online. Tingkat pertumbuhan juga dapat dihitung dengan melihat pertumbuhan
pendapatan rata-rata perusahaan industry terkemuka, yang diukur dalam
persentase.

Anda mungkin juga menyukai