Anda di halaman 1dari 12

MANAJEMEN STRATEGI

MATRIKS IE DAN MATRIKS BCG

Oleh:
Kelompok 1
Muhammad Abdul Lukmanul Hakim (206601003)
Rizal Bado (1206601411)
Andriana An Rajab (196601466)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI ENAM-ENAM
KENDARI
2023
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Dengan semua
rahmatnya, penulis akhirnya bisa menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Makalah berjudul ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Strategi.
Melalui tugas ini, penulis mendapatkan banyak ilmu baru tentang matriks internal – external
(IE) dan Matriks BCG (Boston Consulting Group).
Tentu penyusunan makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Meskipun begitu, penulis
berharap bahwa makalah ini bisa bermanfaat untuk orang lain.
Apabila ada kritik dan saran yang ingin disampaikan, penulis sangat terbuka dan dengan
senang hati menerimanya.
Kendari, Mei 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................................ i
DAFTAR ISI....................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ........................................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................... 3
A. Matriks Internal – External (IE) .............................................................................. 3
B. Analisis Strategi Internal dan Eksternal (IE) .......................................................... 3
C. Analisis BCG ( Boston Consulting Group ) ............................................................ 4
D. Sejarah Boston Consulting Grup dan Matriks BCG ............................................... 4
E. Matriks Boston Consulting Group .......................................................................... 5
F. Tujuan Matriks Boston Consulting Grup (BCG) .................................................... 5
G. Kegunaan Matriks Boston Consulting Grup (BCG) ............................................... 5
H. Asumsi dasar Dalam Analisis Matriks BCG ( Boston Consulting Group ) .......... 6
BAB III PENUTUP ............................................................................................................ 8
A. KESIMPULAN ....................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 9

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam suatu perusahaan terdapat berbagai macam pilihan alat untuk menganalisis
kondisi perusahaan tersebut. dalam perkembangannya perusahaan harus dapat merencanakan
strateginya, yang merupakan bagian yang terpenting dalam kegiatan perusahaan mencari
kesesuaian antara situasi internal (kekuatan dan kelemahan) dengan situasi eksternal (peluang
dan ancaman) perusahaan dalam memanfaatkan peluang pasar. Sepanjang umur produk,
perusahaan setiap kali harus menyesuaikan kembali strategi pemasaran untuk mengikuti
situasi yang selalu berubah. Banyak faktor yang bisa menyebabkan perusahaan harus
mengadakan perubahan besar-besaran strategi pemasaran dalam suatu perusahaan
mempunyai pengaruh yang sangat luas dan kuat terhadap kelancaran arus barang dan jasa
yang dimulai dari produsen sampai ke konsumen akhir yang dapat menciptakan permintaan
yang begitu efektif.
Perusahaan yang berhasil selalu berusaha mengenali pesaingnya sebaik mungkin seperti
yang dilakukannya terhadap para konsumen. Analisis dan situasi persaingan akan membantu
manajemen untuk memutuskan dimana akan bersaing dan bagaimana menentukan posisi
mengahadapi pesaingnya pada setiap pasar sasaran. Untuk mempersiapkan strategi
pemasaran efektif, perusahaan harus mempelajari pesaing aktual dan potensialnya.
Perusahaan perlu mengidentifikasi strategi, tujuan, kekuatan, kelemahan, dan pola reaksi
pesaing.
Ada beberapa strategi yang akan digunakan oleh perusahaan pada kondisi yang
berbeda. Banyak manfaat yang dapat dipetik dari strategi-strategi ini yang didasarkan pada
perilaku mereka dalam industri, yaitu apakah mereka memimpin ( Leader ) , menantang (
Chalanger), mengikuti ( Fellower ) atau hanya mengambil sebagian kecil dari seluruh pasar.
Untuk memaksimumkan nilai perusahaan dan mencapai hasil kerja yang maksimal bagi
perusahaan, maka pihak manajemen perusahaan perlu mengetahui faktor-faktor yang menjadi
keungulan sekaligus kelemahan dengan mengambil acuan kepada pesaingnya. Faktor yang
sudah unggul tetap dipertahankan dan dapat lebih ditingkatkan untuk terciptanya
pertumbuhan pasar ( market growth ) yang tinggi dan meningkatnya pangsa pasar ( market
share ), dan sebaliknya faktor yang masih rendah perlu mempelajari keberhasilan perusahaan
lain agar kinerjanya lebih baik lagi. Dan untuk mencapai tujuan dari perusahaan tersebut,
maka pihak manajemen diharuskan menerapkan konsep strategi pemasaran berdasarkan

1
Matriks BCG (Boston Consulting Group). Matriks BCG adalah matrik internal - external (IE)
yang dibentuk secara khusus dalam rangka meningkatkan usaha-usaha perusahaan yang
memiliki multidivisi dengan merumuskan strategi yang paling cocok.

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Matriks Internal – External (IE)
Matriks IE merupakan salah satu parameter yang meliputi kekuatan internal dan
pengaruh eksternal perusahaan untuk merumuskan alternatif strategi. Matriks IE
menggambarkan posisi perusahaan sehingga alternatif strategi yang diusulkan sesuai dengan
kondisi perusahaan. Matriks IE diperoleh melalui matriks External Factor Evaluation EFE
dan Internal Factor Evaluation IFE. Matriks IE sangat baik digunakan untuk merumuskan
alternatif strategi karena tiap divisi dalam perusahaan akan dianalisis secara detail. Matriks
IE merupakan gabungan matriks EFE dan IFE yang terdiri dari sembilan macam sel yang
memperlihatkan kombinasi total nilai terbobot dari matriks EFE dan IFE. Matriks IE dibagi
menjadi tiga daerah utama yang memiliki implikasi strategi berbeda yaitu tumbuh-bina
growth and build, pertahankan- pelihara hold and maintain serta panen atau divestasi harvest
or divest.
B. Analisis Strategi Internal dan Eksternal (IE)
Umar (2019) dan Rusdiansyah (2016) menyatakan bahwa matriks IE terdiri dari dua
kelompok yaitu skor total dari matriks IFE pada sumbu X dan skor total dari matriks EFE
pada sumbu Y. Pada sumbu X dari Matriks IE, total skor bobot IFE 1,0 hingga 1,99
menunjukkan posisi internal yang lemah, total skor 2,0 hingga 2,99 menunjukkan posisi
internal yang sedang, dan total skor 3,0 hingga. 4,0 menunjukkan posisi internal yang kuat.
Sedangkan pada sumbu Y, total skor bobot EFE 1,0 hingga 1,99 menunjukkan posisi
eksternal yang rendah, skor 2,0 hingga 2,99 menunjukkan posisi eksternal yang sedang, dan
skor 3,0 hingga 4,0 menunjukkan posisi eksternal yang tinggi. Matriks IE dapat dibagi
menjadi tiga kelompok besar yang memiliki strategi yang berbeda yaitu:
1. Unit bisnis strategis yang masuk kedalam sel I, II, atau IV dapat digambarkan sebagai
unit bisnis strategis dalam kondisi grow and built. Strategi yang tepat dalam kondisi
ini adalah strategi intensif seperti market penetration strategy, market development
strategy, dan product development strategy, atau strategi integratif baik backward
strategy, foreward strategy, dan horizontal strategy.
2. Unit bisnis strategis yang masuk kedalam sel III, V, atau VII dapat digambarkan
sebagai unit bisnis strategis dalam kondisi hold and maintain. Strategi yang tepat

3
dalam kondisi ini adalah market penetration strategy dan dan strategi product
development strategy.
3. Unit bisnis strategis yang masuk kedalam sel VI, VIII dan IX dapat digambarkan
sebagai unit bisnis strategis dalam kondisi yang sulit untuk bertahan apalagi untuk
tumbuh dan berkembang. Strategi yang tepat dalam kondisi ini adalah strategi
pelepasan (divestation strategy).

Gambar 1. Matriks IE
Sumber: David (2016)

C. Analisis BCG ( Boston Consulting Group )


BCG (Boston Consulting Group) Merupakan perusahaan konsultan manajemen swasta
yang berbasis di Boston, ini merupakan pertumbuhan pangsa pasar yang dikembangkan dan
dipopulerkan oleh seorang manajemen konsultan terkemuka. Boston Consulting Group
(BCG) adalah konsultan manajemen perusahaan bergengsi yang didirikan pada tahun 1963
oleh Bruce Henderson, seorang alumnus Harvard Business School. BCG biasanya
mempekerjakan untuk Associate atau posisi Konsultan. BCG ini adalah perusahaan
konsultan manajemen Global yang memiliki 69 kantor di 40 negara, dan CEO sekarang
adalah Hans-Paul Biirkner.
D. Sejarah Boston Consulting Grup dan Matriks BCG
Pada awal tahun 1970, BCG ditemukan oleh Bruce D. Henderson sebagai divisi
management dan konsultasi dari Boston Safe Deposit and Trust Company- yang mana
merupakan anak cabang dari perusahaan boston. Seorang mantan penjual alkitab, Henderson
sudah menjadi sarjana teknik di Universitas Vanderbilt sebelum berkunjung ke sekolah bisnis

4
Harvard. Beliau meninggalkan HBS 90 hari sebelum kelulusannya untuk bekerja di
perusahaan Westinghouse, tempat dimana ia menjadi wakil presiden termuda sepanjang
sejarah perusahaan tersebut. Dia akan meninggalkan Westinghouse untuk memimpin Unit
manajemen pelayanan sebelum menerima tantangan yang mustahil dari pimpinan Boston
Safe Deposit and Trust Company untuk memulai pelayanan konsultasi untuk bank.
E. Matriks Boston Consulting Group
Dalam Analisis ini terdapat Metode analisis BCG (Boston Consulting Group)
merupakan metode digunakan dalam menyusun suatu perencanaan unit bisnis strategic (SBU)
dengan melakukan pengklasifikasian terhadap potensi keuntungan perusahaan. Metode ini
disebut The BCG Growth-Share Matrix adalah empat-sel (2 dari 2) matriks digunakan untuk
melakukan analisis portofolio bisnis sebagai langkah dalam perencanaan strategis yang
didesain secara spesifik untuk mendorong usaha perusahaan multidivisi dalam merumuskan
strategi tersebut. Model yang dikembangkan oleh Bruce Henderson ini didasarkan pada
pengamatan bahwa unit bisnis perusahaan dapat diklasifikasikan ke dalam empat kategori
berdasarkan kombinasi dari pertumbuhan pasar dan pangsa pasar relatif terhadap pesaing
terbesar, sebagai dua faktor penentu penting untuk mengetahui posisi unit bisnis tersebut.
F. Tujuan Matriks Boston Consulting Grup (BCG)
Tujuan utama Matriks Boston Consulting Grup (BCG) adalah untuk mengetahui
produk manakah yang layak mendapat perhatian dan dukungan dana agar produk tersebut
bisa bertahan dan menjadi kontributor terhadap kinerja perusahaan dalam jangka panjang.
Setiap produk memiliki siklus hidup produk, dan setiap tahap dalam siklus hidup produk
mewakili profil risiko yang berbeda. Secara umum, perusahaan harus menjaga portofolio
yang seimbang dari produk yang dipasarkan. Portofolio tersebut bisa dalam rentan produk
dengan pertumbuhan tinggi maupun pertumbuhan rendah. Sebuah produk dengan
pertumbuhan tinggi membutuhkan beberapa upaya dan sumber daya untuk memasarkannya,
untuk membangun saluran distribusi, dan untuk membangun infrastruktur penjualan, dengan
harapan produk tersebut dapat membawa keuntungan di masa depan.
G. Kegunaan Matriks Boston Consulting Grup (BCG)
Matriks Boston Consulting Group digunakan untuk memahami pasar, optimasi
portofolio dan alokasi sumber daya yang efektif. Untuk memahami matriks BCG, kita perlu
memahami bagaimana pangsa pasar dan pertumbuhan pasar saling berhubungan. Pangsa
pasar adalah persentase dari total pasar yang sedang dilayani oleh perusahaan,baik dalam hal

5
pendapatan atau dalam satuan volume. Semakin tinggi pangsa pasar, semakin tinggi proposi
pasar yangakandikontrol.
Matriks BCG juga bisa digunakan sebagai alat sederhana untuk melihat portofolio
bisnis, dan bisa berfungsi sebagai titik awal untuk membahas alokasi sumber daya antara
unit-unit bisnis strategis. jika kita menikmati pangsa pasar yang tinggi, maka kita akan
menghasilkan uang. Pertumbuhan pasar digunakan sebagai ukuran dari daya tarik pasar. Jika
pasar mengalami pertumbuhan pasar tinggi dari total perkembangan pasar, maka akan relatif
mudah bagi bisnis untuk menambah keuntungan mereka, bahkan jika pangsa pasar mereka
tetap stabil. Sebaliknya kondisi pangsa pasar yang rendah tidak menambah keuntungan,
namun kondisi pangsa pasar yang tinggi belum tentu juga menguntungkan jika tidak ada
upaya memberikan diskon secara agresif.
H. Asumsi dasar Dalam Analisis Matriks BCG ( Boston Consulting Group )
Bahwa peningkatan pangsa pasar relatif akan menghasilkan peningkatan generasi kas.
Asumsi ini sering benar karena kurva pengalaman , pangsa pasar relatif meningkat
menunjukkan bahwa perusahaan bergerak maju pada kurva pengalaman relatif terhadap
pesaingnya, dengan demikian mengembangkan keunggulan biaya.
Asumsi kedua adalah bahwa pasar yang berkembang membutuhkan investasi dalam
aktiva untuk meningkatkan kapasitas dan demikian hasil dalam konsumsi kas. Dengan
demikian posisi bisnis pada saham-pertumbuhan matriks memberikan indikasi generasi kas
dan konsumsi kas.
Afriyie, Appiah, Akomeah, Danso (2019) dan Mohajan (2018) menyatakan bahwa
Analisis Boston Consulting Group (BCG) terdiri dari empat kuadran guna menggambarkan
posisi dari suatu unit bisnis strategis dilihat dari dua perspektif yaitu pertumbuhan pasar dan
pangsa pasar. Keempat kuadran tersebut yaitu:
1. Dog (anjing) dimana pangsa pasar yang rendah dan tingkat pertumbuhan yang rendah,
unit bisnis strategis sering kali mengalami likuidasi, divestasi, atau bahkan penciutan
usaha (retrenchment).
2. Question mark (tanda tanya) dimana posisi pangsa pasar yang relatif yang rendah
dimana strategi yang diambil apakah strategi bisnis baru yang akan dicoba, strategi
bisnis yang dikembangkan menjadi bintang (star) dengan menggunakan strategi
pertumbuhan yang dibiayai oleh sapi perah, bahkan strategi likuidasi atau penutupan
bisnis atau melepaskan bisnisnya yang tidak mampu bertahan.

6
3. Star (bintang) dimana pangsa pasar yang relatif tinggi dan tingkat pertumbuhan
industri yang tinggi dimana memiliki posisi dominan sebagai pemimpin pasar yang
mampu memberikan arus kas positif bagi unit bisnis strategis ini. Pada kuadran
bintang strategi yang dapat dilakukan adalah menerima investasi.
4. Cash cow (sapi perah) dimana pangsa pasar yang relatif tinggi namun berada dalam
industri yang pertumbuhannya lambat. Unit bisnis strategis mampu menghasilkan kas
yang berlebih namun seringkali menjadi sumber kas utama bagi perusahaan untuk
mendanai operasinal bisnisnya.

7
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Matriks IE merupakan salah satu parameter yang meliputi kekuatan internal dan
pengaruh eksternal perusahaan untuk merumuskan alternatif strategi. Matriks IE sangat baik
digunakan untuk merumuskan alternatif strategi karena tiap divisi dalam perusahaan akan
dianalisis secara detail.
BCG (Boston Consulting Group) adalah perusahaan konsultan manajemen swasta yang
berbasis di Boston, ini merupakan pertumbuhan pangsa pasar yang dikembangkan dan Pada
awal tahun 1970, BCG ditemukan dan dipopulerkan oleh seorang manajemen konsultan
terkemuka oleh Bruce D. Henderson sebagai divisi management dan konsultasi dari Boston
Safe Deposit and Trust Company- yang mana merupakan anak cabang dari perusahaan
boston.

8
DAFTAR PUSTAKA

http://dariwulandari.blogspot.co.id/2015/09/makalah-manajemen-strategi-general.html

Mohajan, H.K. (2018). An Analysis on BCG Growth Sharing Matrix. Noble International
Journal of Business and Management Research, 2(1), 1-6

Fuertes, G., Alfaro, M., Vargas, M., Gutierrez, S., Ternero, R., Sabattin, J. (2020).
Conceptual Framework for the Strategic Management: A Literature Review—
Descriptive. Hindawi Journal of Engineering, 1(1), 1-21

Anda mungkin juga menyukai