Anda di halaman 1dari 12

TUGAS INDIVIDU

ANALISIS BCG ( BOSTON CONSULTING GROUP) DAN SWOT PADA


PT PARAGON TECHNOLOGY AND INNOVATION

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Strategik

Dosen Pengampu: 1. Prof. Dr. Sulastri, M.E., M.Komp., CIFM., CWM.


2. Hj. Marlina Widiyanti, S.E., S.H., M.M., M.H., Ph.D.
3. Iisnawati, S.E., M.Si.
4. Ir. Achmad Syamsudin, MBA.

Disusun Oleh:

Nama : Nur Hasana Indah Ovani

NIM : 01011282025093

KELAS B
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2022/2023
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Analisis BCG (Boston
Consulting Group) dan SWOT pada PT Paragon Technology and Innovation” ini tepat pada
waktunya. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada
mata kuliah Manajemen Strategik. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah
pengetahuan dan wawasan tentang analisis BCG (Boston Consulting Group) dan analisis
SWOT dalam manajemen strategi, baik bagi para pembaca dan juga bagi penulis. 
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Prof. Dr. Sulastri, M.E., M.Komp.,
CIFM., CWM., Ibu Hj. Marlina Widiyanti, S.E., S.H., M.M., M.H., Ph.D., Ibu Iisnawati,
S.E., M.Si., dan Bapak Ir. Achmad Syamsudin, MBA. selaku dosen mata kuliah Manajemen
Strategik yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan
wawasan sesuai dengan bidang yang penulis tekuni. Penulis juga mengucapkan terima kasih
kepada orang tua dan keluarga tercinta yang telah memberikan dukungan dan doa.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam makalah ini terdapat kekurangan dan
jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, penulis berharap adanya kritik, saran, dan usulan
demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak
ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun. Semoga makalah sederhana ini
dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya dan dapat berguna bagi penulis sendiri
maupun orang yang membacanya. 

Palembang, 04 Desember 2022 

Penulis
Daftar Isi

Kata Pengantar...........................................................................................................................2

Daftar Isi.....................................................................................................................................3

1. Latar Belakang....................................................................................................................4

2. BCG (Boston Consulting Group).......................................................................................5

3. Analisis BCG (Boston Consulting Group) pada PT Paragon Technology and Innovation6

4. Analisis SWOT pada PT Paragon Technology and Innovation.........................................8

Kesimpulan..............................................................................................................................11

Daftar Pustaka..........................................................................................................................12
1. Latar Belakang

Keinginan tampil cantik dan segar adalah dambaan setiap wanita. Wanita selalu ingin
terlihat sempurna dan menarik setiap saat. Oleh karena itu, salah satu cara untuk menunjang
penampilan yang menarik adalah dengan menggunakan produk kecantikan. Wanita sebagai
konsumen utama dalam produk kecantikan memiliki keinginan membeli yang tinggi. Dalam
menggunakan produk kecantikan biasanya konsumen selalu menggunakan produk yang
sesuai dengan kulit wajahnya.
Keinginan menggunakan produk kecantikan, menimbulkan persaingan di dunia industri
perawatan pribadi dan kosmetik juga semakin kompetitif. Hal ini dapat dilihat dari
banyaknya jenis kosmetik yang beredar di pasar, baik yang diproduksi dalam negeri maupun
luar negeri. Keberagaman produk kecantikan yang ada di pasar, ternyata mempengaruhi sikap
seseorang dalam memilih produk kecantikan yang sesuai dengan yang dengan kulitnya, dan
tidak memiliki resiko atau efek yang berbahaya bagi kesehatan kulit.
PT Paragon Technology and Innovation atau dikenal juga sebagai Paragon Technology
and Innovation adalah salah satu perusahaan Fast Moving Consumer Goods (FMCG) bidang
kosmetik terbesar di Indonesia. Paragon sebagai perusahaan nasional kini telah menjadi
market leader yang menaungi merek-merek unggulan seperti Wardah, Make Over, Emina,
Kahf, Labore, Putri, Biodef, Instaperfect, Crystallure, dan Tavi.
Perusahaan ini didirikan sejak tahun 1985 oleh Nurhayati Subakat dengan nama PT
Pusaka Tradisi Ibu. Saat ini Paragon telah memiliki lebih dari 12.000 karyawan dan memiliki
lebih dari 41 distribution center yang tersebar di seluruh Indonesia dan Malaysia.
Paragon merupakan perusahaan yang menjunjung tinggi budaya inovasi, dengan
semangat memberi manfaat bagi sesama #InnovationForTheGreaterGood. Beriringan dengan
berbagai kegiatan Corporate Social Responsiblity (CSR) dalam 4 pilar, yaitu: Pendidikan,
Kesehatan, Lingkungan, dan Pemberdayaan Perempuan, Paragon bertekad untuk membangun
Indonesia bersama seluruh stakeholder-nya.
PT Paragon Technology and Innovation juga telah banyak mengisi event sponsorship
yang di selenggarakan di sekolah dan kampus yang berada di Serang hal ini dapat
meningkatakan brand awareness pada produk tersebut. Berdasarkan keterangan di atas dapat
disimpulkan bahwa factor kebutuhan sangat berpengaruh terhadap terciptanya sebuah strategi
pemasaran guna meningkatkan penjualan sebuah produk. Sama halnya dengan PT Paragon
Technology and Innovation, untuk meningkatkan volume penjualan produk dan untuk
meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap kualitas produk, salah satu strateginya ialah
melalui kegiatan promosi yang dikemas untuk menambah edukasi mengenai kecantikan dan
kesehatan.

2. BCG (Boston Consulting Group)

Boston Consulting Group (BCG) merupakan perusahaan konsultan manajemen global


yang terkemuka yang mempunyai 87 kantor di 45 negara yang didirikan pada tahun 1963
oleh Bruce D. Henderson. Matriks BCG ialah matriks yang menggambarkan perbandingan
antardivisi dalam posisi pangsa pasar relatif serta tingkatan pertumbuhan industri (David,
2016). Matriks BCG pula bisa dimaksud selaku metode dalam mengevaluasi bisnis relatif
terhadap tingkatan perkembangan dari pasar bisnis serta pangsa organisasi dalam pasar
(Grifin, 2016). Matriks BCG mulanya di desain untuk melihat posisi portofolio dari unit
bisnis yang diperlukan oleh manajemen pada tingkatan korporat. Posisi pasar yang tergambar
disusun sesuai dengan karakteristik pasar yang melekat pada masing – masing unit usaha
strategik. Dalam pekembangannya kemudian alat analisis ini juga sering digunakan untuk
melihat bukan hanya portofolio bisnis, tetapi juga portofolio produk (Suwarsono, 2008).
Matrix Boston Consulting Group yang diketahui dengan matriks BCG adalah sesuatu
suatu diagram yang terbuat oleh Bruce D. Henderson dari Boston Consulting Group pada
tahun 1970 yang bertujuan buat menolong bermacam industri buat menganalisis unit bisnis
ataupun lini produknya. matriks BCG menempatkan masing- masing unit bisnis ataupun
produk industri ke dalam sesuatu matriks yang mempunyai dua sumbu, ialah pangs pasar
serta perkembangan pasar. Matrix Boston Consulting Group digunakan buat menolong
industri dalam perihal:
1. Untuk mempertimbangkan adanya peluang pertumbuhan dengan perencanaan
strategis jangka panjang.
2. Untuk meninjau portofolio produk perusahaan agar dapat mengambil keputusan untuk
berinvestasi apakah mengembangkan atau menghentikan produknya.
3. Untuk membantu perusahaan dalam menentukan pengalokasian sumber daya
perusahaan.
4. Membantu menganalisis pemasaran merek, manajemen produk, manajemen strategis
dan analisis portofolio perusahaan.
Para manajer yang menggunakan matriks BCG akan memplot setiap bisnis
perusahaannya beserta tingkat pertumbuhan pasar dan posisi kompetitif relatif. Tingkat
pertumbuhan pasar (market growth rate) merupakan proyeksi tingkat pertumbuhan penjualan
untuk pasar yang dilayani untuk suatu bisnis. Tingkat pertumbuhan pasar diukur sebagai
persentase kenaikan dalam penjualan atau volume unit selama dua tahun terakhir. Tingkat
pertumbuhan ini berfungsi sebagai indikator daya tarik relatif dari pasar yang dilayani oleh
setiap bisnis dalam portofolio bisnis perusahaan tersebut. Posisi kompetitif relatif (relative
competitive position) yang biasa disebut sebagai pangsa pasar dari suatu bisnis dibagi dengan
pangsa pasar dari pesaing terbesarnya. Dengan demikian, kompetitif relatif menjadi dasar
untuk membandingkan kekuatan dari relatif dari bisnis-bisnis yang ada di portofolio perusaan
dalam hal posisi dari masing-masing bisnis tersebut di pasarnya, (Pearce II, 2008:346).

3. Analisis BCG (Boston Consulting Group) pada PT Paragon Technology and


Innovation

Matriks BCG akan membantu PT Paragon Technology and Innovation dalam


menerapkan strategi tingkat bisnis untuk unit bisnisnya. Analisis pertama-tama akan
mengidentifikasi di mana unit bisnis strategis PT Paragon Technology and Innovation
termasuk dalam Matriks BCG untuk PT Paragon Technology and Innovation.

 Bintang (star) – Wardah


Bintang adalah pimpinan pasar dalam pasar yang tumbuh cepat.
Menggambarkan bisnis yang berada pada tingkat pertumbuhan pasar yant tinggi
dan pangsa pasar relatif besar dalam matriks BCG PT Paragon Technology and
Innovation.
Wardah adalah bintang dalam matriks BCG PT Paragon Technology and
Innovation. Wardah memiliki kekuatan pangsa pasar yang kuat sehingga
pertumbuhan dan pendapatannya pun juga ikut menguat. Artinya, wardah yang
berada pada matriks ini adalah produk terkemuka di dalam masyarakat.
Brand Wardah berbeda dengan brand kosmetik lainnya karena lekat dengan
label halalnya. Brand ini merupakan pionir dari produk kecantikan halal di
Indonesia. Dengan memadukan kemurnian alami, proses yang modern, Wardah
mampu menghasilkan produk kecantikan yang halal dan berkualitas tinggi dengan
standar internasional. Wardah menyasar kaum milenial muda dengan tagline feel
the beauty, Wardah ingin menyebarkan pesan positif yaitu kecantikan bukan
hanya dilihat dari penampilan tetapi juga perasaan yang positif yang mampu
membawa perubahan dan dirasakan oleh sesama.

 Tanda Tanya (question mark) – Make Over


Tanda tanya menunjukkan suatu bisnis yang beroperasi pada pasar yang
memiliki tingkat pertumbuhan tinggi tetapi pangsa pasar relatif rendah.
Make Over adalah tanda tanya dalam matriks BCG PT Paragon Technology
and Innovation. Make Over merupakan brand makeup dan skincare yang
dikeluarkan oleh PT Paragon ini hadir dengan representatif ‘Eksklusif’, bisa
dilihat dari kemasan produk mereka yang terkesan elegan dan berkelas. Dan juga,
Make Over mulai terlihat sebagai favorit brand di kalangan profesional pada
bidang kecantikan dengan diperkuat oleh brand tersebut menjadi Makeup partner
Jakarta Fashion Week.

 Sapi (cash cow) – emina


Apabila pertumbuhan pasar setahun kurang dari 10%, posisi bintang akan
menjadi sapi perahan apabila masih memiliki pangsa pasar relatif yang besar.
Posisi sapi perahan menunjukkan bisnis yang tingkat pertumbuhannya relatif
rendah, tetapi menguasai pangsa pasar yang relatif tinggi.
Emina adalah sapi dalam matriks BCG PT Paragon Technology and
Innovation. Brand Emina ini menyasar kepada kalangan remaja yang ingin baru
memulai belajar makeup ataupun merawat dirinya. Dengan konsep yang
ditawarkan yaitu, cheerfull dan fun dapat dilihat dari kemasan produk yang penuh
dengan ilustrasi warna yang cerah. Selain dari kemasan produk, formula yang
dibuat oleh Emina disesuaikan dengan kulit remaja muda di Indonesia, yang
dibuat dengan bahan yang ringan namun tetap mengeluarkan hasil yang terbaik.
Dan juga, karena menyasar remaja muda tentunya Emina memiliki harga yang
sangat terjangkau di kantong anak muda.

 Anjing (dog) - Kahf


Anjing menandakan posisi bisnis yang tingkat pertumbuhan pasarnya rendah
dan pangsa pasarnya kecil.
Kahf merupakan terbaru PT Paragon berinovasi dengan mengeluarkan brand
perawatan diri yang menyasar kalangan pria bernama Kahf. PT Paragon melalui
CEO Salman Subakat mengatakan, “karena kebutuhan pria akan produk
perawatan kulit semakin tinggi dan saat ini banyak pria yang belum menemukan
produk yang sesuai dengan harapannya. Oleh karena itu, Kahf hadir memberikan
pengalaman terbaik dengan kandungan yang berkualitas tinggi”. Selain itu dia
menambahkan, Kahf merupakan hasil dari pemanfaatan ilmu pengetahuan dan
teknologi modern dengan riset yang mendalam dan telah teruji secara klinis oleh
dermatologis sehingga produknya pun aman digunakan untuk semua jenis kulit.

4. Analisis SWOT pada PT Paragon Technology and Innovation

Definisi Analisis SWOT Menurut Freddy Rangkuti (2009:18) Analisis SWOT


adalah proses identifikasi berbagai faktor secara sistematis guna menentukan
rumusan yang tepat dan melakukan strategi perusahaan yang terbaik. Analisis ini
berdasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan
peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan
(Weaknesses) dan ancaman (Threats). Proses pengambilan keputusan strategis perusahaan
selalu berkaitan erat dengan pengembangan misi, visi, tujuan, strategi serta kebijakan
perusahaan. Oleh karenanya perencanaan yang strategis sangat memerlukan analisa-analisa
dari masing masing SWOT ini (kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman) di lingkungan
perusahaan saat ini.
Analisis SWOT PT Paragon Technology and Innovation dapat menunjukkan kekuatan
dan kelemahan perusahaan. Analisis SWOT PT Paragon Technology and Innovation
membahas cara perusahaan menggunakan kekuatannya sebagai peluang untuk
mempertahankan posisinya sebagai merek yang paling menonjol sambil meredam ancaman
dengan perencanaan strategis.

 Kekuatan (Strengths) pada PT Paragon Technology and Innovation


1) Selalu mengeluarkan varian atau produk baru
2) Mudah ditemukan karena mempunyai sejumlah outlet dekat dengan pasar.
3) Harga yang bervariasi dari sesuai target pasar , namun tetap memiliki kualitas
yang premium.
4) Produk yang bervariatif sesuai dengan kebutuhan wanita masa kini.
5) Memiliki peminat yang banyak mulai dari wanita muda dan wanita yang sudah
berumur.
6) Dapat pesan antar menggunakan media social atau online store yang telah di
sediakan PT Paragon Technology and Innovation

 Kelemahan (Weaknesses) pada PT Paragon Technology and Innovation


1) Ada beberapan brand yang kurang dikenal.
2) Sejauh ini PT Paragon Technology and Innovation hanya berorientasi pada
segmen wanita, sehingga sulit untuk mengembangkan lini produk pada segmen
pria.

 Peluang (Opportunities) pada PT Paragon Technology and Innovation


1) Berdirinya PT Paragon Technology and Innovation dalam waktu yang lama,
menjadikan PT Paragon Technology and Innovation sebagai salah satu ikon
brand kecantikan yang mendapatkan respek baik di masyarakat.
2) PT Paragon Technology and Innovation menyediakan produk dan brand
untuk berbagai usia mulai dari remaja hingga dewasa sehingga masyarakat
tidak lagi pusing untuk membelinya.
3) Memiliki brand unggulan usungan berlabel halal yang nilai lebih dibanding
dengan kosmetik lainnya.

 Ancaman (Threats) pada PT Paragon Technology and Innovation


1) Banyak kosmetik dengan harga yang terjangkau dan memiliki kualitas yang
lebih bagus dari PT Paragon Technology and Innovation
2) Masyarakat masih ada yang meragukan kualitas PT Paragon Technology and
Innovation.
Kesimpulan

PT Paragon Technology and Innovation atau dikenal juga sebagai Paragon Technology
and Innovation didirikan sejak tahun 1985 oleh Nurhayati Subakat adalah salah satu
perusahaan Fast Moving Consumer Goods (FMCG) bidang kosmetik terbesar di Indonesia.
Paragon sebagai perusahaan nasional kini telah menjadi market leader yang menaungi merek-
merek unggulan seperti Wardah, Make Over, Emina, Kahf, Labore, Putri, Biodef,
Instaperfect, Crystallure, dan Tavi.Saat ini Paragon telah memiliki lebih dari 12.000
karyawan dan memiliki lebih dari 41 distribution center yang tersebar di seluruh Indonesia
dan Malaysia.
Boston Consulting Group (BCG) merupakan perusahaan konsultan manajemen global
yang terkemuka yang mempunyai 87 kantor di 45 negara yang didirikan pada tahun 1963
oleh Bruce D. Henderson. Matriks BCG ialah matriks yang menggambarkan perbandingan
antardivisi dalam posisi pangsa pasar relatif serta tingkatan pertumbuhan industri (David,
2016). Matriks BCG pula bisa dimaksud selaku metode dalam mengevaluasi bisnis relatif
terhadap tingkatan perkembangan dari pasar bisnis serta pangsa organisasi dalam pasar
(Grifin, 2016).
Matrix Boston Consulting Group yang diketahui dengan matriks BCG adalah sesuatu
suatu diagram yang terbuat oleh Bruce D. Henderson dari Boston Consulting Group pada
tahun 1970 yang bertujuan buat menolong bermacam industri buat menganalisis unit bisnis
ataupun lini produknya. matriks BCG menempatkan masing- masing unit bisnis ataupun
produk industri ke dalam sesuatu matriks yang mempunyai dua sumbu, ialah pangs pasar
serta perkembangan pasar.
Daftar Pustaka

Febrianti, Neng Puput. 2016. "Analisis Perusahaan PT Paragon Technology & Innovation",
http://puputfatimahmateriperkuliahan.blogspot.com/2016/12/analisis-perusahaan-pt-
paragaon.html, diakses pada 03 Desember 2022 pukul 18.00.

Academy, Rakamin. 2021. “Mengenal Produk PT Paragon Technology and Innovation,


Perusahaan Kosmetik Terbesar di Indonesia”, https://rakaminstudent.com/mengenal-produk-
pt-paragon-technology-and-innovation-perusahaan-kosmetik-terbesar-di-indonesia/, diakses
pada 03 Desember 2011 pukul 18.02.

Anda mungkin juga menyukai