MANAJEMEN STRATEGI VE
OLEH KELOMPOK 1
PRODI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
2023
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena rahmat-Nya kami
mampu menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Makalah tentang “PERUMUSAN STRATEGI” ini disusun dengan tujuan untuk
melengkapi Tugas Kelompok Mata Kuliah Manajemen Strategik
Kami sebagai penulis dari makalah ini sepenuhnya menyadari bahwa dalam penulisan
makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kami mengharapkan saran kritik yang
bersifat membangun demi kesempurnaan dimasa yang akan datang.
Akhir kata, semoga makalah ini bisa memberikan suatu manfaat bagi pembaca untuk
mengetahui terkait Perumusan Strategi.
Penulis
2
3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................................... 2
BAB I .............................................................................................................................................. 5
PENDAHULUAN .......................................................................................................................... 5
Latar Belakang ............................................................................................................................ 5
Rumusan Masalah ....................................................................................................................... 5
Tujuan Penulisan ......................................................................................................................... 5
BAB II ............................................................................................................................................. 6
PEMBAHASAN ............................................................................................................................. 6
1. Proses Perumusan Strategi ...................................................................................................... 6
3.2. Matriks Strategi SWOT ...................................................................................................... 10
BAB III ......................................................................................................................................... 14
PENUTUP..................................................................................................................................... 14
1. Kesimpulan............................................................................................................................ 14
2. Saran ...................................................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................ 15
4
BAB I
PENDAHULUAN
Perumusan strategi adalah pengembangan rencana jangka panjang untuk mengelola secara efektif
peluang-peluang dan ancaman-ancaman yang terdapat dalam lingkungan eksternal dan
memfokuskan pada kekuatan dan kelemahan internal perusahaan (Wheelen dan Hunger, 2004 :
10). Sebelum merumuskan strategi, maka manajer harus melakukan analisis secara seksama
terhadap lingkungan, baik lingkungan eksternal maupun internal. Analisis lingkungan ini
menggunakan teknik analisis SWOT. Pada saat perumusan strategi menurut Wheelen dan Hunger
(2004) setidaknya terdapat empat aktivitas yang perlu dijalankan. Aktivitas tersebut
Pengaruh Perumusan Dan Implementasi Strategi Terhadap Kinerja Keuangan antara lain: (1)
penetapan misi; (2) penetapan tujuan; (3) penetapan strategi; dan (4) penetapan kebijakan.
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
Strategi Dasar Induk menjadi dasar upaya pengkoordinasian dan sekaligus untuk mempertahankan
arah bagi pencapaian tujuan jangka panjang perusahaan.
2.2 Strategi Pengembangan Pasar
Strategi ini dipilih untuk dijalankan dengan pertimbangan dapat dilakukannya pengkoordinasian,
sehingga akan dapat dicapai biaya pengorbanan yang lebih rendah dan resiko yang dihadapi lebih
kecil. Penekanan dari strategi ini adalah pada pemasaran produk yang sekarang dijalankan dengan
pertimbangan telah dimilikinya keahlian dan keterampilan dalam pengoperasian pemasaran baik
untuk pelanggan yang ada, maupun untuk pelanggan baru. Dalam hal ini kegiatan yang
ditingkatkan adalah penambahan saluran distribusi dan cabang perusahaan, serta mengubah dan
meningkatkan program advertensi dan promosi .
Strategi ini dipilih untuk dijalankan oleh suatu perusahaan dalam rangka memodifikasi produk
yang ada sekarang atau penciptaan produk baru yang masih terkait dengan produk yang sekarang.
Dengan demikian produk baru atau yang dimodifikasi tersebut, dapat dipasarkan kepada
pelanggan yang ada sekarang melalui saluran pemasaran yang ada. Gagasan strategi ini dipilih
untuk dijalankan dengan tujuan untuk dapat memberikan kepuasan kepada pelanggan. Di samping
itu sekaligus melakukan pengembangan produk, bagi upaya mendalami pengaruh dari siklus
produk yang dikenal sebagai life cycle.
7
2.5. Strategi Integrasi Horizontal
Perusahaan akan menjalankan Strategi Integrasi Horizontal bila dalam menjalankan strategi jangka
panjangnya, perusahaan melakukan pengakuisisian satu atau lebih perusahaan yang beroperasi
dalam rantai produksi-pemasaran pada tingkat yang sama. Dengan pengakuisisian seperti ini, akan
dapat menghilangkan pesaing-pesaing yang ada dan memberikan kesempatan perusahaan
mempunyai akses langsung kedalam pasar yang baru. Salah satu contoh dalam kenyataan adalah
PT Unilever Indonesia telah mengakuisisi perusahaan yang memproduksi dan memasarkan produk
kecap cap Bangau, serta perusahaan yang memeproduksi dan memasarkan.
Strategi Induk yang dijalankan oleh suatu perusahaan yang mendapatkan perusahaan-perusahaan
yang memasok input seperti bahan baku atau pelanggan yang mencari output seperti pedagang
besar untuk produk hasil jadi adalah memilih stategi integrasi vertical. Sebagai contoh adalah
perusahaan manufaktur mie instan membutuhkan tepung terigu dengan pengadaan untuk
persediaan, membeli menjadi asetnya, atau mempertukarkan kepemilikannya, maka strategi
seperti ini adalah strategi integrasi vertikal yang ke belakang atau backward integration. Strategi
ini difokuskan pada tingkat yang lebih awal dari proses produksi-pemasaran. Strategi Integrasi
Vertikal terlihat sangat berbeda penekanannya dengan Strategi Integrasi Horizontal . Daya Tarik
dari Strategi Induk yang berupa Integrasi Horizontal dapat terlihat nyata, pada upaya yang
memungkinkan perusahaan dapat segera melakukan ekspansi dalam operasinya, sehingga dengan
demikian dapat diperoleh share pasar yang lebih besar. Ekspansi yang dilakukan juga sekaligus
dapat memperbaiki pencapaian tingkat skala ekonomis, yang dalam hal ini dapat meningkatkan
efisiensi dalam penggunaan modal. Di samping itu, manfaat yang didapat adalah dicapainya
peningkatan risiko yang layak terbatas atau moderat.
Dasar dari pemilihan Strategi Induk yang Integritas Vertikal lebih bersifat variatif dan sering
kurang jelas atau tegas alasannya. Alasan utama dari integrasi vertikal ke belakang adalah untuk
menampung keinginan meningkatkan ketergantungan dari pasokan, dan kualitas bahan baku yang
digunakan sebagai input produksi. Keinginan untuk melakukan integrasi vertikal ke belakang
semakin besar, apabila jumlah pemasok tidak banyak, sedangkan pesaing yang membutuhkan
pasokan yang sama jumlahnya banyak. Sehingga dengan menggunakan strategi ini perusahaan
kemungkinan dapat mengendalikan biaya akan lebih besar, dan karena itu perusahaan akan dapat
meningkatkan margin keuntungan dengan cara memperluas sistem produksi-pemasarannya.
Sedangkan strategi induk integrasi vertikal ke depan lebih disenangi, bila manfaat yang lebih
besar dapat ditekankan pada produksi yang stabil. Hal ini terjadi karena perusahaan akan dapat
meningkatkan kemampuan perusahaan memprediksi permintaan akan output melalui integrasi ke
depan dengan dimilikinya tingkat atau tahap berikutnya dari rantai produksi pemasaran. Kedua
8
jenis integrasi, baik yang horizontal maupun yang vertikal, tetap terdapat risiko yang menambah
beban manajer stratejiknya, sehingga akibatnya dibutuhkan kompetensi yang lebih besar.
9
2.9. Srtrategi Putar Haluan
Strategi Induk Putar Haluan yang dikenal sebagai Turn around Strategy adalah strategi yang
memfokuskan upaya untuk memperkuat pertahanan perusahaan yang dilakukan dengan upaya
bersama-sama mengadakan penghematan atau penciutan. Perusahaan yang memilih untuk
menjalankan strategi ini, terutama karena perusahaan sedang menghadapi penurunan laba atau
keuntungan, yang diakibatkan oleh terdapatnya keadaan resesi ekonomi, inefisiensi produksi dan
terobosan inovasi para pesaing. Upaya penghematan atau penciutan dilakukan terutama pada
pemangkasan biayan dan/atau penciutan aset perusahaan.
Suatu hal yang penting dan Analisis SWOT pada tingkat pertama adalah memberikan dasar
untuk suatu keahlian dalam perencanaan strategi, keahlian yang dapat dikapitalisasi di dalam
keunggulan perusahaan. Hal ini perlu dilakukan untuk tujuan mencocokkan atau menyesuaikan
dengan peluang-peluang, baik yang dapat ditangkap perusahaan maupun sekaligus dapat bertahan
dalam menghadapi ancaman dari lingkungan eksternal. Dari hasil Analisis SWOT ini diperoleh
hasil:
1) Pengidentifikasian keunggulan sumber-sumber daya perusahaan. kapabilitas bersaing, dan
kompetensi perusahaan.
2) Pengidentifikasian kelemahan sumber daya perusahaan dan kelemahan dalam menghadapi
persaingan.
3) Pengidentifikasian peluang pasar perusahaan.
4) Pengidentifikasian ancaman terhadap keuntungan perusahaan pada masa depan.
Di samping hasil analisis tersebut, dapat pula diperoleh nilai dari hasil Analisis SWOT, yaitu:
a) Penggambaran konklusi secara ringkas mengenai hasil Analisis SWOT, terutama tentang
keadaan perusahaan secara keseluruhan.
b) Pencocokan strategi perusahaan yang tepat atau baik, dalam upaya memperkuat sumber daya
dan peluang pasar, sert upaya untuk memperbaiki masalah kelemahan yang ada dan
mempertahankannya guna menghadapi ancaman eksternal yang membahayakan.
10
Perusahaan yang mempunyai keunggulan internal dengan peluang lingkungan eksternal, berada
pada kuadran pertama dengan penekanan pada pertumbuhan. Dalam hal ini pilihan strategi yang
sebaiknya ditetapkan adalah salah satu dari yang berikut, yaitu Strategi Pengembangan Pasar,
Strategi Pengembangan Produk, Strategi Penetrasi Pasar, Strategi Pertumbuhan Konglomerasi,
Strategi Integrasi Horizontal, dan Strategi Integrasi Ke Depan atau Forward Strategi
Pengembangan Pasar merupakan strategi memperkenalkan produk baru atau produk yang ada di
daerah atau segmen pasar yang baru. Strategi Pengembangan Produk adalah strategi peningkatan
penjualan dengan menekankan perbaikan dari produk yang ada atau pengembangan produk baru,
Strategi Penetrasi Pasar merupakan strategi peningkatan share pasar untuk produk yang ada
melalui upaya-upaya pemasaran yang lebih intensif dan optimal. Strategi Pertumbuhan
Konglomerasi adalah strategi ekspansi aktivitas bisnis perusahaan, yang dapat berupa ekspansi
secara internal, maupun ekspansi secara eksternal, melalui merger atau akusisi trategi Integrasi
Horizontal merupakan upaya untuk mencari kepemilikan atau meningkatkan kendali di atas para
pesaing, dengan melakukan pengakuisisian satu atau lebih perusahaan, yang beroperasi sama, pada
tahap rantai pemasaran- produk yang merupakan grand strategy-nya. Strategi Integrasi Ke Depan
adalah upaya untuk mendapatkan kepemilikan atau peningkatan pengendalian atas distributor dan
pengecer.
Strategi Inovasi merupakan strategi perusahaan yang berorientasi pada pertumbuhan dengan
mengembangkan produk baru untuk meningkatkan kompetensi produksi dan pemasaran.
Perusahaan yang mempunyai keunggulan internal dengan menghadapi ancaman lingkungan
ekstemal, beradapada kuadran kedua. Dalam hal ini pilihan strategi yang dapat ditetapkan adalah
Strategi Diversifikasi yang terkait (Related Diversification). Diversifikasi yang tidak terkait
(Unrelated Diversification), Diversifikasi Konglomerasi (Conglomerate Diversification), Integrasi
Vertikal dan Integrasi Ke Belakang (Backward Integration).
Strategi Diversifikasi yang terkait merupakan strategi menambah lingkup bisnis baru, tetapi
masih berhubungan dengan produk atau jasa yang sedang dioperasikan. Strategi Diversifikasi yang
tidak terkait merupakan strategi menambah lingkup bisnis baru, tetapi tidak berhubungan dengan
produk atau jasa yang sedang dioperasikan. Strategi Diversifikasi Konglomerasi adalah strategi
menambah lingkup bisnis baru yang menjanjikan bagi pengembangan investasi yang masih
berpeluang. guna menunjang penciptaan sinergi produk-pasar. Strategi Integmsi Vertikal
merupakan strategi mencari peluang, dengan berupaya untuk beroperasi secara vertikal pada
beberapa lokasi di dalam suatu rantai nilai. Strategi Integrasi KeBelakang adalah strategi
mengintegrasikan operasi ke belakang dalam suatu rantai nilai industri.
Perusahaan yang mempunyai peluang lingkungan eksternal, tetapi dengan lingkungan
intemal yang berupa sumber daya dan kapabilitas perusahaan yang lemah, berada pada kuadran
ketiga. Dalam hal ini pilihan strategi perusahaan yang dapat dilakukan adalah Strategi Penciutan
(Retrenchement), Strategi Putar Haluan (Turn around), Strategi Aliansi dan Strategi Ventura
Bersama (Joint Venture). Strategi Penciutan atau Retrenchment merupakan strategi menghadapi
tekanan untuk meningkatkan kinerja dengan mencoba menghilangkan kelemahan, melalui
pengelompokan biaya dan aset yang sedang menurun, dan sekaligus menghambat penurunan
penjualan dan laba. Strategi Putar Haluan atau Turn around merupakan strategi yang menekankan
11
perbaikan efisiensi operasi perusahaan, sehingga dapat menembus dari batas-batas kritis Strategi
Aliansi adalah strategi partnership. di mana partner berkontribusi keterampilan atau skills dan
pengalaman mereka bagi suatu pengembangan bisnis bersama. Strategi Ventura Bersama (joint
venture) merupakan strategi untuk meningkatkan kemampuan dari komponen keberhasilan utama
dalam keberhasilan bersaing.
Perusahaan yang menghadapi ancaman lingkungan eksternal, dengan lingkungan internal
yang berupa sumber daya dan kapabilitas yang lemah, maka perusahaan sangat rumit menghadapi
kondisi ini, dan berada pada kuadran keempat. Dalam keadaan seperti ini, pilihan strategi
perusahaan adalah Strategi Divestasi, Strategi Likuidasi dan Strategi Bankruptcy. Strategi
Divestasi merupakan strategi menjual satu divisi atau bagian organisasi perusahaan. Strategi
Likuidasi adalah strategi menjual seluruh aset perusahaan atau sebagian, tetapi hanya berupa nilai
aset berwujud. Strategi Bankruptcy merupakan strategi pembangkrutan akibat terjadinya
kegagalan bisnis, yang menyebabkan pendistribusian seluruh aset kreditor.
Sebagai contoh dari Perumusan Strategi Matriks SWOT adalah perusahaan yang bergerak
dalam produk kesehatan, obat resep dan nutrisi Indonesia, yaitu PT Kalbe Parma Tbk. Perusahaan
ini menghadapi pusar yang terus berkembang dalam peningkatan kesehatan untuk kehidupan yang
lebih baik di Indonesia, dan peningkatan kemampuan kapabilitas serta kompetensi perusahaan
melalui pengembangan manajemen, ilmu, dan teknologi yang unggul. Perusahaan ini terdapat pada
kuadran pertama, dengan pilihan strategi yang telah diambil adalah Strategi Pertumbuhan yang
Terkonglomerasi, melaui merger dan pengakuisisian, seperti dengan PT Dankos Laboratories Tbk,
PT Enseval Putera Megatrading Tbk, dan PT Sanghiang Perkasa.
12
yang terdapat dari inefisiensi, dilakukan penciutan atau "retrenchment" sebagai bagian dari suatu
strategi putar haluan atau turnaround.
Pendekatan yang lebih konservatif adalah kelemahan yang terdapat pada perusahaan yang
berada pada Kuadran II. Perusahaan sering memilih sumber daya kang tidak langsung dan aktivitas
bisnis internal untuk yang lain, Pendekatan perusahaan diutamakan untuk komitmen dasar misi,
keberhasilan imbalan (rewards). Untuk memecahkan masalah pengembangan, perusahaan sering
kali harus memangkas aktivitas bisnis yang ada. Dalam kuadran pengembangan, perusahaan harus
memangkas aktivitas bisnis yang ada. Jika kelemahan bisnis terdapat dari inefisiensi, penciutan
(retrenchment) dapat dilakukan sebagai suatu strategi putar haluan, sehingga bisnis dapat kekuatan
(strength) baru untuk arah operasi dengan menghilangkan pemborosan. Bila kelemahan tidak dapat
diatasi lagi bagi keberhasilan industri dan biaya yang terjadi tidak dapat dilikuidasi maka strategi
yang timbul adalah divestasi atau likuidasi.
13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Perumusan strategi merupakan salah satu bagian penting dalam management stratejik. Dalam
perumusan strategi terdapat 3 (tiga) hal yang perlu diperhatikan diantaranya yaitu posisi sekarang
ini, arah posisi perusahaan yang akan dituju serta bagaimana upaya untuk mencapai posisi tersebut.
Guna mengarahkan strategi yang akan diambil untuk dijalankan perusahaan maka harus
memahami peran strategi dasar induk atau lebih dikenal dengan grand strategies yaitu strategi yang
memeberi arah mendasar utuk tindakan stratejik yang menjadi dasar upaya pengkoordinasian dan
sekaligus untuk mempertahankan arah bagi pencapaian tujuan jangka panjang perusahaan.
Strategi Dasar Induk yang dapat dipilih sebagai pendekatan dasar untuk pencapaian tujuan
tersebut antara lain: Strategi Pengembangan Pasar, Strategi Pengembangan Produk, Strategi
Inovasi, Strategi Pertumbuhan Terkonsentrasi, Strategi Integrasi Horizontal, Strategi Integrasi
Vertikal, Strategi Diversifikasi Terkonsentrasi. Strategi Diversifikasi Konglomerasi, Strategi Putar
Haluan,Strategi Divestasi. Strategi Likuidasi, Strategi Bankruptcy, Strategi Joint Ventur, Strategi
Aliansi Stratejik Dalam penetapan strategi juga diperlukan metode perumusan strategi: strategi
metriks SWOT. Penetapan rumusan strategi ditekankan pada dua metode yaitu SWOT Matrix
Strategies dan Grand Strategy Matrix.
3.2 Saran
Pentingnya perumusan strategi dalam manajemen stratejik untuk menjalankan suatu usaha
diharapkan memberi pengetahuan yang baik bagi pembaca serta dapat mempraktekkannya pada
dunia usaha.
14
DAFTAR PUSTAKA
https://id.scribd.com/document/466618346/KELOMPOK-4-PERUMUSAN-STRATEGI-
dikonversi
15