Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH PERUMUSAN STRATEGI

MANAJEMEN STRATEGI VE

OLEH KELOMPOK 1

Irene Audreyllya Kartika Messah ( 2110030189)


Kristina Jesika Tani (2110030200)
Ivonti Kristianti Jeki Rohi (2110030191)
Maria Grasia Familia (2110030210)
Nasrul Hamapu ( 2110030215)
Marceldy E. P. Kikhau (2110030205)

PRODI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
2023

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena rahmat-Nya kami
mampu menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Makalah tentang “PERUMUSAN STRATEGI” ini disusun dengan tujuan untuk
melengkapi Tugas Kelompok Mata Kuliah Manajemen Strategik
Kami sebagai penulis dari makalah ini sepenuhnya menyadari bahwa dalam penulisan
makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kami mengharapkan saran kritik yang
bersifat membangun demi kesempurnaan dimasa yang akan datang.
Akhir kata, semoga makalah ini bisa memberikan suatu manfaat bagi pembaca untuk
mengetahui terkait Perumusan Strategi.

Kupang,28 Oktober 2023

Penulis

2
3
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................................... 2
BAB I .............................................................................................................................................. 5
PENDAHULUAN .......................................................................................................................... 5
Latar Belakang ............................................................................................................................ 5
Rumusan Masalah ....................................................................................................................... 5
Tujuan Penulisan ......................................................................................................................... 5
BAB II ............................................................................................................................................. 6
PEMBAHASAN ............................................................................................................................. 6
1. Proses Perumusan Strategi ...................................................................................................... 6
3.2. Matriks Strategi SWOT ...................................................................................................... 10
BAB III ......................................................................................................................................... 14
PENUTUP..................................................................................................................................... 14
1. Kesimpulan............................................................................................................................ 14
2. Saran ...................................................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................ 15

4
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perumusan strategi adalah pengembangan rencana jangka panjang untuk mengelola secara efektif
peluang-peluang dan ancaman-ancaman yang terdapat dalam lingkungan eksternal dan
memfokuskan pada kekuatan dan kelemahan internal perusahaan (Wheelen dan Hunger, 2004 :
10). Sebelum merumuskan strategi, maka manajer harus melakukan analisis secara seksama
terhadap lingkungan, baik lingkungan eksternal maupun internal. Analisis lingkungan ini
menggunakan teknik analisis SWOT. Pada saat perumusan strategi menurut Wheelen dan Hunger
(2004) setidaknya terdapat empat aktivitas yang perlu dijalankan. Aktivitas tersebut
Pengaruh Perumusan Dan Implementasi Strategi Terhadap Kinerja Keuangan antara lain: (1)
penetapan misi; (2) penetapan tujuan; (3) penetapan strategi; dan (4) penetapan kebijakan.

1.2 Rumusan Masalah

• Bagaimana tahapan dalam Proses Perumusan Strategi

• Apa saja termasuk Strategi Dasar Induk.

• Apa saja Metode Perumusan Strategi Matriks Swot.

• Apa saja Metode Perumusan Strategi Matriks Strategi Dasar

1.3 Tujuan Penulisan

• Untuk dapat mengetahui tahapan dalam Proses Perumusan Strategi


• Untuk dapat mengetahui strategi dasar induk
• Untuk dapat mengetahui Metode Perumusan Strategi Matriks Swot
• Dapat mengetahui Metode Perumusan Strategi Dasar

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Proses Perumusan Strategi


Berdasarkan hasil Analisis Stratejik yang telah diutarakan terdahulu, maka selanjutnya akan
diuraikan tentang perumusan stratejik. Dalam proses perumusan strategi, terdapat 3 (tiga) hal yang
perlu diperhatikan, yaitu:
a) Di mana posisi perusahaan sekarang ini?
b) ke mana arah posisi perusahaan yang akan dituju?
c) Bagaimana kita berupaya untuk mencapai posisi tersebut?
Di mana posisi perusahaan pada saat sekarang ini, telah dapat kita peroleh melalui Analisis
Stratejik yang telah dilakukan, yaitu Analisis Internal Organisasi Perusahaan serta Analisis
Eksternal dan Industri. Dengan pengkajian dari analisis internal organisasi perusahaan dapat
diketahui kinerja perusahaan yang menggambarkan posisi keunggulan dan kelemahan perusahaan
itu. Sedangkan dengan pengkajian dari analisis eksternal dan industri dapat didalami
pengidintefikasian kecendrungan yang lebih luas, dengan penggambaran peluang bisnis yang ada
atau dihadapi sekarang, dan ancaman atau hambatan operasional perusahaan. Dari kedua
pengkajian analisis diatas akan dapat diketahui posisi perusahaan sekarang dalam metriks.
Untuk mengetahui kemana arah posisi yang akan dituju perusahaan, maka perlu diketahui
rancangan yang dihasilkan serta diteliti opsi atau alternative stratejik, dimana penentuannya
didasarkan pada arah jawaban dari hal atau pertanyaan pertama yang terdahulu. Dengan tantangan
opsi atau alternative stratejik, perusahaan harus siap menghadapi masa depannya, kemana arah
posisi yang dituju. Dalam menghadapi tantangan, perusahaan harus siap menentukan konsentrasi
kemana arah bisnis yang dijalankan dengan fokus peningkatan nilai tambah bagi pelanggan dan
sekaligus bagi pemegang saham.
Bagaimana perusahaan berupaya untuk mencapai posisi yang ditujunya. maka perusahaan harus
dapat mengkaji terdapatnya celah atau gap kemampuan, sehingga dibutuhkan jembatan bagi
mengatasi celah kemampuan atau capability gap. Guna mengatasi jarak atau celah tersebut
diperlukan upaya pengembangan keahlian atau keterampilan yang dikenal dengan skills. yang
difokuskan pada penekanan stratejik atau strategic intent. Dengan penekanan stratejik ini
diharapkan kompetensi inti dan dapat dikembangkan untuk menjadi faktor kunci bagi keberhasilan
perusahaan.

2. Strategi Dasar Induk


Guna mengarahkan strategi yang diambil untuk dijalankan perusahaan, kita harus memahami
peran Strategi Dasar Induk, atau lebih dikenal dengan Grand Strategies. Strategi Dasar Induk ini
disebut sebagai Master Strategies yang memberikan arah mendasar untuk tindakan stratejik.

6
Strategi Dasar Induk menjadi dasar upaya pengkoordinasian dan sekaligus untuk mempertahankan
arah bagi pencapaian tujuan jangka panjang perusahaan.
2.2 Strategi Pengembangan Pasar
Strategi ini dipilih untuk dijalankan dengan pertimbangan dapat dilakukannya pengkoordinasian,
sehingga akan dapat dicapai biaya pengorbanan yang lebih rendah dan resiko yang dihadapi lebih
kecil. Penekanan dari strategi ini adalah pada pemasaran produk yang sekarang dijalankan dengan
pertimbangan telah dimilikinya keahlian dan keterampilan dalam pengoperasian pemasaran baik
untuk pelanggan yang ada, maupun untuk pelanggan baru. Dalam hal ini kegiatan yang
ditingkatkan adalah penambahan saluran distribusi dan cabang perusahaan, serta mengubah dan
meningkatkan program advertensi dan promosi .
Strategi ini dipilih untuk dijalankan oleh suatu perusahaan dalam rangka memodifikasi produk
yang ada sekarang atau penciptaan produk baru yang masih terkait dengan produk yang sekarang.
Dengan demikian produk baru atau yang dimodifikasi tersebut, dapat dipasarkan kepada
pelanggan yang ada sekarang melalui saluran pemasaran yang ada. Gagasan strategi ini dipilih
untuk dijalankan dengan tujuan untuk dapat memberikan kepuasan kepada pelanggan. Di samping
itu sekaligus melakukan pengembangan produk, bagi upaya mendalami pengaruh dari siklus
produk yang dikenal sebagai life cycle.

2.3. Strategi Inovasi


Strategi ini menjadi perhatian bagi suatu perusahaan, karena dalam banyak industry apabila
tidak dilakukan inovasi akan dapat meningkatkan timbulnya risiko yang dihadapi perusahaan itu
Strategi Inovasi selalu dibutuhkan perusahaan baik untuk produk-produk industri, maupun untuk
barang-barang konsumsi, karena selalu diharapkan adanya perubahan atau kemajuan dari produk
yang ditawarkan.
Didalam era persaingan, kompetensi suatu perusahaan ditentukan oleh kemampuan perusahaan
itu melakukan inovasi, baik yang terkait dengan inovasi produk untuk menemukan produk baru
atau produk modifikasi, maupun inovasi proses yang dapat menghasilkan produk yang sama
dengan biaya yang murah, sebagai akibat digunakannya teknologi baru yang lebih maju.

2.4. Strategi Pengembangan yang Terkonsentrasi


Strategi Pengembangan yang Terkonsentrasi diarahkan untuk mempertinggi kinerja
perusahaan. Dimungkinkannya hal ini, karena didukung oleh kemampuan menilai kebutuhan
pasar, pengetahuan tentang perilaku pembeli, sensitivitas harga pelanggan dan efektivitas dari
advertensi dan promosi. Suatu perusahaan menjalankan strategi pertumbuhan yang terkonsentrasi
secara berhasil, bila didukung oleh pengembangan keterampilan atau skill, dan kompetensi bagi
upaya pencapaian keberhasilan bersaing.

7
2.5. Strategi Integrasi Horizontal

Perusahaan akan menjalankan Strategi Integrasi Horizontal bila dalam menjalankan strategi jangka
panjangnya, perusahaan melakukan pengakuisisian satu atau lebih perusahaan yang beroperasi
dalam rantai produksi-pemasaran pada tingkat yang sama. Dengan pengakuisisian seperti ini, akan
dapat menghilangkan pesaing-pesaing yang ada dan memberikan kesempatan perusahaan
mempunyai akses langsung kedalam pasar yang baru. Salah satu contoh dalam kenyataan adalah
PT Unilever Indonesia telah mengakuisisi perusahaan yang memproduksi dan memasarkan produk
kecap cap Bangau, serta perusahaan yang memeproduksi dan memasarkan.

2.6. Strategi Integrasi Vertikal

Strategi Induk yang dijalankan oleh suatu perusahaan yang mendapatkan perusahaan-perusahaan
yang memasok input seperti bahan baku atau pelanggan yang mencari output seperti pedagang
besar untuk produk hasil jadi adalah memilih stategi integrasi vertical. Sebagai contoh adalah
perusahaan manufaktur mie instan membutuhkan tepung terigu dengan pengadaan untuk
persediaan, membeli menjadi asetnya, atau mempertukarkan kepemilikannya, maka strategi
seperti ini adalah strategi integrasi vertikal yang ke belakang atau backward integration. Strategi
ini difokuskan pada tingkat yang lebih awal dari proses produksi-pemasaran. Strategi Integrasi
Vertikal terlihat sangat berbeda penekanannya dengan Strategi Integrasi Horizontal . Daya Tarik
dari Strategi Induk yang berupa Integrasi Horizontal dapat terlihat nyata, pada upaya yang
memungkinkan perusahaan dapat segera melakukan ekspansi dalam operasinya, sehingga dengan
demikian dapat diperoleh share pasar yang lebih besar. Ekspansi yang dilakukan juga sekaligus
dapat memperbaiki pencapaian tingkat skala ekonomis, yang dalam hal ini dapat meningkatkan
efisiensi dalam penggunaan modal. Di samping itu, manfaat yang didapat adalah dicapainya
peningkatan risiko yang layak terbatas atau moderat.
Dasar dari pemilihan Strategi Induk yang Integritas Vertikal lebih bersifat variatif dan sering
kurang jelas atau tegas alasannya. Alasan utama dari integrasi vertikal ke belakang adalah untuk
menampung keinginan meningkatkan ketergantungan dari pasokan, dan kualitas bahan baku yang
digunakan sebagai input produksi. Keinginan untuk melakukan integrasi vertikal ke belakang
semakin besar, apabila jumlah pemasok tidak banyak, sedangkan pesaing yang membutuhkan
pasokan yang sama jumlahnya banyak. Sehingga dengan menggunakan strategi ini perusahaan
kemungkinan dapat mengendalikan biaya akan lebih besar, dan karena itu perusahaan akan dapat
meningkatkan margin keuntungan dengan cara memperluas sistem produksi-pemasarannya.
Sedangkan strategi induk integrasi vertikal ke depan lebih disenangi, bila manfaat yang lebih
besar dapat ditekankan pada produksi yang stabil. Hal ini terjadi karena perusahaan akan dapat
meningkatkan kemampuan perusahaan memprediksi permintaan akan output melalui integrasi ke
depan dengan dimilikinya tingkat atau tahap berikutnya dari rantai produksi pemasaran. Kedua

8
jenis integrasi, baik yang horizontal maupun yang vertikal, tetap terdapat risiko yang menambah
beban manajer stratejiknya, sehingga akibatnya dibutuhkan kompetensi yang lebih besar.

2.7. Diversifikasi Terkonsentrasi


Strategi Induk Diversifikasi menunjukkan telah dimulainya kebiasaan baru dari suatu
perusahaan yang ada, yang mengembangkan usahanya berdasarkan operasi atas dasar jenisnya,
yaitu pengakuisisian atau membangkitkan usaha turunan internal, atau dikenal dengan spin-off dari
suatu bisnis yang terpisah, dengan kemungkinan terdapatnya sinergi untuk meng- counter
keseimbangan keunggulan dan kelemahan dari dua bsinis yang ditangani. Diversifikasi kadang-
kadang dilakukan sebagai investasi yang tidak berhubungan atau terkait, karena laba potensialnya
tinggi dan sebaliknya kebutuhan sumber dayanya minimal.
Strategi Diversifikasi yang Terkonsentrasi mencakup pengakuisisian bisnis yang
berhubungan atau terkait dengan perusahaan semula, yang menyangkut teknologi, pasar atau
produknya Dengan strategi induk ini dilakukan pemilihan bisnis baru, yang mempunyai tingkat
kecocokan atau kesesuaian yang tinggi dengan bisnis perusahaan yang sekarang, Diversifikasi
Terkonsentrasi yang ideal dapat terjadi, bila laba perusahaan yang dikombinasikan dapat
meningkatkan keunggulan, serta dapat menciptakan peluang dan mmengurangi kelemahan dan
risiko. Untuk mendapatkan perusahaan baru seperti ini, dibutuhkan penelitian dan pengkajian yang
mendalam, sehingga dapat menghasilkan sinergi.
2.8. Diversifikasi Konglomerasi
Adakalanya pada suatu perusahaan, terutama perusahaan yang sangat besar, perencanaan
untuk memperoleh atau mendapatkan suatu bisnis harus dilakukan dengan penuh kehati-hatian,
agar berhasil mendapatkan peluang investasi yang benar-benar menjanjikan. Strategi Induk seperti
ini umumnya dikenal sebagai Strategi Diversifikasi Konglomerasi. Hal penting yang harus
diperhatikan adalah upaya untuk dapat diperolehnya perusahaan dengan pola keuntungan ventura.
Bila Diversifikasi Terkonsentrasi kurang disenangi, maka Diversifikasi Konglomerasi dapat
memberikan perhatian tentang penciptaan sinergi produk- pasar dari bisnis yang ada. Sebagai
contoh dari pengembangan Diversifikasi Konglomerasi adalah terbentuknya Grup Indocement-
Indofood, dan Grup Astra Internasional yang mencakup Otomotif, Keuangan, Pendanaan.
Asuransi, dan Agro-Industri.
Perbedaan yang mendasar di antara dua jenis diversifikasi yaitu Diversifikasi Konsentrasi dan
Diversifikasi Konglomerasi adalah Diversifikasi Konsentrasi memfokuskan pada beberapa
kesamaan di pasar, produk atau teknologi, sedangkan Diversifikasi Konglomerasi penekanan
prinsip dasarnya adalah pada pertimbangan keuntungan atau laba..

9
2.9. Srtrategi Putar Haluan
Strategi Induk Putar Haluan yang dikenal sebagai Turn around Strategy adalah strategi yang
memfokuskan upaya untuk memperkuat pertahanan perusahaan yang dilakukan dengan upaya
bersama-sama mengadakan penghematan atau penciutan. Perusahaan yang memilih untuk
menjalankan strategi ini, terutama karena perusahaan sedang menghadapi penurunan laba atau
keuntungan, yang diakibatkan oleh terdapatnya keadaan resesi ekonomi, inefisiensi produksi dan
terobosan inovasi para pesaing. Upaya penghematan atau penciutan dilakukan terutama pada
pemangkasan biayan dan/atau penciutan aset perusahaan.
Suatu hal yang penting dan Analisis SWOT pada tingkat pertama adalah memberikan dasar
untuk suatu keahlian dalam perencanaan strategi, keahlian yang dapat dikapitalisasi di dalam
keunggulan perusahaan. Hal ini perlu dilakukan untuk tujuan mencocokkan atau menyesuaikan
dengan peluang-peluang, baik yang dapat ditangkap perusahaan maupun sekaligus dapat bertahan
dalam menghadapi ancaman dari lingkungan eksternal. Dari hasil Analisis SWOT ini diperoleh
hasil:
1) Pengidentifikasian keunggulan sumber-sumber daya perusahaan. kapabilitas bersaing, dan
kompetensi perusahaan.
2) Pengidentifikasian kelemahan sumber daya perusahaan dan kelemahan dalam menghadapi
persaingan.
3) Pengidentifikasian peluang pasar perusahaan.
4) Pengidentifikasian ancaman terhadap keuntungan perusahaan pada masa depan.
Di samping hasil analisis tersebut, dapat pula diperoleh nilai dari hasil Analisis SWOT, yaitu:
a) Penggambaran konklusi secara ringkas mengenai hasil Analisis SWOT, terutama tentang
keadaan perusahaan secara keseluruhan.
b) Pencocokan strategi perusahaan yang tepat atau baik, dalam upaya memperkuat sumber daya
dan peluang pasar, sert upaya untuk memperbaiki masalah kelemahan yang ada dan
mempertahankannya guna menghadapi ancaman eksternal yang membahayakan.

3.2. Matriks Strategi SWOT


Dari bahasan hasil analisis internal yang terkait dengan sumber daya dan kapabilitas perusahaan,
dan juga hasil analisis eksternal yang mencakup peluang dan ancaman lingkungan eksternal, dalam
analisis SWOT selanjutnya dapat dilakukan perumusan strategi yang tepat dan jitu, dengan
mempertimbangkan, di kuadran mana suatu perusahaan yang dikaji berada. Setelah mendapatkan
gambaran tersebut.
perusahaan sebaiknya menetapkan strateginya sesuai dengan posisi pada kuadrannya, yaitu pada
kuadran pertama adalah Strategi Pertumbuhan Agresif, sedangkan pada kuadran kedua adalah
Strategi Diversifikasi, dan untuk kuadran ketiga adalah Strategi Putar Haluan, serta pada kuadran
keempat adalah Strategi Bertahan atau Defensif.

10
Perusahaan yang mempunyai keunggulan internal dengan peluang lingkungan eksternal, berada
pada kuadran pertama dengan penekanan pada pertumbuhan. Dalam hal ini pilihan strategi yang
sebaiknya ditetapkan adalah salah satu dari yang berikut, yaitu Strategi Pengembangan Pasar,
Strategi Pengembangan Produk, Strategi Penetrasi Pasar, Strategi Pertumbuhan Konglomerasi,
Strategi Integrasi Horizontal, dan Strategi Integrasi Ke Depan atau Forward Strategi
Pengembangan Pasar merupakan strategi memperkenalkan produk baru atau produk yang ada di
daerah atau segmen pasar yang baru. Strategi Pengembangan Produk adalah strategi peningkatan
penjualan dengan menekankan perbaikan dari produk yang ada atau pengembangan produk baru,
Strategi Penetrasi Pasar merupakan strategi peningkatan share pasar untuk produk yang ada
melalui upaya-upaya pemasaran yang lebih intensif dan optimal. Strategi Pertumbuhan
Konglomerasi adalah strategi ekspansi aktivitas bisnis perusahaan, yang dapat berupa ekspansi
secara internal, maupun ekspansi secara eksternal, melalui merger atau akusisi trategi Integrasi
Horizontal merupakan upaya untuk mencari kepemilikan atau meningkatkan kendali di atas para
pesaing, dengan melakukan pengakuisisian satu atau lebih perusahaan, yang beroperasi sama, pada
tahap rantai pemasaran- produk yang merupakan grand strategy-nya. Strategi Integrasi Ke Depan
adalah upaya untuk mendapatkan kepemilikan atau peningkatan pengendalian atas distributor dan
pengecer.
Strategi Inovasi merupakan strategi perusahaan yang berorientasi pada pertumbuhan dengan
mengembangkan produk baru untuk meningkatkan kompetensi produksi dan pemasaran.
Perusahaan yang mempunyai keunggulan internal dengan menghadapi ancaman lingkungan
ekstemal, beradapada kuadran kedua. Dalam hal ini pilihan strategi yang dapat ditetapkan adalah
Strategi Diversifikasi yang terkait (Related Diversification). Diversifikasi yang tidak terkait
(Unrelated Diversification), Diversifikasi Konglomerasi (Conglomerate Diversification), Integrasi
Vertikal dan Integrasi Ke Belakang (Backward Integration).
Strategi Diversifikasi yang terkait merupakan strategi menambah lingkup bisnis baru, tetapi
masih berhubungan dengan produk atau jasa yang sedang dioperasikan. Strategi Diversifikasi yang
tidak terkait merupakan strategi menambah lingkup bisnis baru, tetapi tidak berhubungan dengan
produk atau jasa yang sedang dioperasikan. Strategi Diversifikasi Konglomerasi adalah strategi
menambah lingkup bisnis baru yang menjanjikan bagi pengembangan investasi yang masih
berpeluang. guna menunjang penciptaan sinergi produk-pasar. Strategi Integmsi Vertikal
merupakan strategi mencari peluang, dengan berupaya untuk beroperasi secara vertikal pada
beberapa lokasi di dalam suatu rantai nilai. Strategi Integrasi KeBelakang adalah strategi
mengintegrasikan operasi ke belakang dalam suatu rantai nilai industri.
Perusahaan yang mempunyai peluang lingkungan eksternal, tetapi dengan lingkungan
intemal yang berupa sumber daya dan kapabilitas perusahaan yang lemah, berada pada kuadran
ketiga. Dalam hal ini pilihan strategi perusahaan yang dapat dilakukan adalah Strategi Penciutan
(Retrenchement), Strategi Putar Haluan (Turn around), Strategi Aliansi dan Strategi Ventura
Bersama (Joint Venture). Strategi Penciutan atau Retrenchment merupakan strategi menghadapi
tekanan untuk meningkatkan kinerja dengan mencoba menghilangkan kelemahan, melalui
pengelompokan biaya dan aset yang sedang menurun, dan sekaligus menghambat penurunan
penjualan dan laba. Strategi Putar Haluan atau Turn around merupakan strategi yang menekankan

11
perbaikan efisiensi operasi perusahaan, sehingga dapat menembus dari batas-batas kritis Strategi
Aliansi adalah strategi partnership. di mana partner berkontribusi keterampilan atau skills dan
pengalaman mereka bagi suatu pengembangan bisnis bersama. Strategi Ventura Bersama (joint
venture) merupakan strategi untuk meningkatkan kemampuan dari komponen keberhasilan utama
dalam keberhasilan bersaing.
Perusahaan yang menghadapi ancaman lingkungan eksternal, dengan lingkungan internal
yang berupa sumber daya dan kapabilitas yang lemah, maka perusahaan sangat rumit menghadapi
kondisi ini, dan berada pada kuadran keempat. Dalam keadaan seperti ini, pilihan strategi
perusahaan adalah Strategi Divestasi, Strategi Likuidasi dan Strategi Bankruptcy. Strategi
Divestasi merupakan strategi menjual satu divisi atau bagian organisasi perusahaan. Strategi
Likuidasi adalah strategi menjual seluruh aset perusahaan atau sebagian, tetapi hanya berupa nilai
aset berwujud. Strategi Bankruptcy merupakan strategi pembangkrutan akibat terjadinya
kegagalan bisnis, yang menyebabkan pendistribusian seluruh aset kreditor.
Sebagai contoh dari Perumusan Strategi Matriks SWOT adalah perusahaan yang bergerak
dalam produk kesehatan, obat resep dan nutrisi Indonesia, yaitu PT Kalbe Parma Tbk. Perusahaan
ini menghadapi pusar yang terus berkembang dalam peningkatan kesehatan untuk kehidupan yang
lebih baik di Indonesia, dan peningkatan kemampuan kapabilitas serta kompetensi perusahaan
melalui pengembangan manajemen, ilmu, dan teknologi yang unggul. Perusahaan ini terdapat pada
kuadran pertama, dengan pilihan strategi yang telah diambil adalah Strategi Pertumbuhan yang
Terkonglomerasi, melaui merger dan pengakuisisian, seperti dengan PT Dankos Laboratories Tbk,
PT Enseval Putera Megatrading Tbk, dan PT Sanghiang Perkasa.

3.3. Strategi Metriks TOWS


Setelah mendalami penggunaan Analisis SWOT oleh suatu perusahaan untuk penilaian
keadaan yang dihadapi perusahaan, kita dapat merumuskan alternatifstrategi perusahaan yang
dapat diambil, seperti yang dapat dilihat pada Gambar 30. Disamping itu, alternatif strategi yang
dapat diambil, dapat pula dituangkan dalam bentuk Strategi Metriks TOWS
- Metode Perumusan Strategi: Matriks Strategi Dasar
Untuk perumusan strategi yang tepat dan jitu, terdapat metode lain di samping Matrikd Strategi
SWOT, yaitu Matriks Strategi Dasar yang lebih dikenal dengan "Grand Strategi Metrix"
Gagasan Matriks Strategi Dasar didasarkan pada 2 (dua) variabel yang menekankan pada proses
penyeleksian strategi, yaitu: (1) Maksud Utama dari Strategi Dasar, dan (2) Pilihan dari Dasar
penekanan internal dan eksternal, untuk pertumbuhan dan keuntungan. Grand Strategy Metrix ini
menjadi peralatan yang cukup terkenal untuk perumusan alternatif strategi. Umumnya
perusahaanPendekatan yang lebih konservatif adalah kelemahan perusahaan yang terdapat pada
kuadran III. Perusahaan sering memilih sumber daya yang tidak langsung dan aktivitas bisnis
internal untuk yang lain. Pendekatan perusahaan untuk komitmen dasar misi, keberhasilan
perusahaan dan kemampuan. pengembangan dalam keunggulan bersaing Bila untuk memecahkan
pengembangan, perusahaan harus memangkas aktivitas bisnis yang ada. Jadi kelemahan bisnis

12
yang terdapat dari inefisiensi, dilakukan penciutan atau "retrenchment" sebagai bagian dari suatu
strategi putar haluan atau turnaround.
Pendekatan yang lebih konservatif adalah kelemahan yang terdapat pada perusahaan yang
berada pada Kuadran II. Perusahaan sering memilih sumber daya kang tidak langsung dan aktivitas
bisnis internal untuk yang lain, Pendekatan perusahaan diutamakan untuk komitmen dasar misi,
keberhasilan imbalan (rewards). Untuk memecahkan masalah pengembangan, perusahaan sering
kali harus memangkas aktivitas bisnis yang ada. Dalam kuadran pengembangan, perusahaan harus
memangkas aktivitas bisnis yang ada. Jika kelemahan bisnis terdapat dari inefisiensi, penciutan
(retrenchment) dapat dilakukan sebagai suatu strategi putar haluan, sehingga bisnis dapat kekuatan
(strength) baru untuk arah operasi dengan menghilangkan pemborosan. Bila kelemahan tidak dapat
diatasi lagi bagi keberhasilan industri dan biaya yang terjadi tidak dapat dilikuidasi maka strategi
yang timbul adalah divestasi atau likuidasi.

13
BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Perumusan strategi merupakan salah satu bagian penting dalam management stratejik. Dalam
perumusan strategi terdapat 3 (tiga) hal yang perlu diperhatikan diantaranya yaitu posisi sekarang
ini, arah posisi perusahaan yang akan dituju serta bagaimana upaya untuk mencapai posisi tersebut.
Guna mengarahkan strategi yang akan diambil untuk dijalankan perusahaan maka harus
memahami peran strategi dasar induk atau lebih dikenal dengan grand strategies yaitu strategi yang
memeberi arah mendasar utuk tindakan stratejik yang menjadi dasar upaya pengkoordinasian dan
sekaligus untuk mempertahankan arah bagi pencapaian tujuan jangka panjang perusahaan.
Strategi Dasar Induk yang dapat dipilih sebagai pendekatan dasar untuk pencapaian tujuan
tersebut antara lain: Strategi Pengembangan Pasar, Strategi Pengembangan Produk, Strategi
Inovasi, Strategi Pertumbuhan Terkonsentrasi, Strategi Integrasi Horizontal, Strategi Integrasi
Vertikal, Strategi Diversifikasi Terkonsentrasi. Strategi Diversifikasi Konglomerasi, Strategi Putar
Haluan,Strategi Divestasi. Strategi Likuidasi, Strategi Bankruptcy, Strategi Joint Ventur, Strategi
Aliansi Stratejik Dalam penetapan strategi juga diperlukan metode perumusan strategi: strategi
metriks SWOT. Penetapan rumusan strategi ditekankan pada dua metode yaitu SWOT Matrix
Strategies dan Grand Strategy Matrix.

3.2 Saran
Pentingnya perumusan strategi dalam manajemen stratejik untuk menjalankan suatu usaha
diharapkan memberi pengetahuan yang baik bagi pembaca serta dapat mempraktekkannya pada
dunia usaha.

14
DAFTAR PUSTAKA

https://id.scribd.com/document/466618346/KELOMPOK-4-PERUMUSAN-STRATEGI-
dikonversi

15

Anda mungkin juga menyukai