Disusun oleh:
KELOMPOK 6
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEMARANG
2021
ANALISIS PORTOFOLIO BISNIS
Analisis Portofolio merupakan salah satu alat bantu untuk mengembangkan strategi
korporasi pada perusahaan dengan multi bisnis. Dalam analisis ini, manajemen puncak
memandang lini produk dan unit bisnisnya sebagai serangkaian investasi yang diharapkan
akan memberikan keuntungan. Lini produk atau unit bisnis merupakan suatu portofolio
investasi yang harus dikelola oleh manajemen puncak untuk menjamin pengembalian atas
uang yang diinvestasikan.
A. Beberapa pendekatan yang dapat digunakan dalam analisis portofolio adalah:
1. Matriks BCG
Matriks BCG (Boston Consulting Group Matrix) menunjukkan hubungan
antara tingkat pertumbuhan industri (growth rate of industry) di mana perusahaan
bersaing, dengan pangsa pasar relatifnya (relative market share). Tingkat
pertumbuhan bisnis adalah persentase pertumbuhan pasar yang dihitung berdasarkan
persentase peningkatan penjualan produk dari unit bisnis tertentu. Posisi bersaing
relatif adalah pangsa pasar yang diraih suatu perusahaan dalam industri dibagi dengan
pangsa pasar pesaing terkuat. Tetapi pertanyaannya adalah “bagaimana kita persis
mengetahui apa fase produk kita, dan bagaimana kita mengklasifikasi apa yang kita
jual?” Selain itu juga “mana setiap produk kitayang sesuai dengan bauran produk?
haruskah kita mempromosikan salah satu produk lebih dari produk yang lain?” Model
matriks BCG dapat membantu
Berdasarkan matriks tersebut, setiap produk dipetakan ke dalam empat kategori yaitu :
a. Tanda Tanya (Question Marks)
Merupakan produk baru dengan potensi untuk sukses, tapi masih
membutuhkan sejumlah pengeluaran kas untuk berkembang. Jika produk
tersebut menghasilkan pangsa pasar yang cukup, dapat menjadi pemimpin
pasar (market leader) dan selanjutnya menjadi bintang (star). Oleh karena itu
kas harus diambil dari produk yang lebih matang untuk dikeluarkan bagi
pengembangan produk question marks ini. Contoh produk pada kategori ini
adalah Chevrolet Volt milik General Motor.
b. Bintang (Stars)
Merupakan tipikal produk pemimpin pasar pada puncak siklus
hidupnya dan sanggup menghasilkan kas yang cukup untuk menjaga pangsa
pasarnya yang tinggi serta memberikan kontribusi kepada laba perusahaan.
Ketika tingkat pertumbuhan pasarnya lambat, produk stars dapat menjadi sapi
perah (cash cows). Bisnis printer HP (Hewlett Packard) adalah contoh produk
pada kategori ini.
c. Sapi Perah (Cash Cows)
Produk ini membutuhkan lebih banyak uang untuk menjaga pangsa
pasarnya. Pada tahap penurunan (declining) pada siklus hidupnya ini, produk
diperah untuk menghasilkan kas yang akan diinvestasikan pada produk
question marks yang baru. Biaya iklan dan R&D dikurangi agar tidak
membebani. Produk video cassette recorder (VCR) Panasonic bergerak masuk
ke kategori ini ketika penjualannya terus menurun dan produk DVD
player/recorder menggantikan fungsinya.
d. Anjing (Dogs)
Produk ini mempunyai pangsa pasar yang rendah dan tidak
mempunyai potensi untuk menghasilkan kas karena berada pada industri yang
tidak menarik. Menurut matriks BCG, dogs harus dijual atau sejumlah kecil
kas yang mereka dapat hasilkan harus dikelola secara hati-hati. Bisnis personal
computer (PC) milik IBM yang dijual kepada Lenovo Group dari Cina adalah
contoh dari produk/bisnis pada kategori ini.
Sayangnya, BCG Growth - Share Matrix juga memiliki beberapa keterbatasan yang
serius :
a. Penggunaan tertinggi dan terendah untuk membentuk empat kategori terlalu
sederhana.
b. Hubungan antara pangsa pasar dan profitabilitas dipertanyakan. Bisnis rendah
– share juga dapat menguntungkan. Misalnya, Olivetti masih menguntungkan
menjual pengguna jenis penulis melalui katalog mail- order.
c. Tingkat pertumbuhan hanyalah salah satu aspek dari daya tarik industri.
d. Lini produk atau unit bisnis dianggap hanya dalam kaitannya dengan salah
satu pesaing :pemimpin pasar. Pesaing kecil dengan pangsa pasar yang
tumbuh cepat diabaikan.
e. Pangsa pasar hanyalah salah satu aspek dari posisi kompetitif secara
keseluruhan.
2. Matriks GE
Matriks ini terdiri atas sembilan sel yang ditetapkan berdasarkan daya tarik
industri jangka panjang (long-term industry attractiveness) dan posisi kekuatan bisnis
dalam persaingan. Sebagai contoh, daya tarik industri mencakup parameter tingkat
pertumbuhan pasar, profitabilitas industri, ukuran, praktek penetapan harga, yang
merupakan kemungkinan peluang dan ancaman. Posisi kekuatan bisnis dalam
persaingan meliputi pangsa pasar, posisi teknologi, profitabilitas, dan ukuran, yang
merupakan kemungkinan kekuatan dan kelemahan.
3. Matriks Internal Eksternal (Matriks IE)
Matriks internal eksternal dikembangkan dari model matriks GE namun
menggunakan parameter kekuatan internal perusahaan dan pengaruh eksternal yang
dihadapi. Tujuan penggunaan matriks IE ini adalah untuk memperoleh strategi bisnis
di tingkat korporasi yang lebih detail.
B. Keunggulan dan Keterbatasan Analisis Portofolio Bisnis
1. Hal ini mendorong manajemen puncak untuk mengevaluasi setiap bisnis korporasi
secara individu dan untuk menetapkan tujuan dan mengalokasikan sumber daya
untuk setiap.
2. Ini merangsang penggunaan data berorientasi eksternal untuk melengkapi
penilaian manajemen.
3. Ini menimbulkan masalah ketersediaan arus kas untuk digunakan dalam ekspansi
dan pertumbuhan.
4. Gambaran grafis memfasilitasi komunikasi.
Strategi terbaik yang mencerminkan pemikiran setiap anggota kelompok. Sebuah kerangka
Perumusan Strategi yang Komprehensif. Teknik-teknik perumusan strategi yang penting
dapat diintegrasikan ke dalam kerangka pengambilan keputusan tiga tahap sebagai berikut :
Berisi informasi input dasar yang dibutuhkan untuk merumuskan strategi, terdiri dari:
Menurut David (2006) Matriks IFE dapat disusun dengan lima tahapan, yaitu :
Berapa pun banyaknya faktor yang dimasukkan dalam matriks EFE, total
rata– rata tertimbang berkisar antara yang terendah 1,0 dan tertinggi 4,0, dengan
rata – rata 2,5. Total rata – rata tertimbang dibawah 2,5 menggambarkan strategi
perusahaan saat ini tidak memanfaatkan peluang atau tidak menghindari ancaman
eksternal, sementara total nilai di atas 2,5 mengindikasikan bahwa perusahaan
merespon sangat baik terhadap peluang dan ancaman yang ada dalam industrinya.
Dalam kata lain, strategi perusahaan secara efektif mengambil keuntungan dari
peluang yang ada saat ini dan meminimalkan efek yang mungkin muncul dari
ancaman eksternal.
a. Tuliskan faktor-faktor sukses kritis seperti yang dikenali dalam proses audit
internal. Gunakan 10 sampai 20 faktor internal terpenting, termasuk kekuatan
maupun kelemahan. Tuliskan kekuatan dahulu kemudian kelemahan.
Usahakan sespesifik mungkin, gunakan persentase, rasio, dan angka
perbandingan kalau mungkin.
b. Beri bobot pada setiap faktor dari 0,0 (tidak penting) sampai 1,0 (amat
penting). Bobot yang diberikan pada suatu faktor menunjukkan kepentingan
relatif dari faktor itu untuk sukses dalam industri yang ditekuni perusahaan.
Tanpa memperdulikan apakah faktor kunci adalah kekuatan atau kelemahan
internal, faktor-faktor yang dianggap mempunyai pengaruh terbesar pada
prestasi organisasi diberi bobot tertinggi. Jumlah dari semua bobot harus sama
dengan 1,0.
c. Berikan peringkat 1 sampai 4 pada setiap faktor untuk menunjukkan apakah
faktor ini mewakili kelemahan utama (peringkat=1), kelemahan kecil
(peringkat=2), kekuatan kecil (peringkat=3), atau kekuatan utama
(peringkat=4). Peringkat diberikan berdasarkan keadaan perusahaan,
sedangkan bobot dalam Langkah 2 didasarkan keadaan industri.
d. Kalikan setiap bobot faktor dengan peringkat untuk menentukan nilai yang
dibobot untuk setiap variabel.
e. Jumlahkan nilai yang dibobot untuk setiap variabel untuk menentukan nilai
yang dibobot total bagi organisasi.
Tidak perduli berapa banyak faktor yang dimasukkan dalam Matriks IFE,
jumlah nilai yang dibobot dapat berkisar dari 1,0 yang rendah sampai 4,0 yang
tinggi, dengan rata-rata 2,5. Total nilai yang dibobot yang jauh di bawah 2,5
merupakan ciri organisasi yang lemah secara internal, sedangkan jumlah jauh di
atas 2,5 menunjukkan posisi internal yang kuat.
Ketika sebuah faktor internal kunci merupakan kekuatan dan kelemahan,
faktor itu harus dimasukkan dua kali dalam Matriks IFE, dan bobot dan peringkat
harus diberikan untuk setiap pernyataan.
a. Strategi SO ( Kekuatan-Peluang)
b. Strategi WO (Kelemahan-Peluang)
c. Strategi ST (Kekuatan-Ancaman)
d. Strategi WT (Kelemahan-Ancaman)
a. Pilih satu set variabel untuk menentukan posisi keuangan (FP), posisi
kompetitif (CP), Posisi stabilitas (SP), dan posisi industri (IP).
b. Menetapkan nilai numerik mulai dari +1 ( terburuk ) hingga +7 ( terbaik )
untuk setiap variable yang membentuk dimensi FP dan IP. Kemudian
menetapkan nilai numerik mulai dari -1 (terbaik) ke -7 (terburuk) untuk
masing-masing variabel yang membentuk dimensi SP dan CP. Dalam
menentukan dimensi FP dan CP, buat perbandingan dengan pesaing.
Sementara dalam menentukan dimensi IP dan SP, bandingkan dengan
industri lainnya.
c. Hitung nilai rata-rata untuk FP , CP , IP , dan SP dengan menjumlahkan
nilainilai yang diberikan kepada variabel masing-masing dimensi dan
kemudian dibagi dengan jumlah variable dalam masing-masing dimensi.
d. Plot nilai rata-rata untuk FP, IP, SP, dan CP pada sumbu tepat di SPACE
Matrix.
e. Tambahkan dua nilai pada sumbu x dan plot titik resultan pada X.
Tambahkan dua nilai pada sumbu y dan plot titik resultan pada Y. Buat
plot persimpangan titik xy yang baru.
f. Gambar vektor/garis dari nilai asal ke titik persimpangan batu dalam
SPACE Matrix. Vektor ini mengungkapkan tipe strategi yang
direkomendasikan untuk organisasi: agresif , kompetitif , defensif , atau
konservatif.
Divisi otonom ( atau pusat laba ) dari suatu organisasi membentuk apa
yang disebut portofolio bisnis. Matriks BCG secara grafis menggambarkan
perbedaan antar devisi dalam hal posisi pangsa pasar relatif dan tingkat
pertumbuhan industri.
Setiap produk memiliki siklus hidup, dan setiap tahapan dalam siklus
hidup produk mewakili perbedaan profil pengembalian dan risiko (risk and
return). Secara umum, perusahaan harus menjaga portofolio yang seimbang dari
produk. Memiliki portofolio yang seimbang mencakup di dalamnya produk yang
pertumbuhannya tinggi serta produk yang pertumbuhannya rendah. Produk yang
pertumbuhannya tinggi, misalnya produk-produk baru yang mencoba untuk
mendapatkan beberapa pasar. Butuh beberapa upaya dan sumber daya untuk
memasarkannya, untuk membangun saluran distribusi, dan untuk membangun
infrastruktur penjualan, tetapi ini adalah produk yang diharapkan dapat membawa
emas di masa yang akan datang. Contoh dari produk ini adalah iPad.
Secara konseptual, QSPM menentukan daya tarik relatif dari berbagai strategi
yang dibangun berdasarkan faktor-faktor keberhasilan penting eksternal dan
internal. Daya tarik relatif dari setiap strategi didalam serangkaian alternatif
dihitung dengan menentukan dampak kumulatif dari setiap faktor keberhasilan
penting eksternal dan internal.
Berikut matriks BCG PT. Honda Jaya pada tahun 2013 untuk mengetahui posisi
dalam tahun tersebut.
Berdasarkan pada kedua matriks BCG posisi PT. Honda Jaya pada tahun 2013
berada pada posisi star atau bintang yang menunjukkan bahwa posisi PT. Honda
Jaya berada pada pertumbuhan tinggi dan pangsa pasar tinggi. Strategi yang dapat
di ambil adalah mempertahankan posisi star tersebut, antara lain:
David, Fred R., Strategic Manajemen, Manajemen Strategis, Konsep, Edisi. Kesepuluh,
Penerbit Salemba Empat, Jakarta, 2006.
https://widyagama.org/pustaka/repo/files/original/0d41a2e6905bbd15cfce6c4f9384bc77.pdf
Stephen P.Robbins dan Mary Coulter. Tahun 2010. Manajemen edisi kesepuluh. Erlangga.
Jakarta.
Siagin, Sondang P.2005. Manajemen Strategik. Jakarta: Bumi Aksara.