Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

STRATEGI KORPORASI

“ALTERNATIF STRATEGI STABILISASI DAN PEMBAHARUAN”

Dosen Pengampu : Dr. Indarto, SE, Msi

Disusun Oleh :

Kelompok 10

1. Evi Rovidatul Inayah B.131.18.0104


2. Aprilia Fitriyani B.131.18.0136
3. Ratih Windi Hapsari B.131.18.0185
4. Irva Hidayatul Maghfiroh B.131.18.0215

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SEMARANG

2021
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ................................................................................................................ 2


KATA PENGANTAR ................................................................................................. 3
BAB I ............................................................................................................................ 4
PENDAHULUAN ........................................................................................................ 4
1.1. Latar Belakang ............................................................................................. 4
1.2. Rumusan Masalah........................................................................................ 4
1.3. Tujuan Penulisan ......................................................................................... 5
BAB II .......................................................................................................................... 6
PEMBAHASAN .......................................................................................................... 6
2.1. Strategi Stabilisasi ........................................................................................ 6
2.2. Strategi Pembaharuan ................................................................................. 8
2.2.1. Type Strategi Pembaharuan ....................................................................... 8
2.2.2. Implementasi Strategi Pembaharuan ......................................................... 9
BAB III ....................................................................................................................... 12
PENUTUP .................................................................................................................. 12
3.1. Kesimpulan ................................................................................................. 12
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 13

2
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT karena berkat
limpahan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyusun makalah ini
tepat pada waktunya. Makalah ini membahas tentang Alternatif Strategi Stabilisasi Dan
Pembaharuan pada mata kuliah Strategi Korporasi.

Dalam penulisan makalah ini, penulis banyak mendapatkan tantangan dan


hambatan akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi.
Oleh karena itu penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu dalam penyusunan makalah ini, semoga bantuannya mendapatkan
balasan yang setimpal dari Allah SWT.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari
bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik dan saran dari pembaca sangat penulis
harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.

Semarang, 02 November 2021

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Strategi korporasi adalah ruang lingkup keseluruhan dan arah
perusahaan serta cara di mana setiap bagian operasi bisnis bekerja sama untuk
mencapai tujuan tertentu. Setiap divisi perusahaan memiliki visi dan misi yang
ditentukan oleh strategi tingkat korporasi tertinggi untuk mencapai tujuan
perusahaan secara umum.

Strategi Korporasi berkaitan dengan keseluruhan tujuan dan ruang


lingkup bisnis untuk memenuhi harapan stakeholder (pemegang saham). Ini
merupakan tingkat penting karena sangat dipengaruhi oleh investor dalam
bisnis dan bertindak untuk memandu pengambilan keputusan strategis di
seluruh bisnis. Strategi perusahaan sering dinyatakan secara eksplisit dalam
sebuah (mission statement) atau pernyataan misi perusahaan secara umum.
Strategi korporasi mengacu pada strategi gabungan dari perusahaan bisnis
tunggal atau unit bisnis strategis di sebuah perusahaan yang terdiversikasi.

Setidaknya, terdapat dua aliran besar yang dijadikan landasan


pembahasan strategi perusahaan, yaitu kajian tentang strategi-strategi utama
(grand strategies) dan strategi-strategi generik (generic strategies). Strategi
utama merupakan seperangkat alternatif strategi perusahaan yang secara
umum dijadikan patokan dalam menentukan strategi yang akan diambil oleh
suatu perusahaan.

1.2. Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud strategi stabilisasi ?
2. Apa yang dimaksud strategi pembaharuan ?
3. Apa saja type strategi pembaharuan ?
4. Bagaimana implementasi strategi pembaharuan ?

4
1.3. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui strategi stabilisasi.
2. Untuk mengetahui strategi pembaharuan.
3. Untuk mengetahui type strategi pembaharuan.
4. Untuk mengetahui implementasi strategi pembaharuan.

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Strategi Stabilisasi


Strategi stabilitas merupakan strategi jangka pendek, karena itu
sebaiknya strategi ini tidak digunakan organisasi dalam jangka waktu yang
lama. Strategi stabilitas memberikan organisasi waktu “istirahat” dan
mempersiapkan diri kembali untuk menghadapi persaingan ke depan.

Merupakan strategi dalam mengatasi kemerosotan penghasilan yang


sedang dihadapi oleh perusahaan. Organisasi tetap melakukan apa yang
sedang dilakukan saat ini. Contoh strategi ini termasuk terus melayani klien
yang sama dengan menawarkan produk atau layanan yang sama,
mempertahankan pangsa pasar, dan menjaga operasi bisnis organisasi saat ini.
Dengan jenis strategi ini, organisasi tidak bertumbuh, tetapi juga tidak
tertinggal dibelakang.

Ketika sebuah perusahaan sedang dalam posisi yang dianggap


memuaskan, tercapainya target-target yang sudah ditetapkan, atau juga
memperoleh keuntungan yang cukup baik, dimana target dari pertumbuhan
perusahaan tersebut dan juga target dari keuntungan yang ingin dicapai oleh
perusahaan tersebut sudah tercapai maka pada situasi seperti ini sering
digunakan oleh perusahaan-perusahaan untuk menerapkan strategy stabilitas.

Penggunaan ataupun penerapan dari penggunaan strategi stabillitas


yang digunakan oleh perusahaan-perusahaan tersebut biasanya dijalankan
atau diadaptasikan secara populer pada perusahaan-perusahaan yang tidak
terlalu besar dengan kata lain penggunaan strategi stabilitas populer
digunakan pada jenis peusahan sedang/menengah dan pada usaha dengan
skala kecil, strategi stabilitas ini terkadang juga di artikan oleh beberapa pihak
sebagai strategi yang kurang atau strategi untuk tidak melakukan strategi
apapun, dimana biasanya perusahaan-perusahaan tersebut telah merasakan

6
bahwa usaha yang dimilikinya sudah cukup dalam perkembangannya,
perusahaan tidak perlu dibikin pusing oleh pemikiran-pemikiran untuk
melebarkan usaha mereka, pendapatan yang sudah diperoleh sudah sangat
baik dan memuaskan baik pemilik perusahaan maupun para shareholder dan
juga penanam modal lainnya, pangsa pasar yang ada yang sudah menjadi
bagian dari perusahaanpun dinilai sudah cukup, dan juga faktor lain yang
mendukung adalah tingkat lingkungan sekitar (environment) yang bersifat
kondusif dan mudah diprediksi apabila terjadi hal-hal apa saja dimasa yang
akan datang yang akan dapat mempengaruhi bahakan hal-hal yang dapat
berakibat baik ataupun buruk bagi kelangsungan hidup dari suatu bisnis
perusahaan..

Pada posisi sebuah perusahaan yang menggunakan strategi stabilitas,


sangatlah berguna bagi perusahaan-perusahaan tersebut, namun strategi ini
lebih cocok digunakan bukan untuk jangka waktu yang lama atau panjang,
stategi stabilitas sangat cocok untuk digunakan untuk beberapa waktu saja,
tidak terlalu lama, dikarenakan apabila sebuah perusahaan menetapkan untuk
menggunakan strategi stabilitas ini terlalu lama, maka ini merupakan awal dari
kegagalan atau kehancuran dari sebuah perusahaan .

Bila pengembangan perusahaan membuat perusahaan menanggung


resiko maka yang dilakukan adalah perusahaan harus tetap ditempat dengan
tetap mempertahankan operasionalnya dan ukuran bisnisnya. Strategi ini
ditetapkan bila perubahan masa depan yang tidak dapat diprediksi, sedikit nya
peluang industri untuk tumbuh, tepat digunakan untuk industri yang baru
tumbuh juga untuk industri yang maturity dalam industri life cycle, strategi
ini adalah strategi jangka pende k dan digunakan dalam jangka waktu lama.
Strategi ini tidak mengalami perkembangan dalam operasional namun
dilakukan dengan cara mengevaluasi kegiatan operasional, memperkuat
internal organisasi, namun bila terjadi hal yang lebih buruk maka strategi
pembahatuan yang dilakukan

7
2.2. Strategi Pembaharuan
Strategi ini untuk perusahaan yang mengalami penurunan kinerja dan tujuan
strateginya, manajer tidak melakukan manajemen yang efektif dan efisien.
Dimana tanda-tanda terjadinya penurunan kinerja perusahaan dapat diprediksi
dengan melihat kelebihan jumlah karyawan, prosedur operasional yang tidak
dilakukan, takut konflik dan resiko, tingginya toleransi terhadap kinerja yang
buruk, tidak adanya visi, misi dan tujuan yang jelas serta komunikasi yang
buruk dan tidak efektif

2.2.1. Type Strategi Pembaharuan


1. Pengurangan
Strategi ini adalah strategi jangka pendek, untuk mengatasi
kelemahan organisasi akibat penurunan kinerja, seperti kondisi
keuangan yang memburuk maka yang dilakukan adalah dengan
membuat strategi yang baru dengan tidak mengandalkan strategi
pengurangan
2. Putar Haluan
Strategi ini bila strategi yang dilakukan semakin memburuk kondisi
perusahaan, walaupun juga sudah dengan strategi putar haluan juga
tidak menjamin perbaikan kondisi perusahaan, namun bila tidak
melakukan putar haluan perusahaan juga akan hancur, Apple,
Motorola, Mitsubisi juga pernah mengalami hal tersebut.

Ketika sebuah organisasi sedang menghadapi kesulitan, sesuatu


perlu dilakukan. Manajer harus mengembangkan strategi, yaitu disebut
strategi pembaharuan untuk mengatasi kinerja yang menurun. Ada dua
jenis utama strategi pembaharuan yaitu strategi pengurangan biaya
adalah strategi pembharauan jangka pendek yang digunakan untuk
masalah kinerja . jenis trategi ini membantu organisasi menstabilisasi
operasi, mendayagunakan sumber daya dan kapabilitas perusahaan, serta

8
mempersiapkan untuk bisa bersaing kembali. Apabila masalah yang
dihadapi organisasi semakin serius, tindakan yang lebih drastis strategi
pemutarbalikan akan diperlukan. Manajer akan melakukan dua hal dalam
strategi pengurangan biaya dan pemutarbalikan. Yaitu untuk memangkas
biaya dan meresrtuktur operasi organisasi. Namun, dalam strategi
pemutarbalikan, ukuran tersebut jauh lebih ekstensif ketimbang dalam
strategi pengurangan biaya.

2.2.2. Implementasi Strategi Pembaharuan


1. Cost Cutting
Memotong biaya untuk meningkatkan kinerja yang ideal bagi
perusahaan, ini untuk mempertahankan keunggulan kompetitif
perusahaan, untuk revitalisasi kinerja perusahaan atau
menyelamatkan perusahaan, strategi ini harus komprehensif dan
ektensif
2. Restrukturisasi
Dilakukan fokus pada bisnis intinya dengan jalan menjual beberapa
bisnis nya (divestasi), spin off dengan mengatur unit bisnis secara
terpisah dengan pembagian saham, likuidasi yaitu menutup bisnis
secara keseluruhan sebagai pilihan terakhir, rekayasa ulang
(reenginering) perusahaan membutuhkan perubahan secara radikal
dan setiap organisasi belum tentu bisa melakukannya atau penurunan
skala usaha (downsizing) yaitu perusahaan melakukan restrukturisasi
dengan diberhentikannya pekerja, penggunaan strategi ini harus
dilakukan dengan alasan yang kuat agar menjadi efektif.
3. Reengineering
Perampingan merupakan cara memperbaiki kesalahan masa lalu,
tetapi tidak menciptakan pasar masa depan. Namun menjadi kecil
tidaklah cukup. Restrukturisasi merupakan akhir yang mematikan,
perusahaan cerdas akan mengunakan rekayasa ulang. Perbedaan

9
restrukturisasi dan rekayasa adalah rekayasa ulang tidak menawarkan
pengharapan.

Strategi Defensif
1. Retrenchment,mengelompokkan kembali biaya dan pengurangan
asset yang mengalami penurunan penjualan dan profit. Inti dari
retrenchment ini adalah mengurangi biaya dan penurunan asset yang
tidak menaikkan penjualan atau profit. Pedoman :
 Perusahaan memiliki kompetensi khusus tapi tidak konsisten
mencaai tujuan.
 Perusahaan adalah competitor yang lemah.
 Perusahaan terganggu oleh ketidakefisienan, profi yang rendah,
semangat karyawan yang rendah, dan tekanan pemegang saham
agar meningkatkan performa.
 Perusahaan gagal mengkapitalisasi kesempatan, memperkecil
hambatan, mengambil keuntungan dari kekuatan internal dan
mengatasi kekurangan internal.
 Perusahaan tumbuh dengan cepat sehingga reorganisasi
diperlukan.
2. Divestiture, menjual asset produktif seperti bagian atau divisi
perusahaan untuk memnuhi kebutuhan cash untuk berinvestasi lain
yang lebih menguntungkan. Pedoman:
 Perusahaan telah melakukan retrenchment namun gagal
mencapai peningkatan
 Sebuah divisi memerlukan sumber daya lebih daripada yang
perusahaan dapat sediakan
 Sebuah divisi bertanggung jawab atas performa buruk
perusahaan o Sebuah divis tidak cocok dengan perusahaan baik
dari segi pasar, konsumen, manajerial, karyawan, nilai, dan
kebutuhan.

10
 Kas sangat diperlukan dan tidak dapat disediakan dari sumber
daya yang lain.
 Golongan antitrust menentang perusahaan.
3. Likuidasi, menjual seluruh asset perusahaan.
Pedoman:
 Perusahaan telah melakukan retrenchment dan divestiture tapi
tetap gagal
 Pilihan akhir hanya kebangkrutan.
 Pemegang saham dapat meminimalkan kerugian mereka dengan
menjual asset perusahaan.

11
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
 Strategi Stabilitas tidak mengalami perkembangan dalam operasional
namun dilakukan dengan cara mengevaluasi kegiatan operasional,
memperkuat internal organisasi.
 Strategi Pembaharuan ada dua type yakni :
a. Pengurangan : Strategi ini adalah strategi jangka pendek, untuk
mengatasi kelemahan organisasi akibat penurunan kinerja seperti
kondisi keuangan yang memburuk maka yang dilakukan adalah
dengan membuat strategi yang baru dengan tidak mengandalkan
strategi pengurangan.
b. Putar Haluan : Strategi ini bila strategi yang dilakukan semakin
memburuk kondisi perusahaan, walaupun juga sudah dengan strategi
putar haluan juga tidak menjamin perbaikan kondisi perusahaan,
namun bila tidak melakukan putar haluan perusahaan juga akan
hancur.

12
DAFTAR PUSTAKA

David, Fred R. Manajemen Strategis Kosep. Edisi 12. 2011. Salemba Empat : Jakarta

P, Stephen, Robbins,2009.Manajemen.Jakarta:Penerbit Erlangga.

13

Anda mungkin juga menyukai