PENGAMBILAN KEPUTUSAN
DI SUSUN OLEH:
KELOMPOK 4
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEMARANG
TAHUN 2023/2024
PENDAHULUAN
Setiap perusahaan memiliki tujuan yang hendak dicapai dengan sukses. Untuk mencapai
tujuan tersebut perlu suatu upaya dan pemasaran merupakan salah satu solusi untuk mencapai
tujuan tersebut. Hal ini dikarenakan pemasaran merupakan strategi yang berupaya mendapatkan
keuntungan atau mencapai tujuan perusahaan melalui penyediaan pemenuhan kebutuhan
konsumen. Menurut Kotler dan Keller (2008:5) Pemasaran adalah suatu proses sosial dan
manajerial dimana individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan
dengan menciptakan, menawarkan dan secara bebas mempertukarkan produk dan jasa bernilai
dengan pihak lain. Salah satu dari tujuan perusahaan adalah untuk meningkatkan kinerja bisnis
yang ada pada perusahaan. Kinerja merupakan faktor yang seringkali digunakan untuk mengukur
dampak strategi yang telah diterapkan oleh perusahaan (Ferdinand, 2000). Kinerja bisnis yang
dimaksud meliputi penjualan yang terus meningkat, jumlah pelanggan yang bertambah, laba
yang meningkat, wilayah penjualan yang luas serta kepuasan konsumen yang meningkat. Untuk
meningkatkan kinerja bisnis tersebut masing-masing perusahaan perlu meningkatkan
kemampuan atau kapabilitas yang ada pada perusahaan tersebut, salah satunya melalui
kapabilitas sumberdaya pemasaran. Bahkan mungkin sampai perlu dianggap sebagaimana suatu
cairan karena sifatnya yang terus harus dimodifikasi. Seiring denganadanya informasi baru telah
tersedia, dia harus digunakan untuk membuat penyesuaiandan revisi. Pertimbangan global
praktis berdampak pada keputusan strategis, batas-batas negaradiabaikan. Untuk mengetahui dan
menghargai dunia dari perspektif orang lain telah menjadi masalah hidup atau mati untuk bisnis.
Dengan demikian perlu adanya kegiatan dalam pengambilan keputusan yang disesuaikan antara
kemampuan yang dimiliki dengan lingkungan yang ada di sekitar sehingga perlunya adanya
manajemen strategi.
Kondisi ini mengingat bahwa sekolah merupakan institusi yang harus diperhadapkan
dengan berbagai persoalan yang memerlukan pemecahan masalah. Usaha untuk mencari solusi
yang tepat atas berbagai masalah yang muncul tersebut harus melalui proses pengambilan
keputusan yang tepat. Sejalan dengan hal tersebut Handoko (2012:130), mengemukakan bahwa
pengambilan keputusan dapat di definisikan sebagai penentuan serangkaian kegiatan untuk
mencapai hasil yang di inginkan. Pembuatan keputusan ini tidak hanya dilakukan oleh para
manajer puncak, tetapi juga para manajer menengah dan lini pertama. Hal tersebut menunjukkan
perlunya keterlibatan semua pihak terhadap proses pengambilan keputusan. Hal ini perlu
dilakukan agar keputusan yang dihasilkan berkualitas dan dapat di ketahui dengan pasti alur
pengambilan keputusan yang dilakukan. Menurut Sutopo (2010;249-250), dalam proses
pengambilan keputusan hal-hal yang harus diperhatikan yaitu: 1) mengakui atau menentukan
masalah atau isu; 2) menganalisis kesulitan: klasifikasi problem, mengumpulkan data, spesifikasi
problem; 3) menetapkan criteria pemecahan masalah; 4) mengembangkan rencana atau strategi
tindakan; rumuskan alternatif, rumuskan konsekuensi tiap alternatif, memilih rencana tindakan;
5) menyusun rencana tindakan; program mengkomunikasikan memonitor, mengevaluasi.
PEMBAHASAN
Informasi ini sebaiknya diambil secara langsung dari Matriks EFE dan Matriks IFE Minimal
10 faktor kesuksesan eksternal kunci dan 10 faktor kesuksesan kunci sebaiknya dimasukkan
dalam QSPM.
Langkah 2 : Masukkan bobot untuk setiap faktor kunci internal dan eksternal.
Bobot ini identik dengan yang ada dalam Matrik EFE dan Matriks IFE. Bobot disajikan
dalam kolom di sebelah kanan kolom faktor kesuksesan internal dan eksternal penting.
Langkah 3 : Menguji matriks-matriks Tahap 2 (pencocokan), dan mengidentifikasi
strategi alternatif yang sebaiknya organisasi mempertimbangkan implementasinya.
Catat strategi-strategi ini dalam baris teratas QSPM. Kelompokkan strategi ke perangkat
yang saling menguntungkan jika mungkin.
didefinisikan sebagai nilai numerik yang mengindikasikan daya tarik relatif dari setiap
strategi dalam alternatif. Skor daya tarik (AS) ditentukan dengan menguji setiap faktor
internal dan eksternal kunc pada satu waktu, dan mengajukan pertanyaan "Apakah faktor ini
memengaruhi pilihan strategi yang dibuat?" Jika jawaban untuk pertanyaan ini adalah 'ya,
maka strategi sebaiknya dibandingkan secara relatif untuk faktor kunci tersebut. Secara
spesifik, AS sebaiknya diberikan dalam setiap strategi untuk mengindikasikan daya tarik
relatif dari satu strategi terhadap strategi lainnya, dengan mempertimbangkan faktor tertentu.
Kisaran untuk AS adalah 1 = tidak menarik, 2 = agak menarik, 3 = cukup menarik, dan 4 =
sangat menarik. Berdasarkan daya tariknya, maksudnya sejauh mana suatu strategi,
dibandingkan dengan strategi lain, memungkinkan perusahaan untuk mengapitalisasi
kekuatan, memperbaiki kelemahan, mengeksploitasi kesempatan, atau menghindari ancaman.
Kerjakan baris demi baris dalam mengembangkan QSPM. Jika jawaban pertanyaan
sebelumnya adalah 'tidak, yang mengindikasikan faktor kunci masing-masing tidak memiliki
dampak terhadap pilihan khusus yang dibuat, maka jangan berikan AS pada strategi dalam
perangkat tersebut. Catatan: Jika Anda memberikan skor AS untuk satu strategi, maka
berikan skor AS strategi lainnya. Dengan kata lain, jika satu strateg mendapat tanda hubung,
strategi lain di baris tersebut juga harus mendapatkan tanda hubung.
Langkah 5 : Hitung skor daya tarik total. Skor daya tarik total (TAS)
didefinisikan sebagai hasil dari perkalian bobot (Langkah 2) dengan AS (Langkah 4) di setiap
baris. TAS mengindikasikan daya tarik relatif dari setiap strategi alternatif,
mempertimbangkan hanya dampak faktor pembatas kesuksesan internal dan eksternal yang
penting Semakin tinggi TAS, semakin menarik alternatif strategi (mempertimbangkan hanya
faktor kesuksesan pembatas yang penting).
Kesimpulan :
Pengambilan keputusan merupakan proses memilih sejumlah alternative penting bagi
pemimpin. Pengambilan keputusan juga bisa dipandang sebagai proses memilih dari berbagai
alternatif untuk memecahkan masalah dalam rangka mencapaian tujuan sebuah perusahaan.
Pengambilan keputusan yang efektif perlu dilakukan oleh seorang pemimpin dalam sebuah
perusahaan. Pengambilan keputusan yang efektif dapat berpengaruh terhadap peningkatan
kualitas perusahaan yang dalam implementasinya bisa melalui variable perantara yaitu
meingkatnya kinerja, semangat, kreatifitas dari karyawa-karyawan yang dipimpinnya.
Organisasi yang baik adalah yang memiliki tujuan jelas berdasarkan visi dan misi yang
disepakati pendirinya. Untuk mewujudkan tujuan tersebut dibutuhkan cara untuk mencapainya
yang disebut dengan strategi. Selanjutnya disusun rencana (plan), Kebijakan (Policies) hingga
pencapaian dan program aksi (Allison 2005). Dalam penerapannya, bisa saja unsur tersebut
mengalami perubahan sebagai akibat dari tidak terpenuhinya asumsi-asumsi yang dipakai dalam
perencanaan planning), misal karena sumber daya yang didapa tidak sesuai dengan harapan. Bisa
pula disebabkan oleh tujuan yang terlalu abstrak sehingga sangat jauh dari apa yang diharapkan.
Setiap organisasi tentu memiliki perencanaan, dan bagi lingkup perusahaan dikenal istilah
perencanaan strategi. Dimana perencanaan strategi ini dapat membantu kita mengevaluasi secara
berkala untuk mencapai tujuan, membantu organisasi untuk maju dan berkembang, memperbesar
pangsa pasar ditengah persaingan usaha yang semakin tajam (Allison 2005).