SKRIPSI
MANAJEMEN KEUANGAN
Oleh :
NIM :
BAB I
PENDAHULUAN
Dana diperoleh dari pemilik perusahaan atau dari hutang. Dana yang diterima oleh
atau jasa, membeli bahan-bahan untuk kepentingan produksi dan penjualan, untuk
piutang dagang, untuk mengadakan persediaan kas dan membeli surat berharga
yang sering disebut efek atau sekuritas baik untuk kepentingan transaksi maupun
memerlukan aktiva riil (real asset), baik yang berujud (tangible assets) seperti
mesin, pabrik, kantor, kendaraan, maupun yang tidak berujud (intangible assets)
seperti keahlian teknis (tehnical expertise), merek dagang (trade-Mark) dan patent.
Untuk memperoleh aktiva riil tersebut, perusahaan harus mencari uang untuk
membayarnya antara lain dengan menjual saham, obligasi bagi perusahaan yang
berbentuk perseroan terbatas (PT) maupun sekuritas lain atau mencari kredit dari
bank. Sekuritas tersebut yang berupa sepotong kertas itu disebut aktiva keuangan
tuntutan atau hak (claims) atas aktiva riil dari perusahaan yang menerbitkan
sekuritas tersebut.
Investor akan melihat performa perusahaan dari laporan keuangan tahunan dan
investasi yang tinggi akan lebih diminati oleh investor. Karena investor yang
rasional akan memilih saham yang memberikan return maksimum dengan resiko
Harga saham di pasar modal itu sendiri selalu mengalami fluktasi, naik dan
turun dari satu waktu ke waktu lainnya. Seperti komoniti pada umumnya, fluktasi
yang menjadikan harga saham dapat berubah setiap saat antara lain: komoditi
Keuntungan yang diperoleh dari investasi tidak terlepas dari fluktuasi harga
saham. Fluktuasi harga saham di bursa sangat berkaitan erat dengan permintaan
dan penawaran saham, dengan kata lain berkaitan dengan keputusan investasi
(ROI) terhadap perubahan harga saham pada PT. Indofood Sukses Makmur Tbk.
Dimana perusahaan ini merupakan produsen atau penghasil mie instant, yang
termasuk mie instant (Instant noodles) dan mie segar (Fresh noodles). Indofood
bursa efek jakarta (BEJ), dilihat bahwa laporan keuangan pada PT. Indofood
sukses Makmur Tbk. Periode tahun 2001 sampai dengan 2005 berkaitan dengan
perusahaan dan total aktiva perusahaan. bahwa laba bersih (Net profit) perusahaan
pada tahun 2001 sebesar Rp. 746.329.723.584 kemudian sampai dengan tahun
4
2005 laba bersih (Net profit) perusahaan mengalami penurunan sebesar Rp.
124.017.962.994 dan Pada tahun 2001 total aktiva (Total assets) perusahaan
sebesar Rp. 12.979.101.584.102 kemudian sampai dengan tahun 2005 total aktiva
setelah penulis lihat data-data laporan keuangan perusahaan tersebut secara garis
besar, bahwa diperkirakan ada indikasi akan terjadinya pergerakan harga saham
atau berubahnya harga saham PT. Indofood Sukses makmur Tbk. yang
berdasarkan dari data-data laporan keuangan yang telah dilihat dari tahun 2001
sampai dengan tahun 2005 yang meliputi laba bersih dan total aktiva perusahaan
Data laporan keuangan PT. Indofoood Sukses Makmur Tbk. Diatas dapat
menjadi bahan informasi dan pertimbangan bagi seorang investor yang ingin
melakukan investasi yang sehat, pertama seorang investor dan calon investor
eksternal emiten. Informasi kedua adalah faktor-faktor teknis yang harus diketahui
oleh para pelaku bursa berupa fluktuasi kurs, volume transaksi, kondisi bursa dan
kondisi ekonomi, sosial politik dan stabilitas nasional suatu negara. Informasi
yang terakhir ini tidak kalah pentingnya adalah prospek perusahaan dan
5
perdagangan efek. Bertitik tolak dari permasalahan diatas, penulis meneliti dan
Sukses Makmur Tbk. Selama Lima tahun terakhir yaitu terhitung dari tahun
Makmur Tbk. Selama lima tahun terakhir yaitu terhitung dari tahun 2001
terhadap perubahan harga saham selama lima tahun terakhir pada PT. Indofood
Sesuai dengan masalah yang dihadapi, maka tujuan penelitian ini adalah:
tahun terakhir terakhir terhitung dari tahun 2001 sampai dengan tahun 2005
makmur Tbk. selama lima tahun terakhir terhitung dari tahun 2001 sampai
3) Bagi pihak lain, dengan penelitian ini dapat memberikan referensi bagi
yang sangat penting sebagai salah satu teknik analisa keuangan yang bersifat
yang lazim digunakan oleh pimpinan perusahan untuk mengukur efektivitas dari
salah satu bentuk dari ratio profitabilitas yang dimaksudkan untuk dapat
tersebut (Net operating assets). Sebutan lain dari rasio ini adalah “Net operating
Besarnya ROI dipengaruhi oleh dua faktor pertama, yaitu turnover dari
operating assets merupakan rasio antara jumlah aktiva yang digunakan dalam
periode tersebut. Rasio ini merupakan ukuran tentang sampai seberapa jauh aktiva
berapa kali operating assets berputar dalam satu periode tertentu, biasanya satu
beberapa tahun sehingga di ketahui trend dari pada penggunaan operating assets.
Suatu trend angka rasio yang cenderung naik memberiakan gambaran bahwa
8
prosentase dan jumlah penjualan bersih setelah dipotong biaya-biaya dan pajak.
Profit margin ini mengukur tingkat keuntungan yang dapat dicapai oleh
Besarnya ROI akan berubah kalau ada perubahan profit margin asssets
(ROI) suatu perusahaan naik maka diperkirakan harga saham perusahaan itu pun
akan cenderung naik akan tetapi sebaliknya jika Return on Invesatment (ROI)
suatu perusahaan menurun maka diperkirakan ada indikasi bahwa harga saham
Harga saham di pasar modal itu sendiri selalu mengalami fluktuasi, naik dan
turun dari satu waktu ke waktu lainnya. Seperti komoniti pada umumnya, fluktasi
yang menjadikan harga saham dapat berubah setiap saat antara lain: komoditi
9
berkembang atau isu lain yang menerpa pasar modal. Sehingga diperkirakan akan
Volume Penjualan
penjualan Total asset
Cost
Pajak
10
1.7 Hipotesis
dari penelitian ini yaitu,” ada pengaruh yang signifikan antara Return on
Investment (ROI) terhadap perubahan harga saham pada PT. Indofood Sukses
Makmur Tbk.”
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
dipilih. karena mereka dihadapkan akan pada berbagai pilihan, mereka harus
menguntungkan.
bahan baku , dan sebagainya) untuk menjalankan opersinya. Untuk itu perusahaan
perlu mencari sumber dana untuk membiayai kebutuhan untuk operasi tersebut
Manajemen Keuangan.
keuangan terjadi, dan mengapa keputusan keuangan tertentu perlu diambil dalam
untuk memahami berbagai masalah keuangan yang mungkin kita hadapi dalam
kehidupan sehari-hari.
keuangan, umum maupun pribadi, besar atau kecil, mencari laba atau tidak
mencari laba.
6)
yang tidak dapat dilepaskan dari bagian proses pengambilan keputusan oleh
ilmu yang memperhatikan dan mempelajari dua hal yakni penilaian dan
1. Keputusan Investasi
sisi kiri. Manajer keuangan harus menentukan jumlah uang muncul diatas
dua garis pada bagian kiri dari neraca, yang menunjukkan ukuran
suatu investasi perlu dikurangi. Aktiva yang secara ekonomis sudah tidak
2. Keputusan Pendanaan
3. Keputusan Investasi
Jika aktiva telah diperoleh dan pendanaan yang tepat telah tersedia,
yang ada. Tanggung jawab ini menurut manajer keuangan untuk lebih
(Sartono, 2001 : 6) :
1. Maksimisasi Profit
Sangat mudah untuk menjelaskan bahwa tujuan pokok yang ingin dicapai
Rasio tingkat pengembalian investasi atau ROI adalah rasio yang digunakan
yang sangat penting sebagai salah satu teknik analisa keuangan yang bersifat
yang lazim digunakan oleh pimpinan perusahan untuk mengukur efektivitas dari
bahwa Return on Investment (ROI) adalah Rasio antara laba setelah pajak
(EAT) dengan total aktiva dimana rasio ini mengukur tingkat keuntungan
(Husnan,1998 : 74)
diperoleh rasio industri, maka dengan analisa ROI ini dapat dibandingkan
diman kelemahannya dan apa yang sudah kuat pada perusahaan tersebut
expansi.
(ROI)
1) Trnover dari operating assets merupakan rasio antara jumlah aktiva yang
pajak. Profit margin ini mengukur tingkat keuntungan yang dapat dicapai
Besarnya ROI akan berubah kalau ada perubahan profit margin asssets
investasi dana dalam berbagai aktiva, baik aktiva lancar maupun aktiva tetap
agar mencapai apa yang menjadi tujuan utama perusahaan yaitu memperoleh
laba sebesar-besarnya. dimana hasil dari laba itu akan menjadi salah satu tolak
2002 : 28)
manajemen.
2.3 Saham
sebagai tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang atau badan dalam suatu
kepemilikan bagian modal pada suatu perseroan terbats. (Dahlan, 2001 : 268)
kertas (saham) tersebut, sesuai porsi kepemilikannya yang tertera pada saham.
13
digolongkan menjadi saham biasa dan saham istimewa. Saham biasa adalah
deviden sebagai bagian dari keuntungan dan berharap harga saham naik
istimewa adalah saham yang berbentuk gabungan antara obligasi dan saham
Saham terdiri dari saham biasa (Common Stock) dan saham istimewa
¾ Income Stocks, yaitu saham dari suatu emiten dimana emiten yang
pimpinan dalam industinya akan tetadi emiten saham ini umumnya tidak
¾ Speculative Stocks, yaitu saham yang emiten tidak bisa secara konsisten
pasti.
¾ Counter Cyclical Stocks, yaitu saham yang tidak terpengaruh oleh kondisi
harga yang terjadi di pasar modal pada saat tertentu yang ditentukan oleh
a. Nilai pari atau nialai nomianal (par value/face value) adalah nilai yang
tercantum dalam sertifikat saham itu. Jadi nilai nominal adalah ditentukan
Niali intrinsik adalah harga yang ditetapkan untuk sebuah saham biasa jika
Nilai pasar merupakan nilai suatau saham berdasarkan harga yang terjadi
di pasar modal yang terbentuk oleh penjual dan pembeli ketika mereka
melakukan transakksi.
ketiga yaitu harga pasar atau harga bursa. Harga ini sering disebut kurs harga
saham.
Pengertian nilai (value) dan harga (price) dalam proses penilaian saham
perlu dibedakan. Nilai adalah nilai intrinsik (Intrinsic value), yaitu yang
potensi perusahaan untuk menghimpun laba dimasa yang akan datang. Harga
berikut:
dilakukan penjualan saham, sebab kondisi seperti ini pada masa yang akan
dimasa yang akan datang terjadi kenaikan harga. Dengan demikian akan
mendapat perhatian dalam harga saham adalah faktor nilai intrinsik saham itu
sendiri.
akan diterima.
17
nilai intrinsik saham menggunkan data yang paling akhir. Hasil yang
wajar atau tidaknya harga saham tersebut. Dari penilaian kewajaran tersebut
penurunan setelah proses penjual saham. Tujuan yang bertentangan ini melatar
baru setiap hari, dimana informasi tersebut menyebabkan para analisis selalu
mengalami kerugian. Tidak ada jaminan bila ia bermain di pasar modal bahwa
ia kan mendapat capital gain, yaitu selisis lebih dari harga beli saham dengan
18
harga jual saham. Sehubungan dengan hal tersebut investor harus secara
merupakan tujuan yang diharapkan oleh para investor yang bermain di pasar
1) Analisis Fundamental
umum ke keadaan yang lebih khusus. Analisis akan dimulai dari keadaan
investasi saham dari seorang pemodal yang rasional didahului oleh suatu
bahwa nilai saham mewakili nilai perusahaan, tidak hanya nilai intrinsik
pada suatu saat, bahkan lebih penting lagi harapan akan kemampauan
19
menerangkan bahwa:
2) Analisis Teknikal
perkiraan trend naik atau trend turun. Harga saham sebagai komoditas
lalu.
20
Harga saham dari waktu ke waktu dapat naik turun, atau juga tetap. Ini
merupakan satu hal yang harus diperhatikan oleh pemodal yang terlibat dalam
kegiatan pasar modal, karena indikasi harga saham dapat pula dijadikan
Harga saham di bursa juga dipengaruhi oleh banyak faktir baik yang
ketat atau tidaknya pengawasan atas pelanggaran oleh pelaku bursa, psikologi
pemodal secara massal yang berubah-rubah dan pesimis dan optimis dan
sebaliknya.
kekuatan pasar. Jika jumlah penawaran lebih besar dari jumlah permintaan,
21
maka kurs harga saham akan turun. Sebaliknya, jika jumlah permintaan lebih
besar dari jumlah penawaran terhadap suatu efek, maka harga cenderung naik.
modal,harga saham selalu mengalami fluktuasi, naik dan turun dari satu
2. Perilaku Investor
Harga saham di bursa tidak tetap, dapat bergerak naik maupun turun,
Bagi kelompok ini yang penting adalah ikut sertanya mereka sebagai
bursa.
d. Kelompok spekulator
likuiditas saham.
mudah dan murah oleh para pemodal, sehingga semua informasi yang
relevan dan terpercaya telah tercermin dalam harga saham. Sahan sebagian
dirinya. Ciri penting efisiensi pasar adalah gerakan acak (random walk)
dari harga pasar sahamkarena pasar modal efisien, maka harga pasar
sehingga gerakannya pun tidak dapat diduga, kejadian itu sudah tercermin
psar modal terhadap informasi baru. Dengan kata lain, apabila harga
Return on Investment (ROI) dengan harga saham, maka dapat penulis simpulkan
25
dengan Harga Saham dimana Return on Investment (ROI) adalah penentu dasar
laba per lembar saham dimana laba per lembar saham diperoleh dari membagi
keseluruhan keuntungan dari harga saham yang di jual dengan jumlah saham yang
beredar, dengan demikian akan dapat diketahui jumlah keuntungan untuk setiap
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
pada bagian sebelumnya, maka objek penelitian yang akan di analisis asalah
mengenai Return on Investment (ROI) dan perubahan Harga Saham pada PT.
Indofood Sukses Makmur Tbk. Selama periode tahun 2001 sampai dengan tahun
2005.
yang berlokasi di gedung Bursa Efek Jakarta (BEJ) tower II lantai 1 jalan
kausal atau sebab akibat, bila X dan Y dalam metode penelitian berbentuk
Gambar 3.1
X Y
Dalam penelitian ini, data yang digunakan adalah data sekunder yaitu
data yang didapat dari Bursa Efek Jakarta (BEJ). Data-data yang digunakan
dalam proses perhitungan ini merupakan data kuatitatif, yaitu data berupa
laporan keuangan PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. Yang terdiri dari
(ROI) terhadap perubahan harga saham (Studi kasus pada PT. Indofood
Sukses Makmur Tbk.), maka permasalahan yang akan diteliti ada dua (2)
Tabel 3.1
Operasinalisasi Variabel
Riset kepustakaan adalah salah satu jenis riset yang dilakukan untuk
diluar kegiatan objek yang diteliti dimana data yang diperlukan yaitu
dalam hal ini berakaitan dengan objek penelitian skripsi ini yaitu Return on
Investment (ROI) dan perubahan harga saham yang di diperoleh dari Pusat
Setelah data yang diperlukan diolah maka dilakukan analisis sehingga data
tersebut menjadi lebih berarti. Teknik perhitungan dan analisis data yang
1. Analisis Financial
Tbk.
105):
Laba bersih
ROI = x 100%
Jumlah aktiva
Tbk.
harga saham PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. selama periode 2001-
Pt − Pt −1
Capital Gain atau Capital Loss =
Pt
6
Pt − Pt −1
Capital Gain atau Capital Loss = x 100%
Pt
Dimana:
Capital Gain (Loss) Merupakan selisih untung (Rugi) dari harga ivestasi
sekarang relatif dengan harga periode yang lalu. (Jogiyanto, 2003 : 110)
Atau:
h arg a saham rata − rata tahun (n + 1) − h arg a saham rata − rata tahun (n)
X 100%
h arg a saham rata − rata tahun (n)
2. Analisis statistik
a=
∑ Y − b.∑ X
n
n∑ XY − (∑ X )(∑ Y )
b=
n∑ X 2 − (∑ X )
2
Dimana:
Investment). Bila b (+) maka naik, dan bila (-) maka terjadi penurunan
n = Jumlah data
8
1) Perumusan Hipotesis
harga saham.
2) Uji Hipotesis
hipotesis, maka terlebih dahulu mencari nilai baku atau standar error (Se),
Se2 =
∑y 2
− b2 ∑ x2
n−2
atau:
Se2 =
(∑Y − (∑ Y )
2 2
)
n − b2 (∑ X − (∑ X )
2 2
n )
n−2
Sb2 = Se2
Σx2
atau:
Se
Sb 2 =
∑X 2
− (∑ X ) 2 n
Jadi:
2
Sb = Sb
Sa2 = Se2
∑X 2
n∑ x 2
atau:
Sa2 = Se2
∑X 2
n∑ X 2 − (∑ X ) 2
n
10
Jadi:
2
Sa = S a
a
t0 =
Sa
atau:
a − A0 (a − A0 ) n∑ X 2
t0 = =
Sa Se ∑ X 2
b
to =
Sb
atau:
b − B0
to =
Sb
tidaknya hipotesis yang dalam hal ini dinyatakan bahwa ROI berpengaruh
Kriteria pengujian yang dipakai dalam penelitian ini adalah kriteria uji dua
hipotesis dengan nilai t tabel yang terdapat dalam abel –t dengan tingkat
jika to ≤ tα/2 (n-2) atau to ≥ −tα/2 (n-2) berarti Ho diterima dan Ha ditolak,
Gambar 3.2
C. Analisis Determinasi
variabel Y disebabkan oleh faktor lain yang tidak termasuk dalam variabel
Kd = r2 x 100%
r=
n∑ XY − ∑ X( )(∑Y )
n∑ X 2 − (∑ X ) n∑ Y 2 −(∑ Y )
2 2
variabel X dan variabel Y, maka dapat dilihat pada tabel berikut ini:
13
Tabel 3.2
BAB IV
pendirian No. 228, tanggal 14 Agustus 1990. selanjutnya diubah dengan akta
No. 249, tanggal 15 November 1990 dan akta No. 171, tanggal 20 juni 1991,
surat keputusan No. C2-2915 HT.01.01. Tahun 1991. tanggal 12 Juli 1991
kembali diubah dengan Akta No. 395, tanggal 30 Mei 1992 yang dibuat oleh
keputusan No. C2-7284 HT. 01.04 Tahun 1993 tanggal 19 Agustus 1993
dilakukan berdasarkan Akta No. 51 tanggal 5 Februari 1994 yang dibuat oleh
(merger) dengan 18 perusahaan lain yang juga bergerak dalam bidang usaha
Group.
kegiatan yang berhubungan dengan industri mie instan ternasuk penelitian dan
yang dibuat oleh Benny Kristianto, SH. Notarios di jakarta kembali mengubah
Pada tahun 1995 perseroan mengakuisisi semua aktiva, pasiva dan usaha
UmumLuar Biasa Para Pemegang No. 1 tanggal 1 Juli 1995, yang dibuat oleh
Ayat (2) dan Ayat (3) dan Pasal 12 Ayat (1) dan Ayat (2) dari Anggaran Dasar
Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. C2-5144. HT. 01. 04.
4
Tahun 1996 pada tanggal 6 Maret 1996 diumumkan dalam Berita Negara
Pada tahun 1996, Perseroan kemudian mengubah nilai nominal saham dari
Pernyataan Keputusan Rapat No. 170 tanggal 27 Juni 1996 yang dibuat oleh
notaris Benny Kristianto, SH. Dan diumumkan dalam Berita Negara Republik
1968, Jungto No. 12 Tahun 1970, tentang PMDN berdasarkan Surat Persetujuan
mie, termasuk mie instant (instant noodles), mie segar (fresh noodles) dan mie
snack (snack noodles), dan perkirakan menguasai 90% pangsa pasar produk
mie instant di Indonesia, angka ini merupakan hasil survey SRI Retail Audit.
(snack foods), makanan bayi (baby foods), dan kopi. Menurut laporan
seluruhnya adalah sebaai berikut: mie instant 82,91%, makanan ringan 4,17%,
diselesaikan pada tahun 1994. jumlah karyawan saat inisekitar 14.862 orang
• Produk
harga jual yang mencakup seluruh segmen konsumen pasar yang ada.
Perseroan juga memiliki sepuluh dari dua puluh merek yang beredar di
Indonesia, termasuk Indomie, Sarimi dan Supermi nama yang cukup dikenal
instant pada tiga segmen pasar yang berbeda; (i) segmen bawah, yaitu
dengan harga dibawah Rp. 200 per bungkus, (ii) segmen menengah, yaitu
dengan harga antara Rp. 200 hingga Rp. 300 per bungkus, dan (iii) segmen
atas, yaitu denganharga diatas Rp. 300 per bungkus. Selain itu perseroan
juga memproduksi mie segar (fresh noodles) dan mie snack (snack noodles).
6
penyedap makanan, makanan ringan, makanan bayi dan kopi bubuk. Produk
dari indofood dimana merek piring lombok mempunyai pasar yang cukup
besar di Jawa Tengah. Produk-produk lainya seperti saos sambal dan saos
dilakukan oleh PT. Indosentra Pelangi, yaitu perusahaan anak yang 70%
diantaranya Chiki, Jetz, Chitato, dan Chetos yang di produksi oleh PT.
merek Proina dan SUN, dihasilkan oleh PT Gizindo Prima Nusantara, yaitu
Indofood Group lainnya adalah kopi bubuk yang dipasarkan dengan merek
tugu luwak dan Cafela. Produk kopi bubuk merupakan hasil produksi PT
7
dimiliki perseroan.
Tabel 4.1
• Prospek Usaha
a. Mie Instant
Far Eastern Economic Review, 6 januari 1994, dan hasil riset sendiri
kira-kira 5,6 miliar bungkus atau mencangkup kira-kira 25% dari total
mie instant adalah rata-rata20% per tahun, sedangkan dalam lima tahun
adanya peluang pasaran mie instant jenis khusus segmen pasar tertentu
instant dari jepang. Pada saat ini bentuk kerja sama itu sedang dalam
b. Penyedap Makanan
penyedap makanan di Indonesia pada tahun 1993 adalah lebih dari Rp.
400 miliar. Kehadiran Indofood Group untuk pasar ini masih kecil,
dengan nilai penjualan kira-kira diatas Rp. 20 miliar tahun lalu, atau
sebuah pabrik baru pada bulan April 1994. produksi ecap ini juga
perhatian yang besar terhadap rasa, kemasan dan harga jual yang
c. Makanan Ringan
d. Makanan Bayi
Dewan Komisaris
Direksi
Dewan Komisaris
- Edward A. Tortorici
- Ibrahim Risjad
- Graham L. Pickles
- Torstein Stephansen
- Wahjudi Prakarsa
14
Dewan direksi
- Franciscus Welirang
- Darmawan Sarsito
- Taufik Wiraatmaja
- C. M. Djoko Wibowo
- M. P. Sibarani
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham yang diadakan pada tanggal 24 Juni 2005,
salah satu anggota Dewan Komisaris Perusahaan disetujui oleh para Pemegang
Saham
Pda tanggal 30 September 2005, perusahaan dan anak perusahaan memiliki 46.290
karyawan tetap.
15
berwujud apabila ada kerjasama dari berbagai pihak baik antara pihak intern sendiri
maupun pihak
Laporan keuangan PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. Pada dasarnya terdapat
tiga macam laporan kaeuangan yaitu diantranya laporan neraca konsolidasi, laporan
laba rugi dan laporan perubahan odal. Namun dari laporan yang ada hanya dua
laporan keuangan saja yang dapat dipakai dalam penelitian ini yaitu neraca
konsolidasi dan laporan laba (rugi) yang digunakan sebagai data untuk mengetahui
informasi terutama yang ada kaitannya dengan Return on Investment (ROI) dan
perubahan harga saham. Dari neraca konsolidasi PT. Indofood Sukses Makmur Tbk
kewajiban dan modal yang terjadi yaitu selama 5 (lima) tahun berturut-turut antara
tahun 2001 sampai dengan tahun 2005. sedangkan dari laporan laba (rugi) dapat
mengetahui perkembangan jumlah laba (rugi) usaha, laba (rugi) sebelum pajak dan
laba (rugi) bersih yang dihasilkan setiap tahunnya yaitu salama 5 (lima) tahun dari
tahun 2001 samapai dengan 2005. apakah setiap tahunnya mengalami perubahan atau
tidak.
16
kewajiban dan jumlah modal perusahaan yang kesemuanya itu dapat kita
ketahui dari neraca konsolidasi PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. dari tahun
Tabel 4.2.1.1
Periode 2001-2005
(Dalam rupiah)
Lancar
Dari tabel diatas maka dapat kita lihat bagaimana perkembangan jumlah
ativa pada PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. Dari tahun ketahun yaitu dari
17
tahun 2001 sampai dengan tahun 2005. Jumlah aktiva pada tahun 2001 yaitu
sebesar Rp. 12.979.101.584.102 diamana pada tahun ini jumlah aktiva lancar
sebesar Rp. 5.246.996.500.510 ini menunjukkan lebih besar dari pada jumlah
Pada tahun 2002 jumlah aktiva perusahaan berubah yaitu menjadi Rp.
sebesar 17, 51% di bandingkan dengan tahun 2001 hal ini disebabkan karena
jumlah aktiva lancar dan aktiva tidak lancar mengalami kenaikan dengan
kenaikan yang tidak terlalu tinggi yaitu sebesar Rp. 15.308.854.459.911 ini
berarti perusahaan mengalami kenaikan jumlah aktiva sebesar 0,38%. hal ini
terhadap jumlah aktiva perusahaan akan tetapi aktiva tidak lancar perusahaan
kenaikan dari tahun sebelumnya yaitu sebesar 2,35%. Hal ini di sebsbkan
jumlah aktiva tidak lancar mengalami kenaikan walupun jumlah aktiva lancar
pada tahun 2004. Hali ini disebabkan terjadinya penururnan jumlah aktiva
lancar dan aktiva tidak lancar dibandingkan tahun sebelumnya yang mengalami
Tabel 4.2.1.2
Periode 2001-2005
(Dalam rupiah)
Lancar
Dari tabel diatas maka kita dapat melihat bagaiman perkembangan jumlah
kewajiban atu hutang setiap tahunnya pada PT. Indofood Sukses Makmur Tbk.
Dari tahun ketahun yaitu dari tahun 2001 sampai dengan tahun 2005. dan untuk
Pada tahun 2001 jumlah Kewajiban atau hutang yang harus dibayar PT.
jumlah kewajiban lancar lebih lebih besar dibandingkan kewajiban tidak lancar.
Pada tahun 2002 jumlah kewajiban yang harus dibayar atau ditanggung
oleh perusahaan yaitu sebesar Rp. 10.713.139.995.442 hal ini berarti jumlah
dari tahun sebelumnya akan tetapi sebaliknya jumlah kewajiban tidak lancar
Di tahun 2003 jumlah kewajiban yang harus dibayar oleh perusahaan yaitu
sebesar Rp. 10.552.330.340.734 dan ini berarti jumlah kewajiban yang harus
kewajiban tidak lancarnya, dimana pada tahun ini jumlah kewajiban tidak
Kemudian pada tahun 2004 jumlah kewajiban atau hutang yang harus
kewajiban lancar lebih besar dari pada tahun sebelumnya walaupun jumlah
namun hal tersebut masih belum cukup dapat mengurangi jumlah kewajiban
Diamana jumlah kewajiban yang harus dibayar perusahaan yaitu sebesar Rp.
dibandingkan pada tahun 2004. hal ini dikarenakan jumlah kewajiban lancar
Tbk.
Tabel 4.2.1.3
Periode 2001-2005
(Dalam rupiah)
2001 3.561.580.555.072 -
modal atau ekuitas yang dimiliki PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. Dari tahun
2001 sampai dengan tahun 2005, apakah mengalami perubahan atau tidak.
Makmur Tbk yaitu sebesar Rp. 3.561.580.555.072. pada tahun 2002 jumlah
22
mengalami kenaikan sebesar 2,84%. Dan pada tahun 2003 jumlah modal yang
hal ini berarti perusahaan mengalami kenaikan jumlah modal sebesar 3,96%.
Hal ini sangat baik sekali bagi perusahaan dalam menjalankan usahanya. Dan
terakhir pada tahun 2005 untuk sekali lagi perusahaan mengalami kenaikan
modal sebesar 1,23%. walaupun kenaikannya tidak terlalu tinggi namun hal
4.2.2 Perkembangan laporan Laba Rugi PT. Indofood Sukses Makmur Tbk.
Tabel 4.2.2.1
Periode 2001-2005
(Dalam rupiah)
Pajak
Dari laporan Laba (Rugi) PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. Yang telah di
uraikan dalam tabel diatas maka kita dapat melihat perkembangan laporan laba (rugi)
yang dialami oleh PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. Selama periode tahun 2001
Dapat kita lihat pada tahun 2001 jumlah laba bersih yang diperoleh perusahaan
yaitu sebesar Rp. 746.329.723.584 dengan jumlah laba usaha yang diperoleh sebesar
24
Rp. 2.034.459.662.892 dan jumlah laba sebelum pajak sebesar Rp. 1.276.339.853.937
pada tahun 2001. Ditahun 2002 jumlah laba bersih yang diperoleh poerusahaan
dalam perolehan laba bersih sebesar 7,54%. Pada tahun 2003 jumlah laba bersih
mengalami penurunan laba bersih sebesar 24,81% hal ini di pengaruhi oleh jumlah
laba sebelum pajak yag diperoleh perusahaan mengalami penurunan walaupun jumlah
laba usaha mengalami peningkatan. Kemudian pada tahun 2004 jumlah laba bersih
378.056.338.230 hal ini berarti perusahaan mengalami penurunan laba bersih sebesar
37,35%. Hal tersebut dikarenakan perusahaan memperoleh laba sebelum pajak yang
tidak begitu besar walupun laba usaha yang diperoleh perusahaan mengalami
kenaikan yang relatif sedikit. Dan terakhir pda tahun 2005 sekali lagi perusahaan
mengalami penurunan laba bersih yang sangat signifikan dari tahun sebelumnya yaitu
sebesar Rp. 124.017.962.994 bisa dikatakan untuk tahun 2005 ini penururnan jumlah
laba bersih lebih dari setengahnya perolehan laba bersih yang dihasilkan perusahaan
4.3 Analisis Return on Investment (ROI) PT. Indofood Sukses Makmur Tbk.
Pada bagian ini akan dibahas mengenai analisis Return on Investment (ROI)
Laba bersih
ROI = x 100%
Jumlah aktiva
Tahun 2001
746.329.723.584
ROI = x 100%
12.979.101.584.102
= 0,0575 x 100%
= 5.75%
Tahun 2002
802.632.827.816
ROI = x 100%
15.251.515.953.263
= 0,0526 x 100%
= 5,26%
Tahun 2003
603.481.302.847
ROI = x 100%
15.308.854.459.911
= 0,0394 x 100%
= 3,94%
26
Tahun 2004
378.056.338.230
ROI = x 100%
15.669.007.629.752
= 0,0241 x 100%
= 2,41%
Tahun 2005
124.017.962.994
ROI = x 100%
14.786.084.242.855
= 0,0083 x 100%
= 0,83%
Tabel 4.3.1
Periode 2001-2005
1. 2001 5,75%
2. 2002 5,26%
3. 2003 3,94%
4. 2004 2.41%
5. 2005 0.83%
27
ROI selama periode 2001 sampai dengan 2005 mengalami penurunan yang
cukup banyak dimana pada atahun 2001 kondisi ROI perusahaan sebesar 5,75% yang
berarti bahwa dengan menggunakan Rp. 1000, jumlah aktiva, laba bersih setelah
pajak yang dihasilkan sebesar Rp. 575. Pada tahun 2002 perushaan mengalami
penurunan ROI sebesar 5,26% yang artinya bahwa dari Rp. 526 laba bersih setelah
pajak dihasilkan dari Rp.1000 jumlah aktiva. Pada tahun 2003 kondisi ROI
perusahaan mengalami penurunan kembali sebesar 3,94% yang berarti bahwa dengan
menggunakan Rp. 1000 jumlah aktiva, laba bersih setelah pajak yang dihasilkan
sebesar Rp. 394. kemudian pada tahun 2004 kembali kondisi ROI perusahaan
mengalami penurunan sebesar 2,41% ini berarti bahwa Rp. 241 laba bersih setelah
pajak diperoleh dari Rp. 1000 jumlah aktiva. Dan terakhir pada tahun 2005
perusahaan mengalami penurunan ROI yang cukup tinggi yaitu sebesar 0,83% yang
artinya dengan menggunakan Rp. 1000 jumlah aktiva, laba bersih setelah pajak yang
Tbk.
saham PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. selama periode 2001-2005 dimana
Pt − Pt −1
Capital Gain atau Capital Loss =
Pt
28
Pt − Pt −1
Capital Gain atau Capital Loss = x 100%
Pt
Tahun 2001
550 − 1275
Capital Gain/Loss = x 100 %
1275
= -56,86%
Tahun 2002
475 − 1250
Capital Gain/loss = x 100%
1250
= -62%
Tahun 2003
550 − 950
Capital Gain/loss = x 100%
950
= -42,10%
Tahun 2004
600 − 925
Capital Gain/loss = x 100%
925
= -35.14%
670 − 1360
Capital Gain/loss = x 100%
1360
= -50,74%
29
Tabel 4.4.1
1. 2001 -56,86%
2. 2002 -62%
3. 2003 -42,10%
4. 2004 -35,14%
5. 2005 -50,74%
perubahan dari tahun ketahun dimana pada tahun 2001 perubahan harga saham
perusahaan sebesar -56,86% hal ini disebabkan permintaan investor terhadap saham
perusahaan yang menurun, pada tahun 2002 perubahan harga saham menurun sebesar
-62% hal ini disebabkan oleh menurunnya permintann inverstor terhadap saham
perusahaan. Selanjutmya pada tahun 2003 perubahan harga saham menurun sebesar -
perusahaan. Kemudian pada tahun 2004 perubahan harga saham menurun kembali
sebesar -35,14% namun penurunan pada tahun ini tidak sebesar pada tahun 2003, hal
Dan terakhir pada tahun 2005 perubahan harga saham mengalami penurunan kembali
30
sebesar -50,74% hal ini disebabkan menurunnya permintaan akan saham perusahaan
tersebut.
Dengan demikian dapat dilihat bahwa dari tahun ketahun harga saham PT.
Indofood Sukses Makmur Tbk. Mengalami perubahan yang cenderung menurun dari
Pada bagian ini akan dibahas mengenai analisis statistik yang terdiri dari
Analisis Regresi Linier Sederhana yaitu analisis yang digunakan untuk mengetahui
hubungan fungsional ataupun kausal satu variabel dependen dengan satu variabel
harga saham akibat perubahan Return on Investment (ROI) pada PT. Indofood Sukses
Sedangkan sisanya atau selebihnya perubahan variabel Y disebabkan oleh faktor lain
yang tidak termasuk dalam variabel penelitian ini. Dan terakhir adalah Uji Hipootesis
yaitu merupakan pengujian yang digunakan untuk menguji hipotesis penelitian yang
31
mencari nilai baku atau standar error (Se), kesalahan baku dari b (Sb) dan kesalahan
variabel X dan Perubahan Harga Saham PT. Indofood Sukses Makmur Tbk.
Tabel 4.4.1.1
Tahun X Y X2 Y2 XY
Berdasarkan hasil pada tabel tersebut, maka dapat diukur besarnya nilai
a=
∑ Y − b.∑ X
n
− 246,84 − (−52,3872)
=
5
− 194,4528
=
5
= -38,89056
= -39 (dibulatkan)
n∑ XY − (∑ X )(∑ Y )
b=
n∑ X 2 − (∑ X )
2
− 4728,65 − (−4490,02)
=
413,75 − 330,88
− 238,63
=
82,87
= 2,879570411
= -2,88 (dibvulatkan)
33
a = --39
b = -2,88
Y = a + bx
Y = -39 -2,88x
berarti nilai tersebut merupakan nilai pada perubahan harga saham apabila ROI
disebabkan oleh faktor lain yang tidak termasuk dalam variabel penelitian ini.
Kd = r2 x 100%
34
koefisien korelasi (r). Adpun bentuk rumus daripada koefisien korelasi tersebut
adalah:
r=
n∑ XY − ∑ X( )(∑Y )
n∑ X 2 − (∑ X ) n∑ Y 2 −(∑ Y )
2 2
− 4728,65 − (−4490,02)
=
(82,87) (2364,21)
− 238,63
=
195922,08
− 238,63
=
442,63
r = -0,539
Harga Saham. Dengan nilai r sebesar = -0,539 Jadi, koefisien korelasi antara
Kd = r2 x 100%
= (-0,539)2 x 100%
= 0,290521 x 100%
= 29, 0521%
= 29,1% (dibulatkan)
terhadap perubahan harga saham, maka terlebih dahulu mencari nilai baku atau
standar error (Se), kesalahan baku dari a (Sa) dan kesalahan baku dari b (Sb).
Se2 =
(∑ Y − (∑ Y )
2 2
)
n − b2 (∑ X − (∑ X )
2 2
n )
n−2
472,84 − 137,37
=
3
335,47
=
3
Se2 = 111,82
Se = 111,82
Se = 10,57
Jadi, kesalahan baku atau satndar error (Se) adalah sebesar 10,57%
2
Sa = Se 2 ∑X 2
n∑ X 2 − (∑ X ) 2
n
82,75
= x 111,82
5 (82,75) − (18,19) 2 / 5
82,75
= x 111,82
413,75 − 66,18
82,75
= x111,82
347,57
Sa2 = 26,62
37
Sa = 26,62
Sa = 5.16%
Jadi, kesalahan baku dari a (Sa) sebagai penduga A adalah sebesar 5,16%
Se
Sb2 =
∑X 2
− (∑ X ) 2 n
111,82
Sb2 =
(82,75 − (18,19) 2 5
111,82
=
16,57
Sb2 = 6,75
Sb = 6,75
= 2,598076211
Sb = 2,6 (dibulatkan)
Jadi, kesalahan baku dari b (Sb) sebagai penduga B adalah sebesar 2,6%
saham)
saham).
38
Dengan uji dua (2) pihak, pada taraf nyata 0,05 (α = 5%) atau tingkat
Jika to < −tα /2 (n-2) atau to > tα/2 (n-2) : berarti Ho ditolak
atau
a
t =
Sa
− 39
=
5.16
= -7,56
Jadi, to = -7,56 < -t 0,025 (3) = -3,182 dan juga to = -7,56 < t 0,025 (3) =
Atau
Ho
Diterima
arga saham)
saham)
Dengan uji dua pihak, pada taraf nyata 0,05 (α = 5%) atau tingkat
keyakinan 95% dan derajat kebebasan sebesar (dk= n-2) maka dapat
Jika to < −tα /2 (n-2) atau to > tα/2 (n-2) : berarti Ho ditolak
atau
b
to =
Sb
− 2,88
=
2,6
= -1,107692308
= -1,11 (dibulatkan)
jadi, Jadi, to = -1,11 > -t 0,025 (3) = -3,182 dan juga to = -1,11 < t 0,025 (3)
Atau
Ho
Diterima
BAB V
Kesimpulan
dan pemerintah. Kepercayaan tersebut biasanya diperoleh dari laba yang didapat
dari perusahaan.
Perubahan Harga Saham (Studi kasus pada PT. Indofood Sukses Makmur Tbk.)
1. ROI selama periode 2001 sampai dengan 2005 mengalami penurunan yang
cukup banyak dimana pada atahun 2001 kondisi ROI perusahaan sebesar
5,75% yang berarti bahwa dengan menggunakan Rp. 1000, jumlah aktiva, laba
bersih setelah pajak yang dihasilkan sebesar Rp. 575. Pada tahun 2002
perushaan mengalami penurunan ROI sebesar 5,26% yang artinya bahwa dari
Rp. 526 laba bersih setelah pajak dihasilkan dari Rp.1000 jumlah aktiva. Pada
3,94% yang berarti bahwa dengan menggunakan Rp. 1000 jumlah aktiva, laba
bersih setelah pajak yang dihasilkan sebesar Rp. 394. kemudian pada tahun
ini berarti bahwa Rp. 241 laba bersih setelah pajak diperoleh dari Rp. 1000
2
penurunan ROI yang cukup tinggi yaitu sebesar 0,83% yang artinya dengan
menggunakan Rp. 1000 jumlah aktiva, laba bersih setelah pajak yang
perubahan dari tahun ketahun dimana pada tahun 2001 perubahan harga
harga saham menurun sebesar -35,14% namun pada tahun ini penurunan tidak
sebesar pada tahun 2003, hal ini disebabkan menurunnya permintaan investor
terhadap saham perusahaan. Dan terakhir pada tahun 2005 perubahan harga
Dapat dilihat bahwa dari tahun ketahun harga saham PT. Indofood Sukses
perusahaan tersebut.
3
3. Pada perhitungan regresi tersebut, diperoleh hasil untuk a sebesar -39 berarti
nilai tersebut merupakan nilai pada perubahan harga saham apabila ROI = 0
sedangkan untuk b diperoleh hasil sebesar -2,88 ini berarti apabila Return on
berbanding terbalik.
Kemudian pada Uji Variabel Konstanta Dengan uji dua (2) pihak, pada taraf
nyata 0,05 (α = 5%) atau tingkat kemungkinan 95% dan derajat kebebasan
sebesar (dk=n-2) maka dapat diperoleh t tabel atau to 0,025 (3)= 3,182 dengan
hasil to = -7,56 < t 0,025 (3) = 3,182 sehingga Ho Diterima, artinya variable
konstanta tidak berpengaruh terhadap perubahan harga saham atau t= -7,56 <
3,182 sehingga Ho diterima. Dan terakhir pada uji variabel ROI didapat hasil to
Saran
Indofood Sukses Makmur Tbk. Maka penulis mencoba memberikan saran yang
jatuhnya harga pasar sahamnya. Dengan demkian diperlukan cara yang lebih
bijak yang akan memberikan keuntungan bagi semua pihak dengan cara
akan direaksi secara negatif oleh pasar dan masyarakat dalam hal ini para
akibatnya laba perlembar saham akan turun. Oleh karena itu apabila
5
mengenai kondisi keuangan perusahaan kepada pihak luar dalam hal ini para
4. adanya penelitian lanjutan dengan periode waktu yang lebih lama dan