Anda di halaman 1dari 9

i

BAB I
GAMBARAN UMUM

A. Aice Group

Aice Group merupakan perusahaan yang bergerak di bidang ice cream yang
berasal dari Singapura. Saat ini perusahaan tersebut telah membuka cabang di
Indonesia. Aice Group berkomitmen untuk memproduksi es krim yang enak, sehat,
dan terjangkau. Di Singapura, China dan Indonesia terdapat 2 laboratorium dan 3
pabrik yang memiliki kemampuan teknis yang terpercaya.

AICE memilih jalan yang berbeda dengan strategi marketing yang dilakukan
oleh para pemain lama di bisnis ini. Wall's dan Campina sebagai dua pemain besar
bisnis es krim di Indonesia. Sejak pertama hadir di Indonesia pada 2015, Aice
memperoleh peningkatan penjualan sampai 260 persen dari tahun 2016 hingga
2017. Angka penjualan tersebut diprediksikan akan terus mengalami peningkatan
seiring dengan semakin gencarnya marketing perusahaan ini bekerja. Untuk
mendukung pertumbuhan, di tahun 2018 pihak Aice membangun pabrik baru yang
berlokasi di Jawa Timur. Pabrik baru ini merupakan pabrik yang kedua setelah
pabrik pertama yang dibangun di Cibitung, Bekasi, Jawa Barat.

Untuk menjadi reseller, Aice juga menerapkan aturan yang cukup mudah dan
murah.Calon mitra hanya perlu mendaftar dengan persyaratan mempunyai lokasi
warung yang strategis dan daya listrik yang memadai.Bermodal uang sebesar
500.000 rupiah saja, mitra sudah bisa mendapatkan pinjaman freezer dan produk-
produk Aice. Dengan modal yang sangat ringan tersebut tentu sangat menarik minat
banyak orang.Terlebih Aice juga memakai sistem 'jual-putus' pada setiap penjualan
produk-produk es krimnya. Artinya, mitra hanya berkewajiban membayar produk-

1
produk es krim yang laku terjual. Dibandingkan dengan harga produk sejenis yang
ditawarkan oleh produsen lain, harga yang ditawarkan Aice untuk setiap produknya
juga sangat kompetitif. Saat ini ada 35 varian es krim yang ditawarkan Aice dengan
rentang harga 2.000 sampai dengan 10.000 rupiah saja. Selisih harga jual dari pabrik
ke reseller 1.000 sampai dengan 1.700 rupiah

2
BAB II
METODOLOGI

A. Metode Penelitian
Dalam penelitian ini saya menggunakan metode wawancara. Metode
wawancara yaitu mendapatkan informasi dengan cara bertanya langsung kepada
responden. Wawancara merupakan metode pengumpulan data dengan jalan tanya
jawab sepihak yang dilakukan secara sistematis dan berlandaskan kepada tujuan
penelitian (Lerbin,1992 dalam Hadi, 2007). Tanya jawab ‘sepihak’ berarti bahwa
pengumpul data yang aktif bertanya, sermentara pihak yang ditanya aktif memberikan
jawaban atau tanggapan. Dari definisi itu, kita juga dapat mengetahuibahwa Tanya
jawab dilakukan secara sistematis, telah terencana, dan mengacu pada tujuan penelitian
yang dilakukan. Dalam proses ini, hasil wawancara ditentukan oleh beberapa faktor
yang berinteraksi dan mempengaruhi arus informasi. Faktor-faktor tersebut ialah:
pewawancara, responden, topik penelitian yang tertuang dalam daftar pertanyaaa, dan
situasi wawancara. Pewawancara diharapkan menyampaikan pertanyaan kepada
responden, merangsang responden untuk menjawabnya, menggali jawaban lebih jauh
bila dikehendaki mencatatnya. Bila semua tugas ini tidak dilaksanakan sebagaimana
mestinya maka hasil wawancara menjadi kurang bermutu. Syarat menjadi
pewawancara yang baik ialah ketrampilan mewawancarai, motivasi yang tinggi, dan
rasa aman, artinya tidak ragu dan takut untuk menyampaikan pertanyaan.
Demikian pula responden dapat mempengaruhi hasil wawancara karena mutu jawaban
yang diberikan tergantung pada apakah dia dapat menangkap isi pertanyaan dengan
tepat serta bersedia menjawabnya dengan baik.

Penelitian ini dilakukan di desa Kedung Wangi Kecamatan Sambeng Kabupaten


Lamongan, dengan melibatkan 5 responden yaitu tetangga sekitar rumah dari peneliti.
Berikut ini daftar pertanyaan yang diajukan kepada responden :
1. Siapakah nama anda?
2. Berapa usia anda?
3. Apa perkerjaan anda?
4. Berapa kisaran gaji yang anda terima per bulan?
5. Darimana anda mengetahui produk ice cream AICE?

3
6. Seberapa seringkah anda membeli ice cream AICE?
7. Dimana anda biasa membeli ice cream AICE?
8. Varian produk ice cream AICE apa yang sering anda beli?
9. Faktor apa yang membuat anda memilih varian produk tersebut?
10. Menurut anda apakah harga dari produk tersebut terjangkau?
11. Menurut anda apakah kualitas dari produk tersebut bagus?
12. Apakah anda akan merekomendasikan ice cream AICE kepada saudara
atau teman anda?

4
BAB III
PEMBAHASAN

A. Segmentasi Produk AICE


Segmentasi adalah proses memecahkan kelompok pembeli heterogen menjadi
kelompok pembeli homogen yang kecil, yaitu dengan karateristik atau kebutuhan
membeli yang relatif serupa (Kotler 2003). Dengan adanya segmentasi ini maka akan
ditentukan variabel-variabel untuk membentuk kelompok pasar berdasarkan demografi,
geografi, psikografi dan perilaku.
 Segmentasi Demografi yaitu membagi pasar menjadi kelompok berdasarkan pada
variabel seperti umur, jenis kelamin, besar keluarga, siklus kehidupan keluarga,
pendapatan, pekerjaan, pendidikan, agama, ras dan kebangsaan. Untuk AICE sendiri
segmentasi demografinya menargetkan untuk semua kalangan (umur) dan juga untuk
pria dan wanita dan juga untuk semua agama, ras dan kebangsaan mengingat Indonesia
adalah negara dengan berbagai macam suku bangsa.
 Segmentasi Geografi yaitu membagi pasar menjadi beberapa unit secara geografi
seperti negara, regional, negara bagian, kota atau komplek perumahan, toko kelontong
(warung rumahan). Segmen geografi untuk AICE ini berpusat di Singapura dan masuk
ke pasar serta punya pabrik di Indonesia sejak 2015, Aice saat ini telah memiliki 80.000
agen.
 Segmentasi Psikografi adalah membagi pembeli menjadi kelompok berbeda
berdasarkan pada karakteristik kelas social, gaya hidup atau kepribadian. AICE
menetapkan segmen psikografinya untuk kelas sosial menengah kebawah. Karena
harganya hanya berkisar antara Rp 2.000 - Rp 10.000.

 Segmentasi Perilaku yaitu mengelompokkan pembeli berdasarkan pada pengetahuan,


sikap, penggunaan atau reaksi mereka terghadap suatu produk. AICE melihat peluang
dari segmen perilaku ini karena tidak ada orang yang tidak suka ice cream. Mulai dari
anak-anak sampai lanjut usia suka ice cream. Karena rasa dingin, manis dan
menyegarkan itu menjadi satu maka tidak ada yang menolak jika diberi ice cream.
Terlebih orang Indonesia sangat suka jajan dan ngemil.

5
B. Targeting
Targeting adalah sekelompok pembeli (buyers) yang memiliki kebutuhan atau
karakteristik yang sama yang menjadi tujuan promosi perusahaan (Kotler dan
Amstrong: 2008). Dengan kata lain targeting ini akan memilih satu atau lebih dari
segmentasi pasar yang sudah dijelaskan diatas.
Targeting atau pasar sasaran untuk AICE adalah semua kalangan mulai dari anak-anak
sampai orang dewasa bahkan lanjut usia dengan harga yang dapat dijangkau mulai dari
Rp 2.000 – Rp 10.000 yang distribusi produknya lebih banyak di warung-warung
rumahan. Dengan cara seperti itu AICE membantu masyarakat menengah kebawah
untuk meningkatkan taraf hidup mereka dengan memberikan peluang bisnis yang
menjanjikan.

C. Positioning
Positioning menurut Kotler dan Keller dalam bukunya Manajemen Pemasaran
(2006:262) adalah Positioning is the act of designin the company’s offer so that it
occupies a distinct and value placed in the target customer mind (Positioning adalah
tindakan merancang tawaran perusahaan sehingga ia menempati nilai yang berbeda dan
ditempatkan di benak target pelanggan). Bagaimana perusahaan bisa mendapatkan hati
masyarakat untuk produknya dan teringat selalu akan produknya.
Aice tidak menggandeng supermarket atau mini market yang ada di kota sebagai
prioritas mitra penjualan. Mereka justru menggandeng toko-toko kelontong dan
warung-warung kecil yang lokasinya strategis berada di tengah pemukiman padat
penduduk atau dekat dengan sekolah. Dengan demikian konsumen bisa lebih dekat
untuk mendapatkan produknya tentu hal ini akan sangat membantu pemasaran AICE,
dan juga mengiklankan lewat media sosial karena generasi sekarang sangat lekat
dengan media sosial. Maka apabila ada yang bertanya tentang ice cream AICE ini pasti
akan ada yang jawab "itu loh ice cream yang harganya murah banget dan rasanya juga
gak kalah sama merk ice cream yang mahal" pada saat inilah orang akan ingat dengan
ice cream tersebut.

6
D. Analisis Strategi Pemasaran AICE
Strategi marketing yang dilakukan oleh Aice hingga berpotensi menggoyang
pasar para pemain lama adalah selain memasang iklan konvensional lewat media cetak
dan elektronik, Aice cukup rajin menjadi sponsor berbagai kegiatan yang terbaru,
mereka menjadi salah satu sponsor perhelatan Asian Games 2018 yang berlangsung di
Jakarta dan Palembang. Mereka juga biasa menggunakan jasa para para selebriti untuk
menjadi buzzer dan mengendorse produk-produk Aice di medsos. Jaringan distribusi
mereka juga sangat kuat dan mampu menjangkau daerah-daerah yang selama ini tidak
pernah dilirik oleh pemain lama. Saat ini Aice memiliki lebih kurang 80.000 outlet di
seluruh Indonesia.
Menurut saya stragtegi yang dilakukan oleh AICE ini sudah cukup baik dan
sesuai karena menargetkan masyarakat kalangan menengah kebawah serta dengan
distribusi penjualan yang mudah untuk dijangkau. Untuk kegiatan dalam memasarkan
produknya cukup menarik karena dengan harga yang murah dan rasanya yang enak
tentunya akan secara alami dapat dipromosikan konsumen kepada konsumen lain
secara mount of mount, selain itu juga AICE melakukan pemasaran melalui media cetak
dan media online yang sesuai untuk menjangkau masyarakat di era ini.
Dan untuk saran saya dalam strategi pemasaran AICE ini yaitu turut
menciptakan produk yang premium agar masyarakat dari semua kalangan dapat
mengkonsumsi produk ini. Dan terus membuat produk-produk inovatif rasa-rasa
terbaru yang sesuai dengan ciri khas indonesia seperti ice cream rasa kopyor, kacang
hijau, atau ketan. Yang nantinya akan menjadi ciri khas produk yang dijual khusus di
Indonesia.

7
DAFTAR PUSTAKA

https://www.aice.co.id/

Anda mungkin juga menyukai