Anda di halaman 1dari 9

RISET PASAR PRODUK KUE CUBIT

Disusun Oleh:
Filipe Sekar Prasetyani 200620293
Nur Rohman Fahrurozi 200620294
Shah Alam Sahadewa Diparma 200620295
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..............................................................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................................................1
B. Tujuan Riset Pasar.....................................................................................................................1
BAB II HASIL DAN PEMBAHASAN.................................................................................................2
A. Hasil..........................................................................................................................................2
B. Pembahasan...............................................................................................................................4
BAB III PENUTUP...............................................................................................................................6
A. Kesimpulan................................................................................................................................6
B. Saran..........................................................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................................7

ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Makanan tradisional merupakan salah satu ciri keanekaragaman budaya yang ada di
Indonesia. Makanan tradisional juga berfungsi sebagai identitas setiap daerah karena
memiliki cita rasa yang berbeda sesuai dengan lingkungan, kebiasaan, simbol, peraturan,
serta pola konsumsi yang sudah menjadi tradisi turun-temurun pada setiap daerah.
Menurut Koentjaningrat (1996), makanan tradisional merupakan budaya kuliner yang
mengarah pada kekayaan varietas berupa makanan tradisional, makanan – makanan biasa,
makanan kecil atau snack, dan berbagai minuman yang mengarah pada pada identitas
regional dan kelompok etnik tertentu.
Salah satu makanan tradisional adalah kue cubit. Makanan tradisional Indonesia yang
berakar dari makanan khas Belanda yaitu poffertjes. Berbentuk bulatan kecil dengan
diameter kurang lebih 4 sentimeter, kue cubit dijual dengan harga yang relatif murah. Kue
cubit dalam pasar kuliner di Daerah Yogyakarta belum terlalu populer, maka dari itu riset
pasar ditujukan agar jajanan kue cubit mampu bersaing di pasar kuliner Yogyakarta.
Riset pasar menurut Malhotra (2005) adalah proses identifikasi, pengumpulan, analisis,
diseminasi, serta penggunaan informasi secara sistematik dan obyektif untuk membantu
manajemen membuat keputusan yang berhubungan dengan identifikasi dan penyelesaian
masalah dalam bidang pemasaran. Taan (2010) mendefinisikan riset pasar sebagai fungsi
yang menghubungkan konsumen, pelanggan, dan publik dengan pemasar melalui
informasi-informasi yang digunakan untuk mengidentifikasi dan mendefinisikan peluang,
membantu kinerja pemasaran dan memperbaiki pengertian pemasaran sebagai suatu
proses. Riset pasar perlu dilakukan sebelum memulai usaha baru, memperkenalkan produk
baru, maupun mempertahankan usaha yang sudah ada.
Riset pasar berperan penting untuk menilai potensi dan minat pasar terhadap ide
pengembangan produk yang akan dilakukan agar dapat mengurangi segala resiko yang
mungkin terjadi.
B. Tujuan Riset Pasar
Tujuan penelitian adalah sebagai berikut:
1. Mendapatkan hasil analisis dan interpretasi data riset pasar mengenai potensi dan
minat pasar terhadap produk jajanan kue cubit di Daerah Istimewa Yogyakarta.
2. Mendapatkan strategi peningkatan daya saing usaha kue cubit yang tepat.

1
BAB II HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Berdasarkan survei secara online yang dilaksanakan melalui bit.ly/SurveyMinatKueCubit,
sebanyak 40 responden yang berdomisili di Daerah Istimewa Yogyakarta diperoleh hasil
sebagai berikut.
1. Sebanyak 90% responden mengetahui apa itu jajanan kue cubit

2. Sebanyak 87,2% responden sering membeli jajanan kue cubit

2
3. Sebanyak 94,1% responden berminat untuk mencoba jajanan kue cubit

4. Sebanyak 47,5% responden memilih rasak cokelat sebagai rasa yang paling mungkin
mereka beli

3
5. Sebanyak 70% responden memiliki kebiasaan untuk membeli makanan langsung di
tempat daripada melalui aplikasi daring

B. Pembahasan
1. Analisis Hasil Survey
Dari hasil survey yang telah dilakukan, perlu dilakukan analisis agar dapat menjawab
tujuan-tujuan dari survey. Menurut Doman (2002), analisis jawaban responden dalam
kuesioner dapat dilakukan melalui analisis tren, analisis similaritas, analisis kontradiksi,
serta analisis odd grouping.
a. Analisis Tren
Tren adalah respon yang cukup tinggi ataupun rendah terhadap beberapa pilihan
yang diajukan. Sebuah tren akan tampak jelas ketika data-data telah dikumpulkan.
Beberapa data yang memiliki tren dalam riset pasar ini adalah sebagai berikut
1) Sebanyak 90% responden mengetahui apa itu jajanan kue cubit. Ini menunjukkan
bahwa jajanan kue cubit cukup populer di kalangan responden.
2) Rasa yang paling diminati oleh responden adalah rasa cokelat (47,5%), selain itu
sebanyak 25% dan 20% responden memilih rasa greentea dan original (vanila)
bila membeli jajanan kue cubit.
b. Analisis Similiaritas
Analisis yang menyoroti kesamaan tren yang terjadi antara satu kelas dengan kelas
lainnya. Namun dalam penelitian ini tidak ditemukan poin-poin tersebut.

4
c. Analisis Kontradiksi
Analisis kontradiksi menyoroti ketidakkonsistenan jawaban responden atas
pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner, namun dalam penelitian ini tidak
ditemukan poin-poin tersebut.
d. Analisis Odd Grouping
Berdasarkan hasil kuesioner yang telah diperoleh terdapat jawaban odd grouping,
yaitu sebanyak 28 responden memilih membeli langsung makanannya, sedangkan
ada 12 responden yang memilih menggunkan aplikasi daring dalam membeli
makanan, hal ini dapat menjadi pertimbangan bagi pelaku usaha untuk dapat
bermitra dengan aplikasi daring agar mendapatkan jangkuan pelanggan yang lebih
luas lagi.
2. Strategi peningkatan daya saing
Dalam memasarkan sebuah produk, faktor terpenting adalah metode penjualan, metode
penjualan yang kurang baik dapat mengakibatkan daya saing jajanan kue cubit
melemah. Metode penjualan yang dapat dilakukan adalah menjual produk ditempat-
tempat yang ramai dan mudah dijangkau karena berdasarkan hasil survey, responden
lebih banyak membeli makanannya sendiri. Selain itu, dapat juga dengan bermitra
dengan aplikasi daring agar dapat menjangkau pelanggan lebih luas lagi.
Faktor penting yang lain adalah soal rasa. Rasa yang paling diminati oleh responden
adalah rasa cokelat, selain itu ada juga rasa greentea dan rasa original (vanila) dapat
dijadikan variasi rasa yang juga diminati oleh pelanggan. Dengan melakukan strategi
tersebut, diharapkan jajanan kue cubit dapat bersaing di pasar kuliner Daerah Istimewa
Yogyakarta.

5
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
Terdapat beberapa hal yang dapat disimpulkan dalam penelitian riset pasar yang telah
dilakukan
1. Analisis data
a. Sebanyak 90% responden mengetahui apa itu jajanan kue cubit. Ini menunjukkan
bahwa jajanan kue cubit cukup populer di kalangan responden.
b. Rasa yang paling diminati oleh responden adalah rasa cokelat (47,5%), selain itu
sebanyak 25% dan 20% responden memilih rasa greentea dan original (vanila) bila
membeli jajanan kue cubit.
c. Sebanyak 28 responden memilih membeli langsung makanannya, sedangkan ada 12
responden yang memilih menggunkan aplikasi daring dalam membeli makanan.
2. Stretegi peningkatan daya saing usaha jajanan kue cubit yang tepat adalah sebagai
berikut
a. Menjual produk ditempat-tempat yang ramai dan mudah dijangkau oleh pelanggan.
b. Bermitra dengan aplikasi daring agar dapat menjangkau pelanggan lebih luas lagi.
c. Rasa cokelat, greentea, dan original (vanila) dapat menjadi rasa unggulan jajanan
kue cubit.
B. Saran
Mengingat pasar kuliner di Daerah Istimewa Yogyakarta sangat luas, penelitian ini lebih
difokuskan pada upaya menggali potensi pasar dan strategi pemasaran yang diarahkan
pada responden yang berdomisili di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta. Selain lingkup
survei yang dapat diperluas, pendekatan riset pasar lainnya dapat digunakan dalam
penelitian selanjutnya.

6
DAFTAR PUSTAKA

Doman, D., Dennnison, D., dan Doman, M. (1997). Market Research Made Easy. (Ed 2).
Canada: Internasional Self Councel Press.

Koentjaraningrat. 1996. Pengantar Ilmu Anthropologi. Jakarta: Rineka Cipta.

Kotler, Philip. 1988. Manajemen Pemasaran Edisi Keenam Jilid 1. Jakarta: Erlangga

Malhotra, N.K. (2005). Marketing Research An Applied Orientation I. USA: Prentice Hall.

Anda mungkin juga menyukai