Anda di halaman 1dari 44

o Definisi Matriks

o Jenis-jenis Matriks

o Operasi penjumlahan Matriks,


Perkalian Matriks dengan Skalar
&Perkalian Matriks dengan Matriks

o Sifat-sifat Operasi pada Matriks

o Operasi Baris Dasar pada Matriks


Definisi Matriks
o Susunan bilangan (bilangan riil/kompleks) dalam baris dan
kolom dalam bentuk segi empat yang diapit oleh tanda
kurung “( )” atau siku “[ ]”

Contoh:

 1 3   2i 1  2i 5  i  Baris ke 1
    Baris ke 2
 2 0,5   0 2  3i 4 
o Lambang/notasi matriks ditulis dengan huruf Besar : A, B, C, …

o Sebuah matriks mempunyai ukuran yang disebut ordo.


Bentuk ordo dari matriks adalah m x n. Misal A adalah Matriks
berordo m x n, maka A adalah matriks yang terdiri dari m baris dan n kolom.
Beberapa Contoh Matriks

 1  3
o Matriks A berordo 2 x 2 : A   
2 5 
2 1 5 
o Matriks B berordo 2 x 3 : B   
 0 3  4

Pada matriks A di atas, elemen baris ke 1 kolom ke 2 adalah -3.


Pada matriks B di atas, elemen baris ke 2 kolom ke 3 adalah -4.

Catatan : ordo dari matriks kadang dituliskan sebagai indeks


pada notasi matriks seperti : A2 x 2 , B2 x 3 , C3 x 3
Bentuk Umum :

 a11 a12  a1n 


 
 aij 
 a21 a22  a2 n 
Amxn  
   
 
a  amn 
 n1 an 2

aij menyatakan elemen pada baris ke i kolom ke j dari


matriks A.
Kegunaan Matriks

o Matriks dapat digunakan untuk merepresentasikan citra

/image/gambar.

o Matriks dapat digunakan menyelesaikan sistim persamaan

linier.
6

Gambar/Citra dpt direpresentasikan sebagai matriks

(0,0) Titik Origin


x

f(x,y)

Nilai f di koordinat (x,y)


menunjukkan brightness
atau grayness level dari citra
pada titik tersebut.
Dalam Image Processing akan melibatkan komputasi
matriks sehingga operasi dalam matriks merupakan
konsep dasar untuk mempelajari materi Image
Processing .
Kesamaan Dua Matriks

Dua matriks A = (aij) dan B = (bij) dikatakan

sama jika ukurannya sama dan setiap elemen yang


bersesuaian juga sama.

Dengan kata lain : aij = bij untuk semua i dan j.


Jenis-jenis Matriks
o Matriks kolom (vektor kolom)

o Matriks baris (vektor baris)

o Matriks bujur sangkar

o Matriks Skalar

o Matriks Identtas

o Matriks diagonal

o Matriks segitiga atas & segitiga bawah

o Matriks nol

o Matriks simetri
1. Matriks kolom
Matriks kolom disebut juga vektor kolom, yaitu
Matriks yang hanya mempunyai satu kolom,

Contoh :

1
  7
  2   3
3 ,  0  ,  
   1   4
5  
 
2. Matriks Baris
Matriks baris disebut juga vektor baris , yaitu
Matriks yang hanya mempunyai satu baris,

Contoh : 1, 2, 3 ,  2, 1, 0, 1 ,  4, 3


Matriks baris dan matriks kolom disimbolkan
dengan huruf kecil tebal atau tanda vektor.
Secara umum matriks
baris berukuran 1 x n dan matriks kolom n x 1
Ditulis sebagai  y1 
 
 y2 
   
x   x1 , x2 , x3 ,..., xn ; y  y3
 
  
y 
 n
3. Matriks bujur sangkar
adalah matriks yang mempunyai jumlah baris dan
jumlah kolom sama. Matriks bujur sangkar A yang
Mempunyai n baris dan n kolom disebut matriks bujur
sangkar berorde n.

 a11 a12  a1n 


 
 aij 
 a21 a22  a2 n 
Amxn  
   
 
a  amn 
 n1 an 2
a11, a22, …., ann disebut diagonal
utama dari matriks A
4. Matriks Skalar
adalah matriks diagonal yang semua elemen
diagonalnya merupakan sebuah bilangan yang sama.
Dengan kata lain :
aij = k, untuk i = j dan aij = 0 untuk i  j, k = konstanta.

Contoh :
3 0 0 0
 6 0 0  
 2 0    0 3 0 0
A    , B   0 6 0 ,C  
 0  2  0 0 6 0 0 3 0
   
0 0 0 3 

5. Matriks Identitas/satuan
adalah matriks bujur sangkar yang elemen-elemen
pada diagonal utamanya 1 dan elemen-elemen diluar
diagonal utamanya nol. Matriks Identitas berorde n
dinotasikan dengan In.

1 0  0
1 0 0  
1 0   0 1  0
I 2    , I3   0 1 0  , In  
0 1 0 0 1    0
   
0 0  1 

Catatan : matriks identitas disebut juga matriks skalar khusus.
6. Matriks Diagonal
adalah matriks bujur sangkar yang elemen-elemen

diluar diagonal utamanya nol.

Dengan kata lain : aij = 0 untuk i  j.

Contoh :
 3 0 0 0
6 0 0   
3 0    0 1 0 0
A    , B  0 0 0  ,C  
0  2  0 0  5 0 0  2 0
   
0 0 0 7
7a. Matriks Segitiga Atas
adalah matriks bujur sangkar yang semua elemen di bawah

diagonal utamanya nol .

Dengan kata lain : aij = 0 untuk i > j.

Contoh :
3 1 4 2
6 1 3   
3 1    0 1 9 11
  , 0 1  2 ,
0  2 0 0  5 0 0 2 0 
   
0 0 0 7 

7b. Matriks Segitiga bawah

adalah matriks bujur sangkar yang semua elemen di atas

diagonal utamanya nol .

Dengan kata lain : aij = 0 untuk i < j.

Contoh :
3 0 0 0
 6 0 0  
3 0    2 3 0 0
  , 8 1 0 ,
1  2 12  2 3  4 4 7 0
   
5  1 0 7 

8. Matriks Nol

adalah matriks (tidak harus bujur sangkar) yang semua


elemennya nol.
Contoh :
 0 0
 0 0 0    0 0
O2 x3    , O3 x 2   0 0  , O2 x 2   
 0 0 0  0 0  0 0
 
Catatan :
Matriks Nol biasanya di notasikan dengan : O
9. Matriks Simetri
Suatu matriks matriks bujur sangkar A disebut matriks simetri
Jika aij = aji untuk setiap i dan j

Contoh :
3 2 4 5
 6 8 12   
3 0    2 3 6  1
A    , B   8 1  2 ,C  
 0  2 12  2 3  4 6 7 0
   
5  1 0 7 

# Apakah yang Anda ketahui tentang

o Matriks Skew /skew matrix ?

o Matriks Skew Simetri ?

o Matriks Nilpoten ?

o Matriks Idempoten ?

o Matriks Ortogonal ?

o Matriks Hermit ?
Operasi pada Matriks

1. Penjumlahan Matriks

2. Perkalian matriks dengan skalar

3. Perkalian matriks dengan matriks


1.Penjumlahan Dua Matriks

Misal A dan B adalah matriks berukuran m x n


dengan A = (aij) dan B = (bij) maka :
A + B = aij + bij
dengan aij dan bij merupakan elemen–elemen dari
matriks A dan B yang bersesuaian.
Contoh :
Diketahui matriks A, B dan C sebagai berikut:

 2 3  4  1 4  1 3 5
A    B    C   
 1 5 4    2 3  2  4 0

Jika mungkin hitung:


a). A + B
b). A + C
c). B + C
Jawab :

o A+ B tidak dapat dijumlahkan (?)

 2 3  4  1 3 5 3 6 1
o A + C =   +   =  
 1 5 4   2  4 0 1 1 4
o B + C tidak dapat dijumlahkan (?)

Syarat dua matriks dapat dijumlahkan : ke dua matriks


mempunyai ordo/ukuran yang sama
2. Perkalian Matriks dengan Skalar

Misal A matriks berukuran m x n, dengan

A = (aij) dan r adalah skalar.

Perkalian Matriks A dengan skalar r adalah

rA = r(aij)= raij

dengan raij merupakan perkalian setiap elemen dari


matriks A dengan r.
Contoh :
 2 3  4
Diketahui matriks A   
 1 5 4 

Hitunglah : 3A, -2A dan½A

Jawab :

 2 3  4  6 9  12 
3A  3    
 1 5 4    3 15 12 
 2 3  4  4  6 8 
 2A  2    
 1 5 4   2  10  8 

 2 3  4
1 A 1 
 1 3  2
   
2
2
 
2
 1 5 4   2 1 5
2 2 
3. Perkalian Matriks dengan Matriks

Misal A matriks berukuran m x p dan B matriks berukuran


p x n.

A = (aij) dan B = (bij)

Perkalian matriks A dan B, yaitu AB = C

dengan C = (cij) adalah matriks berukuran m x n,

dengan cij adalah elemen dari C yang diperoleh dengan


menjumlahkan hasil perkalian setiap elemen baris ke i dari
matriks A dengan setiap elemen kolom ke j dari matriks B.
Elemen ke ij dari matriks hasil perkalian A dan B yaitu

matriks C = (cij) dengan:

cij = ai1b1j + ai2b2j + …+aipbpj

= a
k 1
ik bkj

Contoh:
Hitung perkalian matriks A dan B, dengan

 0 2
1  2 0  
A    B    2 3
5 1 3  1 2
 
Jawab:
 0 2
1 2 0  
A    B   2 3
5 1 3  1 2 

 0 2
 1  2 0  
AB     2 3 
5 1 3  
 1 2 
1.0  2.( 2)  0.1 1.2  2.3  0.2 
  
 5.0  1.( 2)  3.1 5 .2  1 . 3  3 . 2 
 4  4
  
 1 19 
Syarat dua matriks A dan B dapat dikalikan:

Jika banyaknya kolom pada matriks A sama dengan banyaknya


baris pada matriks B.

Amxp B pxn  Cmxn


=
Sifat-sifat Operasi Penjumlahan & Perkalian Skalar
pada Matriks
Misal A, B, dan C adalah matriks-matriks yang

berukuran sama dan r, s adalah skalar, maka

1. A+B=B+A

2. (A + B) + C = A + (B + C)

3. A+O=A

4. r(A + B) = rA + rB

5. (r + s)A = rA + sA

6. r(sA) = (rs)A
Sifat-sifat Perkalian Matriks
Misalkan A adalah matriks berukuran m x n dan B, C adalah

matriks yang mempunyai ukuran- ukuran sedemikian sehingga

penjumlahan & perkalian matriks terdefinisi, maka

1. A(BC) = (AB)C (sifat Assosiatif perkalian)

2. A(B + C) = AB + AC (sifat Distribusi kiri)

3. (B + C)A = BA + CA (Sifat Distribusi kanan)

4. r(AB) = (rA)B = A(rB) , untuk sebarang skalar r

5. IA = A (sifat Identitas terhadap perkalian)


Catatan :

o Perkalian dua matriks tidak bersifat komutatif, yaitu AB ≠ BA.

o Aturan penghapusan tidak berlaku pada perkalian matriks,

yaitu jika AB = AC, maka tidak harus B = C.

o Jika AB = O, maka tidak berarti A = O atau B = O.

o Jika A berukuran n x n, maka Ak menyatakan perkalian A

sebanyak k buah dan yaitu Ak =A A A …A ( ada A sebanyak k).

o Ao = In.
# Berikan contoh matriks masing-masing satu.

1. Berikan contoh matriks A, B dan C berordo 2x2

dengan B  C tetapi AB = AC.

2. Berikan contoh matriks A , B berordo 2 x 2, bukan

matriks nol, tetatp AB = O.


Matriks Transpose

o Transpose dari matriks A berordo m x n, dinotasikan dg AT

adalah matriks yang diperoleh dengan mempertukarkan

setiap baris dengan setiap kolom dari matriks A.

Jadi : AT = (aij)t = (aji).

o AT berordo : n x m.

o AT disebut matriks transpose


Contoh :
 2 3  4
Jika diketahui matriks A   
 1 5 4 

transpose dari A adalah

 2  1
 
A  3
T
5
 4 4 
 
Sifat-sifat transpose Matriks
1. (AT)T = A

2. (A + B)T = AT + BT

3. (kA)T = k(AT), k suatu skalar riil

4. (AB)T = BTAT

5. Jika AT = A, maka A disebut matriks simetri


Invers Matriks

o Misal A dan B matriks berordo n x n.

Jika AB = BA = In, maka B disebut invers dari A.

Selanjutnya B disebut matriks invers

o Invers dari A dinotasikan dengan A-1.

Jadi AA-1 = A-1A = In


Contoh :
1 2  3  2
Invers dari matriks A    adalah B   

 1 3  1 1 
sebab
1 2   3  2   1 0 
AB          I 2
1 3    1 1   0 1 

 3  2  1 2   1 0 
BA          I 2
  1 1  1 3   0 1 
Catatan :

o Tidak semua matriks bujur sangkar mempunyai invers.

o Jika An x n punya invers, maka A disebut matriks non

singular

o Jika An x n tidak mempunyai invers, maka A disebut

matriks singular.
Sifat-sifat Invers Matriks

o Jika A dan B adalah matriks bujur sangkar berordo sama

dan masing-masing mempunyai invers, maka (AB)-1 = B-1A-1

o (A)-n = (A-1)n = A-1A-1 … A-1 (Sebanyak n faktor)


1
o Jika k skalar, maka (kA)-1 = A-1
k

o (AT)-1 = (A-1)T
1. Jika diketahui matriks,
 1 3
 2 3  4    2 3
A    , B   0 5  dan C   
 1 5 4   2 7  3 5
 
Tentukan hasil dari : AB, BA, BC, CA dan BC 1

1 1
 I 2  3 A
1
2. Tentukan matriks A jika  
3 4

a b 
3. Jika A2x2 adalah matriks non singular, A   
c d 
dengan ad - bc  0 , tentukan invers dari A.

Anda mungkin juga menyukai