Operasi Perhitungan Dasar

Matematika

1
Daftar Materi Bab Ini
1. Jenis Bilangan dan Operasi Aritmatika
2. Konsep Himpunan
3. Pembulatan dan Aproksimasi
4. Eksponen dan Logaritma
5. Penampilan Bilangan dalam Bentuk Standar

2
Bilangan dan Operasinya

3
Macam-Macam Bilangan

Koko Martono –
FMIPA ITB 4
Bilangan Real, Rasional, dan Irasional
Tentukan apakah bilangan
berikut rasional atau tidak
rasional?

a = 123,123
b = 1,7320508075…
c = 12,737373…
d = 123,123123…
Hendra Gunawan –
FMIPA ITB

5
6
7
Sistem Bilangan
• Sistem Bilangan adalah suatu metoda/aturan dalam menampilkan
suatu bilangan ke dalam susunan angka atau simbol.
• Sistem bilangan paling umum yang kita gunakan adalah sistem
bilangan desimal/dinari. (Basis 10)
• Sistem bilangan yang umum dikenal: biner, oktal, desimal,
duodesimal, dan heksadesimal.
• Setiap sistem bilangan merepresentasikan suatu nilai bilangan sesuai
dengan nilai basisnya.
• Contoh
• 357 (10) = 3 x 102 + 5 x 101 + 7 x 100

8
9
Cek
1. 1111 (2) = … (10) • 27 (10) = … (2)
2. 16 (8) = … (10) • 35 (10) = … (8)
3. 2X (12) = … (10) • 45 (10) = … (12)
4. 12F (16) = … (10) • 66 (10) = … (16)
5. 11,01 (2) = … (10) • 0,12 (10) = … (2)
6. 22,11 (8) = … (10) • 0,26 (10) = … (8)
7. Ʌ3,39 (12) = … (10) • 0,37 (10) = … (12)
8. DE,08 (16) = … (10) • 0,88 (10) = … (16)

10
11
12
Operasi Bilangan
• Pada dasarnya, operasi bilangan hanyalah penjumlahan dan
perkalian, atau bahkan hanya penjumlahan, dengan operasi lainnya
adalah turunan dari setiap operasi bilangan lainnya yang lebih
mendasar.
• Sebagai contoh, perkalian adalah penjumlahan yang berulang.
• Contoh lain: pengurangan adalah penjumlahan sebuah bilangan
dengan suatu bilangan negatif.
• Lalu, bagaimana dengan pembagian?

13
Operasi Bilangan
• Penjumlahan dan Pengurangan
• Perkalian dan Pembagian
• Pangkat dan Menarik Akar

14
Aritmetika

15
Hukum Dasar Aritmetika
• Hukum Komutatif
• Hukum Asosiatif
• Hukum Distributif

16
Aturan Preseden dalam Menyederhanakan
Persamaan Aritmetik
1. Kurung
2. Pangkat dan Akar
3. Perkalian dan Pembagian
4. Penjumlahan dan Pengurangan

Catatan:
a. Persamaan dalam kurung harus disederhanakan pertama
b. Jika dua operasi yang presedennya sama pada posisi berurutan,
urutan pertama dari kiri diselesaikan pertama

17
Cek
• 16 – 7 + 5 =
• 20 ÷ 4 × 2 =
• 2,76 × (8,45 + 3,14) + 3,452 – 4,89 ÷ 2,18 =
, , ,
•
, , ×  ,

18
19
Himpunan dan Operasinya,
Diagram Venn

20
Himpunan
• Himpunan secara singkat bermakna Pengelompokan.
• Secara formal, himpunan adalah sekumpulan atau sejelompok objek
yang memiliki ciri sama yang dinyatakan dengan jelas.
• “Ciri sama yang dinyatakan dengan jelas” dapat berbentuk:
mahasiswa yang asalnya dari Sumbar, peserta perkulahan Matematika
II, seluruh bilangan asli, seluruh huruf konsonan, dsb.

21
Lambang dan Cara Penulisan Himpunan
• Secara umum, himpunan dilambangkan dengan suatu huruf kapital,
misalnya A, B, C, D, dst. Dalam beberapa penulisan, lambang himpunan
juga dapat ditulis dengan huruf tebal (bold) atau miring (italic).
• Selain lambang umum yang bebas digunakan, terdapat beberapa
lambang/notasi yang telah diakui secara internasional untuk menunjukkan
himpunan bilangan tertentu, sebagai berikut.
• N = bilangan asli
• Z = bilangan bulat
• Q = bilangan rasional
• Ir = bilangan irrasional
• r = bilangan real
• C = bilangan kompleks

22
Penulisan Himpunan
• Cara 1: menjelaskan berdasarkan ciri-cirinya.
Contoh
A = {x| x adalah bilangan ganjil positif yang lebih kecil dari 100}
B = {y| y adalah seluruh bilangan pembagi habis bilangan 24}
• Cara 2: menuliskan anggota-anggotanya
Contoh
A = {1,3,5,7,9,…,99}
B = {1,2,3,4,6,8,12,24}

23
Notasi
Operasi
Himpunan

24
belajarkalkulus.com
Irisan (Intersection)
• Notasinya: “∩”
• A∩B = {x|x A dan x B}

• Misal

S={1,2,3,4,5,6,7,8,9,10)
A={2,3,5,7}
B={1,3,5,7,9}
Maka
A∩B = {3,5,7}

25
Gabungan (Union)
• Notasinya: “ ”
• A B={x|x A atau x B}

• Misal
S={1,2,3,4,5,6,7,8,9,10)
A={2,3,5,7}
B={1,3,5,7,9}
Maka
A B = {1,2,3,5,7,9}

26
Komplemen (Complement)
• Contoh penulisan Notasinya
• (Contoh 1) Ac = {x|x S dan x A}
• (Contoh 2) Ā={x|x S dan x A}

• Misal
S={1,2,3,4,5,6,7,8,9,10)
A={2,3,5,7}
Maka
Ac = Ā={1,4,6,8,9,10}

27
Selisih (Difference)
• A – B ={x|x A dan x B}
• A – B= A – (A∩B)
• Pada penulisan lain, “Selisih” bisa disimbolkan
dengan tanda “\”
• Contoh: A\B={x|x A dan x B}
• Misal
S={1,2,3,4,5,6,7,8,9,10)
A={2,3,5,7}
B={1,3,5,7,9}
Maka
A – B={2}

28
Tes.
= {} = Himpunan kosong, S = Himpunan semesta
1. A =… 6. A∩A=…
2. A∩S=… 7. (Ac)c =
3. A∩ =… 8. A (A∩B)=
4. A S=… 9. A∩(A B)=
5. A A=…

29
Hukum Komutatif, Asosiatif, Distributif, dan de
Morgan
Komutatif De Morgan
• A B=B A
• A∩B=B∩A
Asosiatif
• A (B C)=(A B) C
• A∩(B∩C)=(A∩B)∩C
Distributif
• A (B∩C)=(A B)∩(A C)
• A∩(B C)=(A∩B) (A∩C)

30
Jumlah Anggota suatu Himpunan
• M = {2,4,6,8,10}  |M| = 5
• N = {1,2,3,...,99,100}  |N| = 100

• Dengan menggunakan notasi-notasi yang telah dipelajari, tentukan

persamaan
• |A∩B|=…
• |A B|=…
• |Ā|=…

31
Pembulatan dan Aproksimasi
• Pembulatan (bergantung pada “berapa angka di belakang koma?”)
• Angka Signifikan (bergantung pada “berapa digit angka signifikannya?”)

32
Pembulatan
• Pembulatan merupakan suatu • Bulatkan ke 3 tempat desimal:
aproksimasi dari suatu bilangan 1. 2,5465
berangka banyak, yang dibatasi 2. 1,7375
kepada jumlah angka tertentu, 3. 0,62453
atau dengan penghilangan 4. 7,4795
bilangan tempat desimal yang 5. 6,4385
diperlukan. 6. 3,7105
7. 4,6225
8. 0,43654
9. 5,32945
10. 8,0005

33
34
35
Angka Signifikan
• Angka Signifikan digunakan sebagai
sarana aproksimasi suatu bilangan.
• Angka signifikan dihitung dari kiri
bilangan dan dimulai dengan digit
bukan nol yang pertama.
• 23,672 memiliki 5 angka signifikan
• 0,00845 memiliki 3 angka signifikan
• Aproksimasi dengan metode angka
signifikan biasanya memerlukan
pembulatan.
• Aproksimasi bilangan-bilangan
berikut
• 426,83 sampai 4 tempat =
• 0,07165 sampai 3 tempat =
• 1287500 sampai 4 tempat =
• 5,0295 sampai 4 tempat =
• 0,0007845 sampai 3 tempat =
36
Operasi Bilangan / Operasi Aritmatika

37
Bentuk Akar dan Eksponen

38
Pangkat

Indeks/eksponen
koefisien

basis

39
Aturan Pangkat
• •
• •
• •
•
Kenapa buku-buku teks suka
menggunakan huruf m, n, dalam
urusan pangkat? Kenapa tidak a,
b, c, d, tidak x, y, z?

40
Sederhanakan persamaan berikut hingga
tidak ada pangkat pecahan atau akar.
×

   

41
Bilangan dalam bentuk standar
• Aturan penampilan bilangan dalam bentuk standar
• Nyatakan a (koefisien) dengan nilai antara 1 dan 10
• Kalikan dengan 10 yang berpangkat
• Penampilan bilangan dalam bentuk standar ini memudahkan dalam
proses pembandingan nilai dan operasi bilangan.
• Dalam keteknikan, penampilan bilangan dalam bentuk standar ini
membantu mengesampingkan angka-angka yang berlebihan
(mengurangi angka signifikan) dari suatu nilai.

42
Cara mengubah ke bentuk standar:
Geser koma (desimalnya), ubah pangkat milik 10
• 0,002 =

43
Operasi Bentuk Standar
• Perkalian dan Pembagian
• >> ubah ke bentuk standar
• >> operasikan koefisiennya, lalu operasikan pengalinya (10 berpangkat)
• Contoh
•

44
Operasi Bentuk Standar
• Penjumlahan dan Pengurangan
• >> ubah ke bentuk standar, namun dengan pangkat 10 yang sama!
• >> operasikan koefisiennya saja, lalu kalikan kembali dengan pengalinya
(10 berpangkat)
• Contoh
•

45
Tampilkan/Selesaikan dalam bentuk standar:
•
•
•
•
•
•

46
Selesaikan dalam bentuk standar:
•
•
•
•

47
Bentuk Standar yang Lebih Dianjurkan
• Dalam sistem satuan SI, direkomendasikan bahwa jika bilangan ditulis
dalam bentuk standar, pangkat dari 10 akan merupakan kelipatan dari
3, misalnya , , ,
• 10 berpangkat yang menjadi pengali ini biasa diganti menjadi prefix
dari satuan (unit) suatu bilangan, atau menjadi suffix langsung dari
suatu bilangan.
• . (pico, nano, micro, mili, kilo, Mega, Giga, Tera)

• 100 kN x 10 mm =
• 100 N/mm2 =

48
 Pangkat dan Logaritma

koefisien
koefisien numerus

Indeks/
eksponen

basis basis
49
Logaritma
• Logaritma adalah fungsi invers dari pemangkatan.

• Logaritma berarti
• “mencari nilai pangkat dari base untuk mencapai nilai dari numerus”, atau
• “menjari logaritma dari numerus dengan base yang ditentukan”.
• Penulisan 1

• Penulisan 2

50
Persamaan-Persamaan dasar Logaritma
•
•
•
•
•
•

51