Anda di halaman 1dari 31

PENGAJARAN PEMAHAMAN

KONSEP PADA BILANGAN

NAMA KELOMPOK :
NUR IMAMATUN NAFISAH 200103110155
NURUL MAULIDA ULVIAH 200103110146
AMANDA PUTRI SANIA 200103110120
APA ITU KONSEP BILANGAN ?
Konsep bilangan adalah himpunan benda-
benda atau angka yang dapat memberikan
sebuah pengertian. Konsep bilangan ini
selalu dikaitkan dengan pekerjaan
menghubung-hubungkan baik benda-benda
maupun dengan lambang bilangan.
BILANGAN BULAT
PENGERTIAN BILANGAN BULAT

Bilangan bulat adalah semua bilangan


yang tidak dalam bentuk pecahan atau
decimal.
JENIS BILANGAN BULAT

Bilangan
Bilangan Bilangan
bulat
bulat negatif bulat nol
positif /asli

Bilangan Bilangan Bilangan


cacah ganjil genap

Bilangan Bilangan
prima komposit
LANJUTAN

Bilangan bulat = { … , -4, -3, -2, -1, 0, 1, 2, 3, 4,


…}
Bilangan bulat negatif = { -1, -2, -3, -4, … }
Bilangan cacah = { 0, 1, 2, 3, 4, … }
Bilangan asli = { 1, 2, 3, 4, … }
Bilangan ganjil = { 1, 3, 5, 7, … }
Bilangan genap = { 2, 4, 6, 8, … }
Bilangan prima = { 2, 3, 5, 7, … }
Bilangan komposit = { 4, 6, 8, 9, … }
OPERASI BILANGAN BULAT

Penjumlahan
Pada operasi hitung ini, berlaku beberapa sifat berikut:
a. Sifat asosiatif, yaitu (a + b) + c = a + (b + c)
b. Sifat komutatif, yaitu a + b = b + a
c. Unsur identitas, yaitu a + 0 = 0 +
Pengurangan
Pada operasi hitung pengurangan, tidak berlaku sifat layaknya penjumlahan.
Adapun sifat operasi hitung ini ialah:
a) a - b = a + (-b)
b) a - (-b) = a + b
LANJUTAN OPERASI BILANGAN BULAT

Perkalian
Pada operasi hitung perkalian juga berlaku sifat:
a. Sifat asosiatif, yaitu (a x b) x c = a x (b x c)
b. Sifat komutatif, yaitu (a x b) x c = a x (b x c)
c. Sifat distributif yaitu a x (b +c) = (a x b) (a x c)
Pembagian
Hasil bagi antara dua bilangan bulat tidak selalu bilangan bulat. Misalnya, 6 : 4 =
1,5 (angka 1,5 merupakan bilangan desimal, sehingga tidak termasuk bilangan
bulat).
BILANGAN ASLI
PENGERTIAN BILANGAN
ASLI

Bilangan asli adalah bilangan bulat positif yang bukan


nol atau juga dapat diartikan bahwa bilangan asli
adalah bilangan positif yang dimulai dari angka satu
sampai seterusnya.
CONTOH BILANGAN ASLI

 Contoh himpunan bilangan asli secara umum


A = { 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, ….. } Artinya bahwa bilangan
asli itu adalah satu, dua, tiga, empat dan seterusnya sampai tidak
terbatas.
 Contoh bilangan asli kurang dari 10
A = { 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9 } Artinya bahwa himpunan bilangan
asli yang kurang dari 10 adalah dimulai dari satu sampai sembilan.
SIFAT OPERASI HITUNG BILANGAN
ASLI

 Sifat Tertutup Pada Penjumlahan dan Perkalian


Bilangan asli tertutup memiliki sifat tertutup pada operasi penjumlahan dan operasi
perkalian, tetapi tidak tertutup pada operasi pengurangan dan operasi pembagian.
Jika a dan b adalah bilangan asli, maka:
a + b = c, dimana c juga merupakan bilangan asli
Contoh:
1+2=3
1 dan 2 adalah bilangan asli, maka 3 adalah bilangan asli.
a x b = c, maka c adalah bilangan asli
Contoh:
2x3=6
2 dan 3 adalah bilangan asli, maka 6 juga merupakan bilangan asli.
LANJUTAN SIFAT OPERASI HITUNG
BILANGAN ASLI

 Sifat Transitif
Jika a, b, dan c adalah bilangan asli, maka:
a < b dan b < c, maka a < c
Contoh:
1 < 2 dan 2 < 3, maka 1 < 3.
a > b dan b > c, maka a > c
Contoh:
5 > 3 dan 3 > 1, maka 5 > 1.
LANJUTAN SIFAT OPERASI HITUNG
BILANGAN ASLI

• Sifat Komutatif Pada Penjumlahan Dan Perkalian


Jika suatu bilangan asli (a dan b) dijumlahkan atau pun dikalikan, maka hasilnya
akan sama, meskipun letak bilangan dialihkan.
a+b=b+a
Contoh:
2+3=3+2
axb=b×a
Contoh:
1x2=2×1
LANJUTAN SIFAT OPERASI HITUNG
BILANGAN ASLI

• Sifat Asosiatif
Asosiatif adalah pengelompokan. Sifat asosiatif berlaku pada penjumlahan dan
perkalian bilangan asli.
Jika a, b, dan c adalah bilangan asli, maka:
a + (b + c) = (a + b) + c
Contoh:
2 + (3 + 5) = (2 + 3) + 5
a x (b x c) = (a x b) x c
Contoh = 3 x (4 x 5) = (3 x 4) x 5
LANJUTAN SIFAT OPERASI HITUNG
BILANGAN ASLI

• Sifat Penyebaran
Jika a, b, dan c merupakan bilangan asli, maka berlaku sifat penyebaran sebagai
berikut:
a x (b + c) = (a x b) + (a x c)
Contoh:
2 x (4 + 5) = (2 x 4) + (2 x 5) atau
(a + b) x c = (a x c) + (b x c)
Contoh:
(2 + 3) x 4 = (2 x 4) + (3 x 4)
LANJUTAN SIFAT OPERASI HITUNG
BILANGAN ASLI

• Unsur identitas
Unsur identitas penjumlahan bilangan asli adalah 0, dimana setiap bilangan asli
yang dijumlahkan dengan 0 maka hasilnya adalah bilangan itu sendiri.
a+0=a
Contoh:
5+0=5
Unsur identitas perkalian bilangan asli adalah 1, dimana setiap bilangan asli
yang dikalikan dengan 1 maka hasilnya adalah bilangan itu sendiri.
ax1=a
Contoh:
3x1=3
LANJUTAN SIFAT OPERASI HITUNG
BILANGAN ASLI

• Invers
Invers merupakan unsur bilangan asli yang mana jika dioperasikan dengan
bilangan lain akan menghasilkan sebuah unsur identitas. Jika a adalah bilangan
asli, maka invers penjumlahan dari a adalah
(-a)a + (-a) = 0
Contoh:
2 + (-2) = 0
BILANGAN RASIONAL
PENGERTIAN BILANGAN RASIONAL

• Pengertian bilangan rasional dapat dikaitkan dengan kata “rasio” (ratio) yang
menjadi kata dasar dari “rasional”. Dalam matematika, rasio berarti perbandingan.
Umumnya sebuah perbandingan dinyatakan dengan bilangan bulat.
• Bilangan rasional adalah bilangan yang dapat dinyatakan dalam bentuk dengan a, b
bilangan-bilangan bulat dan b ≠ 0.
• Simbol bilangan rasional adalah Q
• Q = ab|a,b ∈Z, b≠0
Notasi di atas bisa diartikan bahwa pada bilangan rasional ab , a dan b termasuk
elemen bilangan bulat dengan b tidak boleh nol.
LANJUTAN PENGERTIAN BILANGAN
RASIONAL

Misalnya :
1,2 =
=
1,2 dapat dinyatakan dalam bentuk pecahan , ataupun bentuk pecahan lain yang
memenuhi dengan a, b (bilangan bulat) dan b 0. Sehingga 1,2 termasuk bilangan
rasional.
CONTOH BILANGAN RASIONAL

Bilangan Rasional

0 Ya

1,2 Ya

4 Ya

0,45 Ya

30% Ya
SIFAT BILANGAN RASIONAL

• Dapat dinyatakan dalam bentuk pecahan • Komutatif, terhadap operasi


dengan a, b bilangan-bilangan bulat dan b penjumlahan dan perkalian.
≠ 0.
• Tertutup, terhadap operasi penjumlahan
dan perkalian.
• Asosiatif, terhadap operasi penjumlahan
• Penjumlahan dan perkalian dalam
dan perkalian.
bilangan rasional juga menghasilkan
bilangan rasional. • (
Q+Q=Q • (
Q.Q=Q
LANJUTAN SIFAT BILANGAN
RASIONAL

• Distributif, bilangan rasional mempunyai sifat distributif yang dapat dirumuskan sebagai
berikut.
• . .
• Punya identitas elemen identitas penjumlahan dan perkalian
• Bentuk adalah bentuk elemen identitas penjumlahan bilangan rasional, karena setiap x
bilangan rasional yang dijumlahkan dengan hasilnya adalah x bilangan rasional itu sendiri.

• Bentuk adalah bentuk elemen identitas perkalian bilangan rasional, karena setiap x bilangan
rasional yang dikalikan dengan hasilnya adalah x bilangan rasional itu sendiri.
LANJUTAN SIFAT BILANGAN
RASIONAL

• Setiap elemen punya invers terhadap operasi penjumlahan dan perkalian.


Setiap bilangan rasional mempunyai elemen invers terhadap operasi penjumlahan dan perkalian.
Sehingga setiap bilangan rasional yang dioperasikan dengan bilangan invers menghasilkan
elemen identitas.
• Bentuk adalah invers penjumlahan untuk setiap bilangan rasional

• Bentuk adalah invers perkalian untuk setiap bilangan rasional ≠ 0.


LANJUTAN SIFAT BILANGAN
RASIONAL

• Perkalian dengan Nol (0)


Perkalian bilangan rasional dengan angka nol menghasilkan angka nol, sehingga berlaku
persamaan berikut.

• Mempunyai bentuk desimal yang berulang


• Contoh
• 1 = 1,00000…
CONTOH SOAL BILANGAN RASIONAL

Tentukan bentuk rasional dari beberapa bilangan berikut!


 0,75

Jawaban :
 Bentuk rasional dari 0,75 =
 Bentuk rasional dari =
                                           = 6,5 : 13
                                           = 0,5

CONTOH SOAL BILANGAN RASIONAL

1. Ibu membeli oleh-oleh berupa jeruk sebanyak 6,5 Kg untuk dibagikan


kepada sanak saudara, Jika jumlah saudara ibu ada 13 orang, maka setiap
orang akan diberi berapa kg jeruk?
Jawaban
Diketahui =
banyaknya jeruk = 6,5 kg
Jumlah saudara Ibu = 13 orang
Ditanya = Berat jeruk untuk satu saudara ?
Berat jeruk per saudara = Banyaknya jeruk : Jumlah saudara
= 6,5 : 13 = =
• = .
• =
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai