Anda di halaman 1dari 11

MATRIKS

A. PENGERTIAN MATRIKS
1. Definisi Matriks
Matriks adalah suatu himpunan bilangan atau variabel yang disusun dalam bentuk
baris dan kolom yang ditempatkan didalam tanda kurung biasa ( ) atau kurung
siku [ ]. Banyaknya baris dan kolom dalam matriks disebut dengan ordo. Baris
sebuah matriks adalah susunan bilangan – bilangan yang mendatar dalam matriks.
Sedangkan kolom sebuah matriks adalah susunan bilangan – bilangan yang tegak
dalam matriks. Suatu matriks disimbolkan dengan huruf kapital seperti A, B, C,
D, dll.
Secara umum matriks dapat dituliskan sebagai berikut :

2. Jenis – Jenis Matriks


1. Matriks baris
adalah matriks yang hanya memiliki satu baris

Contoh : A = [ 2 3 0 7 ]
2. Matriks kolom
adalah matriks yang hanya memiliki satu kolom
Contoh : C =

3. Matriks persegi
adalah matriks yang jumlah baris dan kolomnya sama.

5 8 3
Contoh : A = [0 2 1]
1 7 0

4. Matriks Identitas
adalah matriks persegi yang elemen-elemen pada diagonal utamanya 1, sedangkan
semua elemen yang lainnya nol.
Contoh : A = 1 0
0 1

5. Matriks segitiga atas


adalah matriks persegi yang elemen-elemen dibawah diagonal
utamanya nol.
Contoh : A = 2 3 -1
0 1 4
0 0 5
6. Matriks segitiga bawah
adalah matriks persegi yang elemen-elemen diatas diagonalutamanya nol.
Contoh : A = 2 0 0
9 1 0
3 2 5
7. Matriks nol
adalah matriks yang semua elemennya nol.

0 0 0
Contoh : A = 0 0 0
0 0 0

2. Tranpose Matriks
adalah perubahan bentuk matriks dimana elemen pada baris elemen pada kolom atau
sebaliknya.
Contoh : A = 2 0 0
9 1 5

AT = 2 9
0 1
0 5
3. Kesamaan Matriks

Dua matriks dikatakan sama jika, keduanya mempunyai ordo yang sama dan elemen-
elemen yang seletak juga sama.

Contoh : A = B

1 -3 = 1 6
/-2

2 0 8
/4 0
4. Adjoin Matriks
Adjoin matriks merupakan transpose dari suatu matriks yang elemen-elemennya
merupakan kofaktor dari elemen-elemen matriks tersebut.

a. Adjoin matriks 2 x 2
Adjoin dari matriks berordo 2 x 2 diperoleh dengan mentranspose matriks kofaktor.
Misalnya,
A= a b maka minor matriks A adalah d c
c d b a
matriks kofaktornya d -c
adalah -b a

Adjoin matriks A adalah transdpose dari matriks kofaktornya, yaitu

Adj A = d -c T = d -b jadi jika A = a b

-b a -c a c d

Maka Adj A = d -b

-c a

b. Adjoin matriks 3 x 3

Adjoin matriks berordo 3 x 3 merupakan transpose dari matriks kofaktornya

2 1 −3 22 −13 −16
Matriks B 6 4 5 Matriks kofaktor B 3 9 5
= 1 −2 3 = 17 −28 2

22 3 17
Adjoin matriks B adalah Adj B −13 9 −28
= −16 5 2
B. OPERASI HITUNG PADA MATRIKS
1. Penjumlahan Matriks

Dua matriks dapat dijumlahkan, jika keduanya berordo sama, dengan cara
menjumlahkan elemen-elemen yang seletak.
Contoh : A = 1 2 B= 3 5
2 -3 2 0
A+B= 1 2 + 3 5 = 4 7

3 -3 2 0 4 -3
2. Pengurangan Matriks
Dua matriks dapat dikurangkan, jika keduanya berordo sama, dengan cara
mengurangkan elemen-elemen yang seletak.
Contoh : A = 1 2 B= 3 5

3 5 -3 8

A–B= 1 2 - 3 5 = -2 -3

4 5 -3 8 6 -3
3. Perkalian Matriks dengan Skalar (bilangan real)
Suatu matriks dikalikan dengan bilangan real k, maka setiap elemen matriks tersebut
dikalikan dengan k.
Contoh : 1 5 4.1 4.5 4 20
4 3 -2 = 4.3 4.(-2) = 12 -8
-1 6 4.(-1) 4.6 -4 24

4. Perkalian Dua Matriks


Dua matriks dapat dikalikan jika banyaknya kolom matriks sebelah kiri sama dengan
banyaknya kolom matriks sebelah kanan.

1 2
Contoh : A 4 5] B= [ ]
[2 6 3 4
=

A×B 4 5 1 2
[ ]×[ ]
2 6 3 4
=

(4 × 1) + (5 × 3) (4 × 2) + (5 × 4)
= [(2 × 1) + (6 × 3) (2 × 2) + (6 × 4)]

19 28
= [20 28]

C. DETERMINAN DAN INVERS MATRIKS

1. Determinan Matriks

Determinan matriks A didefinisikan sebagai selisih antara perkalian elemen – elemen


pada diagonal utama dengan perkalian elemen – elemen pada diagonal sekunder.
Determinan dari matriks A dinotasikan dengan det A atau l A l. Nilai dari determinan
suatu matriks berupa bilangan real.

a. Determinan berordo 2 x 2

A 2x2 = a b Diagonal sekunder

c d Diagonal utama

Maka det A = l A l = a.d – b.c


Contoh : A = 2 3 det A = l A l = 2.6 – 3.4 = 12 – 12 = 0

4 6

b. Determinan berordo 3 x 3 menggunakan aturan sarrus

b. Sifat – sifat determinan

Misalkan A dan B merupakan matriks persegi, maka berlaku sifat-sifat berikut.

• det (A) = det (AT)

• det (kA) = k2 det (A)

• det (AB) = det (A) x det (B)

• det (An ) = (det (A))n

2. Invers Matriks

Jika A sebuah matriks maka invers matriks A adalah A-1 dan A x A-1 = I, dimana I
adalah matriks identitas. Berikut ini adalah syarat matriks A mempunyai invers :
 Jika l A l = 0, maka matriks A tidak mempunyai invers, oleh karena itu
dikatakan matriks A sebagai matriks singular.

 Jika l A l ≠ 0, maka matriks A mempunyai invers, oleh karena itu dikatakan


matriks A sebagai matriks nonsingular.

a. Invers matriks ordo 2 x 2


𝑎 𝑏
Misalkan matriks A =
𝑐 𝑑 invers dari A adalah A-1 yaitu,

1
A-1 = 𝑎𝑑−𝑏𝑐 𝑑 −𝑏
dengan det A ≠ 0
−𝑐 𝑎
2 7
Contoh : Diketahui matriks A =
1 4
1
Maka invers matriks A A-1 = 𝑑 −𝑏
𝑎𝑑−𝑏𝑐
1
−𝑐 𝑎
= 4 −7
2.4−7.1
−1 2
1 4 −7
=
1 −1 2

4 −7
= −1 2

b. Invers matriks ordo 3 x 3


Sebelum, menentukan invers matriks yang berordo 3 x 3, ada baiknya terlebih
dahulu kita pahami atau ingat kembali mengenai determinan matriks berordo 3 x
3 dan minor, kofaktor, matriks kofaktor dari suatu matriks serta Adjoin matriks.
Untuk determinan matriks 3 x 3 kita dapat menggunakan metode sarrus ataupun
metode ekspansi kofaktor.
Minor merupakan determinan matriks yang diperoleh dengan cara
menghilangkan baris ke-i dan kolom ke-j suatu matriks. Minor dinotasikan
dengan Mij, misalkan A adalah matriks 3 x 3, maka 
 M11 adalah determinan matriks 2 x 2 yang diperoleh dengan cara menghilangkan baris
pertama dan kolom pertama pada matriks A.
 M12 adalah determinan matriks 2 x 2 yang diperoleh dengan cara menghilangkan baris
pertama dan kolom kedua pada matriks A.
 M13 adalah determinan matriks 2 x 2 yang diperoleh dengan cara menghilangkan baris
pertama dan kolom ketiga pada matriks A dan seterusnya.
Hingga terdapat 9 minor pada matriks A yang berordo 3x3 yaitu M11, M12, M13, M21,
M22, M23, M31, M32, dan M33.
Kofaktor merupakan hasil perkalian minor dengan suatu angka yang besarnya
menuruti suatu aturan yaitu (−1)i+j dimana i adalah baris dan j adalah kolom. Kofaktor
dinotasikan dengan Cij, sama halnya dengan minor pada matriks yang berordo 3 x 3
terdapat 9 kofaktor yaitu C11, C12, C13, C21, C22 C23, C31, C32, dan C33. Selanjutnya,
kofaktor-kofaktor ini dapat disusun menjadi matriks atau dikenal dengan.
𝐶11 𝐶12 𝐶13
Matriks kofaktor A = 𝐶22 𝐶23]
[𝐶21
𝐶31 𝐶32 𝐶33
Adjoin matriks A atau dapat ditulis dengan Adj(A) merupakan matriks transpos dari
matriks kofaktor A dengan demikian adjoin matriks A dapat ditulis dengan.
𝐶11 𝐶12 𝐶13
Adj A = [𝐶21 𝐶22 𝐶23]
𝐶31 𝐶32 𝐶33
Misalkan A merupakan suatu matriks persegi non singular maka invers matriks A
dinotasikan dengan dinotasikan dengan A-1 dan dapat ditentukan dengan rumus :
1
A-1 = det 𝐴 x Adj A
Contoh :
c. Sifat – sifat invers

 AA-1 = A-1A = I.
 (A-1)-1 = A.
 (AB)-1 = B-1A. -1
 Jika AX = B, maka X = A-1B.
 Jika XA = B, maka X = BA. -1
LATIHAN SOAL :
5 3 2 7
1. Diketahui matriks P = , Q= 8 −2
−2 −4 , R= 6 9
3 −3
Tentukan :
a. P + Q
b. Q - R
c. (P + Q) - R
d. P + (Q - R)
2 −3
2. Tentukan invers matriks A [−2 ]
4
= 0 2 3
3. Tentukan nilai determinan matriks [−2 0 4]
−3 −4 0
−2 4 −5
4. Tentukan invers matriks berikut ! A = [ 1 3 −7]
0 4 −8

Anda mungkin juga menyukai