Anda di halaman 1dari 22

Nama Mahasiswa :

Asal Institusi :

LK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi


Petunjuk Pengisian/ Penjelasan LK 2.1
Kolom (1): Permasalahan yang telah diidentifikasi. Tuliskan permasalahan yang dirasa paling urgent terkait pembelajaran dari
sejumlah masalah yang telah ditemukan dalam tahap identifikasi masalah dan ditentukan di tahap sebelumnya untuk diatasi.

Kolom (2) dan (3) Penyebab Masalah dan Kategori penyebab masalah. Kedua kolom ini merupakan penajaman dari tahap sebelumnya.
Kategorikan penyebab masalah yang sebelumnya telah diidentifikasi apakah lebih dekat ke materi, metode, atau media pembelajaran.
Ketiganya merupakan aspek yang paling memungkinkan untuk guru intervensi secara langsung dalam mengatasi permasalahan kelas/
lab/ bengkel.

Dua atau lebih permasalahan berbeda yang muncul ke permukaan saat observasi bisa jadi memiliki satu atau lebih sebab yang sama.
Sebaliknya, satu permasalahan dapat memiliki dua atau lebih penyebab. Sebagai contoh, dalam observasi pembelajaran Bahasa,
mahasiswa PPG Dalam Jabatan mengidentifikasi permasalahan: (a) Sejumlah besar siswa di kelas tidak mampu memahami isi bacaan
yang disajikan (yang terlihat dari ketidaktepatan menjawab pertanyaan LOTS terkait informasi umum dan rinci sebuah bacaan) dan (b)
Sebagian siswa terlihat tidak bersemangat saat belajar membaca (minat membaca kurang). Dua persoalan ini bisa jadi memiliki satu
atau lebih penyebab yang sama, misalnya, pilihan materi ajar (bahan bacaan) yang kurang relevan dengan level atau minat peserta
didik. Kemungkinan lain, kedua persoalan tersebut muncul karena pilihan metode pengajaran yang kurang sesuai untuk pembelajaran
membaca.

Pada beberapa kasus, pernah ditemui seorang guru dalam kegiatan inti pelajaran Bahasa hanya membagikan teks bacaan dan meminta
siswa membacanya tanpa melakukan kegiatan pra membaca dan tidak pula memberikan panduan/ mengajarkan strategi pemahaman
bacaan, sebelum mengajukan seperangkat soal terkait bacaan. Dalam hal ini, guru tersebut melewatkan tahapan mengajar membaca
sehingga hanya terfokus melakukan asesmen membaca. Pada kasus demikian, maka pada penyebab masalah ada pada kategori materi
dan/ atau metode pembelajaran.

Contoh lain, pada saat observasi kelas/ bengkel/ lab ditemukan persoalan: (a) siswa tidak dapat menyelesaikan tugas atau aktivitas
sesuai alokasi waktu dan (b) guru tidak sempat melakukan kegiatan penutup dengan baik karena waktu pembelajaran telah habis.
Dalam kasus demikian, ada kemungkinan jumlah materi atau aktivitas yang dirancang untuk disajikan dalam suatu sesi pembelajaran
terlalu banyak atau kurang efisien. Terdapat juga kemungkinan guru menggunakan media pembelajaran yang memakan cukup banyak
waktu untuk persiapan dan operasionalisasinya. Mahasiswa dapat merefleksi, manakah yang menjadi penyebab persoalan dan
mencentang pada satu atau lebih kolom yang relevan, dalam hal ini, kolom materi dan/atau media. (bisa lebih dari satu kolom,
tergantung kondisi riil hasil observasi/ hasil refleksi identifikasi masalah).

Ketajaman dalam melihat persoalan dan menganalisis penyebabnya menjadi kunci untuk langkah-langkah lanjutan dalam
pengembangan perangkat pembelajaran. Misalnya, persoalan-persoalan yang pada tataran permukaan tampak seperti persoalan terkait
manajemen kelas dan motivasi belajar, seperti terdapatnya siswa yang pasif atau kurang inisiatif dalam pembelajaran, siswa yang
mendominasi diskusi, kerja kelompok yang tidak berjalan baik, siswa yg duduk di baris belakang yang tidak fokus dan semacamnya
boleh jadi berakar pada pilihan-pilihan materi, metode/ aktivitas, atau media pembelajaran yang sesuai untuk setiap tahapan
pembelajaran yang dirancang atau kurang terstruktur dengan baik.

Jika dalam pembelajaran ditemui masalah yang menurut mahasiswa ikut dipengaruhi faktor di luar pembelajaran, misalnya terkait
kecukupan fasilitas, pendanaan, atau dukungan lingkungan dan orang tua, persoalan tersebut harus disikapi secara profesional.
Misalnya jika siswa Fase A-D tidak dapat memahami suatu konsep yang rumit dan guru melihat fasilitas pendukung berupa LCD
proyektor dan laptop untuk menjelaskan konsep tersebut tidak tersedia, maka perlu diingat bahwa ketidakpahaman siswa bukanlah
disebabkan oleh ketiadaan fasilitas namun karena mungkin kompleksitas konsep tersebut dan penyajiannya kurang sesuai dengan
tahap perkembangan siswa. Maka ketidakpahaman siswa, bisa jadi merupakan akibat penyajian materi atau pilihan metode penyajian
yang kurang sesuai. Jika saja materi tersebut dibuat berjenjang, disederhanakan, ditambah dengan gambar, realia, contoh, atau disajikan
secara bertahap melalui aktivitas yang menarik, persoalan ketidakpahaman akan konsep tersebut akan lebih memiliki potensi untuk
dihindari. Sedangkan, penyediaan LCD proyektor dan laptop saja belum tentu dapat mengatasi persoalan itu.

Kolom (4) Tuliskan 2-3 solusi yang sesuai dengan masalah dan penyebab masalah yang telah diidentifikasi. Misal, dari hasil refleksi
diketahui penyebab persoalan siswa yang tidak memperhatikan dalam pembelajaran Bahasa disebabkan oleh pilihan materi dan
metode yang kurang sesuai maka solusi yang mungkin dilakukan antara lain 1) mengganti teks bacaan sehingga sesuai dengan minat
dan level siswa sehingga dapat memicu rasa ingin tahu siswa. 2) Menerapkan metode KWL untuk memandu siswa memahami bacaan 3)
memasukkan unsur permainan dalam metode pembelajaran, atau 4) menyusun daftar pertanyaan pemahaman secara berjenjang serta
teknik untuk bertanya yang memungkinkan semua peserta dengan keberagaman tingkat kemampuan memiliki sense of success yang
relatif sama.

Kolom (6), (7) dan (8) Buatlah evaluasi dari alternatif solusi. Tuliskan apa kekuatan dan kelemahan dari solusi tersebut. Untuk
kelemahan yang diidentifikasi, tuliskan mitigasi atau langkah apa yang dapat diambil untuk meminimalisir/ mengantisipasi kelemahan.
Masalah dalam Penyebab
Kategorisasi Masalah Alternatif Solusi Kelebihan Kekurangan Mitigasi
Pembelajaran Masalah

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Tuliskan persoalan yang Tuliskanlah Renungkan, apakah persoalan Tuliskan 2-3 solusi yang sesuai Apakah kelebihan dari Apakah kelemahan dari Menurut Anda, apakah
telah diidentifikasi / penajaman apa tersebut terkait dengan pemilihan/ dengan masalah dan penyebab setiap alternatif solusi setiap alternatif solusi kelemahan tersebut
ditentukan di tahap penyebab setiap penyajian materi ajar, media, metode masalah yang telah yang dipilih yang dipilih dapat diantisipasi? Jika
sebelumnya. Fokuskan masalah yang pembelajaran, atau yang lain. diidentifikasi. Solusi ini bisa, bagaimana
pada persoalan terkait diidentifikasi. Centang pada kolom yang sesuai. diperoleh dari hasil kajian caranya?
pembelajaran literatur dan wawancara
dengan sejawat / pakar
metode
materi media / lainnya
strategi

1. Kurangnya rasa Peserta didik Canva Discov Kajian literatur Discovery Learning Kelemahan dapat
percaya diri merasa kurang dan ery 1. Discovery 1. Model ini diantisipasi dengan
peserta didik yakin dengan video learni Judul : Kemampuan Learning dapat mempersyaratkan cara :
kemampuan pembe ng Komunikasi dan memfasilitasi peserta didik 1. Membangun
dalam
yang lajara Kemandirian Belajar peserta didik memiliki Pengetahuan
menyampaiakan n Proble Siswa Melalui Problem untuk pemahaman yang awal dari
dimilikinya
hasil diskusi dan m Based Learning dan berpartisipasi utuh tentang peserta didik
penyampaian Based Discovery Learning aktif dalam kerangka kerja mengenai
pendapat. Learni proses penemuan suatu materi yang
(Motivasi Belajar ng pembelajaran. pengetahuan, akan dipelajari,
Problem Based Learning 2. Melalui Disco sehingga guna
Rendah)
dan Discovery Learning very Pendidik perlu memetakan
Learning, rasa memastikan kemampuan
merupakan salah satu
ingin tahu Peserta terlebih dahulu yang dimiliki
model pembelajaran yang Didik dapat di hal ini sebelum peserta didik
dapat meningkatkan tumbuhkan. menerapkan 2. Peserta didik
kemampuan komunikasi 3. Discovery model ini. Tentu diajak untuk
ini akan butuh
matematis dan kondisi Learning dapat persiapan yang terlibat
belajar aktif kepada siswa memungkinkan lebih baik. langsung dalam
dengan belajar secara adanya 2. Memungkinka pembelajaran
perkembangan n munculnya atau 3. Dalam
mandiri. Nurhadi (2004)
keterampilan timbulnya Penyampaian
menyatakan bahwa hidup sepanjang miskonsepsi jika Langkah
Problem Based Learning hayat dari Peserta PBM tidak di pembelajaran
adalah suatu model Didik. rancang secara agar dapat
pembelajaran yang 4. Secara komprehensif. menggunakan
menggunakan masalah personal Peserta 3. Tidak semua Bahasa yang
dunia nyata sebagai Didik dapat peserta didik sederhada agar
memaksimalkan secara personal dapat mudah
konteks bagi siswa untuk
pengalaman dapat terfasilitasi dipahami oleh
belajar berpikir kritis dan belajarnya. dalam proses peserta didik.
keterampilan pemecahan 5. Memberikan penemuan, oleh 4. Peserta didik
masalah, serta untuk kesempatan karena diberikan
memperoleh pengetahuan kepada Peserta pengelompokan kesempatan
dan konsep yang esensial Didik dalam yang tidak mengutarakan
dari materi pelajaran dan melakukan konstruktif. pendapat dan
eksperimen 4. Memerlukan memberikan
Problem Based Learning
kemudian analisis materi solusi dalam
juga ditandai dengan menemukan dan konsep yang
aktivitas pembelajaran permasalahan
pengetahuan detail yang dapat
dalam kelompok-kelompok sendiri melalui di jadikan
kecil. Problem Based hasil pengamatan sebagai temuan
Learning juga bertujuan sehingga dapat Peserta Didik.
membantu siswa belajar memiliki Penemuan ini
meningkatkan tentu harus
secara mandiri (Rinaldi & motivasi. berbasis pada
Afriansyah, 2019). 6. Membangun kegiatan
pengetahuan
Discovery Learning lebih berdasarkan pada penyelidikan.
dikenal model pengetahuan awal
pembelajaran penemuan yang telah di
miliki oleh
merupakan suatu model
Peserta Didik
pengajaran yang sehingga dapat
menitikberatkan pada memiliki
aktivitas siswa dalam pemahaman yang
belajar (Simamora & lebih luas dan
Saragih, 2019). Dalam mendalam.
pembelajaran penemuan 7. Mengembang
kan kemandirian
(Discovery) kegiatan yang
atau otonomi diri
dirancang sedemikian rupa Peserta Didik.
sehingga siswa dapat 8. Melalui Disco
menemukan konsep-konsep very
dan prinsip-prinsip melalui Learning Peserta
proses mentalnya sendiri Didik dapat
(Asmara & Afriansyah, mengambil
tanggungjawab
2018; Putri, Roza, &
terhadap apa
Maimunah, 2020). Dalam yang di lakukan,
menemukan konsep, siswa kesalahan-
melakukan pengamatan, kesalahan dan
menggolongkan, membuat kesimpulan yang
dugaan, menjelaskan, di rumuskan.
menarik kesimpulan dan 9. Merupakan
cara belajar
sebagainya untuk kebanyakan
menemukan beberapa orang dewasa
konsep atau prinsip pada pekerjaan
(Kodirun, Busnawir, & dan situasi
Viktor, 2016). kehidupan nyata
10. Merupakan
suatu alasan
Hasil Penelitian
untuk mencatat
Hal ini dapat dilihat dari prosedur-
hasil pengolahan bahwa prosedur dan
peningkatan kemampuan temuan-temuan,
komunikasi matematis seperti
siswa lebih baik mengulang
menggunakan kesalahan-
kesalahan,
pembelajaran Problem
sebagai suatu
Based Learning daripada cara untuk
pembelajaran Discovery menganalisis apa
Learning. Perbedaaan yang telah terjadi,
tersebut dapat terjadi dan suatu cara
karena pembelajaran untuk mencatat
dengan menggunakan atau merekam
temuan yang luar
Problem Based Learning
biasa.
kesulitan belajar siswa 11. Mengembang
secara individu dapat kan
dibantu dengan teman satu keterampilan-
kelompok. Sedangkan keterampilan
Discovery Learning sangat kreatif dan
susah bagi siswa yang pemecahan
masalah
kemampuannya masih 12. Dapat
kurang karena siswa menemukan hal-
dianjurkan untuk mencari hal baru yang
sendiri meskipun menarik yang
pembelajaran ini dilakukan belum terbayang
berkelompok juga namun sebelumnya
setelah
siswa lebih cepat bosan
pengumpulan
dalam pembelajaran. Hasil informasi dan
ini sejalan dengan proses belajar
penelitian Oktaviani, yang di lakukan
Mawardi & Astuti (2018)
menunjukkan bahwa hasil
belajar matematika yang
menggunakan model
pembelajaran Problem
Based Learning lebih tinggi
secara signifikan
dibandingkan dengan
model pembelajaran
Discovery Learning.

https://karya.brin.go.id/id/
eprint/16259/1/Jurnal_Imas
%20Kanah_Institut
%20Pendidikan
%20Indonesia
%20Garut_2022.pdf

JUDUL : Penerapan
Model PBL (Problem Kelebihan PBL
Based Learning) untuk adalah:
Meningkatkan 1. Siswa dilatih 1. Untuk siswa yang
Kemampuan Percaya untuk memiliki malas, tujuan dari
Diri Siswa kemampuan metode tersebut
memecahkan tidak dapat
Siswa yang memiliki rasa masalah dalam tercapai.
percaya diri yang tinggi keadaan nyata. 2. membutuhkan
akan lebih aktif dalam 2. Siswa memiliki banyak waktu
proses pembelajaran serta kemampuan 3. tidak semua mata
yakin akan kemampuannya berkomunikasi pelajaran dapat
sendiri. Namun, secara ilmiah diterapkan
berdasarkan hasil observasi dalam kegiatan dengan metode
dan wawancara, presentasi, ini.
menunjukkan bahwa diskusi maupun 4. dalam suatu kelas
percaya diri siswa pada saat proses yang memiliki
sangatlah rendah. Padahal pembelajaran tingkat
sebelumnya guru telah berlangsung. keragaman siswa
berusaha menerapkan 3. Memiliki yang tinggi akan
model saat pembelajaran. kemampuan terjadi kesulitan
Hal ini terlihat saat membangun dalam pembagian
melakukan presentasi, rata- pengetahuannya tugas
rata dari siswa masih sendiri melalui 5. PBL kurang
kurang percaya diri ketika aktivitas belajar. cocok untuk
menyampaikan hasil 4. Pembelajaran diterapkan di
diskusi dan saling lempar berfokus pada sekolah dasar
untuk menanggapi masalah sehingga karena masalah
pertanyaan dari temen- materi yang tidak kemampuan
temennya. Model ada bekerja dalam
pembelajaran yang Hubungannya kelompok.
diharapkan dapat menjadi dengan 6. PBL biasanya
solusi dari permasalahan pembelajaran mebutuhkan
tersebut adalah Model PBL tidak perlu waktu yang tidak
(Problem Based Learning) dipelajari oleh sedikit
yaitu model pembelajaran siswa, hal ini 7. membutuhkan
berbasis masalah. mengurangi kemampuan guru
Penelitian ini bertujuan beban siswa yang mampu
untuk meningkatkatkan dalam menghafal mendorong kerja
kemampuan percaya diri atau menyimpan siswa dalam
siswa. informasi. kelompok secara
efektif
model pembelajaran
Problem Based Learning
(PBL) PBL merupakan
model pembelajaran yang
memberikan suatu
permasalahan serta
penyelidikan nyata dan
dapat terpecahkan atau
terselesaikan (Azizah,
2020). Pendapat di atas
juga diperjelas oleh
penelitian (Emirensia,
(2018) yang menyebutkan
bahwa PBL merupakan
suatu model pembelajaran
yang menggunakan
masalah atau kasus riil di
kehidupan sehar-hari
sebagai suatu kerangka
bagi siswa untuk belajar
tentang cara berfikir dan
terampil dalam
memecahkan sebuah
masalah, dan untuk
memperoleh pengetahuan
dari materi pembelajaran
yang disampaikan.

Berdasarkan hasil diskusi


dan analisis ,ditentukan
bahwa akar Sosuli masalah
Kurangnya rasa percaya
diri peserta didik dalam
menyampaiakan hasil
diskusi dan penyampaian
pendapat adalah :
1. Dengan merapkan
penggunaan model
Problem Based
Learning, dengan
metode ini peserta
didik dapat di bagi
menjadi beberapa
kelompok, melakukan
diskusi, dan
kemudian peserta
didik mengutarakan
hasil diskusi dan
pendapatnya di
depan kelas yaitu
dengan cara
melakukan pesentasi.
2. Guru memberikan
motivasi dalam
pembelajaran agar
peserta didik lebih
percaya diri dalam
proses pembelajaran
3. Menekankan pada
peserta didik untuk
saling melibatkan
satu sama lain dalam
diskusi kelompok
4. Menanamkan rasa
percaya diri agar
peserta didik dapat
mengutarakan
pendapatnya di
depan kelompok lain
5. Memberikan
apresiasi kepada
peserta didik yang
berani
menyampaikan
pendapatnya.

2. Masih ada peserta Belum √ √ √ Kajian literatur Kelebihan PBL 1. Untuk siswa yang Dalam hal ini
didik yang tidak optimalnya Judul : Penerapan Model adalah: malas, tujuan dari Kelemahan dapat
disiplin dalam peserta didik Problem Based Learning 1. Siswa dilatih metode tersebut diantisipasi dengan
mengerjakan tugas Pada Pembelajaran untuk memiliki tidak dapat cara :
dalam mengingat
yang diberikan Materi Sistem Tata Surya kemampuan tercapai. 1. Selalu
oleh guru apa yang di Untuk Meningkatkan memecahkan 2. membutuhkan memberikan
dengar ataupun Hasil Belajar Siswa masalah dalam banyak waktu motivasi
dialami dalam keadaan nyata. 3. tidak semua mata terhadap peserta
pemahaman 1. Penerapan model PBL 2. Siswa memiliki pelajaran dapat didik dalam
peserta didik lebih kemampuan diterapkan proses
materi dan
terlatih dalam berkomunikasi dengan metode pembeajaran
pemberian tugas memecahkan berbagai secara ilmiah ini. 2. Melakukan
permasalahan sesuai dalam kegiatan 4. dalam suatu kelas pendekatan
dengan kemampuan presentasi, yang memiliki terhadap peserta
melalui penyelidikan diskusi maupun tingkat didik dan
secara autentik. Model pada saat proses keragaman siswa pendampingan
PBL berupaya agar pembelajaran yang tinggi akan dalam
peserta didik dapat berlangsung. terjadi kesulitan mengerjakan
memecahkan masalah 3. Memiliki dalam pembagian tugas
dengan berpikir tingkat kemampuan tugas 3. Memilih Materi
tinggi. Dalam membangun 5. PBL kurang belajar yang
memecahkan masalah, pengetahuannya cocok untuk sesuai dengan
peserta didik sendiri melalui diterapkan di model
diharapkan mempunyai aktivitas belajar. sekolah dasar pembelajaran
pemahaman tentang 4. Pembelajaran karena masalah CPS
apa yang dipelajari. berfokus pada kemampuan 4. Pada aplikasi
Pengalaman belajar masalah sehingga bekerja dalam canvas siswa
melalui keterlibatan materi yang tidak kelompok. diminta tau
langsung peserta didik ada 6. PBL biasanya membuka nya
akan membuat mereka Hubungannya mebutuhkan dengan
semakin aktif dalam dengan waktu yang tidak menggunakan
belajar. Keaktifan pembelajaran sedikit akun Id belajar.id
peserta didik sangat tidak perlu membutuhkan agar peserta didik
berpengaruh terhadap dipelajari oleh kemampuan guru dapat
hasil belajar karena siswa, hal ini yang mampu memanfaatkan
membuat mereka mengurangi mendorong kerja canva secara
semakin paham tentang beban siswa siswa dalam maksimal.
materi yang dipelajari. dalam menghafal kelompok secara
Peserta didik yang aktif atau menyimpan efektif
dalam proses informasi.
pembelajaran baik pada
saat pengamatan,
diskusi dan memberi
gagasan untuk
penyelesaian masalah
serta saat presentasi,
tingkat pemahamannya
akan lebih baik. Hal ini
relevan dengan
pendapat Utomo dkk.
(2014), bahwa
pembelajaran model
PBL membuat peserta
didik lebih paham dan
tertarik. Peserta didik
lebih giat belajar,
sehingga meningkatkan
hasil belajar.
2. Pada pembelajaran
model PBL, peserta
didik secara prinsip
mereka sendiri yang
yang secara aktif
mencari jawaban atas
masalah-masalah yang
ada. Peserta didik harus
mampu berinteraksi
untuk menghasilkan
solusi serta harus
memiliki rasa keingin
tahuan yang tinggi. Hal
ini akan memotivasi
untuk terus mencari
jawaban atas
permasalahan yang
akan diselesaikan.
Peserta didik diarahkan
agar mampu
menghubungkan
pengetahuan awalnya
dengan situasi belajar
yang baru. Membuat
penalaran atas apa yang
dipelajari,
membandingkan apa
yang diketahui dengan
keperluan dalam
pengalaman baru.
Dalam pembelajaran
model PBL, peserta
didik dituntut untuk
membangun keyakinan
diri sehingga akan
tercipta rasa ingin tahu
yang tinggi, jujur, teliti,
dan berusaha keras agar
masalah yang dihadapi
dapat diselesaikan.
Peserta didik juga
dibiasakan agar dapat 1. Beberapa pokok
menyampaikan ide atau bahasan sangat
gagasannya secara sulit untuk
terbuka dengan menerapkan
difasilitasi oleh guru. metode
Mereka juga dilatih pembelajaran ini.
untuk mampu membuat Misalnya
keputusan, berani keterbatasan alat-
berspekulasi serta alat labolatorium
mampu merefleksikan menyulitkan
keefektifan proses siswa untuk
pemecahan masalah. melihat dan
Hasil ini sesuai dengan mengamati serta
penelitian yang menyumpulkan
dilakukan Wiratmaja kejadian atau
dkk. (2014), pada konsep tersebut.
pembelajaran dengan 2. Memerlukan
model PBL siswa yang alokasi waktu
lebih banyak berperan yang lebih
sehingga akan panjang
membangun keyakinan dibandingkan
diri, menggugah rasa dengan metode
ingin tahu, tekun pembelajaran
melakukan penelitian lain.
dan berusaha keras agar
masalah yang dihadapi
dapat dipecahkan. Hal
ini juga didukung hasil
penelitian Af’idah dkk.
(2013)
JUDUL : Pengaruh
Model Pembelajaran 1. Melatih siswa
Creative Problem Solving untuk mendesain
Terhadap Hasil Belajar suatu penemuan
Siswa 2. Berfikir dan
bertindak kreatif
Efektivitas model
pembelajaran 3. Memecahkan
creative problem masalah yang
solving (CPS) dihadapi secara
dibandingkan dengan realistis
pembelajaran konvensional
dalam meningkatkan hasil 4. Mengidentifikasi
belajar siswa dapat dan melakukan
ditinjau secara teoritis penyelidikan
maupun secara operasional
empiris. 5. Menafsirkan dan
Secara teoritis, mengevaluasi
menekankan bahwa hasil pengamatan
interaksi dengan orang
lain adalah bagian 6. Merangsang Kekurangan aplikasi
penting dalam belajar. perkembangan Canva :
Dilihat dari perspektif kemajuan berfikir 1. Aplikasi Canva
psikologi behavioristik, siswa untuk mengandalkan
seseorang yang belajar menyeselsaikan jaringan internet
dengan berinteraksi masalah yang yang cukup dan
bersama temannya akan dihadapi dengan stabil, bila mana
menerima umpan balik tepat. tidak adanya
dan keuntungan yang
internet atau
meningkatkan praktek 7. Dapat membuat kuota dalam
belajarnya. Sedangkan pendidikan gawai maupun
dari perspektif teori sekolah lebih leptop yang akan
kognitif, belajar relevan dengan menjangkau
kooperatif memungkinkan kehidupan, aplikasi Canva,
siswa melakukan khususnya dunia Canva tidak dapat
elaborasi dan kerja. dipakai atau
mengungkapkan secara mendukung
verbal pemahaman mereka dalam proses
(Suma, 2016). mendesain.
Keunggulan lain dari 2. Dalam aplikasi
pemecahan masalah Canva ada
secara berkelompok template, stiker,
adalah pembelajaran ilustrasi, font, dan
kooperatif memiliki lima lain sebagainya
elemen dasar yaitu saling secara berbayar.
ketergantungan yang Jadi, ada
positif, peningkatan beberapa yang
interaksi tatap muka berbayar ada
antara siswa, peningkatan yang tidak.
tanggung jawab individual, Tetapi hal ini
pembentukan keterampilan tidak masalah
atau kemampuan sosial, dikarenakan
dan evaluasi proses banyak template
kelompok. yang menarik dan
Secara operasional gratis lainnya.
empiris, seting belajar Hanya bagaimana
baik CPS maupun pengguna dapat
konvensional menggunakan mendesain
LKS dan penyajian sesuatu secara
materi yang sama menarik dan
mencakup pokok bahasan mengandalkan
energi kreativitas
sendiri.
http://ejournal.uki.ac.id/ 3. Terkadang desain
index.php/edumatsains/ yang dipilih
article/view/1652/1345 terdapat
kesamaan desain
JUDUL : Pengaruh dengan orang
Penggunaan lain, entah itu
Media Canva templatenya,
Terhadap Hasil Belajar gambar, warna,
Peserta Didik dan sebagainya.
Pada Mata Pelajaran Tetapi ini juga
Geografi tidak menjadi
1. Memudahkan masalah, kembali
Canva adalah sebuah seseorang dalam lagi kepada
media yang menyediakan membuat desain pengguna dalam
berbagai fitur untuk yang diinginkan memilih sesuatu
beragam kebutuhan konten atau diperlukan, desain yang
berbentuk desain visual seperti; pembuatan berbeda.
mulai dari bahan poster, sertifikat,
presentasi, infografis, infografis, template
video, presentasi,
pamflet, maket produk
dan lain
hingga penyuntingan sebagainya yang
gambar dan video. Pada disediakan dalam
tahun 2022, aplikasi Canva.
Canva meluncurkan 2. Karena aplikasi ini
beberpa fitur baru yakni: menyediakan
pembuat situs web, berbagai macam
pembuat dokumen, dan template yang
pembuat presentasi sudah tersedia dan
berbentuk audio visual menarik, maka
(Canva, 2022). memudahkan
seseorang dalam
membuat suatu
Kebutuhan dalam desain yang sudah
memperoleh keteramplilan disediakan, hanya
digital dan kolaborasi tim menyesuaikan saja
keinginan serta
yang muncul dapat
pemilihan tulisan,
memberikan pengalaman warna, ukuran,
baru dengan hasil yang gambar, dan lain
baik. Dengan penggunaan sebagainya
alat berupa Canva yang yang disediakan.
kolaboratif, gratis, praktis, 3. Mudah dijangkau,
interaktif, dan serbaguna aplikasi Canva
dapat memungkinkan mudah dijangkau
pelaku pendidikan dari disemua kalangan
segala usia dalam karena bisa didapat
mendapat pengetahuan melalui Android
dan mendorong pemikiran ataupun Iphone,
hanya dengan
yang kreatif. Canva
mendowloadnya
efektif digunakan sebagai untuk mendapatkan
media karena aplikasi ini, jika
memungkinkan dalam memakai gawai.
membuat template dan Apabila memakai
memberikan elemen desain laptop, caranya
untuk komik, iklan, meme, ialah dengan
dan berbagai macam teks
dan gambar yang
digunakan sebagai sumber
belajar
(Arcentales - Fajardo et
al., 2020).
Di abad kedua puluh
satu, Canva adalah LMS
yang dapat disesuaikan,
diandalkan mudah
digunakan, dan
dirancang dalam
membantu guru serta
administrator mengurangi
waktu yang mereka
habiskan di ruang kelas
dan institusi. (Utami &
Djamdjuri, 2021).

Berdasarkan hasil
penelitian dan
pembahasan di atas
maka dapat
disimpulkan bahwa
secara keseluruhan
penggunaan Canva
sebagai media
pembelajaran berpengaruh
signifikan terhadap hasil
belajar peserta didik
pada pelajaran Geografi.
http://jurnal.peneliti.net/
index.php/JIWP/article/
view/8124/4906

Berdasarkan hasil diskusi


dan analisis ,ditentukan
bahwa akar Sosuli
masalah Masih ada
peserta didik yang tidak
disiplin dalam
mengerjakan tugas yang
diberikan oleh guru
adalah :
1. Pada pembelajaran
ini guru Menggunakan
Pembelajaran Problem
Based Learning (PBL).
Dimana Problem
Based Learning
merupakan suatu
model pembelajaran
yang dapat dikatakan
strategi dimana peserta
didik belajar melalui
permasalahan-
permasalahan praktis
yang berhubungan
dengan kehidupan
nyata.
2. Guru memberikan
motifasi terhadap
peserta didik dalam
preses pembelajaran.
3. Guru membuat
kesepakatan dan
pemberian sanksi bagi
peserta didik yang
tidak mengerjakan
tugas
4. Guru melakukan
pendekatan terhadap
peserta didik dan
pendampingan dalam
mengerjakan tugas

Anda mungkin juga menyukai