Anda di halaman 1dari 18

LTPK : Universitas Muhammadiyah Surakarta

LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi

No Masalah terpilih yang Akar Penyebab


Eksplorasi alternatif solusi Analisis alternatif solusi
. akan diselesaikan masalah
1 Literasi Guru tidak Kajian Literatur Alternatif Solusi Berdasarkan hasil eksplorasi alternatif solusi berupa
Kurangnya kemampuan menggunakan metode Metode pembelajaran diskusi dapat kajian literatur dan wawancara dapat disimpulkan
meningkatkan kemampuam pemahaman siswa bahwa untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam
siswa dalam dan media mengidentifikasi informasi dalam teks deskripsi
dalam mengidentifikasi informasi dalam teks
mengidentifikasi pembelajaran yang deskripsi. Metode diskusi menurut Junita dan digunakan metode karyawisata dan metode tanya
informasi dalam teks sesuai dengan Marlina Siregar (2018), suatu cara penyajian bahan jawab.
deskripsi kelas VII karakteristik siswa pelajaran dimana guru memberi kesempatan kepada
dan karakteristik para siswa (kelompok – kelompok siswa) untuk Kelebihan metode Karyawisata:
materi. mengadakan perbincangan ilmiah guna 1. Metode karyawisata memiliki prinsip
mengumpulkan pendapat, membuat kesimpulan pengajaran modern yang memanfaatkan
atau penyusunan berbagai alternatif pemecahan
atau suatu masalah.
lingkungan nyata dalam pengajaran.
2. Membuat apa yang dipelajari di sekolah
Metode Resitasi atau pemberian tugas lebih relevan dengan kenyataan dan
Menurut Syaiful Sagala (2011:219), cara kebutuhan di masyarakat.
menyampaikan materi pembelajaran yang 3. Pengajaran serupa ini dapat lebih
mana guru memberikan tugas tertentu merangsang kreativitas siswa.
supaya peserta didik belajar, yang 4. Informasi sebagai bahan pelajaran lebih
selanjutnya untuk dipertanggung merangsang kreativitas siswa.
jawabkannya, adapun tugas yang diberikan 5. Dengan obyek yang ditinjau itu siswa
bisa memperdalam bahan pelajaran, dan dapat memperoleh bermacam – macam
juga dapat mengecek bahan yang telah pengetahuan dan pengalaman yang
dipelajarai. Dan metode Resitasi atau terintegrasi, yang tidak terpisah – pisah
pemberian tugas dapat meningkatkan dan terpadu.
kemampuan siswa dalam menentukan
informasi teks deskripsi. Kelemahan metode Karyawisata:
1. Fasilitas yang diperlukan dan biaya yang
digunakan sulit untuk disediakan oleh
Metode Tanya jawab siswa atau sekolah.
Dalam penerapan metode tanya jawab dapat 2. Sangat memerlukan persiapan atau
meningkatkan kemampuan siswa dalam perencanaan yang matang.
mengidentifikasi informasi dalam teks deskripsi.
Menurut J.J Hasibuan & Moedjiono, 2010:150)
3. Memerlukan koordinasi dengan guru seta
metode tanya jawab adalah suatu metode dimana bidang studi lain agar tak terjadi tumpang
guru menggunakan/ memberikan pernyataan tindih waktu dan kegiatan selama
kepada murid, dan murid menjawab, atau berkaryawisata.
sebaliknya murid bertanya pada guru dan guru 4. Dalam karyawisata sering unsur rekreasi
memjawab pertanyaan murid itu. dalam proses
belajar mengajar, bertanya memengang peranan
menjadi lebih prioritas daripada tujuan
yang penting, sebab pertanyaan yang tersusun baik utama, sedangkan unsur studinya menjadi
dalam teknik pengajuan yang tepat akan: terabaikan.
1. Meningkatkan partisipasi siswa 5. Sulit mengatur siswa yang banyak dalam
dalam kegiatan belajar mengajar. perjalanan dan mengarahkan mereka
Membangkitkan minat dan rasa kepada kegiatan studi yang menjadi
ingin tahu siswa terhadap masalah permasalahan.
yang sedang dibicarakan.
2. Mengembangkan pola pikir dan Kelebihan metode tanya jawab:
belajar aktif siswa, sebab berpikir 1. Pertanyaan dapat menarik dan
itu sendiri adalah bertanya. memusatkan perhatian siswa, sekalipun
3. menuntut proses berpikir siswa, ketika itu siswa sedang ribut, yang
sebab pertanyaan yang baik akan mengantuk kembali tegar dan hilang
membantu siswa agar dapat kantungnya.
menentukan jawaban yang baik. 2. Merangsang siswa untuk melatih dan
4. Memusatkan perhatian siswa mengembangkan daya pikir, termasuk
terhadap masalah yang sedang daya ingatan.
dibahas. 3. Mengembangkan keberanian dan
keterampilan siswa dalam menjawab dan
mengemukakan pendapat.
Metode karyawisata dapat meningkatkan 4. Lebih mengaktifkan siswa dibandingkan
kemampuan siswa dalam mengidentifikasi
informasi teks deskripsi, menurut Rosita Wondal
dengan metode ceramah.
(2015), metode karya wisata merupakan cara 5. Siswa akan lebih cepat mengerti, karena
penyajian bahan pelajara dengan membawa siswa memberi kesempatan siswa untuk
kepada objek yang akan dipelajari diluar kelas. menanyakan hal – hal yang belum jelas
atau belum dimengerti sehingga guru
Menurut Yaumi (2018), membagi media kedalam
tujuh bagian, mulai dari yang sederhana sampai
dapat menjelaskan kembali.
pada yang kompleks: realia, model, perekasa, teks, 6. Mengetahui perbedaan pendapat antar
visual, audio, video dan multimedia. siswa dan guru, dan akan membawa
1. Realia media yang dapat bersentuhan kearah suatu diskusi.
langsung dengan pancaindra, misalnya 7. Pertanyaan dapat menarik dan
benda benda seperti tumbuh – memusatkan perhatian siswa.
tumbuhan atau tanaman, binatang, dan
artepak lainnya dapat dibawa langsung Kelemahan metode tanya jawab:
ke dalam ruang kelas atau peserta didik 1. Siswa merasa takut, apalagi bila guru
dibawa langsung keluar untuk kurang dapat mendorong siswa untuk
menyaksikan sendiri benda – benda berani, dengan menciptakan suasana yang
tersebut. tidak tegang, melainkan akrbab.
2. Model (benda pengganti) yang 2. Tidak mudah membuat pertanyaan yang
merupakan benda tiruan bersifat tiga sesuai dengan tingkat berpikir dan mudah
dimensi yang dapat disaksikan dipahami siswa.
langsung oleh peserta didik. 3. Waktu sering banyak terbuang, terutama
3. Teks merujuk pada huruf – huruf dan apabila siswa tidak dapat menjawab
angka – angka yang bisa dijadikan pertanyaan sampai dua atau tiga orang.
dalam bentuk bahan cetak, layar 4. Dalam jumlah siswa yang banyak, tidak
komputer, papan tulis dan pumflet. mungkin cukup waktu memberikan
4. Visual yang terdiri atas visual cetak, pertanyaan kepada setiap siswa.
projektor, dan pajangan.
5. Audio (dengar) berupa suatu suara
Kelebihan media gambar:
seperti suara manusia, suara hewan,
1. Sifatnya konkrit. Gambar/ foto lebih
suara mesin, suara alam, dan suara
realistis menunjukkan pokok masalah
berisik yang direkam atau yang asli.
dibanding dengan media verval semata.
6. Video yang menampilkan gambar
2. Gambar dapat mengatasi masalah batas
bergerak, dengan menggunakan layar
ruang dan waktu. Tidak semua benda,
televisi atau monitor komputer
objek atau peristiwa dapat dibawa ke
7. Multimedia merupakan penggabungan
kelas, dan tidak selalu bisa siswa dibawa
dari beberapa media teks, visual, audio, ke objek tersebut. untuk itu gambar atau
realia dan model yang digunakan secara foto dapat mengatasinya.
bersama – sama yang biasa 3. Media gambar dapat mengatasi
dikendalikan oleh komputer. keterbatasan pengamatan kita.
4. Dapat memperjelas suatu masalah, dalam
bidang apa saja dan untuk tingkat usia
beberapa saja, sehingga dapat mencengah
Media Gambar atau membetulkan kesalah pahaman.
Menurut Azhar Arsyad (2009:25-27) 5. Murah harganya, mudah didapat, mudah
dalam Almira Amir (2016). Media gambar digunakan, tanpa memerlukan peralatan
dapat meningkatkan kemampuan siswa yang khusus.
dalam mengidentifikasi informasi dalam
Kelemahan media gambar:
teks deskripsi.
1. Hanya menampilkan persepsi indera mata,
Manfaat praktis pengembangan media
ukurannya terbatas hanya dapat dilihat
gambar dalam proses pembelajaran adalah
oleh sekelompok siswa.
sebagai berikut:
2. Gambar diinterprestasikan secara personal
1. Media gambar dapat memperjelas
dan subyektif.
penyajian pesan dan informasi sehingga
3. Gambar disajikan dalam ukuran yang
dapat memperlancar dan meningkatkan
sangat kecil, sehingga kurang efektif
proses dan hasil belajar.
dalam pembelajaran.
2. Media gambar dapat meningkatkan dan
mengarahkan perhatian anak sehingga Kelebihan media cetak:
dapat menimbulkan motivasi belajar. 1. Siswa dapat belajar dan maju sesuai
3. Media gambar dapat mengatasi dengan kecepatan masing – masing.
keterbatasan indra, ruang dan waktu. 2. Disamping dapat mengulangi materi
4. Dapat memberikan kesamaan dalam media cetakan siswa akan
pengalaman dan persepsi pada siswa. mengikuti urutan pikiran secara logis.
3. Perpaduan teks dan gambar dalam
Media Cetak
Penerapan media cetak dalam meningkatkan
halaman cetak dapat menambah daya tarik
kemampuan siswa mengidentifikasi informasi serta dapat memperlancar pemahaman
dalam teks deskripsi, Menurut KBBI media cetak informasi yang disajikan dalam dua
merupakan sebuah sarana media massa yang mana
format verbal dan visual.
dicetak dan diterbitkan secara berkala, seperti
surat kabar atau majalah. 4. Meskipun isi informasi media cetak harus
diperbaharui dan direvisi sesuai dengan
perkembangan dan temuan – temuan baru
Media Audio - Visual dalam bidang ilmu itu materi tersebut
Menurut Wina Sanjaya (2010:172) Media dapat direproduksikan dengan ekonomis
audio – visual adalah media yang dan didistribusikan dengan mudah.
mempunyai unsur suara dan unsur gambar
yangbisa dilihat, misalnya rekaman video, Kelemahan media cetak:
slide, suara dan sebagainya. Dan media 1. Sulit menampilkan gerak dalam halaman
audio – visual dapat meningkatkan media cetakan.
kemampuan menentukan informasi dalam 2. Biaya percetakan akan mahal jika ingin
teks deskripsi. menampilkan ilustrasi gambar atau foto
yang berwarna – warni.
3. Proses percetakan media seringkali
memakan waktu beberapa hari bahkan
Wawancara: berbulan – bulan tergantung kepada
peralatan percetakan dan kerumitan
Kepala sekolah SMP Negeri 1 Aitinyo informasi pada halaman cetakan.
Tengah 4. Jika tidak dirawat dengan baik media
Bapak Melky Mundung, S. Pd cetakan cepat rusak atau hilang.
Mengidentifikasi informasi dalam teks
deskripsi siswa membutuhkan kecermatan dan
ketelitian dalam membaca, hal ini guru dituntut
untuk mencari cara agar siswa mudah
mengidentifikasi. yang dimaksud adalah metode,
metode yang cocok untuk digunakan metode
discovery learning atau penemuan.

Shantie Yamlean, S.Pd guru Bahasa


Indonesia SMP Negeri 6 Kota Sorong.
Untuk meningkatkan kemampuan siswa
dalam mengidentifikasi informasi dalam teks
deskripsi harus menggunakan metode dan media
yang tepat, dengan menggunakan metode karya
wisata siswa bisa diajak keluar kelas untuk melihat
objek yang ingin diidentifikasi secara langsung dan
dengan menggunakan media gambar juga,
mungkin siswa lebih mudah mengerti
mengidentifikasi teks deskripsi.

2 Siswa kurang mampu Model pembelajaran Kajian Literatur Alternatif Solusi Berdasarkan hasil eksplorasi alternatif solusi berupa
dalam mengidentifikasi yang digunakan guru Model Pembelajaran Kooperatif (CL, kajian literatur dan wawancara dapat disimpulkan
bahwa untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam
unsur – unsur teks narasi dalam pembelajaran Cooperative Learning) mengidentifikasi unsur – unsur teks narasi (cerita
(cerita imajinasi) kelas mengidentifikasi Penerapan model kooperatif dapat imajinasi) digunakan model pembelajaran Kooperatif
VII unsur – unsur teks meningkatkan kemampuan dalam dan model Model Pembelajaran Berbasis Masalah
narasi kurang tepat. mengidentifikasi unsur- unsur teks narasi. (PBL, Problem Based Learning).
Menurut Widayati (2012), menumbuhkan
kemampuan kerja sama, berpikir kritis,
kerja sama, kemauan membantu sesama. Kelebihan model pembelajaran kooperatif:
Aktivitas belajar berpusat pada siswa 1. Siswa tidak terlalu menggantukkan pada
dalam bentuk diskusi, mengerjakan tugas guru, akan tetapi dapat menambah
bersama, saling membantu dan saling kepercayaan kemampuan berpikir sendiri,
mendukung dalam memecahkan masalah. menemukan informasi dari berbagai
Melalui interaksi belajar yang efektif siswa sumber, dan belajar dari siswa yang lain.
lebih termotivasi, percaya diri, mampu 2. Dapat mengembangkan kemampuan
menggunakan strategi berpikir tingkat mengungkapkan ide atau gagasan dengan
tinggi, serta mampu membangun hubungan kata – kata secara verbal dan
interpersonal. Model pembelajaran membandingkannya dengan ide orang
kooperatif memungkinkan semua siswa lain.
dapat menguasai materi pada tingkat 3. Dapat membantu anak dengan respek
penguasaan yang relatif sama atau sejajar. pada orang lain dan menyadari akan
segala keterbatasan serta menerima segala
perbedaan.
4. Dapat membantu memberdayakan setiap
Model Contextual Teaching and Learning atau siswa untuk lebih bertanggung jawab
lebih dikenal sebagai pembelajaran kontekstual. dalam belajar.
Penerapan model kontekstual dapat 5. Suatu strategi yang cukup ampuh untuk
meningkatkan kemampuan dalam meningkatkan prestasi akademik sekaligus
mengidentifikasi unsur- unsur teks narasi kemampuan sosial.
CTL adalah pembelajaran yang 6. Dapat mengembangkan kemampuan siswa
menggabungkan isi/ materi dengan untuk menguji ide dan pemahaman
pengalaman harian individu, kehidupan sendiri, menerima umpan balik.
didalam masyarakat dan alam pekerja. 7. Dapat meningkatkan kemampuan siswa
Diharapkan dengan pembelajaran secara menggunakan informasi dan kemampuan
konteks, peserta didik dapat memahami belajar abstrak menjadi nyata.
materi secara konkrit. Model kontekstual 8. Interaksi selama kooperatif berlangsung
merupakan konsep pembelajaran yang dapat meningkatkan motivasi dan
membantu guru dalam mengkaitkan materi memberi rangsangan untuk berpikir.
pelajaran dengan kehidupan nyata, dan
memotivasi siswa membuat hubungan Kelemahan model pembelajaran
antara pengetahuan yang dipelajari dengan kooperatif:
kehidupan nyata mereka. (Widayati, 2012). 1. Bagi siswa yang pandai, mereka akan
merasa terhambat oleh siswa yang
Model Pembelajaran Langsung (DL, dianggap kurang memiliki kemampuan.
Direct Learning) Akibatnya, keadaan yang seperti ini dapat
Menurut Winasanjaya (2008:22) dalam menggangu iklim kerja sama dalam
Widayati (2012), pembelajaran langsung kelompok.
secara sistematis menuntut dan membantu 2. Penilaian dalam pembelajaran kooperatif
siswa melalui hasil belajar tahap demi didasarkan pada hasil kelompok. Namun,
tahap. Sehingga dapat meningkatkan guru perlu menyadari bahwa sebenarnya
kemampuan dalam mengidentifikasi unsur- hasil atau prestasi yang diharapkan adalah
unsur teks narasi siswa. prestasi setiap individu siswa.
3. Keberhasilan pembelajaran kooperatif
dalam upaya mengembangkan kesadaran
Model Pembelajaran Berbasis Masalah kelompok memerlukan periode waktu
(PBL, Problem Based Learning) yang cukup panjang, dan hal ini tidak
Menurut Nardyansyah (2018) mengajak mungkin dapat tercapai hanya dengan satu
siswa agar mampu melatih kemampuan kali atau sekali – kali penerapan strategi
dalam memecahkan masalah sehingga ini.
dapat meningkatkan kemampuan berpikir 4. Walaupun kemampuan bekerja sama
kritis siswa. Melalui PBL para siswa akan merupakan kemampuan yang sangat
belajar bagaimana menggunakan suatu penting untuk siswa, akan tetapi banyak
proses interaktif dalam mengevaluasi apa aktivitas dalam kehidupan yang
yang mereka ketahui, mengidentifikasi apa didasarkan kepada kemampuan secara
yang perlu mereka ketahui, mengumpulkan individu. Oleh karena itu idealnya
informasi, dan berkolaborasi dalam pembelajaran kooperatif selain siswa
mengevaluasi suatu hipotesis berdasarkan belajar bekerja sama, siswa juga harus
data yang telah mereka kumpulkan. belajar bagaimana membangun
Sedangkan guru lebih berperan sebagai kepercayaan.
tutor dan fasilitator dalam menggali dan
menemukan hipotesis, serta dalam
Kelebihan model pembelajaran Berbasis Masalah
mengambil kesimpulan. Sehingga dapat (PBL, Problem Based Learning)
meningkatkan kemampuan dalam
mengidentifikasi unsur- unsur teks narasi 1. Menggunakan proses berpikir tingkat
siswa. tinggi (higher order thingking skill).
Siswa akan diajak untuk berpikir
Metode Discovery Learning, menurut Cahyo bagaimana untuk memecahkan suatu
(2012:100), salah satu metode pembelajaran yang masalah. jadi proses berpikir siswa pada
mana peserta didik mendapat pengetahuan baru ranah kognitif sudah sampai pada tahap
yang sebelumnya belum diketahuinya serta tidak applying, analyzing, evaluating, dan
melalui pemberitahuan, tetapi peserta didik creating. Artinya dibutuhkan pemahaman
menemukan sendiri. Metode Discovery Learning
dapat meningkatkan kemampuan dalam
yang lebih tinggi dan perkembangan
mengidentifikasi unsur- unsur teks narasi siswa. keterampilan yang lebih baik, tidak hanya
sekedar menghafal.
Pendekatan kooperatif dengan tipe 2. Siswa akan diajak untuk memecahkan
jigsaw suatu permasalahan yang rill (nyata) di
Dalam meningkatkan kemampuan dalam kehidupan. Siswa akan dipacu
mengidentifikasi unsur – unsur teks narasi, untuk berpikir kritis dalam memberikan
cara yang dapat dilakukan guru adalah solusi terhadap permasalahan yang ada.
melakukan inovasi pembelajaran dengan PBL dikembangkan terutama untuk
menerapkan pendekatan kooperatif tipe membantu siswa mengembangkan
jigsaw. Pendekatan kooperatif sebagai cara kemampuan berpikir, pemecahan masalah
belajar bersama dalam mencapai tujuan dan keterampilan intelektual, belajar
yang dikehendaki, dalam hal ini prestasi tentang berbagai peran orang dewasa
belajar siswa. Pendekatan kooperatif melalui pelibatan mereka dalam
dengan tipe jigsaw merupakan cara pengalaman nyata atau simulasi dan
menyampaikan materi pembelajaran menjadi pembelajar yang otonom dan
dengan teknik diskusi model Jigsaw mandiri.
(Lie:2002:112 dalam Ery Kusuma, 2021). 3. Siswa akan terbiasa dengan mencari
berbagai sumber pengetahuan baik melalui
Model Pembelajaran Picture and perpustakaan, internet, surat kabar dan lain
Picture sebagainya.
Dalam penerapan model pembelajaran picture and 4. Bagi siswa yang memiliki kemampuan
picture dapat meningkatkan kemampuan dalam
mengidentifikasi unsur – unsur teks narasi (cerita
tingkat rendah, dapat terbantu dengan
imajinasi). Menurut MNT Nurlianti model adanya pembelajaran secara kelompok
pembelajaran picture and picture adalah suatu yang heterogen. Siswa yang
model belajar yang menggunakan gambar dan berkemampuan rendah diharapkan dapat
dipasangkan/ diurutkan menjadi urutan logis. dibantu oleh siswa berkemampuan tinggi
Model pembelajaran ini mengandalkan gambar
sebagai media dalam proses pembelajaran. Gambar
dengan kelompok yang heterogen.
– gambar ini menjadi faktor utama dalam proses 5. Kemampuan berkomunikasi secara ilmiah
pembelajaran. Sehingga sebelum proses akan terasa. Kemampuan untuk
pembelajaran guru sudah menyiapkan gambar yang mengemukakan pendapat yang didukung
akan ditampilkan baik dalam bentuk kartu atau dengan pengetahuan yang ilmiah akan
dalam bentuk carta dalam ukuran besar. Sehingga
dapat meningkatkan kemampuan dalam
terlatih, yaitu dengan terlaksananya
mengidentifikasi unsur- unsur teks narasi siswa. diskusi kelompok maupun antar kelompok
Wawancara: dan presentasi.
Kepala sekolah SMP Negeri 1 Aitinyo 6. Pembelajaran berfokus pada masalah.
Tengah Artinya tidak akan ada materi yang tidak
Bapak Melky Mundung, S. Pd berhubungan dengan masalah yang
Model pembelajaran yang digunakan guru diajarkan oleh guru sehingga ini akan
dalam pembelajaran mengidentifikasi unsur – unsur mengurangi beban menghafal siswa.
teks narasi agar siswa dapat menyelesaikan dengan 7. Memberikan tanggung jawab kepada
menggunakan model Inquiri learning atau
penyelidikan.
siswa sebagai pengendali dari
pembelajaran yaitu membentuk dan
mengarahkan pembelajarannya sendiri.
Shantie Yamlean, S.Pd guru Bahasa
Indonesia SMP Negeri 6 Kota Sorong. Kelemahan model pembelajaran Berbasis Masalah
Untuk meningkatkan kemampu (PBL, Problem Based Learning)
mengidentifikasi unsur – unsur teks narasi (cerita 1. Tidak semua materi cocok menggunakan
imajinasi) dengan menampilkan video atau contoh model pembelajaran berdasarkan masalah.
cerita imajinasi sehingga lebih mengerti tentang 2. Materi yang cocok untuk menggunakan
cerita imajinasi dan siswa dapat mengidentifikasi model pembelajaran ini adalah materi
unsur – unsur yang terdapat di cerita imajinasi. Dan
model pembelajaran yang model kooperatif.
yang membutuhkan pemecahan suatu
masalah, misalnya tentang kasussampah.
Junifer Siregar, M.Pd Dosen Bahasa dan 3. Sering terjadi miss konsepsi.
Sastra Indonesia UHN Pematangsiantar. 4. Guru sebagai fasilitator, sehingga harus
Meningkatkan kemampu dalam memiliki motivasi yang baik untuk
mengidentifikasi unsur – unsur teks narasi (cerita mendorong kinerja siswa dalam
imajinasi), guru seharusnya menggunakan model berkelompok.
pembelajaran yang tepat untuk materi yang
diajarkan. Model pembelajaran yang digunakan
5. Penggunaan waktu yang tidak sedikit.
picture and picture. Model pembelajaran ini Sehingga ditakutkan semua konten belum
menggunakan gambar sebagai media dalam proses tersampaikan semua walaupun
pembelajaran. Guru menampilkan gambar yang pembelajaran berfokus pada masalah
berurutan sesuai alur dan siswa dapat berimajinasi bukan materi.
saat memperhatikan gambar dan pada saat itu siswa
akan mengerti isi dari cerita tersebut dan dapat
menentukan unsur – unsur dari cerita itu. Jadi
dengan adanya model pembelajaran yang
menyenangkan akan membuat siswa mudah
memahami tentang materi apa yang disampaikan.

3 Rendahnya kemampuan Guru belum Kajian Literatur Alternatif Solusi Berdasarkan hasil eksplorasi alternatif solusi
membaca siswa menerapkan model berupa kajian literatur dan wawancara dapat
sehingga sulit pembelajaran yang Model Contextual Teaching and Learning atau disimpulkan bahwa untuk meningkatkan
memahami isi teks kreatif dan inovatif lebih dikenal sebagai pembelajaran kontekstual. kemampuan siswa dalam meningkatkan
eksposisi kelas VIII dalam mengajar Dalam penerapan model kontekstual dapat kemampuan membaca siswa sehingga mudah
meningkatkan kemampuan membaca siswa
sehingga mempermudah memahami isi teks
memahami isi teks eksposis dapat
eksposisi. menggunakan model pembelajaran kontekstual
CTL adalah pembelajaran yang dan discovery learning..
menggabungkan isi/ materi dengan
pengalaman harian individu, kehidupan
Kelebihan model pembelajaran
didalam masyarakat dan alam pekerja.
kontekstual:
Diharapkan dengan pembelajaran secara
1. Memberikan kesempatan pada siswa
konteks, peserta didik dapat memahami
untuk terus maju sesuai potensi yang
materi secara konkrit dalam penerapan
dimiliki siswa.
model kontekstual.
Model kontekstual merupakan konsep
2. Siswa dapat berpikir kritis dan kreatif
pembelajaran yang membantu guru dalam 3. Menyadarkan siswa tentang apa yang
mengkaitkan materi pelajaran dengan kehidupan mereka pelajari.
nyata, dan memotivasi siswa membuat hubungan 4. Pemilihan informasi berdasarkan
antara pengetahuan yang dipelajari dengan kebutuhan siswa tidak ditentukan oleh
kehidupan nyata mereka. (Widayati, 2012).
guru.
Model pembelajaran Inkuiri menurut Manshur, 5. Pembelajaran lebih menyenangkan.
A. (2016) teknik inkuiri adalah rangkaian kegiatan 6. Membantu siswa untuk lebih bekerja
pembelajaran yang menekankan proses berpikir efektif.
secara kritis dan analitis untuk mencari dan 7. terbentuknya kerja sama yang baik antar
menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah
yang dipertanyakan. Proses pembelajaran inkuiri
individu maupun kelompok.
sangat menekankan pelaku pembelajaran adalah
siswa sedang guru hanya sebatas fasilitator.
sehingga model inkuiri dapat meningkatkan Kelemahan model pembelajaran
kemampuan membaca siswa dengan mudah dalam kontekstual:
memahami isi teks eksposisi. 1. Pemilihan materi pembelajaran
berdasarkan kemauan siswa, padahal
Model Discovery Learning disini kemampuan siswa berbeda – beda.
Model Discovery Learning dapat meningkatkan
2. Proses belajar mengajar membutuhkan
kemampuan membaca siswa sehingga
mempermudah memahami isi teks eksposisi, waktu yang lebih lama.
menurut Slameto (2015:24) menyatakan dalam 3. Bisa menimbulkan rasa ketidakpercayaan
model discovery learning, tidak semua yang diri antar siswa, karena ada kemampuan
dipelajari harus dipersentasekan dalam bentuk siswa yang tinggi tapi ada pula yang
keseluruhan dan final, beberapa bagian harus dicari,
diidentifikasikan sendiri oleh peserta didik.
rendah.
4. Bagi siswa yang tertinggal dalam proses
pembelajaran, maka siswa akan terus
Wawancara: tertinggal.
5. Siswa harus menyesuaikan dengan cepat
Kepala sekolah SMP Negeri 1 Aitinyo pada model pembelajaran.
Tengah 6. Bagi siswa yang memiliki kemampuan
Bapak Melky Mundung, S. Pd intelektual tinggi namun sulit untuk
Untuk meningkatkan kemampuan siswa mengapresiasikannya akan mengalami
membaca dalam memahami teks eksposisi guru
harus menerapkan model pembelajaran yang kreatif
kesulitan.
dan inovatif dalam mengajar dan juga guru harus 7. Pengetahuan yang didapat siswa berbeda
memperhatikan kearifan lokal yang ada untuk – beda.
menumbuhkan kemampuan membaca siswa. Model
yang sesuai yaitu model pembelajaran Kelebihan model Discovery learning:
kontekstual. 1. Membantu siswa untuk memperbaiki dan
meningkatkan keterampilan –
keterampilan dan proses – proses kognitif.
Shantie Yamlean guru Bahasa Indonesia Usaha penemuan merupakan kunci dalam
SMP Negeri 6 Kota Sorong. proses ini, seseorang tergantung
Untuk meningkatkan kemampuan siswa bagaimana cara belajarnya.
membaca dalam memahami teks eksposisi kita 2. Pengetahuan yang diperoleh melalui
sebagai guru menyajikan contoh teks yang menarik metode ini sangat pribadi dan ampuh
sehingga dapat membuat siswa tertarik membaca
karena menguatkan pengertian, ingatan
dengan contoh teks yang ditampilkan . Contohnya
dibuat dalam dalam bentuk power point dan gambar dan transfer.
– gambar yang menarik. Model pembelajaran 3. Menimbulkan rasa senang pada siswa,
yang sesuai model discovery learning. Yang karena tumbuhnya rasa menyelidiki dan
memotivasi siswa membuat hubungan antara berhasil.
pengetahuan yang dipelajari dengan kehidupan
4. Metode ini memungkinkan siswa
nyata mereka.
berkembang dengan cepat dan sesuai
Junifer Siregar, M. Pd Dosen Bahasa dan
Sastra Indonesia UHN Pematangsiantar. dengan kecepatannya sendiri.
Model pembelajaran sangat penting dalam 5. Menyebabkan siswa mengarahkan
meningkatkan membaca siswa agar mampu kegiatan belajarnya sendiri dengan
memahami isi teks guru seharusnya menerapkan
model pembelajaran yang kreatif dalam mengajar
melibatkan akalnya dan motivasi sendiri.
terutama untuk membaca. Guru dapat 6. Metode ini dapat membantu siswa
menggunakan model membaca berdasarkan pola memperkuat konsep dirinya, karena
berpikir, dimana siswa diharuskan untuk berpikir memperoleh kepercayaan bekerja sama
saat melihat setiap huruf kemudian diidentifikasi dengan yang lainnya.
dan disuarakan, lalu mengenali kata – kata dan
mengelompokkan teks agar lebih gampang untuk
7. Berpusat pada siswa dan guru berperan
dipahami dan siswa pun lebih cepat untuk dapat sama – sama aktif mengeluarkan gagasan
membaca dan memahami makna dari teks tersebut. – gagasan. Bahkan gurupun dapat
bertindak sebagai siswa, dan sebagai
peneliti didalam situasi diskusi.
8. Membantu siswa menghilangkan
skeptisme (keragu – raguan) karena
mengarah pada kebenaran yang final dan
tertentu atau pasti.
9. Siswa akan mengerti konsep dasar dan ide
– ide lebih baik.
10. Membantu dan mengembangkan ingatan
dan transfer kepada situasi proses belajar
yang baru.
11. Mendorong siswa berfikir dan bekerja
atas inisiatif sendiri.
12. Memberikan keputusan yang bersifat
intrinsik, proses belajar menjadi
terangsang.
13. Proses belajar meliputi sesama aspeknya
siswa menuju pada pembentukan manusia
seutuhnya.
14. Meningkatkan tingkat penghargaan pada
siswa.
15. Kemungkinan siswa belajar dengan
memanfaatkan berbagai jenis sumber
belajar.
16. Dapat mengembangkan bakat dan
kecakapan individu.

Kelemahan model Discovery Learning:


1. Metode ini menimbulkan asumsi bahwa
ada kesiapan pikiran untuk belajar. Bagi
siswa yang kurang pandai, akan
mengalami kesulitan absrak atau berpikir
atau mengungkapkan hubungan antara
konsep – konsep yang tertulis atau lisan,
sehingga pada gilirannya akan mengalami
frustasi.
2. Metode ini tidak efiseinsi untuk mengajar
jumlah siswa yang banyak, karena
membutuhkan waktu yang lama untuk
membantu mereka menemukan teori atau
pemecahan masalah lainnya.
3. Harapan – harapan yang terkandung
dalam metode ini dapat buyar berhadapan
dengan siswa dan guru yang telah terbiasa
dengan cara – cara belajar yang lama.
4. Pengajaran discovery lebih cocok untuk
mengembangkan pemahaman, sedangkan
mengembangkan aspek konsep,
keterampilan dan emosi secara
keseluruhan kurang mendapat perhatian.
5. Tidak menyediakan kesempatan –
kesempatan untuk berpikir yang akan
ditemukan oleh siswa karena telah dipilih
terlebih dahulu oleh guru.
4 Siswa kurang mampu Guru belum Kajian Literatur Alternatif Solusi Berdasarkan hasil eksplorasi alternatif solusi
dalam menelaah isi dan menerapkan metode berupa kajian literatur dan wawancara dapat
struktur teks eksposisi pembelajaran yang Metode Partisipatori disimpulkan bahwa untuk meningkatkan
kelas VIII kreatif dan inovatif Metode partisipatori atau partisipatif kemampuan siswa dalam menelaah isi dan
menempatkan murid sebagai sentral struktur teks eksposisi dapat menggunakan
pembelajaran. Dan meningkatkan metode Partisipatori dan metode diskusi.
kemampuan siswa dalam menelaah isi dan
struktur teks eksposisi
Menurut Arini dalam Helda (2014), dalam Kelebihan metode pembelajaran
metode partisipatori siswa aktif, dinamis, partisipatori:
dan berlaku sebagai subjek. Namun, bukan 1. Peserta didik akan dapat merasakan
berarti guru harus pasif, tetapi guru juga bahwa pembelajaran menjadi miliknya
aktif dalam menfasilitasi belajar siswa sendiri, karena peserta didik diberi
dengan suara, gambar, tulisan dinding dan kesempatan yang luas berpartisipatif.
sebagainya. Guru berperan sebagai 2. Peserta didik memiliki motivasi yang kuat
pemandu yang penuh dengan motivasi, untuk mengikuti kegiatan pembelajaran.
pandai berperan sebagai moderator dan 3. Tumbuhnya suasana demokrasi dalam
kreatif. pembelajaran sehingga akan terjadi dialog
dan diskusi untuk saling belajar
membelajarkan diantara siswa.
Metode Dediscerta 4. Menambahkan wawasan pikiran dan
Dalam penerapan metode dediscerta dapat pengetahuan bagi siswa karena sesuatu
meningkatkan kemampuan siswa dalam menelaah
isi dan struktur teks eksposisi. Menurut Destiari
yang dialami dan disampaikan peserta
(2017) Metode dediscerta merupakan kolaborasi didik mungkin belum diketahui
metode demonstrasi, metode diskusi, metode sebelumnya oleh guru.
ceramah, dan metode tanya jawab. Metode
demonstrasi digunakan ketika melatih pelafalan, Kelemahan metode pembelajaran
pemahaman dan mengingat kosakata/ kalimat partisipatori:
dengan menggunakan kartu gamba, kartu huruf dan
slide. Metode diskusi digunakan ketika siswa dalam
1. Membutuhkan waktu yang relatif lama
kelompok membahas wacana. Metode ceramah dari waktu pembelajaran yang telah
digunakan ketika guru menjelaskan hal – hal ditetapkan sebelumnya.
2. Aktivitas dan pembicaraan dalam
penting yang berhubungan dengan pola kalimat dan
aturan kegiatan. Metode tanya jawab digunakan pembelajaran cenderung akan didominasi
ketika latihan tanya jawab, dan membuat
kesimpulan pembelajaran.
oleh peserta didik yang biasa atau senang
berbicara sehingga peserta didik lainnya
lebih banyak mengikuti jalan pikiran
Metode Demonstrasi peserta didik yang senang berbicara.
Dalam penerapan metode demonstrasi dalam 3. Pembicaraan dapat menyimpang dari arah
meningkatkan kemampuan siswa dalam menelaah pembelajaran yang telah ditetapkan
isi dan struktur teks eksposisi.
sebelumnya.
Menurut Nahdi, dkk (2018), suatu metode
pembelajaran dengan cara memperagakan
barang, kejadian, aturan dan urutan Kelebihan metode pembelajaran diskusi:
melakukan suatu kegiatan, baik secara 1. Merangsang siswa kreatif memberikan
langsung maupun melalui penggunaan gagasan atau ide.
media pengajaran yang relevan dengan 2. Berani mengungkapkan pendapat.
pokok bahasan atau materi yang sedang 3. Dapat bertukar pikiran.
disajikan. 4. Bekerjasama dengan baik.
5. Belajar menjadi pemimpin.

Wawancara: Kelemahan metode pembelajaran


Kepala sekolah SMP Negeri 1 Aitinyo diskusi:
Tengah 1. Hanya beberapa siswa yang aktif.
Bapak Melky Mundung, S. Pd 2. Pembahasannya meluas dan keluar dari
Guru menerapkan metode dan media
pembelajaran yang kreatif dan inovatif baik sudah
materi pembelajaran.
yang tersedia di Sekolah tapi guru juga harus 3. Membutuhkan waktu yang cukup panjang.
berkreasi atau mengembangkan diri menciptakan 4. Menimbulkan emosional yang tidak
inovasi – inovasi yang baru dan memberikan terkontrol.
kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan
potensi dirinya. Dan metode yang digunakan
metode diskusi.
Shantie Yamlean guru Bahasa Indonesia
SMP Negeri 6 Kota Sorong.
Kemampuan siswa dalam menelaah isi
dan struktur teks eksposisi. Menggunakan
metode pembelajaran yang cocok dan
berbantuan LKPD yang diberikan kepada
siswa agar siswa dapat berlatih tentang isi
dan struktur yang terdapat dalam teks
eksposisi.

Daftar Pustaka

Amir, Almira . (2016) . Penggunaan Media Gambar dalam Pembelajaran Matematika : Jurnal Eksakta. Vol 2. (1) : 34-40

destiari . (2017) . Metode Dediscerta Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Siswa: Jurnal Pendidikan dan Pengajaran Bahasa
Jepang. Vol 2 . (1)

Junita,junita dan Marlina Siregar . (2018) . Penerapan Metode Pembelajaran Diskusi dalam Peningkatan Prestasi Belajar pada Kompetensi Dasar
Menjelaskan Makna Kedaulatan Rakyat Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Kota Pinang : Jurnal Pembelajaran dan Ilmu Civic. Vol 1. (1) :
36-45

Kusuma, Ery . (2021). Peningkatan Kemampuan Mengidentifikasi Informasi dalam Teks Deskriptif Melalui Pendekatan Kooperatif Tipe Jigsaw
pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Nganjuk: Jurnal Inovasi Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Vol 1. (2)

Nahdi, Salim, Dede, dkk . (2018) . Upaya Meningkatkan Pemahaman Konsep Siswa melalui Penerapan Metode Demonstrasi pada Mata
Pelajaran IPA : Jurnal Cakrawala Pendas. Vol 4. (2)

Nurhadi . (2016). Teknik Membaca . Jakarta : PT. Bumi Aksara


Purwono, dkk . (2014). Penggunaan Media Audio – Visual pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Di Sekolah Menengah Pertama Negeri
1 Pacitan: Jurnal Teknologi Pendidikan Dan Pembelajaran. Vol 2. (2) : 127-144.

http://jurnal.fkip.uns.ac.id

Slameto . (2015) . Belajar dan Faktor – Faktor yang Memengaruhinya . Jakarta : Rineka Cipta.

Widayati, Ninik Sri dan Hafis Muaddab.(2012). 29 Model – Model Pembelajaran Inovatif. Surabaya: CV. Garuda Mas Sejahtera.

Wondal, Rosita . (2015) . Meningkatkan Kemampuan Bercerita Anak melalui Metode Karya wisata : Jurnal Pendidikan Usia Dini. Vol 9. (1) :
1-14

Yaumi, Muhammad. (2018). Media dan Teknologi Pembelajaran. Jakarta: Kencana

Anda mungkin juga menyukai