2 Siswa kurang mampu Model pembelajaran Kajian Literatur Alternatif Solusi Berdasarkan hasil eksplorasi alternatif solusi berupa
dalam mengidentifikasi yang digunakan guru Model Pembelajaran Kooperatif (CL, kajian literatur dan wawancara dapat disimpulkan
bahwa untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam
unsur – unsur teks narasi dalam pembelajaran Cooperative Learning) mengidentifikasi unsur – unsur teks narasi (cerita
(cerita imajinasi) kelas mengidentifikasi Penerapan model kooperatif dapat imajinasi) digunakan model pembelajaran Kooperatif
VII unsur – unsur teks meningkatkan kemampuan dalam dan model Model Pembelajaran Berbasis Masalah
narasi kurang tepat. mengidentifikasi unsur- unsur teks narasi. (PBL, Problem Based Learning).
Menurut Widayati (2012), menumbuhkan
kemampuan kerja sama, berpikir kritis,
kerja sama, kemauan membantu sesama. Kelebihan model pembelajaran kooperatif:
Aktivitas belajar berpusat pada siswa 1. Siswa tidak terlalu menggantukkan pada
dalam bentuk diskusi, mengerjakan tugas guru, akan tetapi dapat menambah
bersama, saling membantu dan saling kepercayaan kemampuan berpikir sendiri,
mendukung dalam memecahkan masalah. menemukan informasi dari berbagai
Melalui interaksi belajar yang efektif siswa sumber, dan belajar dari siswa yang lain.
lebih termotivasi, percaya diri, mampu 2. Dapat mengembangkan kemampuan
menggunakan strategi berpikir tingkat mengungkapkan ide atau gagasan dengan
tinggi, serta mampu membangun hubungan kata – kata secara verbal dan
interpersonal. Model pembelajaran membandingkannya dengan ide orang
kooperatif memungkinkan semua siswa lain.
dapat menguasai materi pada tingkat 3. Dapat membantu anak dengan respek
penguasaan yang relatif sama atau sejajar. pada orang lain dan menyadari akan
segala keterbatasan serta menerima segala
perbedaan.
4. Dapat membantu memberdayakan setiap
Model Contextual Teaching and Learning atau siswa untuk lebih bertanggung jawab
lebih dikenal sebagai pembelajaran kontekstual. dalam belajar.
Penerapan model kontekstual dapat 5. Suatu strategi yang cukup ampuh untuk
meningkatkan kemampuan dalam meningkatkan prestasi akademik sekaligus
mengidentifikasi unsur- unsur teks narasi kemampuan sosial.
CTL adalah pembelajaran yang 6. Dapat mengembangkan kemampuan siswa
menggabungkan isi/ materi dengan untuk menguji ide dan pemahaman
pengalaman harian individu, kehidupan sendiri, menerima umpan balik.
didalam masyarakat dan alam pekerja. 7. Dapat meningkatkan kemampuan siswa
Diharapkan dengan pembelajaran secara menggunakan informasi dan kemampuan
konteks, peserta didik dapat memahami belajar abstrak menjadi nyata.
materi secara konkrit. Model kontekstual 8. Interaksi selama kooperatif berlangsung
merupakan konsep pembelajaran yang dapat meningkatkan motivasi dan
membantu guru dalam mengkaitkan materi memberi rangsangan untuk berpikir.
pelajaran dengan kehidupan nyata, dan
memotivasi siswa membuat hubungan Kelemahan model pembelajaran
antara pengetahuan yang dipelajari dengan kooperatif:
kehidupan nyata mereka. (Widayati, 2012). 1. Bagi siswa yang pandai, mereka akan
merasa terhambat oleh siswa yang
Model Pembelajaran Langsung (DL, dianggap kurang memiliki kemampuan.
Direct Learning) Akibatnya, keadaan yang seperti ini dapat
Menurut Winasanjaya (2008:22) dalam menggangu iklim kerja sama dalam
Widayati (2012), pembelajaran langsung kelompok.
secara sistematis menuntut dan membantu 2. Penilaian dalam pembelajaran kooperatif
siswa melalui hasil belajar tahap demi didasarkan pada hasil kelompok. Namun,
tahap. Sehingga dapat meningkatkan guru perlu menyadari bahwa sebenarnya
kemampuan dalam mengidentifikasi unsur- hasil atau prestasi yang diharapkan adalah
unsur teks narasi siswa. prestasi setiap individu siswa.
3. Keberhasilan pembelajaran kooperatif
dalam upaya mengembangkan kesadaran
Model Pembelajaran Berbasis Masalah kelompok memerlukan periode waktu
(PBL, Problem Based Learning) yang cukup panjang, dan hal ini tidak
Menurut Nardyansyah (2018) mengajak mungkin dapat tercapai hanya dengan satu
siswa agar mampu melatih kemampuan kali atau sekali – kali penerapan strategi
dalam memecahkan masalah sehingga ini.
dapat meningkatkan kemampuan berpikir 4. Walaupun kemampuan bekerja sama
kritis siswa. Melalui PBL para siswa akan merupakan kemampuan yang sangat
belajar bagaimana menggunakan suatu penting untuk siswa, akan tetapi banyak
proses interaktif dalam mengevaluasi apa aktivitas dalam kehidupan yang
yang mereka ketahui, mengidentifikasi apa didasarkan kepada kemampuan secara
yang perlu mereka ketahui, mengumpulkan individu. Oleh karena itu idealnya
informasi, dan berkolaborasi dalam pembelajaran kooperatif selain siswa
mengevaluasi suatu hipotesis berdasarkan belajar bekerja sama, siswa juga harus
data yang telah mereka kumpulkan. belajar bagaimana membangun
Sedangkan guru lebih berperan sebagai kepercayaan.
tutor dan fasilitator dalam menggali dan
menemukan hipotesis, serta dalam
Kelebihan model pembelajaran Berbasis Masalah
mengambil kesimpulan. Sehingga dapat (PBL, Problem Based Learning)
meningkatkan kemampuan dalam
mengidentifikasi unsur- unsur teks narasi 1. Menggunakan proses berpikir tingkat
siswa. tinggi (higher order thingking skill).
Siswa akan diajak untuk berpikir
Metode Discovery Learning, menurut Cahyo bagaimana untuk memecahkan suatu
(2012:100), salah satu metode pembelajaran yang masalah. jadi proses berpikir siswa pada
mana peserta didik mendapat pengetahuan baru ranah kognitif sudah sampai pada tahap
yang sebelumnya belum diketahuinya serta tidak applying, analyzing, evaluating, dan
melalui pemberitahuan, tetapi peserta didik creating. Artinya dibutuhkan pemahaman
menemukan sendiri. Metode Discovery Learning
dapat meningkatkan kemampuan dalam
yang lebih tinggi dan perkembangan
mengidentifikasi unsur- unsur teks narasi siswa. keterampilan yang lebih baik, tidak hanya
sekedar menghafal.
Pendekatan kooperatif dengan tipe 2. Siswa akan diajak untuk memecahkan
jigsaw suatu permasalahan yang rill (nyata) di
Dalam meningkatkan kemampuan dalam kehidupan. Siswa akan dipacu
mengidentifikasi unsur – unsur teks narasi, untuk berpikir kritis dalam memberikan
cara yang dapat dilakukan guru adalah solusi terhadap permasalahan yang ada.
melakukan inovasi pembelajaran dengan PBL dikembangkan terutama untuk
menerapkan pendekatan kooperatif tipe membantu siswa mengembangkan
jigsaw. Pendekatan kooperatif sebagai cara kemampuan berpikir, pemecahan masalah
belajar bersama dalam mencapai tujuan dan keterampilan intelektual, belajar
yang dikehendaki, dalam hal ini prestasi tentang berbagai peran orang dewasa
belajar siswa. Pendekatan kooperatif melalui pelibatan mereka dalam
dengan tipe jigsaw merupakan cara pengalaman nyata atau simulasi dan
menyampaikan materi pembelajaran menjadi pembelajar yang otonom dan
dengan teknik diskusi model Jigsaw mandiri.
(Lie:2002:112 dalam Ery Kusuma, 2021). 3. Siswa akan terbiasa dengan mencari
berbagai sumber pengetahuan baik melalui
Model Pembelajaran Picture and perpustakaan, internet, surat kabar dan lain
Picture sebagainya.
Dalam penerapan model pembelajaran picture and 4. Bagi siswa yang memiliki kemampuan
picture dapat meningkatkan kemampuan dalam
mengidentifikasi unsur – unsur teks narasi (cerita
tingkat rendah, dapat terbantu dengan
imajinasi). Menurut MNT Nurlianti model adanya pembelajaran secara kelompok
pembelajaran picture and picture adalah suatu yang heterogen. Siswa yang
model belajar yang menggunakan gambar dan berkemampuan rendah diharapkan dapat
dipasangkan/ diurutkan menjadi urutan logis. dibantu oleh siswa berkemampuan tinggi
Model pembelajaran ini mengandalkan gambar
sebagai media dalam proses pembelajaran. Gambar
dengan kelompok yang heterogen.
– gambar ini menjadi faktor utama dalam proses 5. Kemampuan berkomunikasi secara ilmiah
pembelajaran. Sehingga sebelum proses akan terasa. Kemampuan untuk
pembelajaran guru sudah menyiapkan gambar yang mengemukakan pendapat yang didukung
akan ditampilkan baik dalam bentuk kartu atau dengan pengetahuan yang ilmiah akan
dalam bentuk carta dalam ukuran besar. Sehingga
dapat meningkatkan kemampuan dalam
terlatih, yaitu dengan terlaksananya
mengidentifikasi unsur- unsur teks narasi siswa. diskusi kelompok maupun antar kelompok
Wawancara: dan presentasi.
Kepala sekolah SMP Negeri 1 Aitinyo 6. Pembelajaran berfokus pada masalah.
Tengah Artinya tidak akan ada materi yang tidak
Bapak Melky Mundung, S. Pd berhubungan dengan masalah yang
Model pembelajaran yang digunakan guru diajarkan oleh guru sehingga ini akan
dalam pembelajaran mengidentifikasi unsur – unsur mengurangi beban menghafal siswa.
teks narasi agar siswa dapat menyelesaikan dengan 7. Memberikan tanggung jawab kepada
menggunakan model Inquiri learning atau
penyelidikan.
siswa sebagai pengendali dari
pembelajaran yaitu membentuk dan
mengarahkan pembelajarannya sendiri.
Shantie Yamlean, S.Pd guru Bahasa
Indonesia SMP Negeri 6 Kota Sorong. Kelemahan model pembelajaran Berbasis Masalah
Untuk meningkatkan kemampu (PBL, Problem Based Learning)
mengidentifikasi unsur – unsur teks narasi (cerita 1. Tidak semua materi cocok menggunakan
imajinasi) dengan menampilkan video atau contoh model pembelajaran berdasarkan masalah.
cerita imajinasi sehingga lebih mengerti tentang 2. Materi yang cocok untuk menggunakan
cerita imajinasi dan siswa dapat mengidentifikasi model pembelajaran ini adalah materi
unsur – unsur yang terdapat di cerita imajinasi. Dan
model pembelajaran yang model kooperatif.
yang membutuhkan pemecahan suatu
masalah, misalnya tentang kasussampah.
Junifer Siregar, M.Pd Dosen Bahasa dan 3. Sering terjadi miss konsepsi.
Sastra Indonesia UHN Pematangsiantar. 4. Guru sebagai fasilitator, sehingga harus
Meningkatkan kemampu dalam memiliki motivasi yang baik untuk
mengidentifikasi unsur – unsur teks narasi (cerita mendorong kinerja siswa dalam
imajinasi), guru seharusnya menggunakan model berkelompok.
pembelajaran yang tepat untuk materi yang
diajarkan. Model pembelajaran yang digunakan
5. Penggunaan waktu yang tidak sedikit.
picture and picture. Model pembelajaran ini Sehingga ditakutkan semua konten belum
menggunakan gambar sebagai media dalam proses tersampaikan semua walaupun
pembelajaran. Guru menampilkan gambar yang pembelajaran berfokus pada masalah
berurutan sesuai alur dan siswa dapat berimajinasi bukan materi.
saat memperhatikan gambar dan pada saat itu siswa
akan mengerti isi dari cerita tersebut dan dapat
menentukan unsur – unsur dari cerita itu. Jadi
dengan adanya model pembelajaran yang
menyenangkan akan membuat siswa mudah
memahami tentang materi apa yang disampaikan.
3 Rendahnya kemampuan Guru belum Kajian Literatur Alternatif Solusi Berdasarkan hasil eksplorasi alternatif solusi
membaca siswa menerapkan model berupa kajian literatur dan wawancara dapat
sehingga sulit pembelajaran yang Model Contextual Teaching and Learning atau disimpulkan bahwa untuk meningkatkan
memahami isi teks kreatif dan inovatif lebih dikenal sebagai pembelajaran kontekstual. kemampuan siswa dalam meningkatkan
eksposisi kelas VIII dalam mengajar Dalam penerapan model kontekstual dapat kemampuan membaca siswa sehingga mudah
meningkatkan kemampuan membaca siswa
sehingga mempermudah memahami isi teks
memahami isi teks eksposis dapat
eksposisi. menggunakan model pembelajaran kontekstual
CTL adalah pembelajaran yang dan discovery learning..
menggabungkan isi/ materi dengan
pengalaman harian individu, kehidupan
Kelebihan model pembelajaran
didalam masyarakat dan alam pekerja.
kontekstual:
Diharapkan dengan pembelajaran secara
1. Memberikan kesempatan pada siswa
konteks, peserta didik dapat memahami
untuk terus maju sesuai potensi yang
materi secara konkrit dalam penerapan
dimiliki siswa.
model kontekstual.
Model kontekstual merupakan konsep
2. Siswa dapat berpikir kritis dan kreatif
pembelajaran yang membantu guru dalam 3. Menyadarkan siswa tentang apa yang
mengkaitkan materi pelajaran dengan kehidupan mereka pelajari.
nyata, dan memotivasi siswa membuat hubungan 4. Pemilihan informasi berdasarkan
antara pengetahuan yang dipelajari dengan kebutuhan siswa tidak ditentukan oleh
kehidupan nyata mereka. (Widayati, 2012).
guru.
Model pembelajaran Inkuiri menurut Manshur, 5. Pembelajaran lebih menyenangkan.
A. (2016) teknik inkuiri adalah rangkaian kegiatan 6. Membantu siswa untuk lebih bekerja
pembelajaran yang menekankan proses berpikir efektif.
secara kritis dan analitis untuk mencari dan 7. terbentuknya kerja sama yang baik antar
menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah
yang dipertanyakan. Proses pembelajaran inkuiri
individu maupun kelompok.
sangat menekankan pelaku pembelajaran adalah
siswa sedang guru hanya sebatas fasilitator.
sehingga model inkuiri dapat meningkatkan Kelemahan model pembelajaran
kemampuan membaca siswa dengan mudah dalam kontekstual:
memahami isi teks eksposisi. 1. Pemilihan materi pembelajaran
berdasarkan kemauan siswa, padahal
Model Discovery Learning disini kemampuan siswa berbeda – beda.
Model Discovery Learning dapat meningkatkan
2. Proses belajar mengajar membutuhkan
kemampuan membaca siswa sehingga
mempermudah memahami isi teks eksposisi, waktu yang lebih lama.
menurut Slameto (2015:24) menyatakan dalam 3. Bisa menimbulkan rasa ketidakpercayaan
model discovery learning, tidak semua yang diri antar siswa, karena ada kemampuan
dipelajari harus dipersentasekan dalam bentuk siswa yang tinggi tapi ada pula yang
keseluruhan dan final, beberapa bagian harus dicari,
diidentifikasikan sendiri oleh peserta didik.
rendah.
4. Bagi siswa yang tertinggal dalam proses
pembelajaran, maka siswa akan terus
Wawancara: tertinggal.
5. Siswa harus menyesuaikan dengan cepat
Kepala sekolah SMP Negeri 1 Aitinyo pada model pembelajaran.
Tengah 6. Bagi siswa yang memiliki kemampuan
Bapak Melky Mundung, S. Pd intelektual tinggi namun sulit untuk
Untuk meningkatkan kemampuan siswa mengapresiasikannya akan mengalami
membaca dalam memahami teks eksposisi guru
harus menerapkan model pembelajaran yang kreatif
kesulitan.
dan inovatif dalam mengajar dan juga guru harus 7. Pengetahuan yang didapat siswa berbeda
memperhatikan kearifan lokal yang ada untuk – beda.
menumbuhkan kemampuan membaca siswa. Model
yang sesuai yaitu model pembelajaran Kelebihan model Discovery learning:
kontekstual. 1. Membantu siswa untuk memperbaiki dan
meningkatkan keterampilan –
keterampilan dan proses – proses kognitif.
Shantie Yamlean guru Bahasa Indonesia Usaha penemuan merupakan kunci dalam
SMP Negeri 6 Kota Sorong. proses ini, seseorang tergantung
Untuk meningkatkan kemampuan siswa bagaimana cara belajarnya.
membaca dalam memahami teks eksposisi kita 2. Pengetahuan yang diperoleh melalui
sebagai guru menyajikan contoh teks yang menarik metode ini sangat pribadi dan ampuh
sehingga dapat membuat siswa tertarik membaca
karena menguatkan pengertian, ingatan
dengan contoh teks yang ditampilkan . Contohnya
dibuat dalam dalam bentuk power point dan gambar dan transfer.
– gambar yang menarik. Model pembelajaran 3. Menimbulkan rasa senang pada siswa,
yang sesuai model discovery learning. Yang karena tumbuhnya rasa menyelidiki dan
memotivasi siswa membuat hubungan antara berhasil.
pengetahuan yang dipelajari dengan kehidupan
4. Metode ini memungkinkan siswa
nyata mereka.
berkembang dengan cepat dan sesuai
Junifer Siregar, M. Pd Dosen Bahasa dan
Sastra Indonesia UHN Pematangsiantar. dengan kecepatannya sendiri.
Model pembelajaran sangat penting dalam 5. Menyebabkan siswa mengarahkan
meningkatkan membaca siswa agar mampu kegiatan belajarnya sendiri dengan
memahami isi teks guru seharusnya menerapkan
model pembelajaran yang kreatif dalam mengajar
melibatkan akalnya dan motivasi sendiri.
terutama untuk membaca. Guru dapat 6. Metode ini dapat membantu siswa
menggunakan model membaca berdasarkan pola memperkuat konsep dirinya, karena
berpikir, dimana siswa diharuskan untuk berpikir memperoleh kepercayaan bekerja sama
saat melihat setiap huruf kemudian diidentifikasi dengan yang lainnya.
dan disuarakan, lalu mengenali kata – kata dan
mengelompokkan teks agar lebih gampang untuk
7. Berpusat pada siswa dan guru berperan
dipahami dan siswa pun lebih cepat untuk dapat sama – sama aktif mengeluarkan gagasan
membaca dan memahami makna dari teks tersebut. – gagasan. Bahkan gurupun dapat
bertindak sebagai siswa, dan sebagai
peneliti didalam situasi diskusi.
8. Membantu siswa menghilangkan
skeptisme (keragu – raguan) karena
mengarah pada kebenaran yang final dan
tertentu atau pasti.
9. Siswa akan mengerti konsep dasar dan ide
– ide lebih baik.
10. Membantu dan mengembangkan ingatan
dan transfer kepada situasi proses belajar
yang baru.
11. Mendorong siswa berfikir dan bekerja
atas inisiatif sendiri.
12. Memberikan keputusan yang bersifat
intrinsik, proses belajar menjadi
terangsang.
13. Proses belajar meliputi sesama aspeknya
siswa menuju pada pembentukan manusia
seutuhnya.
14. Meningkatkan tingkat penghargaan pada
siswa.
15. Kemungkinan siswa belajar dengan
memanfaatkan berbagai jenis sumber
belajar.
16. Dapat mengembangkan bakat dan
kecakapan individu.
Daftar Pustaka
Amir, Almira . (2016) . Penggunaan Media Gambar dalam Pembelajaran Matematika : Jurnal Eksakta. Vol 2. (1) : 34-40
destiari . (2017) . Metode Dediscerta Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Siswa: Jurnal Pendidikan dan Pengajaran Bahasa
Jepang. Vol 2 . (1)
Junita,junita dan Marlina Siregar . (2018) . Penerapan Metode Pembelajaran Diskusi dalam Peningkatan Prestasi Belajar pada Kompetensi Dasar
Menjelaskan Makna Kedaulatan Rakyat Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Kota Pinang : Jurnal Pembelajaran dan Ilmu Civic. Vol 1. (1) :
36-45
Kusuma, Ery . (2021). Peningkatan Kemampuan Mengidentifikasi Informasi dalam Teks Deskriptif Melalui Pendekatan Kooperatif Tipe Jigsaw
pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Nganjuk: Jurnal Inovasi Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Vol 1. (2)
Nahdi, Salim, Dede, dkk . (2018) . Upaya Meningkatkan Pemahaman Konsep Siswa melalui Penerapan Metode Demonstrasi pada Mata
Pelajaran IPA : Jurnal Cakrawala Pendas. Vol 4. (2)
http://jurnal.fkip.uns.ac.id
Slameto . (2015) . Belajar dan Faktor – Faktor yang Memengaruhinya . Jakarta : Rineka Cipta.
Widayati, Ninik Sri dan Hafis Muaddab.(2012). 29 Model – Model Pembelajaran Inovatif. Surabaya: CV. Garuda Mas Sejahtera.
Wondal, Rosita . (2015) . Meningkatkan Kemampuan Bercerita Anak melalui Metode Karya wisata : Jurnal Pendidikan Usia Dini. Vol 9. (1) :
1-14