Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bertanya merupakan suatu aktivitas yang sering terjadi dalam


kehidupan sehari-hari bertujuan untuk memperoleh informasi secara langsung
(Rustaman, 2010). Begitu pula dalam proses pembelajaran, bertanya
merupakan hal yang sangat wajar. Bertanya termasuk bagian yang penting
dalam pembelajaran karena dengan bertanya menunjukkan terjadi proses
berpikir dalam diri siswa (Widodo, 2006). Hal ini sesuai dengan pendapat Yuni
(2011) bahwa bertanya merupakan salah satu indikasi orang berpikir. Berpikir
dianggap sebagai proses kognitif, tindakan mental untuk memperoleh
pengetahuan (Widodo, 2006).

Menstruktur pertanyaan harus diperhatikan yakni diarahkan dan


ditujukan pada pelajaran yang memiliki informasi yang relevan denan materi
pelajaran, untuk membantu siswa mencapai tujuan pembelajaran. Oleh karena
itu, pertanyaan harus disusun dengan kalimat yang cocok dengan tingkat
perkembangan kelompok. Pertanyaan juga harus dikemas dalam bentuk yang
sangat sistematis, singkat namun dapat dimengerti oleh siswa (Rustaman,
2010).

Dalam menyusun pertanyaan dapat diberikan kata kunci agar membantu


siswa untuk mencari jawaban dari pertanyaan tersebut. Dan seyogyanya, siswa
harus memahami apa yang dipertanyakan oleh guru.

Oleh karena itu, kemampuan bertanya guru sangat diperlukan atau


bahkan wajib dikuasai oleh guru, agar kegiatan pembelajaran dapat diterima
dan tujuan pembelajaran dapat dikuasai oleh siswa. Siswa dapat meningkatkan
kemampuan berpikir kritis dengan menjawab pertanyaan yang diajukan oleh
guru. Sehingga kegiatan pembelajaran yang disetai tanya jawab oleh guru dan
siswa sangat efektif dan sangat efisien menghemat waktu.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan keterapilan bertanya?
2. Apa saja aspek yang wajib diperhatikan dalam keterampilan bertanya?
3. Apa saja jenis pertanyaan yang sesuai taksonomi bloom?
4. Apa saja factor yang mempengaruhi keterampilan belajar?
5. Bagaimana Teknik penyampaian pertanyaan pelacak?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi keterampilan bertanya.
2. Untuk mengetahui aspek yang harus diperhatikan dalam keterampilan
bertanya.
3. Untuk mengetahui jenis pertanyaan yang sesuai dengan taksonomi bloom.
4. Untuk mengetahui factor yang mempengaruhi keterampilan belajar
5. Untuk menganalisis Teknik penyampaian pertanyaan pelacak.
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Definisi Keterampilan Bertanya

Bertanya merupakan ucapan verbal yang meminta respon kepada


seseorang yang diminta (Darkuni, 2012). Respon tersebut yang diberikan
bervariasi mulai dari ilmu pengetahuan sampai pertimbangan yang merupakan
hasil dari pemikiran. Pertanyaan merupakan stimulus yang efektif yang dapat
mendorong pada kemampuan berpikir kritis siswa (Hasibuan, 2009). Dalam
proses pembelajaran, keterampilan bertanya merupakan keterampilan yang
harus dikuasai guru agar menciptakan suasana pembelajaran yang lebih
bermakna bagi siswa (Darkuni 2012).

Menurut Nur & Muhammad (2014), Keterampilan bertanya merupakan


suatu metode pengajaran itu sendiri, sebab umumnya guru selalu melibatkan
tanya jawab dalam proses pebelajaran dan keterampilan bertanya digunakkan
untuk mendapatkan jawaban dari orang lain. Hampir semua proses evaluasi,
pengukuran, penilaian dan pengujian dilakukan dengan pertanyaan.

Dalam proses pembelajaran, berbagai pertanyaan harus tersusun dengan


baik dan memiliki Teknik penyampaian yang tepat, agar pertanyaan yang
diajukan akan memberikan dampak positif terhadap siswa (Usman, 2008).
Seseorang yang ahli dalam kemampuan bertanya tersebut, memiliki dampak
positif bagi proses pembelajaran dikelas, yakni dapat meningkatkan
kemampuan berpikir kritis siswa, menigkatkan partisipasi siswa secara penuh
dalam proses pmebelajran, membangkitkan rasa ingin tahu, dan memusatkan
siswa pada masalah yang sedang dibahas (Sanjaya, 2006).

B. Aspek yang Wajib Diperhatikan dalam Bertanya


Menurut Darkuni (2012), aspek yang wajib diperhatikan dalam
keterampilan bertanya yang digunakkan dalam proses pembelajaran, sebagai
berikut :
1. Jelas dan singkat (Clear and Brevity).
Adalah kejelasan pertanyaan yang dikemukakan dari unsur “maksud
pertanyaan” dan keterkaitan dengan jalan pikiran yang satu dengan
lainnya..Susunan kata sesuai dengan level kognitif siswa. Dan kalimat
yang disusun diusahakan tdak diselingi kata yang mengganggu, misalnya
“eemm” dan sejenisnya.
2. Pemberian acuan (Structuring).
Guru terlebih dahulu memberikan sebuah acuan tentang lingkup
pertanyaan tersebut berupa informasi atau pertanyaan relevan dengan
jawaban yang bias diharapkan dari siswa.
3. Pemusatan (Focusing).
Pemberian pertanyaan dimulai dari yang paling umum kemudian diikuti
dengan pertanyaan yang lebih berfokus (sesuai dengan tujuan
pembelajaran).
4. Pemberian waktu berpikir (Pausing).
Pertanyaan yang diajukan pada siswa,tentu akan dipikirkan atau diingat
kembali jawabannya,untuk ini tentu siswa memerlukan waktu dalam
memproses ingatan atau pemikiran.
5. Penyebaran (Distribution) dan Pindah gilir (Redirecting the question).
Petanyaan dari guru sringkali dijawab oleh siswa secara serempak. Hal
ini berakibat menjadi sulit dalam mengangkap jawaban siswa yang
bermakna. Kondisi seperti ini jelas kurang baik,sebab maksud dan tujuan
pertanyaan menjadi tidak bermakna. Oleh karena itu, guru harus
mendistribusikan pertanyaan agar proses tanya jawab terkondisi.
Distribusi pertanyaan bila dilakukan dengan tertib akan mengarah pada
aspek pindah gilir (Redirecting the question) .Bila distribusi pertanyaan
ditekankan pada distribusi penunjukan atau penyebaran,maka pindah gilir
ditekankan pada pemilihan beberapa siswa untuk menjawab pertanyaan
yang sama.
6. Menuntun (Prompting).
Kegiatan menuntun ini bertujuan agar siswa dapat memahami maksud
dari pertanyaan yang diberikan dan menemukan jawabanya yang benar
dan tepat. Bahkan diperbolehkan kepada siswa itu untuk mencari jawaban
dari literatur. Karena itu tidak ada patokan waktu pada aspek ini,guru
dapat mengira-ngira waktu yang tepat untuk proses kegiatan menuntun ini
7. Menggali (Probing).
Adalah menggali/mengembangkan jawaban siswa untuk mendapatkan
jawaban yang tepat dan berkualitas.Karena itu proses kegiatan
menggali,pertanyaan harus dimulai dari pertanyaan tingkat rendah,untuk
selanjutnya menuju pertanyaan tingkat lanjut/tinggi.Penggalian jawaban
siswa dilakukan dengan:
a) Klarifikasi/ minta kejelasan
b) Kesepakatan pandangan bagi seluruh siswa
c) Memeinta ketepatan jawaban terhadap jawaban yang kurang tepat
d) Minta ajwaban yang relevan
e) Meminta contoh
f) Meminta jawaban yang lebih kompleks/detil/lengkap,dsb.
DAFTAR PUSTAKA

Darkuni, M.N. 2012. Pengetahuan Dasar Kegiatan Mengajar. Malang : IKIP Malang.
Didie Supriadie dan Deni Darmawan. 2012. Komunikasi Pembelajaran. Bandung : PT.
Remaja Rosdakarya
Hasibuan, 2009. Proses Belajar Mengajar. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.
Rustaman. 2010. Strategi belajar mengajar biologi. Imstep: Technical Cooperation
Project for Development of Science and Mathematics Teaching for Primary
and Secondary Education in Indonesia.
Widodo, A. 2006. Profil Pertanyaan Guru dan Siswa dalam Pembelajran Sains. Lipi.
Wina Sanjaya, 2006. Strategi Pembelajaran, Berorientasi Standar Proses Pendidikan,
Edisi Pertama, cetakan ke-1. Jakarta : Kencana Prenada Media.

Anda mungkin juga menyukai