Anda di halaman 1dari 2

Kelompok 8

Ajeng Fadhillah
Mohammad Sukarno Putra
Putri Wahyuni Arofatun Nisa’
Septi Rika Widyasari
Bioremediasi Logam Berat AI dengan Bakteri Pseudomonas fluorescens

Untuk sebagian organisme untuk tumbuh didalam tempat yang memiliki tingkat toksinitas
yang tinggi, organisme tersebut harus beradaptasi. Pseudomonas flourescens mampu beradaptasi
dengan mrngurangi efek dari unsur Ai. Oleh karena itu, Pseudomonas flourscens mengadaptasi
mekanisme produksi ATP. Jalur yang paling umum ialah P.flourscens memanfaatkan succinate
dan oxalate yang dibentuk dari glyoxylate untuk bahan bakar pembentukan ATP melalui oxalyl-
CoA transferase dan succinyl-CoA transferase.
Penambahan P.flourescens ke tekanan oksidatif telah memperlihatkan proses peningkatan
glikolisis ketika terdapat tekanan daro unsur Ai. P.flourescens tidak membutuhkan fosforilasi
oksidatif untuk bertahan dari tekanan Ai. Bakteri ini harus mengurangi kadar NADH, karena
fosforilasi oksidatif tidak akan stabil bila dalam tekanan unsur Ai, yang menyebabkan NADH tidak
dapat teroksidasi oleh ETC. Untuk mencegah penimbunan NADH, bakteri ini telah mengurangi
aktivitas dari beberapa pemproduksian enzim NADH yakni: NAD dependent isocitrate
dehydogrenase, alpha-ketoglutarate dehydrogenase, da malate dehydrogenase.
Pseudomonas flourescens telah diketahui menggunakan asam organic seperti sitrat, malat,
dan oxalate untuk mendegradasi unsur AI. Bakteri ini secara efektif merubah jalur metabolism
dirinya agar memproduksi oxalate. Dengan meningkatnya regulasi isocitrate lyase dan menurunya
regulasi NAD-ICDH, maka ICL dan Siphons citric acid meningkatkan produksi dari glyoxylate.
Aktivitas sintesis malate sebagai competitor dari anabolisme glyoxylate tidak memberi pengaruh
yang berarti. Dengan proses metabolism ini, bakteri dapat mendegradasi unsur AI. Pseudomonas
flourenscens agar dapat bertahan dari tekanan unsur AI di lingkungan, bakteri tidak haya
beradapatasi dengan toksinitasnya saja, akan tetapi menghapus dan mendegradasi unsur toksin
dalam selnya.
Pseudomonas flourescens juga membutuhkan partisipasi dari lipids untuk mengeliminasi
unsur AI. Phosphatidyethanolamine (PE) bersama dengan lipids dan oxalate yang lain membantu
P.flourescens untuk mendegradasi unsur AI. Vesikularisasi merupakan langkah pertama bakteri
ini untuk mengisolasi AI dari component lain didalam sel. Setelah unsur AI di imobilisasi, maka
proses selanjutnya ialah mengosongkan cairan diarea ekstraseluler dimana terbentuk residu
berbentuk gelatin yang membantu untuk membatasi unsur AI menuju spesies bio-nonavailable.
Imobilisasi AI ke bentuk endapan gelatin yang sulit terlarut merupakan metode yang sangat
efektif untuk mendetiksifikasi logam berat. Dengan bantuan PE, PE menyediakan situs pengikatan
yang sangat baik karena muatan negatifnya yang tebal yang berinteraksi dengan logam yang
bermuatan tinggi. Hal ini secara efektif merupakan kelebihan sel bakteri untuk menetralkan logam
berat. Kesimpulan, dengan Pseudomonas fluorescens cara yang tampaknya mudah untuk
menangani AI dan FE dapat disesuaikan menjadi teknologi bioremediasi yang bertujuan
mendekontaminasi logam-logam ini dan polutan lain dalam lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai