Anda di halaman 1dari 8

JURNAL BELAJAR

KEANEKARAGAMAN HEWAN
Dosen Pembimbing Ibu Dr. Hj. Sri Endah Indriwati, M.Pd dan Bapak Bagus Priambodo, S. Si,
M.Si, M.Sc

Hari, tanggal : Senin, 17 September 2018


Nama : Mohammad Sukarno Putra
NIM : 170341615063
Jurusan : Biologi
Prodi : S1 Pendidikan Biologi
Offering : C 2017
Topik : Filum Echinodermata
Tujuan : Untuk menguasai dan memahami materi Filum Echinodermata

I. KONSEP BELAJAR

Gambar 1. Klasifikasi Filum Echinodermata


Sumber : (Barnes, 1980)
II. BUKTI BELAJAR
Echinodermata adalah filum hewan terbesar yang tidak memiliki anggota yang
hidup di air tawar atau darat. Hewan-hewan ini juga mudah dikenali dari bentuk
tubuhnya: kebanyakan memiliki simetri radial, khususnya simetri radial pentameral
(terbagi lima). Walaupun terlihat primitif, Echinodermata adalah filum yang berkerabat
relatif dekat dengan Chordata (yang di dalamnya tercakup Vertebrata), dan simetri
radialnya berevolusi secara sekunder.
Echinodermata mempunyai kemampuan untuk melakukan regenerasi bagian
tubuhnya yang hilang, contohnya timun laut. Apabila timun laut merasa dirinya terancam,
maka timun laut akan menyemprotkan organ tubuhnya agar mendapatkan kesempatan
untuk melarikan diri. Kelak, organ tubuh yang hilang akan tumbuh kembali

Gambar 2. Spesies dari Echinodermata


Sumber : www.britannica.com/animal/echinoderm, diakses 30 September 2018

Struktur Tubuh
Echinodermata memiliki kerangka mesodermal yang terdiri dari lempeng atau
ossikus berkapur. Masing-masing dari ini, bahkan tulang belakang landak laut yang
mengartikulasikan, tersusun secara mineralogik dari kristal kalsit . Jika padat, ini akan
membentuk kerangka yang berat, sehingga mereka memiliki struktur berpori seperti
spons yang dikenal sebagai stereom. Ossik dapat menyatu bersama, seperti pada
pengujian bulu babi, atau mungkin saling mengartikulasikan seperti pada lengan bintang
laut, bintang rapuh, dan crinoid. Osikel mungkin berupa lempengan datar atau
menanggung proyeksi eksternal dalam bentuk duri, granula atau kutil dan didukung oleh
epidermis keras (kulit). Elemen skeletal juga dikerahkan dalam beberapa cara khusus,
seperti " lentera Aristotelle " dari bulu babi yang digunakan untuk menggiling, batang
pendukung crinoid dan "cincin kapur" teripang dari teripang.
Sistem Haemal dan Parihaemal
Sistem haemal dan perihaemal berasal dari coelom dan membentuk sistem
sirkulasi terbuka dan berkurang. Ini biasanya terdiri dari cincin sentral dan lima
pembuluh radial. Tidak ada hati yang tulus dan darah sering kekurangan pigmen
pernapasan. Pertukaran gas terjadi melalui kulit branchae atau papulae di bintang laut,
genital bursae di bintang rapuh, insang peristominal di bulu babi dan pohon cloacal di
teripang. Pertukaran gas juga terjadi melalui kaki tabung. Echinodermata tidak memiliki
organ ekskretoris khusus (pembuangan limbah) dan limbah nitrogen , terutama dalam
bentuk amonia , berdifusi keluar melalui permukaan pernapasan.
Sistem Reproduksi
Echinodermata menjadi dewasa secara seksual setelah sekitar dua hingga tiga
tahun, tergantung pada spesies dan kondisi lingkungan. Mereka hampir semua
gonokorik , meskipun beberapa spesies bersifat hermaprodit . Telur dan sel sperma
biasanya dilepaskan ke air terbuka, di mana pembuahan terjadi. Pelepasan sperma dan
telur disinkronisasi pada beberapa spesies, biasanya berkaitan dengan siklus bulan. Pada
spesies lain, individu dapat agregat selama musim reproduksi, sehingga meningkatkan
kemungkinan pembuahan yang sukses. Pemupukan internal saat ini telah diamati pada
tiga spesies bintang laut, tiga bintang rapuh dan teripang air laut dalam. Bahkan pada
kedalaman abyssal, di mana tidak ada cahaya yang menembus, sinkronisasi aktivitas
reproduksi pada echinodermata secara mengejutkan sering terjadi.

Sistem vaskular air


Echinodermata memiliki sistem vaskular air yang unik. Ini adalah jaringan kanal
berisi cairan yang berasal dari coelom (rongga tubuh) yang berfungsi dalam pertukaran
gas, makan, penerimaan sensorik dan lokomosi. Sistem ini bervariasi antara kelas-kelas
echinodermata yang berbeda tetapi biasanya terbuka untuk eksterior melalui madreporite
seperti saringan di permukaan aboral (atas) hewan. The madreporite terkait dengan
saluran ramping, saluran batu, yang meluas ke saluran cincin yang mengelilingi mulut
atau kerongkongan. Dari sini, saluran radial membentang sepanjang lengan asteroid dan
menyatukan tes di area echinoid ambulacral. Kanal lateral pendek bercabang dari saluran
radial, masing-masing berakhiran ampula. Bagian ampula dapat menonjol melalui pori
(atau sepasang pori-pori dalam landak laut) ke bagian luar dan dikenal sebagai podium
atau kaki tabung . Sistem vaskular air membantu distribusi nutrisi ke seluruh tubuh
hewan dan paling jelas dinyatakan dalam tabung kaki yang dapat diperpanjang atau
dikontrak oleh redistribusi cairan antara kaki dan kantung internal.

III. RELEVANSI

No Sebelum Sesudah
.
1. Saya belum mengetahui ciri ciri Saya mengetahui ciri umum Fillum
filum Echinodermata Echinodermata memiliki kerangka mesodermal
yang terdiri dari lempeng atau ossikus berkapur.
Masing-masing dari ini, bahkan tulang belakang
landak laut yang mengartikulasikan, tersusun
secara mineralogik dari kristal kalsit
2. Saya belum mengetahui Saya mengetahui klasifikasi kelas dari filum
klasifikasi kelas dari Fillum Arthropoda adalah Holothuroidea, Asteroidea,
Echinodermata Ophiuroidea, Crinoidea, Echinoidea.

IV. Identifikasi Masalah


Semua tanggapan dan tambahan dalam diskusi kelas, beserta dengan jawabannya.
Pada hari Senin, 24 September 2018
1. Dias : pada specimen I termasuk kelas Crinoidea
Tanggapan dan tambahan
Dhio : diameter dan lengan ±10 cm
Ayu : bagian aboral yang memiliki duri sedangkan oral tidak memiliki duri
Olivia : terdapat pedisilarie
Elhanda : aboral terdapat cirri untuk melekat pada substrat
Rini : menurut Kami Kelas Ophiuroidea
Hidayati : adanya 5 lengan
Meluruskan, Mardi: tidak terdapat duri pada aboral dan oral, tetapi terdapat
dilengannya
2. Mardi : pada specimen II termasuk kelas Holothuroidea
Tanggapan dan tambahan
Andita : mulut dikelilingi oleh tentakel
Vindy : bertubuh lunak
Thifa : mulut dikelilingi tentakel bercabang, bentuk badan seperti mentimun,
ukuran tubuh ± 12 cm
Farira : berbentuk cacing
Doris : tubuhnya kesat
3. Hidayati : pada specimen III termasuk Kelas Echinodea
Tanggapan dan tambahan
Krisma : terdapat anus di central yang dikelilingi oleh membrane
Dwi Anggraini : mempunyai diskus dan berjalan menggunakan kaki tabung
Menyangga, Elistika : memiliki pedidilarie untuk menangkap makanan lebih kecil
4. Risky : pada specimen IV termasuk Kelas Echinodea
Tanggapan dan tambahan
Vindy : terdapat pedisilaria, mulut ditengah dikelilingi peristome
Aulya : mulut dikelilingi 5 buah gigi
Nurul : anus terletak di aboral dan dikelilingi peripoct
Feby : kerangka dai zat kapur yang kaku
5. Azizah : pada specimen V termasuk Kelas Ophiuroidea
Tanggapan dan tambahan
Elistika : lengan panjang dikelilingi duri kecil bentuk tubuh pentaridial
Ajeng : permukaan oral terdapat medreporit, tidak terdapat lekukan ambrakral
Firdha : diskus central segi 5 atau bulat
Karno : lengan terdapat sendi pendek bentuk diskus pipih
6. Eliza: pada specimen VI termasuk Kelas Asteroidea
Tanggapan dan tambahan
Diani : terdapat pedidilarie, oral terdapat mulut yang terhubung dengan
amburakral
Claresia : diskus melingkar dan mempunyai 4 lengan
Mahesti : lengan menyebar secara simetri
Putri : diskus berbentuk bulat
Dwi Agustin : lekuk mencolok didukung oleh podia atau kaki tabung

Pada hari Selasa, 25 September 2018


1. Dwi Agustin: Yang membedakan kelas holoturoide dengan kelas lain?
Jawab, Putri: Tubuh simetri bilatreral, tidak berduri, tidak memiliki lengan,
bagian oral terdapat tentakel, yang paling membedakan yaitu terdapat faring pada
bagian oral terdapat tentakel dan faring.
2. Karno: perbedaan membran peristome dan membrane periproct ?
Jawab, Elistika : membrane peristome di mulut dan membrane periproct di anus,
periproct berhubungan dengan madreporit (celah masuk air)
Menambahi, Vinda: memban peristome terdapat eristotel yang berfungsi untuk
mengunyah dan menangkap makanan
3. Hidayati: Bagaimana maksud dari transpirai pada sirkulasi Echinoidea?
Jawab, Karno: seharusnya adalah difusi. Difusi cairan coelom fagositik dengan
sinus
4. Nurul : Apa perbedaan sistem perihemalis dan sistem hemalis?
Jawab, Aulya : Sistem perihemalis adalah turunan dari celom yang tersusun atas
pembuluh atau sinus tubuler, sedangkan sistem hemalis tesusun atas jaringan
penyekat atau disebut sistem cacuna dengan tinggi leukosit
5. Thifa : Apakah saluran reproduksi berhubungan dengan respirasi pada
Ophiuroidea?
Jawab, Farira : Berhubungan, pernapasannya berhubungan dengan sistem reproduksi.
Namun saat setelah melakukan respirasi, maka akan di dilanjutkan ke coelom periviseral,
sementara reproduksi diteruskan ke saluran reproduksi

6. Claresia : Apakah sistem pohon respirasi sama dengan fungsi insang pada kelas
yang lain?
Jawab, Dwi Agustin : Dua pohon respirasi itu bekerjanya sama. Keluar masuknya
oksigen dari bagian tubuhnya yang bercabang dua.

7. Vinda : Apakah kelenjar pencernaan yang dimiliki Asteroidea sama dengan yang
manusia punya ? kalo beda apa aja ? sama lambung pilorik yang bercabang 2,
bagiannya apa aja ?
Jawab, Bu Salis : berbeda, ada 5 lengan melengkup, kaki tabung mencengkram
kerang, membuka kerang, di potong kecil-kecil kemudian masuk kemulut
Vindy : langsung dicerna karena lambung tidak bercela
Menambahkan, Rini : terdapat lambung besar dan kecil. Yang kecil terdapat
dilengan untuk dikeluarkan dan lambung didekat aus untuk diserap oleh tubuh.
8. Elistika : pada kelas Ophiuroidea, makanan yang dicerna tidak keluar melalui
mulut, maksudnya?
Jawab, Vindy : karena lambung dalam kelas Ophiuroidea tidak memiliki celah,
maka makanan yang dicerna tidak dapat keluar lagi melalui mulut. Namun,
partikel makanan yang tidak tercerna akan keluar lagi melalui mulut.
9. Rini : kelas Asteroidae, lengannya bisa regenerasi, apakah lengannya terbentuk
dari cincin sarafnya atau organ lainnya?
Jawab, Mahesti : regenerasi bukan pada bagian oral, tapi pada bagian aboral, yaitu
madreporit.
Ayu : bintang laut punya kemampuan regenerasi, bisa regenerasi kalua
potongannya sampai di daerah madreporitnya, pengaruhnya ada di sistem saraf
radial.
10. Andita : Ophiuroidae, mekanisme reseptor pada epidermis bagaimana?
Jawab, Doris : kerjanya mirip dengan oselli pada bagian oral yaitu sebagai
reseptor cahaya.
11. Olivia : bagaimana maksut dari kelamin terpisah dengan gonad tunggal?
Jawab, Eliza : 1 teripang berarti 1 jenis kelamin
12. Elhanda : bagaimana perbedaan gonad sederhana dengan gonad yang lain?
Jawab, Dias : gonad sederhana berbentuk sederhana, belum berkembang dengan
baik, bentuk seperti sel.
V. ELEMEN YANG MENARIK
Penyajian yang disampaikan oleh mahasiswa PPL menarik dan menyenangkan
dengan metode yang atraktif membuat mahasiswa menjadi aktif memecahkan
masalah. Dalam kegiatan perkuliahan, diselingi dengan hiburan yang membuat
mahasiswa bersemangat. Selebihnya kegiatan perkuliahan sangat menarik dan tidak
menekan. Praktikum pun juga sangat tidak terbebani dengan aspek yang harus
dicapai.
VI. REFLEKSI DIRI (UMUM)
Menurut saya Praktikum pada mata kuliah ini sangat menghaiskan waktu yang
lumayan banyak karena banyaknya spesimen yang harus diamati. Mungkin
manajemen waktu mahasiswa dalam masuk kelas dan tidak berbelit-belit akan
memaksimalkan waktu.
VII. REFLEKSI DIRI (KHUSUS)
Laporan Referensi, Laporan Praktikum, LKM dan Kunci dikotom membuat saya
lebih memahami mata kuliah ini yang lebih meniti beratkan kepada pengamatan
secara morfologi. Saya juga harus lebih mengatur waktu agar lebih efisien.

DAFTAR RUJUKAN

Barnes, Robert D. 1980. Invertebrate zoology. 4th ed. Philadelphia: Saunders


College.
www.britannica.com/animal/echinoderm, diakses 30 September 2018
Kastawi, Y., Indriwati, Sri E., Ibrohim, Masjhudi, Rahayu, Sofya E. 2003. Zoologi
Avertebrata. Malang: JICA FMIPA UM

Anda mungkin juga menyukai