Anda di halaman 1dari 14

Kelompok 5

FISIP HI-B

IMPLEMENTASI SILA KE-5

PENDIDIKAN PANCASILA
DOSEN : DR. TAUFIQUROKHMAN, M.Si
NAMA KELOMPOK
1. ARIF PRAMADYA
2. AUREL DIKAPUTRA PRASETYO
3. MOHAMMAD RASYAD NOVIANSYAH
4. NISHAWATI NURHANI
5. RAHIEL AIDID
6. REYNE ERIANTHY PUTRI
7. SUCI WULANDARI
8. SILMI KAFFAH ALHASNI
PANCASILA
 Nama ini terdiri dari dua kata yang diambil dari bahasa sansekerta dalam kitab
negarakertagama yang ditulis empu prapanca yaitu: panca berarti lima dan
sila berarti prinsip atau asas, maka dari itu pancasila disebut dengan lima
asas/prinsip dasar.
 Pancasilaadalah ideologi dasar bagi negara indonesia, sekaligus merupakan
rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat
indonesia
 Selama masa perumusan pada tahun 1945 telah beberapa kali mengalami
perubahan kandungan dan urutan, hingga pada tanggal 1 juni diperingati
sebagai hari lahirnya Pancasila
 Kemudian pada 1 Oktober ditetapkan sebagai Hari Kesaktian Pancasila
SILA KE - 5

 Berbunyi “Keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia”


 Padaumumnya nilai pancasila digali oleh nilai nilai leluhur nenek moyang
bangsa indonesia termasuk nilai keadilan sosial bagi seluruh rakyat
indonesia. Karena digali oleh nilai-nilai leluhur bangsa indonesia,
pancasila mempunyai kekhasan dan kelebihan.
 Sedangkan prinsip keadilan yaitu berisi keharusan/ tuntutan untuk
bersesuaian dngan hakikat adil ( Sunarjo Wreksosuharjo, 2000:35)
 Dengan sila ke 5 ini, manusia menyadari hak dan kewajiban yang sama
untuk menciptakan keadilan sosial dalam kehidupan masyarakat
indonesia
LAMBANG DAN MAKNA SILA KE - 5

Sila ke 5 berlambangkan padi dan


kapas, yang berbunyi “keadilan sosial bagi
seluruh rakyat indonesia” padi dan kapas
menggambarkan sandang dan pangan
yangmerupakan sebuah kebutuhan pokok
setiap masyarakat indonesia tanpa melihat
status maupun kedudukannya. Hal ini
menggambarkan persamaan sosial
dimana tidak adanya kesenjangan sosial
satu dengan yang lainnya. Namun hal ini
bukan berarti bahwa negara Indonesia
memakai ideologi komunisme.
NILAI YANG TERKANDUNG PADA SILA KE - 5

Keadilan sosial ialah sifat masyarakat adil dan makmur berbahagia


untuk semua orang, tidak ada penghinaan, tidak ada penghisapan, bahagia
material dan bahagia spritual, lahir dan batin. Istilah adil yaitu menunjukan
bahwa orang harus memberi kepada orang lain apa yang menjadi hak nya
dan tahu mana haknya sendiri serta tahu apa kewajibannya kepada orang
lain dan dirinya. Sosial berarti tidak mementingkan diri sendiri saja, tetapi
berbuat untuk kepentingan bersama. Maka di dalam sila ke-5 tersebut
terkandung nilai keadilan yang disadari oleh hakekat keadilan manusia yaitu
keadilan dalam berhubungan manusia dengan dirinya sendri, manusia
dengan manusia lain, manusia dengan masyarakat, bangsa dan negaranya
serta hubungan manusia dengan Tuhannya. Oleh karena itu manusia
dukatakan pul sebagai manusia Monopruralisme.
NILAI-NILAI KEADILAN YANG HARUS
TERWUJUD DALAM KEHIDUPAN BERSAMA
 Keadilan Distributif: yaitu suatu hubungan keadilan antara negara terhadap warganya,
dalam pihak negaralah yang wajib memenuhi keadilan dalam bentuk keadilan membagi,
dalam membentuk kesejahteraan, bantuan, subsidi, serta kesempatan dalam hidup
bersama yang didsarkan atas hak dan kewajiban.
 Keadilan Legal (keadilan bertaat): yaitu hubungan keadilan antara warga negara
terhadap negara dan dalam ini pihak wargalah yang wajib memenuhi keadilan dalam
bentuk mentaati peraturan perundang-undangan yang berlaku dalam negara. Plato
berpendapat bahwa keadilan dan hukum merupakan substansi rohani umum dari
masyarakat yang membuat dan menjadi kesatuannya.
 Keadilan Komulatif: yaitu suatu hubungan keadilan antara warga satu dengan yang lain
nya secara timbal balik. Bagi aristoteles pengertian keadilan ini merupakan asan petalian
dan ketertiban dalam masyarakat. Semua tindakan yang bercorak ujung ekstrem
menjadikan ketidak adilan dan akan merusak atau bahkan menghancurkan pertalian
dalam masyarakat.
PENERAPAN SILA KELIMA DI
INDONESIA

Keadilan sosial berarti keadaan yang seimbang dalam suatu


masyarakat, namun ternyata dalam kenyataan nya sila ke-5
masih memiliki banyak kekurangan. Perwujudan suatu keadilan
sosial bagi seluruh rakyat indonesia setelah 72 tahun masih
belum maksimal sekaligusnmerupakan sila yang diabaikan oleh
penyelenggara NKRI dari saat kemerdekaan 17 agustus 1945
sampai dengan saat ini. Ini ditandai dengan saat ini adanya
kurang lebih 100 juta rakyat indonesia (menurut data bank dunia)
berada dibawah garis kemiskinan atau kurang lebih 40% dari
bangsa indonesia ini menandakan masih besarnya kesenjangan
sosial di indonesia.
Dilihat dari Strata Sosial Bangsa Indonesia Setelah Kemerdekaan
Tidak Mengalami Perubahan, Strata tersebut antara lain:

 Strata
Sosial Utama: diduduki oleh kaum pemodal yang dengan kebijakan
ekonomi liberal, dimulai masa orde baru sampai saat ini
 Strata
Sosial Kedua: kalangan birokrat penyelenggaraan negara yang
dengan penyakit KKN yang akut dari masa orde baru sampai saat ini
 Strata Sosial Ketiga: Para pekerja profesional
 StrataSosial Keempat: tetap tidak berajak dari masa penjajahan belanda
dulu yang menikmati paling sedikit kesejahteraan dalam kemerdekaan ini
adalah; petani, buruh, pekerja rendahan, nelayan, akibat daya dukung
kehidupan makin menurun di pedesaan dan terpaksa melarikan diri ke kota
tanpa modal pendidikan dan keahlian apapun.
Secara garis besar sila ke-5 mengalami masalah atau kekurangan dalam
bidang perekonomian nasional dan kesejahteraan sosial yang tidak merata. Unruk
contoh konkrit berdasarkan pasal-pasal yang terkait dengan masalah tersebut adalah
sebagai berikut:

• Pasal UUD 1945, tentang kesejahteraan sosial, dimana di ayat 3 disebutkan bahwa
bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh negara
dan digunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Berarti seharusnya
rakyat indonesia dapat menggunakan air secara gratis dan merata tapi ternyata
sudah rakyat harus bayar dan tidak merata terbukti banyak terjadi kekeringan dan
kekurangan air didaerah-daerah terpencil contoh NTB. Mereka harus membuat
sumber air sendiri hingga hal tersebut dijadikan sebagai iklan salah satu
perusahaan air minum. Kemudian kelangkaan minyak dan bahan bakar (bensin)
padahal indonesia kaya akan segala macam kekayaan alam, tetapi realitanya
bangsa indonesia harus antri dan membayar mahal untuk mendapatkan kebutuhan
tersebut.
Berdasarkan Pengalaman Nilai Pancasila Khususnya Sila ke-
5 dalam Masyarakat

 Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap dan suasana


kekeluargaan dan gotongroyong.
 Mengembangkan sikap adil terhadap sesama
 Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban
 Menghormati hak orang lain
 Tidakmenggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat pemerasan
terhadap orang lain
 Tidak
menggunkan hak milik untuk hal-hal bersifat pemborosan
dan gaya hidup mewah
 Tidak
menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan atau
merugikan kepentingan umum
 Suka bekerja keras
 Suka
menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi
kemajuan dan kesejahteraan bersama
 Sukamelakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan
yang merata dan berkeadilan sosial
• Pasal 31 UUD 1945 tentang pendidikan, juga belum terlaksana
dengan baik. Biaya sekolah setiap tahun semakin meningkat,
beasiswa juga disalurkan tidak merata kadang malah salah
orang, dan pendidikan pun mengenal kata diskriminasi karena
penduduk kota saja yang dapat merasakan pendidikan dengan
baik sedangkan daerah-daerah tertentu yang sulit dijangkau
oleh manusia.
KESIMPULAN
Pancasila merupakan dasar falsafah NKRI secara
resmi tercantum di dalam alenia ke-4 Pembukaan UUD
1945, yang ditetapkan oleh PPKI tanggal 18 Agustus
1945. Nilai nilai keadilan atau nilai yang tertuang dalam
sila ke-5 mempunyai konsekuensi nilai-nilai keadilan
yang harus terwujud dalam kehidupan bersama antara
lain keadilan distributif, keadilan legal, dan keadilan
komulatif. Selain itu pancasila mempunyai beberapa
kelebihan dan kelemahan. Kelebihan kelebihan tersebut
terletak pada tujuan utama sila ke-5, sedangkan
kelemahan nya terletak pada yang belum maksimal.

Anda mungkin juga menyukai