KELOMPOK 5 :
1. Latar belakang sikap beberapa pihak dalam masyarakat yang menolak pancasila
sebagai dasar negara.
Jawab :
Latar belakang beberapa pihak dalam masyarakat yang menolak pancasila dijadikan
dasar negara adalah mereka menganggap bahwa sistem hukum yang termuat dalam badan
pancasila bisa dibilang masih perlu disempurnakan, nilai – nilai yang terkandung dalam
pancasila dianggap masih belum sesuai dengan kehidupan nyata masyarakat indonesia saat
ini. Sebagai contoh sila kelima “ Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia” sila diatas
dianggap hanya sebagai pemanis dan penghias belaka karena pada kenyataannya kesenjangan
dan ketidak adilan masih berlaku di negeri ini. Kehidupan masyarakat yang masih timpang
tindih dalam mendapatkan pelayanan dari negara misalnya, seperti pelayanan dalam bidang
kesehatan, pendidikan, pekerjaan, sarana dan prasarana umum, seolah-olah hanya
masayarakat atau orang berduit yang hanya bisa mendapatkan fasilitas yang baik, sementara
rakyat menengah dan miskin masih sulit mendapatkan pelayanan – pelayanan tersebut.
Masyarakat kota yang hidupnya terjamin sementara masyarakat yang tinggal di pedesaan bisa
dikatakan masih belum terjamin. Kemudian sebagai contoh lagi sila ke 3 yaitu “ persatuan
indonesia” masih ada saja kasus yang menyimpang dari sila ini banyak terjadi perselisihan
antar suku bangsa, agama, ini bukti bahwa masih ada masyarakat yang belum paham betul
tentang apa itu pancasila dan penerapan nilai- nilai pancasila dalam kehidupan sehari- hari.
Atau mungkin malah terkesan mengabaikan nilai yang terkandung dan memandang remeh
pancasila yang seharusnya menjadi dasar kita dalam berkehidupan. Latar belakang lainnya
yaitu sebab pancasila merupakan dasar Negara yang diambil dari dalam Al – Quran, sehingga
beberapa pihak dalam masyarakat beranggapan mengubah banhsa Indonesia menjadi negara
khilafah akan membawa kebaikan yang lebih karena menetapkan aturan yang termuat dalam
Al- Quran secara keseluruhan tidak hanya setengah- setengah seperti yang termuat dalam
pancasila.
2.Alasan banyak pihak yang tetap ingin mempertahankan pancasila sebagai dasar
negara Indonesia.
Jawab:
karena memang nilai yang terkandung dalam pancasila wajib untuk ditaati dan
diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari baik dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara. Masyarakat yang menerima pancasila sebagai dasar negara karena
memang mereka mengetahui sejarah dari awal hingga terbentuknya pancasila sebagai dasar
negara yang sah. Pancasila sudah menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam kehidupan
berkat pancasila masyarakat Indonesia yang beragam suku bangsa, agama, bahasa, adat dan
istiadat mampu bersatu padu karena dipersatukan oleh pancasila yaitu “ Bhinneka Tunggal
Ika” kemudian juga dengan adanya pancasila bangsa Indonesia mampu mampu
menyelesaikan persoalan dan cobaan yang dihadapi semenjak awal kemerdekaan hingga
sekarang ini sebagai contoh adanya upaya- upaya sistematis untuk melemahkan ideologi
pancasila dan upaya untuk menggantikan pancasila sebagai dasar negara. Tetapi pancasila
mampu bertahan dalam menghadapi berbagai pemasalahan tersebut.
Pengertian Pancasila
Sebuah faktor utama dari pelaksanaan Pancasila yaitu ada 4 pilar kehidupan
berbangsa. Antara lain: Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika. Indonesia
sejak ke abad- 18 telah menunjukkan kultur bangsa dan semangat yang berkobar, antara lain
adanya konflik yang berbau SARA dan lain sebagainya. Meskipun demikian bangsa
Indonesia pada tataran selanjutmya masih banyak terjadi pada tahun 1974, ada 46 buah gereja
yang dirusak atau dibakar. Sedangkan dari tahun 1975 atau konflik yang berbau SARA,
seperti konflik yang terjadi antara Majelis Ulama Indonesia dengan Ahmadiyah. Konflik
tersebut menjadi konflik yang structural yaitu konflik yang berkelanjutan dan dengan adanya
tindakan nyata dari kedua belah pihak untuk saling memenangkan argument mereka. Hal
tersebut dikarenakan rendahnya jiwa nasionalisme bangsa, yaitu jiwa yang mengikat pada
satu rasa dan satu tujuan. Dalam hal ini bahwa Pancasila harus dietakkan sebagai kaidah
dasar yang mempunyai arti sebagai sumber dari segala sumber hukum serta menjadi dasar
bagi berlakunya UUD 1945.
Sejarah Pancasila tidak muncul begitu saja secara tiba-tiba. Dia melalui berbagai fase
yang mempengaruhi kelahiran pemikirannya. Dan sebagai sebuah pemikiran, Pancasila tidak
bisa dilepaskan dari pemikir yang menelurkan ide tersebut. Dalam Negara Paripurna, Yudi
Latif melihat bahwa ada tiga fase kemunculan Pancasila sebagai sebuah ide sampai dia
dipakai sebagai landasan bernegara yaitu:
1) fase pembibitan.
2) fase perumusan.
3) fase pengesahan.
Fase pembibitan, terjadi pada awal abad ke-20 dimana pergerakan Indonesia sudah mulai
memikirkan tentang konstruksi kebangsaan. Yudi mengatakan bahwa Perhimpunan Indonesia
(PI) di Belanda mempunyai peranan penting dalam menyebarkan gagasan persatuan
nasional. Sartono Kartodirjo dalam esainya mengatakan bahwa Manifesto Politik PI tahun
1925 lebih dahulu dari Sumpah Pemuda 1928 dalam membayangkan gagasan mengenai
nasional Indonesia bahkan demokrasi, unitarianisme, otonomi dan kemerdekaan. Douwes
Dekker kemudian menambahkan “gagasan Indonesia bukanlah kesatuan yang dibangun atas
solidaritas etnis dan ras atau keterikatan agama, melainkan rasa kesamaan pengalaman dan
solidaritas khusus yang mengalir darinya”. Fase perumusan adalah fase persidangan pertama
dari BPUPKI (29 Mei-1 Juni 1945). Keanggotaan badan ini berjumlah 63 orang awalnya lalu
berubah menjadi 69 orang. Keanggotaan dibagi menjadi lima golongan: golongan
pergerakan, Islam, birokrat (kepala jawatan), wakil kerajaan ( k o o t i ), pangreh
praja (residen/wakil residen, bupati, walikota), peranakan Tionghoa, Arab dan Belanda.
Pada rapat tanggal 29 Mei 1945, Moh. Yamin berbicara tentang lima prinsip
fundamental untuk negara Indonesia kelak apabila ia berhasil didirikan, yaitu peri-
kebangsaan, peri-kemanusiaan, peri-ketuhanan, peri kerakyatan (permusyawaratan,
perwakilan dan kebijaksanaan) dan kesejahteraan sosial. Pancasila pada tanggal 1 Juni 1945
Soekarno dengan pidatonya pada tanggal 1 Juni tersebut pada awal uraiannya berusaha untuk
menjelaskan apa yang diinginkan oleh Radjiman Wediodiningrat terhadap dasar negara
Indonesia dalam kerangka “dasar falsafah” (philosofische grondslag) atau “pandangan
dunia” (weltanschauung). Soekarno mengatakan: “Maaf, beribu maaf! Banyak anggota
telah berpidato dan dalam pidato itu diutarakan hal-hal yang sebenarnya bukan permintaan
Paduka Tuan Ketua yang mulia, yaitu bukan dasarnya Indonesia Merdeka. Menurut
anggapan saya yang diminta oleh Paduka Tuan Ketua yang mulia ialah, dalam bahasa
Belanda: Philosfischegrondslag daripada Indonesia Merdeka. Philosfischegrondslag itulah
fundamen, filsafat, pikiran sedalam dalamnya jiwa, hasrat, yang sedalam-dalamnya
diatasnya didirikan gedung Indonesia Merdeka yang kekal dan abadi.
Lahirnya pancasila sebagai pemersatu bangsa
Pada tanggal 7 agustus 1945 di bentuk PPKI dan memulai sidangnya pada tanggal 9
agustus 1945. Sidang pertama BPUPKI pada tanggal 29 mei sampai 1 juni , ada 3 tokoh yang
tampil untuk mengusulkan atau menyampaikan gagasan negara yaitu Mr.Moh Yamin,
Mr.Soepomo dan Ir.Soekarno. Dari ketiga tokoh tersebut Ir.Soekarno mengusulkan agar
PANCASILA menjadi dasar negara dan pandangan hidup bangsa indonesia isi dari 5 sila
yang digagaskan Ir. Soekarno yaitu:
3.mufakat (demokrasi).
4.kesejahteraan nasional.
Sidang kedua BPUPKI dilanjutkan dengan berkenaan dengan usulan calon asas
negara dari 3 tokoh yang telah di bahasa pada sidang pertama.pembahasan tidak lagi dibahas
oleh seluruh anggota BPUPKI tapi di bentuk panitia 9 yaitu :
9) Mr.Muh Yamin.
Panitia telah mencapai hasil, yang lazing dikenal dengan nama “Piagam Jakarta” yang
disusun sebagai berikut:
1.Ketuhanan dengan menjalankan syariat syariat islam.
2.Kemanusian yang adil dan beradab.
3.Persatuan Indonesia.
4.Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan.
5.Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Sebelum pancasila hasil kerja panitia sembilan mendapat usulan untuk merubah sila
pertama menjadi ketuhanan yang maha Esa. Pancasila sebagai dasar negara belum
final,karena BPUPKI merupakan bentukan jepang sehingga belum mencerminkan perwakilan
orang indonesia.untuk memenuhi kepentingan itu maka harus di bentuk suatu pantia untuk
mempersiapkan kemerdekaan indonesia.Hasil kerja BPUPKI sebagai bahan persiapan
kemerdekaan bangsa indonesia. Semula PPKI memiliki tugas untuk memeriksa hasil hasil
BPUPKI kemudian mempunyai kedudukan dan fungsi yang sangat penting yaitu:
1.mewakili seluruh bangsa indonesia
Pada tanggal 15 agustus mendengar berita bahwa jepang sudah kalah terdengar
sampai ke telinga para pemimpin pergerakan indonesia. Sementara pihak sekutu memberikan
mandat untuk melucuti senjata jepang, mandat sekutu kepada Inggris tidak dilakukan oleh
jepang akibat nya terjadi kekosongan keuasaan. Pada akhirnya tanggal 17 agustus 1945
tepatnya di jalan pegangsaan timur jakarta IR.soekarno dan Moh. Hatta segera
memproklamasikan keneredekaan dengan mengatasnamakan bangsa indonesia. Sidang kedua
PPKI pada tanggal 18 agustus 1945 akhirnya menetapkan undang undang dasar yang
selanjutnya dikenal dengan UUD 1945 Dan PANCASILA sebagai dasar negara. Sehingga
secara defacto dan de yure indonesia sudah menjadi negara merdeka. Beberapa hal yang
dapet di simpulkan bahwa kemerdekaan bangsa indonesia buaknlah hadiah dri pemerintah
kolonial belanda aaupun jepang kemerdekaan di raih karena hasil perjuangan segenap lapisan
masyaraat indonesia.
1. Masa Prasejarah
bangsa Indonesia pada zaman prasejarah telah menganut sistem kepercayaan. Dengan
demikian zaman prasejarah DiIndonesia dapat dikatakan memberikan andil dalam
pengembangan nilai-nilai Pancasila.
2. Masa Kerajaan
• Kerajaan kutai
• Kerajaan sriwijiaya
• Kerajaan majapahit
3. Masa Penjajahan
Bangsa asing yang masuk ke Indonesia yang pada awalnya berdagang adalah orang-
orang Portugis. Pada akhir abad ke XVI bangsa Belanda datang pula ke Indonesia. Untuk
menghindarkan persaingan diantara mereka sendiri, kemudian mereka mendirikan suatu
perkumpulan dagang yang bernama V.O.C, yang dikalangan rakyat dikenal dengan istilah
‘kompeni’.
4. Kebangkitan Nasional
Pada masa ini banyak berdiri gerakan-gerakan nasional untuk mewujudkan suatu
bangsa yang memiliki kehormatan akan kemerdekaan dan kekuataannya sendiri. Sejak saat
itu perjuangan nasional Indonesia mempunyai tujuan yang jelas yaitu Indonesia merdeka.
Perjuangan nasional diteruskan dengan adanya gerakan Sumpah Pemuda pada tanggal 28
Oktober 1928 yang menyatakan satu bahasa, satu bangsa serta satu tanah air yaitu Indonesia
Raya.
Janji Belanda tentang Indonesia merdeka hanyalah suatu kebohongan belaka dan tidak
pernah menjadi kenyataan sampai akhir penjajahan Belanda tanggal 10 Maret 1940.
Kemudian Jepang masuk ke Indonesia dengan propaganda “Jepang” memimpin Asia. Jepang
saudara tua bangsa Indonesia”. Pada tanggal 29 April 1945 bersamaan dengan ulangtahun
Kaisar Jepang, penjajah Jepang akan memberikan kemerdekaan kepada bangsa Indonesia
yaitu janji kedua pemerintah jepang berupa ‘kemerdekaan tanpa syarat’.
Pada tahun 1950 RIS resmi di bubarkan dan kembali menjadi negara Kesatuan dengan
memakai UUDS 1950 sebagai konstitusi negara.
3. Dekrit Presiden
Karena situasi politik pada sidang konstituante 1959 dimana banyak yg saling tarik
ulur maka presiden Soekarno mengeluarkan dekeit presiden yang salah satu isinya
memberlakukan UUD 1945 berlaku kembali menggantikan UUDS 1950.
Orde baru muncul dengan tekad untuk melaksanakan Pancasila dan UUD 1945 secara
murni dan konsekuen. Munculnya orde baru diawali dengan aksi-aksi dari seluruh
masyarakat antara lain:
1. Kesatuan Aksi Pemuda Pelajar Indonesia (KAPPI),
2. Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI),
3. Kesatuan Aksi Guru Indonesia (KAGI),
Aksi tersebut menuntut dengar tiga tuntutan atau yang dikenal dengan ‘Tritura”
adapun isi tritura tersebut sebagai berikut :
a. Pembubaran PKI dan ormas-ormasnya
b. Pembersihan kabinet dari unsur G 30 S PKI
c. Penurunan harga
Karena orde lama tidak mampu menguasai pimpinan negara, maka Panglima tertinggi
memberikan kekuasaan penuh kepada Panglima Angkatan Darat Letnan Jendral Soeharto
dalam bentuk suatu surat yang dikenal dengan ‘surat perintah 11 Maret 1966’ (Super Semar).