TEKNIK ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
ATA 2020/2021
UNIVERSITAS GUNADARMA
1. Pertanyaan ini :
Sebutkan 1 kasus budaya Indonesia yang di kaim negara lain, apakah klaim tersebut
dimungkinkan terjadi lagi di kemudian hari?
Bolehkah sebuah negara mengklaim kebudayaan bangsa lain karena budaya tersebut
memang telah dijalankan oleh warga negaranya?
Bolehkah bangsa Indonesia mengklaim budaya bangsa lain sebagai bagian dari
kebudayaan nasional karena budaya tersebut memang telah disenangi dan
dipraktikkan oleh orang Indonesia? Misalnya, budaya makan sambil berdiri (standing
party).
Apa yang perlu dilakukan agar kebudayaan Indonesia sebagai identitas nasional tidak
diklaim oleh negara lain?
Apakah setiap orang Indonesia dapat mengajukan kebudayaan daerahnya sebagai
kebudayaan nasional/identitas nasional? Jika dapat, adakah syaratnya?
Kebudayaan daerah sebagai kearifan lokal, dapatkah luntur? Mengapa demikian? ika
ya, akankah identitas bangsa itu hilang?
Pada tahun 2009 sempat terjadi sebuah konflik claiming budaya. Bermula dengan iklan
pariwisata negara Malaysia yang menampilkan tari pendet yang kemudian menimbulkan
pertanyaan dari public mengenai claimin budaya. Masalah ini langsung ditanggapi oleh
pemerintah, khususnya bagian pemerintah daerah, sejarawan budaya dan pelayanan
pariwisata Indonesia yang meminta permintaan maaf dari pihak terkait secara sah dan tertulis.
Claiming budaya ini mungkin saja bisa terjadi lagi, apabila seorang yang kurang memiliki
pengetahuan sejarah atau sengaja mengklaim budaya negara lain demi kepentingan sendiri.
Claiming culture merupakan Tindakan yang tidak dibenarkan karena hampir sama dengan
pencurian identitas dari daerah atau negara. Budaya yang tercipta, dikembangkan dan dijaga
oleh masyarakatnya memiliki nilai yang sangat mahal. Bukan untuk satu kalangan
masyarakat namun seluruh masyarakat yang menginjakan kaki ke tanah lahirnya budaya
tersebut harus turut serja menjaga dan melestrarikan budaya yang ada. Suatu negara yang
menjalakan budaya negara lain merupakan tindakan yang tidak salah, namun apabila sudah
negara tersebut mulai menyebut budaya yang dijalankannya adalah budaya milik negaranya
maka itu termasuk tindakan pencurian identitas.
Berlaku juga untuk negara Indonesia, masyarakat Indonesia tidak boleh mengaku budaya
negara lain sebagai budaya milik Indonesia. Masyarakat atau seorang diperbolehkan
menyukai bahkan melestarikan budaya lain, namun tidak boleh mengaku budaya tersebut
milik negara atau daerahnya. Kita bisa menyukai budaya, mengapresiasi dan menghormati
budaya dalam maupun luar daerah namun jangan sampai mengklaim budaya tersebut karena
budaya tersebut pada dasarnya bukanlah budaya yang kita miliki walaupun pada dasarnya
budaya tersebut sering dilakukan oleh kita.
Ada beberapa hal yang perlu di ingat dan dilakukan agar budaya yang kita miliki tidak diakui
atau diambil negara lain. Yaitu dengan lebih melestarikan budaya yang telah ada, mencintai,
dan mengapresiasi kebudayaan. Masyarakat local harus lebih mengambil alih dalam budaya
yang dimiliki, dan mengedukasi orang sekitar mengenai budaya dan sejarah akan tradisi yang
ada. Dengan begitu, masyarakat atau negara luar dapat memahami bahwa Indonesia memiliki
beragam budaya yang sangat dijaga dan negara lain dapat menghormati budaya Indonesia
tanpa mengklaimnya.