Pendidikan Kewarganegaraan
Disusun oleh:
SEKOLAH VOKASI
SURAKARTA
2021
A. SOAL
1. Ada berapa budaya Indonesia yang diklaim negara lain ? Sebutkan, apakah klaim
tersebut dimungkinkan terjadi lagi di kemudian hari?
2. Bolehkah sebuah negara mengklaim kebudayaan bangsa lain karena budaya
tersebut memang telah dijalankan oleh warga negaranya?
3. Bolehkah bangsa Indonesia mengklaim budaya bangsa lain sebagai bagian dari
kebudayaan nasional karena budaya tersebut memang telah disenangi dan
dipraktikkan oleh orang Indonesia? Misalnya, budaya makan sambil berdiri
(standing party).
4. Apa yang perlu dilakukan agar kebudayaan Indonesia sebagai identitas nasional
tidak diklaim oleh negara lain?
5. Apakah setiap orang Indonesia dapat mengajukan kebudayaan daerahnya sebagai
kebudayaan nasional/identitas nasional? Jika dapat, adakah syaratnya?
6. Kebudayaan daerah sebagai kearifan lokal, dapatkah luntur? Mengapa demikian?
Jika ya, akankah identitas bangsa itu hilang?
B. JAWABAN
1. Beberapa budaya di Indonesia pernah diklaim oleh pihak negara lain, seperti :
● Batik
Sebelum digegerkan dengan klaim China perihal batik, rupanya Batik
pernah terlebih dahulu diakui oleh Malaysia. Pihak pemerintah Indonesia
kemudian segera mendaftarkan klaimnya kepada UNESCO. Batik didaftarkan
sejak 3 September 2008, UNESCO baru mengakui batik sebagai warisan
budaya Indonesia pada 2 Oktober 2009 setelah dilakukan pengujian.
● Wayang
Warisan budaya Indonesia yang juga diklaim oleh negara asing adalah
wayang. Wayang kulit yang menjadi ciri khas Indonesia ini sempat diakui oleh
Malaysia. Beruntung pada 27 November 2003 UNESCO mengakui Wayang
Kulit sebagai warisan kebudayaan Indonesia.
● Angklung
Angklung ternyata juga pernah diakui sebagai milik negara asing.
Malaysia lagi-lagi sempat mengaku bahwa angklung adalah milik mereka.
Angklung kemudian terdaftar sebagai Karya Agung Warisan Budaya Lisan dan
Nonbendawi Manusia di UNESCO pada bulan November 2010 sebagai milik
Indonesia.
● Angklung
Hampir sebagian besar kebudayaan Indonesia yang diklaim negara lain
dilakukan oleh Malaysia. Kali ini adalah musik asli Tanah Pasundan, Jawa
Barat, Indonesia. Lagi-lagi UNESCO mentasbihkan Indonesia sebagai pemilik
asli dari alat musik berbahan bambu, yakni angklung.
● Reog
Malaysia diketahui juga sempat mengakui bahwa Reog adalah salah
satu warisan budaya mereka. Padahal Reog telah dikenal luas sebagai sebuah
tradisi yang berasal dari Ponorogo, Jawa Timur. Duta Besar Malaysia untuk
Indonesia segera membantah bahwa Malaysia pernah mengklaim Reog sebagai
warisan budaya mereka sebelum kisruh semakin rumit.
● Kuda Lumping
Kuda lumping ternyata juga pernah diklaim oleh Malaysia. Semua
bermula ketika banyak orang-orang Jawa yang berpindah ke Malaysia. Mereka
kemudian mewariskan kesenian Kuda Lumping kepada anak-anak mereka.
6. Kebudayaan daerah akan bisa luntur jika kita hanya mementingkan kemajuan tanpa
menyaring apa yang masuk pada negara kita. Kebiasaan kebiasaan orang setempat yang
berlandaskan pancasila bisa saja hilang karena majunya teknologi, disitu pula teknologi
menjadi alasan penting karena di dalam teknologi tidak ada batasan dalam
menyampaikan pendapat atau lainnya sehingga tidak ada penyaringan baik dan
salahnya. Dalam hal itu identitas bangsa juga bisa hilang ketika masyarakat memang
sudah menghilangkan kebiasaan kebudayaan tradisional yang ada. Arus globalisasi
yang sangat pesat ini dapat sangat mempengaruhi identitas nasional dan berpotensi
sebagai penyebab merosotnya nilai – nilai budaya asli bangsa. Masyarakat cenderung
mengabaikan budaya asli dan menerapkan budaya asing. Masyarakat menganggap
bahwa budaya asing modern dan budaya asli kuno.
C. REFERENSI
https://www.merdeka.com/jatim/selain-batik-5-warisan-budaya-indonesia-ini-juga-per
nah-diakui-negara-asing.html?page=6
http://web.if.unila.ac.id/ranto/esensi-dan-urgensi-identitas-nasional/
https://binus.ac.id/character-building/2020/05/krisis-identitas-nasional-dalam-dunia-p
endidikan-indonesia-2/