Anda di halaman 1dari 13

ADMINISTRASI KURIKULUM

(Program Pembelajaran : Perencanaan dan Pelaksanaan)

Mata Kuliah Administrasi Pendidikan di SD

Disusun Oleh:
Afifah Hannum (206910381)
Dea Miranda (206910564)
Putri Dinanti (206910452)
Muhammad Nuralfian (206910408)

Kelas/Semester:
A PGSD / V

Dosen Pengampu:
Ere Mardella Arbiani, S.Pd., M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
2022
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha penyayang,
penulis ucapkan atas kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, serta
inayahnya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Administrasi Kurikulum (Program Pembelajaran : Perencanaan dan Pelaksanaan)”
ini yang diampu oleh Ibu Ere Mardella Arbiani, S.Pd., M.Pd, sebagai salah satu tugas
mata kuliah Administrasi Pendidikan. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang turut berkontribusi dalam penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini,
segala kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sangat kami harapkan demi
penyempurnaan makalah kami di masa yang akan datang. Akhir kata kami berharap
semoga makalah ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.

Pekanbaru, 22 September 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

BAB I 1

PENDAHULUAN 1

A. Latar Belakang Masalah 1

B. Rumusan masalah 1

C. Tujuan penulisan 1

BAB II 2

PEMBAHASAN 2

1. Pengertian Administrasi Kurikulum 2

2. Komponen Administrasi Kurikulum 2

3. Kegiatan Administrasi Kurikulum 3

4. Peranan Guru dalam Administrasi Kurikulum 7

BAB III 9

PENUTUP 9

A. Kesimpulan 9

B. Saran 9

DAFTAR PUSTAKA 10

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam mengelola administrasi di dunia pendidikan dibutuhkan kematangan dalam


mengatur pola administrasi, dan sesuai dengan pola yang lebih baik serta sesuai dengan
aturan yang berlaku. Administrasi mengandung beberapa pokok pengertian yaitu
administrasi sebagai proses kerja sama, aktivitas kerjasama dilakukan dua orang atau
lebih. Merupakan wadah kerja sama yang berupa lembaga atau organisasi. Dan
mempunyai tujuan tertentu yang ingin dicapai. Sedangkan pendidikan merupakan salah
satu faktor terpenting dalam meningkatkan SDM yang akan menopang gerak
pembangunan.
Pembangunan sebagai investasi yang akan menghasilkan manusia-manusia yang
memiliki pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang dibutuhkan dalam pembangunan
suatu bangsa. Maka dari itu dibutuhkan untuk mengatur agar dapat terstruktur dengan
baik. Dalam pandangan nilai, pendidikan mempunyai peran sentral sebagai pendorong
individu dan warga masyarakat untuk meraih progresivitas pada semua lini kehidupan.
Di samping itu, pendidikan dapat menjadi determinan penting bagi proses transformasi
personal maupun sosial. Pada makalah ini kami akan membahas tentang administrasi
kurikulum.

B. Rumusan masalah
1. Apa yang dimaksud dengan administrasi kurikulum ?
2. Apa saja peranan administrasi kurikulum didalam pendidikan?
3. Apa saja proses administrasi kurikulum ?
4. Apa peranan guru dalam administrasi kurikulum ?

C. Tujuan penulisan
1. Mengetahui pengertian dari administrasi kurikulum
2. Mengetahui peranan administrasi kurikulum di dalam pendidikan
3. Mengetahui proses-proses administrasi kurikulum
4. Mengetahui peranan guru dalam administrasi kurikulum

1
BAB II
PEMBAHASAN

I. Pengertian Administrasi Kurikulum


Pengertian Administasi dalam pemahaman yang luas dapat diartikan sebagai
suatu kegiatan kerja sama. Akan tetapi, apabila administrasi dikaitkan dengan berbagai
bidang dan hal yang lain, seperti organisasi, manajemen, kebijakan, hubungan antar
manusia, dan lain sebagainya. Maka administrasi bisa memiliki arti yang lain lagi.
Menurut Alemina Henuk-Kacaribu dalam buku Pengantar Ilmu Administrasi
(2020), secara etimologis, administrasi berasal dari bahasa Yunani, yakni administrare,
berarti melayani atau membantu. Administrasi adalah seluruh kegiatan, mulai dari
pengaturan hingga pengurusan segala halnya, yang dilakukan untuk mencapai tujuan
bersama. Administrasi tidak bisa dilakukan oleh satu orang saja, karena membutuhkan
kerja sama antar dua orang atau lebih.
Sedangkan kurikulum dalam bahasa latin adalah 'curere' yang berarti laluan atau
jejak. Sedangkan dalam bahasa arab biasa disebut sebagai manhaj yang berarti jalan
yang terang yang dilalui oleh manusia pada berbagai bidang kehidupan. Kurikulum
adalah sebagai suatu program yang direncanakan dalam bidang pendidikan dan
dilaksanakan untuk mencapai sejumlah tujuan-tujuan pendidikan tertentu. Berdasarkan
UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 1 Ayat (19)
menyebutkan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana serta cara yang mengenai
tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan pedoman pemyelenggaraan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Kurikulum adalah
seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan,isi dan bahan pelajaran serta
bahan yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk
mencapai tujuan pendidikan tertentu (Rusman, 2009).
Dari beberapa pengertian kurikulum di atas dapat kita simpulkan bahwa
kurikulum adalah perangkat rencana kerja pada system pendidikan yang berfungsi
untuk mengatur jalannya pendidikan itu sendiri.
Administrasi kurikulum seluruh proses kegiatan yang direncanakan dan
diusahakan secara sengaja dan bersungguh-sungguh serta pembinaan secara kontinyu
terhadap situasi belajar mengajar secara efektif dan efisien demi membantu tercapainya
tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.

2
II. Peran Kurikulum Dalam Pendidikan
Pendidikan yang terjadi dalam lingkungan sekolah sering disebut pendidikan
formal, sebab sudah memiliki rancangan pendidikan berupa kurikulum tertulis yang
tersusun secara sistematis, jelas, dan rinci. Dalam pelaksanaannya, dilakukan
pengawasan dan penilaian untuk mengetahui tingkat pencapaian kurikulum tersebut.
Peranan kurikulum dalam pendidikan formal di sekolah sangatlah strategis dan
menentukan bagi tercapainya tujuan pendidikan. Kurikulum juga memiliki kedudukan
dan posisi yang sangat sentral dalam keseluruhan proses pendidikan, bahkan kurikulum
merupakan syarat mutlak dan bagian yang tak terpisahkan dari pendidikan itu sendiri.
Sangat sulit dibayangkan bagaimana bentuk pelaksanaan suatu pendidikan di
suatu lembaga pendidikan yang tidak memiliki kurikulum.

III.Proses Administrasi Kurikulum


1) Perencanaan kurikulum
Perencanaan adalah suatu proses untuk mempersiapkan keputusan untuk mengambil
pendapat atau tindakan agar tujuan yang telah direncanakan bisa tecapai dengan
optimal. Sedangkan perencanaan kurikulum adalah perencanaan kesempatan belajar
yang dimaksud adalah untuk membina siswa kearah yang lebih baik tingkah laku,
proses belajar dan menilai sampai mana perubahan yang terjadi pada siswa.
Pada proses perencanaan terdapat berbagai tahapan dalam yaitu :
a) Identifikasi Masalah
Pada tahap identifikasi masalah, ada beberapa prinsipprinsip di bawah ini harus
menjadi pertimbangan dan perhatian. Beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dan
dipertimbangkan dalam perumusan dan pelaksanaan kurikulum adalah sebagai berikut :
 Prinsip relevansi
Dalam hal ini dapat dibedakan relevansi keluar yang berarti bahwa tujuan, isi,
dan proses belajar harus relevan dengan tuntutan, kebutuhan dan perkembangan
masyarakat dan relevansi ke dalam berarti bahwa terdapat kesesuaian atau
konsistensi antara komponen-komponen kurikulum, yaitu antara tujuan, isi,
proses penyampaian dan penilaian yang menunjukkan keterpaduan kurikulum.
 Prinsip efektivitas
Efektifitas berkenaan dengan keberhasilan pelaksanaan kurikulum baik secara
kuantitas maupun kualitasnya.Kurikulum merupakan penjabaran dari

3
perencanaan pendidikan dari kebijakan-kebijakan pemerintah. Dalam
pengembangannya, harus diperhatikan kaitan antara aspek utama kurikulum
yaitu tujuan, isi, pengalaman belajar, serta penilaian dengan kebijakan
pemerintah dalam bidang pendidikan.
 Prinsip efisiensi
Kurikulum harus praktis, mudah dilaksanakan, menggunakan alat-alat
sederhana dan biayanya murah. Dalam hal ini, kurikulum dan pendidikan selalu
dilaksanakan dalam keterbatasan-keterbatasan, baik keterbatasan waktu, biaya,
alat, maupun personalia.
 Prinsip continuitas
Terkait dengan perkembangan dan proses belajar anak yang berlangsung secara
berkesinambungan, maka pengalaman belajar yang disediakan kurikulum juga
hendaknya berkesinambungan antara satu tingkat kelas dengan kelas lainnya,
antara satu jenjang pendidikan dengan jenjang lainnya, serta antara jenjang
pendidikan dengan pekerjaan.
 Prinsip fleksibelitas
Kurikulum harus dapat mempersiapkan anak untuk kehidupan sekarang dan
yang akan datang, di sini dan di tempat lain, bagi anak yang memiliki latar
belakang dan kemampuan yang berbeda. Hal ini berarti bahwa kurikulum harus
berisi hal-hal yang solid, tetapi dalam pelaksanaannya memungkinkan
terjadinya penyesuaian-penyesuaian berdasarkan kondisi daerah, waktu maupun
kemampuan, dan latar belakang anak.
b) Menentukan Tujuan
Administrasi kurikulum dalam pendidikan formal di sekolah sangatlah strategis dan
menentukan bagi tercapainya tujuan pendidikan. Kurikulum juga memiliki kedudukan
dan posisi yang sangat sentral dalam keseluruhan proses pendidikan, bahkan kurikulum
merupakan syarat mutlak dan bagian yang tak terpisahkan dari pendidikan itu sendiri.
Mengingat pentingnya kurikulum dalam pendidikan dan kehidupan manusia, maka
penyusunan kurikulum tidak dapat dilakukan secara sembarangan. Penyusunan
kurikulum membutuhkan landasan yang kuat, yang didasarkan pada hasil-hasil
pemikiran dan penelitian yang mendalam. Kurikulum disusun untuk mewujudkan
tujuan pendidikan nasional dengan memperhatikan tahap perkembangan peserta didik
dan kesesuaiannya dengan lingkungan, kebutuhan pembangunan nasional,

4
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta kesenian, sesuai dengan jenis dan
jenjang masing-masing satuan pendidikan. (Sufairoh, 2010)

2. Pelaksanaan
Kegiatan utama studi pengelolaan kurikulum adalah meliputi bidang perencanaan dan
pengembangan, pelaksanaan, evaluasi dan perbaikan kurikulum. Perencanaan dan
pengembangan kurikulum didasarkan pada asumsi bahwa telah tersedia informasi dan
data tentang masalah-masalah dan kebutuhan yang mendasari disusunnya perencanaan
yang tepat. Dan pelaksanaan kurikulum didasarkan pada asumsi bahwa kurikulum telah
direncanakan dengan baik dan telah siap untuk diimplementasikan. Dengan demikian,
perencanaan dan pengembangan kurikulum, pelaksanaan, evaluasi dan perbaikan
kurikulum bergerak dalam satu sistem dalam siklus yang berkesinambungan yang
secara bertahap, bergilir, berkesinambungan dalam lingkaran proses sistem pendidikan
yang menyeluruh.
Adapun bentuk perencanaan dan pelaksanaan yang telah dibuat pemerintah pusat wajib
diikuti sekolah untuk menyusun perencanaan yang operasonal disekolah/madrasah,
antara lain:
a) Penyusunan struktur program
Struktur program adalah susunan kegiatan yang harus dijadikan pedoman
pelaksanaan kurikulum di setiap sekolah. Struktur program merupakan landasan
untuk membuat jadwal mata pelajaran.
Karakteristik membuat program yang baik (Royse, Thyer, & Padgett, 2010: 5) :
 Programs tend to require staffing (Program cenderung membutuhkan staf)
 Programs usually have their own Budgets (Program biasanya memiliki
anggaran sendiri)
 Programs have their own identity (Program memiliki identitas sendiri)
Kemudian terdapat lima startegi dalam perencanaan dan penyusunan program,
antara lain (Hill & McShane (2008: 112)) :
 Setting the context: Mission, vision, values, and goals (mengatur konteks :
misi, visi, nilai dan tujuan)
 External and internal analysis (menganalisis eksternal dan internal)
 SWOT Analysis: Formulating strategies (Analisis SWOT : Merumuskan
strategi)

5
 Action plans (Merencanakan aksi)
 Implementation (Mengimplementasikan)
 Review and adjustments (Mengulas dan menyesuaikan)

b) Penyusunan jadwal pelajaran


Jadwal pelajaran adalah urutan-urutan mata pelajaran sebagai pedoman yang
harus diikuti dalam pelaksanaan pembelajaran jadwal pelajaran sangat
bermanfaat bagi pendidikan.
c) Penyusunan kalender pendidikan
Tujuan dibuatnya penyusunan kalender pendidikan adalah agar pembelajaran
dalam setahun tersusun dengan optimal dan merata. Untuk meningkatkan mutu
pendidikan yang diatur dalam kalender pendidikan adalah penerimaan siswa
baru, prosedur pengisian hari pertama masuk sekolah, kegiatan belajar
mengajar, kegiatan dalam libur sekolah, upacara-upacara sekolah dan kegiatan
ekstrakulikuler.
d) Pembagian tugas guru
Adapun yang harus diperhatikan dalam pembagian tugas guru, yaitu:
1. Sesuai dengan bidang keahlian.
2. Sistem guru kelas dan sistem guru bidang studi.
3. Formasi yaitu susunan jatah petugas sesuai dengan banyaknya dan jenis
tugas yang di pikul.
4. Beban tugas guru menurut ketentuan 24 jam per minggu.
5. Terdapat kemungkinan adalah perangkapan tugas mengajar jika jumlah
guru kurang.
6. Masa kerja dan pengalaman mengajar dalam bidang studi yang diampuh.
7. Pengaturan dan penempatan siswa dalam pengaturan kelas biasanya diatur
setelah siswa melakuakan daftar ulang.
8. Penyusunan rencana mengajar
Penyusunan rencana pengajaran di susun atas dua tahap, antara lain:
a) Tahap penyusunan rencana terurai adalah pembuatan peraturan garis
besar tapi terlihat rinci dengan program bahan pelajaran selama satu
tahun.
b) Tahap penyusunan satuan pelajaran.

6
Interaksi belajar mengajar setidaknya tiga tahap yaitu:
a. Tahap persiapan pembelajaran adalah kegiatan yang dilakukan pendidkan dan guru
untuk sebelum melakukan proses pembelajaran.
b. Tahap pelaksanaan pembelajaran adalah kegiatan pebelajaran yang telah dilakukan
oleh guru dengan murid mengenai pokok tahapan yang harus disampaikan dalam
tahapan ini terbagi tiga yaitu pendahuluan, pengajaran inti, evaluasi.
c. Tahap penutupan, kegiatan yang telah dilakukan setelah melakukan pembelajaran.

IV. Peran Guru Dalam Administrasi Kurikulum


1) Implementers
Guru berperan untuk mengaplikasikan kurikulum yang sudah ada,dalam melaksanakan
perannya, guru hanya menerima berbagai kebijakan perumus kerikulum. Dalam
pengembangan kurikulum guru dianggap sebagai tenaga teknis yang hanya bertanggung
jawab dalam mengimplementasikan berbagai ketentuan yang ada. Akibatnya kurikulum
bersifat seragam antar daerah yang satu dengan daerah yang lainnya. Oleh karena itu
guru hanya sekedar pelaksana kurikulum,maka tingkat kreatifitas dan inovasi guru dalam
merekayasa pembelajaran sangat lemah. Guru tidak terpacu dalam melakukan berbagai
pembaruan,mengajar dianggapnya sebagai pekerjaan profesional,tapi sebagai tugas rutin
atau tugas keseharian.

2) Adapters
Merupakan lebih dari sebagai kurikulum,akan tetapi juga sebagai penyelaras kurikulum
dengan karakteristik dan kebutuhan siswa dan kebutuhan daerah. Guru diberi
kewenangan untuk menyesuaikan kurikulum yang sudah ada dengan karakeristik sekolah
dan kebutuhan lokal. Hal ini sangat tepat dengan kebijakan KTSP dimana para
perancang kurikulum hanya menentukan standar isi sebagai standar minimal yang harus
dicapai

3) Developers
Guru berperan sebagai pengembang kurikulum dan memiliki kewenangan dalam
mendesain kurikulum. Guru bukan saja dapat menentukan tujuan dan isi pelajaran yang
disampaikan, tetapi guru dapat juga menentukan stategi apa yang cocok dalam proses
pembelajaran.

7
4) Researchers
Guru berperan sebagai peneliti dilaksanakan sebagai tugas profesional guru yang
memiliki tanggung jawab dalam meningkatkan kinerjanya sebagai guru. Dalam
melaksanakan perannya sebagai peneliti, guru memiliki tanggung jawab ntuk menguji
berbagai komponen kurikulum, misalnya menguji bahan-bahan kurikulum, menguji
efektifitas program,menguji strategi dan model pembelajaran dan lain sebagainya
termasuk mngumpulkan data tentang keberhasilan siswa mencapai target kurikulum.
Metode yang digunakanoleh guru dalam meneliti kurikulum adalah PTK dan Lesson
study.

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Administrasi kurikulum seluruh proses kegiatan yang direncanakan dan diusahakan
secara sengaja dan bersungguh-sungguh serta pembinaan secara kontinyu terhadap situasi
belajar mengajar secara efektif dan efisien demi membantu tercapainya tujuan pendidikan
yang telah ditetapkan. Peranan kurikulum dalam pendidikan formal di sekolah sangatlah
strategis dan menentukan bagi tercapainya tujuan pendidikan. Kurikulum juga memiliki
kedudukan dan posisi yang sangat sentral dalam keseluruhan proses pendidikan, bahkan
kurikulum merupakan syarat mutlak dan bagian yang tak terpisahkan dari pendidikan itu
sendiri.
Proses administrasi kurikulum antara lain:
- Perencanaan
- Pelaksanaan
- Pengawasan
- Evaluasi
- Tindak lanjut

Peran guru dalam administrasi kurikulum


1) Implementers
2) Adapters
3) Developers
4) Researchers

B. Saran
Dari makalah ini, penulis menyarankan kita sebagai calon guru untuk mencerdaskan
generasi seterusnya dapat memahami administrasi kurikulum yang akan diterapkan di
sekolah dasar karena dengan memahami apa saja yang termasuk administrasi kurikulum
dapat menunjang keberhasilan dan kemajuan sekolah dasar tersebut.

9
DAFTAR PUSTAKA

Dr. Suharsimi Arikunto. 1990. Organisasi dan Administrasi Pendidikan Teknologi dan
Kejuruan. Jakarta: CV. Rajawali.
Drs. Herabudin, M. Pd. 20009. Administrasi &Supervisi Pendidikan. Bandung: CV. Pustaka
Setia.
Gunawan, H. Ari. 2006. Administrasi Sekolah,(Administrasi Pendidikan Mikro). Jakarta:
Rineka Cipta.
Nawawi, Hadari, dkk. 1986. Administrasi Sekolah. Jakarta: Balai Aksara.

Sohiron. 2015. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Pekanbaru: Kreasi Edukasi.

Royse, D., Thyer, B.A., & Padgett, D.K. (2010). Program Evaluation: An Introduction (5th
ed.). United States of America: Wadsworth.

Hill, C.W.L. & McShane, S.L. (2008). Principles of Management. New York: The McGraw-
Hill Companies Inc.

Efendi ,Annisa. H. A. (2019). ADMINISTRASI KURIKULUM. 1-3.

Satrio, d. (2021). Administrasi Kurikulum, Kesiswaan, Pendidik dan Tenaga Kependidikan


dalam Tinjuan Administrasi Sekolah. Indonesian Journal od Islamic Educational
Management, 4(2), 94-96.

10

Anda mungkin juga menyukai