Disusun Oleh:
Afifah Hannum (206910381)
Dea Miranda (206910564)
Putri Dinanti (206910452)
Muhammad Nuralfian (206910408)
Kelas/Semester:
A PGSD / V
Dosen Pengampu:
Ere Mardella Arbiani, S.Pd., M.Pd
Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha penyayang,
penulis ucapkan atas kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, serta
inayahnya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Administrasi Kurikulum (Program Pembelajaran : Perencanaan dan Pelaksanaan)”
ini yang diampu oleh Ibu Ere Mardella Arbiani, S.Pd., M.Pd, sebagai salah satu tugas
mata kuliah Administrasi Pendidikan. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang turut berkontribusi dalam penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini,
segala kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sangat kami harapkan demi
penyempurnaan makalah kami di masa yang akan datang. Akhir kata kami berharap
semoga makalah ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I 1
PENDAHULUAN 1
B. Rumusan masalah 1
C. Tujuan penulisan 1
BAB II 2
PEMBAHASAN 2
BAB III 9
PENUTUP 9
A. Kesimpulan 9
B. Saran 9
DAFTAR PUSTAKA 10
ii
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan masalah
1. Apa yang dimaksud dengan administrasi kurikulum ?
2. Apa saja peranan administrasi kurikulum didalam pendidikan?
3. Apa saja proses administrasi kurikulum ?
4. Apa peranan guru dalam administrasi kurikulum ?
C. Tujuan penulisan
1. Mengetahui pengertian dari administrasi kurikulum
2. Mengetahui peranan administrasi kurikulum di dalam pendidikan
3. Mengetahui proses-proses administrasi kurikulum
4. Mengetahui peranan guru dalam administrasi kurikulum
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
II. Peran Kurikulum Dalam Pendidikan
Pendidikan yang terjadi dalam lingkungan sekolah sering disebut pendidikan
formal, sebab sudah memiliki rancangan pendidikan berupa kurikulum tertulis yang
tersusun secara sistematis, jelas, dan rinci. Dalam pelaksanaannya, dilakukan
pengawasan dan penilaian untuk mengetahui tingkat pencapaian kurikulum tersebut.
Peranan kurikulum dalam pendidikan formal di sekolah sangatlah strategis dan
menentukan bagi tercapainya tujuan pendidikan. Kurikulum juga memiliki kedudukan
dan posisi yang sangat sentral dalam keseluruhan proses pendidikan, bahkan kurikulum
merupakan syarat mutlak dan bagian yang tak terpisahkan dari pendidikan itu sendiri.
Sangat sulit dibayangkan bagaimana bentuk pelaksanaan suatu pendidikan di
suatu lembaga pendidikan yang tidak memiliki kurikulum.
3
perencanaan pendidikan dari kebijakan-kebijakan pemerintah. Dalam
pengembangannya, harus diperhatikan kaitan antara aspek utama kurikulum
yaitu tujuan, isi, pengalaman belajar, serta penilaian dengan kebijakan
pemerintah dalam bidang pendidikan.
Prinsip efisiensi
Kurikulum harus praktis, mudah dilaksanakan, menggunakan alat-alat
sederhana dan biayanya murah. Dalam hal ini, kurikulum dan pendidikan selalu
dilaksanakan dalam keterbatasan-keterbatasan, baik keterbatasan waktu, biaya,
alat, maupun personalia.
Prinsip continuitas
Terkait dengan perkembangan dan proses belajar anak yang berlangsung secara
berkesinambungan, maka pengalaman belajar yang disediakan kurikulum juga
hendaknya berkesinambungan antara satu tingkat kelas dengan kelas lainnya,
antara satu jenjang pendidikan dengan jenjang lainnya, serta antara jenjang
pendidikan dengan pekerjaan.
Prinsip fleksibelitas
Kurikulum harus dapat mempersiapkan anak untuk kehidupan sekarang dan
yang akan datang, di sini dan di tempat lain, bagi anak yang memiliki latar
belakang dan kemampuan yang berbeda. Hal ini berarti bahwa kurikulum harus
berisi hal-hal yang solid, tetapi dalam pelaksanaannya memungkinkan
terjadinya penyesuaian-penyesuaian berdasarkan kondisi daerah, waktu maupun
kemampuan, dan latar belakang anak.
b) Menentukan Tujuan
Administrasi kurikulum dalam pendidikan formal di sekolah sangatlah strategis dan
menentukan bagi tercapainya tujuan pendidikan. Kurikulum juga memiliki kedudukan
dan posisi yang sangat sentral dalam keseluruhan proses pendidikan, bahkan kurikulum
merupakan syarat mutlak dan bagian yang tak terpisahkan dari pendidikan itu sendiri.
Mengingat pentingnya kurikulum dalam pendidikan dan kehidupan manusia, maka
penyusunan kurikulum tidak dapat dilakukan secara sembarangan. Penyusunan
kurikulum membutuhkan landasan yang kuat, yang didasarkan pada hasil-hasil
pemikiran dan penelitian yang mendalam. Kurikulum disusun untuk mewujudkan
tujuan pendidikan nasional dengan memperhatikan tahap perkembangan peserta didik
dan kesesuaiannya dengan lingkungan, kebutuhan pembangunan nasional,
4
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta kesenian, sesuai dengan jenis dan
jenjang masing-masing satuan pendidikan. (Sufairoh, 2010)
2. Pelaksanaan
Kegiatan utama studi pengelolaan kurikulum adalah meliputi bidang perencanaan dan
pengembangan, pelaksanaan, evaluasi dan perbaikan kurikulum. Perencanaan dan
pengembangan kurikulum didasarkan pada asumsi bahwa telah tersedia informasi dan
data tentang masalah-masalah dan kebutuhan yang mendasari disusunnya perencanaan
yang tepat. Dan pelaksanaan kurikulum didasarkan pada asumsi bahwa kurikulum telah
direncanakan dengan baik dan telah siap untuk diimplementasikan. Dengan demikian,
perencanaan dan pengembangan kurikulum, pelaksanaan, evaluasi dan perbaikan
kurikulum bergerak dalam satu sistem dalam siklus yang berkesinambungan yang
secara bertahap, bergilir, berkesinambungan dalam lingkaran proses sistem pendidikan
yang menyeluruh.
Adapun bentuk perencanaan dan pelaksanaan yang telah dibuat pemerintah pusat wajib
diikuti sekolah untuk menyusun perencanaan yang operasonal disekolah/madrasah,
antara lain:
a) Penyusunan struktur program
Struktur program adalah susunan kegiatan yang harus dijadikan pedoman
pelaksanaan kurikulum di setiap sekolah. Struktur program merupakan landasan
untuk membuat jadwal mata pelajaran.
Karakteristik membuat program yang baik (Royse, Thyer, & Padgett, 2010: 5) :
Programs tend to require staffing (Program cenderung membutuhkan staf)
Programs usually have their own Budgets (Program biasanya memiliki
anggaran sendiri)
Programs have their own identity (Program memiliki identitas sendiri)
Kemudian terdapat lima startegi dalam perencanaan dan penyusunan program,
antara lain (Hill & McShane (2008: 112)) :
Setting the context: Mission, vision, values, and goals (mengatur konteks :
misi, visi, nilai dan tujuan)
External and internal analysis (menganalisis eksternal dan internal)
SWOT Analysis: Formulating strategies (Analisis SWOT : Merumuskan
strategi)
5
Action plans (Merencanakan aksi)
Implementation (Mengimplementasikan)
Review and adjustments (Mengulas dan menyesuaikan)
6
Interaksi belajar mengajar setidaknya tiga tahap yaitu:
a. Tahap persiapan pembelajaran adalah kegiatan yang dilakukan pendidkan dan guru
untuk sebelum melakukan proses pembelajaran.
b. Tahap pelaksanaan pembelajaran adalah kegiatan pebelajaran yang telah dilakukan
oleh guru dengan murid mengenai pokok tahapan yang harus disampaikan dalam
tahapan ini terbagi tiga yaitu pendahuluan, pengajaran inti, evaluasi.
c. Tahap penutupan, kegiatan yang telah dilakukan setelah melakukan pembelajaran.
2) Adapters
Merupakan lebih dari sebagai kurikulum,akan tetapi juga sebagai penyelaras kurikulum
dengan karakteristik dan kebutuhan siswa dan kebutuhan daerah. Guru diberi
kewenangan untuk menyesuaikan kurikulum yang sudah ada dengan karakeristik sekolah
dan kebutuhan lokal. Hal ini sangat tepat dengan kebijakan KTSP dimana para
perancang kurikulum hanya menentukan standar isi sebagai standar minimal yang harus
dicapai
3) Developers
Guru berperan sebagai pengembang kurikulum dan memiliki kewenangan dalam
mendesain kurikulum. Guru bukan saja dapat menentukan tujuan dan isi pelajaran yang
disampaikan, tetapi guru dapat juga menentukan stategi apa yang cocok dalam proses
pembelajaran.
7
4) Researchers
Guru berperan sebagai peneliti dilaksanakan sebagai tugas profesional guru yang
memiliki tanggung jawab dalam meningkatkan kinerjanya sebagai guru. Dalam
melaksanakan perannya sebagai peneliti, guru memiliki tanggung jawab ntuk menguji
berbagai komponen kurikulum, misalnya menguji bahan-bahan kurikulum, menguji
efektifitas program,menguji strategi dan model pembelajaran dan lain sebagainya
termasuk mngumpulkan data tentang keberhasilan siswa mencapai target kurikulum.
Metode yang digunakanoleh guru dalam meneliti kurikulum adalah PTK dan Lesson
study.
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Administrasi kurikulum seluruh proses kegiatan yang direncanakan dan diusahakan
secara sengaja dan bersungguh-sungguh serta pembinaan secara kontinyu terhadap situasi
belajar mengajar secara efektif dan efisien demi membantu tercapainya tujuan pendidikan
yang telah ditetapkan. Peranan kurikulum dalam pendidikan formal di sekolah sangatlah
strategis dan menentukan bagi tercapainya tujuan pendidikan. Kurikulum juga memiliki
kedudukan dan posisi yang sangat sentral dalam keseluruhan proses pendidikan, bahkan
kurikulum merupakan syarat mutlak dan bagian yang tak terpisahkan dari pendidikan itu
sendiri.
Proses administrasi kurikulum antara lain:
- Perencanaan
- Pelaksanaan
- Pengawasan
- Evaluasi
- Tindak lanjut
B. Saran
Dari makalah ini, penulis menyarankan kita sebagai calon guru untuk mencerdaskan
generasi seterusnya dapat memahami administrasi kurikulum yang akan diterapkan di
sekolah dasar karena dengan memahami apa saja yang termasuk administrasi kurikulum
dapat menunjang keberhasilan dan kemajuan sekolah dasar tersebut.
9
DAFTAR PUSTAKA
Dr. Suharsimi Arikunto. 1990. Organisasi dan Administrasi Pendidikan Teknologi dan
Kejuruan. Jakarta: CV. Rajawali.
Drs. Herabudin, M. Pd. 20009. Administrasi &Supervisi Pendidikan. Bandung: CV. Pustaka
Setia.
Gunawan, H. Ari. 2006. Administrasi Sekolah,(Administrasi Pendidikan Mikro). Jakarta:
Rineka Cipta.
Nawawi, Hadari, dkk. 1986. Administrasi Sekolah. Jakarta: Balai Aksara.
Royse, D., Thyer, B.A., & Padgett, D.K. (2010). Program Evaluation: An Introduction (5th
ed.). United States of America: Wadsworth.
Hill, C.W.L. & McShane, S.L. (2008). Principles of Management. New York: The McGraw-
Hill Companies Inc.
10