Anda di halaman 1dari 12

KASUS TUTORIAL I

Tim perawat komunitas melakukan pengkajian di Sekolah Dasar (SD) Sriwijaya Permai di salah
satu sekolah swasta di Palembang dengan pendekatan community as a partner. Pengkajian
dilakukan meliputi Core dan Sub Sytem Community. Hasil pengkajian didapatkan 30 orang siswa
menderita Diare dalam 3 bulan terakhir, 70 % siswa mengalami karies gigi. Menurut guru
pembina UKS disekolah menyampaikan bahwa belum pernah ada petugas kesehatan yang datang
kesekolah  baik memberikan penyuluhan tentang PHBS maupun melakukan pelayanan
kesehatan. Hasil wawancara dengan siswa mengatakan bahwa mereka tidak mengerti dan tidak
tahu apa itu PHBS dan apa hubungan antara PHBS dengan  penyakit Diare. mereka juga
bertanya apa penyebab diare dan karies Gigi dan cara mengatasinya. Guru juga menyampaikan
bahwa prestasi siswa cenderung menurun karena sering ijin dan tidak masuk sekolah karena
sakit. Sebagian besar siswa mengatakan bahwa mereka tidak masuk sekolah karena sakit diare
dan sakit gigi.  Hasil observasi perawat, bahwa sekolah ini belum memiliki fasilitas yang
memadai menunjang PHBS, sarana cuci tangan pakai sabun belum ada, siswa juga mengatakan
tidak tahu cara mencuci tangan dengan benar, sehingga mereka sering tidak cuci tangan ketika
memegang jajanan. Disekolah ruang UKS sudah ada namun belum ada kegiatan. Hal ini
dimungkinkan karena kurangnya koordinasi pengelolah UKS dan belum adanya perawat
kesehatan sekolah. Keterbatasan tersebut membuat program terkait dengan trias UKS melalui
upaya promotif dan preventif, kuratif dan rehabilitative belum berjalan optimal.

I. Identifikasi Istilah :

- Core : data demografi kelompok atau komunitas terdiri dari umur, pendidikan, jenis
kelamin, pekerjaan, agama dll. (Windah Anisyah)

- PHBS : sekumpulan perilaku yang dipraktikan oleh peserta didik terutama guru,
lingkungan dan masyarakat atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran sehingga
secara mandiri mampu mencegah penyakit, meningkatkan kesehatannya, serta berperan
aktif untuk meciptakan lingkugan sehat (Tri Cahyani). Phbs (perilaku hidup bersih dan
sehat) adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan atas kesadaran.
- Kuratif adalah kegiatan pengobatan untuk mengurangi rasa sakit dan juga berupaya untuk
menyembuhkan penyakit.

- Pendekatan Community as a partner : salah satu model yang dapat diterapkan untuk
menurunkan stressor yang mencakup (sayarh). Panduan proses keperawatan mulai dari
pengkajian sampai implementasi dalam keperawatan komunitas yang terdiri dari tiga
tingkatan pencegahan primer, sekunder, dan tersier serta program evaluasi (Windah
Anisyah). salah satu model yang dapat diterapkan untuk menurunkan stressor yang
mencakup: keseimbangan sistem, sebuah komunitas, dan termasuk di dalamnya
pemeliharaan kesehatan komunitas serta promosi kesehatan komunitas (Yeni)

- Sub system Community : suatu kelompok/ grup komponen apapun baik yang saling
berhubungan satu sma lain dan bekerjasama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan
tertentu (Windah Anisyah)

- Karies : Istilah dari medis, yaitu kerusakan gigi atau gigi berlubang (Syarah Huda).
Sebuah penyakit infeksi yang merusak struktur jaringan gigi (Tri Cahyani)

- Trias UKS : usaha kesahatan sekolah untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat (Sheli
Sulistia Ningsih)

- Diare : penyakit penderitanya sulit membuang air besar (Yuti Sartika). Kondisi feses yang
dikeluarkan encer (Tri Cahyani). Gangguan pencernaan yang ditandai buang air besar
yang sering atau terus menerus (Yeni). Buang air besar dgn frekuensi yang tinggi, sulit
ditahan, disertai tinja yang lembek dan berair ( Syarah). Penyakit yang disebabkan oleh
makanan yang terkontaminasi bakteri, virus, parasite dll (Raudhiatul Azzahra). Buang air
besar yang lebih dari 3 kali sehari (Wella Oktarama)

- Promotif : suatu kegiatan promosi kesehatan seperti pendidikan kesehatan tentang cara
mencuci tangan (Raudhiatul Azzahra). Suatu kegiatan atau serakaian kegiatan yang
mengutamakan promosi kesehatan (Wella OKtarama)
- Preventif : suatu kegiatan pencegahan terhadap suatu masalah keseahatan atau penyakit
(Tinti). Suatu upaya melakukan berbagai tindakan untuk menghindari terjadinya masalah
kesahatan yang mengancam diri sendiri maupun orang lain dimasa yang akan dating
(Winda Claudya)

- Kuratif : penyembuhan/upaya kesehatan untuk pencegahan penyakit menjadi lebih para


dengan pengobatan (Sheli Sulistia Ningsih). Kegiatan pengobatan untuk mengurangi rasa
sakit dan juga untuk upaya menyembuhkan penyakit (Yuti Sartika)

- Rehabilitative : suatu upaya maupun rangkaian upaya yang ditunjukan pada bekas
penderita atau penderita yang tidak menderita agar dapat berinteraksi dengan normal
(Winda Claudya)

II. Identifikasi Masalah

1. Bagaimana cara atau metode menjelaskan kepada siswa SD sriwijaya agar memahami
perilaku PHBS?
2. Bagaimana persiapan perawat dalam melakukan penyuluhan phbs dan pelayanan
kesehatan pada kasus tsb?
3. Apa penyebab diare dan karies gigi pada siswa dan bagaimana cara mengatasi nya?
4. Apa tindakan pertama yang dilakukan untuk mengatasi masalah pada kasus tersebut ?
5. Apa faktor penyebab sekolah tersrbrt belum adanya fasilitas kesehatan yang menunjang
PHBS?
6. apa saja langkah-langkah Pembinaan PHBS di Institusi Kesehatan?
7. Bagaimana tim perawat komunitas bisa melakukan upaya promotif preventif kuratif dan
rehabilaltif berjalan dengan optimal?
8. Apa manfaat dari pembinaan PHBS di sekolah?
9. Apa tujuan adanya pembinaan Phbs disekolah?
10. Kapan waktu yang tepat bagi perawat komunitas memberikan penyuluhan tentang PHBS
dan karies gigi?
III. Menjawab Pertanyaan

1. Syarah : Bagaimana cara atau metode menjelaskan kepada siswa SD sriwijaya agar
memahami perilaku PHBS?
 Metode penyuluhan yang digunakan adalah metode ceramah, demonstrasi, dan
metode wawancar, yang di lengkapi dengan alat peraga sehingga sarana lebih mudah
mengerti tentang materi yang di sampaikan seperti melakukan cuci tangan dan sikat
gigi secara langsung agar anak dapat dengan mudah memahaminya, bisa juga
melakukan penyuluhan pada anak anak dengan mangajarkan anak anak cara
menyanyi mengajarkan anak tentang lagu sikat gigi dan cuci tangan (Winda Claudya)
2. Wella :bagaimana persiapan perawat dalam melakukan penyuluhan phbs dan
pelayanan kesehatan pada kasus tsb?
 Persiapan nya adalah mengumpulkn data2 yang valid dan mngetahui permasalah yang
ada di sekolah sehingga bisa melakukan upaya penyuluhan dan pelayanan kesehatan
sesuai dengan kasus sekolah tersebut (Tinti)
3. Clau : Apa penyebab diare dan karies gigi pada siswa dan bagaimana cara
mengatasi nya?
 Penyebab utama gigi berlubang adalah plak. Plak adalah lapisan lengket yang terdiri
dari bakteri dan asam. Hal ini pun terbentuk dari makanan atau minuman yang
mengandung gula sehingga berubah jadi asam. Beberapa kebiasaan buruk yang sering
di lakukan dapat menyebabkan plak pada gigi. Misalnya saja jarang gosok gigi dan
sering mengonsumsi makanan manis. Ketika Anda mengonsumsi makanan yang
tinggi gula bakteri di dalam mulut akan menghasilkan asam. Cara mengatasi nya
Sikat gigi 2 kali sehari, pakai pasta gigi fluoride, Pilih sikat gigi yang baik, Kurangi
makanan manis, dan rutin periksa ke dokter gigi.
Penyebab dari diare Gejala diare bervariasi. Penderita bisa merasakan satu atau lebih
gejala. Namun, gejala yang paling sering dirasakan penderita diare antara lain:
* Perut terasa mulas.
* Tinja encer, bahkan berdarah.
* Mengalami dehidrasi.
* Pusing, lemas, dan kulit kering.
Sebagian besar diare disebabkan oleh infeksi kuman di usus besar. Namun, diare yang
berlangsung lama dapat terjadi akibat radang di saluran pencernaan.
Pengobatan dan Pencegahan Diare
Penderita diare dapat meminum cairan elektrolit, guna mengganti cairan tubuh yang
hilang akibat diare. Selama terjadi diare, konsumsi makanan yang lunak dan
antibiotik atau obat anti diare. Untuk kondisi yang lebih serius, dokter mungkin akan
memberikan obat-obatan, seperti:
* Obat antibiotik
* Obat pereda nyeri
* Obat yang dapat memperlambat gerakan usus.
Untuk mencegah diare, Anda dianjurkan untuk selalu menjaga kebersihan diri dan
makanan, serta hindari konsumsi makanan dan meminum air yang tidak dimasak
hingga matang. (Syarah Huda)
 Penyebab diare dan karies pada siswa yaitu kurang menjaga kebersihan, anak
sekolahan cenderung lebih suka jajan di lingkungan sekolah dan mengkonsumsi
makanan manis yang belum tentu terjamin kebersihannya, sehinga terjadinya
perkembangan bakteri. (Raudhiatul Azzahra )
 Lingkungan, sarana yg tidak memadai, tidak mencuci tangan (Windah Anisyah)
4. Zahra : apa tindakan pertama yang dilakukan untuk mengatasi masalah pada
kasus tersebut ?
 Pemberian penyuluhan upaya promotif dan preventif, kuratif dan rehabilitative (Sri
Inda)
 Memberikan fasilitas kesehatan seperti sarana pencuci sabun untuk meningkatkan
pola hidup bersih dan sehat (Wella Oktarama)
5. Yeni : Apa faktor penyebab sekolah tersrbrt belum adanya fasilitas kesehatan yang
menunjang PHBS?
 Karena belum adanya program kesehatan PHBS pada UKS di sekolah dasar dan tidak
didukung dengan peralatan yang memadai yang bisa membantu dalam pelaksanaan
program PHBS di UKS sekolah. (Windah Anisyah)
6. Yuti : apa saja langkah-langkah Pembinaan PHBS di Institusi Kesehatan?
 1. Anatisis Situasi
2. Pembentukan Keiompok Kerja Penyusunan Kebijakan PHBS di Institusi Kesehatan
3. Pembuatan Kebijakan PHBS di Institusi Kesehatan
4. Penyiapan Infrastruktur
5. Sosialisasi Penerapan PHBS di Institusi Kesehatan
6. Penerapan PHBS
7. Pengawasan dan Penerapan sanksi
8. Pemantauan dan Evaluasi
(Sheli Sulistia Ningsih)
7. Tinti :Bagaimana tim perawat komunitas bisa melakukan upaya promotif preventif
kuratif dan rehabilaltif berjalan dengan optimal?
 Agar upaya promotif preventif kuratif dan rehabilitatif berjln dg optimal selain tim
perawat komunitas melakukan penyuluhan tentang cara mencuci tangan, diare, karies
gigi dan juga PHBS selain it pihak sekolah terkait juga harus menyiapkan fasilitas yg
menunjang sarana seperti alat2 untuk mencuci tangan sabun dan air yg mengalir
kemudian pihak sekolah juga harus lebih berkoordinasi lagi dalam pengelolaan UKS
serta adakan perawat kesehatan disekolah. (Wella Oktarama)
8. Sheli Sulistia : Apa manfaat dari pembinaan PHBS di sekolah?
 Terciptanya sekolah yang bersih dan sehat sehingga siswa, guru dan masyarakat
lingkungan sekolah terlindungi dari berbagai gangguan dan ancaman penyakit.
Meningkatkan semangat proses belajar mengajar yang berdampak pada prestasi
belajar siswa
Citra sekolah sebagai institusi pendidikan semakin meningkat sehingga mampu
menarik minat orang tua.
Meningkatkan citra pemerintah daerah di bidang pendidikan ( Yuti Sartika )
 Meningkatkan kesehatanya untuk tidak mudah sakit, menurunkan angka absensi sakit
(Tri Cahyani.
 Terciptanya sekolah yang bersih dan sehat sehingga siswa, guru dan masyarakat
lingkungan sekolah terlindungi dari berbagai gangguan dan ancaman penyakit.
Meningkatkan semangat proses belajar mengajar yang berdampak pada prestasi
belajar siswa
Citra sekolah sebagai institusi pendidikan semakin meningkat sehingga mampu
menarik minat orang tua.
Meningkatkan citra pemerintah daerah di bidang pendidikan
Menjadi percontohan sekolah sehat bagi daerah lain. (Windah Anisyah)
9. Tri Cahyani : Apa tujuan adanya pembinaan Phbs disekolah?
 ujuan dari gerakan PHBS adalah meningkatkan kualitas kesehatan melalui proses
penyadartahuan yang menjadi awal dari kontribusi individu – individu dalam
menjalani perilaku kehidupan sehari – hari yang bersih dan sehat bagi semua siswa
(Yeni Septiani)
 Untuk meningkatkan pengetahuan bagi siswa (Wella Oktarama)
10. Windah : Kapan waktu yang tepat bagi perawat komunitas memberikan
penyuluhan tentang PHBS dan karies gigi?
 Pada saat pendidikan dasar (Tinti)
 Setiap dua kali dalam setahun (Raudhiatul Azzahra, Syarah Huda)
IV. Pathway

Perawat Komunitas  Pengkajian sekolah dasar sriwijaya

Pertemuan kepala sekolah


Dan guru dengan perawat

Melakukan pelaksanaan ASKEP Komunitas

Pengkajian Diagnosa Perencanaan

Community
As a partner Planning of Action
PHBS Karies Gigi Diare
V. Learning Outcome
1. Mahasiswa mampu mengetahui definisi PHBS
2. Mahasiswa mampu mengetahui upaya dan strategi yang digunakan untuk meningkatkan
pelaksanaan PHBS tatanan sekolah
3. Mahasiswa mampu mengetahui penerapan PHBS
4. Mahasiswa mampu mengetahui indicator PHBS
5. Mahasiswa mampu mengetahui sasaran kelompok yang diberikan pembinaan PHBS di
sekolah
6. Mahasiswa mampu mengetahui hubungan PHBS dengan diare
7. Mahasiswa mampu mengetahui langkah pendekatan community as a partner
8. Mahasiswa mampu mengetahui factor-faktor yang mempengaruhi tingkat PHBS
9. Mahasiswa mampu mengetahui konsep PHBS di sekolah

VI. Hasil Belajar Mandiri


1. Definisi PHBS
Raudhiatul Azzahra
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah wujud keberdayaan masyarakat yang sadar,
mau dan mampu mempraktekkan PHBS. Dalam PHBS ada 5 program prioritas yaitu KIA, Gizi,
Kesehatan Lingkungan, Gaya Hidup, Dana Sehat /Asuransi Kesehatan/JPKM. Dengan demikian,
upaya untuk meningkatkan pengetahuan, sikap, dan tindakan dalam menciptakan suatu
kondisi bagi kesehatan perorangan, keluaga, kelompok dan masyarakat secara
berkesinambungan.
Yeni
PHBS adalah Sekumpulan perilaku yang dipraktikan atas kesadaran Masyarakat
Windah Anisyah
Suatu tindakan pencegahan agar masyarakat terhindar dari penyakit

Tri Cahyani
Upaya untuk memperdayakan siswa, guru agar mau dan mampu untuk melakukan
perilaku hidup sehat
Yuti Sartika
Sekumpulan perilaku yang dilakukan atas kesadaran
Sheli Sulistia Ningsih

2. upaya dan strategi yang digunakan untuk meningkatkan pelaksanaan PHBS


tatanan sekolah
Syarah Huda
Meliputi : advokasi, bina suasana, dan pemberdayaan. Advokasi merupakan
pendekatan kepada para pengambil keputusan/kebijakan tertentu.

Winda Clau
Yaitu : pendidikan kesehatan, usaha dasar untuk menyiapkan peserta didik agar
dapat tumbuh kembang sesuai, selaras, seimbang dan sehat baik fisik, mental, soasial,
maupun lingkungan melalui kegiatan bimbingan. Yang kedua dengan pelayanan
kesehatan dan yang ketida pembinaan lingkungan sekolah sehat.
Sri Inda Rahayu

3. Penerapan PHBS
Raudhiatul Azzahra
Dilakukan dengan pendekatan usaha kesehatan sekolah (UKS), dengan menitik
beratkan kepada sanitasi atau pengawasan berbagai factor lingkungan yang dapat
mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat.

Wella Oktarama
Pertama pemberdayaan kedua bina suasana dan yang ketidak advokasi. Melalui
pemberdayaan siswa dibiasakan untuk selalu menjaga kebersian diri serta lingkungan.
Bian suasana dilakukan dengan menunjuk salah satu tenaga pendidik/guru untuk
menjadi coordinator UKS yang bertanggungjawab dalam kegiatan UKS
4. Indicator PHBS
Sheli Sulistia
Mencuci tgn menggunakan sabun, mengkonsumsi jajanaan sehat di kantin sekolah,
menggunakan fasilitas jamban bersih dan sehat, melaksankana olahraga teratur,
memberantas jentik nyamuk disekolah, tidak merokok di lingkungan sekolah,
mengukur berat dan tinggi badan setiap satu bulan sekali, dan membuang sampah pada
tempatnya.
5. sasaran kelompok yang diberikan pembinaan PHBS di sekolah
Wella Oktarama
Primer, sekunder, tersier. Primer dengan pembinaaan siswa SD dimana mereka
diharapkan dapat mengetahui dan melaksanakan PHBS. Sekunder adalah guru. Dan
tersier adalah org yang berfungsi untuk mengambil keputusan formal seperti komite
sekolah, kepala desa, lurah, camat, dinkes, punsesmas dsb.

Winda Claudya
Kelas satu : fase penyesuaian dlm lingkungan hasil pelaksanaan UKS dikelas satu
terdahulu
Kelas tiga : untuk mengevaluasi hasil pelaksanaan UKS di kelas
6. hubungan PHBS dengan diare
Tinti
hal ini sesuai dengan pernyataan perilaku yang buruk akan memberi sumabangan besar
dalam menimbulkan kesakitan diare
Winda Anisyah
Karena perilaku PHBS yang kurang pd anak sekolah menyebakan munculnya berbagai
penyakit, salah satunya diare. Biasanya kejadian diare lebh besar pada anak yang
memunyai PHBS tidak baik
Syarah Huda
Menurut meili, perilaku cuci tangan mampu memeberantas penyakit seperti diare. Oleh
dengan karena itu kebiasaan cuci tgn menjadi upaya untuk meningkatkan perilaku
hidup bersih dan sehat.

7. langkah pendekatan community as a partner


Windah Anisyah
Community as a partner merupakan salah satu model yang dapat diterapkan untuk
menurunkan stressor yang mencakup : kesinambungan system, sebuah komunitas sehat
dan termasuk di dalamnya pemeliharaan kesehatan komunitas serta promosi kesehatan
komunitas

Yeni septiani

8. factor-faktor yang mempengaruhi tingkat PHBS


Yeni Septiani
Menurut Lawrence Green, factor yang mempengaruhi perilaku hidup sehat dibagi
menjadi 3 bagian yaitu factor predisposisi (umur tingkat pengetahuan asyarakat dan
tingkatan pendidikanmasyarakat). Factor pemungkin (Fasilitas dan srana ). Dan factor
penguat (Dukuangan Tokoh Masyarakat.

Windah Anisyah
Ekonomi, social budaya, tingkat pengetahuan, tingkat pendidikan, adanya peranan
tenaga kesehatan dan pengaruh dari tokohnya.

Tri Cahyani
Karena guru guru yang berperan aktif dalam pelayanan kesehatan terutama dalam
mengajarkan tentang bagaimana menerapkan perilaku PHBS

9. Konsep PHBS di sekolah


3 domain : pengetahuan terhadap kesehatan, sikap untuk merespon tindakan kesehatan,
dan praktik atau tindakan kesehatan

Anda mungkin juga menyukai