Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN NUTOLENSI TUTORIAL KASUS 2

BLOK KEPERAWATAN KOMUNITAS II

Dosen Pengampu :
Ns. Kamariyah S.Kep., M.Kep.

Disusun Oleh Kelompok 4B :

G1B121074 Yulia Rahma Putri


G1B121076 Utari Pujimori
G1B121078 Faiz Medica Putra
G1B121080 Jesica Juliana Wati
G1B121082 Hadi Nazipatul Putra
G1B121084 Icu Saskiah
G1B121086 Branata Esa Wirayudha
G1B121088 Ratna Darma Adila
G1B121090 Shelly Afriani
G1B121094 Chika Khansa Fathiya
G1B121096 Selzi Dhea Astikayuni
G1B121098 Veni Misriyani

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS JAMBI
TAHUN 2024
Kasus 2 Tutorial

Di salah satu sekolah Lanjutan Tingkat Pertama ( SLTP), yang berada di wilayah Telanai Pura
Kota Jambi, Perawat Komunitas melakuan Community Assesment dengan pendekatan
community as a partner, untuk menegakan diagosis yang tepat perawat melakukan pengkajian
core dan sub sistem community. saat dilakukan screnning dari 300 siswa di dapatkan data 60
siswa menderita ISPA, 43 siswa diare, 70 orang siswa obesitas, 56 siswa dengan karies gigi,
informasi dari guru ada 34 siswa menderita hepatitis. informasi didapat dari wawancara dgn
guru, prestasi siswa cenderung menurun. rata-rata siswa izin karena sakit ISPA dan diare.
Dari pengamatan perawat sekolah tersebut belum memiliki fasilistas yang memadai, yang
dapat menunjang PHBS, Sebenar nya sekolah tersebut memiliki UKS, tapi trias uks belum
berjalan dengan baik karena tidak ada perawat kesehatan sekolah, sehingga program health
promotion school terkait promotion,preventif, kuratif dan rehabilitatif belum bisa berjalan
dengan Optimal.

LO :
1. Jelaskan community As a Partner?
2. Apa Masalah Utama dari Kasus?
3. Bagaimana cara nya institusi sekolah menerap kan PHBS?
4. Apa saja Upaya Promotif, Preventif, kuratif dan rehabilitastif dalam mengembangkan
PHBS di sekolah?
5. Terias UKS
6. Sasaran UKS
7. Syarat Pendirian UKS
8. Bagaimacara menetukan diagnosis Prioritas dalam Keperawatan komunitas

Moderator : Utari Pujimori_G1B121076


Notulen : Ratna Darma Adila_G1B121088
STEP I (KLASIFIKASI ISTILAH SULIT)
1. Diare (Selzi Dhea A_G1B121096)
2. PHBS (Faiz Medica P_G1B121078)
3. Obesitas (Chika Khansa F_G1B121094)
4. Trias UKS (Yulia Rahma P_G1B121074)
5. ISPA (Hadi Nazipatul P_G1B121082)
6. Hepatitis (Jesica Juliana W_G1B121080)
7. Karies Gigi (Ratna Darma A_G1B121088)
8. Comunmunity Assessment (Utari Pujimori_G1B121076)
9. Community as Partner (Veni Misriyani_G1B121098)
10. Preventif (Shelly Afriani_G1B121090)

JAWABAN :
1. Diare adalah keluhan buang air besar encer atau berair yang terjadi lebih dari 3 kali dalam
sehari. Diare umumnya disebabkan oleh konsumsi makanan atau minuman yang
terkontaminasi virus, bakteri, atau parasite. (Faiz Medica P_G1B121078)
Diare merupakan penyakit yang ditandai dengan perubahan bentuk dan konsistensi tinja,
serta bertambahnya frekuensi buang air besar dari biasanya hingga 3 kali atau lebih dalam
sehari. Kandungan air dalam tinja lebih banyak dari biasanya (normal 100-200 ml per jam)
atau frekuensi buang air besar lebih dari 4 kali pada bayi dan 3 kali pada anak (Fida, 2021)
(Hadi Nazipatul P_G1B1210882)
Diare adalah suatu gangguan tentang proses defekasi (Buang Air Besar) dimana proses
tersebut lebih dari 3 kali dan berbentuk encer. Buang air besar encer tersebut dapat atau
tanpa disertai lendir dan darah. (Jesica Juliana W_G1B121080)
Kesimpulan Diare : Diare adalah keluhan buang air besar encer atau berair yang terjadi
lebih dari 3 kali dalam sehari. Diare umumnya disebabkan oleh konsumsi makanan atau
minuman yang terkontaminasi virus, bakteri, atau parasit. Diare ini bisa
berlangsung selama 14 hari. (Utari Pujimori_G1B121076)

2. Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) adalah upaya untuk memberikan pengalaman
belajar atau menciptakan suatu kondisi bagi perorangan, keluarga, kelompok, dan
masyarakat, dengan membuka jalur komunikasi, memberikan informasi dan melakukan
edukasi, untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku, melalui pendekatan
pimpinan (advokasi), bina suasana (sosial support) dan pemberdayaan masyarakat
(empowerment) sehingga dapat menerapkan caracara hidup sehat, dalam rangka menjaga,
memelihara dan meningkatkan kesehatannya (Dinkes, 2006). (Yulia Rahma
P_G1B121074)
Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) adalah sekumpulan perilaku yang dipraktikkan
atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran yang menjadikan seseorang, keluarga,
kelompok atau masyarakat mampu menolong dirinya sendiri (mandiri) di bidang
kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan masyarakat. (Chika Khansa
F_G1B121094)
PHBS adalah singkatan dari Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. Ini mengacu pada praktik-
praktik yang ditujukan untuk menjaga kesehatan individu dan mencegah penyebaran
penyakit melalui tindakan seperti mencuci tangan dengan benar, menjaga kebersihan
lingkungan, dan menjaga pola makan yang sehat. (Branata Esa W_G1B121086)
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan
atas kesadaran sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri di
bidang kesehatan dan dapat berperan aktif dalam kegiatan –kegiatan kesehatan dan
berperan aktif dalam kegiatan–kegiatan kesehatan di masyarakat. (Ratna Darma
A_G1B121088)
PHBS merupakan kependekan dari Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. Terdapat langkah –
langkah berupa edukasi melalui pendekatan pemuka atau pimpinan masyarakat,
pembinaan suasana dan juga pemberdayaan masyarakat dengan tujuan kemampuan
mengenal dan tahu masalah kesehatan yang ada di sekitar; terutama pada tingkatan rumah
tangga sebagai awal untuk memperbaiki pola dan gaya hidup agar lebih sehat. Tujuan
utama dari gerakan PHBS adalah meningkatkan kualitas kesehatan melalui proses
penyadartahuan yang menjadi awal dari kontribusi individu – individu dalam menjalani
perilaku kehidupan sehari – hari yang bersih dan sehat. Manfaat PHBS yang paling utama
adalah terciptanya masyarakat yang sadar kesehatan dan memiliki bekal pengetahuan dan
kesadaran untuk menjalani perilaku hidup yang menjaga kebersihan dan memenuhi
standar kesehatan. (Utari Pujimori_G1B121076)
Kesimpulan PHBS : PHBS merupakan kependekan dari Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat. Sedangkan pengertian PHBS adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan
karena kesadaran pribadi sehingga keluarga dan seluruh anggotanya mampu menolong
diri sendiri pada bidang kesehatan serta memiliki peran aktif dalam aktivitas masyarakat.
Terdapat langkah – langkah berupa edukasi melalui pendekatan pemuka atau pimpinan
masyarakat, pembinaan suasana dan juga pemberdayaan masyarakat dengan tujuan
kemampuan mengenal dan tahu masalah kesehatan yang ada di sekitar; terutama pada
tingkatan rumah tangga sebagai awal untuk memperbaiki pola dan gaya hidup agar lebih
sehat.Tujuan utama dari gerakan PHBS adalah meningkatkan kualitas kesehatan melalui
proses penyadartahuan yang menjadi awal dari kontribusi individu – individu dalam
menjalani perilaku kehidupan sehari – hari yang bersih dan sehat. Manfaat PHBS yang
paling utama adalah terciptanya masyarakat yang sadar kesehatan dan memiliki bekal
pengetahuan dan kesadaran untuk menjalani perilaku hidup yang menjaga kebersihan dan
memenuhi standar kesehatan. (Utari Pujimori_G1B121076)

3. Obesitas adalah kondisi medis yang ditandai oleh penumpukan lemak tubuh yang berlebi
han, sehingga dapat meningkatkan risiko terjadinya berbagai masalah kesehatan (Shelly
Afriani_G1B121090)
Obesitas merupakan penumpukan lemak yang berlebihan akibat ketidakseimbangan
asupan energi (energy intake) dengan energi yang digunakan (energy expenditure)
dalam waktu lama (Selzi Dhea A_G1B121096)
Obesitas adalah keadaan yang menunjukkan adanya kelebihan lemak tubuh yang
umumnya ditimbun dalam jaringan subkutan (bawah kulit), (Jesica Juliana
W_G1B121080)
Kesimpulan Obesitas : Obesitas adalah kondisi berat badan melebihi batas normal karena
adanya penumpukan lemak berlebih di dalam tubuh. Obesitas terjadi karena asupan kalori
lebih banyak dibandingkan jumlah kalori yang dibakar, sehingga tubuh akan menyimpan
kalori yang tidak digunakan dalam bentuk lemak. Salah satu hal yang dapat memicu
terjadinya obesitas adalah gaya hidup sedentari atau sedentary lifestyle (Utari
Pujimori_G1B121076)

4. UKS adalah usaha yang di lakukan untuk meningkatkan kesehatan anakusia sekolah pada
setiap jalur,jenis dan jenjang pendidikan mulai dari TKsampai SMA/SMK/MA.(Tim
pembina UKS,2010: 7) UKS adalah usahaKesehatan masyarakat yang di jalankan di
sekolah-sekolah, dengan sasaran utama adalah anak-anak sekolah dan lingkunganya,
(Soenarjo,2002: 1) (Veni Misriyani_G1B121098)
Trias uks adalah tiga program pokok uks atau usaha kesehatan. sekolah, yang meliputi
pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan dan pembinaan lingkungan sekolah. (Icu
Saskiah_G1B121084)
Trias UKS adalah singkatan dari "Tri Asas Utama Kesehatan Sekolah." Ini adalah
pendekatan yang diterapkan di sekolah-sekolah untuk meningkatkan kesehatan siswa
dengan fokus pada tiga aspek utama: kesehatan fisik, kesehatan mental, dan kesehatan
lingkungan. (Hadi Nazipatul P_G1B121082)
Trias uks adalah tiga program pokok uks atau usaha kesehatan. sekolah, yang meliputi
pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan dan pembinaan lingkungan sekolah. (Icu
Saskiah_G1B121084)
Kesimpulan Trias UKS : Trias UKS atau Tri Program Usaha Kesehatan Sekolah adalah
tiga program pokok dalam pembinaan dan pengembangan UKS. Trias UKS dilakukan
guna meningkatkan kesadaran hidup sehat dan derajat kesehatan peserta didik di
lingkungan sekolah. Selain itu, Trias UKS juga dijadikan pedoman bagi UKS dalam
menolong murid dan warga sekolah lain yang sakit. Tujuan tersebut tercermin melalui
logo UKS yang berbentuk segitiga. Tiga program pokok dalam Trias UKS meliputi
pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan, dan pembinaan lingkungan kehidupan
sekolah sehat. (Utari Pujimori_G1B121076)

5. Infeksi Saluran Pernapasan Akut atau biasa disebut dengan ISPA merupakan infeksi yang
menyerang saluran pernapasan manusia, baik itu saluran pernapasan atas seperti hidung,
laring, hingga telinga bagian tengah maupun saluran pernapasan bawah seperti bronkus,
bronkiolus, serta trakea. Penyakit ini disebabkan oleh virus atau bakteri yang bisa menular
dan bisa menyebabkan kematian. (Faiz Medica P_G1B121078)
Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) adalah infeksi yang menyerang saluran
pernafasan akut seperti hidung, tenggorokan, dan paru-paru yang bisa berlangsung hingga
kurang lebih 14 hari. (Jesica Juliana W_G1B121080)
Infeksi saluran pernafasan akut adalah infeksi yang terjadi disaluran pernafasan,baik
saluran pernafasan atas maupun bawah. Infeksi ini disebabkan oleh virus, jamur, dan
bakteri. (Chika Khansa F_G1B121094)
Kesimpulan ISPA : Infeksi Saluran Pernapasan Akut atau ISPA adalah infeksi yang
menyerang saluran pernapasan, baik saluran atas maupun bawah. Kondisi ini dapat terjadi
pada beberapa organ pernapasan seperti sinus, faring, laring hingga hidung. (Utari
Pujimori_G1B121076)

6. Hepatitis merupakan peradangan pada hati yang disebabkan oleh berbagai macam
penyebab baik infeksi maupun non infeksi. Diantara penyebab infeksi adalah virus,
bakteri, jamur, dan organisme parasit. Selain itu, penyebab tidak menular atau non infeksi
dapat dipengaruhi dengan penggunaan obat-obatan, konsumsi alkohol, perubahan
metabolisme, penyakit autoimun dan keturunan (Samji, 2017).(Ratna Darma
Adila_G1B121088)
Penyakit hepatitis merupakan suatu penyakit radang pada organ hati manusia yang dapat
disebabkan oleh banyak faktor, salah satu yang terbanyak adalah infeksi virus. adanya
virus yang berkembang biak (Selzi Dhea A_G1B121096)
Hepatitis adalah penyakit yang memiliki gejala berupa peradangan pada organ hati.
Jenisnya terbagi dua berdasarkan sifatnya, yaitu akut dan kronis. Jenis akut terjadi bisa
secara tiba-tiba dalam kurun waktu yang cenderung singkat. Sementara yang kronis
berkembang perlahan dan merupakan kondisi jangka panjang. Sialnya, keduanya sama-
sama mengganggu berbagai fungsi tubuh, terutama yang berkaitan dengan metabolisme.
Hal ini terjadi karena hati berperan penting dalam metabolisme tubuh, seperti
menghasilkan empedu, mengurai berbagai zat, menetralisir racun, mengaktifkan enzim
dan lain sebagainya. (Utari Pujimori_G1B121076)
Kesimpulan Hepatitis : Hepatitis adalah penyakit yang memiliki gejala berupa
peradangan pada organ hati. Kondisi ini bisa terjadi karena infeksi virus, kebiasaan minum
alkohol, paparan zat beracun atau obat-obatan tertentu.
Hal ini terjadi karena hati berperan penting dalam metabolisme tubuh, seperti
menghasilkan empedu, mengurai berbagai zat, menetralisir racun, mengaktifkan enzim
dan lain sebagainya. (Utari Pujimori_G1B121076)

7. Karies gigi adalah penyakit yang mengakibatkan perubahan pada gigi, seperti pengapuran,
lubang, atau patah, yang disebabkan oleh penyebaran bakteri dan konsumsi makanan dan
minuman yang mengandung karbohidrat, seperti sukrosa dan laktosa, yang memicu proses
pengendapan kalsium dan fosfat pada permukaan gigi (Shelly Afriani_G1B121090)
Karies gigi merupakan suatu infeksi yang merusak struktur gigi, hal inidapat
menyebabkan gigi berlubang. Biasanya anak-anak yang mengalamikaries gigi akan
memiliki gejala ada bintik hitam atau coklat pada gigi,terdapat lubang dan gejala yang
lainnya. Karies gigi dapat diakibatkankarena ketidaktepatan menggosok gigi juga menjadi
salah satu faktorterjadinya karies gigi pada anak. Waktu yang tepat untuk gosok gigiadalah
pagi hari setelah makan dan sebelum tidur. Setelah makan dianjurkan. (veni
Misriyani_G1B121098)
Kesimpulan Karies Gigi : Karies gigi adalah masalah gigi berlubang, yaitu ketika gigi
mengalami kerusakan serta pembusukan di bagian luar dan dalam. Kondisi ini merupakan
permasalahan gigi yang dapat menyerang saraf, sering kali karies gigi disebabkan oleh
aktivitas bakteri Streptococcus mutans di dalam mulut. (Utari Pujimori_G1B121076)

8. Community assessment adalah proses untuk mengumpulkan informasi tentang kebutuhan,


sumber daya, dan karakteristik masyarakat tertentu. Ini melibatkan analisis data untuk
memahami masalah dan kekuatan yang ada dalam komunitas tersebut, sehingga dapat
membantu dalam merancang program atau layanan yang sesuai dan efektif untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat tersebut. (Hadi Nazipatul P_G1B121082),
Community asasement suatu proses mengumpulkan, menganalisis dan melaporkan
informasi mengenai kebutuhan masyarakat dan besarnya kapasitas atau kekuatan yang ada
dimasyarakat untuk memenuhi kebutuhan tersebut. (Icu Saskiah_G1B121084)
Kesimpulan Community assessment : Community assessment adalah suatu proses
mengumpulkan, menganalisis dan melaporkan informasi mengenai kebutuhan masyarakat
dan besarnya kapasitas atau kekuatan yang ada dimasyarakat untuk memenuhi kebutuhan
tersebut. (Utari Pujimori_G1B121076)

9. Community As a Partner dalah suatu proses pengumpulan, menganalisis, dan pelaporan


informasi tentang kebutuhan suatu komunitas dan kapasitas atau kekuatan yang tersedia
untuk memenuhi kebutuhan komunitas tersebut. berfokus pada asset lokal, sumber daya,
dan aktivitas serta kesenjangan, hambatan, atau kebutuhan yang muncul (Yulia Rahma
P_G1B121074),
community as partner" adslah (komunitas sebagai mitra) Konsep ini merujuk pada
keterlibatan dan kemitraan antara suatu organisasi atau entitas dengan komunitas lokal
atau lebih luas, di mana mereka bekerja bersama untuk mencapai tujuan tertentu, seperti
pembangunan masyarakat, pemberdayaan ekonomi, atau peningkatan kesejahteraan.
(Hadi Nazipatul P_G1B121082)
Kesimpulan Community as a partner : Suatu komunikasi yang memberikan umpan
balik dan menciptakan lingkungan sesuai oleh perawat bagi masyarakat. (Utari
Pujimori_G1B121076)

10. Preventif adalah suatu upaya pencegahan terhadap masalah kesehatan atau penyakit.
(Chika Khansa Fathiya_G1B121094),
Preventif atau yang biasa disebut pencegahan penyakit yaitu usaha yang ditunjukkan
untuk mencegah terjadinya penyakit melalui usaha-usaha pemberian imunisasi pada bayi,
anak, ibu hamil serta pemeriksaan secara berkala untuk mendeteksi penyakit secara dini.
(Jesica Juliana W_G1B121080)
Kesimpulan Preventif : Suatu tindakan pencegahan terhadap suatu masalah kesehatan
penyakit. (Utari Pujimori_G1B121076)

STEP II (IDENTIFIKASI MASALAH)


1. Berdasakan kasus, apa saja yang termasuk data core dan data subsistem? (Veni
Misriyani_G1B121098)
2. Apa saja fasilitas penunjang PHBS disekolah? (Faiz Medica P_G1B121078)
3. Jelaskan bagimana cara perawat melakukan community assessment dengan pendekatan
community as partner? (Icu Saskiah_G1B121084)
4. Bagaimana peran perawat komunitas dalam mengembangkan PHBS di sekolah? (Selzi
Dhea A_G1B121096)
5. Bagimana solusi agar trias UKS seperti pada kasus dapat berjalan dengan baik? (Jesica
Juliana W_G1B121080)
6. Sebutkan contoh penerapan community as a partner dalam keperawatan? (Utari
Pujimori_G1B121076)

STEP III (ANALISIS MASALAH)


1. Dalam kasus data core dan data subsistem yang meliputi:
1) Data mengenai siswa yang menderita ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Atas)
dengan jumlah 60 siswa.
2) Data mengenai siswa yang menderita diare dengan jumlah 43 siswa.
3) Data mengenai siswa yang obesitas dengan jumlah 70 orang.
4) Data mengenai siswa yang menderita karies gigi dengan jumlah 56 siswa.
5) Data mengenai siswa yang menderita hepatitis dengan jumlah 34 siswa, yang
didapatkan dari wawancara dengan guru.
6) Data mengenai prestasi siswa yang cenderung menurun.
7) Data mengenai rata-rata siswa yang mendapat izin karena sakit ISPA dan diare
Data ini dapat dikatakan sebagai data core karena mereka langsung menggambarkan
kondisi siswa yang diukur dalam pengkajian, sementara data lainnya seperti informasi
mengenai UKS (Unit Kegiatan Siswa) dan program promosi, preventif, kuratif, dan
rehabilitasi (PHBS) dapat dikatakan sebagai data subsistem karena mereka membantu
memahami konteks dan keadaan sekolah. (Shelly Afriani_G1B121090)

2. Fasilitas yang menunjang PHBS di sekolah


Fasilitas penunjang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di sekolah sangat penting
untuk menciptakan lingkungan yang mendukung praktik kesehatan yang baik bagi siswa,
guru, dan staf sekolah. Berikut adalah beberapa contoh fasilitas penunjang PHBS di
sekolah:
1) Toilet dan Fasilitas Sanitasi: Toilet yang bersih, nyaman, dan berfungsi dengan baik
sangat penting untuk menjaga kebersihan dan kesehatan siswa dan staf sekolah. Toilet
harus dilengkapi dengan fasilitas cuci tangan, seperti air bersih, sabun, dan tisu, untuk
mendorong praktik mencuci tangan yang baik.
2) Tempat Cuci Tangan: Penempatan tempat cuci tangan yang strategis di seluruh area
sekolah, termasuk di sekitar toilet, di kantin, dan di area kelas, membantu memastikan
akses yang mudah untuk mencuci tangan secara berkala.
3) Sumber Air Bersih: Ketersediaan air bersih yang mencukupi sangat penting untuk
menjaga kebersihan dan kesehatan.
4) Kantin Sehat: Kantin sekolah dapat menjadi fasilitas penunjang PHBS dengan
menyediakan makanan sehat dan bergizi bagi siswa. Menu makanan yang seimbang,
beragam, dan memperhatikan prinsip-prinsip gizi seimbang dapat membantu
mendukung pola makan sehat di kalangan siswa.
5) Tempat Pembuangan Sampah: Penempatan tempat sampah yang cukup dan teratur di
seluruh area sekolah membantu menjaga kebersihan lingkungan dan mendorong
praktik pembuangan sampah yang tepat.
6) Fasilitas Olahraga dan Rekreasi: Ruang terbuka dan fasilitas olahraga seperti lapangan
basket, lapangan sepak bola, atau area bermain dapat memberikan kesempatan bagi
siswa untuk berolahraga dan menjaga kebugaran fisik mereka.
7) Ruang Kelas Bersih dan Tertata: Lingkungan belajar yang bersih, rapi, dan nyaman
membantu menciptakan kondisi yang kondusif untuk belajar dan meningkatkan
kesejahteraan siswa.
8) Program Edukasi PHBS: Selain fasilitas fisik, program edukasi dan kesadaran tentang
PHBS juga penting. Hal ini dapat mencakup penyuluhan, pelatihan, dan kegiatan-
kegiatan yang mendorong praktik kesehatan yang baik di antara siswa, guru, dan staf
sekolah. (Chika Khansa Fathiya_G1B121094)
3. Perawat yang melakukan community assessment dengan pendekatan "community as
partner" akan terlibat secara aktif dengan komunitas yang mereka layani. Berikut adalah
langkah-langkah yang bisa diambil:
1) Identifikasi Komunitas: Perawat harus mengidentifikasi komunitas yang akan mereka
layani dan memahami karakteristik demografis, sosial, budaya, dan ekonomi dari
komunitas tersebut.
2) Pendekatan Kolaboratif: Perawat perlu mendekati komunitas dengan sikap kolaboratif
dan menghargai keahlian dan pengalaman yang dimiliki oleh anggota komunitas.
3) Pengumpulan Data: Perawat dapat mengumpulkan data dengan melakukan wawancara,
observasi, dan analisis dokumentasi untuk memahami kebutuhan, masalah kesehatan,
sumber daya, dan kekuatan komunitas.
4) Analisis Data: Data yang terkumpul kemudian dianalisis untuk mengidentifikasi pola,
tren, dan masalah kesehatan utama yang perlu diatasi.
Identifikasi Sumber Daya dan Kekuatan:
1) Perawat harus mengidentifikasi sumber daya dan kekuatan internal yang ada dalam
komunitas, seperti organisasi masyarakat, tokoh masyarakat, atau budaya yang
mendukung kesehatan.
2) Implementasi dan Evaluasi: Rencana aksi bersama kemudian diimplementasikan
dengan melibatkan anggota komunitas dalam setiap langkahnya. Perawat juga perlu
terus melakukan evaluasi untuk memastikan bahwa upaya yang dilakukan sesuai
dengan kebutuhan dan tujuan komunitas.
3) Dengan pendekatan "community as partner", perawat menjadi mitra aktif dalam
memperkuat kapasitas komunitas untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan
mereka sendiri. (Hadi Nazipatul P_G1B121082)
Cara perawat melakukan model pengkajian comunity as partner ialah dengan
menggunakan Community Assesment Wheel (Roda Pengkajian Komunitas). Pedoman
dalam melakukan Roda pengkajian komunitas ini terdiri dari 3 bagian : Community Core
(inti komunitas), Subsistem komunitas dan persepsi
• Pada inti komunitas, terdapat sejarah, demografi, etnis, nilai dan keyakinan.
• Pada subsistem terdapat lingkungan, pelayanan kesehatan, ekonomi, transportasi
dan keamanan, politik dan pemerintahan, komunikasi, pendidikan, rekreasi
• Pada persepsi, terdapat warga dan persepsi anda. (Yulia Rahma P_G1B121074),
Model community as partner terdapat dua komponen utama yaitu roda pengkajian
komunitas dan proses keperawatan. Roda pengkajian komunitas terdiri(1) inti komunitas
(the community core), (2) subsistem komunitas (the community subsystems), dan (3)
persepsi (perception). Model ini lebih berfokus pada perawatan kesehatan masyarakat yang
merupakan praktek, keilmuan, dan metodenya melibatkan masyarakat untuk berpartisipasi
penuh dalam meningkatkan kesehatannya. {Sumber: Anderson McFarlan,:
Community as Partner. (Veni Misriyani_G1B121098)
Kesimpulan : Pendekatannya dengan cara kolaboratif, pengumpulan data dengan
wawanca observasi dll, analisis data untuk mengidentifikasi trend kesehatan, identifikasi
sumber daya dan kekuatan di komunitas, implementasi, dan evaluasi. Roda pengkajian
komunitas core inti core presepsi, perawatan kesehatan masyarakat. (Utari
Pujimori_G1B121076)

4. Peran perawat komunitas dalam mengembangkan Program Hidup Berkelanjutan Sekolah


(PHBS) disekolah dapat dilihat dari berbagai aspek, seperti:
1. Melakukan pengamatan dan pengkajian core dan subsistem komunitas
2. Membangun kolaborasi dengan masyarakat sebagai mitra dalam mengembangkan
PHBS
3. Memfasilitasi program promosi, preventif, kuratif, dan rehabilitas
4. Membantu mengidentifikasi dan mengatasi masalah kesehatan siswa
5. Memperluas kesadaran siswa tentang kesehatan dan memperkuat komitmen mereka
dalam mengikuti program PHBS (Shelly Afriani_G1B121090)
Perawat komunitas di Sekolah
1. Sebagai pelaksana asuhan keperawatan di Sekolah
a) Mengkaji maslah kesehatan dan keperawatan peserta didik dengan melakukan
pengumpulan data, analisa, dan perumusan masalah dan prioritas masalah.
b) Menyusun perencanaan kegiatan UKS bersama TPUKS.
c) Melaksanakan kegiatan UKS sesuai dengan rencana kegiatan yang disusun.
d) Penilaian dan pemantauan kegiatan UKS.
e) Pencatatan dan pelaporan sesuai dengan prosedur yang ditetapkan.
2. Sebagai pengelola kegiatan UKS. Perawat kesehatan yang bertugas di puskesmas dapat
menjadi salah seorang anggota dalam TPUKS, atau dapat juga ditunjuk sebagai seorang
koordinator UKS ditingkat puskesmas.
3. Sebagai penyuluh dalam bidang kesehatan
Dilakukan langsung melalui penyuluhan kesehatan bersifat umum dan klasikal, atau secara
tidak langsung sewaktu pemeriksaan kesehatan peserta didik secara perseorangan. (Ratna
Darma Adila_G1B121088)
Perawat komunitas yang berperan di lingkungan sekolah pun berperan sebagai pendidik
yang memiliki wewenang dalam upaya pendidikan kesehatan yang dibutuhkan oleh
masyarakat sekolah untuk mewujudkan sekolah yang sehat. Perawat memberikan
informasi dan konseling terkait masalah keperawatan yang terjadi di sekolah kepada
individu, keluarga dan kelompok sebagai upaya peningkatan derajat kesehatan di
masyarakat sekolah. Pendidikan kesehatan difokuskan pada prilaku makan yang sehat
sesuai gizi seimbang dan pemenuhan kebutuhan aktivitas fisik yang adekuat bagu anak
dengan masalah kelebihan berat badan dan kegemukan. (Jesica Juliana W_G1B121080)
Perawat komunitas memiliki peran penting dalam mengembangkan Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat (PHBS) di sekolah. Mereka dapat memberikan edukasi kepada siswa, guru, dan
orang tua tentang pentingnya PHBS melalui penyuluhan, pelatihan, dan kampanye
kesehatan di lingkungan sekolah. Selain itu, mereka juga dapat melakukan monitoring dan
evaluasi terhadap implementasi PHBS di sekolah untuk memastikan keberhasilannya.
Dengan demikian, peran perawat komunitas membantu menciptakan lingkungan sekolah
yang sehat dan mendukung pertumbuhan serta perkembangan optimal siswa.(Hadi
Nazipatul P_G1B121082)
a. Sebagai pelaksana askep disekolah.
• mengkaji masalah kesehatan dan keperawatan peserta didik dengan melakukan
pengumpulan data, analisa data dan perumusan masalah dan prioritas masalah
penyusunan perencanaan kegiatan UKS bersama TPUKS
• melaksanakan kegiatan UKS sesuai dengan rencana kegiatan yang disusun
• penilaian dan pemantauan hasil kegiatan UKS
• pencatatan dan pelaporan sesuai dengan prosedur yang ditetapkan
b. Sebagai pengelola kegiatan UKS
• anggota dalam TP UKS
• koordinator UKS di Puskesmas
c. sebagai penyuluh dalam bidang kesehatan. (Utari Pujimori_G1B121076)
Kesimpulan : Aspek yang dilakukan dengan cara pengamatan, pengkajian core, inti core
8 sub sistem,kolaborasi, melakukan pengkajian dengan cara promotif, preventif, kuratif,
dan rehabilitatif. Juga melakukan Pelaksanaan askep di sekolah, melakukan pengelolaan
kegiatan uks, dan penuluhan dibidang kesehatan dikarenakan perawat sebagai pendidik
untuk sekolah untuk meningkatan derajat kesehatan sekolah dengan makanan sehat dengan
gizi yg seimbang dan bisa edukasi dan monitoring phbs itu sendiri. (Utari
Pujimori_G1B121076)

5. Dalam proses pelaksanaan trias UKS harus terpenuhi tiga hal yakni pendidikan kesehatan,
pelayanan kesehatan, dan pembinaan sekolah yang sehat. Dalam pendidikan kesehatan
merupakan upaya memberikan bimbingan kepada peserta didik untuk meningkatkan
pengetahuan kemampuan dan keterampilan peserta didik dalam melaksanakan perilaku
hidup dan sehat agar dapat tumbuh dan berkembang dengan baik, selain di bidang
kesehatan peserta didik juga dibina dalam bidang kesehatan lingkungan yang merupakan
bagian yang sangat mempengaruhi pembentukan pribadi peserta didik, adanya proses
kenaikan bagi peserta didik maka harus menyelenggarakan kegiatan sosialisasi setiap tahun
sehingga seluruh peserta didik terpapar materi kesehatan dan kesehatan lingkungan. (Icu
Saskiah_G1B121084)

6. Penerapan community as a partner dalam bidang keperawatan dapat dilakukan melalui


berbagai kegiatan kolaboratif dengan masyarakat, seperti:
1) Melibatkan masyarakat dalam perencanaan program kesehatan.
2) Mengidentifikasi sumber daya kesehatan di masyarakat.
3) Mengembangkan program-program kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan
masyarakat.
4) Memberdayakan masyarakat untuk turut serta dalam upaya promosi kesehatan dan
pencegahan penyakit.
5) Mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam pemantauan dan evaluasi program
kesehatan (Shelly Afriani_G1B121090)
Pengkajian pada keperawatan komunita menggunakan Model Community as Partner (
CAP) di gunakan untuk mengkaji berbagai jenis komunitas dengan luas wilayah, lokasi
dan sumber sumber yang di miliki atau karakteristik populasi tertentu. Pengkajian sendiri
merupakan suatu proses untuk mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi status
kesehatan masyarakat melalui informasi atau 8 data yang diperoleh baik secara langsung
maupun tidak langsung di komunitas. Pengkajian dengan model Community as Partner
terdiri :
a. Inti komunitas merupakan data inti pengkajian, terdiri dari :
o sejarah daerah
o data demografi
o statistik vital
o keyakinan
b. Sub sistem komunitas merupakan data pelengkap untuk melengkapi data inti yang telah
diperoleh, terdiri dari :
1) lingkungan fisik
2) pelayanan kesehatan
3) ekonomi
4) transportasi dan keamanan
5) politik
6) komunikasi
7) pendidikan
8) rekreasi
c. Persepsi
Persepsi ada dari warga dan persepsi perawat komunitas sendiri. Persepsi warga yakni
bagaimana perasaan warga terhadap masyarakat, apa yang mereka anggap sebagai
masalah. Untuk persepsi dari perawat komunitas merupakan hasil pengamatan
bagaiamana wilayah tersebut, apa kekuatan wilayah dan masalah apa yang
dapat di identifikasi. (Veni Misriyani_G1B121098)
Empat konseptual yang merupakan pusat keperawatan dapat memberikan
sebuahkerangka kerja bagi model community as partner yang didefinisikan sebagai
berikut:
1. Individu
Individu dalam model community as partner adalah sebuah populasi atau sebuah
agregat.Setiap orang dalam sebuah komunitas yang didefinisikan (populasi total) atau
agregat(lansia, dewasa, remaja, anak, perawat) mencerminkan individu.
2. Lingkungan
Lingkungan dapat diartikan sebagai komunitas seperti jaringan masyarakat
dansekelilingnya. Hubungan antara masyarakat dalam komunitas dapat terjadi
dimanamasyarakat tinggal, pekerjaan, suku bangsa dan ras, cara hidup, serta faktor lain
yangumumnya dimiliki masyarakat.
3. Kesehatan
Kesehatan dalam model ini dilihat sebagai sumber bagi kehidupan sehari-hari,
bukantujuan hidup. Kesehatan merupakan sebuah konsep positif yang menekankan
padasumber sosial dan personal sebagai kemampuan fisik.
4. Keperawatan
Keperawatan, berdasarkan definisi tiga konsep yang lain, merupakan upaya pencegahan
(prevention). Keperawatan terdiri dari pencegahan primer yang bertujuan pada
menurunkan kemungkinan yang berhadapan dengan stressor atau memperkuat bentuk
pertahanan, pencegahan sekunder yang dilakukan setelah sebuah stressor memasuki
garis pertahanan dan menyebabkan sebuah reaksi serta tujuannya adalah padadeteksi
dini dalam mencegah kerusakan lebih lanjut, dan pencegahan tersier yang bertujuan
untuk meningkatkan dan mengembalikan status kesehatan. (Yulia Rahma
P_G1B121074)
Kesimpulan : Community as partner adalah salah satu model dalam melakukan
pengkajian di komunitas dengan mengobservasi jenis luas wilayah, sumber yang
dimiliki ,dll Hal ini ada suatu informasi baik didapat secara langsung dan tidak langsung
dengan cara sejarah, data demografi, ada inti core 8 sub sistemnya, persepsi yaitu
persepsi warga dan perawat. Dalam hal ini yang berperan adalah individu,
lingkungan, kesehatan, dll. (Utari Pujimori_G1B121076)
STEP IV (MIND MAPPING)

Di salah satu (SLTP) Wilayah


Telanai Pura Kota Jambi

Perawat Komunitas melakukan Community Assesment


(Community as a Partner)

Pengkajian Core dan Subsistem Community

Data Core : Data inti 8 Subsistem :


1. Demografi 1. Lingkungan fisik
- Jumlah siswa 300
- Sekolah belum memiliki fasilitas
2. Ras/Etnis : -
2. Pelayanan Kesehatan dan social
3. Nilai, Kepercayaan, dan
Agama : - - Trias UKS belum berjalan dengan
4. Statistik Vital baik karena tidak ada perawat
a. Data Penyakit hasil dari kesehatan sekolah
300 siswa - Program Health Promotion School
• 60 siswa menderita terkait promotion, preventif, kuratif
ISPA dan rehabilitatif belum bisa berjalan
• 43 siswa diare dengan optimal
• 70 siswa obesitas
3. Ekonomi : -
• 56 siswa dengan
karies gigi 4. Keamanan dan Transportasi : -
• 34 siswa hepatitis 5. Politik dan Pemerintahan : -
6. Komunikasi : -
7. Pendidikan
- Prestasi siswa cenderung menurun
Asuhan Keperawatan Komunitas pada 8. Rekreasi : -
Anak Usia Sekolah / UKS
STEP 5 (LEARNING OBJEKTIF)
1. Jelaskan community As a Partner?
2. Apa Masalah Utama dari Kasus?
3. Bagaimana cara nya institusi sekolah menerap kan PHBS?
4. Apa saja Upaya Promotif, Preventif, kuratif dan rehabilitastif dalam mengembangkan
PHBS di sekolah?
5. Terias UKS
6. Sasaran UKS
7. Syarat Pendirian UKS
8. Bagaiman cara menetukan diagnosis Prioritas dalam Keperawatan komunitas

Anda mungkin juga menyukai