Anda di halaman 1dari 20

KEPERAWATAN

KOMUNITAS :
AGREGAT remaja
Remaja atau adolesens adalah periode perkembangan selama dimana individu
mengalami perubahan dari masa kanak-kanak menujumasa dewasa, biasanya
antara usia 13-20 tahun. Batasan usia remajamenurut WHO adalah 12 s/d 24 th
Namun jika pada usia remaja sudahmenikah maka ia sudah tergolong dalam
kelompok dewasa. Istilahadolesens biasanya menunjukkan maturasi psikologis
individu,ketika pubertas menunjukan titik di mana reproduksi mungkin dapat
terjadi
PERAN PERAWAT
KOMUNITAS TERKAIT
ANAK USIA SEKOLAH
Tsania ramadhanty 1710711097
• Kolaborator • Konselor
• Case Finder • Care Giver
• Case Manager • advokator
• Pendidik
PROGRAM KESEHATAN ATAU
KEBIJAKAN PEMERINTAH PADA
REMAJA
Pengkajian
Farha Farhana 1710711101
Kasus
Perawat komunitas melakukan pengkajian di suatu wilayah dan didapatkan data banyak warga yang suka nongkrong dan mabuk pada
malam hari, merokok, dan menggunakan narkoba. Menurut keterangan kader dan ketua RW, banyak remaja yang putus sekolah dan
menggunakan narkoba. Hal ini diketahui karena ketua RW pernah menggerebek sebuah rumah kosong yang sedang dipakai pesta narkoba
oleh remaja setempat. Seorang perawat komunitas melakukan pengkajian di wilayah tersebut dan didapatkan data:
 Remaja putus sekolah sebanyak 35%
 Remaja berpacaran sebanyak 30%
 Sebanyak 10% remaja tidak tahu tentang kesehatan reproduksi
 Sebanyak 20% remaja belum pernah memeriksakan kesehatan
 Terdapat 10% remaja yang merokok dan mengkonsumsi alkohol
 Sebagian besar remaja (50%) tidak suka bercerita masalahnya kepada orang tua
Hasil wawancara perawat dengan remaja menerangkan bahwa mereka lebih memilih bermain dengan teman-temannya daripada sekolah
sehingga sebagian besar dari mereka putus sekolah. Mereka mengatakan bahwa orang tuanya tidak peduli dengan mereka, jarang
berkomunikasi antar anggota keluarga. Remaja yang tidak mau merokok akan dibullying oleh teman sebayanya dan tidak dimasukkan
dalam geng mereka. Sehingga mau tidak mau, remaja laki-laki akan mengikuti kebiasaan teman-temannya tersebut. Bahkan ada di
antaranya menggunakan narkoba.
Data Tambahan :
Menurut data puskesmas di wilayah tersebut, hampir setengah dari jumlah remaja di wilayah tersebut terkena IMS dan kebanyakan
remaja putrinya hamil di luar nikah. Menurut data di kecamatan tersebut, 20% remaja hanya lulusan SMP dan rata-rata dari mereka
menggunakan narkoba.
1.Core 2. Demografi
Kelurahan A dengan 5 RT dan 2 RW
1. Sejarah lingkungan mempunyai jumlah penduduk 1050 jiwa
Kelurahan A dengan 5 RT dan 2 RW, di wilayah RW 01 (220KK). Batas wilayah yang dijadikan
dilaporkan banyak remaja yang suka nongkrong dan target pengkajian yaitu RW 01 didapatkan
mabuk pada malam hari, merokok, dan data bahwa banyak remaja yang suka
menggunakan narkoba. Remaja tersebut suka nongkrong dan mabuk pada malam hari,
berkumpul di sebuah rumah kosong yang ada di merokok, dan menggunakan narkoba
wilayah tersebut. Perkumpulan ini mulai terbentuk
semenjak satu tahun lalu, dan jumlah remaja yang
suka menongkrong ini semakin bertambah. Hasil 3. Statistic Vital
wawancara perawat dengan remaja menerangkan • Remaja putus sekolah sebanyak 35%
bahwa mereka lebih memilih bermain dengan • Remaja berpacaran sebanyak 30%
teman-temannya daripada sekolah sehingga • Sebanyak 10% remaja tidak tahu
sebagian besar dari mereka putus sekolah. Mereka tentang kesehatan reproduksi
mengatakan bahwa orang tuanya tidak peduli • Sebanyak 20% remaja belum pernah
dengan mereka. Remaja yang tidak mau merokok memeriksakan kesehatan
akan dibullying oleh teman sebayanya dan tidak • Terdapat 10% remaja yang merokok dan
dimasukkan dalam geng mereka. Sehingga mau mengkonsumsi alkohol
tidak mau, remaja laki-laki akan mengikuti kebiasaan • Sebagian besar remaja (50%) tidak suka
teman-temannya tersebut. Bahkan ada di antaranya bercerita masalahnya kepada orang tua
menggunakan narkoba.
2. Penilaian Subsistem

 Lingkungan fisik
Di lingkungan Kelurahan A sebagian besar status kepemilikan rumah berstatus milik sendiri. Belum
terdapatnya lokasi untuk wadah perkumpulan remaja seperti karang taruna di Kelurahan A. Terdapat
sebuah rumah kosong yang sering dipakai untuk pesta narkoba oleh remaja setempat.
 Pelayanan kesehatan
Sarana kesehatan yang paling terdekat adalah puskesmas, sebagian besar orang tua biasanya
membawa remaja de puskesmas jika remaja sakit, jika ada keadaan yang darurat barulah dibawa ke
rumah sakit.
 Ekonomi
Di Kelurahan A kebanyakan orang tua dari remaja berekonomi menengah ke bawah. Kedua orang
tua kebanyakan bekerja sebagai buruh pabrik di dekat wilayah tersebut. Sementara sebagian besar
remaja masih bergantung dengan orang tua mereka dalam pemenuhan kebutuhan, sebagiannya
lagi remaja tidak ada kegiatan atau penganguran.
 Kebijakan dan Pemerintah
Di Kelurahan A para remaja banyak tidak mengikuti dan tidak berperan
serta dalam kelompok organisasi di komunitas mereka. Di kelurahan A tidak
terdapat wadah perkumpulan seperti karang taruna.
 Komunikasi
- Orangtua tidak peduli dan jarang berkomunikasi antar anggota keluarga.
Sebagian besar remaja (50%) tidak suka bercerita masalahnya kepada
orang tua
- Komunikasi dengan teman sebayanya dengan komunikasi verbal
 Pendidikan
- Remaja lebih memilih bermain dengan teman temannya daripada sekolah
- Didapatkan data sebanyak 30% remaja putus sekolah
3. Persepsi

Remaja yang tidak mau merokok akan dibullying oleh teman


sebayanya dan tidak dimasukkan dalam geng mereka.
Sehingga mau tidak mau, remaja laki-laki akan mengikuti
kebiasaan teman-temannya tersebut
ASUHAN
KEPERAWATAN
REMAJA
Kasus Remaja
Perawat komunitas melakukan pengkajian di suatu wilayah dan didapatkan data banyak warga yang suka nongkrong dan mabuk pada malam hari, merokok,
dan menggunakan narkoba. Menurut keterangan kader dan ketua RW, banyak remaja yang putus sekolah dan menggunakan narkoba. Hal ini diketahui
karena ketua RW pernah menggerebek sebuah rumah kosong yang sedang dipakai pesta narkoba oleh remaja setempat. Seorang perawat komunitas
melakukan pengkajian di wilayah tersebut dan didapatkan data:
 Remaja putus sekolah sebanyak 35%
 Remaja berpacaran sebanyak 30%
 Sebanyak 10% remaja tidak tahu tentang kesehatan reproduksi
 Sebanyak 20% remaja belum pernah memeriksakan kesehatan
 Terdapat 10% remaja yang merokok dan mengkonsumsi alkohol
 Sebagian besar remaja (50%) tidak suka bercerita masalahnya kepada orang tua
Hasil wawancara perawat dengan remaja menerangkan bahwa mereka lebih memilih bermain dengan teman-temannya daripada sekolah sehingga sebagian
besar dari mereka putus sekolah. Mereka mengatakan bahwa orang tuanya tidak peduli dengan mereka, jarang berkomunikasi antar anggota keluarga.
Remaja yang tidak mau merokok akan dibullying oleh teman sebayanya dan tidak dimasukkan dalam geng mereka. Sehingga mau tidak mau, remaja laki-laki
akan mengikuti kebiasaan teman-temannya tersebut. Bahkan ada di antaranya menggunakan narkoba.

Data Tambahan :
Menurut data puskesmas di wilayah tersebut, hampir setengah dari jumlah remaja di wilayah tersebut terkena IMS dan kebanyakan remaja putrinya hamil di
luar nikah.
Menurut data di kecamatan tersebut, 20% remaja hanya lulusan SMP dan rata-rata dari mereka menggunakan narkoba.
A. Analisa Data
No. Data Diagnosa Keperawatan
1. Primer : Perilaku Kesehatan
a. Perawat melakukan pengkajian di suatu wilayah dan didaptkan data Cenderung Berisiko
banyak warga yang suka nongkrong dan mabuk pada malam hari,
merokok, dan menggunakan narkoba.
b. Menurut keterangan kader dan ketua RW, banyak remaja yang putus
sekolah dan menggunakan narkoba. Hal ini diketahui karena ketua
RW pernah menggerebek sebuah rumah kosong yang sedang dipakai
pesta narkoba oleh remaja setempat.
c. Seorang perawat komunitas melakukan pengkajian di wilayah
tersebut dan didapatkan data :
• Remaja putus sekolah sebanyak 35%
• Remaja berpacaran sebanyak 30%
• Sebanyak 10% remaja tidak tahu tentang kesehatan reproduksi
• Sebanyak 20% remaja belum pernah memeriksakan kesehatan
• Terdapat 10% remaja yang merokok dan mengkonsumsi alkohol
• Sebagian besar remaja (50%) tidak suka bercerita masalahnya kepada
orang tua.
A. Data Fokus
No. Data Primer Data Sekunder
d. Hasil wawancara perawat dengan remaja menerangkan bahwa mereka lebih
memilih bermain dengan teman-temannya daripada sekolah sehingga sebagian
besar dari mereka putus sekolah.
e. Mereka mengatakan bahwa orang tuanya tidak peduli dengan mereka, jarang
berkomunikasi antar anggota keluarga. Remaja yang tidak mau merokok akan
dibullying oleh teman sebayanya dan tidak dimasukkan dalam geng mereka.
Sehingga mau tidak mau, remaja laki-laki akan mengikuti kebiasaan teman-
temannya tersebut. Bahkan ada di antaranya menggunakan narkoba.

Sekunder :
1. Menurut data puskesmas di wilayah tersebut, hampir setengah dari jumlah
remaja di wilayah tersebut terkena IMS dan kebanyakan remaja putrinya hamil
di luar nikah.
2. Menurut data di kecamatan tersebut, 20% remaja hanya lulusan SMP dan rata-
rata dari mereka menggunakan narkoba.
B. Perencanaan Asuhan Keperawatan
No Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil (NOC) Intervensi (NIC)
Keperawatan
1. Perilaku Kesehatan Prevensi Primer : Prevensi Primer :
Cenderung Berisiko Perilaku Promosi Kesehatan 1. Pendidikan Kesehatan
1. Menggunakan perilaku yang • Identifikasi faktor internal atau
menghindari risiko (skala 2 ke eksternal yang dapat
4) meningkatkan motivasi untuk
2. Melakukan perilaku kesehatan berperilaku sehat.
secara rutin (skala 1 ke 3) • Tentukan pengetahuan
Perilaku Pencarian Kesehatan kesehatan dan gaya hidup
1. Mengajukan pertanyaan- perilaku saat ini pada remaja.
pertanyaan yang berhubungan • Bantu individu pada remaja
dengan kesehatan (seksual) untuk memperjelas nilai-nilai
(skala 1 ke 4) kesehatan.
B. Perencanaan Asuhan Keperawatan
No Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil (NOC) Intervensi (NIC)
Keperawatan
1. Perilaku Kesehatan 2. Melakukan skrining dini (skala • Rumuskan tujuan dalam
Cenderung Berisiko 1 ke 4) program pendidikan kesehatan
Motivasi (HIV dan narkoba)
1. Rencana untuk masa depan • Ajarkan strategi yang dapat
(skala 3 ke 5) digunakan untuk monolak
2. Mengembangkan rencana perilaku yang tidak sehat atau
tindakan (skala 3 ke 5) berisiko daripada memberikan
saran untuk menghindari atau
Prevensi Sekunder : mengubah perilaku (karang
Kontrol Risiko taruna, kegiatan sosial).
1. Mencari informasi tentang
risiko kesehatan (skala 1 ke 4) Prevensi Sekunder:
Identifikasi Risiko
B. Perencanaan Asuhan Keperawatan
No Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil (NOC) Intervensi (NIC)
Keperawatan
1. Perilaku Kesehatan 2. Mengidentifikasi faktor risiko • Identifikasi strategi koping yang
Cenderung Berisiko (skala 2 ke 4) digunakan/khas.
3. Mengenali kemampuan untuk • Instrusikan faktor risiko dan
merubah perilaku (skala 2 ke 4) rencana untuk mengurangi risiko
4. Memodifikasi gaya hidup untuk penyakit HIV.
mengurangi risiko (skala 2 ke 4) • Implementasikan aktivitas-
aktivitas pengurangan risiko.
Prevensi Tersier :
Dukungan Sosial Prevensi Tersier :
1. Jaringan sosial yang membantu Dukungan Pengasuhan (Caregiver
(skala 1 ke 4) Support)
2. Kemampuan untuk • Mengenalkan caregiver pada
menghubungi orang lain untuk kelompok pendukung.
meminta bantuan ( skala 2 ke 4) • Mengkaji lebih lanjut tentang
koping caregiver.

Anda mungkin juga menyukai