Anda di halaman 1dari 11

ISLAM

PERSOALAN HIDUP DAN KERJA


MASALAH HARTA DAN JABATAN

Oleh. Hasbullah, M.Pd.I


Dosen AIK
Hakekat hidup dan kerja
• Dalam diri manusia terdapat apa yang disebut dengan nafs
sebagai potensi yang membawa kepada kehidupan. Dalam
pandangan Al-Qur’an , nafs diciptakan Allah dalam
keadaan sempurna untuk berfungsi menampung serta
mendorong manusia berbuat kebaikan dan keburukan
• QS. al-Syams ayat 7-10
• QS. al-Baqarah ayat 268 dan 286
Rahmat Allah Terhadap orang yang rajin
bekerja
• Orang muslim yang akan berhasil dalam hidupnya adalah
kemampuannya meninggalkan perbuatan yang melahirkan kemalasan /
tidak produktif dan digantinya dengan amalam yang bermanfa’at
• Bekerja bagi seorang muslim adalah dalam rangka mendapatkan rezki
yang halal dan  memberikan manfa’at yang sebesar-besarnya bagi
masyarakat sebagai ibadahnya kepada Allah swt. (QS. al-Jumu’ah: 10).
Akhlak dalam bekerja.
• Seorang muslim dalam bekerja selalu berhati-hati dan terbuka
pikirannya kepada keindahan ciptaan Allah . Dia menyadari
bahwa Allah lah yang mengontrol  segala urusan dunia dan
kehidupan manusia. Dia mengenal tanda-tanda kekuasaan-Nya,
senantiasa berzikir dan tawakal kepada-Nya (Ali Imran ayat 190-
191)
• Akhlak seorang muslim dalam bekerja menemukan kemudahan selalu
bersyukur, ketika menghadapi kesulitan dia tabah dan sabar
Keharusan profesionalisme dalam bekerja

• Profesonal  berarti berkualitas, bermutu dan ahli dalam


satu bidang pekerjan yang menjadi profesinya.
• Ahli dalam bekerja,berarti  menguasai ilmu
pengetahuan yang berhubungan lansung dengan
pekerjannya (QS. Al-Baqarah : 208 )
Jabatan sebagai amanah dan karunia
Allah
• Menurut bahasa, jabatan artinya  sesuatu yang dipegang, sesuatu tugas yang
diemban.
• Semua orang yang punya tugas tertentu, kedukan tertentu  atau terhormat dalam
setiap lembaga atau institusi lazim disebut orang yang punya jabatan.
• Dalam Al-Qur’an banyak ayat yang menggambarkan tentang jabatan, baik yang
menunjukkan kebaikan seperti ayat-ayat tentang Nabi Yusuf maupun yang
menunjukkan keburukan seperti ayat-ayat tentang Fir’aun, Qarun dan
sebagainya.
• Hakikat harta dan dan jabatan adalah merupakan amanah dan karunia Allah.
• Disebut sebagai amanah Allah karena harta dan jabatan tersebut didapat bukan
semata-mata karena kehebatan seseorang, tetapi karena berkah dan karunia dari
Allah, juga  sejatinya bukan dimaksud untuk kesenangan pribadi pemiliknya,
tetapi juga buat kemaslahatan orang lain.
• Karena harta dan jabatan adalah amanah, maka harus dijaga dan dijalankan atau
dipelihara dan dilaksanakan dengan benar, sebab satu saat akan dipertanggung-
jawabkan di hadapan Allah SWT.Itu sebabnya maka Al-Qur’an dan hadis selalu
mengingatkan bahwa harta itu juga merupakan cobaan atau fitnah, seperti
Firman Allah (Qs. Al-Anfal ayat 28 & qs. At-Taghabun ayat 15:
Kewajiban Mencari Harta

• Tidak dapat diingkari bahwa harta sangat berguna buat manusia, bahkan bukan
hanya untuk kehidupannya di dunia, tetapi juga untuk kepentingan di akhirat.
• Kepentingan di dunia maksudnya seperti untuk makan, minum, pakaian, rumah
tempat tinggal, biaya pengobatan, pendidikan dan sebagainya.
• Sedangkan kepentingan akhirat maksudnya seperti untuk bisa kita berinfak,
berzakat, berwakaf, menunaikan ibadah haji dan sebagainya.
• Surat Al-Mukminun ayat 3 dan 4
• Surat Al-Qashash ayat 77
Sikap terhadap Harta dan Jabatan
• Disebabkan harta dan jabatan itu adalah merupakan Amanah dari allah SWT,
maka kita harus bersikap hati-hati terhadapnya.
• Bila terhadap harta kita wajib berupaya dan berusaha mencarinya karena harta
merupakan kebutuhan kita sebagai bahagian dari modal hidup, namun bukan
demikian halnya tentang jabatan.
• Jabatan itu merupakan amanah, oleh karena itu kita tidak harus ambisus untuk
memperolehnya.
• Qs. Yusuf ayat 54 dan 55 serta qs. Al-Ahzab ayat 72
Pendayagunaan Harta dan Jabatan di Jalan
Allah
• Sehubungan dengan itu, maka harta dan jabatan hendaklah digunakan bahkan
didayagunakan di Jalan alah, yakni dengan sebaik-baiknya, penuh tanggung
jawab dan sesuai dengan tuntunan Allah SWT dan Rasul-Nya.
• Harta misalnya hendaklah digunakan selain untuk kemaslahatan kehidupan
duniawi, juga harus digunakan sebagai infak atau belanja untuk akhirat.
• QS. Al-Munafiqun ayat 10
• Qs. Al-Isra ayat 13 dan 34
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai