KATA PENGANTAR....................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................1
1.2 LatarBelakang................................................................................1
2.2 RumusanMasalah...........................................................................2
3.2 Tujuan............................................................................................2
3.1 Kesimpulan..........................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakang
1. Definisi prematuritas?
1.3 Tujuan
h. Usia ibu pada saat hamil kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahu.
Selain factor ibu dan janin ada factor lain yaitu factor
plasenta, seperti plasenta previa dan solusio plasenta, factor
lingkungan, radiasi atau zat- zat beracun, keadaan sosial
ekonomi yang rendah, kebiasaan, pekerjaan yang
melelahkan dan merokok
2.3 Klasifikasi
kan suatu penilaian tergadap bayi. Yang dinilai ialah warna kulit
(appereance), frekuensi jantung (pulse), reaksi rangsangan
(grimace), tonus otot (activity), pernafasan (respiratory).
(Abdoerahman M H, 2007).
Tanda vital 0 1 2
Denyut jantung Tidak terdengar <100/ menit >100/ menit
Pernafasan Hilang Lambat/ tak Normal / bayi
sedikit geraak
Respon reflex Tidak ada respon Wajah meringis Meringis, batuk
terhadap stimulus saat stimulus atau menangis
atau bersin saat
stimulasi
Warna kulit Biru seluruh Badan merah Seluruhnya merah
tubuh muda ekstermitas muda
biru
2.6 Patofisiologi
1. Pengkajian
7) Muskuloskeletal
9) Pernapasan
Tangis bayi yang lemah, bayi tidak aktif dan terdapat tremor.
2. Analisa data
- Penurunan
kapasitas vital
- Perubahan dalam
bernafas (dewasa
Vᴛ 500 mL pada
saat istirahat, bayi
6-8 Ml/kg)
- Peningkatan
diameter anterior-
posterior
- Napas cuping
hidung
- Ortopena
- Faese ekspirasi
memanjang
- Pernapasan bibir
mencucu
- Takipnea
- Penggunaan otot
aksesoris untuk
bernafas
2 Ds: Fungsi organ belum Ketidak adekuatan
baik pemberian ASI
- Persepsi suplai
berhubungan dengan
ASI yang tidak
Reflek menelan belum prematuritas.
adekuat
sempurna
- Ketidakpuasan
prosess menyusui
Ketidakadekuatan
(seprti yang di
pemberian ASI
ungkapkan oleh
ibu)
Do:
- Ketidakadekuatan
supali ASI
- Penyosongan
masing-masing
payudara setiap
kali menyusui
tidak sempurna
- Mengisap pada
payudara tidak
kontinu
3 Ds: Dinding lambung lunak Disfungsi motalis
Mudah kembung gastrointestinal
- Mengungkapkan
Disfungsi motalis berhubungan dengan
flatus tidak ada
ketidak adekuatan
- Nyeri/kram gastrointestinal
aktifitas peristaltik di
abdomen
dalam sistem
- Merasa mual
gastrointestinal.
Do:
- Suara peritaltik
berubah (tidak
ada, hipoaktif,
atau hipersktif)
- Residu lamnung
meningkat/
menurun
- Muntah
- Reguragitasi
- Pengosongan
lambung cepat
- Distensi abdomen
- Dire
- Fases keras
4 Ds: Fungsi organ-organ Ketidak seimbangan
belum baik nutrsi kurang dari
- Kram abdomen
kebutuhan tubuh
- Nyeri abdomen
berhubungan dengan
Reflek menelan belum
(dengan atau
ketidak mampuan
sempurna
tanpa penyakit)
menerima nutrisi.
- Menolak makan
Ketidakseimbangan
- Persepsi
nutrisi kurang dari
ketidakmampuan
kebutuhan tubuh
untuk mencerna
makanan
Do:
- Pembuluh kapiler
rapuh bising usus
hiperaktif
- Kelemahan otot
yang berfungsi
untuk menelan
atau mengunyah
5 Do: Jaringan lemak Resiko
subkutan lebih tipis
- Perubahan laju ketidakseimbangan
metabolisme suhu tubuh
Kehilangan panas
- Dehidrasi berhubungan dengan
penurunan jaringan
- Terpajan suhu
lemak subkutan.
lingkungan yang Resiko
ekstrem
ketidakseimbangan
- Usia yang ekstrem
suhu tubuh
- Berat badan yang
ekstrem
- (imaturitas sistem
tidakadekuat
Resiko infeksi
3. Diagnosa keperawatan
1. Pola napas tidak efektif berhubungan dengan hanbatan upaya napas
2. Menyusui tidak efektif berhubungan dengan ketidak adekuatan refleks
menghisap bayi
3. Disfungsi motilitas gastrointestinal berhubungan dengan intoleransi makanan
4. Intervensi keperawatan
D.0005
1 Pola napas tidak Manejemen jalan napas
efektif Setelah dilakukan asuhan Obserfasi
berhubungan keperaawtan selama 1×24 Monitor pola
dengan jam jalan nafas diharapkan napas(frekuensi,kedala
hambatan upaya membaik man,usaha napas)
napas Keriteria Hasil Monitor bunyi napas
1. Frekuensi napas tambahan (mis.
membaika(5) Gurgling,
2. Kedalam napas mengi,wheezing,ronki
membaika(5) kering )
3. Ekskursi dada Monitor sputum
membaik(5) (jumlah,warna,aromah
)
Terapeutik
Pertahanan kepatenan
jalan napas dengan
head-tilt dan chin-lift
(jaw-thrust jika curiga
tauma servikal)
Posisikan semi-fowler
atau fowler
Berikan minum hangat
Lakukan fisioterapi
dada, jika perlu
Lakukan penghisapan
lendir kurang dari 15
detik
Lakukan
hiperoksigenasi
sebelum penghisapan
endrotrakeal
Keluarkan sumbatan
benda padat dengan
forsep McGill
Berikan oksigen, jika
perlun
Edukasi
Anjurka asupan cairan
2000ml/hari, jika tidak
kontraindikasi
Ajarkan teknik batuk
efektif
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian
bronkodilator,ekspekto
ran,mukolitikajika per
perlu
2 Menyusui tidak efektif Edukasi menyusui
berhubungan dengan Setelah dilakukan asuhan Observasi
ketidak adekuatan keperaawtan selama 1×24 identifikasi
refleks menghisap bayi jam bayi dapat diberikan kesiapandan
D.0029 minum ASI dengan kemampuan menerima
meningkat informasi
Kriteria Hasil: identifikasi tujuan atau
1. pelekatan bayi pada keinginan menyusui
payuda ibu (5) terapeutik
2. kemampuan ibu sediakan materi dan
memposisikan bayi dengan media pendidikan
benar (5) kesehatan
3. miksi bayi lebih dari 8 jadwalkan pendidikan
kali/24 jam (5) kesehatan sesuai
4. berat badan bayi (5) kesepakatan
5. tetesan atau pancran ASI berikan kesempatan
(5) utuk bertanya
6. suplai ASI adekuat (5) dukung ibu
7. putting tidak lecet setelah meningkatatkan
2 minggu melahirkan(5) kepercayaan diri dalam
8. kepercayaan diri ibu(5) menyusui
9. bayi tidur setelah libatkan sistem
menyusui (5) pendukung:
10. payudara ibu kosong suami,keluarga,tenaga
setelah menyusui(5) kesehatan,dan
11. intake bayi (5) masyarakat
12. hisapan bayi(5) edukasi
L.03029 berikan konseling
menyusui
jelaskan manfaat
menyusuiu bagi ibu
dan bayi
ajarkan 4(empat) posisi
menyusi dan
perlekatan (lecth on)
dengan benar
ajarkan perawatan
payudara antepartum
dengan mengkompres
dengan kapas yang
telah diberikan minyak
kelapa
ajarkan perawatan
payuda
postpartum(mis,
memera ASI,pijat
payudara,pijat
oksitosin)
3 Disfungsi motilitas
Manejemen nutrisi I.03119
gastrointestinal Setelah dilakukan asuhan
Observasi
berhubungan dengan keperaawtan selama 1×24
intoleran makanan jam fungsi pencernaan 1.identivikasi status nutrisi
D.0021 menurun dengan
2.identifikasi alergi dan
Kriteria Hasil:
intoleransi makanan.
1. nyeri menurun(1)
3.identifikasi makanan
2. kram abdomen(1)
yang disukai
3. mual(1)
4. muntah(1) 4.identifikasi kebutuhan
5. regurbitasi(1) kalori dan jenis nutrien
6. distensi abdomen(1) 5.identifikasi perlunya
7. diare(1) penggunaan selang
L.03023 nasogastrik.
8.monitor hasil
pemeriksaan laboratorium
Terapeutik
2.fasilitasi menentukan
pedoman diet(mis.piramida
makanan)
6.berikan suplemen
makanan,jika perlu
7.hentikan pemberian
makan melalui selang
nasogatrik jika asupan oral
dapat di toleransi
Edukasi
Kolaborasi
1.kolaborasi pemberian
medikasi sebelum
makan(mis.pereda
nyeri,antlemetik), jika
perlu
2. O (Data objektif )
3) Data psikologik
4) Hasil observasi
4. P (planning/perencanaan)