Oleh :
KATA PENGANTAR
Om Swastiastu,
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuham Yamg Maha Esa
Kesehatan Reproduksi.
khususnya
Penyusun
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Persalinan prematur merupakan persalinan yang terjadi sebelum
(Winkjosastro, 2008)
anak, dari 93 kematian anak dari 1.000 anak di bawah 5 tahun menjadi
kematian bayi di provinsi Jawa Tengah pada tahun 2013 sebesar 10,41
per 1000 kelahiran hidup, sedikit mengalami penurunan dari tahun 2012
yaitu 10,75 per 1000 kelahiran hidup. Bila dibandingkan dengan target
Jampersal inidiperuntukan bagi seluruh ibu hamil, bersalin dan nifas serta
bayi baru lahir yang belum memiliki jaminan kesehatan atau asuransi
yang punya slogan Ibu Selamat, Bayi Lahir Sehat ini diharapkan
optimal tanpa adanya perubahan perilaku dari ibu-ibu. Oleh karena itu,
B. Rumusan Masalah\
1. Apa itu Persalinan Prematur dan Faktor Risiko Persainan Prematur?
2. Apa saja Diagnosa Persalinan Prematur ?
3. Bagaimana Penatalaksanaan Persalinan Prematur ?
4. Apa saja Langkah-Langkah Untuk Mencegah Persalinan Prematur
C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui Persalinan Prematur dan Faktor Risikonya
2. Untuk Mengetahui Diagnosa Persalinan Prematur
3. Untuk Mengetahui Penatalaksaan Persalinan Prematur
4. Untuk Mengetahui Langkah-Langkah Untuk Mencegah Persalinan Prematur
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Telaah Pustaka
1. Persalinan Prematur
a. Pengertian
minggu dengan berat janin kurang 2500 gram. Persalinan premature menurut
kehamilan kurang dari 37 minggu atau berat janin kurang dari 2500 gram.9,10
37 minggu. 11
b. Faktor Risiko
Secara teoritis faktor risiko prematur dibagi menjadi 4 faktor, yaitu faktor
iatrogenik, faktor maternal, faktor janin, dan faktor perilaku. Faktor iatrogenik
prematur sebelumnya, umur ibu, paritas ibu, plasenta previa, kelainan serviks,
1
kehamilan kembar, janin mati, dan cacat bawaan. Faktor perilaku meliputi ibu
1) Faktor Iatrogenik
lingkungan luar yang lebih baik dari rahim ibu, bila ibu terancam oleh
yang bisa dilakukan secara persalinan normal maupun tindakan operatif seksio
sesaria. 10
2) Faktor Maternal
a) Usia Ibu
Secara fisik dan mental usia yang paling baik untuk hamil berkisar antara
1
reproduksi wanita yang berkembang dan berfungsi secara maksimal dan
yaitu terjadi pada ibu hamil berusia muda atau tua, antara usia kurang dari
18 tahun atau diatas 40 tahun. Dimana pada usia terlalu muda hal yang
paling penting adalah faktor gizi dan kesiapan mental yang kurang siap
terhadap kehamilan.18
prematur sedikit menurun untuk ibu yang melahirkan pada usia 20–34
tahun. Penjelasan yang mungkin dari hasil ini adalah bahwa seiring
semakin rendah.16
1
memiliki kehamilan prematur sebelumnya rentan untuk melahirkan secara
Wanita yang melahirkan anak pertama prematur, meningkat tiga kali lipat
dibanding dengan wanita yang bayi pertamanya lahir cukup bulan. 10,12
c) Riwayat Abortus
baik pada timbulnya penyulit kehamilan maupun pada hasil kehamilan itu
d) Paritas
tinggi (lebih dari 5 kali). Ibu bersalin dengan paritas tinggi mengalami
1
terdapat penurunan fungsi dan akan meningkat menjadi risiko tinggi
e) Trauma
uterus.10,13
f) Infeksi.
1
digantikan kuman anaerob dikaitkan dengan persalinan prematur dan
timbuknya refluks air kemih dari kandung kemih ke dalam ureter. 9,14
melepas bahan asam arakidonat dari selaput amnion janin, sehingga asam
dan sosial ekonomi, bahwa wanita kulit hitam memiliki peningkatan risiko
1
Penyebabnya dikaitkan dengan perbedaan rasian, stres, gaya hidup,
h) Pekerjaan
Jam kerja yang panjang dan kerja fisik yang berat berhubungan dengan
peningkatan inilah 6 yang dapat memicu terjadinya persalinan lebih dini. Ibu
hamil yang bekerja memiliki pekerjaan dengan sistem shift, jam kerja lebih
i) Jarak Kehamilan
organ reproduksi seperti semula dan kesempatan ibu untuk dapat memberikan
ASI secara optimal, Apabila seorang ibu hamil dan masih menyusui bayinya
persalinan prematur. Jarak kehamilan yang lebih pendek dari 18 bulan dan
1
lebih panjang 59 bulan dikaitkan dengan peningkatan risiko kelahiran
prematur.10
j) Inkompetensi Servik
hingga waktu kelahiran tiba karena efek fungsional servik, ditandai dengan
terbukannya servik tanpa disertai rasa nyeri dan berakhir dengan pecahnya
persalinan prematur.10
3) Faktor Janin
a) Kehamilan Kembar
Kematian janin dalam rahim (IUFD) adalah kematian janin dalam uterus
yang beratnya 500 gr atau lebih dalam usia kehamilan telah mencapai 20
1
c) Kelainan Kongenital
1
protease diperkirakan memainkan peran utama memunculkan kontraksi
dari vaskuler, intestinal, dan otot halus miometrium serta otot polos
longitudinal miometrium.9
psikologis seperti depresi, cemas dan stres kronik telah di laporkan terkait
4) Gaya Hidup
a) Merokok
Faktor psikologis seperti depresi, cemas dan stres kronik telah di laporkan
Demikian juga wanita hamil yang merokok pasif (suaminya perokok atau
1
bekerja di lingkungan perokok) akan mengalami sulit tidur, tidur kurang
nyenyak dan rasa sulit bernafas dibandingkan ibu hamil yang tidak
terpapar asap rokok. Akibat merokok aktif selama masa kehamilan tidak
utama dari persalinan prematur adalah adanya kontraksi, kontraksi ini harus
selalu disertai dengan adanya pembukaan dan penipisan serviks, dan terjadi
1
Sering terjadi kesulitan dalam menentukan adanya persalinan prematur
mengancam, Tidak jarang kontraksi yang timbul pada kehamilan tidak benar-
a. Kontrakasi yang berulang sedikitnya 7-8 menit sekali, atau 2-3 kali dalam
10 menit
c. Perdarahan bercak
f. Penipisan 50 – 80 %
dengan pengenalan pasien yang berisiko untuk diberi penjelasan dan dilakukan
1
a. Indikator Klinik
b. Indikator laboratorium
Indikator laboratorik yang bermakna yaitu jumlah leokosit dalam air ketuban
(20/ml atau lebih), pemeriksaan CRP (> 0,7 mg/dl), pemeriksaan leukosit
Indikator laboratorium
sehingga janin dapat lahir pada usia kehamilan dengan mendekati cukup bulan
1
Penatalaksanaan kehamilan prematur mengancam pada beberapa faktor
dimana persalinan tidak dapat dihambat bila kondisi selaput ketuban pecah,
pembukaan servik yang lebih dari 4 cm, usia kehamilan dengan tafsiran berat
janin > 2.000 gr atau kehamilan > 34 minggu, terjadi penyulit / komplikasi
a. Tirai Baring
ketegangan)
c. Pemberian tokolitik
adalah:
1
1) Nifedipine
mg, dilanjutkan 10-20 mg, 3-4 kali perhari, disesuaikan dengan aktifitas
hilang,
2) COX (cyclo-oxygenase)-2-inhibitors
jam untuk 8 kali pemberian. Jika pemberian lebih dari 2 hari, dapat
3) Magnesium sulfat
gram per jam tergantung dari produksi urine dan kontraksi uterus. Bila
lahan. 10
4) Beta2-sympathomimetics
Saat ini sudah banyak ditinggalkan. Preparat yang biasa dipakai adalah
1
dengan 10 tetes per menit dan dinaikkan 5 tetes setiap 10 menit sampai
jam setelah makan. Nadi ibu, tekanan darah dan denyut jantung janin
pada ibu adalah palpitasi, rasa panas pada muka (flushing), mual, sakit
dan hipoglikemia. Efek samping pada janin antara lain fetal takikardi,
5) Progesterone
c) Perdarahan aktif
kecil
1
e) Adanya korioamnionitis
f) Pre-eklampsia
6) Pemberian kortikosteroid
NEC.10
mengancam adalah :
1
c. Anjurkan tidak merokok maupun mengkonsumsi obat terlarang
1
ASUHAN KEPERAWATAN
Ibu Bersalin Pada Ny. T.Y Dengan Kistoma Ovari
I. PENGKAJIAN
A. IDENTITAS PASIEN
s
Klien Suami
Nama : Ny. T.Y Tn. B
Umur : 30 th 40 th
Pendidika
n : SMA Sarjana
Agama : Islam Islam
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga PNS (Guru SMP)
Alamat : Jln. Mistarcukrokusumo no. 36
MRS : Kamis, 28 Juli 2022
No.RMK : 10064156
Diagnosa : G1P00000 36/37 minggu TH + Obs. Inpartu
Kistoma ovarii.
B. ALASAN MRS
a.Keluhan Utama MRS : Kenceng-kenceng sejak tanggal 28 juli 2022, pukul 08:00 WITA& keluar
darah lendir,umur kehamilan 39/40 minggu. Ditambah lagi dengan hasil pemeriksaan yang
menunjukkan adanya kistoma ovarii (saat kontrol diPoliklinik Hamil I RSDS).
b. keluhan saat dikaji : Klien datang sendiri ke VK bersalin IRD dan dirawat di Ruang Bersalin IRD
Lantai II RSUD Dr. Soetomo Surabaya setelah kenceng-kenceng,keluar darah dan len dir. Hamil
G1P0 – 0 39/40 minggu tunggal hidup, TBJ 3400 gram,letak kepala, Djj (+) 12 – 12 - 12. Klien
selama hamil kontrol di poliklinik Hamil I RSDS dengan KRT(Kelompok Resiko Tinggi) sebanyak 8
x.
c. Riwayat Penyakit sekarang : Ini merupakan kehamilan ke-1 klien, menikah 1 x, usia perkawinan
1 ½ Tahun. Riwayat TT 2 kali. Riwayat menggunakan kontrasepsi (-). Menarche umur 14 tahun.
Riwayat Disminor (-), Haid teratur setiap bulan, siklus 24 hari. Lama setiap haid 5-7 hari. Jumlah
haid biasa. Riwayat abortus (-). Riwayat gemelli (+) Nenek suami kembar, Riwayat DM (-),
1
Hepatitis (-), Hipertensi (-), Penyakit Jantung (-), Penyakit saluran pernafasan (-). HPHT 09
November 2021 TP : 22 Agustus 2022. Pemeriksaan kehamilan dilakukan di Poliklinik Hamil I
RSDS sebanyak 8 kali, TT 1 kali. Tgl. 28 juli 2022, pukul 08:00 WITA. klien mengeluh keluar lendir
& darah,serta kenceng-kenceng. Riwayat infeksi saluran kencing (-), Riwayat kelelahan (-).
Riwayat kecemasan (+).
c. Riwayat Penyakit Dahulu : pasien mengatakan tidak memiliki penyakit keturunan atau penyakit
menular
• RIWAYAT OBSTETRI DAN GINEKOLOGI
a. Riwayat Menstruarsi :
• Menarche : umur 14 tahun
• Siklus : teratur ( v) tidak ( )
• Banyaknya : biasa
• Lama : 5-6 hari
• Keluhan : (-)
• HPHT : 9 November 2021
b. Riwayat pernikahan
• Menikah : 1 kali
• Lama : 1 ½ tahun
• RIWAYAT PENYAKIT
1. Klien : tidak ada
2. Keluarga : tidak ada
• PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum: Tampak lemah. Kesadaran Kompos mentis GCS15
Kepala: tak ada kelainan
Mata: tak ada kelainan; konjunctiva merah & bengkak karena kurang tidur/
menangis
Telinga: tak ada kelainan
Hidung: tak ada kelainan 1
• DATA PENUNJANG
Pemeriksaan Laboratorium : Retensi urine: (-)
Pemeriksaan USG : Nst: normal
• DIAGNOSA MEDIS
G1P0A0 36/37 minggu TH + Obs. Inpartu Kista Ovari
1
• ANALISA DATA
DATA ETIOLOGI MASALAH
Ad adanya masa tumor
S: DS : klien merasa Re Resiko tinggi terjadi
sesak jika timbul his. kehamilan dan gawat janin
Sudah keluar lendir tekanan oleh uterus
dan darah sejak 28 terhadap diafragma →
Juli 20222, pukul kista ovarii pecah →
08:00 WITA menyebar → akut
abdomen →
O: DO : tampak bagian
kecil bayi sangat
menonjol di
abdomen, TBJ= 3000
gram, hamil pertama.
• RENCANA KEPERAWATAN
Rencana Keperawatan
No Tgl / jam Diagnosa
Tujuan Intervensi Rasional
1. Jumat, 29 Resiko Se setelah monitor CHPB
Un untuk mengetahui jika
Juli 2022, tinggi dirawat setiap 2 jam terjadi gangguan
pukul
terjadi selama 2 jam sirkulasi yang
08:30
WITA gawat janin tidak terjadi berakibat terjadinya
sebagai gawat janin distress pada janin
akibat dari
pecahnya Kriteria hasil
M monitor vital sign
Pe meningkatkan tensi
kista Ovarii : kontraksi: ibu setiap 2 jam merupakan pre tensi
(akut Djj 12;11;12, dari adanya ancaman
abdomen). his terjadi yang dapat
setiap 3-5 m mengancam
enit keselamatan ibu dan
janin
M monitor kesadaran
1 setiap 2 jam P penurunan kesadaran
merupakan tanda dari
M monitor tanda- hipoksia sebagai
tanda akut akibat dari spasme
abdomen yang muncul sebagai
akibat lanjut dari akut
abdomen
Setelah
Jumat, 29
Juli 2022, Cemas b.d dirawat jelaskan tentang Klien mengerti
pukul kurangnya selama 3 jam keadaannya dan tentang kondisinya
08:30 pengetahua tidak terjadi tindakan yang dan diharapkan
WITA
n terhadap rupture uteri mungkin akan mampu untuk
keadaan dengan didapatkan klien mengambil solusi
kehamilan Kriteria hasil terbaik
dan : CHPB
La latih klien agar
persalinan normal dan mampu mengatur
Ke kesalahan dalam
pendarahan (- napas dan tidak mengatur napas dapat
) mengedan menyebabkan
sebelum timbulnya kala 2 lama
1
pembukaan dan teknik mengedan
Setelah lengkap yang salah dan belum
dirawat pada waktunya dapat
selama 3 jam mengurangi energy
klien tidak klien pada saat
cemas, menjelang kala 2
dengan
criteria: dapat
mengontrol
nyeri, tidak
irritable,
mengikuti
petunjuk
dalam rangka
persalinan
• IMPLEMENTASI
Tgl/Jam No. Implementasi Evaluasi Proses Paraf/Nm
Dx a
1 M memonitor CHPB M memonitor CHPB
M memonitor vital sign M memonitor vital
Me mmonitor kesadaran sign
Monitor tanda-tanda kejang M memonitor
kesadaran
Monitor tanda-
tanda kejang
3
M Menjelaskan tentang Klien mengerti
keadaannya dan tindakan yang1
mungkin akan didapatkan klien
Melatih klien agar mampu
mengatur nafas dan tidak
mengejan sebelum pembukaan Klien mengerti
lengkap
V. EVALUASI
Tgl/Jam No Evaluasi Hasil
Dx
1 S: S : klien siap untuk melahirkan
O: O : his (-), djj 12;11;12, gerakan janin (+), pembukaan
lengkap
A: A: masalah belum teratasi
P: siapkan partus
S:
2 O: tanda-tanda rupture tidak ada, his (+), uterus tegang
A: masalah belum muncul
P: jangan melakukan manipulasi pada uterus pada saat
kala II