Anda di halaman 1dari 8

BAB IIASUHAN KEPERAWATAN PADABAYI PREMATUR

2.1.Definisi Bayi Prematur

Menurut WHO, bayi prematur adalah bayi lahir hidup sebelum usia kehamilan mingguke-37
(dihitung dari hari pertama haid terakhir).mengambil batasan 38 minggu untuk menyebut
prematur. Bayi prematur adalah bayi yanglahir dibawah 37 minggu atau berat bayi kurang
dari 2.500 gram (Manuaba, 2008). Bayi prematur merupakan bayi yang lahir pada usia
kehamilan kurang atau sama dengan 37minggu, tanpa memperhatikan berat badan lahir
(Wong, 2008).Bayi prematur adalah bayi yang lahir setelah 24 minggu dan sebelum 37
minggukehamilan, dengan berat badan 2500 gram atau kurang saat lahir, terlepas dari
usiakehamilan tepat atau di bawah 37 minggu (Broker, 2008). Secara patofisiologis menurut
Nelson (2010), bayi BBLR ini berhubungan dengan usia kehamilan yang belum cukup bulan
(prematur) disamping itu juga disebabkan dismaturitas. Bayi lahir cukup bulan
(usiakehamilan 38 minggu), tapi berat badan (BB) lahirnya lebih kecil dari masa
kehamilannya,yaitu tidak mencapai 2500 gram. Masalah ini terjadi karena adanya gangguan
pertumbuhan bayi sewaktu dalam kandungan yang disebabkan oleh penyakit ibu seperti
adanya kelainan plasenta, infeksi, hipertensi dan keadaan-keadaan lain yang menyebabkan
suplai makananke bayi jadi berkurang.Prematuritas dan berat lahir rendah biasanya terjadi
secara bersamaan, terutamadiantara bayi dengan berat 1500 gr atau kurang saat lahir.
Keduanya berkaitan denganterjadinya peningkatan morbilitas dan mortalitas bayi. Problem
klinis terjadi lebih sering pada bayi prematur dibandingkan dengan pada bayi lahir normal.
Prematuritasmenimbulkan imaturitas perkembangan dan fungsi sistem, membatasi
kemampuan bayiuntuk melakukan koping terhadap masalah penyakit. Bayi prematur dapat
bertahan hiduptergantung pada berat badannya, umur kehamilan, dan penyakit atau
abnormalitas.Prematur menyumbangkan 75% - 80% angka kesakitan dan kematian neonatus.

2.2.Etiologi Bayi Prematur

Penyebab terbanyak terjadinya BBLR adalah kelahiran prematur. Faktor ibu yang lainadalah
umur, paritas, dan lain-lain. Faktor plasenta seperti penyakit vaskuler,
kehamilankembar/ganda, serta faktor janin juga merupakan penyebab terjadinya BBLR
yaitu :

[8/6 12.39] Esti Tanggu12: 1.


Faktor ibu.

a.Penyakit, seperti malaria, anaemia, sipilis, infeksi TORCH, dan lain-lain

b.Komplikasi pada kehamilanyang tejadi pada kehamilan ibu seperti perdarahan antepartum,
pre-eklamsia berat, eklamsia, dan kelahiran preterm.

c.Usia Ibu dan paritas, angka kejadian BBLR tertinggi ditemukan pada bayiyang dilahirkan
oleh ibu-ibu dengan usia.

d.Faktor kebiasaan ibu yang berpengaruh seperti ibu perokok, ibu pecandualkohol dan ibu
pengguna narkotika.

2.Faktor JaninBeberapa faktor yang mempengaruhi kejadian premature adalah


hidramion,kehamilan kembar/ganda (gemeli), kelainan kromosom.

3.Faktor LingkunganYang dapat berpengaruh antara lain; tempat tinggal di daratan tinggi,
radiasi,sosio-ekonomi dan paparan zat-zat racun.

2.3Klasifikasi Bayi Prematur

Menurut Rukiyah dan Yulianti (2012), bayi dengan kelahiran premature dapat dibagimenjadi
dua, yaitu:

1.Bayi prematur sesuai masa kehamilan (SMK)Bayi prematur SMK adalah bayi yang lahir
dengan masa gestasi kurang dari 37minggu dan berat badannya sesuai dengan usia
kehamilan. Derajat prematuritasdapat di golongkan menjadi 3 kelompok, yaitu bayi sangat
prematur, yaitu usiagestasi bayi 24 - 30 minggu. Bayi prematur sedang, yaitu usia gestasi
bayi 31 -36minggu. Bayi prematur diambang batas, yaitu usia gestasi 37 – 38 minggu.

2.Bayi prematur kecil untuk masa kehamilan (KMK)Bayi prematur KMK adalah bayi yang
lahir dengan berat badan kurang dari berat badan seharusnya untuk masa gestasi tersebut.
Bayi KMK merupakan bayiyang mengalami gangguan dalam uterus, (intrauterine retardation
=IUGR ).

IUGRdapat dibedakan menjadi 2, yaitu:

1. Proportinate

IUGR, yaitu janin yang menderitas distress yang lamasebelum lahir, sehingga fisiknya berada
dalam proporsi yang tidakseimbang.
2. Disproportinate

IUGR, yang terjadi akibat distress akut yang terjadi beberapa minggu atau beberapa hari
sebelum bayi lahir.

2.4.Tanda dan Gejala Bayi Prematur

Menurut Proverawati & Sulistyorini (2010), bayi prematur menunjukkan belumsempurnanya


fungsi organ tubuh dengan keadaan lemah, yaitu sebagai berikut:

1. Tanda-tanda bayi prematur sesuai masa kehamilan (SMK):

a.Kulit tipis dan mengkilap.

b.Tulang rawan telinga sangat lunak, karena belum terbentuk dengan sempurna.

c.Lanugo (rambut halus atau lembut) masih banyak ditemukan terutama padadaerah
punggung.

d.Jaringan payudara belum terlihat, puting masih berupa titik.

e.Pada bayi perempuan, labia mayora belum menutupi labia minora.

f.Pada bayi laki-laki, skrotum belum banyak lipatan dan testis kadang belum turun.

g.Garis telapak tangan kurang dari 1/3 bagian atau belum terbentuk.

h.Kadang disertai dengan pernapasan yang tidak teratur.

i.Aktivitas dan tangisan lemah.

j.Reflek menghisap dan menelan tidak efektif atau lemah.

2. Tanda-tanda bayi prematur kecil untuk masa kehamilan (KMK):

a.Umur bayi bisa cukup, kurang atau lebih bulan, tetapi beratnya kurang dari 2500gram.

b.Gerakannya cukup aktif dan tangisannya cukup kuat.

c.Kulit keriput, lemak bawah kulit tipis.

d.Pada bayi laki-laki testis mungkin sudah turun.

e.Bila kurang bulan maka jaringan payudara dan puting kecil.


2.5Patofisiologi Bayi Prematur

Penyebab terjadinya kelahiran bayi prematur belum diketahui Secara jelas. Datastatistik
menunjukkan bahwa bayi lahir prematur terjadi pada ibu Yang memiliki sosialekonomi
rendah. Kejadian ini dengan kekurangan perawatan pada ibu hamil karena tidakmelakukan
antenatal care selama kehamilan. Asupan nutrisi yang tidak adekuat selamakehamila, infeksi
pada uterus dan komplikasi obstetrik yang lain merupakan pencetuskelahiran bayi prematur.
Ibu hamil dengan usia yang masih muda,mempunyai kebiasaanmerokok dan mengkonsumsi
alkohol juga menyebabkan terjadinya bayi prematur. Faktortersebut bisa menyebabkan
terganggunya fungsi plasenta menurun dan memaksa bayiuntuk keluar sebelum
waktunya.karena bayi lahir sebelum masa gestasi yang cukup maka organ tubuh bayi belum
matur sehingga bayi lahir prematur memerlukan perawatan yangsangat khusus untuk
memungkinkan bayi beradaptasi dengan lingkungan luar.Persalinan prematur dapat
diperkirakan dengan mencari faktor resiko mayor atauminor. Faktor resiko minor ialah
penyakit yang disertai demam, perdarahan pervaginam pada kehamilan lebih dari 12 minggu,
riwayat pielonefritis, riwayat abortus pada trimesterII, riwayat abortus pada trimester l lebih
dari 2 kali. Faktor resiko mayor adalah kehamilanmultiple, hidramnion, anomali uterus,
serviks terbuka lebih dari 1cm pada kehamilan 32minggu, serviks mendatar atau memendek
kurang dari 1cm pada kehamilan 32 minggu,riwayat abortus pada trimester II lebih dari l kali,
riwayat persalinan preterm sebelumnya,operasi abdominal pada kehamilan preterm, riwayat
operasi konisasi, dan iritabilitasuterus.

2.6.Pemeriksaan Penunjang Bayi Prematur

Menurut Nurarif & Kusuma (2015), pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan pada bayi
prematur dan BBLR adalah sebagai berikut:

1.Jumlah sel darah putih: 18.000/mm3. Neutrofil meningkat hingga 23.000-24.000/mm3 hari
pertama setelah lahir dan menurun bila ada sepsis

.2.Hematokrit (Ht): 43%-61%. Peningkatan hingga 65% atau lebih menandakan polisitemia,
sedangkan penurunan kadar menunjukkan anemia atau hemoragic prenatal/perinatal.

3.Hemoglobin (Hb): 15-20 gr/dl. Kadar hemoglobin yang rendah berhubungandengan anemia
atau hemolisis yang berlebihan.

4.Bilirubin total: 6 mg/dl pada hari pertama kehidupan, 8 mg/dl pada 1-2 hari, dan 12gr/dl
pada 3-5 hari.
5.Destrosix: tetes glukosa pertama selama 4-6 jam pertama setelah kelahiran rata-rata40-50
mg/dl dan meningkat 60-70 mg/dl pada hari ketiga

.6.Pemantauan elektrolit (Na, K, Cl): dalam batas normal pada awal kehidupan.

7.Pemeriksaan analisa gas darah.

2.7.Komplikasi Bayi Prematur

Menurut Proverawati & Sulistyorini (2010), terdapat beberapa masalah yang dapatterjadi
pada bayi prematur baik dalam jangka panjang maupun jangka pendek.Masalah jangka
pendeknya antara lain; gangguan metabolik, gangguan imunitas,gangguan pernafasan,
gangguan system peredaran darah, serta gangguan cairan dan elektrolit. Sedangkan
komplikasi jangka panjang sendiri antara lain, gangguan pertumbuhan dan perkembangan,
gangguan neurologi dan kognisi, gangguan atensi danhiperaktif, serta masalak fisik lainnya.

2.8.Penatalaksanaan Medis Bayi Prematur

Menurut Rukiyah & Yulianti (2012), beberapa penatalaksanaan atau penanganan yangdapat
diberikan pada bayi prematur adalah sebagai berikut:

1.Mempertahankan suhu tubuh dengan ketat. Bayi prematur mudah mengalamihipotermi,


oleh sebab itu suhu tubuhnya harus dipertahankan dengan ketat.

2.Mencegah infeksi dengan ketat. Bayi prematur sangat rentan dengan infeksi, perhatikan
prinsip-prinsip pencegahan infeksi termasuk mencuci tangan sebelummemegang bayi.

3.Pengawasan nutrisi. Reflek menelan bayi prematur belum sempurna, oleh sebab itu
pemberian nutrisi harus dilakukan dengan cermat.

4.Penimbangan ketat. Perubahan berat badan mencerminkan kondisi gizi/nutrisi bayidan erat
kaitannya dengan daya tahan tubuh, oleh sebab itu penimbangan berat badan harus dilakukan
dengan ketat.

5.Kain yang basah secepatnya diganti dengan kain yang kering dan bersih serta pertahankan
suhu tetap hangat.

6.Kepala bayi ditutup topi dan beri oksigen bila perlu.

7.Tali pusat dalam keadaan bersih.


8.Beri minum dengan sonde/tetes dengan pemberian ASI.Sedangkan menurut Proverawati &
Sulistyorini (2010), ada beberapa penatalaksanaanumum yang dapat dilakukan pada bayi
prematur dan berat badan lahir rendah, yaitusebagai berikut:

1.Mempertahankan suhu tubuh bayiBayi prematur akan cepat mengalami kehilangan panas
badan dan menjadihipotermia, karena pusat pengaturan panas badannya belum berfungsi
dengan baik,metabolismenya juga masih rendah, dan permukaan badan yang relatif luas.
Olehkarena itu, bayi prematur harus dirawat dalam inkubator sehingga panas tubuhnyadapat
sama atau mendekati dengan panas dalam rahim.

2.Pengaturan dan pengawasan intake nutrisiPengaturan dan pengawasan intake nutrisi dalam
hal ini adalah menentukan pilihansusu, cara pemberian, dan jadwal pemberian yang sesuai
dengan kebutuhan bayi

3. Pencegahan infeksiBayi prematur sangat mudah terserang infeksi, terutama disebabkan


oleh infeksinosokomial. Hal ini karena kadar immunoglobulin serum bayi prematur
masihrendah, aktivitas bakterisidal neotrofil dan efek sitotoksik limfosit juga masihrendah
serta fungsi imun yang belum berpengalaman. Oleh karena itu bayi prematur tidak boleh
kontak dengan penderita infeksi dalam bentuk apapun.

4.Penimbangan berat badan untuk melihat kondisi gizi atau nutrisi bayi yang eratkaitannya
dengan daya tahan tubuh.

5.Pemberian oksigenEkspansi paru yang buruk merupakan masalah serius bagi bayi prematur
dan BBLRakibat tidak adanya alveoli dan surfaktan. Konsentrasi O2 yang diberikan
sekitar30%-35% dengan menggunakan head box, karena konsentrasi O2 yang tinggidalam
waktu lama akan menyebabkan kerusakan pada jaringan retina bayi dandapat menimbulkan
kebutaan.

6.Pengawasan jalan nafasTerhambatnya jalan nafas dapat mengakibatkan asfiksia dan


hipoksia yang akan berakhir dengan kematian. Bayi prematur dapat berisiko mengalami
serangan apneudan defisiensi surfaktan, sehingga tidak dapat memperoleh oksigen yang
cukupyang sebelumnya diperoleh dari plasenta. Oleh karena itu, perlu pembersihan
jalannafas segera setelah bayi lahir.

2.9Asuhan Keperawatan Bayi Prematur

1.Pengkajian
a.Biodata

a).Identitas bayi: Nama, jenis kelamin, BB, TB, LK, LD. b).Identitas orang tua: Nama, umur,
pekerjaan, pendidikan, alamat.

c). Keluhan utama: BB < 45 cm, LD < 30 cm, LK < 33 cm, hipotermi.

d).Riwayat penyakit sekarang.

e).Riwayat penyakit keluarga.

f).Riwayat penyakit dahulu.

b.Pemeriksaan Fisik Ibu

a). Riwayat kehamilan dan umur kehamilan.

b). Riwayat persalinan dan proses pertolongan persalinan yang dahulu dan sekarang.

c).Riwayat fisik dan kesehatan ibu saat pengkajian.

d).Riwayat penyakit ibu.

e).Psikososial dan spiritual ibu.

f).Riwayat perkawinan.

c..Pemeriksaan Fisik Bayia)

Keadaan bayi saat lahir; BB < 2500 gr, PB < 45 cm, LK 33 cm, LD < 30 cm.

b).Inspeksi

1).Kepala lebih besar daripada badan, ubun-ubun dan sutura lebar.

2).Lanugo banyak terdapat pada dahi, pelipis, telinga dan tangan.

3).Kulit tipis, transparan dan mengkilap.

4).Rambut halus, tipis dan alis tidak ada.

5).Garis telapak kaki sedikit.

6).Retraksi sternum dengan iga

7).Kulit menggantung dalam lipatan (tidak ada lemak sub kutan).

c).Palpasi
1).Hati mudah dipalpasi.

2).Tulang teraba lunak.

3).Limpa mudah teraba ujungnya.

4).Ginjal dapat dipalpasi.

5).Daya isap lemah.

6).Retraksi tonus – leher lemah, refleks Moro (+).

d)Perkusie)

Auskultasi

1).Nadi lemah.

2).Denyut jantung 140 – 150 x/menit, respirasi 60 x/menit.

2.Diagnosa Keperawatan

a.Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan imaturitas otot -otot pernafasandan


penurunan ekspansi paru.

b.Ketidakadekuatan pemberian ASI b/d prematuritas.

c.Disfungsi motalitas gastrointestinal b/d ketidakadekuatan aktivitas peristaltik didalam


sistem gastrointestinal.

d.Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d ketidakmampuanmenerima


nutrisi.

e.Resiko ketidakseimbangan suhu tubuh b/d penurunan jaringan lemak subkutan.

Anda mungkin juga menyukai