Anda di halaman 1dari 12

ASUHAN KEBIDANAN MENOPAUSE PADA NY.

H DENGAN KELUHAN
HOT FLUSHES DI PUSKESMAS BUNTA KABUPATEN BANGGAI
PROVINSI SULAWESI TENGAH

DISUSUN OLEH

RAHMI

BOTANG NIM.

052022164

PROGRAM STUDI PROFESI BIDAN FAKULTAS KESEHATAN

INSTITUT KESEHATAN DAN BISNIS KURNIA JAYA

PERSADA 2023
INSTITUT KESEHATAN DAN BISNIS KURNIA JAYA PERSADA
FAKULTAS KESEHATAN
PROGRAM STUDI PROFESI BIDAN
Jl. Dr. Ratulangi Telp. (0471) 33114848 Kota Palopo

Halaman Persetujuan

Laporan Praktik Klinik Praktik Asuhan remaja, pra nikah dan menopause ini telah disetujui pada :

Hari :

Tanggal :

Preseptor Lahan Preseptor Institusi

(……..…………………………) (……………….………………)

Mengetahui
Dekan Fakultas Kesehatan Ketua Prodi Profesi Bidan

Devi Darwin, Samsinar., S.ST., M.Kes


S.ST.,M.Keb NIDN. NIDN. 0919078901
0915098702
INSTITUT KESEHATAN DAN BISNIS KURNIA JAYA PERSADA
FAKULTAS KESEHATAN
PROGRAM STUDI PROFESI BIDAN
Jl. Dr. Ratulangi Telp. (0471) 33114848 Kota Palopo

Halaman Pengesahan

Laporan Praktik Klinik Asuhan remaja, pra nikah dan menopause ini telah disahkan
sebagai tugas laporan Praktik Asuhan remaja, pra nikah dan menopause mahasiswa
Profesi bidan Institut Kesehatan dan Bisnis Kurnia Jaya Persada Palopo

Palopo,……………..………….

Preseptor Lahan Preseptor Institusi

(……..……………………) (……………………………)

Ka. Prodi S1 Kebidanan Dan Profesi Bidan


Institut Kesehatan dan Bisnis Kurnia Jaya Persada
Palopo

Samsinar., S.ST., M.Kes


NIDN. 0919078901
PENDAHULUAN
A. DEFINISI
Hot flushes adalah gejala yang paling umum terjadi pada ibu menopause. Hot flushes
merupakan gejala yang dialami saat menopause atau perimenopause, penderita hot
flushes akan mengalami rasa panas yang sangat dengan berkeringat dan detak jantung
yang cepat, dan biasanya berlangsung sekitar 2 sampai 30 menit setiap terjadi hot
flushes. Sensasi panas atau hot flushes biasanya dirasakan di daerah wajah dan dada
namun tidak jarang juga terjadi di daerah lain seperti belakang leher, dan dapat
menyebar ke seluruh tubuh. Sebagian ibu menopause dapat jatuh pingsan apabila
gejala ini cukup kuat. Tidak hanya sensasi panas di dalam tubuh, namun permukaan
kulit, terutama di wajah, akan terasa panas apabila disentuh. Penggunaan istilah "hot
flushes" dikarenakan sensasi panas tersebut biasanya disertai dengan kemerahan.
Gejala yang berlebihan dapat menyebabkan rosacea.

B. ETIOLOGI
Penyebab hot flashes masih belum diketahui secara pasti. Akan tetapi, para ahli
menduga keluhan ini terjadi karena adanya penurunan kadar hormon estrogen yang
memengaruhi pusat pengaturan suhu tubuh, sehingga tubuh menjadi lebih sensitif
terhadap perubahan suhu. Selain perubahan hormon, gaya hidup, seperti kebiasaan
merokok, konsumsi minuman beralkohol dan kafein, konsumsi makanan pedas, dan
kebiasaan memakai pakaian yang terlalu ketat, juga diyakini berkaitan dengan
kemunculan hot flashes ini.

C. KLASIFIKASI
Hot flashes adalah gejala menopause yang bisa terjadi saat Anda menjalani fase
transisi kehidupan ini. Rata-rata, menopause terjadi pada usia akhir 40-an hingga awal
50-an. Hal ini bisa berbeda-beda tergantung masing-masing orang.

D. TANDA DAN GEJALA


Hot flashes bisa muncul secara tiba-tiba dengan durasi umumnya 30 detik hingga
beberapa menit, tapi bisa juga lebih lama. Gejala hot flashes bisa terasa setiap hari
atau beberapa hari dalam 1 minggu dan dapat berlangsung selama lebih dari 7 tahun.
Biasanya, hot flashes akan ditandai dengan keluhan dan gejala tertentu, seperti:
1. Sensasi panas atau hangat pada tubuh bagian atas, terutama pada dada, leher, atau
wajah
2. Kulit memerah dan muncul bercak-bercak
3. Jantung berdegup dengan cepat (palpitasi)
4. Keluar keringat di bagian yang terasa hangat
5. Muncul perasaan cemas.
Hot flashes bisa muncul di siang atau malam hari. Hot flashes yang terjadi saat
tidur dikenal dengan sebutan night sweats atau keringat malam.

E. PATOFISIOLOGI
Meskipun penelitian ekstensif, patofisiologi hot flashes tidak sepenuhnya
dipahami. Timbulnya hot flashes dihipotesiskan terkait dengan disfungsi nukleus
termoregulasi, yang penting dalam mengatur rentang homeostatis dan suhu inti
tubuh. Inti termoregulasi mempertahankan suhu inti tubuh dalam rentang homeostatis
yang disebut zona termoregulasi. Berkeringat terjadi ketika suhu inti tubuh meningkat
di atas ambang atas zona termoregulasi, sedangkan menggigil terjadi ketika suhu inti
turun di bawah ambang bawah zona ini. Freedman menemukan bahwa wanita yang
mengalami hot flash menunjukkan zona termoregulasi yang lebih kecil, yang
mengarah ke kemungkinan lebih besar untuk melewati ambang ini dan dengan
demikian mengembangkan keringat dan menggigil yang berhubungan dengan hot
flash.
Selain itu, saat kadar estrogen menurun pada menopause, kadar norepinefrin
meningkat, menyebabkan peningkatan reseptor serotonin hipotalamus, yang terlibat
dalam pengaturan suhu. Reseptor α-2 sentral dapat dipengaruhi oleh penipisan
estrogen, yang mengarah ke tingkat norepinefrin sentral yang lebih tinggi. Aktivasi
jalur noradrenergik dan serotonin ini selanjutnya dapat mempersempit ambang atas
zona termoregulasi, yang mengarah ke kecenderungan yang lebih besar untuk hot
flash. Namun, kadar estrogen absolut tidak sepenuhnya bertanggung jawab atas hot
flashes, karena peneliti tidak menemukan korelasi yang signifikan antara kadar
estrogen plasma, urin, atau vagina dan munculnya gejala ini. Sebaliknya,
penurunan relatif kadar estrogenlah yang tampaknya memediasi perubahan sentral
pada norepinefrin dan serotonin ini. Teori ini didukung oleh temuan prevalensi hot
flashes yang lebih besar pada wanita yang mengalami penarikan estrogen akut setelah
ooforektomi bilateral dibandingkan pada mereka yang mengalami kegagalan ovarium
bertahap terkait dengan menopause alami. Menariknya, keterlibatan sistem
opioidergik telah dieksplorasi; namun, tidak ada bukti yang konsisten untuk interaksi
opiat.

F. DIAGNOSIS MEDIK
Mengalami hot flash adalah gejala, bukan penyakit, sehingga hot flash tidak dapat
didiagnosis. Mereka adalah gejala umum dari transisi menopause . Tidak ada tes yang
menunjukkan bahwa seseorang mengalami hot flashes, tetapi biasanya dapat
mengidentifikasi bahwa seseorang mengalaminya berdasarkan status menopause dan
deskripsi gejala orang tersebut.

G. PENATALAKSANAAN
Meskipun tidak bisa menghilangkan gejalanya secara permanen, cara-cara di atas
setidaknya mampu meredakan rasa tidak nyaman yang ditimbulkan oleh hot flashes.
Selain cara-cara tadi, beberapa hal berikut juga bisa dicoba untuk mengurangi
ketidaknyamanan akibat hot flashes.
1. Mengenakan pakaian yang nyaman
Menggunakan pakaian yang nyaman, tidak terlalu ketat, dan berbahan dasar
katun, bisa membantumu untuk merasa lebih nyaman dan mengurangi
ketidaknyamanan saat hot flashes tiba-tiba kambuh. Karena hot flashes juga bisa
muncul di malam hari, jangan lupa untuk menjaga suhu kamar tidurmu tetap
nyaman, jangan sampai membuatmu kedinginan atau kepanasan.
2. Menerapkan pola hidup sehat
Mengubah pola hidup menjadi lebih sehat juga dapat membantumu untuk
mengurangi ketidaknyamanan akibat hot flashes. Upayakan untuk menjaga berat
badan tetap ideal dengan berolahraga secara teratur dan mengonsumsi makanan
sehat. Selain itu, hindarilah merokok dan konsumsi minuman beralkohol. Batasi
juga konsumsi teh, kopi, dan makanan pedas.
3. Menjalani terapi
Terapi penggantian hormon bisa menjadi solusi untuk meredakan gejala
menopause pada wanita, termasuk hot flashes. Terapi ini dapat mencegah
gejalanya muncul kembali dalam waktu yang cukup lama, yaitu sekitar 5 tahun
atau kurang. Selain itu, kamu juga bisa mencoba terapi alternatif lainnya, seperti
akupuntur. Sama halnya dengan terapi penggantian hormon, terapi ini juga
diyakini efektif untuk meredakan gejala hot flashes. Melakukan meditasi secara
rutin, menggeluti hobi, atau melakukan kegiatan positif lainnya juga bisa
membantumu untuk tidak fokus pada keluhan hot flashes.
4. Konsumsi obat-obatan
Untuk meredakan keluhan hot flashes, umumnya dokter akan meresepkan obat
hormonal, seperti estrogen. Namun, selain itu, beberapa obat tertentu,
seperti clonidine, gabapentin, atau obat antidepressan, juga bisa diresepkan dokter
untuk mengurangi ketidaknyamanan akibat hot flashes. Hot flashes memang tidak
bisa dihindari. Namun, jangan sampai kehadirannya mengganggu aktivitasmu, ya.
Jika kondisi ini dirasa sudah berdampak pada kehidupanmu, jangan ragu untuk
berkonsultasi dengan dokter, agar kamu bisa mendapat penanganan yang tepat dan
sesuai dengan kondisimu.

H. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Dokter akan menanyakan kepada pasien terkait gejala yang dirasakan, siklus haid
terakhir, dan riwayat kesehatan pasien. Selanjutnya, dokter akan melakukan
pemeriksaan fisik, termasuk memeriksa leher pasien untuk melihat apakah ada
pembengkakan tiroid. Setelah itu, dokter juga akan melakukan pemeriksaan lain jika
pasien dicurigai menderita penyakit tertentu yang dapat memicu hot flashes.
Pemeriksaan tersebut antara lain:
1. Tes darah, untuk mengukur kadar hormon tertentu dan mendeteksi infeksi
2. Tes tiroid, untuk memeriksa fungsi kelenjar tiroid
3. USG kandungan, untuk memastikan apakah hot flashes disebabkan oleh
kehamilan atau bukan
4. Pemindaian dengan CT scan atau MRI, untuk mendeteksi keberadaan tumor.
ASUHAN KEBIDANAN MENOPAUSE PADA NY “H” DENGAN HOT FLUSH DI
PUSKESMAS BUNTA
TANGGAL
Tanggal Kunjungan :
Tanggal Pengkajian :
Nama Pengkaji : Rahmi Botang
NIM 052022164

I. IDENTIFIKASI DATA DASAR


A. Identitas
Nama Istri : Ny. H Nama Suami : Tn. S
Umur : 50 tahun Umur : 51 tahun
Lama menikah: ± 26 thn Lama menikah: ± 26 thn
Suku : Suku :
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Petani
Alamat : Alamat :
B. Keluhan utama: Ibu mengatakan sering berkeringat pada malam hari dan rasa
panas pada wajah dan leher sejak 1 minggu yang lalu
C. Riwayat Menstruasi
- Menarche : 13 tahun
- Siklus : 28 hari
- Lamanya : 5 – 6 hari
- Banyaknya : Ibu mengatakan 2 – 3 kali sehari ganti
pembalut
- Teratur / tidak teratur : Ibu mengatakan haid sudah tidak teratur
- Sifat darah : Ibu mengatakan sifat darah encer
- Disminorhe : Tidak pernah merasa nyeri selama haid
- Keputihan : Ibu mengatakan tidak ada keputihan
D. Riwayat kehamilan serta persalinan yang lalu

Anak Tahun Jenis Jk Berat PB Penolong Tempat Keadaan


ke Persalinan lahir bersalin
I 1996 Spontan L 3000 50 Bidan PKM Hidup
gr cm
II 1999 Spontan P 2700 49 Bidan PKM Hidup
gr cm
III 2009 Spontan P 2600 47 Bidan PKM Hidup
gr cm

E. Riwayat KB Jenis Alkon

Jenis Oleh Sejak Efek


Alkon
DMPA Bidan 1996- Tidak ada
1998
DMPA Bidan 1999- Tidak ada
2008
DMPA Bidan 2009- Tidak ada
2021

F. Riwayat Kesehatan Sekarang dan yang Lalu


- Ibu mengatakan sering pusing dan tegang pada leher.
- Ibu mengatakan terkadang merasakan jantung berdebar-debar.
- Ibu mengatakan tidak pernah sesak nafas (asma), penyakit gula (DM) dan
tidak pernah menderita penyakit ginjal, hepatitis dan lain-lain seperti
HIV/AIDS.
G. Riwayat penyakit keluarga Ibu mengatakan didalam keluarga tidak ada yang
menderita penyakit menurun seperti hipertensi, DM dan asma. Serta penyakit
menular seperti TBC dan hepatitits.
H. Riwayat sosial, ekonomi, psikologi dan spiritual
- Ibu dan suami serta keluarga memiliki hubungan yang baik.
- Pengambilan keputusan dalam keluarga yaitu suami.
- Pemenuhan kebutuhan keluarga ditanggung suami.
- Ibu dan suami serta keluarga menjalankan ibadah dengan taat.
I. Riwayat pemenuhan kebutuhan dasar
- Riwayat nutrisi Kebiasaan:
Pola makan : Nasi, sayur dan lauk 2)
Frekuensi : 3 kali sehari
Kebutuhan minum : 6 – 8 gelas per hari
- Riwayat eliminasi
BAB : 1 kali sehari, konsisten padat dan berwarna
kuning.
BAK : 5 – 6 kali sehari, warna kuning muda bau
omniak.
- Personal hygine
Mandi : 2 kali sehari
Sikat gigi : 2 kali sehari
Keramas : Setiap hari menggunakan shampo.
Ganti pakaian : 2 kali sehari.
- Kebutuhan istirahat
Tidur malam 4-5 jam, tetapi sering terbangun karena sering berkeringat
dan merasakan rasa panas pada wajah sert leher. Tidur siang tidak teratur.
- Aktifitas Sebagai ibu rumah tangga ibu melakukan pekerjaan rumah setiap
harinya dan pergi berkebun 2-3 kali dalam seminggu dibantu oleh 2 orang
anaknya.
- Pemeriksaan
Keadaan umum ibu baik
Kesadaran competitis
Tanda-tanda vital
- TD : 120/90 mmHg
- N : 80 x/m
- S : 37,5 C
- P : 22 x/m
- TB : 152 cm
- BB : 50 kg
J. Pemeriksaan fisik
1. Kepala
Inspeksi : rambut hitam, ada ketombe.
2. Mata
Inspeksi : simetris, konjungtiva merah muda dan sclera putih.
3. Muka
Inspeksi : pucat, tidak ada jerawat, tidak oedema, tampak
berkeringat, tampak cemas, tampak kemerahan.
4. Hidung
Inspeksi : simetris, tidak ada secret.
5. Telimga
Inspeksi : simetris kanan dan kiri, tidak serumen.
6. Mulut/gigi
Ispeksi : bibir lembab, gigi tidak caries, gusi tidak berdarah.
7. Leher
Inspeksi : tidak ada pemebesaran kelenjar limfe maupun thyroid,
tampak kemerahan.
8. Dada
Ispeksi : simetris kanan dan kiri, payudara mulai mengendor
dan terlihat menggantung , puting susu menjadi kecil dan pigmentasi
berkurang serta konsistensi melunak, terasa berdebardebar.
9. Abdomen
Ispeksi : tidak ada luka bekas operasi, terdapat lipatan lemak.
10. Genetalia : Tidak dilakukan karena pasien tidak bersedia.
11. Estremitas
Inspeksi : Pergerakan aktif, tidak ada varices.
Palpasi : Tidak ada oedema
Perkusi : Refleks patella (+).
12. Anus Inpeksi : tidak ada hemoroid
13. Data penunjang

II. IDENTIFIKASI DIAGNOSA/MASALAH AKTUAL


Diagnosa actual : Ny “H” dalam masa menopause dengan hot flush.
Masalah aktual : cemas
- Data Subjektif :
Ibu mengatakan berumur 50 tahun
Ibu mengatakan sering berkeringat pada malam hari dan rasa panas pada
wajah serta leher sejak 1 minggu yang lalu.
Ibu merasa cemas denga keadaannya.
- Data Objektif
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Compomentis
TTV : TD : 120/90 mmHg
Nadi : 80 x/m
Suhu : 37,5 C
Pernapasan : 20 x/m

III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA/MASALAH POTENSIAL


Menopause dengan hot flush pada Ny “H” yang merasa cemas dengan
keadaannya yaitu mengakibatkan tingkat kecemasan menjadi depresi (gangguan
psikologis).
IV. TINDAKAN SEGERA ATAU KOLABORASI
Tidak ada

V. RENCANA TINDAKAN
Tujuan : Agar ibu tidak merasa cemas dengan rasa panas (hot flush) yang
dirasakan.
Kriteria : Ibu mengerti dan dapat memahami bahwa rasa panas atau hot flush
yang dialaminya merupakan gejala normal di usianya yang sekarang.

Tanggal : Pukul 09. 25 wita

1. Beritahu pasien hasil pemeriksaan.


2. Beritahu ibu tentang masalah yang sering muncul pada masa menopause.
3. Anjurkan kepada ibu untuk mengkonsumsi makanan yang bergizi.
4. Anjurkan ibu untuk mengurangi konsumsi minum teh atau kopi serta
menghindari asap rokok.
5. Anjurkan pada ibu untuk menjaga kebersihan tubuhnya, terutama daerah
genetalia.
6. Anjurkan pada ibu untuk berolahraga secara teratur.
7. Anjurkan ibu untuk menggunakan pakaian tipis dan penutup alas tidur dari
bahan katun.
8. Beri ibu clonidine, CTM, vitamin E dan vitamin B Kompleks.
9. Anjurkan ibu senantiasa berdzikir
10. Minta izin kepada pasien untuk dilakukannya kunjungan rumah

VI. IMPLEMENTASI ASUHAN KEBIDANAN


Tanggal : Pukul 09.35 wita

1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan


2. Memberitahu tentang gejala serta masalah yang sering muncul pada masa
menopause seperti rasa panas , sering berkeringat, susah tidur, nyeri otot,
mudah tersinggung terasa, merasa tertekan.
3. Menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan yang bergizi yang
mengandung vitamin B kompleks untuk menekan stress dan kalsium untuk
mengurangi osteoporosis. Makanan yang banyak mengandung kalsium dan B
kompleks misalnya susu, daging, hati dan fitoestrogen seperti
kacangkacangan, terutama kacang, kedelai dan olahannya seperti tahu, tempe
dan susu kedelai serta papaya, kemudian mengkonsumsi makanan yang
mengandung vitamin E untuk mengurangi kolestrol dan mengurangi hot flush
misalnya gandum, kacang, belut, minyak ikan, kuning telur, buncis, selada,
brokoli dan ubi jalar.
4. Menganjurkan ibu untuk mengurangi konsumsi minum teh atau kopi karena
minuman ini banyak mengandung kafein yang dapat memperlambat
penyerapan kalsium serta memicu hot flush. Asap rokok dapat membuat wajah
kering dan kusam. Hasil: ibu mengerti dan bersedia melakukan apa yang
dianjurkan
5. Menganjurkan ibu untuk menjaga kebersihan tubuhnya, terutama daerah
genetalia setelah BAB/BAK dan dikeringkan serta mengganti celana dalam.
6. Menganjurkan ibu untuk berolahraga secara teratur karena dengan olahraga
dapat membantu meningkatkan kekuatan otot. Seperti: jalan-jalan pagi,
gerakan tidur terlentang miring, gerak naik sepeda, gerakan punggung.
7. Menganjurkan ibu untuk menggunakan pakaian tipis dan penutup alas tidur
dari bahan katun karena akan memberi rasa lebih dingin dan nyaman
dibandingkan bahan kain yang lain.
8. Berikan vitamin E 3 x 1 perhari sebanyak 12 tablet untuk memperlancar
oksigen dan untuk mencegah pengendapan kolestrol di arteri sehingga
peredaran darah menjadi lancar dan mengurangi rasa panas pada wajah dan
leher serta vitamin B kompleks sebanyak 12 tablet 3 x 1 per hari untuk
mencegah stress. Ctm 1 x 1 sebanyak 12 tablet agar ibu bisa beristirahat.
9. Menganjurkan pasien agar lebih banyak mendekatkan diri kepada Allah SWT
dengan memperbanyak doa dan dzikir. Dzikir dapat menjernihkan pikiran,
menetralkan pikiran dan meningkatkan kepribadian, dzikir dengan penuh
penghayatan akan membawa individu berada dalam keadaan yang tenang dan
nyaman serta fisiologis tubuh berada dalam keseimbangan yang akan
memperlancar aliran darah dan gerak sel tubuh relatif stabil, sehingga 80
respon keseimbangan menjadikan kerja system tubuh berjalan normal dan
menyehatkan badan.
10. Meminta izin kepada ibu untuk melakukan kunjungan kerumahnya agar dapat
memantau perkembangan keadaannya.

VII. EVALUASI

Tanggal : Pukul 09.40 wita


1. Ibu sudah mengetahui hasil pemeriksaan.
2. Ibu sudah mengerti dan memahami bahwa menopause merupakan proses yang
alami.
3. Ibu masih merasakan cemas dengan keadaannya.
4. Ibu bersedia untuk mengkonsumsi makanan yang bergizi yang kaya akan
vitamin B kompleks, vitamin E dan fitoestrogen.
5. Ibu bersedia mengurangi konsumsi minum teh atau kopi dan menghindari asap
rokok.
6. Ibu akan menjaga kebersihan tubuhnya dan ibu bersedia menggunakan
pakaian yang tipis dan alas tidur dari bahan katun.
7. Ibu akan berusaha berolahraga secara teratur
8. Ibu sudah diberi obat, vitamin dan bersedia mengkonsumsinya sesuai anjuran.
9. Ibu bersedia lebih banyak mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan
memperbanyak doa dan dzikir.
10. Ibu bersedia untuk dilakukan kunjungan rumah.
Palopo,………….
MENGETAHUI
Preseptor Lahan Preseptor Institusi

(…………………………………..) (…………………………………..)

Anda mungkin juga menyukai