SWAMEDIKASI
DEMAM DAN MASUK ANGIN
(MUAL MUNTAH)
Disusun Oleh:
Dalam penyusunan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik
pada teknis pendidikan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami
miliki. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi
penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Penyusun
2
3
BAB I
PEMBAHASAN
Mual muntah juga bisa disebabkan karena masuk angin. Masuk angin
merupakan istilah yang dikenal oleh orang awam ketika kondisi tubuh sedang
tidak enak badan, seperti pusing, mual, demam, hidung tersumbat, dan lain
sebagainya.
B. Epidemiologi
Mual dan muntah adalah gejala yang menyusahkan pada pasien yang
menerima perawatan paliatif untuk kanker stadium lanjut. Penatalaksanaan
yang efektif dapat meningkatkan kualitas hidup pasien ini secara signifikan.
Pemahaman tentang kemungkinan penyebab gejala-gejala ini diperlukan untuk
penilaian dan pengobatan yang akurat, sehingga menghasilkan pengendalian
gejala yang lebih baik.
Mual dan muntah merupakan dua hal yang berbeda. Beberapa orang
mengalami mual dengan sedikit atau tanpa muntah (misalnya bila dikaitkan
dengan kemoterapi atau radioterapi). Sebaliknya, obstruksi usus dapat
menyebabkan muntah yang banyak dengan sedikit atau tanpa rasa mual.
4
Mual dan muntah adalah gejala umum dan menyusahkan pada pasien yang
menerima perawatan paliatif. Menetapkan prevalensi sebenarnya dari gejala-
gejala ini merupakan suatu tantangan, terutama mengingat pasien yang
menerima perawatan paliatif adalah kelompok yang sangat heterogen.
Tinjauan sistematis tahun 2006 menemukan bahwa mual dan muntah mungkin
terjadi lebih jarang dari yang diperkirakan: nyeri, sesak napas, dan kelelahan
lebih sering terjadi.
C. Patofisiologi
Mekanisme yang mendasari mual adalah kompleks dan mencakup kondisi
psikologis, sistem saraf pusat, sistem saraf otonom, disritmia lambung, dan
sistem endokrin.
Patogenesis mual yaitu jalur sentral dan perifer terlibat dalam patogenesis
mual. Informasi aferen dari berbagai rangsangan diteruskan ke nukleus traktus
solitarius melalui empat jalur: vestibular dan otak kecil, korteks serebral dan
sistem limbik, area postrema, dan saluran pencernaan melalui saraf vagus
Mual juga berhubungan dengan disritmia lambung dan pelepasan vasopresin.
Untuk memahami patofisiologi yang mendasari mual, penting untuk
memperkenalkan konsep ambang batas dinamis Diusulkan bahwa setiap
individu memiliki ambang batas mual yang berubah dari menit ke menit. Pada
saat tertentu, ambang batas bergantung pada interaksi faktor-faktor tertentu
yang melekat pada individu dengan keadaan psikologis kecemasan, antisipasi,
ekspektasi, dan adaptasi yang lebih mudah berubah Interaksi dinamis ini
kemungkinan besar menjelaskan variabilitas antar dan intra-individu yang
biasanya ditemui saat menghadapi stimulus nauseogenik Rangsangan yang
5
menimbulkan mual dan muntah berasal dari masukan zona pemicu visceral,
vestibular, dan kemoreseptor yang masing-masing dimediasi oleh
serotonin/dopamin, histamin/asetilkolin, dan serotonin/dopamin. Hubungan ini
menjadi dasar terapi farmakologis saat ini untuk mual dan muntah
direkomendasikan(Chepyala dan Olden, 2008).
D. Pengobatan
PERAWATAN MANDIRI
semakin lemas akibat mual. Pilih air minum yang 100% murni dan
berasal dari 19 gunung terpilih di Indonesia. Air mineral yang 100%
murni dari pegunungan, akan terasa dingin alami walau tidak
didinginkan. Orang yang sering mual, misalnya akibat asam lambung
kambuh, disarankan untuk mengikuti pola makan BRAT (bananas,
rice, appelsauce, and toast). Diet ini berisikan makanan dengan cita
rasa yang ringan atau bahkan tawar. Makanan tawar tidak terlalu
merangsang sistem pencernaan sehingga bisa membantu
menghilangkan mual dan mencegah muntah.
Segera periksa ke dokter jika merasakan nyeri dada, sakit kepala berat, atau
nyeri perut, mulai merasa penglihatan kabur, pingsan, atau kebingungan,
mengalami gejala seperti mulut kering, lemah, dan jarang buang air kecil,
kunjungi dokter jika merasa mual dan kehilangan selera makan selama
beberapa minggu hingga sebulan turun berat badan tanpa direncanakan
E. Terapi
Jika pasien masih mual dan muntah setelah intervensi nonfarmakologi,
terapi lini pertama yang dianjurkan adalah pemberian vitamin B6 (piridoksin)
dan doksilamin. Dosis yang dianjurkan adalah: Vitamin B6 10-25 mg per oral
dengan doksilamin 12,5 mg 3-4 kali per hari. Atau bisa juga dengan Obat
antiemetik yaitu kelompok obat yang digunakan untuk menghilangkan mual.
Ada dua macam obat yang termasuk dalam kelompok ini. Bismuth
subsalicylate. Obat ini melindungi lapisan lambung serta mengatasi sakit
perut, tukak lambung, dan diare. Obat-obatan lain. Tergantung penyebabnya,
Anda mungkin akan diberikan obat lain berupa antihistamin, dimenhydrinate,
diphenhydramine, dan lain-lain.
F. Gejala
Penyebab mual bermacam-macam, baik goncangan, keracunan makanan,
pengaruh obat atau hormon, maupun karena masa awal kehamilan. Biasanya,
mual karena masuk angin disertai dengan gejala perut kembung, pusing,
hidung tersumbat, hingga demam.
9
BAB II
PENUTUP
A. Kesimpulan
Mual adalah mekanisme pertahanan diri yang menyebabkan suatu sensasi
tidak nyaman di perut dan membuat seseorang merasa ingin muntah. Perut
yang terasa mual juga kadang menyebabkan seseorang untuk memuntahkan isi
perutnya.
B. Saran
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini banyak kekurangan
terutama mengenai tata bahasa. Kami sebagai mahasiswa menyadari akan
kekurangan itu. Oleh karena itu, kami berharap kritik ataupun saran agar di
kemudian hari dapat menghasilkan makalah maupun karya tulis yang lebih
baik.
DAFTAR PUSTAKA
Price, S.A & Wilson, L.M. (2012). Patofisiologi : konsep klinis proses-
proses penyakit. Edisi 6 Vol. 1. Jakarta: EGC.
10