Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

SWAMEDIKASI
DEMAM DAN MASUK ANGIN
(MUAL MUNTAH)

DOSEN PENGAMPU : apt. Widyastuti Handayani, M.Farm

Disusun Oleh:

Adiesti Rahma Ardania


202102060004
Farmasi 5B

PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PEKAJANGAN
PEKALONGAN
2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kamipanjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat-Nya


kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Demam dan
Masuk Angin”. Penyusunan makalah merupakan salah satu tugas yang diberikan
dalam mata kuliah Kewarganegaraan UMPP (Universitas Muhammadiyah
Pekajangan Pekalongan).

Dalam penyusunan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik
pada teknis pendidikan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami
miliki. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi
penyempurnaan pembuatan makalah ini.

Dalam penyusunan makalah ini kami menyampaikan ucapan terima kasih


yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan
makalah ini, khususnya kepada Dosen kami yang memberikan tugas dan
petunjuk, sehingga makalah ini dapat terselesaikan.

Pekalongan, 03 Oktober 2023

Penyusun

2
3

BAB I
PEMBAHASAN

A. Definisi Mual Muntah


Mual adalah mekanisme pertahanan diri yang menyebabkan suatu sensasi
tidak nyaman di perut dan membuat seseorang merasa ingin muntah. Perut
yang terasa mual juga kadang menyebabkan seseorang untuk memuntahkan isi
perutnya.

Pencegahan mual meliputi pengaturan jadwal makan agar tetap teratur,


konsumsi makanan higienis, menjaga keadaan kondusif agar stres tidak mudah
tercetus, tidak menggunakan ponsel atau membaca buku saat dalam
perjalanan, dan peningkatan daya tahan tubuh.

Mual muntah juga bisa disebabkan karena masuk angin. Masuk angin
merupakan istilah yang dikenal oleh orang awam ketika kondisi tubuh sedang
tidak enak badan, seperti pusing, mual, demam, hidung tersumbat, dan lain
sebagainya.

B. Epidemiologi
Mual dan muntah adalah gejala yang menyusahkan pada pasien yang
menerima perawatan paliatif untuk kanker stadium lanjut. Penatalaksanaan
yang efektif dapat meningkatkan kualitas hidup pasien ini secara signifikan.
Pemahaman tentang kemungkinan penyebab gejala-gejala ini diperlukan untuk
penilaian dan pengobatan yang akurat, sehingga menghasilkan pengendalian
gejala yang lebih baik.

Mual dan muntah merupakan dua hal yang berbeda. Beberapa orang
mengalami mual dengan sedikit atau tanpa muntah (misalnya bila dikaitkan
dengan kemoterapi atau radioterapi). Sebaliknya, obstruksi usus dapat
menyebabkan muntah yang banyak dengan sedikit atau tanpa rasa mual.
4

Mual dan muntah adalah gejala umum dan menyusahkan pada pasien yang
menerima perawatan paliatif. Menetapkan prevalensi sebenarnya dari gejala-
gejala ini merupakan suatu tantangan, terutama mengingat pasien yang
menerima perawatan paliatif adalah kelompok yang sangat heterogen.
Tinjauan sistematis tahun 2006 menemukan bahwa mual dan muntah mungkin
terjadi lebih jarang dari yang diperkirakan: nyeri, sesak napas, dan kelelahan
lebih sering terjadi.

Tinjauan tersebut melaporkan prevalensi 30% pada pasien penyakit ginjal


stadium akhir, setidaknya 17% pada pasien gagal jantung, dan setidaknya 6%
pada pasien kanker. Mual paling sering dilaporkan pada pasien AIDS stadium
akhir (43%). Prevalensinya meningkat menjelang akhir hidup; sebuah
penelitian melaporkan angka 71% dalam 1-2 minggu terakhir kehidupan. 15-
30% pasien yang diberi morfin untuk nyeri kanker kronis mengalami mual
jangka panjang.

C. Patofisiologi
Mekanisme yang mendasari mual adalah kompleks dan mencakup kondisi
psikologis, sistem saraf pusat, sistem saraf otonom, disritmia lambung, dan
sistem endokrin.
Patogenesis mual yaitu jalur sentral dan perifer terlibat dalam patogenesis
mual. Informasi aferen dari berbagai rangsangan diteruskan ke nukleus traktus
solitarius melalui empat jalur: vestibular dan otak kecil, korteks serebral dan
sistem limbik, area postrema, dan saluran pencernaan melalui saraf vagus
Mual juga berhubungan dengan disritmia lambung dan pelepasan vasopresin.
Untuk memahami patofisiologi yang mendasari mual, penting untuk
memperkenalkan konsep ambang batas dinamis Diusulkan bahwa setiap
individu memiliki ambang batas mual yang berubah dari menit ke menit. Pada
saat tertentu, ambang batas bergantung pada interaksi faktor-faktor tertentu
yang melekat pada individu dengan keadaan psikologis kecemasan, antisipasi,
ekspektasi, dan adaptasi yang lebih mudah berubah Interaksi dinamis ini
kemungkinan besar menjelaskan variabilitas antar dan intra-individu yang
biasanya ditemui saat menghadapi stimulus nauseogenik Rangsangan yang
5

menimbulkan mual dan muntah berasal dari masukan zona pemicu visceral,
vestibular, dan kemoreseptor yang masing-masing dimediasi oleh
serotonin/dopamin, histamin/asetilkolin, dan serotonin/dopamin. Hubungan ini
menjadi dasar terapi farmakologis saat ini untuk mual dan muntah
direkomendasikan(Chepyala dan Olden, 2008).

D. Pengobatan
PERAWATAN MANDIRI

Beristirahat, mengonsumsi makanan lunak rendah lemak dan serat, serta


menghindari makanan beraroma kuat, parfum, asap, serta ruangan yang sesak,
dapat membantu mengurangi mual. Mengonsumsi obat antimabuk kendaraan
juga dapat membantu meringankan gejala. Selain itu bisa pula dengan

1. Mencari Udara Segar


Belum diketahui mengapa angin dan udara segar dapat membantu
meredakan mual. Namun, yang jelas udara segar memang membantu
menghilangkan bau tidak sedap dan menurunkan suhu tubuh yang
menjadi pemicu rasa mual.
2. Menghirup Aromaterapi
Aromaterapi bermanfaat untuk meredakan mual karena efeknya yang
menenangkan. Ketika menghirup aromaterapi, Anda juga bernapas
dengan lebih tenang. Para ahli menduga pernapasan yang tenang dan
terkendali bisa membuat tubuh terbebas dari mual. Di antara
banyaknya minyak esensial untuk aromaterapi, sebuah penelitian pada
2016 menyebutkan bahwa minyak peppermint paling ampuh
meredakan mual. Pemakaiannya pun mudah, cukup teteskan ke air
panas dan hirup uapnya secara perlahan.
3. Mengatur Napas
Menurut salah satu studi terbitan Journal of Perianesthesia Nursing,
teknik pernapasan yang teratur ternyata sudah cukup ampuh untuk
menghilangkan rasa mual. Saat merasa mual, tariklah napas dalam-
dalam lewat hidung selama tiga detik. Tahan napas selama tiga detik,
6

kemudian embuskan melalui mulut dalam tiga hitungan. Ulangi


sebanyak tiga kali atau hingga mual terasa berkurang.
4. Menghirup Bau Lemon
Lemon dengan wanginya yang khas bisa membantu mengatasi mual
bagi Anda yang tidak mau minum obat. Dalam sebuah penelitian,
sebanyak 100 wanita hamil diminta menghirup minyak esensial lemon
dan minyak almon saat mereka merasa mual. Hasilnya, rasa mual
mereka ternyata berangsur hilang setelah menghirup bau lemon yang
segar dengan cara kerja yang sama seperti minyak esensial. Aromanya
yang segar membuat tubuh menjadi rileks dan nyaman sehingga mual
berkurang.
5. Menggunakan Kompres Dingin
Kompres dingin bisa mengurangi mual yang disebabkan oleh
peningkatan suhu tubuh. Apabila Anda tidak memiliki kompres dingin
instan, bungkuslah satu kantong es batu dengan handuk, lalu
tempelkan ke pundak Anda selama beberapa menit.
6. Akupresur
Akupresur merupakan pengobatan alternatif dengan menekan titik
tubuh. Titik akupresur mual terletak pada pergelangan tangan bagian
dalam, sekitar 6 cm dari bawah telapak tangan. Tekanlah titik ini
selama beberapa menit untuk mengurangi mual.
7. Makan dengan porsi kecil
Makan dengan porsi besar dapat memberikan tekanan pada lambung
karena ototnya meregang dengan cepat. Inilah yang membuat Anda
mual setelah makan banyak, terutama bila Anda mengalami penyakit
asam lambung atau gangguan sejenisnya. Jika Anda gampang merasa
mual, coba ubah porsi makan Anda menjadi lebih kecil. Gantilah
waktu makan yang tadinya tiga kali sehari dengan porsi biasa menjadi
4 – 5 kali sehari dengan porsi yang lebih kecil.
8. Mengkonsumsi minuman jahe
Jahe termasuk obat mual alami yang paling ampuh. Menurut sebuah
laporan studi pada 2012, jahe mempunyai efek antiemetik seperti yang
7

dimiliki oleh obat pereda mual. Zat bersifat antiemetik dapat


mengurangi mual dan mencegah muntah. Untuk mengatasi mual,
rebuslah jahe selama lima menit dan minum airnya. Anda pun bisa
menambahkan jahe segar yang telah dikupas ke dalam teh, menyeduh
jahe instan, atau menjadikannya bumbu dalam masakan.
9. Minuman yang mengandung peppermint
Selain minyak esensial, peppermint dalam bentuk daun, teh, hingga
kapsul juga bisa diandalkan untuk menghilangkan mual. Produk
peppermint instan bahkan kini dapat ditemukan dengan mudah di
toko-toko herbal atau apotek. bisa mendapatkan khasiat peppermint
dengan menyeduh satu sendok teh daun peppermint segar ke dalam
secangkir air panas atau teh.Seduh selama lima menit, lalu saring
daunnya dan minumlah selagi hangat.
10. The chamomile
Teh kamomil (chamomile) termasuk teh herbal paling populer di
dunia. Teh ini tersedia di pasar atau toko bahan makanan, dan mereka
sering mengandung bubuk bunga kamomil, murni atau dicampur
dengan ramuan obat populer lainnya. Secara tradisional, chamomile
telah menjadi obat alami untuk mengatasi mual, diare, hingga mabuk
perjalanan. Teh dari bunga ini dapat membantu menenangkan perut,
mengusir gas, dan merelaksasi otot-otot yang memindahkan makanan
melalui usus.
11. Air Mineral dan makanan tawar
Rasa mual terkadang muncul sebagai akibat dari dehidrasi. Jika Anda
sulit makan dan minum akibat mual, tubuh Anda juga akan
kekurangan semakin banyak cairan. Hal ini akhirnya dapat
memperparah dehidrasi yang sebelumnya terjadi. Oleh sebab itu,
penuhi kebutuhan cairan Anda dengan minum air mineral. Pastikan
Anda mengonsumsi air mineral secara berkala, misal setiap 30 menit
atau 1 jam sekali. Pilihlah air minum yang memiliki kandungan
mineral tinggi dan 100% murni air mineral pegunungan. Kandungan
mineral alami dapat mendukung kebugaran tubuh Anda agar tidak
8

semakin lemas akibat mual. Pilih air minum yang 100% murni dan
berasal dari 19 gunung terpilih di Indonesia. Air mineral yang 100%
murni dari pegunungan, akan terasa dingin alami walau tidak
didinginkan. Orang yang sering mual, misalnya akibat asam lambung
kambuh, disarankan untuk mengikuti pola makan BRAT (bananas,
rice, appelsauce, and toast). Diet ini berisikan makanan dengan cita
rasa yang ringan atau bahkan tawar. Makanan tawar tidak terlalu
merangsang sistem pencernaan sehingga bisa membantu
menghilangkan mual dan mencegah muntah.

MENCARI PERAWATAN MEDIS

Segera periksa ke dokter jika merasakan nyeri dada, sakit kepala berat, atau
nyeri perut, mulai merasa penglihatan kabur, pingsan, atau kebingungan,
mengalami gejala seperti mulut kering, lemah, dan jarang buang air kecil,
kunjungi dokter jika merasa mual dan kehilangan selera makan selama
beberapa minggu hingga sebulan turun berat badan tanpa direncanakan

E. Terapi
Jika pasien masih mual dan muntah setelah intervensi nonfarmakologi,
terapi lini pertama yang dianjurkan adalah pemberian vitamin B6 (piridoksin)
dan doksilamin. Dosis yang dianjurkan adalah: Vitamin B6 10-25 mg per oral
dengan doksilamin 12,5 mg 3-4 kali per hari. Atau bisa juga dengan Obat
antiemetik yaitu kelompok obat yang digunakan untuk menghilangkan mual.
Ada dua macam obat yang termasuk dalam kelompok ini. Bismuth
subsalicylate. Obat ini melindungi lapisan lambung serta mengatasi sakit
perut, tukak lambung, dan diare. Obat-obatan lain. Tergantung penyebabnya,
Anda mungkin akan diberikan obat lain berupa antihistamin, dimenhydrinate,
diphenhydramine, dan lain-lain.

F. Gejala
Penyebab mual bermacam-macam, baik goncangan, keracunan makanan,
pengaruh obat atau hormon, maupun karena masa awal kehamilan. Biasanya,
mual karena masuk angin disertai dengan gejala perut kembung, pusing,
hidung tersumbat, hingga demam.
9

BAB II
PENUTUP

A. Kesimpulan
Mual adalah mekanisme pertahanan diri yang menyebabkan suatu sensasi
tidak nyaman di perut dan membuat seseorang merasa ingin muntah. Perut
yang terasa mual juga kadang menyebabkan seseorang untuk memuntahkan isi
perutnya.

Pencegahan mual meliputi pengaturan jadwal makan agar tetap teratur,


konsumsi makanan higienis, menjaga keadaan kondusif agar stres tidak mudah
tercetus, tidak menggunakan ponsel atau membaca buku saat dalam
perjalanan, dan peningkatan daya tahan tubuh.

Terapi jika pasien masih mual dan muntah setelah intervensi


nonfarmakologi, terapi lini pertama yang dianjurkan adalah pemberian vitamin
B6 (piridoksin) dan doksilamin. Dosis yang dianjurkan adalah: Vitamin B6
10-25 mg per oral dengan doksilamin 12,5 mg 3-4 kali per hari.

Gejala penyebab mual bermacam-macam, baik goncangan, keracunan


makanan, pengaruh obat atau hormon, maupun karena masa awal kehamilan.
Biasanya, mual karena masuk angin disertai dengan gejala perut kembung,
pusing, hidung tersumbat, hingga demam..

B. Saran
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini banyak kekurangan
terutama mengenai tata bahasa. Kami sebagai mahasiswa menyadari akan
kekurangan itu. Oleh karena itu, kami berharap kritik ataupun saran agar di
kemudian hari dapat menghasilkan makalah maupun karya tulis yang lebih
baik.
DAFTAR PUSTAKA

Afriyanti, D & Rahendza, N.H. (2020). Pengaruh Pemberian Aroma


Terapi Lemon Elektrik Terhadap Mual Dan Muntah Pada Ibu
Hamil Trimester I. Maternal Child Health Care Journal, Volume 2,
No.1 (Maret, 2020).

Ahmad, J. 2013. Aneka Manfaat ampuh rimpang jahe untuk pengobatan.

Yogyakarta: Dandra Pustaka Indonesia.

Jaelani. (2017). Aromaterapi (ketiga). Jakarta: Pustaka Popular Obor

Kemenkes RI. (2014). Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2014. Jakarta


Selatan: Kemenkes RI.

Notoatmodjo, S. (2012). Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan.


Jakarta: Rineka Cipta.

Price, S.A & Wilson, L.M. (2012). Patofisiologi : konsep klinis proses-
proses penyakit. Edisi 6 Vol. 1. Jakarta: EGC.

Sharma, S. (2011). Aroma therapy terjemahan Alexander Sindoro. Jakarta:

Kharisma Publishing Group.

Sulastri, Huda, N., & Herlina. (2016). Efektifitas Hipnoterapi Terhadap


Penurunan Mual Muntah Pada Pasien Kemoterapi. Universitas
Riau.

10

Anda mungkin juga menyukai