Pangan (BTP)
AOMK
1 bella putri
aryani
2 wiwit
elompok 6 3
ambarwati
m. ahdan m d
4 rozan catur f
5 rahma adelia
d
bahan tambahan pangan
menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No.
772/Menkes/Per/IX/88 No. 1168/Menkes/PER/X/1999
penyedap rasa,
aroma, penguat rasa
pemutih dan
pematang telur
antioksidan
pengemulsi, pemantap, dan
pengental
antikempal
pewarna
pengeras
pengawet
Kualitatif pada boraks
1. Uji nyala
3. Reaksi warna dengan
ekstrak ubi ungu
2. Metode kertas
turmerik
Kuantitatif pada
boraks
Pereaksi :
- Larutan formaldehid 0,015%
- Acid-bleached p-rosaniline hydrochloride
- Sodium Tetrachloromercurate
- Larutan Sulfur dioksida standar
Alat :
1. Spektrofotometer
2. Waring Blender
Tahapan :
- Pembuatan Kurva Standar
- Penetapan Sampel
Prinsip Penetapan kadar nitrit
Prinsip :
Nitrit bebas dalam sampel diekstraksi
dengan air panas dan protein-protein
terlarut akan diendapkan. Larutan
nitrit disaring dan diperlakukan
dengan sulfanilamide untuk
Prosedur
membentuk garam diazonium yang Cara : Pipet seri yang dibuat -->
kemudian direaksikan dengan +50 ml aquades --> +10 ml
naftiletilendiamin sulfanilamida --> + 6 ml HCl -->
sehingga membentuk “azo dye” yang kocok diamkan di gelap 5 menit -->
berwarna merah jambu. Intensitas +2 ml larutan naptiletilendiamin -->
warna dye sebanding dengan jumlah kocok, diamkan di gelap 3 menit -->
nitrit dalam sampel dan diukur Ukur abs
dengan spektrofotometer.
Penetapan zat pewarna sintesis
Penetapan Zat warna Sintetis
Prinsip :
Penetapan disini menggunakan serat Wool. Serat wool digunakan
untuk analisis zat warna karena sifatnya yang dapat mengabsorpsi
zat warna baik yang asam maupun yang basa. Serat wool dan sutra
mengandung protein amfoter yang mempunyai afinitas
terhadap asam maupun basa dengan membentuk garam. Dengan
mengamati
perubahan warna dari benang wool yang telah dicelup dalam
berbagai
pereaksi , jenis zat warna dapat ditentukan.