PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
1
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
2
BAB 2
PEMBAHASAN
A. Kasus
Nn. Alice 27 th, karyawan pada perusahaan garment yang mengharuskan
bekerja dengan target tertentu sehingga setiap hari di buru-buru tugas. Ia adalah
karyawan baru yang bertugas bagai Quality Control (QC) dengan 60 pegawai yang
pekerjaannya harus di periksa kualitasnya. Semua pegawainya adalah perempuan
dan rata-rata berkerja lebih dari 4 tahun.
Nn. Alice pernah mengeluh nyeri seperti terbakar pada area epigastrium yang
dirasakan lebih nyeri setelah makan, disertai perasaan mual dan kadang-kadang
muntah. Ia juga sering mengeluh perutnya kembung dan disertai BAB berlebih.
Selama ini ia juga sering kali menggunakan aspirin saat ia merasa tidak enak
badan. Tadi pagi sekitar jam 9.05 saat ia berada di kantor tiba-tiba ia merasa sakit
hebat pada perut dan BAB 5x (BAB sejak 2 hari yang lalu. Dengan frekuensi 5x
per hari) dan lemas seperti akan pingsan. Nn. Alice segera dibawa ke unit gawat
darurat Rs. Mutiara untuk mendapat pertolongan. Hasil pemeriksaan didapatkan
turgor kulit turun TD 90/60 mmHg, Nadi 100x/menit, Suhu 38 OC, RR 24x/menit,
mata cowong pemeriksaan BJ Plasma 1,0023.
B. STEP 1
1. Epigastrium : bagian dari dinding perut diatas pusar
2. Aspirin : sejenis obat turunan dari isilasilat yang sering digunakan sebagai
senyawa analgesik atau penahan rasa sakit, antipiretik atau terhadap demam
dan antiinflamasi atau peradangan
3. Turgor kulit : elastisitas kulit (untuk mengetahui tanda-tanda dehidrasi)
normal bila dicubit kurang dari 3 detik sudah kembali ke bentuk semula (kulit
tangan)
4. Bj plasma : pemeriksaan pada plasma, ringan BJnya adalah 1.025-1.028 jika
sedang 1.028-1.032 jika berat 1.032-1.040 (untuk mengetahui derajat
dehidrasi) BJ plasma normal 1,025-1,029
5. Mata cowong : matanya cekung dan merupakan tanda-tanda dehidrasi
6. Garment : perusahaan tekstil
3
C. STEP 2
1. Nyeri terbakar pada area epigastrium dan dirasakan nyerinya setelah makan
disertai perasaan mual dan muntah
2. Sering mengeluh perutnya kembung dan disertai BAB
3. Seringkali menggunakan aspirin saat ia tidak enak badan
4. Sekitar jam 9 ia merasa sakit hebat pada perut dan BAB 5x (BAB sejak 2hr
yang lalu dengan frek 5x/hr) dan lemas seperti akan pingsan
5. Turgor kulit turun, TD 90/60 mmHg, nadi 100x/menit, suhu 38c, RR
24x/menit, mata cowong, pemeriksaan BJ plasma 1.0023
6. Setiap hari dia diburu tugas dipekerjaannya
D. STEP 3
1. Mengapa nyeri terbakar pada area epigastrium dan dirasakan nyerinya setelah
makan disertai perasaan mual dan muntah ?
2. Mengapa sering mengeluh perutnya kembung dan disertai BAB ?
3. Mengapa harus menggunakan aspirin ?
4. Mengapa Sekitar jam 9 ia merasa sakit hebat pada perut dan BAB 5x (BAB
sejak 2hr yang lalu dengan frek 5x/hr) dan lemas seperti akan pingsan ?
5. Mengapa Turgor kulit turun, TD 90/60 mmHg, nadi 100x/menit, suhu 38c,
RR 24x/menit, mata cowong, pemeriksaan BJ plasma 1.0023 ?
6. Apa hubungan penyakitnya dengan pekerjaan klien ?
7. Apakah ada pemeriksaan lain selain BJ plasma ?
8. Apa ada obat lain untuk menghilangkan nyeri selain aspirin ?
E. STEP 4
4
menimbulkan mal absorbsi sehingga cairan dan elektrolitnya tertarik ke
rongga usus
3. Karena aspirin termasuk obat analgesik atau penahan rasa sakit atau nyeri
4. Bisa menyebabkan gangguan nutrisi dan cairan sehingga menyebabkan
terjadinya mal absorbsi yang merupakan kegagalan dalam melakukan absorbsi
sehingga terjadi tekanan osmotik meningkat terjadi pergeseran air dan
elektrolit ke rongga usus sehingga terjadi BAB lebih dari 5x atau diare
5. Karena BAB yang berlebih tubuh mengalami dehidrasi sehingga turgor
kulitnya menurun
6. Karena px kerja dipabrik dan diburu dengan tugas, akhirnya kebiasaan bekerja
kerasnya menimbulkan pola makan yang tidak teratur seperti telat makan
7. Selain BJ plasma juga dapat dilakukan pemeriksaan analisa lambung sekresi
seperti hambatan HCL atau peningkatan HCL bisa juga dengan pemeriksaan
endoskopi yaitu jika terdapat luka pada mukosa lambung
8. Selain obat aspirin ada obat lain seperti ibuprofen
F. STEP 5
5
BAB 3
TINJAUAN TEORI
A. Anatomi Fisiologi
Usus halus adalah segmen paling panjang dari saluran gastrointestinal, yang
jumlah panjangnya kira-kira dua pertiga dari panjang total saluran. Untuk sekresi
dan absorbsi, usus halus dibagi dalam 3 bagian yaitu bagian atas disebut
duodenum, bagian tengah disebut yeyunum, bagian bawah disebut ileum.
Pertemuan antara usus halus dan usus besar terletak dibagian bawah kanan
duodenum. Ini disebut sekum pada pertemuan ini yaitu katup ileosekal. Yang
berfungsi untuk mengontrol isi usus ke dalam usus besar, dan mencegah refluks
bakteri ke dalam usus halus. Pada tempat ini terdapat apendiks veriformis. Usus
besar terdiri dari segmen asenden pada sisi kanan abdomen, segmen transversum
yang memanjang dari abdomen atas kanan ke kiri dan segmen desenden pada sisi
kiri abdomen. Yang mana fungsinya mengabsorbsi air dan elektrolit yang sudah
hampir lengkap pada kolon. Bagian ujung dari usus besar terdiri dua bagian. Kolon
sigmoid dan rektum kolon sigmoid berfungsi menampung massa faeces yang
sudah dehidrasi sampai defekasi berlangsung. Kolon mengabsorbsi sekitar 600 ml
air perhari sedangkan usus halus mengabsorbsi sekitar 8000 ml kapasitas absorbsi
usus besar adalah 2000 ml perhari. Bila jumlah ini dilampaui, misalnya adalah
karena adanya kiriman yang berlebihan dari ileum maka akan terjadi diare.
Rektum berlanjut pada anus, jalan keluar anal diatur oleh jaringan otot lurik yang
membentuk baik sfingter internal dan eksternal.
6
meningkat untuk membersihkan lumen usus dari patogen. Hal ini menyebabkan
terjadinya diare, karena banyak cairan ekstrasel yang keluar maka pasien
memerlukan terapi cairan dan elektrolit sebagai terapi suportif, juga terapi
antimikroba, dan terapi nonspesifik lain
B. Epidemiologi
7
Gastroenteritis adalah kehilangan cairan dan elektrolit secara berlebihan yang
terjadi karena frekuensi satu kali atau lebih buang air besar dengan bentuk tinja
yang encer atau cair (Suriadi&Yuliani, 2001).
Gastroenteritis adalah inflamasi pada daerah lambung dan intestinal yang
disebabkan oleh bakteri yang bermacam-macam,virus dan parasit yang patogen
(Whaley & Wong’s,1995).
Gastroenteritis adalah kondisi dengan karakteristik adanya muntah dan diare
yang disebabkan oleh infeksi,alergi atau keracunan zat makanan ( Marlenan
Mayers,1995 ).
Gastroenteritis dapat menyerang segala usia, karena ia disebabkan oleh
mikroorganisme yang merupakan bagian dari flora yang menghuni tempat di
seluruh permukaan bumi.
Dehidrasi adalah suatu gangguan dalam keseimbangan air yang disebabkan
output melebihi intake sehingga jumlah air pada tubuh berkurang. Meskipun yang
hilang adalah cairan tubuh, tetapi dehidrasi juga disertai gangguan elektrolit.
Dehidrasi dapat terjadi karena kekuarangan air ( watter deflection ), kekurangan
natrium ( sodium deflection ), serta kekurangan air dan natrium secara bersama-
sama ( prescilla, 2009 )
Dehidrasi adalah keadaan dimana seseorang invididu yang tidak menjalani
puasa mengalmai atau beresikMI mengalmai dehidrasi vaskuler, interstitial atau
intra vaskuler (Lynda Jual Carpenito, 2000).
Dehidrasi adalah kekurangan cairan tubuh karena jumlah cairan yang keluar
lebih banyak dari pada jumlah cairan yang masuk (Sri Ayu Ambarwati,
2003).Dehidrasi adalah suatu gangguan dalam keseimbangan cairan yang disertai
dengan output yang melebihi intaks sehingga jumlah air dalam tubuh berkurang
(Drs. Syaifuddin, 1992).
Dehidrasi adalah kehilangan cairan tubuh isotik yang disertai kehilangan
natrium dan air dalam jumlah yang relatif sama. (Sylvia A. Price, 1994)
Kekurangan cairan dalam tubuh bisa dibagi menjadi 3 bagian yang umum kita
kenal yaitu:
1. Dehidrasi Ringan. Yaitu kehilangan cairan 2-5% dari berat badan semula.
Tanda ciri dehidrasi yang masuk dalam kategori ini bisa kita kenali dengan
gejala-gejala semacam mulut dan bibir kering serta lengket, turgor kulit
normal, denyut jantung meningkat, tenggorokan kering, sakit kepala. Pada
anak atau bayi tanda cirinya bisa dikenali dengan bayi menjadi rewel dan juga
bayi menangis, mata terlihat cekung, meningkatnya rasa haus.
8
2. Dehidrasi Sedang. Kehilangan cairan 5% dari berat badan semula. Ciri
dehidrasi sedang terlihat dengan orang yang mengantuk, pusing, otot lemah,
mata kering, haus, produksi urin sedikit dan mulai berwarna kuning tua, silau
melihat sinar, suhu tubuh meningkat (demam).
3. Dehidrasi Berat. Kehilangan cairan 8% dari berat badan semula. Gejala orang
mengalami dehidrasi berat adalah sebagai berikut : urine berwarna kuning
gelap sampai oranye tua, hipotensi, ekstremitas dingin, kram otot, kondisi
fisik sangat lemah, lidah bengkak, nadi cepat (takikardia), elastisitas hilang,
mata cekung, menggigil, penurunan fungsi ginjal, kulit kering, terkadang bisa
sampai terjadi pingsan.
1. Dehidrasi Isotonik. Dehidrasi isotonik adalah air yang hilang diikuti dengan
elektrolit sehingga kepekatannya tetap normal, maka jenis dehidrasi ini
biasnaya tidak mengakibatkan cairan ECF berpindah ke ICF.
1. Dehidrasi Isotonik. Hilangnya air dan natrium dalam jumlah yang sama.
Dehidrasi isotonik ditandai dengan normalnya kadar natrium serum (135-145
mmol/liter) dan osmolalitas efektif serum (270-285 mosmol/liter).
2. Dehidrasi Hipotonik. Hilangnya natrium yang lebih banyak dari pada air.
Dehidrasi hipotonik ditandai dengan rendahnya kadar natrium serum (kurang
dari 135 mmol/liter) dan osmolalitas efektif serum (kurang dari 270
mosmol/liter.
3. Dehidrasi Hipertonik. Yaitu berkurangnya cairan berupa hilangnya air lebih
banyak dari natrium (dehidrasi hipertonik). Dehidrasi hipertonik ditandai
9
dengan tingginya kadar natrium serum (lebih dari 145 mmol/liter) dan
peningkatan osmolalitas efektif serum (lebih dari 285 mosmol/liter).
D. Etiologi
10
b. Infeksi parenteral : infeksi diluar alat pencernaan seperti tonsillitis,
bronkopneumonia dan lainnya.
2) Faktor malabsorbsi
a. Malabsorbsi karbohidrat: disakarida ( intoleransi laktosa, maltose,
dan sukrosa), mosiosakarida (intoleransi glukosa, fruktosa, dan
galaktosa)
b. Malabsorbsi lemak.
c. Malabsorbsi protein
E. Patofisiologi
Gastroenteritis bisa disebabkan oleh 4 hal, yaitu factor infeksi (bakteri, virus,
parasit), factor malabsobsi dan factor makanan dan factor fisiologis.
11
usus. Isi rongga usus yang berlebihan akan merangsang usus untuk mengeluarkan
sehingga timbul diare.
Adanya iritasi mukosa ususu dan peningkatan volume cairan dirongga usus
menyebabkan klien mengeluh perut terasa sakit. Selain karena 2 hal itu, nyeri
perut / kram timbul Karena metabolisme KH oleh baktri diusus yang
menghasilkan gas H2 dan CO2 yang menimbulkan kembung dan flatis berlebihan.
Biasanya pada keadaan ini klien akan merasa mual bahkan muntah dan nafsu
makan menurun. Karena terjadi ketidakseimbangan asam basa dan elektrolit.
Tubuh yang kehilangan cairan dan elektrolit yang berlebihan membuat cairan
ektraseluler dan intraseluler menurun. Dimana selain itu air tubuh juga kehilangan
Na, K dan ion karbohidrat. Bila keadaan ini berlanjut terus maka volume darah
juga berkurang. Tubuh mengalami gangguan sirkulasi, perfusi jaringan terganggu
dan akhirnya dapat menyebabkan syok hipovolemik dengan gejala denyut jantung
menjadi cepat, nadi kecil dan cepat, tekanan darah menurun, klien sangant lemah
kesadaran menurun.
Selain itu, akibat lain dari kehilangan cairan ekstra sel yang berlebihan, tubuh
kan mengalami asidosis metabolik dimana klien akan tampak pucat dengan
pernapasan yang cepat (pernapasan kusmaul).
12
system pernapasan simpatis untuk merangsang pengeluaran hormone yang
kerjanya mengatur metabolisme tubuh. Sehingga bila terjadi stress maka
metabolism akan terjadi peneingkatan dalam bentuk peningkatan mortalitas usus.
WOC
13
F. Tanda dan gejala
G. Pemeriksaan Diagnostik
14
c) Bila diperlukan, lakukan pemeriksaan biakan dan uji resistensi.
2. Pemeriksaan Darah
a) pH darah dan cadangan dikali dan elektrolit (Natrium, Kalium, Kalsium
dan Fosfor) dalam serum untuk menentukan keseimbangan asam basa.
b) Kadar ureum dan kreatmin untuk mengetahui faal ginjal.
3. Doudenal Intubation
Untuk mengatahui jasad renik atau parasit secara kualitatif dan kuantitatif,
terutama dilakukan pada penderita diare kronik.
4. Pemeriksaan BJ Plasma
Dehidrasi ringan BJ 1,0025-1,0028. Dehidrasi sedang 1,0028-1,0032. Dan
dehidrasi berat 1,0032-1,0040.
H. PENATALAKSANAAN
1. Medis
a. Pemberian cairan
1) Cairan per oral
Pada klien dengan dehidrasi ringan dan sedang, cairan diberikan
peroral berupa cairan yang berisikan oralit, NaCl dan Na, HCO, K
dan Glukosa, untuk Diare akut diatas umur 6 bulan dengan dehidrasi
ringan, atau sedang kadar natrium 50-60 Meq/L dapat dibuat sendiri (
mengandung larutan garam dan gula ) atau air tajin yang di diberi
gula dan garam. Hal tersebut diatas adalah untuk pengobatan dirumah
sebelum dibawa ke rumah sakit untuk mencegah dehidrasi lebih
lanjut.
2) Cairan parenteral
Mengenai beberapa banyak cairan yang harus diberikan tergantung
dari berat badan atau ringannya dehidrasi, yang diperhitungkan
kehilangan cairan sesuai dengan umur dan berat badannya.
Sebenarnya ada beberapa jenis cairan yang diperlukan sesuai
dengan kebutuhan pasien, tetapi semuanya itu tergantung
tersedianya cairan setempat. Pada umumnya cairan RL ( Ringer
Laktat ) diberikan tergantung berat/ ringan dehidrasi, yang
15
diperhitungkan dengan kehilangan cairan sesuai dengan umur dan
berat badannya.
a) Dehidrasi ringan
1 jam pertama 50-100 ml/kg BB/oral kemudian 125
ml/kg/hari
b) Dehidrasi sedang
1 jam pertama 50-100 ml/kg BB/oral kemudian 125 ml/kg
BB/hari
c) Dehidrasi berat
1 jam pertama 20 ml/kg BB/jam atau 5 tetes/kg BB/menit
(inperset 1 ml : 20 tetes), 16 jam berikutnya 105 ml/kg BB
oralit/oral
c. Obat-obatan
1) Obat anti sekresi
2) Obat anti spasmolitik
3) Obat antibiotik
2. Keperawatan
Penyakit diare walaupun semua tidak menular (misal diare karena
faktor mal absorbsi), tetapi perlu perawatan di kamar yang terpisah dengan
perlengkapan cuci tangan untuk mencegah infeksi (selalu tersedia disinfektan
dan air bersih) serta tempat pakaian kotor sendiri.
Masalah pasien diare yang perlu dipertahankan adalah resiko terjadi
gangguan sirkulasi darah, kebutuhan nutrisi, resiko terjadi komplikasi,
gangguan rasa aman dan nyaman. Kurangnya pengetahuan orang tua tentang
penyakit.
16
I. ASUHAN KEPERAWATAN
Pengkajian
I. Data Umum
Nama : Nn. Alice
Ruang : Hero
No. Registrasi : 00
Umur : 27 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Suku bangsa : Indonesia
Bahasa : Indonesia
Alamat :-
Pekerjaan : Karyawan swasta
Golongan darah :-
Diagnosa medis : Gastroenteritis Dehidrasi
17
Tanda-tanda vital, TB dan BB : Suhu : 38,oC, Nadi= 100x/menit,
TD=90/60, RR= 24x/menit.
Body Systems :
- Pernafasan (B1: Breathing)
Hidung : Hidung simetris, tidak ada
pernafasan cuping hidung.
Trakea : Tidak ada pembesaran kelenjar
tyroid.
Suara nafas tambahan : Tidak ada wheezing, ronchi,
rales dan crackles.
Bentuk dada : Simetris, suara nafas sonor dan
tidak ada kelainan dada.
18
Warna : Lebih pekat..
- Sistem Endokrin
Terapi hormone : Tidak ada terapi hormone.
Riwayat perkembangan fisik :Kekeringan kulit, kelemahan
- Sistem Reproduksi
Perempuan : Bentuk kelamin normal,
payudara simetris.
19
Pantangan Tidak ada pantangan Tidak ada pantangan
Alergi Tidak ada alergi Tidak ada alergi
Lain-lain - -
- Minum :
Rumah Rumah Sakit
Frekuensi 10x 5x
Jenis minuman Air putih biasa, es Air putih biasa
Jumlah (Lt/gelas) 1 liter ½ liter
Yang disukai Semua disukai Disukai
Yang tidak disukai Tidak ada Tidak ada
Pantangan Tidak ada pantangan Tidak ada pantangan
Alergi Tidak ada alergi Tidak ada alergi
Lain-lain - -
- Kebersihan diri :
Rumah Rumah Sakit
Mandi 2x -
Keramas Setiap hari -
Sikat gigi 2x setiap mandi -
Memotong kuku 1 minggu sekali -
Ganti pakaian Sehari 2x -
Lain-lain - -
20
Aktivitas
Rumah Rumah Sakit
Lama : 8 jam Lama : -
Aktivitas sehari-hari
Jam : 06.00-14.00 Jam : -
Memasak,
Pasien hanya
Jenis aktivitas membersihkan rumah
berbaring tidur
dan mengasuh cucu
Tingkat Semua aktivitas
Di bantu
ketergantungan dilakukan sendiri
PSIKOSOSIAL SPIRITUAL
Sosial/Interaksi :
- Hubungan dengan klien : Tidak kenal.
- Dukungan keluarga : Aktif.
- Dukungan kelompok/masyarakat : Aktif.
- Reaksi saat interaksi : Kooperatif.
- Konflik yang terjadi terhadap : Tidak ada.
Spritual :
- Konsep tentang penguasaan kehidupan : Allah SWT.
- Sumber kekuatan saat sakit : Allah SWT.
- Ritual agama yang diharapkan saat ini : Baca kitab suci.
- Sarana ritual agama : Lewat ibadah.
- Upaya kesehatan yang bertentangan agama : Tidak ada.
- Keyakinan bahwa Tuhan akan menolong : Ya.
- Keyakinan penyakit dapat disembuhkan : Ya.
- Persepsi terhadap penyebab penyakit : Cobaan/peringatan
21
b. N : 100x/menit
c. Suhu : 38ºC
d. RR : 24x/menit
4. Pemeriksaan diagnostik
Laboratorium : BJ Plasma 1,0023
5. Terapi
Oral : aspirin
ANALISA DATA
No Data Problem Etiologi
.
DO : - terlihat nyeri
22
pada epigastrium
DO :- klien terlihat
lemas
PRIORITAS DIAGNOSA
1. Gangguan rasa nyaman : nyeri berhubungan dengan peradangan pada
epigastrium.
2. Hipertermia berhubungan dengan proses peradangan pada usus.
3. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan pengeluaran cairan yang
berlebihan.
4. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan kelemahan fisik.
5. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan nafsu makan
menurun.
23
INTERVENSI
24
Kriteria hasil : panas. penurunan
tekanan darah
a. Suhu tubuh dalam
dapat
rentang normal
mengindikasika
b. Nadi dan RR
n hipovolemia,
dalam rentang
yang mengarah
normal
pada penurunan
c. Tidak ada
perfusi
perubahan warna
jaringan. Kulit
kulit dan tidak ada
yang dingin,
pusing, merasa
pucat dan burik
nyaman.
dapat
diindikasikan
penurunan
perfusi
jaringan.
Peningkatan
frekuensi
pernafasan
berkompensasi
pada hipoksia
jaringan.
3. Peningkatan
denyut nadi,
penurunan
tekanan vena
sentral, dan
penurunan
tekanan darah
dapat
mengindikasika
n hipovolemia,
yang mengarah
pada penurunan
perfusi
jaringan. Kulit
yang dingin,
25
pucat dan burik
dapat
diindikasikan
penurunan
perfusi
jaringan.
Peningkatan
frekuensi
pernafasan
berkompensasi
pada hipoksia
jaringan.
4. Tindakan itu
menghindari
kehilangan air,
natrium
klorida, dan
kalium yang
berlebihan.
Tindakan
tersebut
meningkatkan
kenyamanan
dan
menurunkan
temperature
tubuh.
3. Tujuan : 1. Monitor BAB (volume, 1. Indikator berat
warna, frekuensi, ringannya penyakit
Dalam waktu 2 x 24
konsistensi) ada dan menentukan
jam, volume cairan
lendir/pus/nanah. intervensi
dapat terpenuhi dengan
2. Monitor pengeluaran selanjutnya
kriteria hasil :
urine (volome, darah, berat 2. Urine yang
a. cairan dan
jenis). sedikit atau tidak
elektrolit
3. Timbang berat badan ada merupakan
terpenuhi
perhari. indikasi adanya
b. berat badan
26
tidak mengalami 5. Kaji status hidrasi dehidrasi.
penurunan 6. Monitor serum 3. Berat badan
c. diare elektrolit. menunjukkan
berhenti ,feses status kecukupan
normal cairan tubuh.
d. turgor kulit 5. Terapi yang
normal tidak adekuat
mengakibatkan
dehidrasi tidak
teratasi atau justru
terjadi overload
6. Deteksi dini
adanya asidosis
atau ketidak
seimbangan
elektrolit
4. Tujuan : 1. Kaji derajat Untuk
kelemahan, mengetahui
Dalam waktu 2x24 jam,
perhatikan tingkat
setelah dilakukan
ketidakmampuan kemampuan
tindakan keperawatan
untuk berpartisipasi klien dalam
aktifitas sehari-hari
dalam aktifitas sehari- melakukan
kembali normal dan
hari. aktifitas.
mengharapkan
2. Berikan lingkungan 2. pasien
penurunan rasa letih.
tenang dan nyaman termotivasi
Kriteria hasil : untuk
melakukan
a. Melaporkan
aktivitas
kemampuan untuk
melakukan aktifitas
seharai-hari.
27
Kriteria hasil : yang dibutuhkan mengkaji zat
3. Berikan makanan gizi yang
b. Adanya
sedikit tapi sering dikonsumsi dan
peningkatan BB
4. Berikan makanan suplemen yang
sesuai tujuan
selagi hangat dan diperlukan.
c. BB ideal sesuai
dalam bentuk 3. Untuk
tinggi badan
menarik. menurunkan
d. Mampu
5. Monitor jumlah diare dan
mengidentifikasi
nutrisi dan kandungan meningkatkan
kebutuhan nutrisi
kalori. absorpsi.
e. Tidak ada tanda-
4. Untuk
tanda malnutrisi.
meningkatkan
Skala :
nafsu makan
a. Selalu dilakukan pasien.
b. Sering dilakukan. 5. Untuk
c. Kadang-kadang mengkaji zat
dilakukan gizi yang
d. Jarang dilakukan. dikonsumsi dan
e. Tidak pernah suplemen yang
diperlukan.
IMPLEMENTASI
Hari/Tgl/ No.DX Tindakan yang Hasil Tanda
Jam dilakukan tangan
28
dianjurkan. nyaman.
4. Ajarkan pasien 4. Pasien mencoba
teknik metode non
pengendalian farmakologis
nyeri untuk
alternative, mengurangi
seperti hipnotis nyeri.
diri, umpan
balik biologis,
dan relaksasi.
Senin, 15 2 1. Monitor suhu 1. Suhu tetap
Desember minimal tiap 2 normal.
Pukul jam sekali. 2. Suhu tetap
07.30 2. Monitor TD, N, normal.
RR. 3. Suhu tetap
3. Monitor warna normal.
dan suhu kulit. 4. Keseimbangan
4. Tingkatkan cairan tetap
intake cairan dan stabil.
nutrisi. Pasien
5. Ajarkan pada menyatakan
pasien cara untuk peningkatan
mencegah kenyamanannya
keletihan akibat .
panas. 5. Mampu untuk
mencegah
keletihan
Senin, 15 3 1. Monitor BAB 1. Klien
Desember (volume, warna, menjelaskan jika
Pukul frekuensi, frekuensi BAB
08.30 konsistensi) ada 5x/hr
lendir/pus/nanah. 2. Urine sedikit
2. Monitor berkurang
pengeluaran urine 3. BB pasien
(volome, darah, menurun sejak
berat jenis). sakit
3. Timbang berat 4. Ada tanda-
29
badan perhari. tanda
4. Kaji status hidrasi dehidrasi
5. Monitor serum yang
elektrolit. dialami
pasien
5. Elektrolit
pasien
berkurang
akibat
dehidrasi
Senin, 15 4 1. Kaji derajat 1. Mengatakan
Desember kelemahan, masih dalam
Pukul perhatikan kondisi lemah
09.00 ketidakmampuan untuk
untuk merlakukan
berpartisipasi aktivitas sehari-
dalam aktifitas hari.
sehari-hari. 2. Pasien merasa
2. Berikan lenih nyaman
lingkungan dan tenang
tenang dan
nyaman
Senin, 15 5 1. Berikan makanan 1. Pasien
Desember yang terpilih mengonsumsi
Pukul 2. Kaji kemampuan cukup kalori
09.30 klien untuk setiap hari.
mendapatkan 2. Pasien
nutrisi yang mengonsumsi
dibutuhkan cukup kalori
3. Berikan makanan setiap hari.
sedikit tapi sering 3. Pasien
4. Berikan makanan mengkonsumsi
selagi hangat dan makanan
dalam bentuk sesuai
menarik. kebutuhan
5. Monitor jumlah 4. Pasien terlihat
nutrisi dan menikmati
30
kandungan makanannya.
kalori.
EVALUASI
O : Nyerinya hilang
A : Tujuan teratasi
P : Dihentikan
O : Suhu 36 ºC
A : Tujuan Teratasi
P : Di hentikan
A : Teratasi sebagian
P : Di lanjutkan
A : Teratasi sebagian
P : Di lanjutkan
31
O : Tidak terjadi distensi
A : Tujuan teratasi
P : Dihentikan
BAB 4
PENUTUP
A. Kesimpulan
32
Gastroenteritis adalah inflamasi membrane mukosa lambung dan usus halus
yang ditandai dengan muntah-muntah dan diare yang berakibat kehilangan cairan
dan elektrolik yang menimbulkan dehidrasi dan gangguan keseimbangan
elektrolik. Dehidrasi adalah suatu gangguan dalam keseimbangan air yang
disebabkan output melebihi intake sehingga jumlah air pada tubuh berkurang.
Meskipun yang hilang adalah cairan tubuh, tetapi dehidrasi juga disertai gangguan
elektrolit.
Penyebab utama gastroenteritis adalah adanya bakteri, virus, parasit (jamur,
cacing, protozoa). Gastroenteritis akan ditandai dengan muntah dan diare yang
dpata menghilangkan cairan dan elektrolit terutama natrium dan kalium yang
akhirnya menimbulkan program asidosis metabolic dan dapat juga terjadi cairan
atau dehidrasi.
Tanda dan gejala mula mula pasien gelisah, suhu tubuh biasanya meningkat,
nafsu makan berkurang, kemudian timbul diare dan tinja cair lalu dapat timbul
gejala muntah.
Pemeriksaan diagnostic bisa dengan pemeriksaan feses, pemeriksaan darah,
pemeriksaan elektrolit tubuh dan pemeriksaan BJ plasma.
Penatalaksanaan medis bisa dengan pemberian cairan, pengobatan diabetic
dan obat-obatan.
B. SARAN
Diharapkan agar para pembaca dapat mengerti dan memahami tentang
penyakit ini “Gastroenteritis Dehidrasi”. Juga para pembaca bisa menerapkan
asuhan keperawatan tentang Gastroenteritis Dehidrasi dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
33
Tierney Lawrence M., McPhee Stephen J., Papadakis Maxine A., 2002. Diagnosa
dan Terapi Kedokteran Ilmu Penyakit Dalam, Jakarta : SalembaMedika
34