Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH KOMPLIKASI (HAMIL, BERSALIN DAN NIFAS)

“KEHAMILAN DENGAN KOMPLIKASI MEDIS (PERSALINAN


PREMATUR)”

D
I
S
U
S
U
N

OLEH
KELOMPOK XII
NAMA NIM
1. HAFNI MEISYARAH 2239131
2. DELPI PANGARIBUAN
2239068
3. HOTLIMARIA PANGARIBUAN
2239071
4. ROSDIYANA HARAHAP 2239179

Dosen Mengajar : Elvira Junita, SST, M.Kes

UNIVERSITAS PASIR PENGARAIAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN-S1 KEBIDANAN
2022-2023
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena berkat
limpahan nikmat, rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun
makalah ini dengan baik dan selesai tepat pada waktunya. Dalam makalah ini
penulis akan membahas tentang Makalah Komplikasi (Hamil, Bersalin Dan Nifas)
“Kehamilan Dengan Komplikasi Medis (Persalinan Prematur)”.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas pada Mata Kuliah Komplikasi
(Hamil, Bersalin Dan Nifas). Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan
yang mendasar pada makalah ini. Oleh karena itu penulis mengharapkan pembaca
untuk memberikan saran serta kritik yang dapat membangun. Kritik dari pembaca
penulis harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya. Harapan penulis
semoga berbagai saran dan kritik yang bersifat membangun dapat menjadi bekal
penulis untuk penyempurnaan penulisan makalah selanjutnya.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi
penulis maupun pembaca.

Pasir Pangaraian, 10 Februari 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................... i


DAFTAR ISI .................................................................................................. ii
BAB I : PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang............................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................... 2
1.3 Tujuan Penulisan........................................................................................ 2

i
1.4 Manfaat Penulisan...................................................................................... 2
BAB II: TINJAUAN TEORI
2.1 Konsep Persalinan Prematur
2.1.1 Definisi.................................................................................................... 3
2.1.2 Etiologi.................................................................................................... 3
2.1.3 Klasifikasi................................................................................................ 4
2.1.4 Patofisiologi............................................................................................. 4
2.1.5 Manifestasi Klinis.................................................................................... 5
2.1.6 Penatalaksanaan....................................................................................... 6
2.1.7 WOC ....................................................................................................... 7
BAB III : PENUTUP...................................................................................... 42
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 43

ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Persalinan merupakan fungsi organ wanita dengan hasil konsepsi
dikeluarkan dari uterus melalui vagina ke dunia luar (Dorland, 2010).
Normalnya persalinan terjadi ketika usia kehamilan telah mencapai 38-40
minggu. Akan tetapi apabila kurang dari 38 minggu atau lebih dari 40
minggu kemungkinan dapat terjadi komplikasi dalam persalinan tersebut.
Komplikasi persalinan merupakan keadaan penyimpangan dari normal,
yang secara langsung menyebabkan kesakitan dan kematian ibu maupun
bayi karena gangguan akibat (langsung) dari persalinan (Dinkes Sumut,
2008 dalam Irmayanti, 2009).
Salah satu komplikasi dalam persalinan adalah persalinan post date
dan persalinan prematur. Persalinan post date merupakan salah satu
penyebab dari angka kematian bayi di indonesia pada usia 0-6 tahun
sebesar 2.8 % (Kemenkes RI, 2013). Masalah pada klien dengan post date
diantaranya adalah pertumbuhan janin lambat, risiko bayi dapat
meninggal karena berkurangnya nutrisi oksigen. Melihat banyaknya kasus
yang terjadi dan komplikasi serta masalah kebidanan yang muncul pada
klien dan bayi dengan kelahiran premature, maka perlu diberikan asuhan
Kebidanan secara komprehensif dan berkelanjutan agar tidak timbul
dampak yang tidak diinginkan. Di Indonesaia tercatat pada tahun 2009
memiliki angka kelahiran premature berkisar antara 10-20% dan termasuk
dalam peringkat kelima negara terbesar dari kelahiran premature, juga
merupakan penyebab utama kematian dibidang perinatology. Masalah
Kebidanan yang mungkin dialami bayi premature diantaranya adalah
masalah pada sistem respirasi (defisiensi sulfaktan,alveoli masih
sedikit,belum sempurnany aliran darah diparu), masalah apda
kardiovaskular, Termoregulasi (risiko hipotermi).

1
2

Berdasarkan pemaparan terkait masalah-masalah yang ditimbulkan


akibat persalinan prematur. Dengan ini, membuat penulis tertarik untuk
menggali lebih dalam untuk memberikan informasi terkait pada
komplikasi persalinan prematur.
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimana Kehamilan Dengan Komplikasi Medis (Persalinan
Prematur)?
1.3 Tujuan Studi Kasus
1.3.1 Tujuan
Mahasiswa mampu mendemonstrasikan “Kehamilan Dengan Komplikasi

Medis (Persalinan Prematur)”.


1.4 Manfaat
Makalah ini diharapkan bisa menjadi tambahan wawasan dan referensi dalam

melakukan “Kehamilan Dengan Komplikasi Medis (Persalinan Prematur)”.

.
BAB II
TINJAUAN TEORI

2.1 Konsep Persalinan Prematur


2.1.1 Definisi
Persalinan prematur adalah persalinan yang terjadi sebelum usia
kehamilan 37 minggu (Alston, 2012) atau dengan berat janin kurang dari 2500
gram. Organisasi Kesehatan Dunia yaitu WHO (2013) membagi persalinan
prematur menjadi tiga kategori berdasarkan umur kehamilan, yaitu:
a. extremely preterm bila kurang dari 28 minggu
b. very preterm bila kurang dari 32 minggu
c. moderate to late preterm antara 32 dan 37 minggu
2.1.2 Etiologi
Persalinan prematur dapat disebabkan oleh banyak hal, menurut
Prawirohardjo (2011) menyatakan bahwa kondisi yang terjadi selama kehamilan
dapat berisiko terhadap kejadian persalinan prematur yang dibagi dalam dua
faktor, yaitu:
1. Janin dan plasenta
a. perdarahan trimester awal
b. perdarahan antepartum (plasenta previa, solution plasenta, vasa previa)
c. ketuban pecah dini (KPD)
d. pertumbuhan janin terhambat
e. cacat bawaan janin
f. kehamilan ganda/gemeli
g. polihidramnion
2. Ibu
a. penyakit berat pada ibu
b. diabetes mellitus
c. preeklamsia/hipertensi
d. infeksi saluran kemih/genital/intrauterin
e. penyakit infeksi dengan demam
f. stress psikologik

3
4

g. kelainan bentuk uterus/serviks


h. riwayat persalinan prematur/abortus berulang
i. inkompetensia serviks (panjang serviks kurang dari 1 cm)
j. pemakaian obat narkotik
k. trauma perokok berat
l. kelainan imunologik/kelainan resus
2.1.3 Klasifikasi
Secara umum, persalinan preterm dibagi menjadi 4, yaitu:
1. Sangat-sangat preterm: usia kehamilan kurang dari 28 minggu
2. Sangat preterm: usia kehamilan antara 28-31 minggu
3. Preterm sedang: usia kehamilan 32-33 minggu
4. Mendekati aterm: usia kehamilan 34-36 minggu
2.1.4 Patofisiologi
Secara umum, penyebab persalinan prematur dapat dikelompokan dalam 4
golongan, yaitu:
a. Aktivasi prematur dari pencetus terjadinya persalinan
b. Inflamasi/infeksi
c. Perdarahan plasenta
d. Peregangan yang berlebihan pada uterus
Mekanisme pertama ditandai dengan stres dan anxietas yang biasa terjadi pada
primipara muda yang mempunyai predisposisi genetik.Adanya stres fisik maupun
psikologi menyebabkan aktivasi prematur dari aksis Hypothalamus-Pituitary-
Adrenal (HPA) ibu dan menyebabkan terjadinya persalinan prematur.Aksis HPA
inimenyebabkan timbulnya insufisiensi uteroplasenta dan mengakibatkan kondisi
stres pada janin.
Stres pada ibu maupun janin akan mengakibatkan peningkatan pelepasan
hormon CorticotropinReleasing Hormone (CRH), perubahan pada
Adrenocorticotropic Hormone (ACTH), prostaglandin, reseptor oksitosin, matrix
metaloproteinase (MMP), interleukin-8, cyclooksigenase-
2,dehydroepiandrosteron sulfate (DHEAS), estrogen plasenta danpembesaran
kelenjar adrenal.
5

Mekanisme kedua adalah decidua-chorio-amnionitis, yaitu infeksi bakteri


yang menyebar ke uterus dan cairan amnion. Keadaan ini merupakan penyebab
potensial terjadinya persalinan prematur.13 Infeksi intraamnion akan terjadi
pelepasan mediator inflamasi seperti pro-inflamatory sitokin (IL-1β, IL-6, IL-8,
dan TNF-α ). Sitokinakan merangsang pelepasan CRH, yang akan merangsang
aksis HPA janin dan menghasilkan kortisol dan DHEAS. Hormon-hormon ini
bertanggung jawab untuk sintesis uterotonin (prostaglandin dan endotelin) yang
akan menimbulkan kontraksi. Sitokin juga berperan dalam meningkatkan
pelepasan protease (MMP) yang mengakibatkan perubahan pada serviks dan
pecahnya kulit ketuban.
Mekanisme ketiga yaitu mekanisme yang berhubungan dengan perdarahan
plasenta dengan ditemukannya peningkatan hemosistein yang akan
mengakibatkan kontraksi miometrium.15 Perdarahan pada plasenta dan desidua
menyebabkan aktivasi dari faktor pembekuan Xa (protombinase). Protombinase
akan mengubah protrombin menjadi trombin dan pada beberapa penelitian
trombin mampu menstimulasi kontraksi miometrium.
Mekanisme keempat adalah peregangan berlebihan dari uterus yang bisa
disebabkan oleh kehamilan kembar,polyhydramnionatau distensi berlebih yang
disebabkan olehkelainan uterus atau proses operasi pada serviks. Mekanisme ini
dipengaruhi oleh IL-8, prostaglandin, dan COX-2.
2.1.5 Manifestasi Klinis
1. Nyeri punggung bagian bawah.
2. Kontraksi setiap 10 menit.
3. Kram di perut bagian bawah.
4. Keluar cairan dan lendir dari vagina yang semakin banyak.
5. Perdarahan vagina.
6. Tekanan di bagian panggul dan vagina.
7. Mual, muntah, hingga diare.
6

2.1.6 Penatalaksanaan
Tujuan utama pengelolaan persalinan prematur adalah sebagai berikut:
a. Menghambat atau mengurangi kekuatan dan kontraksi uterus untuk menunda
proses persalinan.
b. Untuk meningkatkan kualitas janin sebelum dilahirkan
c. Menurunkan morbiditas dan mortalitas perinatal (Goldenberg, 2002)
Pengelolaan pada kasus persalinan prematur dengan ketuban yang masih
intak dimana tidak didapatkan bahaya pada ibu dan janin maka pengelolaannya
adalah konservatif, yang meliputi:
a. Menunda persalinan prematur dengan tirah baring dan pemberian obat-obat
tokolitik.
b. Memberikan obat-obat untuk pematangan paru janin.
c. Memberikan obat-obat antibiotik untuk mencegah risiko infeksi perinatal.
d. Merencanakan cara persalinan prematur yang aman dan dengan trauma yang
minimal.
e. Mempersiapkan perawatan neonatal dini yang intensif untuk bayi-bayi
prematur (Fadlun dan Feryanto, 2013).
2.1.5 WOC Persalinan Prematur
Sosial Penyakit Ibu Anatomi Faktor
Ekonomi Genital Kebidanan

Persalinan
Prematur

Ibu
BBLR
Viskositas
Kontraksi Uterus
darah uterus
Terapi Penunda
Metabolisme
anaerob

Pemberian Tirah Baring


Obat Tokolitik Penimbunan As.
Metabolisme sel
dan jaringan Laktat
menurun
Resiko Nyeri
Keracunan
Energi
menurun Informasi Tidak
Adekuat
Kerja otot
Kesalahan
menurun
interpretasi Resiko
Infeksi

Intoleransi Kurang Ansietas Ketidakefektifan Ketidakefektifan


Ketidakseimbangan Pola Napas
Aktivitas Pengetahua nutrisi kurang dari
termoregulasi
7
nn kebutuhan tubuh
BAB IV
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Persalinan prematur adalah persalinan yang terjadi sebelum usia
kehamilan 37 minggu atau dengan berat janin kurang 2500 gram. Persalinan
postdate adalah suatu persalinan yang terjadi saat usia kehamilan 40 sampai
42 minggu atau lebih. Kondisi yang terjadi selama kehamilan dapat berisiko
terhadap kejadian persalinan premature yang dibagi dalam dua faktor, yaitu
janin dan placentanya serta kondisi dari ibu. Penyebab persalinan premature
dikelompokkan dalam 4 golongan,
yaitu aktivasi premature dari pencetus terjadinya persalinan,
inflamasi/infeksi, perdarahan placenta, dan peregangan yang berlebihan pada
uterus.
3.2 Saran
Makalah ini diharapkan dapat menambah wawasan untuk pembaca, ibu
hamil dan tenaga kesehatan pada khususnya agar lebih memahami hal-hal
yang terkait dengan persalinan premature dan persalinan post date sehingga
dapat memberikan penatalaksaan yang tepat terkait masalah tersebut dan
diharapkan pula dapat mengurangi angka morbiditas dan mortalitas pada ibu
dan bayinya. Pada akhirnya penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun untuk perbaikan makalah dikemudian hari.

8
DAFTAR PUSTAKA

Herdman, Heather T. 2010. Diagnosis Keperawatan Definisi dan Klasifikasi


2009-2011. Jakarta : EGC.

Wilkinson, M. Judith. 2007. Buku Saku Diagnosis Keperawatan edisi 7.


Jakarta: EGC.
Prawirohajo, Sarwono. 2008. Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT bina pustaka. Manjoer,
arif. 2000. Kapita selekta kedokteran. Jakarta: Aesculapius.
Undang-Undang Kesehatan No.36 Tentang Kesehatan, 2009
Fadlun, Achmad Feryanto. 2012.Asuhan Kebidanan Patologis. Jakarta : Salemba
Medika

Anda mungkin juga menyukai