Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Keperawatan Maternitas
Program Studi Pendidikan Profesi Ners
Disusun Oleh ;
Nabillah Putri Ibrahim
2021030050
Yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bahwa laporan kasus yang diajukan oleh
:
Nama : Nabillah Putri Ibrahim
NIM : 2021030050
Progam Studi : Pendidikan Profesi Ners
Judul : Asuhan Keperawatan Ny T Dengan Diagnosa Keperawatan Utama Pola
Nafas Tidak Efektif Pada Pasien Ca Endometrium Di Ruang Wijaya Kusuma Rumah
Sakit Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto
A. PENGERTIAN
Pola nafas tidak efektif merupakan masalah pada pernafasan berupa
inspirasi dan atau ekspirasi sehingga memberikan ventilasi yang tidak adekuat.
Biasanya ditandai dengan respiratory rate meningkat, adanya penggunaan otot
pernafasan pada saat bernafas, adanya pergerakan cuping hidung saat bernafas
menurut (Tim Pokja SDKI DPP PPNI, 2016)
B. ETIOLOGI
Pola napas tidak efektif dapat disebabkan oleh beberapa hal menurut (Tim Pokja
SDKI DPP PPNI, 2016) yaitu :
1. Depresi pusat pernapasan
2. Hambatan upaya napas (mis. Nyeri saat bernapas, kelemahan otot
pernapasan).
3. Deformitas dinding dada.
4. Deformitas tulang dada.
5. Gangguan neuromuskuler.
6. Gangguan neurologis (mis.EEG positif, cedera kepala, gangguan kejang).
7. Imaturitas neurologis.
8. Penurunan energi.
9. Obesitas.
10. Posisi tubuh yang menghambat ekspansi paru.
11. Sindrom hipoventilasi.
12. Kerusakan inervasi diagfragma (kerusakan saraf C5 ke atas)
13. Cedera pada medulla finalis
14. Efek agen farmakologis
15. Kecemasan
2. PATHWAY
E. Konsep Asuhan Keperawatan
1 Pengkajian Keperawatan
a. Identitas pasien
Meliputi nama lengkap, tempat tinggal, jenis kelamin, tanggal
lahir, umur, asal suku bangsa, tempat lahir, nama orang
tua,pekerjaan orang tua. Keganasan kanker ovarium sering ditemui
pada usia sebelum menarche atau diatas 45 tahun (Manuaba, 2010).
b. Keluhan utama
Biasanya mengalami perdarahan yang abnormal atau menorrhagia
pada wanita usia subur atau wanita diatas usia 50tahunatau
menopause untuk stadium awal. Pada stadium lanjutakan mengalami
pembesaran massa yang disertai asites (Reeder,dkk. 2013)
c. Riwayat kesehatan sekarang
Gejala kembung, nyeri pada abdomen atau pelvis, kesulitan makan
atau merasa cepat kenyang, dan gejala perkemihan kemungkinan
menetap Pada stadium lanjut, sering berkemih,konstipasi,
ketidaknyamanan pelvis, distensi abdomen,penurunan berat badan,
dan nyeri pada abdomen.
d. Riwayat kesehatan dahulu
Riwayat kesehatan dahulu pernah memiliki kanker kolon,kanker
payudara, dan kanker endometrium (Reeder, dkk.2013)
e. Riwayat kesehatan keluarga
Riwayat kesehatan keluarga yang pernah mengalami kanker
payudara dan kanker ovarium yang beresiko 50% (Reeder,dkk.
2013)
f. Keadaan psiko-sosial-ekonomi dan budaya
Kanker ovarium sering ditemukan pada kelompok sosial ekonomi
yang rendah, berkaitan erat dengan kualitas dan kuantitas makanan
atau gizi yang dapat mempengaruhi imunitas tubuh, serta tingkat
personal hygiene.
g. Data khusus
Data khusus pada pengkajian asuhan keperawatan meliputi: Riwayat
haid, riwayat obstetri, data psikologis, data aktivitas atau istirahat,
data makanan atau cairan, data nyeri atau kenyamanan, pemeriksaan
fisik (kesadaran, kepala dan rambut, telinga, wajah, leher, abdomen,
dan genetalia), pemeriksaan penunajang (pemeriksaan laboratorium :
Uji asam deoksiribonukleat mengindikasikan mutasi gen yang
abnormal. Penanda atau memastikan tumor menunjukkan antigen
karsinoma ovarium, antigen karsino embrionik, dan HCG
menunjukkan abnormal atau meningkat yang mengarah ke
komplikasi).
F. Diagnosa Keperawatan
Berdasarkan SDKI 2017, diagnosa keperawatan yang muncul adalah :
1. Nyeri kronis berhubungan dengan infiltrasi tumor
2. Defisit nutrisi berhubungan dengan kurangnya asupan makanan
3. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan efek tindakan pengobatan
BAB II
TINJAUAN KASUS
A. IDENTITAS KLIEN
Nama : Ny. T
Umur : 62 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Rembang 03/02 Purbalingga
Status : Menikah
Agama : islam
Suku : Jawa
Pendidikan : D3
Pekerjaan : IRT
Tanggal Masuk : 30 Mei 2022
No RM : 0218xxxx
Diagnosa Medik : Ca Endometrium
C. KELUHAN UTAMA
Klien mengatakan sesak
G. GENOGRAM
KET :
: Laki – laki
: perempuan
: pasien
: menikah
: meninggal dunia
H. RIWAYAT GINEKOLOGI
Pasien mengatakan mengalami menarche ketika umur ±14 tahun
dengan lama menstruasi kurang lebih 5 hari dan teratur setiap bulan. Darah
yang keluar biasanya banyak dari hari pertama sampai hari ketiga, berwarna
merah., pasien mengatakan mengganti pembalut 2 - 3 kali dalam sehari.
I. RIWAYAT KB
Pasien mengatakan dahulu menggunakan KB jenis suntik
J. RIWAYAT PSIKOSOSIAL
1. Keadaan mental
Pasien mengatakan takut dengan penyakit yang diderita
2. Adaptasi psikologis
Pasien mengatakan sedih saat memikirkan kondisi penyakitnya
3. Masalah khusus
Tidak ada masalah khusus
L. PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum : baik
Kesadaran : composmetis
BB / TB : 40kg/155 cm
Tanda vital :
1. Tekanan Darah : 110/80 mmHg
2. Nadi : 95 x/menit
3. Suhu: 36,3ºC
4. RR : 24 x/menit
Kepala leher
Kepala rambut botak efek kemoterapi, penyebaran rambut tidak
merata, tidak ada benjolan, tidak nyeri tekan
Mata kedua mata simetris, konjungtiva an anemis, sclera anikterik,
pupil isokhor
Hidung hidung bersih dan tidak ada sekret
Mulut mulut bersih, tidak terdapat stomatitis
Telinga telinga bersih, fungsi pendengaran baik
Leher tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, pembesarann vena
jugularis
Dada
Jantung : I : tidak ada jejas, iktus cordis tidak tampak
Pa : ictus cordis tidak teraba
Pe : suara pekak
A : S1 dan S2 reguler
Paru : I : bentuk dada simetris kanan kiri
Pa : pergerakan dada simetris
Pe : sonor
A : terdengar suara wheezing
- Abdomen
Inspeksi : tidak ada jejas, tampak datar
Auskultasi : bising usus normal
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
Perkusi : timpani
- Genetalia : terjadi perdarahan per vagina
- Ekstremitas
Ekstremitas atas : terpasang infus di tangan kanan IVFD Nacl 20 tpm
Ekstremias bawah : kaki tanak lemas dengan kekuatan otot 5/5
N. PROGRAM TERAPI
No Nama Obat Dosis
1. NaCl 20 tpm
2. Inf Nutriflex / klinimix + IVELIP 1x24 jam
3. inj OMZ 2x40 mg
4. inj Ondansentron 3x4 mg
5. inj PCT 3x1 g
O. ANALISA DATA
TGL/JAM DATA PROBLEM ETIOLOGI
DS :
- Klien mengatakan sesak nafas
- Klien mnegatakan sesak dirasa
sejak 3 hari SMRS dan masih
merasa sesak
DO :
1 Juni 2022 depresi pusat Pola nafas
- Klien tanpak pola nafas cepat
Jam 08.00 pernapasan tidak efektif
- RR : 26 x/mnt
- Terpasang NK 3 lpm
- Tekanan Darah : 110/80
mmHg
- Nadi : 95 x/menit
- Suhu: 36,3ºC
DS :
- Klien mengatakan tidak
menghabiskan makanan hanya
makan 1-2 sendok
- Keluarga mengatakan berat
badan klien turun
- Pasien mengatakan nafsu
makan berkurang dan merasa
mual muntah
DO :
- Klien tampak tidak kurang
1 Juni 2022 Defisit
menghabiskan porsi makan asupan
Jam 08.00 Nutrisi
- Klien tampak lemah dan hanya makanan
berbaring
- BB klien sebelum sakit : 68 kg
- BB klien saat ini : 50 kg
- Terpasang Inf Nutriflex /
klinimix + IVELIP
- Tekanan Darah : 110/80
mmHg
- Nadi : 95 x/menit
- Suhu: 36,3ºC
- RR : 24 x/menit
PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN
Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan depresi pusat pernapasan
1. defisit nutrisi berhubungan dengan Ketidakmampuan mencerna makanan
INTERVENSI KEPERAWATAN
Nama Klien : Ny. T
Ruang : R. Wijaya Kusuma
TTD
Tujuan dan hasil
Tgl/ No &
yang diharapkan / Intervensi
Jam DP Nam
kriteria hasil
a
Setelah dilakukan MANAJEMEN JALAN NAFAS
tindakan keperawatan (I.01011)
selama 1 x 24 jam Observasi
diharapkan masalah - Monitor pola napas
keperawatan Pola (frekuensi, kedalaman,
nafas tidak efektif usaha napas)
1 Juni
dapat teratasi dengan - Monitor bunyi napas
2022
1 kriteria hasil : tambahan (mis. gurgling,
Jam
- Dispnea mengi, wheezing, ronkhi
08.00
menurun kering)
- Penggunaan otot Terapeutik
bantu napas - Posisikan semi-Fowler atau
menurun Fowler
- Frekuensi napas - Berikan minum hangat
membaik - Berikan oksigen, jika perlu
1 Juni 2 Setelah dilakukan MANAJEMEN NUTRISI (I.
2022 tindakan keperawatan 03119)
Jam selama 1x24 jam, 1. Observasi
08.00 diharapkan masalah - Identifikasi alergi dan
keperawatan defisit intoleransi makanan
nutrisi dapat teratasi - Identifikasi makanan yang
dengan kriteria hasil : disukai
- Porsi makan - Monitor asupan makanan
yang dihabiskan - Monitor hasil pemeriksaan
meningkat laboratorium
- Nyeri abdomen 2. Terapeutik
menurun - Berikan makan tinggi serat
- Nafsu makan untuk mencegah konstipasi
meningkat - Berikan makanan tinggi
kalori dan tinggi protein
- Berikan suplemen makanan,
jika perlu
3. Edukasi
o Anjurkan posisi duduk, jika
mampu
o Ajarkan diet yang
diprogramkan
Kolaborasi
o Kolaborasi pemberian
medikasi sebelum makan
(mis. Pereda nyeri,
antiemetik), jika perlu
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Nama Klien : Ny. K
Ruang : R. Wijaya Kusuma
No.
Tgl/Jam Tindakan/Implementasi Respon TTD
Dx
1 Juni 1 memantau pola napas S: pasien mengatakan sesak
2022 (frekuensi, kedalaman, usaha nafas sejak 3 SMRS
Jam napas) O:
08.00
08.15 1 mengajarkan pasien teknik S : pasien mengatakan sesak
nonfarmakologi untuk sedikit berkurang
mengurangi sesak (tekhnik O:-
pursed lips breath)
08.30 2 melakukan pengkajian alergi S: pasien mengatakan tidak
dan intoleransi makanan mempunyai alergi dan hanya
bisa menghabiskan susu yang
diberikan
O : pasien diberi Diit susu 6x
09.00 memberikan terapi obat S: -
- Inf Nutriflex / klinimix + O: terapi masuk sesuai program
IVELIP
- inj OMZ
- inj Ondansentron
09.30 2 memantau hasil pemeriksaan S: -
laboratorium O: HB 9,4, AL 13900, HT 29,
AT 145000 GDS 146, Ureum
47,6. Kreatinin 0,04. NAT 134,
Kal 4,3
10.00 1 menganjurkan pasien untuk S: pasien mengatakan nyaman
posisi semi-Fowler dan dengan posisinya
menganjurkan pasien minum O: -
hangat
11.00 1 memonitor O2 yang S: -
terpasang pada pasien O: pasien terpasang nk 3 lpm
EVALUASI
Nama Klien : Ny. K
Ruang : Wijaya kusuma
NO. HARI/TANGGAL/ EVALUASI TTD
DX JAM
1 1 Juni 2022 Jam S:
12.00 WIB - pasien mengatakan sesak sudah membaik
- pasien mengatakan nyaman dengan posisi semi-
fowler
O:
- pasien tanpak bisa melakukan teknik yang sudah
dilakukan
- Pasien tanpak bernafas dengan lebih teratur.
A : masalah keperawatan pola nafas ketidakefektifan
belum teratasi
P:
- Evaluasi keberhasilan teknik yang telah
diajarkan
- Motivasi pasien agar melakukan teknik yang
sudah diajarkan sebelumnya.
- Monitor TTV
2 Jam S:
- Pasien mengatakan hanya bisa menghabiskan ½
12.00 WIB porsi yang dihabiskan Karena kadang terasa
mual
- Pasien mengatakan perut terasa begah
O:
- Pasien tanpak hanya bisa menghabikan susu yang
diberikan
A : masalah defisit nutrisi belum teratasi
P:
- Lanjutkan intervensi
- Motivasi pasien agar makan sedikit tapi sering
BAB III
PEMBAHASAN