Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN Ny T DENGAN

DIAGNOSA KEPERAWATAN UTAMA POLA NAFAS TIDAK EFEKTIF


PADA PASIEN CA ENDOMETRIUM DI RUANG WIJAYA KUSUMA RUMAH
SAKIT PROF. Dr. MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO

Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Keperawatan Maternitas
Program Studi Pendidikan Profesi Ners

Disusun Oleh ;
Nabillah Putri Ibrahim
2021030050

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GOMBONG
2022
LEMBAR PENGESAHAN

Yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bahwa laporan kasus yang diajukan oleh
:
Nama : Nabillah Putri Ibrahim
NIM : 2021030050
Progam Studi : Pendidikan Profesi Ners
Judul : Asuhan Keperawatan Ny T Dengan Diagnosa Keperawatan Utama Pola
Nafas Tidak Efektif Pada Pasien Ca Endometrium Di Ruang Wijaya Kusuma Rumah
Sakit Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto

Telah disetujui dan disahkan pada tanggal :


............................................

Pembimbing Klink Pembimbing Akademik

(Nur Indarwati,S.Kep.,Ns) (Eka Riyanti, M.Kep., Sp.Mat)


DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN..................................................................................... i
DAFTAR ISI............................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................... 1
A. PENGERTIAN.................................................................................................. 1
B. ETIOLOGI........................................................................................................ 1
C. TANDA DAN GEJALA.................................................................................... 2
D. FOKUS PENGKAJIAN................................................................................... 2
E. PATOFISIOLOGI DAN PATHWAY............................................................. 4
1. PATOFISIOLOGI............................................................................................ 4
2. PATHWAY........................................................................................................ 5
F. MASALAH KEPERAWATAN YANG MUNCUL....................................... 5
G. INTRVENSI KEPERAWATAN..................................................................... 6
BAB II TINJAUAN KASUS................................................................................... 9
BAB III PEMBAHASAN........................................................................................ 31
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................... 33
BAB I
PENDAHULUAN

A. PENGERTIAN
Pola nafas tidak efektif merupakan masalah pada pernafasan berupa
inspirasi dan atau ekspirasi sehingga memberikan ventilasi yang tidak adekuat.
Biasanya ditandai dengan respiratory rate meningkat, adanya penggunaan otot
pernafasan pada saat bernafas, adanya pergerakan cuping hidung saat bernafas
menurut (Tim Pokja SDKI DPP PPNI, 2016)

B. ETIOLOGI
Pola napas tidak efektif dapat disebabkan oleh beberapa hal menurut (Tim Pokja
SDKI DPP PPNI, 2016) yaitu :
1. Depresi pusat pernapasan
2. Hambatan upaya napas (mis. Nyeri saat bernapas, kelemahan otot
pernapasan).
3. Deformitas dinding dada.
4. Deformitas tulang dada.
5. Gangguan neuromuskuler.
6. Gangguan neurologis (mis.EEG positif, cedera kepala, gangguan kejang).
7. Imaturitas neurologis.
8. Penurunan energi.
9. Obesitas.
10. Posisi tubuh yang menghambat ekspansi paru.
11. Sindrom hipoventilasi.
12. Kerusakan inervasi diagfragma (kerusakan saraf C5 ke atas)
13. Cedera pada medulla finalis
14. Efek agen farmakologis
15. Kecemasan

C. TANDA DAN GEJALA


Pola napas tidak efektif terdiri dari gejala dan tanda mayor serta gejala dan tanda
Gejala minor (Tim Pokja SDKI DPP PPNI, 2016).
1. Gejala dan tanda mayor
Subyektif Objektif
- Dispnea - Penggunaan otot
bantupernapasan.
- Fase ekspirasi memanjang
- Pola napas abnormal
2. Gejala dan tanda minor
Subyektif Objektif
- Ortopnea - Pernapasan pursed-lip
- Pernapasan cuping hidung
- Diameter thoraks anterior-
posterior meningkat
- Ventilasi semenit menurun
- Kapasitas vital menurun
- Tekanan ekspirasi menurun
- Tekanan inspirasi menurun
- Ekskursi dada berubah
Sumber : (Tim Pokja SDKI DPP PPNI,2016)

D. PATOFISIOLOGI DAN PATHWAY


1. PATOFISIOLOGI
Patofisiologi dari kanker endometrium merupakan adanya modifikasi
struktural dan perubahan sel-sel khusus dalam menanggapi fluktuasi estrogen
dan progesteron selama siklus menstruasi. Eksposur estrogen yang
berlangsung lama menyebabkan hiperplasia endometrium, yang
meningkatkan kemungkinan perkembangan hiperplasia atipikal dan akhirnya
kanker endometrium tipe-1. Proses dasar molekuler ini masih belum
diketahui. Dari sudut pandang molekuler, kanker endometrium menyerupai
fase proliferatif dari endometrium

2. PATHWAY
E. Konsep Asuhan Keperawatan
1 Pengkajian Keperawatan
a. Identitas pasien
Meliputi nama lengkap, tempat tinggal, jenis kelamin, tanggal
lahir, umur, asal suku bangsa, tempat lahir, nama orang
tua,pekerjaan orang tua. Keganasan kanker ovarium sering ditemui
pada usia sebelum menarche atau diatas 45 tahun (Manuaba, 2010).
b. Keluhan utama
Biasanya mengalami perdarahan yang abnormal atau menorrhagia
pada wanita usia subur atau wanita diatas usia 50tahunatau
menopause untuk stadium awal. Pada stadium lanjutakan mengalami
pembesaran massa yang disertai asites (Reeder,dkk. 2013)
c. Riwayat kesehatan sekarang
Gejala kembung, nyeri pada abdomen atau pelvis, kesulitan makan
atau merasa cepat kenyang, dan gejala perkemihan kemungkinan
menetap Pada stadium lanjut, sering berkemih,konstipasi,
ketidaknyamanan pelvis, distensi abdomen,penurunan berat badan,
dan nyeri pada abdomen.
d. Riwayat kesehatan dahulu
Riwayat kesehatan dahulu pernah memiliki kanker kolon,kanker
payudara, dan kanker endometrium (Reeder, dkk.2013)
e. Riwayat kesehatan keluarga
Riwayat kesehatan keluarga yang pernah mengalami kanker
payudara dan kanker ovarium yang beresiko 50% (Reeder,dkk.
2013)
f. Keadaan psiko-sosial-ekonomi dan budaya
Kanker ovarium sering ditemukan pada kelompok sosial ekonomi
yang rendah, berkaitan erat dengan kualitas dan kuantitas makanan
atau gizi yang dapat mempengaruhi imunitas tubuh, serta tingkat
personal hygiene.
g. Data khusus
Data khusus pada pengkajian asuhan keperawatan meliputi: Riwayat
haid, riwayat obstetri, data psikologis, data aktivitas atau istirahat,
data makanan atau cairan, data nyeri atau kenyamanan, pemeriksaan
fisik (kesadaran, kepala dan rambut, telinga, wajah, leher, abdomen,
dan genetalia), pemeriksaan penunajang (pemeriksaan laboratorium :
Uji asam deoksiribonukleat mengindikasikan mutasi gen yang
abnormal. Penanda atau memastikan tumor menunjukkan antigen
karsinoma ovarium, antigen karsino embrionik, dan HCG
menunjukkan abnormal atau meningkat yang mengarah ke
komplikasi).

F. Diagnosa Keperawatan
Berdasarkan SDKI 2017, diagnosa keperawatan yang muncul adalah :
1. Nyeri kronis berhubungan dengan infiltrasi tumor
2. Defisit nutrisi berhubungan dengan kurangnya asupan makanan
3. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan efek tindakan pengobatan
BAB II
TINJAUAN KASUS

Nama Mahasiswa : Nabillah Putri Ibrahim


Tanggal Pengkajian : 1 Juni 2022 Jam 08.00
Ruangan / RS : Ruang Wijaya Kusuma

A. IDENTITAS KLIEN
Nama : Ny. T
Umur : 62 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Rembang 03/02 Purbalingga
Status : Menikah
Agama : islam
Suku : Jawa
Pendidikan : D3
Pekerjaan : IRT
Tanggal Masuk : 30 Mei 2022
No RM : 0218xxxx
Diagnosa Medik : Ca Endometrium

B. IDENTITAS PENANGGUNG JAWAB


Nama : Ny. S
Umur : 24 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Tegal
Pendidikan : S1
Pekerjaan : Swasta
Hubungan dengan Klien : Anak kandung.

C. KELUHAN UTAMA
Klien mengatakan sesak

D. RIWAYAT KESEHATAN SEKARANG


Pasien datang dari IGD RSMS pada tanggal 30 Mei 2022 jam
01:26:55 WIB dengan keluhan sesak sejak 3 hari SMRS, sebelumnya pasien
sudah berobat ke puskesmas purbalingga tetapi sesak dirasa bertambah.
Pasien mengatakan demam (+) mual (+) muntah (+), saat di IGD Didapatkan
hasil TTV dengan TD 120/70 mmHg, N 96 x/mnt, RR 32x/mnt, S 37.4 C,
SPO2 97%, pasien mendapat terapi IVFD Nacl 0,9% 20 tpm, O2 nk 3 lpm,
inj omz 2x40 mg, inj ondansetron 3x4 mg, inj paracetamol 3x1 gr. Dilakukan
EKG, dan mengambil sempel darah

E. RIWAYAT KESEHATAN DAHULU


Pasien mengatakan mempunyai riwayat kemoterapi 3x dan radioterapi selama
11x

F. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA


Pasien mengatakan tidak ada dalam keluarganya yang mengidap penyakit
menurun atau menular.

G. GENOGRAM
KET :

: Laki – laki

: perempuan

: pasien

: menikah

: meninggal dunia

H. RIWAYAT GINEKOLOGI
Pasien mengatakan mengalami menarche ketika umur ±14 tahun
dengan lama menstruasi kurang lebih 5 hari dan teratur setiap bulan. Darah
yang keluar biasanya banyak dari hari pertama sampai hari ketiga, berwarna
merah., pasien mengatakan mengganti pembalut 2 - 3 kali dalam sehari.

I. RIWAYAT KB
Pasien mengatakan dahulu menggunakan KB jenis suntik

J. RIWAYAT PSIKOSOSIAL
1. Keadaan mental
Pasien mengatakan takut dengan penyakit yang diderita
2. Adaptasi psikologis
Pasien mengatakan sedih saat memikirkan kondisi penyakitnya
3. Masalah khusus
Tidak ada masalah khusus

K. POLA FUNGSIONAL MENURUT GORDON


1. Pola Persepsi-Managemen Kesehatan
Sebelum di RS :Pasien mengatakan rutin kontrol di poli onkologi
gynekologi
Saat di kaji : Pasien koopratif
2. Pola Nutrisi-Metabolik
Sebelum di RS : Pasien mengatakan sehari makan 3x sehari dengan
sayur lauk dan pauk, tidak ada pantangan makanan.
Saat di kaji : Pasien mengatakan makan biasa dengan sayur dan
lauk sesuai diit yang diberikan RS
3. Pola Eliminasi
Sebelum di RS : Pasien mengatakan BAB 4 Kali dalam sehari
Saat di kaji : Pasien mengatakan belum BAK Sejak di Rumah
Sakit.
4. Pola Latihan-Aktivitas
Sebelum di RS : Pasien mengatakan saat dirumah hanya dirumah
atau mengasuh cucu
Saat dikaji : Pasien mengatakan hanya tiduran sejak di rumah
sakit
5. Pola Kognitif Perseptual
Sebelum di RS : Pasien megatakan tidak ada gangguan
Saat dikaji : Pasien mengatakan belum mengetahui cara
mengontrol nyeri saat nyeri meningkat
6. Pola Istirahat-Tidur
Sebelum di RS : Pasien mengatakan saat diruma tidur cukup dan
nyaman
Saat dikaji : Pasien mengatakan tidak dapat beristirahat tidur
kalau malam hari
7. Pola Konsep Diri-Persepsi Diri
Sebelum di RS : Pasien mengatakan seorang ibu rumah tangga
Saat dikaji : Pasien mengatakan sekarang tidak dapat
melakukan perannya secara penuh saat dirumah
8. Pola Peran dan Hubungan
Pasien mengatakan hubungan dengan keluarga dan dengan tetangganya
terjalin dengan baik dan harmonis
9. Pola Reprduksi/Seksual
Pasien mengatakan sudah lama tidak melakukan hubunan suami istri
10. Pola Pertahanan Diri (Coping-Toleransi Stres)
Sebelum di RS : Pasien mengatakan selalu ditemani anak dan
cucunya saat dirumah
Saat di kaji : Pasien mengatakan selalu meminta bantuan
kepada keluarganya
11. Pola Keyakinan Dan Nilai
Pasien mengatakan beragama islam dan suku Jawa

L. PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum : baik
Kesadaran : composmetis
BB / TB : 40kg/155 cm
Tanda vital :
1. Tekanan Darah : 110/80 mmHg
2. Nadi : 95 x/menit
3. Suhu: 36,3ºC
4. RR : 24 x/menit
Kepala leher
Kepala rambut botak efek kemoterapi, penyebaran rambut tidak
merata, tidak ada benjolan, tidak nyeri tekan
Mata kedua mata simetris, konjungtiva an anemis, sclera anikterik,
pupil isokhor
Hidung hidung bersih dan tidak ada sekret
Mulut mulut bersih, tidak terdapat stomatitis
Telinga telinga bersih, fungsi pendengaran baik
Leher tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, pembesarann vena
jugularis
Dada
Jantung : I : tidak ada jejas, iktus cordis tidak tampak
Pa : ictus cordis tidak teraba
Pe : suara pekak
A : S1 dan S2 reguler
Paru : I : bentuk dada simetris kanan kiri
Pa : pergerakan dada simetris
Pe : sonor
A : terdengar suara wheezing
- Abdomen
Inspeksi : tidak ada jejas, tampak datar
Auskultasi : bising usus normal
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
Perkusi : timpani
- Genetalia : terjadi perdarahan per vagina
- Ekstremitas
Ekstremitas atas : terpasang infus di tangan kanan IVFD Nacl 20 tpm
Ekstremias bawah : kaki tanak lemas dengan kekuatan otot 5/5

M. HASIL PEMERIKSAAN PENUNJANG


1. Hasil Pemeriksaan Laboratorium 29-05-2022
Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Satuan
Darah Lengkap
Hemoglobin 9,4 (LL) 11.7 - 15.5 g/dL
Leukosit 13900 (H) 4790 - 11340 /mm3
Hematokrit 29 (LL) 34 - 45 %
Eritrosit 3.12 (L) 4.11 - 5.55 10^6/uL
Trombosit 145000 (L) 216000 - 451000 /uL
MCV 94.2 (H) 71.8 - 92.0 %
Hitung Jenis
Eosinofil 0.0 (L) 0.7 - 5.4 %
Batang 0.6 (L) 3-5 %
Segmen 86.9 (H) 50 - 70 %
Limfosit 7.3 (L) 20.4 - 44.6 %
Neutrofil 87.5 (L) 42.5 - 71.0 %
2. Hasil Pemeriksaan RO Thorax : soft tissue mass region colli dextra,
disertai deviasi trachea ke kiri; COR tak membesar;bronkhitis
3. Hasil Pemerisaan MRI Thoraxal :
- Massa solid lobulated pada korpus, processus transversus sinistra
dan paravertebral sinistra TH9-YH10 => METASTASIS
- Massa solid pada Thyroid Dextra
- Nodul Multiple pada hepar => Nodul Metastasis
- Protusion Disc TH5-TH6 dan TH6-TH7 Disertai dengan central
canal stenosis Grade II dan Kompresi Transvering Nerve Root TH6,
TH7 kanan.

N. PROGRAM TERAPI
No Nama Obat Dosis
1. NaCl 20 tpm
2. Inf Nutriflex / klinimix + IVELIP 1x24 jam
3. inj OMZ 2x40 mg
4. inj Ondansentron 3x4 mg
5. inj PCT 3x1 g

O. ANALISA DATA
TGL/JAM DATA PROBLEM ETIOLOGI
DS :
- Klien mengatakan sesak nafas
- Klien mnegatakan sesak dirasa
sejak 3 hari SMRS dan masih
merasa sesak
DO :
1 Juni 2022 depresi pusat Pola nafas
- Klien tanpak pola nafas cepat
Jam 08.00 pernapasan tidak efektif
- RR : 26 x/mnt
- Terpasang NK 3 lpm
- Tekanan Darah : 110/80
mmHg
- Nadi : 95 x/menit
- Suhu: 36,3ºC
DS :
- Klien mengatakan tidak
menghabiskan makanan hanya
makan 1-2 sendok
- Keluarga mengatakan berat
badan klien turun
- Pasien mengatakan nafsu
makan berkurang dan merasa
mual muntah
DO :
- Klien tampak tidak kurang
1 Juni 2022 Defisit
menghabiskan porsi makan asupan
Jam 08.00 Nutrisi
- Klien tampak lemah dan hanya makanan
berbaring
- BB klien sebelum sakit : 68 kg
- BB klien saat ini : 50 kg
- Terpasang Inf Nutriflex /
klinimix + IVELIP
- Tekanan Darah : 110/80
mmHg
- Nadi : 95 x/menit
- Suhu: 36,3ºC
- RR : 24 x/menit
PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN
Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan depresi pusat pernapasan
1. defisit nutrisi berhubungan dengan Ketidakmampuan mencerna makanan
INTERVENSI KEPERAWATAN
Nama Klien : Ny. T
Ruang : R. Wijaya Kusuma
TTD
Tujuan dan hasil
Tgl/ No &
yang diharapkan / Intervensi
Jam DP Nam
kriteria hasil
a
Setelah dilakukan MANAJEMEN JALAN NAFAS
tindakan keperawatan (I.01011)
selama 1 x 24 jam Observasi
diharapkan masalah - Monitor pola napas
keperawatan Pola (frekuensi, kedalaman,
nafas tidak efektif usaha napas)
1 Juni
dapat teratasi dengan - Monitor bunyi napas
2022
1 kriteria hasil : tambahan (mis. gurgling,
Jam
- Dispnea mengi, wheezing, ronkhi
08.00
menurun kering)
- Penggunaan otot Terapeutik
bantu napas - Posisikan semi-Fowler atau
menurun Fowler
- Frekuensi napas - Berikan minum hangat
membaik - Berikan oksigen, jika perlu
1 Juni 2 Setelah dilakukan MANAJEMEN NUTRISI (I.
2022 tindakan keperawatan 03119)
Jam selama 1x24 jam, 1. Observasi
08.00 diharapkan masalah - Identifikasi alergi dan
keperawatan defisit intoleransi makanan
nutrisi dapat teratasi - Identifikasi makanan yang
dengan kriteria hasil : disukai
- Porsi makan - Monitor asupan makanan
yang dihabiskan - Monitor hasil pemeriksaan
meningkat laboratorium
- Nyeri abdomen 2. Terapeutik
menurun - Berikan makan tinggi serat
- Nafsu makan untuk mencegah konstipasi
meningkat - Berikan makanan tinggi
kalori dan tinggi protein
- Berikan suplemen makanan,
jika perlu
3. Edukasi
o Anjurkan posisi duduk, jika
mampu
o Ajarkan diet yang
diprogramkan
Kolaborasi
o Kolaborasi pemberian
medikasi sebelum makan
(mis. Pereda nyeri,
antiemetik), jika perlu

IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Nama Klien : Ny. K
Ruang : R. Wijaya Kusuma
No.
Tgl/Jam Tindakan/Implementasi Respon TTD
Dx
1 Juni 1 memantau pola napas S: pasien mengatakan sesak
2022 (frekuensi, kedalaman, usaha nafas sejak 3 SMRS
Jam napas) O:
08.00
08.15 1 mengajarkan pasien teknik S : pasien mengatakan sesak
nonfarmakologi untuk sedikit berkurang
mengurangi sesak (tekhnik O:-
pursed lips breath)
08.30 2 melakukan pengkajian alergi S: pasien mengatakan tidak
dan intoleransi makanan mempunyai alergi dan hanya
bisa menghabiskan susu yang
diberikan
O : pasien diberi Diit susu 6x
09.00 memberikan terapi obat S: -
- Inf Nutriflex / klinimix + O: terapi masuk sesuai program
IVELIP
- inj OMZ
- inj Ondansentron
09.30 2 memantau hasil pemeriksaan S: -
laboratorium O: HB 9,4, AL 13900, HT 29,
AT 145000 GDS 146, Ureum
47,6. Kreatinin 0,04. NAT 134,
Kal 4,3
10.00 1 menganjurkan pasien untuk S: pasien mengatakan nyaman
posisi semi-Fowler dan dengan posisinya
menganjurkan pasien minum O: -
hangat
11.00 1 memonitor O2 yang S: -
terpasang pada pasien O: pasien terpasang nk 3 lpm

EVALUASI
Nama Klien : Ny. K
Ruang : Wijaya kusuma
NO. HARI/TANGGAL/ EVALUASI TTD
DX JAM
1 1 Juni 2022 Jam S:
12.00 WIB - pasien mengatakan sesak sudah membaik
- pasien mengatakan nyaman dengan posisi semi-
fowler
O:
- pasien tanpak bisa melakukan teknik yang sudah
dilakukan
- Pasien tanpak bernafas dengan lebih teratur.
A : masalah keperawatan pola nafas ketidakefektifan
belum teratasi
P:
- Evaluasi keberhasilan teknik yang telah
diajarkan
- Motivasi pasien agar melakukan teknik yang
sudah diajarkan sebelumnya.
- Monitor TTV
2 Jam S:
- Pasien mengatakan hanya bisa menghabiskan ½
12.00 WIB porsi yang dihabiskan Karena kadang terasa
mual
- Pasien mengatakan perut terasa begah
O:
- Pasien tanpak hanya bisa menghabikan susu yang
diberikan
A : masalah defisit nutrisi belum teratasi
P:
- Lanjutkan intervensi
- Motivasi pasien agar makan sedikit tapi sering
BAB III
PEMBAHASAN

Menurut Sobri,dkk (2018) Kanker adalah penyakit akibat mutase sekumpulan


gen pada sel tumbuh yang mengatur proses – proses penting, yaitu siklus pembelahan
sel, pengaturan kematian sel (apoptosis), dan pertahanan kestabilan atau integritas
genom (bentuk jamak dari gen). Kanker terjadi karena ada kerusakan atau informasi
protoonkogen dan supresor gen sehingga terjadi perubahan dalam cetakan protein dari
yang telah diprogramkan semula yang mengakibatkan timbulnya sel kanker, karena itu
terjadi kekeliruan transkripsi dan translasi gen sehingga terbentuklah protein abnormal
yang terlepas dari kendali pengaturan normal dan tidak ada koordinasi pertumbuhan dan
diferensiasi sel menjadi tidak terkendali
Menurut Smeltzer (2017) kanker endometrium uteri (fundus atau korpus) adalah
kanker tersering keempat yang dialamai wanita. Sebagian besar kanker uteri bersifat
endometrioid (berasal dari lapisan uterus).Kanker endomtrium adalah kanker ginekologi
yang paling invasif dan keempat terbanyak diantara kanker-kanker wanita di Amerika.
Kanker endometrium dalam perjalanan etiologinya didahului oleh proses pra kanker
yaitu hiperplasia endometrium. Hiperplasia endometrium yang atipik merupakan lesi
pra kanker dari kanker endometrium, sedangkan hyperplasia yang non atipik saat ini
dianggap bukan merupakan lesi pra kanker endometrium.
Pursed lip breathing adalah latihan pernapasan dengan menghirup udara melalui
hidung dan mengeluarkan udara dengan cara bibir lebih dirapatkan atau di monyongkan
dengan waktu ekshalasi lebih di perpanjang. Terapi rehabilitasi paru-paru dengan
pursed lips breathing ini adalah cara yang sangat mudah dilakukan, tanpa memerlukan
alat bantu apapun, dan juga tanpa efek negative seperti pemakaian obat-obatan
(Smeltzer & Bare, 2013)
Manfaat dari pursed lips breathing ini adalah untuk membantu klien
memperbaiki transport oksigen, menginduksi pola napas lambat dan dalam, membantu
pasien untuk mengontrol pernapasan, mencegah kolaps dan melatih otot-otot ekspirasi
untuk memperpanjang ekshalasi dan meningkatkan tekanan jalan napas selama
ekspirasi, dan mengurangi jumlah udara yang terjebak (Smeltzer & Bare, 2013).
Pursed Lip Breathing (PLB) dan posisi semi fowler merupakan salah satu terapi
intervensi keperawatan non farmakologi dan non invasive yang dapat digunakan sebagai
penatalaksanaan untuk memperbaiki dan meningkatkan kecepatan aliran udara ekspirasi
pada pergerakan diafragma yang mampu mengoptimalkan proses pertukaran karbon
dioksida dengan oksigen, dan meningkatkan volume paru sehingga terjadi penurunan
beban kerja otot dan memanjangkan fase ekshalasi. Hal ini mengurangi adanya residu
sehingga sesak nafas berkurang.
DAFTAR PUSTAKA

Mangestuningsih, K. (2020). Studi Pustaka: Penerapan Pursed-Lips Breathing Dan


Posisi Semi Fowler Untuk Mengurangi Dyspnea Dan Meningkatkan Saturasi
Oksigen Pada Penyakit Paru Obstruktif Kronis.
SDKI DPP PPNI. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia Definisi dan
Indikator Diagnostik Edisi I Cetakan Iii (Revisi). Jakarta Selatan: Persatuan
Perawat Nasional Indonesia.
Smeltzer & Bare. 2015. Keperawatan Medikal Bedah (Hanbook for Brunner &
Suddarth’s Testbook of Medical-Surgical Nursing). Edisi 12. Jakarta : ECG
Tim Pokja SIKI DPP PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia Definisi
dan Tindakan Keperawatan Edisi I Cetakan Ii. Jakarta Selatan: Persatuan Perawat
Nasional Indonesia.
Tim Pokja SLKI DPP PPNI. (2019). Standar Luaran Keperawatan Indonesia Definisi
dan Kriteria Hasil Keperawatan Edisi I Cetakan II. Jakarta Selatan: Persatuan
Perawat Nasional Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai