Anda di halaman 1dari 8

PBL 1

Scenario
23 tahun, nyeri rahang buka mulut, pemeriksaan EO/IO + pemeriksaan penunjang

Lo
1. Pemeriksaan :
Subjektif : Anamnesis
Macam-macam Anamnesis : Autoanamnesis , Alloanamnesis
Komponen Anamnesis : CC, PI (LOCATEST) , PDH, PMH, FH, SH

Objektif : Ekstraoral
Intraoral
2. Macam“ Teknik pemeriksaan
3. Apa yang dimaksud Diagnosis
Apa saja Macam-macam diagnosis
4. Apa itu assessment
5. Apa itu treatment planning (dari oot drg endr slide 14 sama goeno tgl 21)

Anamnesis adalah wawancara professional mengenai penyakit antara drg-pasien . bertujuan


untuk mendapatkan riwayat penyakit seseorang sehingga dpt mennetukan arah perawatan.
Macam-macam
Autoanamnesis : untuk seseorang yang bisa berkomunikasi, tidak dalam kegawatdaruratan,
cukup usia (langsung antara si pasien dengan drg tanpa perantara)
Alloanamnesis : anamnesis yang didapat dari orgtua/ sumber lain yang dekat dan tau betul ttg
riwayat pasien (tidak langsung antara si pasien dengan drg tapi melalui perantara missal untuk
pasien anak)

Komponen Anamnesis (buku ria hal 7-14)


Dalam PI ada LOCATES
Lokasi
Waktu : onset (kapan dimulai), durasi (berapa lama), frekuensi (seberapa sering)
Kualitas (karakter dari gejala) : misalnya nyeri tajam, nyeri spt ditusuk/terbakar
Keparahan : intensitas (skala nyeri 1-10), kuantitas (misalnya jumlah lesi) , meluasnya masalah
(other symptomts misalnya sakit gigi sampe kepala pusing, demam dll)
Situasi dan kondisi saat terjadi : meliputi faktor” lingkungan ( misalnya seperti alergi dan
prilaku meliputi kegiatan personal , reaksi emosional/situasi dan kondisi yang berpengaruh)
Faktor yang memperberat / memperingan gejala : misalnya buat makan nyeri/engga
Manifestasi gejala lain yang terkait

LOCATES
Location
Other symptoms
Characteristic
Aggravating factor / alleviating factor
Time
Environment
Severity

Objektif : ada di materi SL yg ktiga


2. Teknik pemeriksaan : ada di foto grilya
Palpasi : bidigital : 2 jari , bimanual : 2 tangan
3. Diagnosis : seni utk mengidentifikasi tanda dan gejala, menginvestigasi atau analisis penyebab
keadaan , proses megevaluasi kesehatan pasien
adalah penentuan jenis penyakit dengan cara meneliti (memeriksa) gejala-gejalanya.

Macam diagnosis :
Early diagnosis : Penyakit blm diketahui atau belum pasti tp sudah bisa ditegakkan diagnosisnya
melalui proses anamnesis
Clinical diagnosis : diagnosis yg didapat dari pemerikasan klinis
Rontgenolosis diagnosis : dr hasil rontgen
Differential diagnosis : diagnosis yg tanda dan gejla sama / diagnosis banding
Finale diagnosis / definitive diagnosis/ diagnosis : diagnosis akhir

Asassment : penilaian yg berupa pemeriksaan subjektif dan objektif yang digunakan untuk
menentukan perawatan.
I : pengumpulan informasi/ data
A : analisis data yg ada misalnya (hasil lab&rontgen)
R : rencana perawatan yg akan dilakukan (planning)
PBL 2

Scenario
54 thn wanita , gigi kanan posterior sakit ngunyah, 2 minggu lalu. 3 bulan lalu gusi bengkak. DM
tiper 2 tdk terkontrol. TK 160/100 mmHg. Intraoral lubang sampe pulpa di gigi 46, + per, - pal, -
ter. Radiograf ligament perio melebar

1. Pengertian DM
2. Manifestasi umum & oral
3. Hub DM dan jar periodontal
4. Hub DM dan skenario
5. Pemeriksaan pendukung apa saja, pemeriksaan yang cocok untuk kasus
6. Diagnosis gigi = nekrosis pulpa disertai periodontitis periapikal
7. Patofisiologi dari scenario (sudah )
8. Patogenesis kasus (sudah )
9. Gambaran dari hasil tes” (radiograf)

1. Pengertian DMd
DM : penyekit sistemik dimana kadar gula dalam darah tinggi (hiperglikemi) dikarenakan
adanya kelainan sekresi insulin atau kerja insulin atau keduanya
Tipe DM :
 Tipe 1 (insulin dependent DM) = krn gangguan prod insulin krn kerusakan sel
beta pancreas (reaksi autoimun akibat peradangan pada sel B)
 Tipe 2 (non insulin dependent DM) =
krn kegagalan/kerusakan molekul insulin
gangguan reseptor insulin sehingga terjadi kegagalan fungsi insulin

2. - Manifestasi Umum DM :
Poliuri, polidipsi, polifagi

- Manifestasi Oral DM
Gingivitis dan periodontitis
Abses periodontitis
Kehilangan perlekatan gingiva
Resorpsi tl alveolar
Derajat kehoyahan gigi tinggi dan tanggalnya gigi
Xerostomia
Burning tongue

- Komplikasi
Neuropati
Nefropati
Retinopati
Ht
[file widha]

3. Hub DM dan jar periodontal


DM terjadi peningkatan terjadi peningkatan hipeglikemi beriringan dengan peningktan
AGE . Peningkatan AGE mempengaruhi vaskulerisasi (vasokonstriksi) : hipertensi , gg
PMN shg lebih mudah terkena penyakit periodontal

4. Hub dm-skenario

5. Pemeriksaan pendukung apa saja, pemeriksaan yang cocok untuk kasus


Pemeriksaan darah :
 Glukosa plasma sewaktu : hasil pemeriksaan pd suatu hari tanpa memperhatikan
waktu makan terakhir (DM > 200 gr/ dL)
 Kadar glukosa plasma puasa : pasien tidak mendapat pertambahan kalori selama 8
jam (>= 126 gr/dL)
 Kadar glukosa plasma dua jam pada TTGO (Tes Toleransi Glukosa Oral ):
dilakukan dg standar who, menggunakan glukosa yg setara dengan 75gr glukosa
anhidrus yg dilarutkan dlm air (>= 200 gr/dL)
 Ada pemeriksaan HbAc1 : Hb yg berikatan dg glukosa, menggambarkan kondisi
glukosa dalam darah satu hingga dua bulan sebelumnya lebih valid dan tidak
mudah terpengaruh dg faktor lainnya . berkaitan dg infeksi pd orang dm kalau
HbAc1>8% mediator inflamasi lebih tinggi dari HbAc1 yg rendah (mudah
infeksi “infeksius”)

Biopsy :
Biopsy aspirarasi : utk lesi yang berupa kista dan menggandung cairan
Mikrobiologi :
Mengambil air liur ditambahkan posfat buffer celine – disentrifugasi- setelah itu
dilakukan kultur jaringan (utk mengetahui jenis bakterinya ) dan metode vcr (utk
menentukkan evaluasi/keberhasilan dr terapi)

6. Diagnosis gigi = nekrosis pulpa disertai periodontitis periapical

7. Patofisiologi dr kasus
Karies superfisial– karies dentin– karies pulpa- pengiriman sel imun (PMN)- namun
terjadi penurunan fungsi PMN krn adanya vaskularisasi – jaringan menjadi nekrotik
(nekrosis pulpa) – bakteri invasi masuk ke saluran akar dan keluar ke jar periapical
melalui foramen apical- tjd respon imun (infiltrasi PMN dan peningkatan osteoklas)–
berkelanjutan jd abses (yg merupakan ciri dari periodontitis periapical)

++Nyeri saat diperkusi, periapical radiolusen , histologi ada PMN , neutrophil (yg mati).
CBL
A 35 years-old woman went to the dentist since she felt discomfort while chewing
because of a big cavity in her lower posterior tooth. She wanted her tooth to be extracted. The
anamnesis result showed that she felt weak, dizzy eyes and headache easily. Vital sign
examination showed that her blood pressure was 90/60 mmHg.
Physical examination resulted that pale in her face, conjunctiva, and finger nails. Intraoral
examination showed that there was a pulp depth cavity in 36 with (+) in percussion, (+) in
palpation, (-) in thermal test, and pale mucosa. Laboratory examination result showed that her
erythrocyte and hemoglobin were below the normal range. Radiograph examination showed that
there were signs of periapical abscess in 36

1. Pengertian abses
2. Pengertian abses periapical (kronis & akut)
3. Etiologi
4. Patafisio abses
5. Patofisio kasus
6. Tanda dan gejala klinis sistemik(anemia)
7. Rencana perawatan

1. Abses : Abscess adalah kumpulan nanah setempat dalam rongga (Dorland )

2. Abses periapical : Menurut Torabinejad M dan Walton RE (2002) abses periapikal


merupakan pus yang terlokalisasi yang menghancurkan jaringan periradikuler akibat
adanya infeksi dan supurasi (proses pembentukan nanah karena radang) jaringan sebagai
respon inflamasi terhadap iritan mikroba dan iritan non-mikroba dari pulpa yang
nekrosis.

Abses periapical akut : Terasa sakit sekali di daerah gigi non-vital karena penekanan
abses, Kadang2 melibatkan manifestasi sistemik dari proses infeksi : demam, malaise,
leukositosis, Gigi tidak merespon saat stimulus elektrik dan termis karena sudah nekrosis
pulpa, Gigi terasa nyeri saat palpasi dan perkusi

Abses periapical kronis : Karena ada drainase, biasanya asimtomatik, kecuali ada
penutupan jalur keluar masuk (terasa nyeri) , Pulpa sudah nekrosis jadi gigi sudah tdk
terasa saat stimulus elektrik dan termis, Perkusi menyebabkan nyeri sedikit/tdk
samasekali ,Gigi sedikit sensitive saat palpasi

3. Etiologi
Infeksi
Iritasi
yang Infeksi Trauma
jaringan
mengikuti pulpa gigi
periapikal
karies gigi

4. Karies
Nekrosis pulpa
inflamasi
Timbul pus
Invasi bakteri ke jaringan periapikal
Inflamasi kronis
Pelepasan sitokin (TNFα, IL1, IL6) => (TNFα dan IL1 akan menekan proses eritropoesis
sehingga terjadi penurunan absorbsi zat besiIL 6 akan menghambat pembebasan besi dari
jaringan ke plasma)
Anemia

Anda mungkin juga menyukai