Anda di halaman 1dari 4

Kajian Kasus: Periodontitis Kronis pada Pasien dengan Riwayat Diabetes Melitus

(Case Study: Chronic Periodontitis in Patients with a History of Diabetes Mellitus)

Aris Aji Kurniawan1*, Anis Sevia Pramaeswari2, Anindita Laksitasari1


1 Bagian Ilmu Penyakit Mulut Jurusan Kedokteran Gigi Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman,

Purwokerto, Indonesia
2 Program Profesi Dokter Gigi, Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto, Indonesia

Abstrak

Peridontitis kronis merupakan suatu penyakit inflamasi yang terjadi pada jaringan periodontal. Penyebab
periodontitis kronis dapat adalah faktor lokal dan sistemik. Faktor lokal yang dapat mengakibatkan periodontitis
kronis adalah akumulasi plak, sedangkan faktor sistemik dapat berupa penyakit sistemik seperti penyakit diabetes
melitus. Tujuan laporan kasus adalah menjelaskan kondisi periodontitis kronis yang terjadi pada pasien dengan
penyakit diabetes melitus. Seorang wanita berusia 52 tahun mengeluhkan gigi-geliginya goyang sejak sekitar satu
tahun terakhir. Pasien diketahui memiliki riwayat penyakit diabetes melitus dan sedang menjalani pengobatan rutin.
Pemeriksaan klinis pada rongga mulut menunjukkan adanya resesi gingiva pada area gigi anterior dan posterior
baik maksila maupun mandibula, disertai kegoyahan gigi-geligi. Pasien dengan kondisi diabetes melitus mengalami
penurunan respon imun dan fungsi sel. Kondisi ini dapat menghambat proses perbaikan jaringan dan destruksi
bakteri, sehingga dapat meningkatkan derajat keparahan kondisi periodontal. Sebaliknya, kondisi periodontitis juga
dapat berpengaruh terhadap keparahan diabetes melitus. Penyakit periodontitis dan diabetes melitus memiliki
hubungan yang saling mempengaruhi keparahan masing-masing.

Kata kunci: Diabetes Melitus, Distruksi Bakteria, Plak, Periodontitis kronis

Abstract

Chronic periodontitis is an inflammatory disease that occurs in periodontal tissue. The causes of chronic
periodontitis can be local and systemic factors. Local factors that can cause chronic periodontitis are plaque
accumulation, while systemic factors can be in the form of systemic diseases such as diabetes mellitus. The purpose
was to explain the condition of chronic periodontitis that occurs in patients with diabetes mellitus. A 52-year-old
woman complained that her teeth have been rocking for about a year. The patient is known to have a history of
diabetes mellitus and is undergoing routine treatment. Clinical examination of the oral cavity shows gingival
recession in the anterior and posterior teeth area of both the maxilla and mandible, accompanied by the shakiness
of the teeth. Patients with diabetes mellitus have decreased immune response and cell function. This condition can
inhibit the process of tissue repair and bacterial destruction, to increase the severity of periodontal conditions. the
condition of periodontitis can also affect the severity of diabetes mellitus. Conclusion: Periodontitis and diabetes
mellitus have a mutually influential relationship.

Keywords: Bacterial Destruction, Chronic Periodontitis, Diabetes Mellitus, Plaque

Korespondensi (Correspondence) : Aris Aji Kurniawan, Bagian Ilmu Penyakit Mulut, Jurusan Kedokteran Gigi,
Fakultas Kedokteran. Jl. Dr. Soeparno, Kampus Karangwangkal Gedung E,
Karang Bawang, Grendeng, Kec. Purwokerto Utara, Kabupaten Banyumas,
Jawa Tengah 53122. Email: arisajikurniawan@gmail.com.

Periodontitis kronis merupakan penyakit corrodens, Peptostreptococcus micros, dan


jaringan periodontal yang disebabkan oleh spesies Eubacterium.12 Produk bakteri ini
sekelompok mikroorganisme spesifik, sehingga menyebabkan terjadinya kerusakan jaringan
mengakibatkan kerusakan ligamen gingiva dan menghilangkan perlekatan
periodontal dan tulang alveolar dengan gingiva.4,12 Faktor sistemik dapat
membentuk poket, resesi gingiva, atau memperparah kondisi periodontitis kronis,
keduanya.1,2 Periodontitis kronis ditandai meliputi perubahan hormon, stres, dan
dengan pergeseran epitel jungsional ke arah penyakit sistemik. Salah satu penyakit sistemik
apikal, kehilangan perlekatan, dan resorpsi yang dapat mempengaruhi terjadinya
tulang alveolar.1 Penyakit ini mengakibatkan periodontitis kronis adalah diabetes melitus.5
gangguan fungsi pengunyahan dan Diabetes melitus merupakan penyakit
hilangnya gigi geligi.3 gangguan metabolik ditandai dengan
Periodontitis kronis dapat disebabkan adanya peningkatan kadar gula dalam
oleh faktor lokal dan sistemik.1 Faktor lokal darah akibat adanya kelainan sekresi insulin
berupa akumulasi plak pada permukaan gigi oleh sel β pankreas, kerja insulin, maupun
yang mengandung kumpulan bakteri seperti kombinasi keduanya.8 Diabetes melitus (DM)
bakteri Actinobacillus memiliki dua tipe, yaitu tipe 1 dan tipe 2. DM
actinomycetemcomitans, Porphyromonas tipe 1 terjadi akibat kelenjar pankreas tidak
gingivalis, Tannarella forsythia, Fusobacterium dapat memproduksi insulin, mengakibatkan
nucleatum, Prevotella intermedia, jumlah insulin tidak mencukupi kebutuhan
Treponema, Campylobacter rectus, Eikenella tubuh, sedangkan pada penyakit DM tipe 2,

30
Kajian Kasus: Periodontitis Kronis pada Pasien dengan Riwayat Diabetes Melitus… (Kurniawan dkk)

pankreas dapat memproduksi insulin dengan gula darah dalam beberapa bulan terakhir
jumlah yang cukup, tetapi insulin tidak dapat adalah sebagai berikut (Tabel 1 terlampir)
berfungsi dengan baik.7 Manifestasi klinis yang Pemeriksaan klinis pada rongga mulut
ditemukan pada pasien dengan diabetes pasien menunjukkan adanya warna
melitus antara lain polidipsia, poliuria, dan kemerahan pada gingiva bagian lingual gigi
polifagia. Sedangkan manifestasi klinis pada anterior dan resesi gingiva (Gambar 1). Resesi
rongga mulut yang dapat terjadi ketika gingiva terjadi hampir di seluruh gigi, baik
mengalami DM antara lain xerostomia, pada gigi rahang atas maupun rahang
gingivitis, periodontitis kronis, burning mouth bawah. Pemeriksaan klinis menunjukkan
sensation, oral thrush, dan stomatitis.13 Jurnal adanya kehilangan perlekatan dan luksasi
ini bertujuan untuk memaparkan kondisi gigi 17, 22, 26, 33, 32, 31, 41, dan 44. Terdapat
periodontitis kronis pada penderita diabetes akumulasi kalkulus pada lingual gigi anterior
melitus. rahang bawah. Hasil pemeriksaan penunjang
berupa radiografi panoramik menunjukkan
LAPORAN KASUS adanya penurunan tulang alveolar secara
horizontal pada rahang atas dan rahang
Seorang wanita berusia 52 tahun bawah. Gigi anterior dan posterior rahang
datang ke RSGM Unsoed dengan keluhan atas dan rahang bawah kehilangan tulang
gigi-geligi yang goyang sejak sekitar satu alveolar mencapai 1/3 apikal (Gambar 2).
tahun terakhir. Pasien memiliki riwayat
diabetes melitus dan sedang menjalani Tabel 1. Hasil Pemeriksaan Glukosa
pengobatan. Namun pasien tidak rutin
Gula Darah Sewaktu
mengkonsumsi obat dan tidak rutin Bulan
(mg/dl)
mengecek kadar gula dalam darah. Pasien
September 2018 249
lebih memilih untuk menjaga pola makan
Februari 2019 262
agar kadar gula dalam darah tidak tinggi.
April 2019 149
Keluarga pasien diketahui memiliki riwayat
diabetes melitus. Hasil pemeriksaan kadar

a
b

Gambar 1. Foto klinis pasien. Resesi gingiva (a); warna kemerahan pada gingiva (b).

Gambar 2. Radiografi periapikal pasien. Terdapat penurunan tulang alveolar secara horizontal.

31
Stomatognatic (J.K.G Unej) Vol. 15 No. 2 2018: 26-29

PEMBAHASAN dan aktivitas bakteri pada gingiva. Penderita


DM memiliki kadar glukosa yang lebih tinggi di
Diabetes melitus merupakan kumpulan dalam gingival crevicular fluid (GCF). Kadar
gejala (sindrom metabolik) yang terjadi glukosa juga meningkat pada saliva.
karena tubuh mengalami gangguan Peningkatan kadar glukosa ini mempengaruhi
metabolisme dalam mengontrol gula darah. komposisi lapisan biofilm dan plak pada
Menurut American Diabetes Association permukaan gigi yang merupakan tempat
(ADA) (2010), kriteria diagnosis diabetes perlekatan bakteri. Perlekatan bakteri akan
melitus, yaitu apabila kadar gula darah lebih banyak sehingga aktivitas destruksi
(glukosa) sewaktu ≥ 200 mg/ dl (11,1 mmol/L), bakteri terhadap gigi dan jaringan
kadar glukosa darah saat puasa ≥ 126 mg/dl periodontal meningkat.2,9
(7.0 mmol/L), dan kadar glukosa darah 2 jam Pasien dengan diabetes melitus
PP ≥ 200 mg/ dl (11,1 mmol/L). Glukosa darah menunjukkan adanya penurunan tulang
sewaktu merupakan hasil pemeriksaan sesaat alveolar secara horizontal. Pada kasus ini
tanpa memperhatikan waktu makan terakhir. secara klinis pasien menunjukkan periodontitis
Kadar glukosa darah puasa diukur dalam yang parah akibat destruksi jaringan
kondisi pasien tidak mendapat kalori periodontal yang berlebihan. Hal ini terjadi
sedikitnya 8 jam. Pemeriksaan kadar gula karena hiperglikemi pada pasien diabetes
darah ini penting untuk mengatur terapi melitus menghambat proliferasi osteoblas
dalam pengendalian gula darah secara sehingga menurunkan fungsi pembentukan
optimal dan mengetahui toleransi tubuh tulang. Kondisi hiperglikemi juga
terutama insulin terhadap pemberian glukosa menyebabkan protein dan molekul matriks
dari waktu ke waktu.7 mengalami non-enzymatic glicosylation.
Periodontitis kronis merupakan salah satu Kondisi ini menghasilkan advanced glycation
dari enam komplikasi diabetes melitus. Enam end products (AGEs) pada jaringan.
komplikasi tersebut meliputi nefropati, Akumulasi AGEs meningkatkan produksi sitokin
retinopati, neuropati, penyakit makrovaskular, proinflamasi dan TNFα, serta membuat
periodontitis, dan penyembuhan luka yang kolagen mudah terdegradasi.11
buruk.11 Pemeriksaan klinis pada kasus ini Sintesis dan sekresi sitokin yang berasal
menunjukkan pergeseran margin gingiva ke dari interaksi antara AGEs dengan reseptor
arah apikal atau resesi gingiva, serta terjadi AGE (RAGE) dapat juga dipengaruhi oleh
kehilangan perlekatan antara gingiva dan sistesis dan sekresi sitokin akibat infeksi yang
gigi. Berdasarkan hal tersebut, dapat berasal dari periodontitis, begitu pula
diketahui bahwa pasien dalam kasus ini sebaliknya. Hal ini menunjukkan bahwa
memiliki kondisi periodontitis akibat komplikasi periodontitis dan DM memiliki efek timbal balik
dari diabetes melitus. Penelitian Bridges dkk. .3,4 Oleh karena itu, penyakit periodontal yang
(2003) menunjukkan bahwa diabetes dapat berupa inflamasi kronis dapat memperparah
mempengaruhi semua kesehatan status penderita diabetes melitus ke arah
periodontal, termasuk skor bleeding, probing komplikasi yang lebih berat. Hasil penelitian
depth, hilangnya perlekatan dan tanggalnya menunjukkan bahwa komplikasi diabates
gigi.10 pada diabetes melitus tipe 1 maupun tipe 2
Keparahan kondisi penyakit periodontal lebih parah pada pasien diabetes dengan
pada pasien diabetes melitus dipengaruhi penyakit periodontal yang parah
oleh penurunan respon imun.15 Penderita dibandingkan dengan pasien diabetes yang
diabetes lebih rentan terhadap terjadinya hanya menderita penyakit periodontal ringan
infeksi. Hal ini diakibatkan karena sampai sedang.4 Periodontitis kronis yang
terjadi polymorphonuclear (PMN) leukocyte parah pada penderita DM diduga menjadi
deficiencies, sehingga menyebabkan penyebab bagi peningkatan konsentrasi
gangguan dan hambatan pada kemotaksis, hemoglobin terglikosilasi. Infeksi yang berasal
serta defek fagositosis. Pada pasien dengan dari periodontitis selain meningkatkan
diabetes yang tidak terkontrol terjadi pula produksi sitokin, diduga juga dapat
gangguan pada fungsi PMN dan monosit meningkatkan resistensi insulin yang pada
serta makrofag yang berperan akhirnya memperburuk kontrol glikemik
sebagai pertahanan terhadap bakteri penderita diabetes yang juga menderita
patogen. Makrofag dan monosit juga periodontitis.
meningkatkan produksi sitokin pro inflamasi Perawatan yang dilakukan pada kasus
dan TNFα. Kondisi-kondisi ini dapat ini adalah scaling dan peningkatan oral
meningkatkan destruksi jaringan periodontal. hygiene. Kerentanan terhadap kerusakan
Sintesis kolagen dari fibroblas pada pasien periodontal harus dijelaskan kepada pasien
diabetes melitus tidak dapat berfungsi dan harus dilakukan scaling yang teratur dan
dengan baik sehingga menghambat proses perawatan kebersihan mulut yang rutin.
perbaikan jaringan gingiva. Kolagen tersebut Pemeriksaan gigi dan mulut setiap tahun bagi
rentan terdegradasi oleh enzim matriks pasien DM perlu dilakukan agar dapat
metaloproteinase. Produksi enzim matriks diketahui diagnosis penyakit mulut yang lebih
metaloproteinase ini mengalami peningkatan awal. Beberapa penelitian menunjukkan
pada pasien diabetes melitus.14,15 pengendalian diabetes melitus untuk
Kondisi penurunan sistem imun tersebut memperbaiki kondisi penyakit jaringan
beriringan dengan peningkatan ekosistem periodontal telah banyak dilalukan. Penyakit

32
Kajian Kasus: Periodontitis Kronis pada Pasien dengan Riwayat Diabetes Melitus… (Kurniawan dkk)

periodontal dengan tingkat/kadar glukosa 7. Endriana. Perbedaan Hasil Pemeriksaan


darah pada penderita DM tipe 2, dimana Kadar Glukosa Darah 2 Jam Post
tingkat keparahan penyakit periodontal Prandial Dengan Menggunakan
semakin meningkat dengan adanya Glukometer Dan Analyzer Pada
peningkatan kadar glukosa darah dan Penderita Diabetes Melitus. Prodi D3
meningkatnya skor community periodontal Analis Kesehatan UM Surabaya. 2012
index of treatment needs (CPITN). Almas dkk.
(2003) menjelaskan bahwa efek instruksi oral 8. Ford AM, Focus on Diabetes Mellitus
hygiene pada penderita DM tipe 2 dapat Research. New York: Nova Science
memberi efek positif pada kontrol metabolik Publisher; 2006.
penderita di mana score fasting blood
glucosa level (FBGL) dan score gingival 9. Harmanpreet K., Bhawanpreet S., Anshu
crevicular fluid (GCF) berkurang. Penelitian S., Assessment of Blood Glucose Using
dari Debora C dkk. (2003) menunjukkan terapi Gingival Crevicular Blood in Diabetic
non surgical pada pasien DM terbukti efektif and Non-diabetic Patients: A Chair Side
menurunkan kadar gukosa dan menurunkan Method, Journal of Clinical and
parameter klinik adanya infeksi periodontal.10 Diagnostic Research, 2013; 7(12): 3066-9.
Keparahan penyakit periodontal dapat
dipengaruhi oleh kondisi sistemik seperti 10. Hartanti. Efek Kontrol Glikemik Teradap
diabetes melitus, dan sebaliknya periodontitis Penyakit Periodontal Penderita Diabetes
juga dapat berpengaruh terhadap Mellitus. IDJ. 2013; 2(2): 97-102.
keparahan diabetes melitus. Hal itu berkaitan
dengan penurunan respon imun pasien. Oleh 11. Lestari DP, Wowor VNS, Tambunan E.
karena itu, perlu dilakukan perawatan rutin Hubungan tingkat pengetahuan
seperti scaling dan peningkatan oral hygiene kesehatan gigi dan mulut dengan status
pada penderita diabetes yang disertai jaringan periodontal pada penyandang
periodontitis. diabetes melitus di RSUD Manembo-
nembo Bitung. Jurnal eGigi. 2016; 4: 188-
DAFTAR PUSTAKA 95.
1. Acton QA. Chronic periodontitis: new 12. Newman MG, Takei HH, Klokkevold PR,
insight for healthcare professional. Carranza FA. Carranza’s clinical
Atlanta: Scholarly Edition; 2011. periodontology 11th edition. Los
Angeles: Elsevier Saunders; 2012.
2. Aren G, Sepet E, Ozdemir D, Dinccag N,
Guvener B, Firatli E. Periodontal Health, 13. Ozcan S. Diabetes Mellitus: Protocol and
Saliva Status, and Metabolic Control in Methods. New Jersey: Humana Press;
Children with Type 1 Diabetes Mellitus, J. 2003.
Periodontol, 2003; 74(12):1789-95.
14. Pranckeviciene A, Siudikiene J,
3. Beck JD, Offenbacher S. The Association Ostraukas R, Machiulskiene V. Severity of
Between Periodontal Disease and periodontal disease in adlt patients with
Cardiovascular Disease: A State-Of- diabetes mellitus in relation to the type
Thescience Review. Ann Periodontol, of diabetes. Biomed Paper Medicine.
2001; 6: 9-15. 2014; 158 (1): 117-23.
4. Bullon P, Newman HN, Battino M. 15. Stanko P, Holla LI. Bidirectional
Obesity, Diabetes Mellitus, association between diabetes mellitus
Atherosclerosis and Chronic Periodontitis: and inflammatory periodontal disease.
A Shared Pathology Via Oxidative Stress Biomed Paper Medicine. 2014; 58: 35-8.
and Mitochondrial Dysfunction?.
Periodontology 2000. 2014; 64: 139–53. 16. Wu YY, Xiao E, Graves DT. Diabetes
mellitus related bone metabolism and
5. Chapple ILC, Genco R. Diabetes and periodontal disease. International
Periodontal Diseases: Consensus Report Journal Of Oral Science. 2015; 7: 63-72.
of the Joint EFP/AAP Workshop on
Periodontitis and Systemic Diseases. J 17. Zaccardi F, Webb DR, Yates T.
Clin Periodontol. 2013; 40:106–12. Pathophysiology of type 1 and type 2
diabetes mellitus: a 90-year perspective.
6. Daliemunthe SH. Hubungan Timbal Balik Postgraduate Medical Journal; 2015:
Antara Periodontitis dengan diabates 133-281.
melitus. DentikaJ Dent. 2003; 8(2): 120-5.

33

Anda mungkin juga menyukai