Anda di halaman 1dari 22

Disusun Oleh

Febrilia Anggraini
Fitri Aziz Bin Ahmad Dalimi
Pembimbing
drg. Irma

54081001078
54081001115

Latar Belakang
Diabetes Mellitus telah dikenal manusia sejak
zaman dahulu. Sejak awal abad ke-19,
komplikasi diabetes mellitus telah dikenal dan
berkembang sampai sekarang. Menurut laporan
penelitian Klimt dkk, banyak mengungkapkan,
diabetes mellitus ditentukan oleh faktor genetik
dan dipengaruhi oleh faktor lingkungan.

Manifestasi terhadap gigi dan


mulut pada penderita diabetes
mellitus mempunyai bentuk yang
bermacam-macam tergantung pada
kebersihan
mulut,
lamanya
menderita diabetes dan beratnya
diabetes tersebut.

Definisi Diabetes
Mellitus
Diabetes Melitus merupakan suatu penyakit

multisistem dengan ciri hiperglikemia akibat


kelainan sekresi insulin, kerja insulin, atau
kedua-duanya.
Kelainan pada sekresi/kerja insulin tersebut

menyebabkan
abnormalitas
dalam
metabolisme karbohidrat, lemak dan protein.

Klasifikasi
Diabetes Melitus Tipe 1

Karakteristik dari DM tipe 1 adalah insulin yang beredar


di sirkulasi sangat rendah, kadar glukagon plasma
yang meningkat, dan sel beta pankreas gagal berespons
terhadap stimulus yang semestinya meningkatkan sekresi
insulin.
Diabetes Melitus Tipe 2

Tipe 2 ini bervariasi mulai dari yang predominan


resistensi insulin disertai defisiensi insulin relatif, sampai
yang predominan gangguan sekresi insulin bersama
resistensi insulin. Pada DM tipe 2 resistensi insulin
terjadi pada otot, lemak dan hati serta terdapat respons
yang inadekuat pada sel beta pankreas.

Permasalahan Gigi dan


Mulut Pada Penderita
Diabetes Melitus
Kadar gula darah yang tidak terkontrol menyebabkan

penderita diabetes beresiko lebih tinggi untuk


mengalami masalah kesehatan mulut.

Diabetes yang tidak terkontrol mengganggu sel darah

putih dan sel-sel imun seperti neutrofil, monosit dan


makrofag yang berfungsi untuk pertahanan tubuh

Hal ini menyebabkan kemampuan tubuh untuk

melawan bakteri menjadi menurun, dan penderita


menjadi lebih rentan terhadap infeksi.

Penderita Diabetes Mellitus rentan terhadap


masalah-masalah dalam rongga mulut seperti:
1.Mulut kering (xerostomia).
2.Radang gusi (gingivitis) dan radang

jaringan periodontal (periodontitis).


3.Luka sukar sembuh.
4.Oral thrush.

Penyakit Periodontal
Penyakit
periodontal
adalah
suatu
inflamasi kronis pada jaringan pendukung gigi
(periodontium). Penyakit periodontal dapat
hanya mengenai gingiva (gingivitis) atau
dapat menyerang struktur yang lebih dalam
(periodontitis).

Etiologi Penyakit
Periodontal
Faktor Primer

Penyebab primer dari penyakit periodontal adalah iritasi bakteri


Faktor Sekunder

Faktor sekunder dapat lokal atau sistemik


Faktor Lokal
1)
Restorasi yang keliru
2)
Kavitas karies
3)
Tumpukan sisa makanan
4)
Geligi tiruan sebagian yang desainnya tidak baik
5)
Pesawat ortodonti
6)
Susunan gigi geligi yang tidak teratur
7)
Kurangnya seal bibir atau kebiasaan bernapas melalui mulut
8)
Merokok tembakau
9)
Groove perkembangan pada enamel servikal atau permukaan akar

Gingivitis
Karena plak berakumulasi dalam jumlah sangat

besar di regio interdental yang terlindungi,


inflamasi gingiva cenderung dimulai pada
daerah papilla interdental dan menyebar dari
daerah ini ke sekitar leher gigi.
Histopatologi dari gingivitis kronis dijabarkan

dalam beberapa tahapan:


i. Lesi awal timbul 2-4 hari diikuti
ii.Tahap awal
iii.Tahap lanjut, dalam waktu 2-3 minggu

Periodontitis
Periodontitis adalah inflamasi jaringan

periodontal yang ditandai dengan migrasi


epitel jungsional ke arah apikal, kehilangan
perlekatan tulang dan resorpsi tulang
alveolar.

Periodontitis Kronis
Periodontitis kronis merupakan penyakit
dengan tipe progresif yang lambat. Dengan
adanya faktor sistemik, seperti diabetes,
perokok, atau stress, progres penyakit akan
lebih cepat karena faktor tersebut dapat
merubah respon host terhadap akumulasi plak

Faktor Resiko Terjadinya Periodontitis Kronis


Faktor lokal
Akumulasi plak pada gigi dan gingiva pada dentogingiva
junction merupakan awal inisiasi agen pada etiologi
periodontitis kronis.
Faktor sistemik
Kebanyakan periodontitis kronis terjadi pada pasien yang
memiliki penyakit sistemik yang mempengaruhi keefektivan
respon host. Contohnya pada pasien DM.
Lingkungan dan perilaku merokok dapat meningkatkan
keganasan penyakit ini.
Genetik.
Biasanya kerusakan periodontal sering terjadi di dalam satu
keluarga, ini kemungkinan menunjukkan adanya faktor
genetik yang mempengaruhi periodontitis kronis ini.

Karakteristik Umum Periodontitis Kronis

Karakteristik yang ditemukan pada pasien


periodontitis kronis yang belum ditangani
meliputi:
1.Akumulasi plak pada supragingiva dan subgingiva
2.Inflamasi gingiva
3.Pembentukan poket
4.Kehilangan periodontal attachment
5.Kehilangan tulang alveolar
6.Kadang-kadang muncul supurasi

Klasifikasi Periodontitis Kronis.


Periodontitis dewasa kronis
Tipe ini adalah tipe periodontitis yang berjalan
lambat
Terjadi pada 35 tahun keatas.
Early Onset Periodontitis (EOP)
Periodontitis prepubertas
Periodontitis juvenil
Periodontitis yang berkembang cepat

Keadaan ini dibagi dua subklas:


Tipe A: Terjadi antara umur 14-26 tahun.

Ditandai dengan kehilangan tulang dan


perlekatan epitel yang cepat dan menyeluruh.
Tipe B: Ditandai dengan kehilangan tulang

dan perlekatan epitel yang cepat dan


menyeluruh pada usia antara 26-35 tahun.am
dua subklas

HUBUNGAN DM TIPE 2
TERHADAP
PERIODONTITIS
Terdapat bukti yang kuat bahwa diabetes
melitus merupakan faktor risiko gingivitis dan
periodontitis, dan tingkat kontrol glikemik
menjadi faktor penting dalam hubungan ini.
Menurut penelitian epidemiologi, diabetes
pada orang dewasa sering menunjukkan
peningkatan yang luas dari keparahan
periodontitis. (Taylor dan Borgnakke)

Menurut Bridge dkk. menyatakan bahwa diabetes


mempengaruhi semua parameter periodontal,
termasuk skor pendarahan, kedalaman saku,
kehilangan perlekatan dan kehilangan gigi.
Terganggunya fungsi fagositosis neutrofil dapat

meningkatkan jumlah bakteri di poket periodontal,


sehingga meningkatkan kerusakan periodontal.
Selain itu adanya respon yang berlebihan dari

immunoinflammatory lain pada penderita diabetes


dapat meningkatkan kerusakan jaringan pejamu

Menurut

penelitian Grosso dan Genco,


penyakit perio-dontal dapat meningkatkan
tingkat keparahan diabetes melitus penyakit
periodontal dan diabetes melitus berinteraksi
untuk meningkatkan kerusakan jaringan.
Infeksi kronis dalam respon inflamasi pada
penderita diabetes melitus meningkatkan
kerusakan jaringan periodonsium
Infeksi
periodontal
dapat
menyebabkan
keadaan resistensi insulin kronis sehingga
mengubah kontrol metabolisme glukosa.

Penatalaksaan gigi dan


mulut pada penderita
diabetes mellitus
Jaga kadar gula darah sedekat mungkin dengan kadar gula darah

normal, terutama dengan cara menerapkan gaya hidup sehat.

Jaga kebersihan gigi dan mulut sebaik mungkin, agar

memperkecil resiko terjadinya karies, gingivitis, ataupun


periodontitis. Masalah yang terjadi di rongga mulut penderita
diabetes dapat mengarah ke penyakit lain.

Jangan lupa informasikan mengenai kondisi diabetes bila

berkunjung ke dokter gigi, terutama bila hendak mencabut gigi.


Seperti yang telah dijelaskan di atas, luka pada penderita
diabetes sukar sembuh. Ini termasuk juga luka setelah
pencabutan gigi. Selain itu juga ada resiko terjadinya infeksi
sekunder dan pendarahan yang cukup banyak setelah tindakan
oleh dokter gigi. Oleh karena itu dokter gigi akan memberikan
tindakan premedikasi bila dipandang perlu, sebelum melakukan
tindakan perawatan pada penderita diabetes.

Kecuali sangat mendesak, sebaiknya hindari

perawatan gigi bila kadar gula darah sedang


tinggi. Normalkan dahulu kadar gula darah,
baru kunjungi dokter gigi kembali.
Pemakaian alat-alat seperti gigi tiruan

ataukawat orthodontik perlu mendapat


perhatian khusus. Pemakai gigi tiruan harus
melepas gigi tiruan sebelum tidur dan
dibersihkan dengan seksama agar
meminimalkan kemungkinan terjadinya infeksi
jamur karena kebersihan yang tidak terjaga.

Anda mungkin juga menyukai