TINJAUAN PUSTAKA
Sementara itu, Kurt Lewin (1951) merumuskan suatu model hubungan perilaku
yang mengatakan bahwa perilaku adalah fungsi karakteristik individu dan
lingkungan. Karakteristik individu meliputi berbagai variabel seperti motif, nilai-
nilai, sifat kepribadian, dan sikap yang saling berinteraksi satu sama lain dan
kemudian berinteraksi pula dengan faktor-faktor lingkungan dalam menentukan
perilaku. Faktor lingkungan memiliki kekuatan besar dalam menentukan perilaku,
bahkan kadang-kadang kekuatannya lebih besar daripada karakteristik individu. Hal
inilah yang menjadikan prediksi perilaku lebih kompleks.12
Untuk tidak sekedar memahami, tapi juga agar dapat memprediksi perilaku,
Icek Ajzen dan Martin Fishbein mengemukakan Teori Tindakan Beralasan (Theory of
Reasoned Action). Dengan mencoba melihat penyebab perilaku volisional (perilaku
Sikap
terhadap
perilaku
Intensi untuk
berperilaku PERILAKU
Norma-norma
subjektif
Dari bagan di atas, tampak bahwa intensi merupakan fungsi dari dua
determinan dasar, yaitu sikap individu terhadap perilaku (merupakan aspek personal)
2.3.1 Patofisiologi
Pada individu yang sehat, kadar gula darah biasanya dipertahankan antara 60-
150 mg/dL per harinya. Insulin memiliki peranan penting dalam regulasi gula darah.
Insulin disintesis di sel beta pankreas dan disekresikan dengan cepat ke dalam darah
sebagai respon untuk meningkatkan gula darah, misalnya setelah makan. Insulin
mengatur homeostasis glukosa dengan cara meningkatkan penyerapan glukosa dari
darah ke dalam sel dan menyimpannya di dalam liver dalam bentuk glikogen. Insulin
juga meningkatkan penyerapan asam lemak dan asam amino, sebagaimana yang
selanjutnya diubah menjadi trigliserida dan cadangan protein.6
Terdapat beberapa proses patogenesis yang terkait dalam pembentukan
diabetes. Hal ini berkisar dari rusaknya autoimun sel beta pankreas dengan akibat
defisiensi insulin yang menyebabkan resistensi insulin. Dasar abnormalitas pada
metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein pada diabetes adalah kurangnya insulin
pada jaringan. Dengan kata lain, kelainan utamanya adalah karena berkurangnya
insulin di dalam sirkulasi darah. Meningginya gula darah terjadi karena bertambahnya
glukosa yang dikeluarkan oleh hati, sedangkan penggunaan glukosa oleh jaringan
perifer menurun. Defisiensi insulin akan menyebabkan sekresi insulin yang inadekuat
dan berkurangnya respon jaringan terhadap insulin dalam reaksi hormon.
Pengurangan sekresi insulin dan kerusakan pada reaksi insulin biasanya terjadi pada
pasien yang sama, dan biasanya tidak jelas mana yang menjadi abnormalitas, dan jika
salah satu saja, maka penyebab utamanya adalah hiperglikemia.5,16
2.3.5.3 Kandidiasis
Kandidiasis oral merupakan infeksi fungal yang biasanya berhubungan dengan
hiperglikemia dan merupakan komplikasi pada diabetes yang terkontrol rendah
maupun tidak terkontrol. Lesi oral berhubungan dengan kandidiasis, termasuk median
rhomboid glossitis (atropi papilla tengah), glositis atropik, denture stomatitis,
pseudomembraneous candidiasis (thrush), dan angular cheilitis. Candida albicans
adalah komponen flora oral normal yang jarang berkolonisasi dan menginfeksi
mukosa oral tanpa faktor pendukung. Hal ini mencakup kondisi yang berkompromis
dengan imun, misalnya AIDS, kanker, atau diabetes, maupun penggunaan gigitiruan
yang digubungkan dengan oral hygiene yang buruk dan penggunaan antibiotik
spektrum luas dalam jangka waktu panjang. Disfungsi saliva, kompromis fungsi
imun, dan hiperglikemia yang memberikan potensi substrat untuk pertumbuhan fungi
merupakan faktor utama terjadinya kandidiasis oral pada pasien dengan diabetes.21
2.4.3 Diet
Diet pada pasien diabetes tidak boleh diubah baik sebelum maupun sesudah
tindakan pencabutan gigi dilakukan. Sebelum pencabutan, dan khususnya setelahnya,
pasien sering kali menolak untuk makan atau tidak bisa makan karena adanya rasa
sakit setelah pencabutan dan perdarahan yang apabila keadaan ini berlanjut maka
akan menyebabkan hipoglikemia.22
Tes Skrining
Patofisiologi Syok insulin
DM Tipe 1
Waktu
DM Tipe 2 Klasifikasi Ketoasidosis
Pencabutan
Pemberian
Komplikasi anestesi lokal
Oral
Pemberian
Gingivitis dan Penyakit obat
Periodontal
Penyembuhan
Disfungsi kelenjar saliva luka
dan xerostomia
KGD saat
Kandidiasis pembedahan
Burning Mouth
Syndrome (BMS)
Lichen Planus
Dokter Gigi
Pengetahuan Perilaku
Diabetes Mellitus