Anda di halaman 1dari 6

I.

Latar Belakang

Periodontitis dan diabetes adalah penyakit (penyakit kardiovaskular), ginjal


tidak menular yang bersifat umum, kronis, (nefropati), sistem peredaran darah otak
yang masih menjadi masalah kesehatan dan otak (penyakit serebrovaskular, stroke,
masyarakat yang berdampak signifikan disfungsi kognitif), kaki (kaki diabetik),
pada populasi di seluruh dunia. Hubungan sistem imunitas (peningkatan risiko
antara kedua penyakit ini telah diakui oleh infeksi), dan mata (retinopati). Gejala awal
dokter gigi selama bertahun-tahun, dapat berupa rasa haus, poliuria,
terutama setelah deskripsi periodontitis pandangan kabur, dan penurunan berat
sebagai 'komplikasi keenam' diabetes badan. Diagnosis diabetes dapat dibuat
(setelah komplikasi diabetes klasik; setelah tes gula darah sewaktu, tes gula
retinopati, neuropati, nefropati, penyakit darah puasa, atau pengukuran non-fasting
makrovaskular dan mikrovaskular glycated haemoglobin (HbA1c).
termasuk penyakit serebrovaskular dan
Diabetes Tipe 1 dan tipe 2 adalah kategori
penyembuhan luka yang sulit).1
utama diabetes. Diabetes tipe 1 (insulin-
Diabetes adalah gangguan metabolisme dependent diabetes mellitus) adalah hasil
dengan berbagai etiologi, yang ditandai dari defisiensi insulin karena
dengan hiperglikemia kronis (peningkatan penghancuran sel pulau Langerhans oleh
kadar glukosa darah) dengan gangguan sistem imun di pankreas. Kekurangan
metabolisme karbohidrat, lemak dan insulin menyebabkan ketidakmampuan
protein akibat kelainan sekresi insulin, untuk mengontrol kadar glukosa darah,
kinerja insulin, atau keduanya.2 dan hiperglikemia berkembang. Diabetes
Hiperglikemia mengarah pada tipe 1 diyakini dikarenakan ada
perkembangan komplikasi yang terkait predisposisi genetik dan lingkungan.
dengan diabetes yang timbul dari Diabetes tipe 1 cenderung berkembang
kerusakan jangka panjang, disfungsi dan terutama pada masa kanak-kanak, remaja
kegagalan berbagai organ dan sistem tubuh atau dewasa muda.3
yang berdampak pada kualitas hidup.
Diabetes tipe 2 (non-insulin-dependent
Diabetes memiliki efek signifikan pada
diabetes mellitus) ada pada sekitar 90%
berbagai sistem dan organ tubuh, termasuk
dari kasus diabetes dan disebabkan oleh
sistem kardiovaskular dan peredaran darah
gangguan sekresi insulin dan peningkatan
resistensi insulin. Insidensi diabetes tipe 2 muda dan anak-anak yang terkena diabetes
meningkat seiring bertambahnya usia, tipe 2. Diabetes tipe 2 biasanya terkait
dengan sebagian besar kasus didiagnosis dengan faktor gaya hidup seperti obesitas
setelah usia 40 tahun, meskipun ada dan kurangnya olahraga.3
peningkatan pada orang dewasa yang lebih

II. Hubungan Dua Arah antara


Periodontitis - Diabetes

Periodontitis adalah penyakit inflamasi lebih buruk.4 Sebagian besar penelitian


kronis yang disebabkan oleh akumulasi tentang periodontitis dan diabetes telah
biofilm plak gigi, di mana mikroba difokuskan pada diabetes tipe 2, tetapi
menyebabkan respon inflamasi kronis, diabetes tipe 1 juga telah dikaitkan dengan
non-resolving dan destruktif terhadap peningkatan kerusakan periodontal pada
jaringan periodontal. Perawatan anak-anak dan remaja.5
periodontitis melibatkan perawatan
Diabetes meningkatkan risiko periodontitis
profesional untuk mengurangi bakteri
dengan berkontribusi pada peningkatan
(instruksi kontrol plak, skeling, dan
inflamasi pada jaringan periodontal.
penghalusan akar), bersama dengan
Misalnya, pada diabetes, ada peningkatan
edukasi dan motivasi pasien untuk
deposisi advanced glycation end-products
mengoptimalkan kebersihan mulut dan
(AGEs) di jaringan periodontal, dan
mengurangi atau menghilangkan faktor
interaksi antara AGEs dan reseptornya
risiko seperti merokok. Mirip dengan
(RAGE, reseptor untuk AGEs, yang
diabetes, pengobatan untuk periodontitis
ditemukan terutama pada makrofag)
memerlukan perubahan perilaku,
menyebabkan aktivasi sistem imun lokal
perawatan diri pasien, dan pemantauan dan
dan respon inflamasi. Respon yang
dukungan profesional secara teratur, dan
meningkat ini menghasilkan peningkatan
kepatuhan pasien terhadap instruksi
sekresi sitokin seperti interleukin-1β (IL-
merupakan faktor kunci keberhasilan
1β), tumor necrosis factor-α (TNF-α), dan
pengobatan. Risiko periodontitis
IL-6, peningkatan stres oksidatif, dan
meningkat 2-3 kali pada orang dengan
gangguan reseptor aktivator NF-κB
diabetes dibandingkan dengan individu
ligand/osteoprotegerin (RANKL/OPG)
tanpa diabetes. Risiko periodontitis
yang akan menyebabkan resorpsi tulang.6,7
meningkat dengan kontrol glikemik yang
Semua faktor ini mengakibatkan kerusakan
jaringan lokal, peningkatan kerusakan bersama dengan sitokin inflamasi dan
jaringan ikat periodontal dan resorpsi mediator lain yang diproduksi secara lokal
tulang alveolar, sehingga memperburuk pada jaringan periodontal yang meradang,
periodontitis. Individu dengan memasuki sirkulasi dan berkontribusi pada
periodontitis dan diabetes memiliki peningkatan regulasi inflamasi sistemik.
peningkatan kadar TNF-α, protein C- Hal ini menyebabkan gangguan
reaktif (CRP), tetapi terjadi penurunan pensinyalan insulin dan resistensi insulin,
kadar mediator ini setelah dilakukan sehingga memperburuk diabetes.
perawatan periodontal.6 Peningkatan kadar HbA1c, berkontribusi
pada peningkatan risiko komplikasi
Ketika mempertimbangkan hubungan
diabetes (termasuk periodontitis),
periodontitis pada diabetes, mekanisme
menciptakan hubungan dua arah antara
yang menghubungkan penyakit tersebut
penyakit.6
adalah bakteri periodontal dan produknya,

III. Pengaruh Perawatan Periodontal


terhadap Diabetes

Pengaruh perawatan periodontal terhadap lingkungan subgingiva, dan berdampak


diabetes telah dibahas, dengan hasil pada pengurangan inflamasi periodontal.
penurunan signifikan secara statistik pada Pengurangan jumlah bakteri subgingiva
HbA1c sekitar 3-4 mmol/mol (kira-kira juga menyebabkan penurunan tingkat
0,3-0,4%) dalam jangka pendek (3-4 bakteri dan produk bakteri yang
bulan) setelah perawatan periodontal.8 bersirkulasi. Selanjutnya, penurunan kadar
sitokin dan mediator proinflamasi sistemik
Dalam meta-analisis randomized
(seperti TNF-α dan CRP) telah dilaporkan
controlled trial (RCT) yang dilakukan,
setelah terapi periodontal.10 Mekanisme
juga dilaporkan bahwa perawatan
penurunan HbA1c dan peningkatan kontrol
periodontal non-bedah menghasilkan
glikemik setelah perawatan periodontal
penurunan HbA1c yang signifikan secara
pada orang dengan diabetes belum
statistik pada tiga bulan pasca perawatan
sepenuhnya jelas, tetapi diduga timbul dari
dengan rata - rata 4 mmol/mol (0,40%),
efek gabungan dari peradangan sistemik
sementara pada enam bulan, pengurangan
yang berkurang dan bakteri yang
diperkirakan lebih rendah.9 Perawatan
berkurang secara sistemik.6
periodontal mengurangi jumlah bakteri di
Gambar 1. Skema mekanisme periodontitis – diabetes, dan pengaruh perawatan periodontal terhadap
diabetes.6

IV. Implikasi Klinis pada


Kedokteran Gigi

Riwayat medis harus dicatat secara mereka sudah minum obat rutin dan makan
lengkap untuk semua pasien sebagai seperti biasa, dan biasanya perawatan akan
bagian dari perawatan gigi rutin, dan bagi dilakukan di pagi hari. Selain periodontitis,
pasien yang menderita diabetes, penting sejumlah kondisi mulut lainnya juga dapat
untuk menanyakan tentang perawatan dikaitkan dengan diabetes. Ini termasuk
mereka dan kadar gula darah mereka dan disfungsi saliva, xerostomia, dan penyakit
dokter gigi harus tahu tentang unit mukosa mulut (seperti infeksi candida,
pengukuran dan artinya. Ketika pasien lichen planus dan ulserasi mulut yang
dengan diabetes (terutama jika ada riwayat rekuren).11
hipoglikemia) datang untuk perawatan
gigi, penting untuk memeriksa apakah

V. Kesimpulan

Diabetes meningkatkan risiko tingkat risiko. Ada hubungan dua arah


periodontitis, dan kadar gula darah antara kedua penyakit. Pada orang dengan
merupakan kunci dalam menentukan diabetes tipe 2, periodontitis dikaitkan
dengan kadar HbA1c yang lebih tinggi, pada 3-4 bulan setelah perawatan. Skrining
dan komplikasi terkait diabetes yang lebih periodontal dan pengobatan periodontitis
buruk dibandingkan dengan mereka yang penting pada orang dengan diabetes,
tidak memiliki periodontitis. Perawatan dokter dan dokter gigi harus memberi tahu
periodontal non-bedah mengarah pada pasien tentang hubungan antara kedua
peningkatan kontrol glikemik dan penyakit dan bekerja secara kolaboratif
penurunan yang relevan secara klinis pada untuk memberikan perawatan yang terbaik
HbA1c sekitar 3-4 mmol/mol (0,3-0,4%) untuk pasien.
Daftar Pustaka
1 Löe H. Periodontal disease. The sixth complication of diabetes mellitus. Diabetes Care 1993; 16:
329–334.

2 Diabetes. https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/diabetes (accessed 13 Jan2022).

3 Sapra A, Bhandari P. Diabetes Mellitus. In: StatPearls. StatPearls Publishing: Treasure Island
(FL), 2022http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK551501/ (accessed 13 Jan2022).

4 Preshaw PM, Alba AL, Herrera D et al. Periodontitis and diabetes: a two-way relationship.
Diabetologia 2012; 55: 21–31.

5 Yaacob M, Han TM, Ardini YD et al. Periodontal diseases in children and adolescent with
diabetes mellitus. Materials Today: Proceedings 2019; 16: 2292–2301.

6 Polak D, Shapira L. An update on the evidence for pathogenic mechanisms that may link
periodontitis and diabetes. J Clin Periodontol 2018; 45: 150–166.

7 Taylor JJ, Preshaw PM, Lalla E. A review of the evidence for pathogenic mechanisms that may
link periodontitis and diabetes. J Clin Periodontol 2013; 40 Suppl 14: S113-134.

8 Simpson TC, Weldon JC, Worthington HV et al. Treatment of periodontal disease for glycaemic
control in people with diabetes mellitus. Cochrane Database Syst Rev 2015; : CD004714.

9 Madianos PN, Koromantzos PA. An update of the evidence on the potential impact of periodontal
therapy on diabetes outcomes. J Clin Periodontol 2018; 45: 188–195.

10 Paraskevas S, Huizinga JD, Loos BG. A systematic review and meta-analyses on C-reactive
protein in relation to periodontitis. J Clin Periodontol 2008; 35: 277–290.

11 Little JW, Miller CS, Rhodus NL. LITTLE AND FALACE’S DENTAL MANAGEMENT OF THE
MEDICALLY COMPROMISED PATIENT. 9th ed. Elsevier, 2018.

Anda mungkin juga menyukai