air liur yang berlebihan. Sialorrhoea merupakan fenomena normal pada bayi tetapi dianggap
abnormal pada anak-anak yang berusia lebih dari 4 tahun. Sialorrhoea terjadi pada setidaknya
sepertiga pasien yang menggunakan obat clozapine.2
Clozapine sejauh ini merupakan obat yang paling sering dikaitkan dengan sialorrhoea, Obat
antipsikotik juga dilaporkan menyebabkan sialorrhoea, seperti amisulpride, aripiprazole,
haloperidol, olanzapine, quetiapine, risperidone, dan zuclopenthixole. 3,4 Benzodiazepin dan
obat penenang lainnya juga diketahui menyebabkan sialorrhoea karena frekuensi menelan
yang berkurang.3
Drooling juga dapat terjadi akibat inflamasi mukosa esofagus yang disebabkan oleh
tetrasiklin, doksisiklin dan obat antiinflamasi non steroid yang dapat mengganggu proses
menelan baik secara fungsional maupun dari rasa sakit.5 Agen Kolinesterase yang digunakan
untuk pengobatan penyakit Alzheimer, misalnya donepezil, memiliki efek kolinergik dan
menghasilkan peningkatan produksi air liur.3
Sedatif Benzodiazepines
Ada dua mekanisme yang sangat berbeda dibalik sialorrhoea; 1) berkurangnya frekuensi
menelan dan 2) peningkatan produksi air liur.6 Sialorrhoea karena berkurangnya frekuensi
menelan seringkali disebabkan oleh penyakit neurologis, seperti penyakit Parkinson atau
cerebral palsy, tetapi bisa juga disebabkan oleh obat-obatan, terutama obat penenang. 3,5 Obat
yang menimbulkan gejala ekstrapiramidal, terutama agen antipsikotik, juga dapat
menyebabkan berkurangnya frekuensi menelan karena kekakuan pada otot tenggorokan.
Peningkatan produksi air liur dapat disebabkan oleh nyeri dan peradangan, biasanya terlihat
pada bayi yang sedang tumbuh gigi atau pasien dengan gigi tiruan yang tidak pas. 3 Selain itu,
beberapa obat, terutama obat antipsikotik, dapat menyebabkan peningkatan produksi air liur.
Mekanisme di balik ini tidak sepenuhnya dipahami tetapi mungkin terkait dengan blokade
reseptor α2-adrenergik yang menyebabkan hipersalivasi. 6 Untuk clozapine, ada teori bahwa
karena clozapine memiliki afinitas yang lebih kuat untuk subtipe muskarinik reseptor M4
(agonistik) daripada M3 (antagonis), hal ini menyebabkan hipersalivasi. 7 Selain itu, ada juga
elemen frekuensi menelan yang berkurang karena sedasi yang diinduksi clozapine.1
DAFTAR PUSTAKA